Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2355-4721 Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas

DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237 di Jakarta

Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas


di Jakarta

Perception Of Society Towards Traffic Jam in Jakarta

Haryono1*, Danang Darunanto2, Endang Wahyuni3


1, 2, 3
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia
*
Corresponding email : haryon29@yahoo.com

ABSTRACT
The aim of this research is to identify public opinion about the suitable modern public
transportation modes in Jakarta. Transportation is inseparable from traffic jam which
also affects the residential areas. Traffic jam is a stagnant situation caused by the
number of vehicles exceeding the road’s capacity. Traffic congestion becomes daily
problem in Jakarta and other cities in Indonesia. This research used qualitative method.
The result of this research shows that traffic congestion in Jakarta was caused by large
number of private vehicles. Due to that condition, the suitable public transportation
modes are, Monorail, TransJakarta bus, Tram, MRT, and LRT. 48% of Jakarta citizens
chose monorail as the most suitable transportation while 38% of them preferred
Transjakarta bus, and 14% of people asked for tram. The expectation of the realization
of modern transportation mode, in this case monorail, is to decrease the number of
private vehicles. Therefore, the traffic congestion in Jakarta are able to be reduced.

Keywords : Urban Transportation ; Congestion

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui opini masyarakat kota Jakarta mengenai
model sarana transportasi umum modern yang perlu dan cocok direalisasikan di kota
Jakarta. Transportasi tak lepas halnya dari kemacetan juga berimbas pada wilayah
permukiman penduduk. Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau
bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan
melebihi kapasitas jalan, misalnya kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-
hari di Jakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kemacetan yang terjadi di Jakarta
dikarenakan adanya penumpukan kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat di
mayoritas ruas jalan di Jakarta. Tidak sepenuhnya penyebab kemacetan adalah
kendaraan pribadi. transportasi yang mungkin bisa diterapkan di Jakarta menurut
asumsi masyarakat adalah: Monorail, Busway, Trem, MRT, LRT. Pada kenyataannya,
warga kota Jakarta mayoritas lebih menginginkan monorail. Dibuktikan dari 50 orang
responden, 48% diantaranya memilih monorail sebagai sarana transportasi umum
modern yag harus dibangun di Jakarta. Busway menempati posisi kedua dengan
perolehan minat 38% dan trem 14%. Kemungkinan efek yang terjadi setelah
direalisasikannya sarana transportasi umum modern, dalam hal ini adalah monorail,
diperkirakan akan menurunkan jumlah kendaraan pribadi dan membantu mengurangi
angka kemacetan di Jakarta .

Kata Kunci : Trasnportasi Perkotaan ; Kemacetan Lalu Lintas

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
277
ISSN 2355-4721
Haryono, Danang Darunanto, Endang Wahyuni
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237

PENDAHULUAN tahun dengan sepeda motor sebagai porsi


Transportasi merupakan sebuah terbesar penyumbangnya.
kunci yang memiliki peranan penting Berbanding kontras dengan
sebagai pengembangan sebuah wilayah. pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor,
Kegagalan peran transportasi memiliki pertumbuhan panjang jalan bahkan kurang
dampak yang luas terhadap bidang sosial, dari 1% per tahunnya. Akibatnya,
ekonomi, politik dan perkembangan kendaraan bermotor semakin menumpuk
wilayah itu sendiri. Transportasi tak lepas di jalanan Jakarta dan kemacetan pun
halnya dari kemacetan juga berimbas pada tidak terhindari. Kemacetan dapat terjadi
wilayah permukiman penduduk. karena beberapa alasan, seperti 1) arus
Kemacetan adalah situasi atau keadaan yang melewati jalan telah melampaui
tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu kapasitas jalan; 2) terjadi kecelakaan
lintas yang disebabkan oleh banyaknya terjadi gangguan kelancaran karena
jumlah kendaraan melebihi kapasitas masyarakat yang menonton kejadian
jalan. kecelakaan atau karena kendaran yang
Kemacetan banyak terjadi di kota- terlibat kecelakaan belum disingkirkan
kota besar, terutamanya yang tidak dari jalur lalu lintas; 3) terjadi banjir
mempunyai transportasi publik yang baik sehingga kendaraan memperlambat
atau memadai ataupun juga tidak kendaraan; 4) perbaikan jalan; 5) bagian
seimbangnya kebutuhan jalan dengan jalan tertentu longsor; 6) kepanikan
kepadatan penduduk, misalnya Jakarta. seperti kalau terjadi isyarat sirene
Kemacetan lalu lintas menjadi tsunami; 7) pemakai jalan yang tidak tahu
permasalahan sehari-hari di Jakarta, dan aturan lalu lintas, seperti berjalan lambat
kota-kota besar lainnya di Indonesia. di lajur kanan; 8) parkir liar dari sebuah
Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi kegiatan; 9) pasar tumpah yang secara
penumpukan kendaraan di jalan. tidak langsung memakan badan jalan
Penumpukan tersebut disebabkan karena sehingga pada akhirnya membuat sebuah
banyaknya kendaraan tidak mampu antrian terhadap sejumlah kendaraan yang
diimbangi oleh sarana dan prasana lalu akan melewati area tersebut; dan 10)
lintas yang memadai. Akibatnya, arus pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat
kendaraan menjadi tersendat dan kaku yang tidak mengikuti tinggi
kecepatan berkendara pun menurun. rendahnya arus lalu lintas.
Rata-rata kecepatan berkendara di Kemacetan lalu lintas memberikan
Jakarta saat ini berada di kisaran 15 dampak negatif yang besar, antara lain 1)
km/jam, yang menurut standar kerugian waktu, karena kecepatan
internasional angka ini tergolong sebagai perjalanan yang rendah; 2) pemborosan
macet. Angka ini di bawah angka energi, karena pada kecepatan rendah
kecepatan berkendara di kota di dunia, konsumsi bahan bakar lebih rendah; 3)
seperti misalnya Tokyo. Data ini keausan kendaraan lebih tinggi, karena
menunjukkan bahwa kondisi kemacetan di waktu yang lebih lama untuk jarak yang
Jakarta cukup parah. Kemacetan ini pendek, radiator tidak berfungsi dengan
disebabkan karena melonjaknya jumlah baik dan penggunaan rem yang lebih
kendaraan bermotor yang ada di Jakarta. tinggi; 4) meningkatkan polusi udara
Tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan karena pada kecepatan rendah konsumsi
bermotor di Jakarta ini tidak diimbangi energi lebih tinggi, dan mesin tidak
oleh meningkatnya sarana dan prasarana beroperasi pada kondisi yang optimal; 5)
lalu lintas yang memadai. Pertumbuhan meningkatkan stress pengguna jalan; dan
jumlah kendaraan bermotor di Jakarta 6) mengganggu kelancaran kendaraan
diperkirakan berada di kisaran 5-10% per darurat seperti ambulans, pemadam
kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
278 http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237 di Jakarta

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009, jumlah kendaraan yang terlalu banyak


manajemen dan rekayasa lalu lintas (Harahap, Suryadi, Darmawan, & Ceha,
merupakan suatu serangkaian usaha dan 2017) Masalah kemacetan lalu lintas
kegiatan yang meliputi perencanaan, seringkali terjadi pada kawasan yang
pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan mempunyai intensitas kegiatan dan
pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan penggunaan lahan yang tinggi. Selain itu,
dalam rangka mewujudkan, mendukung, kemacetan lalu lintas terjadi karena
dan memelihara keamanan, keselamatan, volume lalu lintas tinggi yang disebabkan
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. bercampurnya lalu lintas menerus
Menurut Windari bahwa lalu lintas adalah (through traffic), lalu lintas regional dan
gerak kendaraan bermotor di ruang lalu lokal. Bilamana sifat kemacetan lalu lintas
lintas jalan. Lalu lintas merupakan proses tersebut merupakan suatu kejadian yang
yang ada dijalan raya. Manusia melakukan rutin, akibatnya bukan saja akan
aktifitas lalu lintas disebut dengan berlalu mempengaruhi inefisiensi penggunaan
lintas. Manusia berlalu lintas sumber daya, tetapi juga dapat
mempergunakan jalan raya dengan mengganggu kegiatan di lingkungan yang
harapan mendapatkan ketentraman dan ada. Selain itu, berdampak luas pula
kenyamanan (Sari, Saidah, & Wahyuni, terhadap kelancaran kegiatan sosial
2018). ekonomi kota (Firmansyah, 2012).
Sistem transportasi antarmoda, dan Penelitian ini bertujuan untuk
sistem transportasi angkutan umum menganalisis opini masyarakat kota
terpadu (multimoda) merupakan berbagai Jakarta mengenai model sarana
moda dapat dikombinasikan dengan baik, transportasi umum modern yang perlu dan
efisien serta efektif, sehingga orang dapat cocok direalisasikan di kota Jakarta.
berpindah dari satu jenis angkutan ke
angkutan lainnya dengan cepat, murah, METODE PENELITIAN
aman dan nyaman (Kadarisman, 2014). Penelitian ini menggunakan
Transportasi merupakan kebutuhan kedua penelitian kualitatif. metode kualitatif
atau kebutuhan turunan dan kebutuhan adalah sebagai prosedur penelitian yang
ekonomi masyarakat. Peranan transportasi menghasilkan data deskriptif berupa kata-
pada pembangunan wilayah secara kata tertulis atau lisan dari orang-orang
menyeluruh telah membawa dampak yang atau perilaku yang diamati dengan
luar biasa terutama sekali pada hubungan menggunakan jenis penelitian
(aksesibilitas) antar berbagai wilayah deskriptif. Teknik pengumpulan data
(Andar, Sumantri, & Irfan, 2017). menggunakan wawancara, observasi dan
Kebijakan transportasi dalam dokumentasi. Metode analisis data
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengumpulan data, reduksi data,
penggunaan ruang lalu lintas dan penyajian data dan penarikan kesimpulan
mengendalikan pergerakan lalu lintas, dan verifikasi data. Informan terdiri dari
diselenggarakan melalui manajemen karyawan, anak sekolah menengah atas
kebutuhan lalu lintas berdasarkan kriteria dan masyarakat umum. Survei
perbandingan volume lalu lintas dilaksanakan pada Januari 2017.
kendaraan bermotor dengan kapasitas Perilaku sopir angkutan umum di
jalan, ketersediaan jaringan dan pelayanan Jakarta sudah sangat memprihatinkan,
angkutan umum dan lingkungan umum seperti berhenti di sembarang tempat
(Qurni, 2016). untuk menaikkan atau menurunkan
Kemacetan terjadi disebabkan oleh penumpang. Hal itu membuat pengendara
panjangnya antrian kendaraan karena lainnya terpaksa mengurangi laju
terhambatnya arus lalu lintas karena dua kendaraan yang berimbas pada makin
faktor: terbatasnya kapasitas jalan atau parahnya kemacetan. Para pengendara lain

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 279
ISSN 2355-4721
Haryono, Danang Darunanto, Endang Wahyuni
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237

bahkan takut berdekatan dengan angkutan transportasi yang memiliki jalur sendiri.
umum. Dalam hal ini, penulis melakukan
pengamatan di berbagai media massa
HASIL DAN PEMBAHASAN terkait dengan transportasi umum yang
A. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas telah diterapkan di beberapa negara maju
Menurut Pandangan Masyarakat. seperti di Inggris, Belanda, Swiss, dan
Kemacetan yang terjadi di pusat lain-lain. Esensi hasil pengamatan tersebut
kota Jakarta memang bisa dibilang cukup bahwa transportasi yang mungkin bisa
parah. Dari hasil wawancara dengan salah diterapkan di Jakarta menurut asumsi
satu anggota polisi lalu lintas tersebut masyarakat adalah 1) monorail, 2)
didapat hasil bahwa kecepatan rata-rata busway, 3) trem, 4) MRT, dan 5) LRT.
kendaraan di daerah tersebut antara 20-40 Kelima jenis kendaraan umum tersebut
kilometer perjam. Dalam skala akan menjadi pembahasan lebih lanjut
internasional, kecepatan kendaraan terkait jumlah peminatnya.
tersebut diklasifikasikan sebagai kategori Ada beberapa langkah yang bisa
macet. Kemacetan yang terjadi, bukan dilakukan untuk memecahkan
tanpa sebab. Sebenarnya ruas jalan permasalahan kemacetan lalu lintas yang
pemuda juga cukup lebar jika diskalakan harus dirumuskan dalam suatu rencana
dengan ruas jalan di pusat kota lainnya. yang komprehensif yaitu langkah pertama
Jalan Pemuda memiliki 4 lajur yang peningkatan kapasitas, dalam
menjadi standar lajur jalan protokol meningkatkan kapasitas jalan/parasarana
Jakarta. Namun pada kenyataannya masih seperti: memperlebar jalan, menambah
terjadi penumpukan kendaraan. Menurut lajur lalu lintas sepanjang hal itu
pengamatan yang telah dilakukan, memungkinkan, merubah sirkulasi lalu
kemacetan yang terjadi di daerah tersebut lintas menjadi jalan satu arah, untuk
dikarenakan adanya penumpukan mengurangi konflik dipersimpangan
kendaraan pribadi roda dua maupun roda melalui pembatasan arus tertentu,
empat. biasanya yang paling dominan membatasi
Tidak sepenuhnya penyebab arus belok kanan, dalam meningkatkan
kemacetan adalah kendaraan pribadi. Di kapasitas persimpangan melalui lampu
balik banyaknya kendaraan pribadi yang lalu lintas, persimpangan tidak
beredar saat ini ada latar belakang sebidang/flyover, mengembangkan
mengapa masyarakat lebih memilih inteligent transport sistem, memberikan
menggunakan kendaraan pribadi. Hasil sanksi jika ada yang melanggar.
observasi di jalan Sudirman, dengan Langkah kedua keberpihakan
asumsi pengguna angkutan umum kepada angkutan umum, dalam
memiliki pendapat yang dapat meningkatkan daya dukung jaringan jalan
menguatkan data yang telah diperoleh dari dengan adalah mengoptimalkan kepada
pihak kepolisian sebelumnya. Dari angkutan yang efisien dalam penggunaan
pernyataan informan dapat disimpulkan ruang jalan dengan cara pengembangan
bahwa latar belakang masyarakat lebih jaringan pelayanan angkutan umum,
suka menggunakan kendaraan pribadi pengembangan lajur atau jalur khusus bus
daripada kendaraan umum dikarenakan 1) ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
memakan waktu lama dan tidak efisien; 2) dikenal sebagai busway, pengembangan
penumpang tidak nyaman; dan 3) kereta api kota, yang dikenal sebagai
mayoritas angkutan umum tidak terawat metro di Perancis, subway di Amerika,
dengan baik. MRT di Singapura, subsidi langsung
Dari pendapat-pendapat tersebut, seperti yang diterapkan pada angkutan
dapat disimpulkan bahwa transportasi kota di TransJakarta, Batam ataupun
yang lebih efektif adalah sarana Yogyakarta maupun tidak langsung

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
280 http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237 di Jakarta

melalui keringanan pajak kendaraan karena penggunaan kendaraan pribadi dapat


bermotor, bea masuk kepada angkutan diminimalisasi.
umum, pembatasan kendaraan pribadi Rencana Pemerintah DKI Jakarta
serta pembatasan lalu lintas tertentu membangun mass rapid transit (MRT)
memasuki kawasan atau jalan tertentu, sebagai salah satu moda transportasi
seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal massal untuk mengatasi kemacetan di Ibu
sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain Kota Jakarta terus bergulir. Proyek
pembatasan sepeda motor masuk jalan angkutan massal ini akan dikerjakan
protokol. Tingkat Kemacetan yang dapat selama hampir lima tahun,dimulai tahun
diterima Jalan Raya dirancang secara 2012 hingga Oktober 2016. Di dalam
khusus untuk tingkat pelayanan tertentu, konsep perencanaan MRT akan ada enam
sehingga mampu melayani pengguna stasiun bawah tanah yang terdapat di
kendaraan bermotor tanpa melampui satu Masjid Al Azhar, Ratu Plaza, Bendungan
tingkat tertentu menurut Ashto (1993), ada Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas, dan
beberapa prinsip dasar untuk membantu Bundaran HI. Serta tujuh stasiun elevated
menentukan tingkat kemacetan yang dapat di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya,
diterima adalah prinsip pertama kebutuhan H. Nawi, Blok A, Blok M, dan
lalu lintas tidak diperkenankan melebihi Sisingamangaraja. Total biaya sekitar Rp
kapasitas jalan raya, bahkan untuk selang 8,8 trilyun dan berasal dari pinjaman
waktu yang pendek sekalipun. lunak pemerintah Jepang. Proyek MRT
akan dimulai dengan pembangunan jalur
B. Pembangunan Transportasi Modern sepanjang 14,5 km dari Terminal Lebak
di Jakarta Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas.
Pengembangan angkutan umum Pembangunan jalur pertama ini akan
massal bertujuan untuk meningkatkan menjadi awal sejarah pengembangan
penggunaan angkutan massal dan jaringan terpadu dari sistem MRT yang
mengurangi penggunaan kendaraan merupakan bagian dari system transportasi
pribadi. MRT (mass rapid transit) secara massal DKI Jakarta pada masa yang akan
harfiah dapat diartikan sebagai moda datang. MRT Jakarta merupakan konsep
angkutan yang mampu mengangkut transportasi massal tercepat dan
penumpang dalam jumlah yang banyak tercanggih yang mampu mengangkut
(massal) dengan frekuensi dan kecepatan penumpang sekitar 340-400 ribu
yang sangat tinggi (rapid). Menurut penumpang.
modanya, MRT dapat dikelompokkan Light Rail Transit yang seianjutnya
menjadi beberapa jenis, antara lain: bus disingkat LRT adalah angkutan umum
(buslane/busway), subway, tram, dan massal cepat dengan menggunakan kereta
monorail. MRT yang digunakan dalam ringan. Kereta api ringan adalah salah satu
bentuk subway pada prinsipnya memiliki system kereta api penumpang yang
kesamaan sistem operasi dengan kereta api. beroperasi dikawasan perkotaan yang
Namun, konstruksi teknisnya terdapat konstruksinya ringan dan bisa berjalan
perbedaan karena subway terletak di bawah bersama lalu lintas lain. Kereta api
tanah (underground) tetapi stasiun- monorel Jakarta merupakan sebuah sistem
stasiunnya langsung terhubung ke lokasi mass transit dengan kereta rel tunggal
pusat kegiatan. Pengembangan MRT dapat (monorel) dengan jalur elevated, yang kini
menjadi alternatif solusi untuk mengatasi dalam pembangunan di Jakarta. Projek ini
persoalan perangkutan di DKI Jakarta. dihadang oleh kesulitan financial dan
Keunggulan sistem ini ialah kemampuannya pergantian teknologi yang berganti-ganti.
mengangkut penumpang dalam jumlah Awalnya pada tahun 2003 diberikan
besar, cepat, dan dapat diandalkan dalam kepada perusahaan Malaysia MTrans,
berbagai situasi. Dengan mempergunakan
pembangun Monorel KL, konstruksi
MRT, ruang jalan akan jauh lebih efisien

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 281
ISSN 2355-4721
Haryono, Danang Darunanto, Endang Wahyuni
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237

dimulai pada Juni 2004 tetapi ditunda Jakarta mencoba meluncurkan busway
hanya setelah berjalan beberapa minggu. Trans Jakarta sebagai tulang punggung
MoUMTrans dibatalkan, dengan projek sistem angkutan umum massal perkotaan.
diberikan kepada konsorsium utama Trans Jakarta atau umum disebut busway
Singapura Omnico, yang mengusulkan adalah sebuah sistem transportasi bus
menggunakan teknologi maglev oleh cepat atau Bus Rapid Transit (BRT) di
perusahaan Korea Selatan ROTEM. Pada Jakarta.Sistem ini dimodelkan
Juli 2005, projek ini berganti tangan lagi berdasarkan system Trans Milenio yang
dengan MoU baru diberikan kepada sukses di Bogota, Kolombia.
sebuah konsorsium perusahaan Indonesia Perencanaan busway telah dimulai
Bukaka Teknik Utama, INKA, dan sejak tahun 1997 oleh konsultan dari
Siemens Indonesia. Omnico menentang Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus
ini, dan jadwal akhir pada tahun 2007 berjalan berlawanan dengan arus lalu-
sepertinya tidak mungkin terjadi. lintas (contra flow) supaya jalur tidak
Pada Oktober 2005 konstruksi terus diserobot kendaraan lain, namun
berlangsung, dengan anggapan bahwa dibatalkan dengan pertimbangan
fondasi dasar pile dan pilar dapat keselamatan lalu-lintas. Bus Transjakarta
digunakan oleh konsorsium dan teknologi memulai operasinya pada 15 Januari 2004
yang memperoleh tender. Setelah terhenti dengan tujuan memberikan jasa angkutan
beberapa tahun, pada awal 2013 yang lebih cepat, nyaman, namun
pemerintah DKI Jakartaa khirnya terjangkau bagi warga Jakarta, sekaligus
memastikan kelanjutan proyek monorel di upaya mengurangi jumlah pemakaian
DKI Jakarta. Proyek ini digarap oleh kendaraan bermotor di Jakarta. Untuk
Jakarta Monorail. Rute yang digarap oleh mencapai hal tersebut, bus inidi berikan
Jakarta Monorail terdiri atas dua jalur, lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi
yaitu jalur hijau dan jalur biru. Jalur hijau bagian dari rutenya dan lajur tersebut
terdiri dari Kampung Melayu – Tebet – tidak boleh dilewati kendaraan lainnya
Kuningan – Casablanca - Tanah Abang – (termasuk bus umum selain Transjakarta).
Roxy - Taman Anggrek (JakartaBarat) Agar terjangkau oleh masyarakat, maka
dengan extension ke timur dari Pondok harga tiket disubsidi oleh pemerintah
Kelapa-Sentral Timur Jakarta dan ke daerah.
Barat dari Puri Indah. Sementara jalur biru Pada saat awal beroperasi,
dimulai dari Kuningan - Kuningan Sentral TransJakarta mengalami banyak masalah,
- Gatot Subroto – Senayan - Asia Afrika – salah satunya adalah ketika atap salah satu
Pejompongan – Karet - Dukuh Atas - busnya menghantam terowongan rel
Kuningan. Untuk proyek kali ini, Jakarta kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus
Monorail menggandeng pihak Hadji Kalla tersebut yang mengalami kerusakan, baik
Group. Nantinya, Hadji Kalla Grup akan pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte,
memiliki saham dominan dalam hingga lampu yang lepas. Selama 2 pekan
konsorsium baru dengan Jakarta pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30
Monorail. Konsorsium baru tersebut Januari 2004, bus TransJakarta
menurutnya, akan membantu soal memberikan pelayanan secara gratis.
pendanaan dan kontruksi. Sementara Kesempatan itu digunakan untuk
untuk armada kereta, Jakarta Monorail sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk
akan menggunakan monorel buatan pertama kalinya mengenal sistem
Jepang. transportasi yang baru. Lalu, mulai 1
Di tengah semakin ruwetnya sistem Februari2004, bus Transjakarta mulai
transportasi akibat tumpang tindihnya beroperasi secara komersial. Kondisi saat
trayek dan tidak adanya kontrol terhadap ini, belum optimalnya pelayanan busway
kualitas layanan, Pemerintah Provinsi ke daerah permukiman menjadi penyebab

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
282 http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237 di Jakarta

busway kurangd ilirik oleh masyarakat jumlah kendaraan pribadi dan membantu
umum. Masyarakat didaerah permukiman mengurangi angka kemacetan di Jakarta.
lebih memilih menggunakan kendaraan
bermotor daripada harus naik kendaraan D. Meningkatkan Kesadaran Hukum
umum yang berujung harus transit di halte dan Etika Masyarakat dalam Berlalu
busway terdekat. Lintas
Banyak cara yang dapat dilakukan
C. Efek Yang Timbul Setelah dalam meningkatkan kesadaran hukum
Diterapkannya Transportasi Umum seperti yang diungkapkan Kuncorowati
Modern (2009) melalui cara yaitu pendidikan, baik
Dalam rangka mengatasi di sekolah formal maupun sekolah non
permasalahan transportasi, oleh formal dari dini perlu ditanamkan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah kesadaran hukum, penyuluhan atau
diantisipasi dengan penetapan Pola sosialisasi. Penyuluhan hukum sebagai
Transportasi Makro melalui Keputusan bentuk penyadaran, dan
Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor menstransformasikan nilai-nilai dan
103 Tahun 2007, Dalam Surat keputusan norma-norma yang memiliki tujuan
tersebut ditegaskan bahwa arah menyadari, paham dan melaksanakan
pengembangan sistem transportasi pada ketentuan-ketentuan kaidah-kaidah hukum
Propinsi DKI Jakarta adalah 1) sebagai pedoman berperilaku dan
meningkatkan aksesibilitas di seluruh bertindak dalam kehidupan masyarakat,
wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota peranan aparat penegak hukum.
Jakarta dan sekitarnya dan menata ulang Laksamana (2010) mengungkapkan
moda transportasisecara terpadu; mewujudkan kesadaran hukum
2) memasyarakatkan sistem angkutan masyarakat untuk berlalu lintas dapat
umum massal; 3) menggalakkan dilakukan melalui cara yaitu pertama
penggunaan angkutan umum dan kereta menciptakan budaya taat hukum
api; 4) mengurangi penggunaan kendaraan masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
pribadi yang berlebihan; 5) menambah Kedua, menegakan hukum lalu lintas
jaringan jalan primer, bus rapid transit sebagai upaya menciptakan kesadaran
(BRT)/ bus priority, light rail transit hukum masyarakat untuk terciptanya
(LRT) dan mass rapid transit (MRT); 6) ketertiban. Ketiga, meningkatkan
meningkatkan jaringan jalan non tol dan keselamatan lalu lintas
membangun jalan baru. Kesadaran hukum seseorang dapat
Permasalahan awal mengenai ditingkatkan melalui tanpa perlu dengan
kemacetan, erat kaitannya dengan realisasi cara-cara keras seperti mengancam
transportasi umum modern dengan sampel dengan cara paksaan. Kesadaran hukum
3 jenis kendaraan umum di atas. itu tidak bisa dipaksakan dan tidak
Masyarakat memiliki opini terkait mungkin diciptakan dengan adanya
kemungkinan efek dari realisasi paksaan, karena kesadaran itu berasal dari
transportasi umum modern di Jakarta. dalam diri sendiri. Seseorang akan dengan
Dalam hal ini pihak kepolisian dan sadar mengakui adanya suatu aturan
masyarakat awam menjadi fokus perhatian hukum tertentu, kesadaran akan hak dan
penulis. Terdapat 2 pendapat mengenai kewajiban seseorang sebagai warganegara
kemungkinan efek dari realisasi Indonesia yang baik. Pada langkah kedua
transportasi umum modern di Jakarta. dalam hal pengamanan penggunaan jalan,
Kemungkinan efek yang terjadi setelah selalu mensosialisasikan kepada setiap
direalisasikannya sarana transportasi pemakai jalan wajib untuk mematuhi
umum modern, dalam hal ini adalah ketentuan berlalu lintas yang dinyatakan
monorail, diperkirakan akan menurunkan

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 283
ISSN 2355-4721
Haryono, Danang Darunanto, Endang Wahyuni
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237

dalam rambu-rambu lalu lintas, marka minat 38% dan trem 14%. Kemungkinan
jalan dan alat pengatur lalu lintas. efek yang terjadi setelah direalisasikannya
sarana transportasi umum modern, dalam
SIMPULAN hal ini adalah monorail, diperkirakan akan
Kemacetan di Jakarta lebih karena menurunkan jumlah kendaraan pribadi
adanya penumpukan kendaraan pribadi dan membantu mengurangi angka
roda dua/ empat di mayoritas ruas jalan, kemacetan di Jakarta .
tidak sepenuhnya karena kendaraan
pribadi. Di balik banyaknya kendaraan DAFTAR PUSTAKA
pribadi yang beredar saat ini ada latar
belakang mengapa masyarakat lebih Ashto, A. (1993). American assosiation of
memilih menggunakan kendaraan pribadi. state highway and transportation
Masyarakat menganggap penggunaan officials: Guide for design of
kendaraan umum 1) memakan waktu lama pavement structure.
dan tidak efisien; 2) tidak nyaman; 3)
mayoritas angkutan umum tidak terawat Gross, J.J. & Thompson, Ross A. (1998).
dengan baik. Antecedent and response focused
Kepala Bidang Angkutan Dinas emotion regulation: Divergen
Perhubungan (Dishub) Kota Jakarta, consequences for experience and
Iswandaru menuturkan bahwa perilaku physiology. Journal of Personality
sopir angkutan umum di Jakarta sudah and Social Psychology 74: 224-237
sangat memprihatinkan, seperti berhenti di
sembarang tempat untuk menaikkan atau Andar, A., Sumantri, S, &Irfan, M.
menurunkan penumpang. Hal itu (2017). Faktor yang mempengaruhi
membuat pengendara lainnya terpaksa keselamatan berkendara mobil di
mengurangi laju kendaraan yang berimbas ruas Jalan Tol Semarang-Bawen
pada makin parahnya kemacetan. Para Propinsi Jawa Tengah. Saintek
pengendara lain bahkan takut berdekatan Maritim, XVI(2), 132–141.
dengan angkutan umum. Sarana
transportasi yang lebih efektif adalah Firmansyah, D. (2012). Analisis
sarana transportasi yang memiliki jalur kemacetan lalu lintas di suatu
sendiri. Dalam hal ini, penulis melakukan wilayah (studi kasus di jalan lenteng
pengamatan di berbagai media massa agung). Seminar Nasional Teknik
terkait dengan transportasi umum yang Sipil UMS 2012, 134–140.
telah diterapkan di beberapa negara maju
seperti di Inggris, Belanda, Swiss, dan Harahap, E., Suryadi, A., Darmawan, D.,
lain-lain. Kemudian penulis mengambil & Ceha, R. (2017). Efektifitas load
esensi dari hasil pengamatan tersebut balancing dalam mengatasi
bahwa transportasi yang mungkin bisa kemacetan lalu lintas. Matematika,
diterapkan di Jakarta menurut asumsi 16(2), 1–7.
masyarakat adalah monorail, busway,
trem, MRT, dan LRT. Kadarisman, M. (2014). Manajemen
Pada kenyataannya, warga kota angkutan lebaran terpadu integrated
Jakarta mayoritas lebih menginginkan lebaran holiday transportation
monorail. Hasil penelitian management. Jurnal Manajemen
memperlihatkan dari 50 orang responden, Transportasi & Logistik
48% diantaranya memilih monorail (JMTransLog), 01(02), 103–116.
sebagai sarana transportasi umum modern
yag harus dibangun di Jakarta. Busway Qurni, I. A. (2016). Analisis daerah rawan
menempati posisi kedua dengan perolehan kecelakaan lalu lintas: Studi kasus

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
284 http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Persepsi Masyarakat Tentang Kemacetan Lalu Lintas
DOI: http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v5i2.237 di Jakarta

jalan nasional arteri primer dan arteri


sekunder Kabupaten Kendal. Jurnal
Geografi Media Infromasi
Pengembangan Ilmu Dan Profesi
Kegeografian, 13(1), 21–31.
https://doi.org/10.4324/97802030836
35

Sari, M., Saidah, D., & Wahyuni, E.


(2018). Dampak kemacetan di Jalan
Tol Brebes Timur. Jurnal
Manajemen Transportasi & Logistik,
05(01), 1–6.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 03, November 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog 285

Anda mungkin juga menyukai