Anda di halaman 1dari 2

Metode Pelaksanaan Half Slab pada Proyek Pembangunan

Apartemen Gunawangsa Gresik Superblock


Alf Slab adalah suatu sistem pelat beton Dalam pelaksanaan pembangunan khususnya

H bertulang yang separohnya dicetak di luar


lokasi (precast) dan separohnya dicetak di
tempat (cast in situ). Half-Slab atau biasa
disebut precast half-slab merupakan
penggabungan metode beton pracetak dengan metode
konvensional di mana bagian bawah dari pelat
pekerjaan half slab selain harus memperhatikan alat
dan bahan juga harus memperhatikan spesifikasi
pekerjaannya. Spesifikasi pekerjaan pengecoran half
slab pada Apartemen Gunawangsa Gresik Superblock
ini menggunakan beton mutu K300 dengan tebal total
pelat 12 cm. Lingkup kerja yang digunakan pada
menggunakan beton pracetak dan ditutup dengan pekerjaan half slab ini adalah mengenai siklus
metode konvensional sebagai topping. Pada pekerjaan half slab dimulai dari pekerjaan persiapan,
pembangunan Gunawangsa Gresik Apartment fabrikasi, pengecoran, hinggan pemasangan half slab.
pembuatan lantai 2-15 yang masuk tipikal Lingkup kerja dapat juga disebut sebagai metode
menggunakan half-slab untuk setiap tower baik tower pelaksanaan pekerjaan. Dimana metode pelaksanaan
A, B, C maupun D. Dimensi tebal pelat yang digunakan pekerjaan half slab dijelaskan pada gambar 1.
adalah 120 mm. Tebal half slab fabrikasi sebesar
70mm dan pelat yang dicor di lapangan sebesar 50mm.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana metode
pelaksanaan pekerjaan half slab dimulai dari pekerjaan
persiapan, fabrikasi, hingga pemasangan yang terjadi
pada tower B untuk lantai 5 - 7.

1. Alat dan Material

Alat yang digunakan dalam pekerjaan half slab pada


proyek apartemen gunawangsa antara lain gergaji
kayu, cutting wheel besi, tie rod dan wingnut, palu,
meteran, tang, bar cutting, bar bending, pipa tremi dan
bucket, alat survey berupa theodolit, dan kompresor.
Material yang digunakan adalah antara lain multipek
phenolit, besi hollow, baja tulangan, kawat bendrat,
beton decking, dan beton ready mix. Dan untuk
mobilitas proyek digunakan tower crane dan concrete
truck mixer.

Besi tulangan/besi beton adalah besi yang digunakan


untuk penulangan konstruksi beton atau lebih populer Gambar 1. Flowchart Pekerjaan Half Slab
disebut sebagai beton bertulang. Besi beton tulangan (Sumber : Dokumen PT. PP (Persero) Tbk, Gunawangsa)
pada dasarnya terdiri dari dua bentuk yaitu besi beton
polos atau Plain Bar dan besi beton ulir atau Deformed 2. Pekerjaan Persiapan (Preparation Works)
Bar. Penyimpanan besi tulangan harus disimpan pada
tempat yang bebas lembab, dipisahkan sesuai dengan Pekerjaan persiapan yang dilakukan adalah pekerjaan
marking posisi dan dimensi precast half-slab
diameter serta asal pembelian (supplier). Semua baja
berdasarkan shop drawing. Langkah ini dilaksanakan di
tulangan harus dilindungi terhadap segala macam
bed precast yang sudah disediakan, bila cetakan sudah
kotoran dan minyak serta sejauh mungkin dihindarkan
terbentuk dan tidak ada perubahan desain tipe half-
terhadap pengaruh garam kuat. Bahan kedua adalah
slab, maka untuk siklus pekerjaaan berikutnya langkah
Beton Ready Mix yaitu beton segar yang belum
ini tidak perlu dilakukan kembali. Untuk langkah
mengalami proses pengikatan dan perkerasan yang di selanjutnya langsung dilakukan proses pabrikasi
produksi di batching plant (pabrik beton) dengan precast half-slab.
penambahan bahan kimia (admixture), tergantung pada
jenis beton yang dipesan, kemudian dikirim ke
lapangan dengan menggunakan truk mixer.
3. Percetakan/Pabrikasi Precast Half Slab

Pada tahap pekerjaan pabrikasi half slab terdiri dari 3


tahap, yaitu: tahap pembesian, tahap pengecoran, dan
taha pengankatan ke tempat stock material. Pembesian
pada tahap pabriaksi dilakukan pada bagain bawah
saja, kemudian dilakukan pengecoran dengan tebal 7
cm. Selanjutnya dilakukan pengangkatan half slab ke
tempat stock material.

4. Isntall Precast Half Slab Gambar 3. Proses Pemasangan Tulangan Atas Half Slab
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pemasangan half slab pada struktur, dilakukan
menggunakan TC dengan kawat sling yang dikaitkan Setelah proses penulangan selesai tahap selanjutnya
dengan tulangan U. Sebelum dilakukan pengangkatan adalah proses pengecoran. Pada tahap ini digunakan
half slab harus dilakukan pengecekan elevasi half slab beton dengan mutu K300 dan tebal pengecoran 5 cm.
agar tidak terjadi kemiringan saat pengangkatan half Gambar 4 menunjukkan proses pengecoran pada pelat.
slab yang dapat mengakibatkan kerusakan pada half
slab. Proses pemasangan half slab dapat dilihat pada
gambar 2.

Gambar 4. Proses Pengecoran Pelat


Gambar 2. Proses Instalasi Half Slab (Sumber : Dokumen Pribadi)
(Sumber : Dokumen Pribadi)
Setelah tahap pengecoran selesai maka selanjutnya
5. Pemasangan Tulangan Atas dan Pengecoran dilakukan tahap perawatan guna menjaga kualitas mutu
beton. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Setelah half-slab sudah terinstall dan dibawahnya
pekerjaan half slab yang dipakai pada proyek
sudah dipasang sistem shoring, maka pekerja baru
Gunawangsa Gresik Superblock sudah sesuai dengan
boleh melaksanakan pekerjaan pembesian pelat lantai.
spesifikasi, dan syarat-syarat dalam metode
Pekerjaan pembesian harus mengikuti shopdrawing.
pelaksanaan.
Tulangan dirakit dengan jarak tulangan 200 mm.
Gambar 3 menunjukkan proses pemasangan tulangan Penulis:
atas half slab. Ma’ruf Andi Topan1
Dr. Ir. B. Sri Umniati, M.T.2
Mahasiswa1 dan Dosen Teknik Sipil2
Universitas Negeri Malang
marufanditopan@gmail.com

Sumber :
Allen, EA. (2009). Dasar-Dasar Bahan dan Metode Konstruksi Bangunan. Hoboken, NJ:
John Wiley & Sons, Inc.
Irawan, Djoko (2017). Model Sambungan Antar Pelat Beton Pracetak Pada Sistem Half
Slab Precast Dua Arah. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rencana Kerja dan Syarat, 2018. PT. PP. Gresik.
Work Method Statement Precast Half Slab. 2018. PT. PP. Gresik.

Anda mungkin juga menyukai