Kegiatan : Pembangunan RKB, Lam Komputer, UKS dan Penataan Halaman SD No.3
Kuta
Tahun : 2017
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEK. PERSIAPAN
Sosialisasi Kegiatan
Sebeleum pekerjaan fisik dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan Pra Meeting
Kontruksi dengan melibatkan unsur dari sekolah seperti Komite, tokoh masyarakat
,Kepala desa dan tokoh adat setempat, pembahasan akan di pimpin oleh PPK dengan
Konsultan menjelaskan tentang tujuan proyek dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan.
Direksi keet
Kantor lapangan disesuaikan dengan tempat dan kondisi dilapangan di tambah dengan
bedeng tenaga kerja dan apabila ada mobilisasi tenaga diupayakan tidak menggagu
ketertiban sekolah dan secara kontinou dilaporkan kepada pihak desa apabila tenaga yang
dipekerjakan menetap di tempat kegiatan.
Pembersihan lapangan
Sebelum pekerjaan tersebut dimulai kita wajib mengadakan pembersihan lokasi / site yaitu
Pembersihan semak – semak / rumput–rumput, humus– humus dan kotoran – kotoran lain
yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan pembongkaran adalah pekerjaan bongkaran yang dilakukan kontraktor setelah
diadakan pengukuran dengan menggunakan alat bantu setelah mendapat persetujuan dari
Direksi
Cara Pelaksanaan
Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan batu,
beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan
Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut
harus sesuai petunjuk Direksi
LANGSIRAN
Semua bahan bahan diangkut kelokasi dengan menggunakan langsiran sesuai dengan jarak
lokasi dan akan dikerjakan dengan menggunakan tenaga atau kendaraan picup sesuai dengan
kebutuhan dilapangan
Galian dilakukan dengan cara pengeboran sesuai dg titik titik pondasi dengan kedalaman
yang sudah tertuang dalam gambar dengan mutu beton yang sudah disesuaikan dengan spek
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai
parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah
mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air
meskipun jenis tanah sama.
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat
dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan
digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan
dibangunnya bangunan tersebut.
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan
dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian
sekitarnya.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.
PEKERJAAN BETON
Beton merupakan salah satu material yang terbuat dari campuran yang homogen antara
semen, air dan aggregat. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang
tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah. Sifat dan karakteristik beton : • mempunyai
tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah; • beton tidak
dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan; •
beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin –
lama makin besar; • proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan
dikenal dengan proses hidrasi; • air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi
gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah; • kelebihan air dari
jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga
kekuatan beton akan berkurang; • dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa
untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton
yang tinggi.
Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan untuk
mendapatkan hasil yang direncanakan; • setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan
penuh dan elemen konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya; •
untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang
tulangan baja pada daerah yang tertarik; • pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton
yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik; •
dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah; • beton
hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta
elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya
kebakaran; • salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan •
kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak.
Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:
1. Beton keras sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik,
kekuatan tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap
temperatur, keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang
terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu
beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan
dilakukan pada beton keras ini antara lain: • uji kekuatan tekan (compression test);
• uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test); • uji kekuatan lentur; • uji lekatan
antara beton dan tulangan; dan • uji modulus elastisitas dan lain sebagainya.
2. Beton segar ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton: • sifat-sifat yang
harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti
kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan • sifat-sifat yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau
kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan segregation.
Pekerjaan pengecoran beton pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku (sni03 – 2847 tahun 2002) dengan jenis beton yang akan dilaksanakan
sesuai dengan rencana anggaran dan biaya (rab).Persyaratan uji : • trial test dan mix design,
merupakan uji awal sebelum pengecoran dilaksanakan, untuk mengetahui takaran sesuai
dengan mutu beton yang disyaratkan dan dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya, khususnya untuk pelaksanaan beton struktur. • actual random test, merupakan uji
acak selama pelaksanaan pengecoran berlangsung untuk mengetahui mutu beton pada bagian
struktur tertentu. • slump cone test, merupakan uji acak untuk mengetahui mutu adukan beton
dalam hal ini jumlah volume airnya, untuk menjaga konsistensi perbandingan air, semen
sehingga didapat mutu beton seperti yang disyaratkan. • tes tekan beton, pada saat
pelaksanaan pengecoran pondasi, balok, plat dan kolom harus dibuatkan silinder dengan
ukuran dan jumlah disesuaikan dengan ketentuan yang dimuat dalam (sni03 – 2847 tahun
2002), dan dilakukan pengetesan di laboratorium konstruksi beton.Pelaksanaan pekerjaan
beton • pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
penghentian pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-tempat yang aman. •
untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata harus memakai mesin pengaduk
beton (untuk pembuatan beton praktis campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr) dan memakai ready mix
(untuk pembuatan beton struktur dengan mutu beton fc’ 29 mpa). • segera setelah beton
dituangkan kedalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator • selama
waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalu cepat dan
melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan terus menerus selama paling tidak
10 (sepuluh) hari setelah pengecoran plat lantai, sedangkan untuk kolom struktur harus
dilindungi dengan membungkus dengan karung goni yang dibasahi. • pembongkaran
bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan dipenuhi dan pembongkarannya
dilakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras • apabila
konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka sebelumnya harus dibuat
lantai kerja yang rata dengan campuran 1 pc : 3 ps : 6 kr dengan ketebalan minimum 5 cm.
PEKERJAAN BETON SLOOF
Pekerjaan slof dilakukan setelah pasangan pondasi bored file semua dikerjakan dengan
pemasangan pembesian dan begesting terlebih dahulu sebelum dicor.
PEKERJAAN BEKESTING
1. PENGERTIAN BEKISTING
BEKISTING ialah acuan suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di
atasnya dapat di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang
dicorkan sesuai dengan bentuk yang kita dikehendaki.
2. SYARAT BEKISTING
a. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak
patah ketika menerima beban yang bekerja.
b. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
c. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak
runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
d. Ekonomis
e. Kokoh dan kuat
f. Mudah dipasang dan dibongkar
g. Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
h. Mampu menahan gaya horizontal
1. Diplester terlebih dahulu jika permukaan kolom belum datar atau ada cembungan.
Setelah diplester, tunggu kering terlebih dahulu selama 2-3 hari kemudian diaci.
2. Langsung diaci atau skim coat langsung menggunakan semen mortar seperti drymix,
MU, dan sebagainya. Kondisi ini dilakukan jika permukaan beton sudah dalam
keadaan datar.
Material kusen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat dengan arsitekturnya dan
termasuk materialhalus, finishing yang perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari
pemasangan sampai pemeliharaannya. Untuk menghindari resiko salah pemasangan, ukuran
dan material kosen maupun accesoriesnya, untuk itu penyedia memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar ukuran kosen yang dipasang
telah disesuaikandengan ukuran di lapangan dan membuat shop drawings, lalu
diajukan kepada Manajemen Konstruksi danPerencana untuk dimintakan
persetujuannya.
b. mengajukan contoh-contoh bahan yang digunakan pada proyek ini.
c. Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang sesuai
dengan contoh bahanyang sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi.
d. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan, pemasangan alat-alat bantu,
alat-alat angkut darigudang ke lokasi proyek dan peralatan lainnya.
e. Sebelum kosen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up kosen, pintu, jendela
dengan skala 1 : 1, lengkap dengan kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di
proyek untuk diperiksa dan di ACC terlebihdahulu oleh Manajemen Konstruksi dan
Perencana Arsitektur.
f. Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding diplester dan diaci,
naad/pertemuan kosen dengandinding diberi sealent.
Bahan / Material
Bahan yang dipakai menggunakan kayu sesuai dengan spesifikasi, dan tidak terdapat cacat
kayu.
Persiapan.
Pemasangan
Kusen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan sudah memadai,
pekerjaan-pekerjaankasar seperti : pengecoran struktur, pemasangan dinding bata,
floor/ rabat beton lantai dasar,pengerjaan struktur lantai atas, kuda-kuda dan atap
sudah selesai dipasang dan pekerjaan menujutahap finishing (lebih baik bila dinding
dan lantai sudah di finish).
Kusen – kusen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam pekerjaan – pekerjaan
struktur/persiapan,untuk menghindari kesalahan ukuran dan terjadi kerusakan-
kerusakan akibat benturan.
Kusen – kusen yang sudah dipasang dilindungi dari kerusakan – kerusakan
akibat tabrakan/benturan dengan ditutup lembaran plywood 9 mm atau papan,
penutupan papan / plywood dipasang / di tempatkan pada lubang – lubang skonengan,
sehingga tidak merusak permukaan kayu kusen akibat paku, pemakuan untuk
lembaran plywood pelindung dengan menggunakan paku kecil.
Kusen – kusen pintu , jendela, bovenlight
yang terletak di antara 2 kolom/ dinding, dipasang rapat / presisi, tidak boleh ada
plesteran tambahan atau belah, yang ada hanya boleh untuk tali air selebar 5 mm.
Tali air dipasang pada seluruh keliling kusen pintu dan jendela dengan lebar 5 mm
tidak difinish cat, pengecatan dinding hati-hati, agar tali air/naad tersebut tidak
terkena lapisan cat.
Dalam pemasangan / penyetelan kosen, penggunaan paku yang dapat merusak
permukaan kayu
kusen dihindari, pemakuan pada tempat yang ada terdapat engsel, atau accessory
pintu atau jendela, sehingga lubang – lubang bekas paku tidak terlihat.
Pada saat melakukan plesteran/acian, adukan yang menempel pada kusen segera
dibersihkan / dicuci sebelum adukan mengering.
Finishing Akhir
a. Finishing akhir untuk seluruh kosen, daun pintu kayu dan daun jendela di finish
Melamix; materialfinishing sudah dapat persetujuan terlebih dahulu oleh
Perencana/Manajemen Konstruksi (lihatspesifikasi pekerjaan pengecatan).
b. Accessories seperti engsel pintu, handle, letak engsel pintu, kunci pintu, engsel
jendela jungkit danpengunci jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya dibuat
mock-up terlebih dahulu dandimintakan persetujuan dari Arsitek/Manajemen
konstruksi.
c. Lebar engsel pintu lebih kecil minimal 5 mm dari lebar daun pintu/jendela, agar
engsel tertanamdengan baik.
d. Letak posisi engsel pintu, engsel jendela, handle, kunci di ACC terlebih dahulu oleh
Arsitek.
e. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam dengan baik, dan tidak boleh
terlihat pada waktu jendela dalam keadaan tertutup, baik dari dalam, maupun dari
luar.
f. Semua kosen, pintu, jendela yang sudah difinish, dilindungi/dibungkus dengan
plastik.
a. Daun pintu panel ini terbuat dari kayu Kamper Samarinda, rangka vertical, horizontal
tengah dan atassetelah diserut halus (ukuran jadi) dengan ukuran yang sesuai dengan
gambar.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, membuat shop-drawing, tentang bentuk pintu panel
beserta ukuran-ukuran dengan skala 1:10, juga digambarkan letak-letak engsel,
handle, kunci disertai denganukuranukurannya, lalu diajukan kepada Manajemen
Konstruksi & Arsitek/Perencana untuk disetujui.
c. Daun pintu panel ini dibuat di workshop, untuk itu agar Pihak Kami mengajukan sub
pekerjaanpintu/jendela kepada Arsitek Perencana/Manajemen Konstruksi untuk
disetujui.
d. Pemasangan daun pintu ini dipasang oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
pintu, agar hasil pemasangannya benar-benar rapih dan halus
B. Daun jendela
a. Rangka/frame daun jendela kaca memakai kayu sesuai dengan spesifikasi,
ukuran disesuaikan dengan gambar.
b. Pembuatan daun jendela dilakukan di workshop.
c. Pemasangan daun jendela dikerjakan oleh tenaga yang ahli dalam pemasangan
daun jendela.
d. Pemasangan engsel jungkit mengikuti petunjuk spesifikasi teknisnya, sehingga
dapat menghasilkanpemasangan yang rapih dan baik, lancar dibuka dan
ditutup.
Pelaksanaan
Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan diajukan
kepada Arsitek/Perencana untuk disetujui.
Accessories seperti engsel pintu, handle/kunci, engsel daun jendela jungkit, pengunci
daun jendela, tarikan daun jendela dan sebagainya, dan cara pemasangannya
dibuatkan mock-up terlebih dahulu untuk dimintakanpersetujuan/ACC Arsitek
Lebar engsel pintu lebih kecil, minimal 5 mm dari lebar daun pintu/daun jendela, agar
engsel tertanam denganbaik.
Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle/kunci, tarikan daun jendela di ACC
dahulu oleh Arsitek.
Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik, dan tidak boleh terlihat pada
saat daun jendela dalamkeadaan tertutup, baik dari dalam maupun dari luar.
Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar ahli dalam pemasangan daun
pintu/jendela/-accesoriesnya, sehingga hasil pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan
halus.
Bila menurut pengamatan Manajemen Konstruksi /Arsitek, hasil pemasangannya
tidak baik dan rapih, maka daunpintu / daun jendela yang sudah dipasang diganti
dengan yang baru, dan pekerjaannya harus diganti denganpekerja yang benar-benar
terampil dan ahli.
Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka
daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak/cacat akibat
benturan..
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan material kaca dan cermin.
Spesifikasi bahan
Pelaksanaan
Semua pekerjaan pemasangan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
kaca. Semua bahan yang akan dipasang melalui persetujuan Manajemen Konstruksi.
Pemotongan kaca rapih dan lurus,diharuskan menggunakan alat pemotong kaca. Pemotongan
ukuran kaca disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke dalam alur kaca pada
kosen. Pembersihan akhir untuk membersihkan permukaan kaca menggunakan kain katun
yang lunak dengan cairan khusus pembersih kaca. Kaca – kaca yang telah dipasang
dilindungi dari kerusakan dan benturan serta diberi tanda agar dapat terlihat bahwa pada area
tersebut telah dipasang kaca.
Kaca cermin
a. Keliling kaca cermin dibuat bevel 3 cm
b. Pemasangan kaca menggunakan skrup stainless steel
c. Tebal kaca minimal 5 mm atau sesuai gambar
d. Kaca yang sudah terpasang dibersihkan dengan pembersih kaca
Bahan – bahan
Sebelum instalasi, mengajukan contoh bahan (MAR = Material Approval Request) ke MK
untuk persetujuan pemakaian . Seluruh bahan – bahan dan peralatan yang baru dan sesuai
dengan standard yang berlakuseperti : PUIL 2000 (SNI 04-0225-2000) atau standard yang
berlaku secara umum di Indonesia. Apabila jenis bahan sudah ditentukan dalam spesifikasi
maka bahan tersebut digunakan atau dapat digunakan bahan yang setara dengan itu. Untuk
bahan MCB minimal yang dipakai adalah merk : SCHNEIDER atau yang setara dan kabel
merk SUPREME atau yang setara dengan itu, untuk saklar dan stop kontak digunakan merk
LEGRAND atau PANASONIC atau yang setara.
Pelaksanaan kerja
Tata laksana kerja dan tampilan yang baik dari penginstalasian agar sama pentingnya dengan
efisiensi secara elektrikal dan mekanis, seluruh instalasi secara umum mempunyai kualitas
yang setara dan tampak rapi. mengecek secara keseluruhan dari gambar jumlah kuantitas
kelistrikan. Material yang kurang atau rusak selama penginstalasian harus diperbaiki atau
diganti oleh dengan biaya sendiri. Seluruh pekerjaan pemotongan, pengeboran,
penyambungan yang diperlukan untuk instalasi dilakukan sedemikian rupa dan disetujui oleh
MK/Konsultan. Setiap kerusakan atas finishing dinding, pelat baja, kayu, pasangan batu,
pasangan bata yang diakibatkan dari pelaksanaan instalasi diganti atau diperbaiki dengan
biaya sendiri dari Pihak Kami. Selama pelaksanaan Pihak Kami memperbaharui data rinci
penginstalasian untuk informasi kepada MK/Konsultan apabila diminta dan sebagai
penyiapan gambar terlaksana.
KABEL
Seluruh kabel diinstalasi didalam pembungkus yang standard apabila kabel masuk kedalam
beton atau dinding bata, panel kayu, kolom dll. Ukuran minimum kabel NYM 2 dan 3 x2.5
mm pembungkus kabel jenis PVC ukuran 1.25 cm.
Pemasangan titik lampu menggunakan pipa PVC 5/6” / ¾” dengan pemasangan system
inbow/tanam sesui dengan kebutuhan. Pemakaian kabel menggunakan kabel NYM 2½ mm2.
b. Lingkup Pekerjaan
c. Bahan
Bahan – bahan sanitair memakai merk dengan type / model dan accessoriesnya seperti yang
diuraikan dalam bill of item (perincian biaya pekerjaan). Seluruh sanitair dan perlengkapan
yang dipasang dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan type –
type sanitair serta komplit dengan fitting yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
d. Pemasangan
Semua bahan yang dipasang sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Manajemen
Konstruksi /Pengawas/ Pemberi Tugas/ Perencana. Bahan – bahan dan peralatan sanitair
dapat dipasang apabila telah mendapat ijin dari Manajemen konstruksi/Pengawas/Perencana.
Bahan – bahan dan peralatan sanitair dichek ulang sebelum dipasang. Bila terdapat
cacat/rusak, dikeluarkan dari proyek dan diganti dengan yang baru. Pemasangan sanitair
beserta perlengkapannya dilakukan oleh pekerja yang ahli di bidangnya. Perletakan
perlengkapan sanitair terletak diantara persimpangan atau pertemuan naad – naad pelapis
dinding. Sanitair yang telah dipasang diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pemasangan. Pihak Kami memperbaiki dan mengganti bila ada kerusakan atas
bahanbahan/peralatan sanitair yang terjadi selama masa pemeliharaan dan biayanya menjadi
tanggung jawab Pihak Kami. Seluruh brosur sanitair dan perlengkapannya diserahkan kepada
pemberi tugas selepas masa pemeliharaan.
Instalasi air bersih menggunakan pipa ¾” dan ½” untuk air kotor menggunakan pipa 3” dan
4” digunakan pada instalasi air buangan dari kloset ke septiktank. Pemasangan arde
menggunakan arde pancang menggunakan bahan BC. Pemasangan sanitair kloset jongkok
menggunakn merk INA atau setara, wastafel merk TOTO, floor drain dari steanlis steel sanei
dengan lubang diameter 3 inch.
Untuk melancarkan sistem saluran air bersih di dalam sekolah ada beberapa poin yang harus
dilaksanakan :
Tingkat tekanan air didalam pipa pvc, diupayakan tekanan air yang didapat haruslah kuat dan
juga merata. gunakan tangki air sebagai sumber catu air dan letakkan di tempat yang lebih
tinggi dari semua saluran air / titik keran , atau apabila tidak bisa ,gunakan pompa booster
untuk meningkatkan tekanan
Perataan tekanan air, gunakan jaringan pipa yang menutup ( loop) yang membuat ujung pipa
terakhir menyambung ke ujung pipa di awal, sehingga menyebabkan tidak adanya pipa di
ujung saluran yang biasanya memiliki tekanan paling rendah.
Instalasi air yang digunakan didalam pembangunan rumah tinggal mempunyai beberapa
ukuran dan type pipa PVC, tergantung dari keperluannya.
Instalasi air bersih
PVC diameter 1/2" dan 1" type AW
Pada umumnya untuk Instalasi air bersih digunakan ukuran pipa PVC diameter 1/2" dan 1"
type AW.
Pipa PVC 1" type Aw ini digunakan sebagai saluran induk air bersih dari tangki air atau
PAM yang masuk kedalam rumah, kemudaian dicabang menggunakan pipa PVC 1/2"
menuju saluran titi-titik posisi kran dan sanitary. Akan tetapi ada juga yang menggunakan
seluruh instalasi pipa saluran air bersih dengan diameter 1/2", perbedaannya adalah
dkekuatan tekanan air yang keluar dimasing-masing kran.
Sebaiknya didalam pemasangan Instalasi air bersih dibuat dengan pembagian berdasarkan
rencana jumlah kamar mandi yang akan dibangun.
Untuk mendapatkan distribusi air yang lebih merata, buatlah paling tidak 2 saluran induk
yang terpisah, yaitu untuk kamar mandi dan service area.
Untuk kenyamanan penggunaan air bersih, kamar mandi utama sebaiknya dibuat saluran
tersendiri tanpa ada cabang dengan saluran air lainnya, agar supaya pada saat kamar mandi
utama digunakan dan kamar mandi lainnya menyalakan kran, distribusi air bersih kekamar
mandi utama tekanan airnya tidak berkurang.
Penangkal Petir atau Anti Petir adalah istilah yang sudah keliru dalam bahasa kita, kesan
yang ditimbulakn dua istilah ini adalah aman 100 % dari bahaya petir, akan tetapi pada
kenyataannya tidak demikian. Dalam penanganan bahaya petir memang ada beberapa faktor
yang sangat mempengaruhi, bilamana kita ingin mencari solusi total akan bahaya petir maka
kita harus mempertimbangkan faktor tersebut.
Sambaran petir tidak langsung pada bangunan yaitu petir menyambar di luar areal
perlindungan dari instalasi penangkal petir yang telah terpasang, kemudian arus petir ini
merambat melalui instalasi listrik, kabel data atau apa saja yang mengarah ke bangunan,
akhirnya arus petir ini merusak unit peralatan listrik dan elektronik di dalam bangunan
tersebut. Masalah ini semakin runyam karena peralatan elektronik menggunakan tegangan
kecil, DC yang sangat sensitif.
Pada dasarnya system pengamanan sambaran petir langsung bukan membuat posisi kita aman
100 % dari petir melainkan membuat posisi bangunan kita terhindar dari kerusakan fatal
akibat sambaran langsung serta mengurangi dampak kerusakan peralatan listrik dan
elektronik bila ada sambaran petir yang mengenai bangunan kita.
Maka istilah yang paling tepat untuk pengamanan petir adalah PENYALUR PETIR.
Cara Pelaksanaan
Pekerjaan Paving Halaman Meliputi: pemasangan Paving T = 6 cm K-225 dan beton
kancingan Paving ( beton 1 : 2 : 3 ) Paving yang dipasang mengikuti level Pasangan Paving
yang sudah ada, sebelum paving dipasang harus berisi urugan pasir dengan t = 10 cm
kesemua area pemasangan paving, setelah selesai kemuadian dikunci dengan kancingan
paving
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat secara garis besarnya untuk
dapat dipergunakan dengan semestinya.
I Ketut Wiranata, ST
Direktur