Anda di halaman 1dari 7

I.

RIGID PAVEMENT
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN

MOBILISASI
 Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu
dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti :
alat berat untuk pengecoran

Untuk demobilisasi atau pemulangan alat berat ke loakasi. Selain itu


pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah
mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah
ditentukan dalam bestek.

Untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya memulai


pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa peta situasi, potongan
memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan
disertai dengan foto dokumentasi 0%, juga gambar-gambar kerja
(shop Drawing). Pada bagian - bagian konstruksi yang kurang jelas
harus diperjelas dengan membuat gambar detailnya, serta menghitung
kebutuhan material/bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan tersebut. Bersamaan dengan ini mobilisasi dilaksanakan,
dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 (Mutual Chek Nol)
sehingga penempatan dana dapat dikontrol dengan baik dan terukur.

Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan kita


lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat
gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan final
quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan
pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan
dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100%)
pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu titik/posisi
pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan pelaksanaan
pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi :progres
kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang
digunakan.

Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga


selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak
proyek beserta masyarakat setempat (pemuka masyarakat stempat/
perangkat nagari), guna dapat membicarakan masalah-masalah yang
mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis
maupun non teknis.

PEKERJAAN TANAH
1. Timbunan Tanah Pilihan
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan tanah
dengan tanah Pilihan berupa sirtu alam yang dipadatkan dan diratakan.
Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas
timbunan, seluruh daerah yang akan menerima beban material
timbunan harus dibasahi secara optimum dan diratakan. Pemadatan
timbunan dapat dilaksanakan dengan padat dan diratakankan sampai
kepadatan maksimum atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah
seterusnya sampai timbunan selesai.

2. PERKERASAN BERBUTIR DAN BETON


Lapisan Pondasi Aggregat Kelas B
Dimaksudkan adalah untuk menstabilkan tanah dasar yang akan
digunakan sebagai lantai kerja penghamparan dan pengecoran. Tanah
yang akan menjadi dasar tersebut dibersihkan dan dipadatkan dengan
alat Tandem Roller 6 - 8 Ton.

Bahan untuk pekerjaan penghamparan lapis pondasi bawah adalah


agregat klas B, seluruh material tersebut harus bebas dari debu, zat
organik, serta bahan-bahan lain yang dibuang, dan memiliki kualitas
bila bahan tersebut telah ditempatkan akan siap saling mengikat
membentuk satu permukaan yang stabil dan mantap.

Peralatan yang digunakan antara lain : Cangkul, Pengki, Water Tank,


Stamper, Tandem Roller, Gerobak, alat bantu lainnya.

Proses pelaksanaan pekerjaan diawali dengan penghamparan material


agregat dan setelah pembentukan selesai, dipadatkan dengan
ketebalan lapisan yang telah disetujui oleh Direksi Teknik.

Selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan lapis agregat


tanpa penutup, agregate akan dipertahankan dalam keadaan lembab
dengan penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga material
halus yang ada dipermukcian tidak terganggu dan karena apabila
terlalu basah, dapat merusak tanah dasar. Pemadatan tidak akan
dilanjutkan jika material menunjukkan tanda-tanda terlalu
bergelombang. Jika hal tersebut terjadi, material akan dibuang dan
atau diperbaiki.

Pemadatan dilakukan sampai seluruh bagian menjadi permukaan


padat merata dan bekas - bekas mesin penggilas tidak tampak.

STRUKTUR
Perkerasan Beton K-350
Bekisting I Acuan Beton Struktur
Pelaksanaan pemasangan Acuan Beton Struktur pada proses
pekerjaan Rigid Pavement dirnaksudkan untuk membentuk bidang
Rigid yang akan dibuat sesuai dengan dimensi/segment yang telah
ditentukan.

Bahan yang digunakan untuk membuat Acuan Beton Struktur


diantaranya adalah : Kaso 4/6, Kayu Papan Klas III, Paku, Pelumas
Bekisting dan Kawat.

Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain : Gergaji, Palu,


Catut/Tang, alat bantu lainnya.
Proses pelaksanaan pekerjaan pemasangan Acuan Beton diawali
dengan pemotongan papan dan kaso, sesuai dengan ukuran yang
sudah ditentukan, mengikuti dimensi Rigid yang akan dibuat. Setelah
itu Kaso dan papan yang sudah dipotong kemudian disusun dan
dipasang dengan kuat menggunakan paku pada lokasi pengecoran
Rigid. Permukaan Acuan Beton Struktur diusahakan rata agar
memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan finishing, dan
memudahkan dalam pembentukan permukaan rigid secara merata.

Pemasangan Plastic Sheet


Pemasangan plastic sheet dilaksanakan setelah Acuan Beton
Struktur/Acuan Beton Struktur telah selesai dipasang dengan kuat,
lokasi pemasangan berada di dalam Acuan Beton Struktur, hal ini
dimaksudkan untuk menjaga kadar air adukan beton yang dituangkan
didalamnya dapat mengering secara merata dan homogen.
Cara pemasangan :
• Permukaan bidang yang akan dipasang dalam kondisi rata dan
bersih dari kotoran maupun material lain yang tidak diperlukan
• Periksa kondisi acuan beton struktur, apakah sudah cukup kuat
dan rapat untuk mencegah terjadinya lendutan maupun kebocoran
adukan.
• Pasang Plastic Sheet dengan membentangkan secara
memanjang searah dengan lajur bidang jalan.
• Pastikan setiap ujungnya sudah terpasang dengan kuat
menempel pada Acuan Beton
• Pemasangan Plastic Sheet ini harus menutup seluruh bidang
dan menempel pada sisi-sisi acuan beton struktur, sesuai dengan
bentuk bidang.
.
Pembesian (Dowel dan T Bar)
Pemasangan Dowel dan T Bar dilaksanakan setelah Plastic Sheet
tergelar dan akan segera dilakukan pengecoran beton.
Pemasangan pembesian T Bar dan Dowell dimaksudkan sebagai
sambungan fleksibel antara masing-masing segmen plat beton rigid.
Cara pemasangan :
• Besi dirangkai sesuai gambar perencanaan membentuk
anyaman pembesian Dowel dan T Bar.
• Setelah plastic Sheet terpasang, pembesian dirangkaikan
sesuai gambar disain perencanaan.
• Untuk menjaga fleksibilitas sambungan antara segmen rigid,
maka pada ujung T Bar dan Dowell dipasangkan Plastic Tube.
• Rangkaian besi dipasang dengan kuat, sehingga tidak mudah
berubah pasa saat pengecoran.

Pelaksanaan Pekerjaan
• Lokasi pekerjaan untuk penempatan beton disiapkan dan semua
acuan, penulangan, pembesian / dowel dan item pelengkap lainnya
ditempatkan secara aman untuk mencegah perpindahan tempat.
• Beton dituangkan dalam satu cara sehingga tidak terjadi segregasi
agregate, dan tidak ada beton yang dijatuhkan secara bebas dari satu
ketinggian lebih besar dari 1,50 meter
• Beton dipadatkan dengan alat pemadat, apabila diperlukan dengan
bantuan tangan.
• Permukaan rigid dirapihkan dengan menggunakan perata beton/jidar,
kemudian dilanjutkan dengan pembentukan alur dengan menggunakan
alat scratching beton.

Perawatan Beton
Setelah Pelaksanaan pekerjaan pengecoran selesai dan lapisan air
menguap dari permukaan, maka seluruh permukaan beton harus
segera ditutup dan dirawat sesuai dengan metode yang disetujui,
diantaranya dengan menggunaan air dan karung goni.

Seluruh permukaan Rigid Pavement ditutup dengan karung goni yang


telah dibasahi dengan air sampai jenuh. Apabila kondisi karung goni
sudah mulai mengering, maka dapat dilakukan dengan melaksanakan
penyiraman secukupnya, sehingga kelembapan permukaan beton tetap
terjaga.

Anda mungkin juga menyukai