Anda di halaman 1dari 3

Geosintetik Untuk Perbaikan Tanah

7:36 AM Haris Pradipta 16 comments

Satu lagi dari tugas-tugas gue yang telah dengan sukses gue selesaikan, akan gue bagi-bagikan bagi
teman-teman di manapun berada. Karena berbagi ilmu itu sangatlah indah (so sweet... bleh!).

Jika kemarin gue membahas mengenai RAB (Rencana Anggaran Biaya), di post kali ini gue akan
berbicara mengenai jenis-jenis Geosintetik yang mana sudah familiar sekali di dunia Teknik Sipil sebagai
bahan untuk perbaikan tanah.

Apa itu Geosintetik? Ditinjau secara etimologi, geosintetik terdiri dari dua kata (biasanya diambil dari
bahasa Yunani, mengapa Yunani? karena tidak ada Masnani...) yaitu Geo atau tanah dan Sintetik yang
berarti bahan tiruan atau buatan. Dapat diartikan tanah tiruan, namun yang dimaksud lebih tepatnya
adalah bahan sintetis yang digunakan dalam hal rekayasa tanah. Istilah geosintetik mengacu pada
material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil
polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan
dengan sifat ketahanan (durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan,
keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan
geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM),Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).

Ada empat jenis geosintetik yang umum digunakan dalam bidang teknik sipil, yaitu :

1. Geotekstil

Adalah bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non-woven) dari benang-benang atau
serat- serat sintetik. Tenun dihasilkan dari 'interlaying' antara benang-benang melalui proses tenun,
sedangkan non woven dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat bonded (dengan panas), needle
punched (dengan jarum), dan chemical bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non
woven dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene, poliester, polyethilene dan
polyamide.

2. Geogrid
Produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang
berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density
Polyethylene (HDPE).
GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi sebagai lapisan perkuatan
(reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2, enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN,
untuk itu product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru yang lapisan tanah
dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada
pada struktur tanah yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.

3. Geomembrane

Geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high density
polyethylene (HDPE).
Geomembranes adalah jenis geosynthetic bahan. Mereka kedap membranes digunakan secara luas
sebagai cut-offs dan liners. Sampai beberapa tahun terakhir, kebanyakan geomembranes digunakan
sebagai kanal dan kolam liners.

4. Geocomposite
Geocomposites adalah produk polymer, yang dibuat dengan menghubungkan dua atau lebih jenis
geosintetik, misalnya geogrid dengan non-wovens. Digunakan baik untuk tanah (untuk separasi dan
perkuatan) maupun untuk perkerasana jalan atau pengaspalan (perkuatan dan perbaikan tanah
pondasinya).
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan non-woven geotextile yang
dikombinasikan dengan perkuatan woven geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan
unit yang dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.

Disamping keempat jenis Geosintetik konvensional di atas, masih ada banyak jenis-jenis geosintetik yang
juga digunakan dalam bidang Teknik Sipil. Hal ini tergantung dari keperluan pemakaian dari Geosintetik
itu sendiri, sehingga memunculkan jenis Geosintetik yang bervariasi. Diantara jenis-jenis tersebut yaitu :

1. geoarmour
2. geobar
3. geoblanket
4. geocell
5. geofoam
6. geoform
7. geomat
8. geomattress
9. geonet
10. geospacer
11. geostrip

Anda mungkin juga menyukai