Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan RKB, Lam Komputer, UKS dan Penataan Halaman SD No.3
Kuta
Tahun : 2017
PEKERJAAN PERSIAPAN

PEK. PERSIAPAN

Sosialisasi Kegiatan
Sebeleum pekerjaan fisik dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan Pra Meeting
Kontruksi dengan melibatkan unsur dari sekolah seperti Komite, tokoh masyarakat
,Kepala desa dan tokoh adat setempat, pembahasan akan di pimpin oleh PPK dengan
Konsultan menjelaskan tentang tujuan proyek dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan.

Papan Nama Proyek


Sebagai Pertanda bahwa pada lokasi dimaksud ada kegiatan/pembanguna maka harus
memasang papan Nama Kegiatan dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran yang telah
ditentukan dalam bestek.

Direksi keet
Kantor lapangan disesuaikan dengan tempat dan kondisi dilapangan di tambah dengan
bedeng tenaga kerja dan apabila ada mobilisasi tenaga diupayakan tidak menggagu
ketertiban sekolah dan secara kontinou dilaporkan kepada pihak desa apabila tenaga yang
dipekerjakan menetap di tempat kegiatan.

Pembersihan lapangan
Sebelum pekerjaan tersebut dimulai kita wajib mengadakan pembersihan lokasi / site yaitu
Pembersihan semak – semak / rumput–rumput, humus– humus dan kotoran – kotoran lain
yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

PEKERJAAN PENGUKURAN PEMASANGAN BOWPLANK


Pekerjaan Pengukuran dilakukan setelah pekerjaan pembersihan lokasi. Penentuan ukuran
dan sudut siku-siku menggunakan waterpas dan tetap dijaga dengan ketelitian yang sebaik –
baiknya dengan menggunakan alat waterpas/pesawat theodolith Pengukuran berupa uitzet,
dan pemasangan bowplank, patok-patok dilaksanakan bersama atas persetujuan direksi
lapangan, bouwplank dan patok-patok tersebut diberi warna/tanda yang jelas.

PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan pembongkaran adalah pekerjaan bongkaran yang dilakukan kontraktor setelah
diadakan pengukuran dengan menggunakan alat bantu setelah mendapat persetujuan dari
Direksi
Cara Pelaksanaan
 Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan batu,
beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan
 Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut
harus sesuai petunjuk Direksi

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


Sebelum kegiatan pembongkaran bangunan existing dikerjakan kontraktor wajib membuat
FOTO0% dan laporan wajib dibuat dan melaporkan setiap kegiatan yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan, yaitu data Administrasi proyek berupa ;
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Backup Data Volume Pekerjaan
4. Foto Dokumentasi Pekerjaan ( 0 %, 50 % dan 100 % )
5. Asbuilt Drawing.

PEKERJAAN YANG AKAN DISESUIKAN DILAPANGAN DIANTARANYA :


 Penempatan Material akan diusahakan dekat dengan lokasi proyek, jika ada
material yang tertumpuk akan segera dibersihkan agar tidak menggangu
aktiftas sekolah.
 Mobilisasi alat kerja dan tenaga kerja.
 Perlindungan terhadap aktifitas sekolah disekitar proyek yang sedang
beroperasi akan diupayakan dibuatkan pengamanan berupa police lain atau
ditutup dengan gedeg ataupun triplek sehingga tidak menimbulkan gangguan
lalu lintas, gangguan suara alat kerja (kebisingan) akibat daripada pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
 Clean construction, kami akan menggunakan metode clean construction dalam
pelaksanaan pekerjaan yaitu pekerjaan tidak meninggalkan bahan/material dan
lain sebagainya yang mengganggu lingkungan untuk setiap tahapan pekerjaan.

PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

LANGSIRAN
Semua bahan bahan diangkut kelokasi dengan menggunakan langsiran sesuai dengan jarak
lokasi dan akan dikerjakan dengan menggunakan tenaga atau kendaraan picup sesuai dengan
kebutuhan dilapangan

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


Pekerjaan ini merupakan pembuatan galian untuk pondasi.batu kali Pekerjaan galian tanah
pondasi dilakukan disepanjang denah bangunan yang ajan dipasang pondasi batu
kali.sebelum pasangan batu kali terlebih dahulu dipasang batu kosong.

PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI


Urugan Tanah Kembali dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi.Pemadatan lapis
demi lapis dari tanah urugan kembali ini harus menggunakan stamper. Tanah untuk urugan
kembali ini adalah tanah yang bersih dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh dan
mendapat persetujuan direksi
PEKERJAAN URUGAN PASIR DI BAWAH PONDASI
Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat. Pasir laut
tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya.
Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

PEKERJAAN URUGAN PASIR DI BAWAH LANTAI


Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat. Pasir laut
tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya.
Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

PEKERJAAN PONDASI FOOT PLAT

PEKERJAAN PONDASI FOOT PLAT


Foot Plat adalah suatu bagian dari pondasi konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah
dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada
sistem strukturnya dengan kedalaman sesuai dengan hasil test sondir atau sesuai dengan spek.

Galian dilakukan dengan cara pengeboran sesuai dg titik titik pondasi dengan kedalaman
yang sudah tertuang dalam gambar dengan mutu beton yang sudah disesuaikan dengan spek

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal – hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi :


1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai
parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah
mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air
meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat
dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan
digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan
dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan
dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian
sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

PEKERJAAN BETON

Beton merupakan salah satu material yang terbuat dari campuran yang homogen antara
semen, air dan aggregat. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang
tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah. Sifat dan karakteristik beton : • mempunyai
tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah; • beton tidak
dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan; •
beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin –
lama makin besar; • proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan
dikenal dengan proses hidrasi; • air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi
gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah; • kelebihan air dari
jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga
kekuatan beton akan berkurang; • dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa
untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton
yang tinggi.
Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan; • setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan
penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya; •
untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang
tulangan baja pada daerah yang tertarik; • pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton
yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik; •
dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah; • beton
hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta
elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya
kebakaran; • salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan •
kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak.
Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:
1. Beton keras sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik,
kekuatan tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap
temperatur, keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang
terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu
beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan
dilakukan pada beton keras ini antara lain: • uji kekuatan tekan (compression test);
• uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test); • uji kekuatan lentur; • uji lekatan
antara beton dan tulangan; dan • uji modulus elastisitas dan lain sebagainya.
2. Beton segar ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton: • sifat-sifat yang
harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti
kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan • sifat-sifat yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau
kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan segregation.
Pekerjaan pengecoran beton pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku (sni03 – 2847 tahun 2002) dengan jenis beton yang akan dilaksanakan
sesuai dengan rencana anggaran dan biaya (rab).Persyaratan uji : • trial test dan mix design,
merupakan uji awal sebelum pengecoran dilaksanakan, untuk mengetahui takaran sesuai
dengan mutu beton yang disyaratkan dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton struktur. • actual random test, merupakan uji
acak selama pelaksanaan pengecoran berlangsung untuk mengetahui mutu beton pada bagian
struktur tertentu. • slump cone test, merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan beton
dalam hal ini jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi perbandingan air, semen
sehingga didapat mutu beton seperti yang disyaratkan. • tes tekan beton, pada saat
pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat dan kolom harus dibuatkan silinder dengan
ukuran dan jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang dimuat dalam (sni03 – 2847 tahun
2002), dan dilakukan pengetesan di laboratorium konstruksi beton.Pelaksanaan pekerjaan
beton • pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
penghentian pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman. •
untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata harus memakai mesin pengaduk
beton (untuk pembuatan beton praktis campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr) dan memakai ready mix
(untuk pembuatan beton struktur dengan mutu beton fc’ 29 mpa). • segera setelah beton
dituangkan kedalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator • selama
waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalu cepat dan
melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan terus menerus selama paling tidak
10 (sepuluh) hari setelah pengecoran plat lantai, sedangkan untuk kolom struktur harus
dilindungi dengan membungkus dengan karung goni yang dibasahi. • pembongkaran
bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan dipenuhi dan pembongkarannya
dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras • apabila
konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka sebelumnya harus dibuat
lantai kerja yang rata dengan campuran 1 pc : 3 ps : 6 kr dengan ketebalan minimum 5 cm.
PEKERJAAN BETON SLOOF
Pekerjaan slof dilakukan setelah pasangan pondasi bored file semua dikerjakan dengan
pemasangan pembesian dan begesting terlebih dahulu sebelum dicor.

PEKERJAAN BETON RABAT 1 PC : 3 PS : 5 Kr


Rabat beton lantai kerja atau sering disebut lean concrete merupakan lapisan beton bermutu
rendah dengan ketebalan umumnya sekitar 5 cm yang biasa terbuat dari campuran beton 1
pc : 3 ps : 5 kr atau juga bisa menggunakan beton K-300 dan K 250 (sesuai persyaratan darn
spesifikasi teknis ). Rabat beton lantai kerja biasa diperhitungkan dalam sataun m3 atau dapat
juga dalam m2.
Rabat beton lantai kerja biasa ada diantara urugan pasir urug dan pondasi serta sloof beton
bertulang. Fungsi dari lantai kerja adalah untuk memudahkan pekerja berdiri (tidak kotor dan
becek), sebagai cetakan atau bekisting beton pada sisi bawah yang bersifat permanen, sebagai
perata permukaan dan penstabil permukaan dan sebagai penahan kelembaban/rembesan air.
Selain itu dengan menggunakan beton lantai kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan
pembesian pondasi akan dapat dilaksanakan dengan kondisi yang lebih bersih / tidak kotor
oleh tanah.
Setelah lantai kerja mengeras baru dilaksanakan pekerjaan pembesian tulangan beton untuk
pondasi dan sloof, kemudian dilakukan pekerjaan bekesting sisi sampingnya, dan terakhir
dilakukan pekerjaan pengecoran betonnya.

PEKERJAAN BETON RABAT BAWAH LANTAI 1 PC : 3 PS : 5 Kr


Pekerjaan beton rabat bawah lantai dilaksanakan dengan campuran beton 1 pc : 3 ps : 5 kr
atau juga bisa menggunakan beton readymix BO atau readymix (tergantung persyaratan dari
pihak perencana atau direksi). Rabat beton lantai kerja biasa diperhitungkan dalam sataun m3
atau dapat juga dalam m2.
Rabat beton lantai kerja biasa ada diantara urugan pasir urug dan pondasi serta sloof beton
bertulang. Fungsi dari lantai kerja adalah untuk memudahkan pekerja berdiri (tidak kotor dan
becek), sebagai cetakan atau bekisting beton pada sisi bawah yang bersifat permanen, sebagai
perata permukaan dan penstabil permukaan dan sebagai penahan kelembaban/rembesan air.
Selain itu dengan menggunakan beton lantai kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan
pembesian pondasi akan dapat dilaksanakan dengan kondisi yang lebih bersih / tidak kotor
oleh tanah.

PEKERJAAN BETON KOLOM


Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah dipasang begesting dan pembesian kolom
dilakukan dengan system cor Ready Mix atau manual cor dengan Mutu beton sesuai dengan
Spek

PEKERJAAN BETON BALOK


Balok beton adalah beton bertulang merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horizontal bangunan yang akan menerima beban-beban diatasnya.
Beton balok yang dibuat pada kegiatan ini menggunakan beton readymix dengan mutu beton
K-250.

PEKERJAAN BETON TANGGA


Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan kolom selesi dikerjana dengan spek dan mutu sesuai
dengan RAB

PEKERJAAN PLAT BETON


Plat beton (dak beton) adalah beton bertulang, yang fungsinya sebagai lantai pada bangunan
bertingkat.yang dicor menggunakan pompa dan molen beton ready mix sesuai dengan mutu
beton dan spek sesuai dengan RAB

PEKERJAAN BETON KONSOL


Pekerjaan beton konsol dengan ukuran 15 cm x 20 cm, Pembesian, tulangan utama besi polos
6 bh - diameter 12 mm Pembesian, tulangan sengkang besi polos diameter 6 mm.
Pemasangan sebagaimana digambar - 1, pemasangan balok konsol hanya dipasang bila
diperlukan dimana jarak antara dinding dengan ujung genteng lebih dari 1 m, maka
diperlukan perkuatan dengan konsol beton yang dipasang maksimal per - 3.5 m atau pada
setiap perletakan kuda kuda dan atau gewel.

PEKERJAAN DINDING BATU BATA


Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari kotoran.
Secara umum, bata dipasang dengan adukan jenis A5 (1 pc : 5 ps). Adukan A1 (1 pc : 3 ps)
digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai 20 cm diatas lantai jadi. Dan juga untuk
pasangan bata merah yang akan berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet,
pasangan riol, septictank dan bak kontrol, digunakan adukan A1. Adukan A2 (1 pc :3 ps)
digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan lain sesuai
dengan petunjuk Direksi. Pasangan bata merah dilakukan secara bertahap dan setiap hari
tingginya tidak lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata merah, yang diikuti dengan cor kolom
praktis. Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak dibenarkan.
Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan pasangan bata
merah. Setelah bata merah terpasang, adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan
kemudian disiram dengan air. Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar
kerja. Kerugian akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan
Pemborong.

PEKERJAAN BEKESTING
1. PENGERTIAN BEKISTING
BEKISTING ialah acuan suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di
atasnya dapat di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang
dicorkan sesuai dengan bentuk yang kita dikehendaki.
2. SYARAT BEKISTING
a. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak
patah ketika menerima beban yang bekerja.
b. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
c. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak
runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
d. Ekonomis
e. Kokoh dan kuat
f. Mudah dipasang dan dibongkar
g. Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
h. Mampu menahan gaya horizontal

3. FAKTOR PENGGUNAAN METODE BEKISTING


A. Kondisi struktur yang akan dikerjakan Hal ini menjadi pertimbangan utama
sebab sistem perkuatan bekisting menjadi komponen utama keberhasilan
untuk menghasilkan kualitas dimensi struktur seperti yang direncanakan dalam
bestek. Metode bekisting yang diterapkan pada bangunan dengan dimensi
struktur besar tentu tidak akan efisien bila diterapkan pada dimensi struktur
kecil.
B. Luasan bangunan yang akan dipakai Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan
yang materialnya bersifat pakai ulang (memiliki siklus perpindahan material).
Oleh karena itu, luas bangunan ini menjadi salah satu pertimbangan utama
untuk penentuan berapa kali siklus pemakaian material bekisting. Hal ini juga
akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pengajuan harga satuan
pekerjaan.
C. Ketersediaan material dan alat Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan
adalah kemudahan atau kesulitan untuk memperoleh material atau alat bantu
dari sistem bekisting yang akan diterapkan.
D. Work – Time Waktu yang diperlukaan dalam membuat dan memasang
bekisting.
E. Harga Bahan dan Upah Kerja.

PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan penutup dinding bata.
Pelapisan dilakukan dengan diplester untuk dinding dalam dan luar. Saat memulai suatu
pekerjaan plesteran hendaknya dinding batu bata disiram terlebih dahulu dengan air agar
plesteran cepat menempel di dinding.
Setelah seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadar airnya cepat hilang.
Biasanya setelah kadar air seluruhnya telah menguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil.
Pekerjaan plester itu biasanya dilakukan pada bidang dinding dan pada bagian atas pondasi
(trasram/semenram). Pekerjaan trasram untuk mencegah agar kaki tembok tidak mengisap
lembab (air) dari tanah. Adukannya dibuat rapat air yaitu dengan campuran 1 pc : 5 ps.
Fungsi dari plesteran tembok/dinding antara lain:
 Sebagai pelindung tembok/dinding dari pengaruh cuaca
 Menambah kekokohan atau kekuatan dinding/tembok
 Meratakan permukaan dinding/tembok
Itu beberapa fungsi atau manfaat dari plesteran dinding/tembok, masih ada manfaat lainnya,
tapi tiga poin di atas merupakan fungsi yang bisa di bilang sebagai fungsi pokok. Untuk
pasangan plesteran tembok/dinding, ada beberapa syarat, diantaranya adalah:
 Permukaan harus rata dan tegak
 Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm
 Tidak ada retak-retak pada plesteran

PEKERJAAN ACIAN DINDING


Pekerjaan acian semen pada dinding tembok merupakan langkah akhir dari rangkaian
pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata, batako atau selcon
kemudian dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian. setelah acian dilakukan maka bisa
ditinggal begitu saja untuk mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi
dengan cat agar dinding menjadi berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu
hanya mengoleskan dan menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian
ini memerlukan keahlian khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh karena
itu diperlukan tukang bangunan yang telah profesional dalam mengaci dinding sehingga
dapat menghasilkan pekerjaan yang baik serta dapat selesai dalam waktu secepat mungkin.

Metode pekerjaan acian dinding


1. Persiapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat
atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh
diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga
tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar
nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan

PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN KOLOM BETON


Plesteran kolom atau beton merupakan pekerjaan finishing yang membutuhkan ketrampilan
tinggi karena hasil dari plesteran kolom akan menentukan tingkat kesempurnaan finishing
kolom. Pada bangunan seperti hotel dan apartemen, finishing kolom sangat ditekankan
karena berhubungan dengan penglihatan tamu langsung. Jika pada proyek menggunakan
sistem kolom berbentuk persegi maka yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedataran dan
kehalusan kolom serta sudut-sudut (sponengan) harus lurus dan rapi.
Finishing kolom bisa dilakukan dengan dua cara yaitu 

1. Diplester terlebih dahulu jika permukaan kolom belum datar atau ada cembungan.
Setelah diplester, tunggu kering terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diaci.
2. Langsung diaci atau skim coat langsung menggunakan semen mortar seperti drymix,
MU, dan sebagainya. Kondisi ini dilakukan jika permukaan beton sudah dalam
keadaan datar. 

Berikut ini langkah cara plesteran kolom yang baik :


1. Persiapkan peralatan-peralatan dan bahan material terlebih dahulu.
2. Peralatan yang digunakan adalah jidar aluminium berukuran 1"x3" yang digunakan
untuk profil dan penjidaran. 
3. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir, semen PCC, dan air. Saya anjurkan untuk
menggunakan pasir yang berkualitas baik seperti tidak berwarna coklat, tidak terlalu
lembut dan bersih dari kandungan lumpur. 
4. Bahan tambahan lainnya bila diperlukan adalah sikabond dan kawat ayam. 
5. Buat sipatan atau marking terlebih dahulu untuk menentukan tebal plesteran dan acian
kolom.
6. Memasang profil pada sisi kanan dan kiri kolom dengan holow aluminium 1"x3".
Seperti pada gambar di bawah ini. cara pemasangan hollow dengan dijepit
menggunakan besi beton.
7. Sebaiknya gunakan 1 tukang dan 1 kenek untuk 1 plesteran kolom. Jika permukaan
beton pada kolom terlalu halus atau licin maka bisa diberi sikabond terlebih dahulu
agar daya lekat antara plesteran dengan beton meningkat. Alternatif lain adalah
dengan ciping permukaan beton agar menjadi kasar. 
8. Membuat adukan plesteran dengan perbandingan 1 Pc: 4 Ps. 
9. Jika penebalan plesteran lebih dari 3 cm, bisa menggunakan kawat ayam. Pertama
dikamproti terlebih dahulu. Setelah kering diberi kawat ayam lalu diplester lagi. 
10. Ratakan permukaan plesteran dengan jidar aluminium agar hasil lebih rata. 
11. Setelah plesteran kering sekitar 2 hari, lakukan pekerjaan acian dengan menggunakan
semen PCC. Alasan menggunakan semen konvensional, pada sudutan atau sponengan
lebih awet dan tidak rusak.
12. Metode pelaksanaan acian sama dengan pekerjaan plesteran.

PEKERJAAN BENANGAN SUDUT


Pekerjaan merapikan sudut atau tepi pekerjaan agar lurus dan rapi, pekerjaan ini sangatlah
penting dalam suatu pekerjaan konstruksi dimana pekerjaan ini merupakan acuan agar hasil,
ketepatan, kelurusan setiap item pekerjaan. Misalnya pekerjaan pemasangan pondasi,
pemasangan keramik dan yang lainnya.

PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK


Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan terlebih dahulu areal dibersihkan dari puing-puing
dengan metode pemasangan sesuai petunjuk direksi, lantai yang digunakan adalah keramik
40x40 ,dinding 20/25 dengan mutu spek sesuai dengan yang dipersyaratkan ..

PEKERJAAN PINTU, JENDELA, PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

Material kusen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat dengan arsitekturnya dan
termasuk materialhalus, finishing yang perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari
pemasangan sampai pemeliharaannya. Untuk menghindari resiko salah pemasangan, ukuran
dan material kosen maupun accesoriesnya, untuk itu penyedia memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar ukuran kosen yang dipasang
telah disesuaikandengan ukuran di lapangan dan membuat shop drawings, lalu
diajukan kepada Manajemen Konstruksi danPerencana untuk dimintakan
persetujuannya.
b. mengajukan contoh-contoh bahan yang digunakan pada proyek ini.
c. Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang sesuai
dengan contoh bahanyang sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi.
d. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan, pemasangan alat-alat bantu,
alat-alat angkut darigudang ke lokasi proyek dan peralatan lainnya.
e. Sebelum kosen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up kosen, pintu, jendela
dengan skala 1 : 1, lengkap dengan kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di
proyek untuk diperiksa dan di ACC terlebihdahulu oleh Manajemen Konstruksi dan
Perencana Arsitektur.
f. Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding diplester dan diaci,
naad/pertemuan kosen dengandinding diberi sealent.

Bahan / Material
Bahan yang dipakai menggunakan kayu sesuai dengan spesifikasi, dan tidak terdapat cacat
kayu.

Persiapan.

 Ukuran-ukuran kosen dicek dahulu berdasarkan gambar dan kondisi di lapangan,


bila perlu adapenyesuaian-penyesuaian / koreksikoreksi pada gambar. Bila kondisi
lapangan dan gambar kerjatidak sesuai, harus dilaporkan kepada Manajemen
Konstruksi /Perencana untuk diperiksa.
 Untuk ukuran kusen pintu dan daun pintu yang berhubungan dengan areal luar seperti
teras, selasar,balkon, kamar mandi / wc dan sebagainya, atau yang berhubungan
dengan perbedaan peil lantai, perlu ada penambahan ketinggian kusen dan daun pintu
agar tidak ada celah, pada teras, selasar dan balkon setinggi 2 cm, sedang pada
KM/WC/Toilet tingginya ditambah 5 cm atau sesuai ketinggian perbedaan peil lantai
pada tiap pintu kusennya, demikian juga untuk daun pintunya perlu ditambah.
Penambahan ketinggian kusen/pintu tidak berarti kayunya yang disambung, tetapi
ukuran tinggi kusen/pintu ditambah pada saat pembuatan kusen dan pintunya,
sehingga tidak terjadi tambatan pada kusen atau pintu. Bila terjadi tambalan, maka
kusen dan daun pintu tersebut dibongkar dan diganti dengan yang baru, biaya
penggantiannya ditanggung oleh Pihak Kami.

Pemasangan
 Kusen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaankasar seperti : pengecoran struktur, pemasangan dinding bata,
floor/ rabat beton lantai dasar,pengerjaan struktur lantai atas, kuda-kuda dan atap
sudah selesai dipasang dan pekerjaan menujutahap finishing (lebih baik bila dinding
dan lantai sudah di finish).
 Kusen – kusen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan – pekerjaan
struktur/persiapan,untuk menghindari kesalahan ukuran dan terjadi kerusakan-
kerusakan akibat benturan.
 Kusen – kusen yang sudah dipasang dilindungi dari kerusakan – kerusakan
akibat tabrakan/benturan dengan ditutup lembaran plywood 9 mm atau papan,
penutupan papan / plywood dipasang / di tempatkan pada lubang – lubang skonengan,
sehingga tidak merusak permukaan kayu kusen akibat paku, pemakuan untuk
lembaran plywood pelindung dengan menggunakan paku kecil.
 Kusen – kusen pintu , jendela, bovenlight
yang terletak di antara 2 kolom/ dinding, dipasang rapat / presisi, tidak boleh ada
plesteran tambahan atau belah, yang ada hanya boleh untuk tali air selebar 5 mm.
 Tali air dipasang pada seluruh keliling kusen pintu dan jendela dengan lebar 5 mm
tidak difinish cat, pengecatan dinding hati-hati, agar tali air/naad tersebut tidak
terkena lapisan cat.
 Dalam pemasangan / penyetelan kosen, penggunaan paku yang dapat merusak
permukaan kayu
kusen dihindari, pemakuan pada tempat yang ada terdapat engsel, atau accessory
pintu atau jendela, sehingga lubang – lubang bekas paku tidak terlihat.
 Pada saat melakukan plesteran/acian, adukan yang menempel pada kusen segera
dibersihkan / dicuci sebelum adukan mengering.

Finishing Akhir
a. Finishing akhir untuk seluruh kosen, daun pintu kayu dan daun jendela di finish
Melamix; materialfinishing sudah dapat persetujuan terlebih dahulu oleh
Perencana/Manajemen Konstruksi (lihatspesifikasi pekerjaan pengecatan).
b. Accessories seperti engsel pintu, handle, letak engsel pintu, kunci pintu, engsel
jendela jungkit danpengunci jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya dibuat
mock-up terlebih dahulu dandimintakan persetujuan dari Arsitek/Manajemen
konstruksi.
c. Lebar engsel pintu lebih kecil minimal 5 mm dari lebar daun pintu/jendela, agar
engsel tertanamdengan baik.
d. Letak posisi engsel pintu, engsel jendela, handle, kunci di ACC terlebih dahulu oleh
Arsitek.
e. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam dengan baik, dan tidak boleh
terlihat pada waktu jendela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam, maupun dari
luar.
f. Semua kosen, pintu, jendela yang sudah difinish, dilindungi/dibungkus dengan
plastik.

Pekerjaan Daun Pintu Panel

a. Daun pintu panel ini terbuat dari kayu Kamper Samarinda, rangka vertical, horizontal
tengah dan atassetelah diserut halus (ukuran jadi) dengan ukuran yang sesuai dengan
gambar.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, membuat shop-drawing, tentang bentuk pintu panel
beserta ukuran-ukuran dengan skala 1:10, juga digambarkan letak-letak engsel,
handle, kunci disertai denganukuranukurannya, lalu diajukan kepada Manajemen
Konstruksi & Arsitek/Perencana untuk disetujui.
c. Daun pintu panel ini dibuat di workshop, untuk itu agar Pihak Kami mengajukan sub
pekerjaanpintu/jendela kepada Arsitek Perencana/Manajemen Konstruksi untuk
disetujui.
d. Pemasangan daun pintu ini dipasang oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
pintu, agar hasil pemasangannya benar-benar rapih dan halus

Pekerjaan Daun Pintu Kaca dan Daun Jendela Kaca

A. Daun pintu kaca


 Rangka/frame daun pintu kaca terbuat dari kayu sesuai dengan spesifikasi, ukuran jadi
untuk rangka vertical dan horizontal disesuaikan dengan gambar.
 Sebelum pekerjaan dimulai mengajukan gambar kerja kepada Perencana/Manajemen
Konstruksi untuk disetujui.
 Pembuatan daun pintu, dilakukan di workshop.
 Pemasangan daun pintu dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
pintu.

B. Daun jendela
a. Rangka/frame daun jendela kaca memakai kayu sesuai dengan spesifikasi,
ukuran disesuaikan dengan gambar.
b. Pembuatan daun jendela dilakukan di workshop.
c. Pemasangan daun jendela dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan
daun jendela.
d. Pemasangan engsel jungkit mengikuti petunjuk spesifikasi teknisnya, sehingga
dapat menghasilkanpemasangan yang rapih dan baik, lancar dibuka dan
ditutup.

PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG / ENGSEL


1. Bahan
a. Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-ruang maupun
daun pintu kamar mandi memakaimerk Solid atau yang setara dengan merk
solid.
b. Engsel untuk daun pintu menggunakan engsel Solid atau setara Solid dengan
tipe disesuaikan ukuran berat daunpintu.
c. Engsel daun jendela jungkit memakai engsel Solid atau setara Solid dengan
ukuran disesuaikan dengan beratdaun jendela dan sesuai dengan spesifikasi
teknisnya.
d. Pengunci untuk daun jendela memakai merk Solid atau setara Solid.
e. Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara Dekson; sedangkan
seperti yang sudah disebut handle, kunci, engsel pintu, engsel jendela, handle
jendela, hak angina, grendel, grendel tanam dan lainnya memakai merk solid
atau setara solid.

Pelaksanaan

 Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan diajukan
kepada Arsitek/Perencana untuk disetujui.
 Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, engsel daun jendela jungkit, pengunci
daun jendela, tarikan daun jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya
dibuatkan mock-up terlebih dahulu untuk dimintakanpersetujuan/ACC Arsitek
 Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar daun pintu/daun jendela, agar
engsel tertanam denganbaik.
 Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle/kunci, tarikan daun jendela di ACC
dahulu oleh Arsitek.
 Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak boleh terlihat pada
saat daun jendela dalamkeadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar.
 Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun
pintu/jendela/-accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan
halus.
 Bila menurut pengamatan Manajemen Konstruksi /Arsitek, hasil pemasangannya
tidak baik dan rapih, maka daunpintu / daun jendela yang sudah dipasang diganti
dengan yang baru, dan pekerjaannya harus diganti denganpekerja yang benar-benar
terampil dan ahli.
 Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka
daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak/cacat akibat
benturan..

PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan material kaca dan cermin.

Spesifikasi bahan

 Kaca tidak bergelombang, retak dan baur.


 Memiliki bidang yang licin, sejajar, tidak bergelombang, tidak menunjukkan effek
lensa.
 Untuk cermin mempunyai lapisan perak cukup tebal dan mempunyai lapisan penahan
kelembaban.
 Tidak menunjukkan ada cacat, gelembung dan sebagainya.
 Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi toleransi seperti yang ditentukan
oleh pabrik.
 Kesikuan kaca lembaran yang berbentuk segi empat mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus,toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah
1,5 mm per meter.
 Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah dipasang harus mendapatkan
persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi.
 Sisi kaca yang nampak maupun yang tidak nampak akibat pemotongan, harus
dihaluskan sampai membentuk permukaan kaca yang halus.

Pelaksanaan

Semua pekerjaan pemasangan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
kaca. Semua bahan yang akan dipasang melalui persetujuan Manajemen Konstruksi.
Pemotongan kaca rapih dan lurus,diharuskan menggunakan alat pemotong kaca. Pemotongan
ukuran kaca disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke dalam alur kaca pada
kosen. Pembersihan akhir untuk membersihkan permukaan kaca menggunakan kain katun
yang lunak dengan cairan khusus pembersih kaca. Kaca – kaca yang telah dipasang
dilindungi dari kerusakan dan benturan serta diberi tanda agar dapat terlihat bahwa pada area
tersebut telah dipasang kaca.

Kaca cermin
a. Keliling kaca cermin dibuat bevel 3 cm
b. Pemasangan kaca menggunakan skrup stainless steel
c. Tebal kaca minimal 5 mm atau sesuai gambar 
d. Kaca yang sudah terpasang dibersihkan dengan pembersih kaca

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Lingkup Kerja
Menyiapkan seluruh buruh, material, peralatan dan pengangkutan juga instalasi dan test yang
musti dilakukan untuk kelengkapan dan pengoperasian system kelistrikan secara lengkap
sesuai persyaratan dari gambar atau Spesifikasi.
a. Layanan kelistrikan secara lengkap termasuk system penyambungan ke PLN.
b. System kabel listrik ( Power wiring system ) dan system grounding nya.
c. Lampu penerangan dan panel board, distribution board, unit sekering saklar, termasuk
juga fixture lampu, stop kontak, conduit, junction box. Dll.
d. Harus disediakan pembungkus kabel (conduit) dalam dinding bata, pasangan batu,
batako,dll. Guna penginstalasian yang semestinya sesuai dengan persyaratan di
gambar dan spesifikasi.
e. Sediakan juga penginstalasian kabel listrik lainnya yang dibutuhkan untuk perkakas
mesin, alatelektronik secara lengkap sesuai dengan yang ada di gambar atau sesuai
spesifikasi.
f. Apabila pekerjaan kelistrikan berhubungan dengan pekerjaan penyedia lain atau maka
berkoordinasi guna mendapatkan informasi yang diperlukan, gambar kelistrikan,
dimensi dan lain sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

Bahan – bahan
Sebelum instalasi, mengajukan contoh bahan (MAR = Material Approval Request) ke MK
untuk persetujuan pemakaian . Seluruh bahan – bahan dan peralatan yang baru dan sesuai
dengan standard yang berlakuseperti : PUIL 2000 (SNI 04-0225-2000) atau standard yang
berlaku secara umum di Indonesia. Apabila jenis bahan sudah ditentukan dalam spesifikasi
maka bahan tersebut digunakan atau dapat digunakan bahan yang setara dengan itu. Untuk
bahan MCB minimal yang dipakai adalah merk : SCHNEIDER atau yang setara dan kabel
merk SUPREME atau yang setara dengan itu, untuk saklar dan stop kontak digunakan merk
LEGRAND atau PANASONIC atau yang setara.

Pelaksanaan kerja
Tata laksana kerja dan tampilan yang baik dari penginstalasian agar sama pentingnya dengan
efisiensi secara elektrikal dan mekanis, seluruh instalasi secara umum mempunyai kualitas
yang setara dan tampak rapi. mengecek secara keseluruhan dari gambar jumlah kuantitas
kelistrikan. Material yang kurang atau rusak selama penginstalasian harus diperbaiki atau
diganti oleh dengan biaya sendiri. Seluruh pekerjaan pemotongan, pengeboran,
penyambungan yang diperlukan untuk instalasi dilakukan sedemikian rupa dan disetujui oleh
MK/Konsultan. Setiap kerusakan atas finishing dinding, pelat baja, kayu, pasangan batu,
pasangan bata yang diakibatkan dari pelaksanaan instalasi diganti atau diperbaiki dengan
biaya sendiri dari Pihak Kami. Selama pelaksanaan Pihak Kami memperbaharui data rinci
penginstalasian untuk informasi kepada MK/Konsultan apabila diminta dan sebagai
penyiapan gambar terlaksana.

KABEL
Seluruh kabel diinstalasi didalam pembungkus yang standard apabila kabel masuk kedalam
beton atau dinding bata, panel kayu, kolom dll. Ukuran minimum kabel NYM 2 dan 3 x2.5
mm pembungkus kabel jenis PVC ukuran 1.25 cm.
Pemasangan titik lampu menggunakan pipa PVC 5/6” / ¾” dengan pemasangan system
inbow/tanam sesui dengan kebutuhan. Pemakaian kabel menggunakan kabel NYM 2½ mm2.

PEKERJAAN INSTALASI AIR, LIMBAH DAN SANITAIR


a. Umum
Pekerjaan pemasangan sanitair dapat dilakukan apabila seluruh instalasi air bersih, instalasi
air kotor telahselesai dikerjakan dan telah dilakukan pengetesan, serta pekerjaan finishing
pada ruang KM/WC telah selesai dikerjakan.

b. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan, pemasangan, alat-alat bantu


lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini, sehingga tercapai pekerjaan yang
bermutu dan sempurna. Pengadaan dan pemasangan sanitair beserta peralatannya sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam gambar danperincian pekerjaan. Kami akan
membuat gambar kerja (shop drawing) dan mengecek semua ukuran-ukuran. Mengajukan
brosur beserta contoh warna dan mengajukan contoh peralatan sanitair sesuai dengan type-
type yang tertera dalam gambar/perincian biaya pekerjaan.

c. Bahan

Bahan – bahan sanitair memakai merk dengan type / model dan accessoriesnya seperti yang
diuraikan dalam bill of item (perincian biaya pekerjaan). Seluruh sanitair dan perlengkapan
yang dipasang dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan type –
type sanitair serta komplit dengan fitting yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

d. Pemasangan

Semua bahan yang dipasang sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Manajemen
Konstruksi /Pengawas/ Pemberi Tugas/ Perencana. Bahan – bahan dan peralatan sanitair
dapat dipasang apabila telah mendapat ijin dari Manajemen konstruksi/Pengawas/Perencana.
Bahan – bahan dan peralatan sanitair dichek ulang sebelum dipasang. Bila terdapat
cacat/rusak, dikeluarkan dari proyek dan diganti dengan yang baru. Pemasangan sanitair
beserta perlengkapannya dilakukan oleh pekerja yang ahli di bidangnya. Perletakan
perlengkapan sanitair terletak diantara persimpangan atau pertemuan naad – naad pelapis
dinding. Sanitair yang telah dipasang diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pemasangan. Pihak Kami memperbaiki dan mengganti bila ada kerusakan atas
bahanbahan/peralatan sanitair yang terjadi selama masa pemeliharaan dan biayanya menjadi
tanggung jawab Pihak Kami. Seluruh brosur sanitair dan perlengkapannya diserahkan kepada
pemberi tugas selepas masa pemeliharaan.

Instalasi air bersih menggunakan pipa ¾” dan ½” untuk air kotor menggunakan pipa 3” dan
4” digunakan pada instalasi air buangan dari kloset ke septiktank. Pemasangan arde
menggunakan arde pancang menggunakan bahan BC. Pemasangan sanitair kloset jongkok
menggunakn merk INA atau setara, wastafel merk TOTO, floor drain dari steanlis steel sanei
dengan lubang diameter 3 inch.

Untuk melancarkan sistem saluran air bersih di dalam sekolah ada beberapa poin yang harus
dilaksanakan :

Tingkat tekanan air didalam pipa pvc, diupayakan tekanan air yang didapat haruslah kuat dan
juga merata. gunakan tangki air sebagai sumber catu air dan letakkan di tempat yang lebih
tinggi dari semua saluran air / titik keran , atau apabila tidak bisa ,gunakan pompa booster
untuk meningkatkan tekanan
Perataan tekanan air, gunakan jaringan pipa yang menutup ( loop) yang membuat ujung pipa
terakhir menyambung ke ujung pipa di awal, sehingga menyebabkan tidak adanya pipa di
ujung saluran yang biasanya memiliki tekanan paling rendah.

Saluran air kamar mandi


Saluran air kamar mandi juga menggunakan pipa pvc, yang sudah berkembang dari masa lalu
yang banyak menggunakan tembikar untuk saluran kamar mandi mereka. Untuk jarak saluran
yang jauh, gunakan bak kontrol untuk mempermudah perawatan, dan pastikan beri jeriji
antitikus untuk menghindari tikus yang merayap masuk.

Saluran air limbah WC.


Saluran air limbah WC ini juga menggunakan pipa pvc, dan pembuagannya haruslah ke
septictank dahulu. ini semoga menjadi ilmu baru untuk kalian, kenapa harus dibuang ke
septictank dahulu tidak langsung saja ke tanah atau saluran terbuka. Jadi limbah WC ini harus
melewati sebuah proses yang dinamakan “penstabilan “.
Sifat limbah wc kita ini sifat limbah WC yang tidak stabil karena bersifat organis, Artinya
bisa menjadi busuk dan bau, dan secara ilmu lingkungan tidak bisa ditempatkan di tempat
terbuka atau diresapkan langsung ke dalam tanah, menjadi suatu zat anorganis yang stabil dan
tidak berubah lagi sifat maupun bentuknya. Hal ini dilakukan dalam suatu fasilitas yang kita
kenal sebagai septic tank.
Septic tank adalah sebuah bak penampung yang “mempekerjakan” bakteri anaerobik (bakteri
yang tak membutuhkan oksigen untuk hidupnya) untuk menstabilkan limbah WC tadi.
Karena itu, sesudah melewati septic tank, cairan limbah belum bisa dibuang ke saluran
terbuka. Cairan ini harus diresapkan ke dalam tanah (dengan sumur peresap) untuk
distabilkan lebih lanjut oleh bakteri-bakteri yang ada dalam tanah. Oleh karena itu perlu
dibuat jarak antara sumber air bersih di dalam tanah dengan sumur peresapan ini. Paling tidak
dalam jarak mendatar 10 meter.
Hal lainnya adalah bahwa untuk melindungi bakteri-bakteri septic tank, sebaiknya kita jangan
sekali-kali membuang air sabun atau cairan yang mengandung zat-zat antiseptik ke dalam
WC, karena bisa membunuh bakteri-bakteri di dalamnya, dan kalau bakteri-bakteri septic
tank ini punah, tentu proses penstabilan tadi tidak berjalan.

Instalasi air yang digunakan didalam pembangunan rumah tinggal mempunyai beberapa
ukuran dan type pipa PVC, tergantung dari keperluannya.
Instalasi air bersih
PVC diameter 1/2" dan 1" type AW
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 1/2" dan 1"
type AW.

Pipa PVC 1" type Aw ini digunakan sebagai saluran induk air bersih dari tangki air atau
PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian dicabang menggunakan pipa PVC 1/2"
menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary. Akan tetapi ada juga yang menggunakan
seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah
dkekuatan tekanan air yang keluar dimasing-masing kran.
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan
rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk
yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.
Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran
tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya, agar supaya pada saat kamar mandi
utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar
mandi utama tekanan airnya tidak berkurang.

Instalasi air kotor


 PVC diameter 4" type D
Saluran Induk air kotor buangan dari kamar mandi, cucian dan air hujan digunakan
pada umumnya menggunakan pipa PVC diamater 4" type D yang dipasang dipinggir
kiri dan kanan bangunan rumah.
 PVC diameter 3" type D
Sedangkanuntuk pipa tegak buangan air hujan dari talang di atap rumah menggunakan
pipa PVC diameter 3" type D, sebaiknya untuk pipa pembuangan air kotor tidak
menggunakan pipa PVC type E (lebih tipis) karena akan mudah pecah akibat tekanan
tanah/lantai bangunan.
 Kombinasi PVC diameter 4" dan PVC diameter 3' type D
Sedangkan untuk pipa saluran dari Closet menuju Septik Tank untuk bagian yang
mendatar digunakan pipa PVC diameter 4" type D.
Apabila rumah tinggal terdiri dari dua laintai maka untuk pipa saluran yang tegak
menggunakan pipa PVC diameter 3" type D yang ditanam didalam dinding.

 PVC diameter 2" type D


Digunakan untuk saluran pembuangan kotor dari wastafel dan Zink tempat cuci
piring.
Untuk pipa saluran tegak baik itu untuk Closet ataupun buangan air hujan
menggunakan pipa PVC diameter 3" agar pemasangannya bisa ditanam kedalam
dinding rumah.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1. Bahan
a. Bahan rangka atap memakai bahan baja ringan Profil C 85 Zincalume
berkekuatan G 550 yang merupakan baja yang dilapisi campuran dengan
komposisi 50 % Aluminium, 43,5 % Zinc dan 1,5 % Silicon. Dengan
persetujuan Manajemen Konstruksi/Konsultan bahan rangka atap dapat
memakai bahan baja ringan yang dilapisi Zinc
b. Batang untuk rangka dalam keadaan lurus, tidak melengkung ataupun
bengkok.
c. Tidak ada perubahan bentuk pada penampang profil.
d. Panjang material yang digunakan mencukupi serta tidak boleh terdapat
sambungan pada badan.
e. Ukuran profil seragam dari ujung satu ke ujung yang lainnya.

2. Pekerjaan Kontruksi Kuda – kuda


a. Kuda – kuda dibentuk dengan menyatukan batang – batang profil
berketebalan paling tidak 1 mm dengan di skrup dengan menggunakan bor
listrik dan hexagonal socket.
b. Kuda – kuda inti dirakit terlebih dahulu dan selanjutnya dilakukan perakitan
kuda-kuda pendukung ataupun penahan. Sistim interlock antara kuda – kuda
dapat menjamin kestabilan kuda-kuda terhadap semua beban yang bekerja
padarangka atap tersebut.
c. Jarak antara satu kuda – kuda ke kuda – kuda lainnya tidak lebih dari 150 cm.
Pengurangan jarak kuda-kuda dilakukan sesuai dengan pemilihan bahan
penutup atap yang digunakan.
d. Sekrup yang digunakan adalah tipe 12 – 14 x 20 mm HWFS yang dilapisi
antikarat.
3. Pekerjaan plafon menggunakan rangka hollow dengan penutup Kalsiboaerd 4,5mm
dan Gypsum 9 mmm rangka hpllow

PEKERJAAN GENTENG PENUTUP ATAP


1. Bahan
a. Penutup atap berupa genteng pletong karang pilang setara good year Bentuk
genteng polos yang akan dipasang mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari Manajemen Konstruksi.
b. Bubungan genteng menggunakan plentong karang pilang.

PEKERJAAN LIST PLANK ATAP


Listplank atap menggunakan bahan kayu kamper 2,5/24 dan kayu kamper 1,5/14
Sedangkan pelaksanaan pengerjaan listplank beton mengikuti ketentuan spesifikasi
spesifikasi struktur.
Tatab menggunakan kayu kamper

PEKERJAAN PEMASANGAN PENANGKAL PETIR


Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir Viking sebagai
berikut :
1. Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding system
terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan. Kemudian
dilakukan pengukuran resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth Testermeter,
apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm maka tahapan kerja
berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil resistansi/tahanan tanah menunjukan >
5 Ohm maka di lakukan pembuatan atau penambahan grounding lagi di sebelahnya
dan di pararelkan dengan grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya
menurun sesuai dengan standarnya < 5 Ohm.
2. Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah memasang kabel
penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas bangunan, tentunya
dengan mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan hindari banyak
belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material dan kualitas instalasi dapat
efektif dan efisien. Kabel penyalur petir yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare
Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa
pelindung (Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.
3. Bila kabel penyalur petir telah terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya
pemasangan head terminal petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur
tersebut sampai ke grounding system.

Penangkal Petir atau Anti Petir adalah istilah yang sudah keliru dalam bahasa kita, kesan
yang ditimbulakn dua istilah ini adalah aman 100 % dari bahaya petir, akan tetapi pada
kenyataannya tidak demikian. Dalam penanganan bahaya petir memang ada beberapa faktor
yang sangat mempengaruhi, bilamana kita ingin mencari solusi total akan bahaya petir maka
kita harus mempertimbangkan faktor tersebut.

Sambaran petir tidak langsung pada bangunan yaitu petir menyambar di luar areal
perlindungan dari instalasi penangkal petir yang telah terpasang, kemudian arus petir ini
merambat melalui instalasi listrik, kabel data atau apa saja yang mengarah ke bangunan,
akhirnya arus petir ini merusak unit peralatan listrik dan elektronik di dalam bangunan
tersebut. Masalah ini semakin runyam karena peralatan elektronik menggunakan tegangan
kecil, DC yang sangat sensitif.

Pada dasarnya system pengamanan sambaran petir langsung bukan membuat posisi kita aman
100 % dari petir melainkan membuat posisi bangunan kita terhindar dari kerusakan fatal
akibat sambaran langsung serta mengurangi dampak kerusakan peralatan listrik dan
elektronik bila ada sambaran petir yang mengenai bangunan kita.

Maka istilah yang paling tepat untuk pengamanan petir adalah PENYALUR PETIR.

PEKERJAAN STTIL BALI


Pekerjaan STILL BALI akan dipasang pada setiap pintu dan kolom dengan bahan Batu candi
dan sesuai dengan spek yang dipersyaratkan pada di rencana anggaran biaya

PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN


Standard
Pekerjaan Penataan halaman Berupa Pekerjaan Paving halaman, planter box, dan pengurugan
halaman dikerjakan sesuai dengan gambar Kerja

Cara Pelaksanaan
Pekerjaan Paving Halaman Meliputi: pemasangan Paving T = 6 cm K-225 dan beton
kancingan Paving ( beton 1 : 2 : 3 ) Paving yang dipasang mengikuti level Pasangan Paving
yang sudah ada, sebelum paving dipasang harus berisi urugan pasir dengan t = 10 cm
kesemua area pemasangan paving, setelah selesai kemuadian dikunci dengan kancingan
paving

PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR


Pada saat semua Item pekerjaan selesai dikerjakan harus dilakukan pembersihan akhir
lokasi proyek. Pembersihan meliputi pemindahan material bekas pekerjaan, pengecekan
pekerjaan akhir, pengecekan mutu bangunan dan kelengkapan Item-item pekerjaan sesuai
dengan daftar kerja yang terdapat di dalam RAB.
PEMELIHARAAN

Dalam masa pemeliharaan kita masih mempunyai kewajiban untuk mengadakan


perbaikan – perbaikan dan penyempurnaan – penyempurnaan terhadap kekurangan atau
kerusakan yang terjadi selama dalam masa pemeliharaan dengan jangka waktu yang telah
ditentukan dalam dokumen lelang.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat secara garis besarnya untuk
dapat dipergunakan dengan semestinya.

Badung, 5 Mei 2017


CV. Karya Mandiri Teknik

I Ketut Wiranata, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai