Anda di halaman 1dari 63

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masalah transportasi di Jakarta merupakan masalah yang sangat kompleks, terutama
yang terkait dengan kendaraan umum dan kemacetan. Terkait dengan masalah kendaraan
umum, banyak pengguna kendaraan umum yang mengeluh mengenai ketidaknyamanan dan
ketidakamanan dalam menggunakan kendaraan umum. Belum lagi masalah kemacetan yang
merajalela, terutama di Jakarta, yang dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara jumlah
kendaraan dan ruas jalan, semakin membuat ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.
Kemacetan merupakan situasi tersendatnya bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan
oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Berdasarkan data dari
Direktorat Transportasi Bapenas tahun 200 total kendaraan bermotor di DK! Jakarta tercatat
"," juta unit dengan luas jalan yang hanya enam persen atau #" km
2
dari luas $ilayah DK!
Jakarta dan pertumbuhan jalan hanya 0,0 % per tahunnya &Bappenas, 200' . (al ini
membuktikan bah$a jumlah kendaraan pribadi tidak berbanding lurus dengan kapasitas dan
pertumbuhan jalan yang kemudian menyebabkan kemacetan yang merajalela di ruas)ruas
jalan di DK! Jakarta. *elain itu, pengendara mobil dan angkutan umum yang tidak
mempedulikan lalu lintas jalan juga semakin menambah kemacetan. Dampak yang timbul
akibat kemacetan tersebut yaitu kerugian $aktu, pemborosan energi karena pada kecepatan
rendah konsumsi energi menjadi lebih tinggi, meningkatnya stress pengguna jalan,dan lain)
lain. Menurut +ndriano, -haniago, seorang pengamat politik .ni/ersitas !ndonesia,
kemacetan lalu lintas di Jakarta menyebabkan kerugian 0p 1# Triliun per tahun yang diukur
dari belanja boros akibat kemacetan &+dministrator, 200"'.
Japan international for Cooperation Agency&J!-+' dan Dishub DK! menyampaikan
kesimpulan bah$a lalu lintas Jakarta akan lumpuh total sebelum tahun 201 dengan
memperhatikan beberapa kondisi sebagai berikut2
Tabel Kondisi Transportasi Jakarta
2
+kibat dari permasalahan transportasi tersebut menimbulkan ongkos tanggungan
publik yang dapat meningkatkan permasalahan ekoomi dan sosial di lingkungan masyarakat
DK! jakarta. *alah satu solusi yang dita$arkan oleh 3emerintah DK! jakarta yaitu
pengoperasioan Transjakarta.
Tabel ngkos tangg!ngan p!blik
Kebijakan pengadaan Transjakarta ditempuh 3empro/ DK! Jakarta yang diharapkan
dapat menja$ab masalah kemacetan. !de untuk melaksanakan proyek transportasi massal ini
didasarkan atas analisis *45T tentang pengadaan proyek Transjakarta dalam mengatasai
kemacetan di DK! Jakarta, yakni2
. Kekuatan 2 Bah$a program Transjakarta diharapkan dapat menja$ab
kebutuhan akan transportasi yang nyaman, namun tidak harus mahal. (al ini dapat diketahui
dari harga tiket Transjakarta yang terjangkau. *elain itu, jangkauan pelayanan Transjakarta
lebih luas dan ramah lingkungan. Transjakarta juga merupakan bentuk transportasi yang 6anti
macet7, di mana jalur Transjakarta yang dibangun khusus, bukan untuk kendaraan umum.
Dengan adanya jalur khusus tersebut maka $aktu yang ditempuh oleh pengguna Transjakarta
lebih cepat dibanding kendaraan umum lainnya. Di samping kemacetan, dari aspek
3
lingkungan kebijakan Transjakarta dinilai mengurangi polusi udara yang disebabkan emisi
gas buang dikarenakan bahan bakar yang dipakai lebih ramah lingkungan yaitu berbahan
bakar gas.
2. Kelemahan 2 Mengingat keterbatasan armada yang ada sementara ini
Transjakarta masih belum menjangkau seluruh daerah di Jakarta. Di samping itu, untuk
,asilitas lainnya, terutama di halte Transjakarta, belum terdapat toilet umum bagi pengguna
Transjakarta. Daya angkut Transjakarta juga masih relati, sedikit, meski saat ini telah ada
Transjakarta model gandeng.
#. 3eluang 2 Transjakarta merupakan alternati, solusi dari transportasi di Jakarta
yang mena$arkan keamanan dan kenyamanan serta $aktu tempuh yang relati, singkat. Di
samping itu menjadi solusi yang menja$ab kemacetan yang ada selama ini sehingga
diharapkan dapat mengurangi kemacetan. 3eluang lainnya adalah masih dimungkinkan dibuat
titik)titik pelayanan yang lebih banyak lagi sehingga masyarakat dapat lebih mudah
menggunakan ,asilitas Transjakarta.
1. Kendala 2 Dengan beroperasinya Transjakarta selama ini ternyata dijumpai
beberapa ,asilitas yang rusak karena tidak tera$at dan terjaga seperti halte.Di sisi lain adanya
kebijakan Transjakarta tersebut menimbulkan kemacetan di tempat lain atau memindahkan
kemacetan di tempat lainnya.
Dalam merancang suatu keputusan in/estasi proyek, seperti halnya pada proyek
pengadaan Transjakarta diperlukan an8lisis yang mendalam mengingat karakteristik in/estasi
proyek sangat rentan terhadap resiko dari ketidakpastian masa yang akan datang.
Keberhasilan suatu proyek tergantung pada kualitas e/aluasi yang dilakukan terhadap proyek
tersebut. +palagi pengoperasian Trasnjakarta merupakan suatu kebijakan yang menyangkut
masalah publik maka diperlukan keputusan yang tepat terkait dengan proyek tersebut dilihat
dari berbagai aspek.
9/aluasi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan
pelaksnaan suatu proyek, yaitu aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek legal dan institusional, aspek ,inansial, aspek lingkungan dan aspek manajemen, serta
tak kalah pentingnya an8lisis aspek lingkungan di mana proyek tersebut akan dilaksanakan.
(al ini diperlukan karena in/estasi proyek, terutama in/estasi untuk kepentingan publik
4
layaknya proyek pengadaan Transjakarta ini membutuhkan modal yang besar dengan masa
pengembalian yang panjang sehingga sangat dibutuhkan adanya studi kelayakan atas proyek
tersebut. +tas dasar pemikiran tersebut, penulis berkeinginan untuk membahas "E#al!asi
Pro$ek %arana Transportasi Trans&akarta'
1.(. Pokok Per)asalahan
*ebagaimana dijelaskan dalam latar belakang, masalah trasnportasi merupakan
sebuah masalah publik yang memerlukan jalan keluar yang e,ekti, dan e,isien. Kebijakan atas
suatu proyek yang tidak sesuai dengan masalah yang ada dapat menambah permasalahan
yang ada. 5leh karena itu diperlukan studi kelayakan atas proyek sarana transportasi
Transjakarta. Dengan demikian rumusan permasalahan dalam penulisan ini adalah
6Bagaimana proyek sarana trasnportasi Transjakarta dilihat dari berbagai aspek e/aluasi
proyek:
1.*. T!&!an dan %igni+ikansi Pen!lisan
*esuai dengan latar belakang masalah dan pokok permasalahan di atas, maka tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kelayakan proyek sarana transportasi
Transjakarta yang diselenggarakan oleh 3emerintah 3ro/insi DK! Jakarta. +danya kajian
terkait sarana transportasi Transjakarta ini berman,aat dalam meninjau e,ekti,itas dan
e,isiensi proyek dalam jangka pendek dan jangka panjang sehingga dapat dilihat e,ekti,itas
kebijakan proyek sarana transportasi Transjakarta.
1.,. %iste)atika Pen!lisan
Bab - Pendah!l!an
3ada bab ini akan dijelaskan secara garis besar dari keseluruhan makalah ini yang
terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta sistematika penulisan.
Bab -- Kerangka Teori
Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori proyek dan e/aluasi proyek.
Bab --- Metode Pen!lisan
Bab ini berisi antara lain tentang pendekatan penelitian, metode pengumpulan data,
analisis data, sampel dan populasi, serta keterbatasan penelitian.
Bab -. /a)baran U)!)
Bab ini antara lain berisi tentang penjelasan tentang proyek sarana transportasi
Transjakarta.
5
Bab . Analisis
Dalam bab ini berisi tentang analisis proyek sarana transportasi Transjakarta ditinjau
dari aspek ,inansial, aspek man,aat dan biaya sosial, aspek legal, aspek lingkungan, aspek
manajemen, aspek pasar, dan aspek pemasaran.
Bab .- Pen!t!p
3ada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari penulisan ini terkait dengan
e/aluasi proyek ditinjau dari berbagai aspek e/aluasi proyek serta kesimpulan secara umum
dari segala aspek. *elain itu, penulisan di bab ; akan menyajikan saran sebagai hasil reakti,
dari kesimpulan yang didapat dari analisis dan pembahasan penulisan ini.
6
BAB (
LANDA%AN TE0-
(.1. Pro$ek 1-n#estasi Pro$ek2
(.1.1. De+inisi Pro$ek 1-n#estasi Pro$ek2
3royek &in/estasi proyek' adalah suatu kegiatan yang menanamkan sebagian atau
seluruh ,aktor produksi yang langka, pada proyek tertentu, pada lokasi tertentu, dalam jangka
$aktu menengah atau panjang, dengan tujuan memperoleh man,aat di masa mendatang
&*akapurnama, 200'. 3royek juga bisa diartikan sebagai suatu koordinasi usaha<upaya yang
dikombinasikan dengan manusia, ilmu teknik, sumber administrasi keuangan yang ditujuakan
untuk mencapai suatu tujuan dalam periode $aktu tertentu.
*ecara umum proyek merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas
dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapai suatu
tujuan tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan daripada
owner atau pemilik proyek dan spesi,ikasi yang ada. Dalam pelaksanaan proyek pemilik
proyek dan pelaksana proyek mempunyai hak yang diterima dan ke$ajiban yang harus
dilaksanakan sesuai dengan jangka $aktu yang telah disetujui bersama antar pemilik proyek
dan pelaksana proyek.
(.1.(. Klasi+ikasi Pro$ek
3royek digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan kepemilikannya, ,ungsinya,
si,at menghasilkan produk, hubungan satu proyek dengan yang lain, serta berdasarkan
keberadaannya &*akapurnama, 200', yaitu2
. Berdasarkan kepemilikannya
3royek s$asta, dilakukan oleh perorangan atau organisasi badan usaha yang
umumnya merupakan pasar kompetiti, dimana banyak pembeli dan penjual.
7
3royek publik, dilakukan oleh pemerintah pusat<daerah untuk memenuhi
kebutuhan umum. .mumnya proyek publik berskala besar dan penting bagi masyarakat,
negara maupun pemerintah.
3royek campuran, yaitu proyek publik yang dengan alasan besarnya dan
alasan e,isiensi dilakukan bersama antara pemerintah dan s$asta.
2. Berdasarkan ,ungsinya
3royek in,rastruktur ekonomi2 proyek yang biaya dan man,aatnya dapat
dengan mudah dihitung dalam denominasi mata uang.
3royek in,rastruktur sosial2 proyek yang biaya dan man,aatnya sulit dihitung
dalam denominasi mata uang, karena mengandung aspek sosial.
#. Berdasarkan si,at menghasilkan produk
3royek produksi2 proyek yang langsung menghasilkan produk.
3royek in,rastruktur2 proyek yang tidak secara langsung menghasilkan produk
1. Berdasarkan hubungan satu proyek dengan yang lain
3royek independent2 proyek yang tidak terkait dengan proyek lainnya.
3royek kontingen2 proyek dimana apabila satu proyek dilaksanakan maka
proyek yang lain harus dilaksanakan juga.
3royek mutually exclusive2 proyek yang satu diterima, maka proyek lainnya
harus ditolak.
=. Berdasarkan keberadaannya
3royek baru2 proyek yang belum dilakukan atau dimiliki perusahaan sebelum
ditentukannya keputusan in/estasi proyek.
3royek penggantian2 proyek yang ditujukan menggantikan proyek lama yang
dinilai kurang e,isien.
3royek perluasan &ekspansi'2 menambah proyek yang ada sehingga
memperoleh kapasitas usaha yang lebih besar.
8
(.1.*. Tahapan3Tahapan Pro$ek
1. Tahap Pra Konstr!ksi ata! Tahap %t!di Kela$akan
Tahap pra konstruksi atau tahap studi kelayakan dimulai dari pemunculan gagasan
akan proyek sampai selesainya e/aluasi proyek atau studi kelayakan proyek.
(. Tahap Konstr!ksi
Tahap konstruksi yakni tahap setelah suatu proyek dinyatakan sebagai >dapat
dilaksanakan> &go project', maka proyek mulai dibangun &dikonstruksi' Tahapan ini
mencakup juga pelaksanaan pilot project sebagai pengujian dan operasi a$al.
*. Tahap perasional
Tahap operasional dimulai setelah pilot project dinyatakan berhasil, lalu proyek
dioperasikan sesuai dengan rencana.
(.1.,. 4iri35iri Kh!s!s -n#estasi Pro$ek
Membangun proyek baru atau memperluas perusahaan yang telah berjalan,
mempunyai ciri)ciri khusus, yang si,atnya lebih substansial dibandingkan dengan keputusan
perusahaan untuk in/estasi dana yang lain &misalnya menambah jumlah kredit penjualan pada
pelanggan tertentu'2
!n/estasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar, jangka
$aktu cukup lama &lebih dari satu tahun', sehingga perlu perencanaan atau e/aluasi
kelayakan atas rencana in/estasi.
Berkaitan dengan alasan pertama, tingkat risiko yang harus ditanggung
perusahaan lebih tinggi bila dibanding dengan in/estasi lainnya &mis2 in/estasi pada current
asset'.
Man,aat yang akan diperoleh perusahaan &misalnya, laba' baru dapat diperoleh
sepenuhnya setelah beberapa $aktu tertentu &misalnya, setelah tahun' setelah in/estasi
dilakukan, sehingga perlu metode khusus untuk hitung nilai nyata man,aat tersebut
&misalnya, metode discounted cash flow'.
Keputusan in/estasi proyek yang keliru, tidak dapat dire/isi begitu saja,
seperti halnya keputusan in/estasi pada current asset, tanpa harus menderita kerugian yang
9
cukup besar. Misalnya, proyek pembangunan pabrik yang berskala besar dapat menimbulkan
risiko kerugian cukup besar bila ternyata utilisasinya tidak memadai.
(.1.6. -n#estor dan %asarann$a
!n/estor suatu proyek bisa saja s$asta, koperasi, B.M?, yayasan, maupun
pemerintah. +dapun sasaran yang ingin mereka peroleh bermacam)macam jenisnya 2
*asaran ,inansial memperoleh pendapatan, laba, likuiditas keuangan.
*asaran makro)ekonomi meningkatkan perdagangan ekspor, menciptakan
lapangan kerja baru, penghematan pengeluaran de/isa.
*asaran politis memenangkan pemilihan, citra politik
*asaran sosial memberikan ,asilitas bagi masyarakat
*asaran budaya mengembangkan budaya masyarakat setempat
*asaran lainnya 2
melunasi pinjaman yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan
pengoperasian proyek
memperluas proyek &ekspansi' dikemudian hari.
mengganti ,asilitas produksi proyek yang sudah tidak produkti,.
membagi di/iden bagi in/estor proyek.
meningkatkan kesejahteraan para karya$an.
meningkatkan mutu produk dan layanan bagi konsumen.
Melakukan kegiatan yang berorientasi social responsibility bagi masyarakat di
sekitar proyek.
(.1.7. Ha)batan terhadap Keberhasilan Pro$ek
Tidak semua proyek dapat berjalan lancar dan menghasilkan man,aat yang
dikehendaki oleh in/estor.
10
Kegagalan proyek dapat merugikan2
3emilik proyek atau in/estor yang kehilangan modal maupun reputasi bisnis.
3ihak penyedia pembiayaan &bank kreditur, perusahaan leasing, lembaga
kredit ekspor barang modal, dan lembaga donor yang mungkin ikut membiayai proyek'
karena ketidakmampuan in/estor debitur membayar kembali pinjaman yang telah diberikan.
3emerintah karena tidak dapat menerima pembayaran pajak penghasilan
maupun pajak)pajak lainnya yang terkait dengan proyek.
Karya$an yang kehilangan pekerjaan mereka.
a. 8aktor3+aktor $ang )engha)bat keberhasilan pro$ek dala) tahap
konstr!ksi9
Tidak matangnya 0encana 3embangunan 3royek, karena e/aluasi yang tidak
benar, kesalahan pemilihan peralatan dan bahan, atau mismanajemen pembangunan proyek.
Timbulnya krisis ekonomi<moneter nasional, regional maupun internasional.
Timbulnya krisis politik ataupun sosial yang memba$a dampak merugikan.
Terjadi bencana alam di lokasi proyek atau daerah sekitarnya.
Jumlah dana yang disediakan untuk membangun proyek tidak memadai.
b. 8aktor3+aktor $ang )engha)bat keberhasilan pro$ek dala) tahap
operasional9
Kesulitan memasarkan hasil produksi secara menguntungkan
Kesulitan pengadaan bahan baku dan bahan pembantu dalam jumlah, harga,
mutu, dan jadual pengadaan yang diperlukan.
Kesulitan pengadaan tenaga ahli dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan proyek.
Kapasitas produksi yang digunakan lebih besar daripada yang dibutuhkan,
sehingga terjadi excess capacity yang menjadi pemborosan operasional.
11
*ecara ,inansial tidak menguntungkan atau tidak likuid.
0isiko akibat ,aktor),aktor penghambat keberhasilan proyek dapat diminimalkan
dengan antisipasi yang baik dalam perencanaan melalui 9/aluasi 3royek.
(.(. E#al!asi Pro$ek
(.(.1. Pengertian E#al!asi Pro$ek
9/aluasi 3royek, yang juga dikenal sebagai studi kelayakan proyek atau studi
kelayakan bisnis pada proyek bisnis, merupakan pengkajian suatu usulan proyek &atau
bisnis', apakah dapat dilaksanakan &go project) atau tidak &no go project', dengan
berdasarkan berbagai aspek kajian &*akapurnama, 200'.
(.(.(. T!&!an E#al!asi Pro$ek
9/aluasi proyek dilakukan untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan
dengan berhasil, sehingga dapat menghindari keterlanjuran in/estasi modal yang terlalu besar
untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan
(.(.*. Jenis E#al!asi Pro$ek
9/aluasi proyek terdiri atas beberepa jenis, yaitu2
9/aluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan &pre-project evaluation'@
9/aluasi terhadap proyek yang sedang dibangun &on-construction project
evaluation'@
9/aluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan &on-going project
evaluation'.
9/aluasi terhadap proyek yang telah berakhir &post-project evalution study'.
(.(.,. Hal3Hal $ang Perl! Diketah!i dala) E#al!asi Pro$ek
*ebelum dilakukan suatu e/aluasi proyek, perlu diidenti,ikasikan hal)hal berikut2
0uang Aingkup Kegiatan 3royek, yakni pada bidang)bidang apa saja proyek
akan beroperasi &mission statement of business'.
12
-ara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri,
atau ditangani juga oleh &beberapa' pihak lain:
9/aluasi terhadap aspek)aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek,
yakni mengidenti,ikasi ,aktor),aktor kunci keberhasilan proyek.
*arana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan
seperti2 material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga ,asilitas),asilitas pendukung seperti
jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
(asil kegiatan proyek tersebut serta biaya)biaya yang harus ditanggung untuk
memperoleh hasil tersebut.
+kibat)akibat yang berman,aat ataupun yang tidak dari adanya proyek
tersebut.
Aangkah)langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jad$al masing)
masing kegiatan tersebut.
(.(.6. Perbedaan -ntensitas E#al!asi Pro$ek
Dalam menge/aluasi suatu proyek perlu diperhatikan bah$a tiap proyek memiliki
sejumlah perbedaan dalam hal intensitasnya sehingga proses e/aluasinya pun akan
mengalami perbedaan. Beberapa proyek mungkin harus diteliti dengan sangat mendalam,
dengan mencakup berbagai aspek yang berpengaruh, sementara beberapa lainnya mungkin
cukup diteliti pada beberapa aspek saja. Bahkan ada yang diteliti secara sederhana dan tidak
,ormal.
Baktor menentukan intensitas studi e/aluasi proyek2
Besarnya dana yang ditanamkan2 semakin besar dana yang ditanamkan,
intensitas studi akan semakin mendalam.
Tingkat ketidakpastian proyek2 semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas, dan lain)lain, maka biasanya studi e/aluasi proyek akan semakin
hati)hati.
13
Kompleksitas elemen)elemen yang mempengaruhi proyek2 semakin kompleks
,aktor),aktor yang mempengaruhi proyek, semakin hati)hati dan mendalam studi e/aluasi
proyek tersebut.
(.(.7. Le)baga3Le)baga $ang Me)b!t!hkan E#al!asi Pro$ek
3emilik proyek &in/estor' dan calon mitra usaha2 akan memperhatikan prospek
usaha, yakni tingkat keuntungan yang diharapkan beserta tingkat risiko in/estasi. Biasanya,
semakin tinggi tingkat keuntungan diiringi dengan semakin tinggi risiko proyek.
3ihak penyedia pembiayaan &bank kreditur, perusahaan leasing, perusahaan
modal /entura, under$riter bila melalui bursa e,ek, lembaga kredit ekspor barang modal, dan
lembaga donor yang mungkin ikut membiayai proyek'2 memperhatikan segi keamanan dana
yang mereka pinjamkan, karena mereka mengharapkan agar bunga dan angsuran pokok
pinjaman dapat dibayarkan tepat pada $aktunya. 5leh karena itu, mereka akan
memperhatikan pola aliran dana selama jangka $aktu pinjaman tersebut.
3emerintah2 berkepentingan atas man,aat atau dampak dari proyek terhadap
perekonomian nasional maupun dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat.
(.(.:. Tahap E#al!asi Kela$akan
.ntuk meminimalkan biaya dan e,ekti,itas kegiatan, e/aluasi kelayakan proyek
dilakukan dalam dua tahap2
. 9/aluasi 3endahuluan &Preliminary study atau Pre-evaluation study'
Tujuan 9/aluasi 3endahuluan adalah untuk mengetahui ,aktor),aktor pengambat kritis
critical factors' yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun.
Kemungkinan keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana in/estasi, re/isi rencana
in/estasi, atau meneruskan e/aluasi rencana in/estasi proyek ke tahap berikutnya, yakni studi
kelayakan proyek.
2. 9/aluasi Kelayakan 3royek &Project !easibility "tudy'
Bokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek2 &'
aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek@ &2' aspek
14
produksi, teknis dan teknologis@ &#' aspek manajemen dan sumberdaya manusia@ dan &1'
aspek keuangan dan ekonomi.
*edangkan dalam tahapan dalam e/aluasi proyek antara lain sebagai berikut2
1. Tahap Pene)!an ide,
Tahap penemuan ide yakni penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari
proyek. Jika terdapat lebih dari satu ide, maka biasanya pengambil keputusan akan
dipengaruhi oleh tiga ,aktor2 &' intuisi bisnis dari pengambil keputusan@ &2' pengambil
keputusan memahami teknis dari proyek@ &#' keyakinan bah$a proyek mampu menghasilkan
laba.
(. Tahapan Penelitian
Tahap penelitian yakni meneliti beberapa alternati, proyek dengan berbagai metode
ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan metode yang
rele/an, menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat)alat analisis
yang sesuai@ menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian.
*. Tahap E#al!asi &9/aluasi 3endahuluan dan 9/aluasi Kelayakan 3royek'.
9/aluasi berarti membandingkan sesuatu berdasarkan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini dapat bersi,at kuantitati, maupun kualitati,. 3ada tahap ini
dilakukan perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria lain. (al yang diperbandingkan
dalam e/aluasi kelayakan proyek biasanya adalah man,aat &bene,it' dengan seluruh biaya
yang akan timbul.
,. Tahap Peng!r!tan Us!lan $ang La$ak.
Tahap pengurutan usulan yang layak diperukan apabila terdapat lebih dari satu usulan
rencana proyek yang dianggap layak, dan bila manajemen memiliki keterbatasan dalam
menjalankan proyek)proyek tersebut, maka manajemen dapat menentukan prioritas usulan
yang layak berdasarkan kriteria)kriteria pengurutan &ranking' yang telah ditentukan.
6. Tahap 0en5ana Pelaksanaan
15
*etelah ditentukan rencana proyek mana yang akan dijalankan, perlu dibuat rencana
kerja pelaksanaan pembangunan &konstruksi' proyek@ mulai dari penentuan jenis pekerjaan,
$aktu yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan@ jumlah dan kuali,ikasi tenaga pelaksana@
ketersediaan dana dan sumberdaya lainnya@ kesiapan manajemen, dll.
7. Tahapan Pelaksanaan,
Tahap pelaksanaan yakni tahap merealisasikan konstruksi proyek tersebut. Jika
proyek selesai dikonstruksi, maka proyek dioperasionalisasikan. Dalam operasionalisasi ini,
diperlukan juga kajian)kajian untuk menge/aluasi operasionalisasi proyek. (asil e/aluasi ini
dapat dijadikan sebagai ,eedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ualng proyek secara
terus)menerus.
(.(.;. Aspek3Aspek E#al!asi Pro$ek
9/aluasi 3royek mengkaji kelayakan proyek dari berbagai komponen proyek, yakni
komponen pasar, internal perusahaan, serta lingkungan.
?
o
Komponen +spek yang Dikaji
3asar 3asar Konsumen dan 3asar
3rodusen &3ersaingan
2 !nternal
3erusahaan
3emasaran, Teknik dan Teknologi,
Manajemen, *DM dan Keuangan
# Aingkungan 3olitik, 9konomi, *osial,
Aingkungan !ndustrial, Curidis &Aegal',
Aingkungan (idup
16
*uatu aspek mungkin terkait dengan aspek lainnya dalam e/aluasi proyek. Misalnya2
+spek pemasaran membutuhkan data)data dan asumsi dari aspek pasar dan
persaingan, serta aspek)aspek lingkungan@
+spek manajemen akan membutuhkan data)data dan asumsi dari seluruh
internal perusahaan dan seluruh aspek lingkungan.
+spek sumberdaya manusia membutuhkan data)data dan asumsi dari aspek
teknik dan teknologi, pasar dan pemasaran, dan manajemen untuk menentukan jumlah dan
spesi,ikasi tenaga kerja dan program pengembangannya.
+spek keuangan akan membutuhkan data)data dan asumsi dari aspek pasar,
pemasaran, manajemen, teknik dan teknologi untuk menentukan besar pendapatan dan biaya
yang harus ditanggung badan usaha.
1. Aspek Pasar
+spek pasar bertujuan untuk mengetahui permintaan terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh proyek. (al yang perlu diketahui dari aspek ini antara lain luas pasar,
pertumbuhan permintaan dan market share dari proyek terhadap seluruh industri. *elain itu,
perlu juga diketahui kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk, apakah
introduksi, bertumbuh, de$asa, atau menurun.
(. Aspek Pe)asaran
17
+spek pemasaran adalah kegiatan untuk menjual produk dan menciptakan hubungan
jangka panjang &yang saling menguntungkan' dengan pelanggan. +nalisis atas aspek ini ialah
dengan menentukan ciri)ciri pasar yang akan dipilih &target market' serta menentukan
strategi untuk dapat meraih dan memuaskan pasar.
*. Aspek Teknis dan Teknologi
+spek teknis dan teknologi dianalisis dengan cara menentukan strategi dan teknologi
produksi<operasi yang akan dipilih, berkaitan dengan kapasitas produksi, jenis teknologi yang
dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi, dan tata)letak pabrik yang paling
menguntungkan.
,. Aspek %!)berda$a Man!sia
+spek sumber daya manusia sebagai penggerak utama dari suatu proyek juga harus
ditelaah. +spek ini dianalisis dengan cara menentukan peran sumber daya manusia, baik
dalam konstruksi proyek, maupun saat operasional rutin proyek, yaitu terkait jenis pekerjaan,
spesi,ikasi pekerjaan, cara rekrutmen, renumerasi, lama bekerja, cara bekerja, dan
pengembangan sumber daya manusia.
6. Aspek Mana&e)en
+spek manajemen dianalisis dengan menentukan manajemen yang tepat, baik dalam
konstruksi proyek, maupun saat operasional rutin proyek, terkait dengan pihak perencana,
pelaksana manajerial, koordinasi dan penga$asan, bentuk badan usaha, struktur)organisasi.
7. Aspek Ke!angan
Dalam menge/aluasi suatu proyek perlu dilakukan penentuan pengaturan rencana
keuangan berupa penghitungan perkiraan jumlah dana yang dibutuhkan, struktur pembiayaan
yang paling menguntungkan, analisa keuangan kemampulabaan, aliran kas, dan sebagainya.
:. Aspek Legalitas dan -nstit!sional
Dalam mendirikan sebuah badan usaha, dibutuhkan juga analisis kelayakan badan
usaha dari sisi aspek hukum. (al tersebut bertujuan supaya suatu badan usaha atau bisnis
yang dilakukan dapat dijalankan dengan baik tanpa ada suatu hambatan atau kendala
18
dikemudian hari yang kemungkinannya dapat menimbulkan resiko besar yang berakibat
diberhentikannya suatu kegiatan usaha oleh pihak yang ber$ajib atau mendapat protes yang
besar dari masyarakat. *etiap badan usaha harus mengikuti dan mematuhi peraturan yang
berlaku yang telah ditetapkan di dalam suatu negara. peraturan tersebut dapat berupa
Keputusan Menteri ataupun 3erda. Dengan mengikuti aturan)aturan tersebut, suatu usaha
dapat dikatakan layak.
;. Aspek Persaingan dan Lingk!ngan Eksternal
+spek persaingan dan lingkungan eksternal berkaitan dengan2
+spek Aingkungan !ndustrial persaingan dan lingkungan bersaing yang
diperluas &extended rivalry'.
+spek lingkungan politik, sistem birokrasi, yuridis),ormal
+spek situasi perekonomian.
+spek sistem nilai pada masyarakat, lingkungan sosial.
+spek lingkungan hidup konser/asi lingkungan hidup untuk manusia,
he$an, tumbuh)tumbuhan, air, udara, tanah, dsb.
(.(.<. Desain %t!di Kela$akan dan Me)peroleh /agasan -denti+ikasi
Kese)patan Ber!saha
!denti,ikasi kesempatan usaha merupakan langkah pertama dalam studi kelayakan.
-ara)cara yang dapat digunakan untuk identi,ikasi kesempatan usaha dapat dilakukan dengan
modus)modus berikut2
Mempelajari impor. !mpor menunjukkan bah$a masih terdapat &sebagian'
pasar yang masih belum bisa dipenuhi oleh pasar dalam negeri. Bila impor ini mempunyai
kecenderungan yang semakin meningkat, bisa diprediksi bah$a masih terdapat permintaan
dari dalam negeri untuk produk<jasa tersebut.
Menyelidiki keberadaan material lokal. Jumlah material yang melimpah,
dengan harga yang murah dan<atau mutu yang baik merupakan kesempatan yang dapat
diman,aatkan.
19
Mempelajari keterampilan tenaga kerja. Beberapa industri, seperti misalnya
industri kerajinan atau industri berbasis pengetahuan, menempatkan tenaga kerja sebagai
,aktor yang sangat penting. Tersedianya tenaga kerja yang berketerampilan mungkin dapat
digunakan untuk membuat produk yang sejenis, namun terdi,erensiasi dibandingkan produk
yang telah ada di pasaran.
9ksploitasi Kemajuan !ptek. 3erubahan teknologi memungkinkan in/estor
meman,aatkan kesempatan itu sebelum pihak lain memulainya. Aangkah masuk mendahului
pesaing ke pasar yang baru mungkin dapat memberikan first mover advantage yang bila di)
manage, akan menjadi competitive advantage yang menguntungkan.
Mempelajari hubungan antar industri. 3ertumbuhan suatu industri hampir bisa
dipastikan akan menciptakan kesempatan bagi industri lainnya. -ontoh, pertumbuhan industri
pembudidayaan kerang mutiara memberikan kesempatan bagi industri pembibitan dan pakan
kerang mutiara &industri hulu' maupun industri kerajinan berbasis mutiara dan perdagangan
mutiara &industri hilir'. !denti,ikasi kesempatan ini dapat dilakukan dengan menganalisa
bagaimana input dan output industri tersebut saling terkait.
Menilai rencana<program pembangunan. 0encana atau 3rogram 3embangunan
?asional maupun Daerah atau masterplan pembagunan yang dilakukan pemerintah, atau
proyek)proyek besar oleh s$asta akan menciptakan kebutuhan akan produk<jasa lain yang
belum ada.
Melakukan pengamatan di tempat lain. 3embangunan di daerah, $ilayah,
maupun negara lain mungkin dapat diterapkan di daerah kita.
Desain *tudi Kelayakan terdiri dari2
. !khtisar &9Decuti/e *ummary'
2. +spek 3asar dan 3emasaran
#. +spek Teknik dan Teknologi
1. +spek Manajemen
=. +spek *umber Daya Manusia
20
E. +spek 9konomi, *osial, dan 3olitik
F. +spek Binansial
Modi,ikasi disebabkan oleh batasan)batasan dalam penelitiannya, seperti2
. +pakah rencana bisnis hanya terbatas pada suatu produk baru atau pada
rencana pembentukan *B. atau yang lainnya.
2. +pakah pasar yang dituju berskala internasional, nasional, atau lokal.
#. +pakah produk yang akan dihasilkan berupa barang atau jasa atau gabungan
keduanya.
1. +pakah analisis akan dilakukan secara kualitati, atau kuantitati, atau
gabungan keduanya.
21
BAB ---
METDE PENUL-%AN
---.1 Pendekatan Penelitian
3endekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitati, yang bertujuan untuk
menge/aluasi proyek Transjakarta. 3enelitian ini akan di,okuskan pada bagaimana e/aluasi
proyek dilihat dari beberapa aspek antara lain ,inansial, pasar, pemasaran, legal. Bene,it cost
ratio, teknis dan teknologi serta manajemen dan organisasi. 3enelitian ini menggunakan studi
pustaka dan $a$ancara mendalam serta kuesioner untuk menge/aluasi proyek sarana
trasnportasi Trasnjakarta.
---.( Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian deskripti, analitis yaitu salah
satu metode yang menggambarkan /ariabel demi /ariabel dengan tujuan untuk
mengumpulkan in,ormasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada dan
mengidenti,ikasikan masalah dan memeriksa kondisi dan praktik)praktik yang berlaku.
Dengan demikian, analisis ini dapat menggambarkan secara sistematika, ,akta atau
karakteristik populasi tertentu. *elanjutnya dapat diprediksi dan didapatkan makna serta
implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
Terkait dengan penelitian ini berjenis e/aluasi proyek yang merupakan pengkajian
suatu usulan proyek &atau bisnis', apakah dapat dilaksanakan &go project) atau tidak &no go
project', dengan berdasarkan berbagai aspek kajian &*akapurnama, 200'. Maka dalam
penelitian ini, e/aluasi proyek yang dilakukan bersi,at apakah proyek yang berjalan daoat
dilanjutkan atau tidak berdasarkan kajian dari berbagai aspek.
Berdasarkan jenisnya e/aluasi proyek terdiri dari beberapa jenis antara lain2
9/aluasi terhadap usulan proyek yang akan didirikan &pre-project evaluation'@
9/aluasi terhadap proyek yang sedang dibangun &on-construction project
evaluation'@
22
9/aluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan &on-going project
evaluation'.
9/aluasi terhadap proyek yang telah berakhir &post-project evalution study'.
Berdasarkan jenis e/aluasi proyek tersebut maka e/aluasi proyek dalam penelitian ini
berjenis e/aluasi terhadap proyek yang telah dioperasionalisasikan&on going project
evaluation)#
---.* Peng!)p!lan Data
Teknik pengumpulan data penelitian mempunyai tujuan untuk mendapatkan atau
mengumpukan data<in,ormasi yang dapat menjelaskan dan atau menja$ab permasalahan
penelitian secara objekti,. .ntuk mengumpulkan data serta in,ormasi yang diperlukan oleh
penulis menggunakan metode sebagai berikut 2
a. Da,tar 3ertanyaan2 Teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan pembagian
da,tar pertanyaan langsung ke objek penelitian sehingga data yang penulis kumpulkan benar)
benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung. 3ertanyaan
yang diberikan merupakan pertanyaan terbuka sehingga intepretasi yang dilakukan semaca
$a$ancara mendalam dengan beberapa responden.
b. 4a$ancara &inter/ie$' 3engumpulan data dengan cara mengadakan tanya ja$ab
langsung kepada orang)orang yang dianggap dapat memberikan penjelasan langsung ataupun
data sebagai pelengkap penulisan ini.
c. *tudi 3ustaka yaitu mengumpulkan data melalui data sekunder demi menunjang
pembahasan dari data primer yang diperoleh dari kuesioner dan $a$ancara mendalam.
---., Pop!lasi dan %a)pel
3opulasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan kueisoner yang
digunakan sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan penelitian maka populasi penelitian ini
adalah semua masyarakat yang telah mengendarai Transjakarta. *ehubungan dengan $aktu
yang terbatas dalam penelitian ini maka tidak memungkinkan dilakukan penelitian terhadap
semua populasi. 5leh karena itu dalam penelitian ini mnegambil sampel sebagai objek
penelitian. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu secara non probabilita yaitu
menggunakan accidenctal sampling
23
--.6 Teknik Analisis Data
Jenis data penelitian ini adalah data kuantitati,. Jenis data penelitian ini adalah data
kuantitati,. *edangkan berdasarkan tingkat pengukurannya termasuk dalam kategori data
ordinal yaitu data yang tidak memiliki niai kuantitas dapat menunjukan perbedaan tingkatan
satu hal dengan hal lainnya. Jenis data yang terkumpul merupakan data dari pertanyaan
terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan /aliditas data terhadap permasalahan yang
memang sangat kompleks. Data yang terkumpul dikategorisasikan lalu dinilai berdasarkan
urutan nilai sesuai dengan skala likert karena mengukur sikap dan penilaian masyarakat.
---.7. Keterbatasan Penelitian
3enelitian yang akan dilakukan oleh responden terhadap beberapa aspek dalam
e/aluasi proyek. Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya yaitu $aktu
dan kompleksitas masalah. 4aktu yang relati, sedikit membuat penelitian ini tidak
memungkinkan dilakukan penelitian dengan sampel yang banyak. +kan tetapi demi
mengantisipasi keterbatasan tersebut maka pengumpulan data juga dilakukan melalui
$a$ancara mendalam dan studi pustaka. Kemudian keterbatasan kompleksitas masalah
diatasi dengan menganalisis dalam tataran mendasar dari setiap aspek e/aluasi proyek. *elain
itu terkait aspek ,inansial, penulis tidak mendapat ijin akses data ,inansial sehingga proses
analisis menggunakan data sekunder.
24
BAB -.
/AMBA0AN UMUM P0=EK T0A%NJAKA0TA
-..1 Jenis E#al!asi Pro$ek Trans&akarta
a. Berdasarkan kepe)ilikan
Berdasarkan kepemilikan terdapat tiga jenis proyek yaitu proyek pri/at, proyek
publik, dan proyek campuran. Berdasarkan kepemilikannya maka proyek sarana transportasi
Trasnjakarta ini berjenis yaitu proyek campuran karena dilakukan secara bersama antara
pemerintah dan s$asta hal ini demi e,isiensi dan e,ekti,itas proyek terkait ,inansial dan skill.
b. Berdasarkan +!ngsi
Berdasarkan ,ungsinya, proyek dapat dibedakan menjadi proyek in,rastruktur
ekonomi dan proyek in,rastruktur sosial. Berdasarkan karakteristik tersebut, proyek
pengadaan sarana transportasi Transjakarta merupakan proyek in,rastruktur sosial karena
man,aatnya sulit dihitung dalam denmoninasi mata uang misalnya dampak dalam
mengurangi kemacetan dan mengurangi $aktu masyarakat dalam menggunakan sarana
transportasi. 4alau demikian biaya pengadaan sarana Transjakarta ini dapat dinilai dalam
denominasi mata uang.
5. Berdasarkan si+at )enghasilkan prod!k
Berdasarkan si,at menghasilkan produk terdapat dua jenis proyek yaitu proyek
produksi dan proyek in,rastruktur. 3royek sarana transportasi Transjakarta merupakan jenis
proyek in,rastruktur karena tidak langsung menghasilkan produk. 3royek sarana transportasi
Transjakarta memiliki dampak tidak langsung dan produk yang dihasilkan tidak langsung.
d. Berdasarkan h!b!ngan sat! pro$ek dengan pro$ek lain
25
Berdasarkan hubungan dengan proyek lain, proyek dapat dibedakan menjadi proyek
independet, proyek kontingen, atau proyek mutually eDclusi/e. Berdasarkan karakteristik
tersebut proyek dapat dikategorikan sebagai proyek independent karena tidak harus
menunggu selesainya proyek tertentu atau mengakibatkan suatu proyek lainnya harus ditolak.
e. Berdasarkan keberadaann$a
Berdasarkan keberdaannya, proyek dapat berjenis proyek baru, proyek penggantian,
dan proyek perluasan. Berdasarkan jenis tersebut, proyek saran trasnportasi Transjakarta
dapat dikategorikans sebagai proyek baru karena belum dilakukan atau dimiliki pemerintah
sebelum ditentukannya keputusan in/estasi proyek.
..( -n#estor dan %asarann$a
Berdasarkan manajemen Transjakarta, terdapat perbedaan manajemen terkait
beberapa urusan di Transjakarta. Terdapat tiga bagian yang mengurusi Transjakarta yaitu
Dishub sebagai organisasi tertinggi yang mengurusi terkait iklan dan promosi. Kemudian
BA. sebagai pihak yang mengurusi karcis dan manajemen operasional serta pihak ketiga
yaitu pihak yang menyediakan bus, tenaga pengemudi dan lain sebagainya terkait
operasional. Dengan demikian in/estor atau dengan de,inisi in/estor sebagai pihak yang
terkait dalam Transjakarta terdapat pihak Dishub, BA., dan pihak ketiga.
*asaran yang hendak dicapai dari ine/stasi tersebut antara lain2
*asaran ,inansial2
a. menutupi masalah ,inansial dalam pengadaan sarana transportasi Transjakarta
dengan melibatkan pihak ketiga melalui outsourcing.
b. adanya pihak BA. yang mengelola penjualan karcis dengan harapan dapat
meningkatkan pendapatan Transjakarta
*asaran makro)ekonomi2
a. memperlancar arus transportasi dan distribusi barang sehingga memperlancar
kegiatan ekonomi masyarakat.
a. mengurangi biaya ekonomi makro terhadap kemacetan yang sering terjadi.
26
*asaran politis
a. menumbuhkan citra politik yang baik dari !bukota negara 0epublik !ndonesia
*asaran sosial
a. memberikan ,asilitas transportasi yang aman, cepat, dan terjangkau.
b. mengurangi kemacetan lalu lintas
*asaran budaya
a. mengembangkan budaya masyarakat yang lebih tertib.
b. me$ujudkan budaya dalam sistem transportasi yang aman, cepat, dan terjangkau.
*asaran administrati,
a. meningkatkan pelayanan publik yang lebih e,ekti, dan e,isien.
b. meningkatkan e,ekti,itas kebijakan melalui multistakaholder partnership.
27
BAB .
ANAL-%-% DATA
-..1 Analisis Aspek 8inansial
-..1.1 Analisa Lingk!ngan Usaha
a. Tingkat %!k! B!nga %B- 1B- 0ate2
*alah satu indikator perekonomian yang perlu dianalisis adalah pergerakan B! rate. B!
rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap moneter yang ditetapkan oleh
Bank !ndonesia dan diumumkan kepada publik &Bank !ndonesia, 200'.
3ada saat !ndonesia dilanda krisis moneter, B! rate meningkat dengan tajam hingga
#F,"#% di tahun ""G. Tingginya B! rate saat itu menyebabkan tersendatnya pemberian
kredit perbankan kepada dunia usaha sehingga banyak usaha yang lumpuh karena tidak ada
pendanaan modal kerjanya dan untuk melakukan in/estasi. +dapun B! rate saat ini E,=0%
dengan cadangan de/isa sebesar H"2.F="
b. La&! -n+lasi
28
Krisis moneter yang melanda !ndonesia sejak 2""F telah melemahkan daya beli
masyarakat. meningkatnya harga)harga barang kebutuhan pokok yang sangat tinggi
menyebabkan in,lasi tertekan sangat jauh hingga FF,E#% di tahun ""G &Kurnia$an, 200F'.
Keterpurukan !ndoensia akibat krisis moneter pulih secara bertahap. Aaju in,lasi
mulai dapat ditekan hingga tahun 2001 berada di kisaran E,10%. 3ada tahun 200E,
menurunnya tingkat suku bunga berpengaruh pada peningkatan tingkat in,lasi hingga di
ba$ah F% &Kurnia$an, 200F'. Berdasarkan data dari Bank !ndonesia, target in,lasi tahun
200 yaitu sebesar =% &I%'. Kemudian, in,lasi tahun 200 sampai 2# Desember 200 yaitu
sebesar E,##% atau di atas target Bank !ndonesia &Bank !ndonesia, 200'.
5. K!rs 0!piah terhadap Dollar A)erika %erikat
Kurs rupiah terhadap dolar +merika *erikat masih menjadi bahan pertimbangan atas
suatu proyek. 5leh karena itu diperlukan gambaran terkait kurs rupai terhadap dolar amerika
serika. *ebagai gambaran akan disajikan kurs rupiah terhadap beberapa mata uang asing yaitu
sebagai berikut2
*umber2 Bank !ndonesia,200
-..1.1 Analisa 8inansial Pro$ek %arana Trasnportasi Trans&akarta
29
+nalisis ,inansial atas pengoperasian Trasnjakarta diperlukan untuk menge/aluasi
e,ekti,itas dan e,isiensi proyek pengoperasian Transjakarta. +dapun analisis ,inansial akan
dilihat melalui beberapa proyeksi ,inansial antara lain sebagai berikut2
a. Kiner&a Per!sahaan
Transjakarta merupakan salah satu proyek 3emerintah DK! Jakarta sehingga
mendapatkan alokasi anggaran dari 3emerintah DK! Jakarta. Tahun 200F anggaran
operasional Transjakarta hanya 0p 10F miliar yang bersumber dari +3BD sebesar 0p 200
miliar dan 0p 20F miliar dari penjualan tiket. *edangkan tahun 200G menjadi 0p =01 miliar
terdiri dari 0p 2E1 miliar dari kucuran +3BD 3emerintah DK! Jakarta dan 0p 210 miliar dari
pendapatan penjualan tiket &3utro, 200G'.
Jra,ik 3endapatan Tiker Transjakarta 3eriode 2001)200"
*umber203JM 3ro/insi DK! Jakarta, 200"
Berdasarkan data di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut2
Tabel 3endapatan sebagai anggaran operasional Transjakarta
200F 200G
.r
aian
Jumlah .r
aian
Jumlah
+lo
kasi
3emerintah
DK! Jakarta
0p
200.000.000.000
+lo
kasi
3emerintah
DK! Jakarta
0p
2E1.000.000.000
30
3en
jualan tiket
0p.
20F.000.000.000
3en
jualan tiket
0p.
210.000.000.000
Ju
mlah
0p.10F.000
.000.000
Ju
mlah
0p.=01.000
.000.000
Dalam berbagai sumber, Transjakarta mengaku tidak memiliki hutang. +kan tetapi
pada tahun 200" muncul polemik akan adanya utang Transjakarta sebagai utang
Transjakarta&BA.' didasarkan pada pendapat mengikat mengikat &binding opinion' no
0".1GF<;<B+?!<(.)4D tertanggal Mei 200" tentang penyesuaian ,ee rupiah per km
yang harus dikabulkan BA.. Cakni dari pembayaran 0p G.2=0 per km sesuai perjanjian a$al
harus dibayarkan menjadi 0p 0.1#= per km setelah adanya kenaikan BBM. *urat B+?!
ditandatangani ketua M. (usseyn .mar dan anggota Krisna$enda sehingga muncul hutang
sebesar 0p 2#.000.000.000 pada tahun 200" &Bata/iase, 200'. Dengan mengabaikan asumsi
hutang pajak maka selama tahu berjalan utang operasionalisasi Transjakarta hingga tahun
200" dianggap sebesar 0p 2#.000.000.000 karena sampai saat ini akibat pendapat tersebut
DK! Jakarta masih diminta untuk membayar utang tersebut.
*elain utang dan pendapatan, setiap tahun Transjakarta terhitung rugi. Berasarakan
data dari !nstitur *tudi transportasi&!nstran', pemborosan yang dilakukan oleh Transjakarta
setiap tahun sebesar 0p #0.000.000.000 &+ntarane$s, 200'.
b. Perkiraan Bia$a -n#estasi
3erkiraan biaya in/estasi yaitu memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang
diperlukan untuk pengoperasian Transjakarta didasarkan atas in,ormasi yang tersedia pada
$aktu tersebut. komponen biaya in/estasi trasnjakarta antara lain sebagai berikut2
. Biaya 3ertama
Uraian J!)lah
Biaya studi kelayakan, perencanaan,
dan pembangunan
0p. .000.000.000
Biaya pembangunan shelter 0p. 00.000.000.0000
Biaya pengadaan bis BBM 0p. .1F.000.000
Biaya pengadaan bis BBJ 0p. .11E.=22.000
Biaya pembangunan dan pembuatan
sekat jalan&bus$ay'
0p. G2.000.000.000
Jumlah 0p.
G.==".#=2.200.000.000.000
31
2. Biaya Modal Kerja
Uraian J!)lah
Biaya pemeliharaan
bus
0p 00.000.000.000
KDengan sumsi Koridor !)!!! 0p "=00 per
kilometer, Koridor !;);!! 0p 2.2=E per
kilometer, Koridor ;!!!)L 0p ".=00 per kilometerM
&9ca, 200'
Biaya pemeliharaan
Bus$ay
0p =0.000.000.000
KBerdasarkan rencana anggaran Dinas
3ekerjaan .mum DK! JakartaM &Bata/iase, 200'
Biaya promosi dan
sosialisasi
1G.G#D1 hari D 0p #=002 0p
2.#"2.F".000
KBerdasarkan data jumlah penumpang dari
Bebruari 2001)Maret 200=, yaitu pada saat
pengoperasian a$al Transjakarta yaitu penumpang
sebanyak 20.=0G.G"G. dengan demikian
diperkirakan jumlah penumpang setiap hari di a$al
pengoperasian Transjakarta yaitu sebanyak 1G.G#.
&$artaglobal, 200G'. Kemudian promosi dilakukan
melalui dua minggu perjalanan gratisM
Biaya pemeliharaan
shelter
0p =0.000.000.000
Jumlah 0p 20.2#".2F."00.000.000.000
#. Biaya 5perasional
Uraian J!)lah
Biaya personil kantor ==.2=F.##
Biaya pengemudi GF.=E".G02
32
Biaya keperluan kantor 21.=1.##
+suransi armada #.000.000
3ajak .#G.E1G
Depresiasi&penyusutan bis' E2.F##.F2=
Jumlah 1=1.#"#.G0
*umber2 Data 5lahan &Kurnia$an, 200F' dan &Tempointerakti,, 200'
Berdasarkan perhitungan di atas maka anggaran implementasi dari
Transjakarta adalah sebagai berikut2
!mplementasi +nggaran Transjakarta
3enggunaan
Dana
Jumlah *umber Dana Jumlah
Model
pertama
0p.
G.==".#=2.200.000.000.000
+3BD 0p
2E1.000.000.000
Modal kerja
0p
20.2#".2F."00.000.000.000
3endapatan
Karcis
0p
210.000.000.000
Modal
operasional
0p 1=1.#"#.G0
Dana modal
a$al
0p.
#GF"GE2#=10000000000000000000
.tang 0p
2#.000.000.000
Berdasarkan perhitungan tersebut $ajar jika memang terdapat kerugian sebesar 0p
#0.000.000.000 setiap tahun karena memang dana operasional yang ada tidak sebanding
dengan penggunaan dana.
b. Pro$eksi Ar!s Kas
Komponen arus kas dalam in/estasi bis Transjakarta terdiri dari arus kas masuk&cash
inflow) yang merupakan unsur pendapatan Km Tempuh Bis dan arus kas keluar &cash
outflow) yang merupakan unsur beban atau biaya yang terdiri dari biaya langsung dan tidak
langsung. +nalisa dihitung atas dasar arus kas masuk dan arus kas keluar per bis sehingga
dapat diketahui pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang terpakai per bis.
+kan tetapi terdapat kebijakan BA. yang mengatur bis yang beroperasi sepanjang
koridor yang disesuaikan dengan tingkat kepadatan penumpang. 5leh karena itu sulit untuk
menelusuri pendapatan per bis dan biaya yang terpakai per bis.
33
b.1 Ar!s Kas Mas!k
As!)si prod!ksi
+sumsi produksi di atas dibuat dengan mengabaikan adanya batasan operasi bis yang
dibuat oleh BA.. Diasumsikan bah$a setiap bis akan beroperasi secara penuh sepanjang
tahun tanpa memperhatikan jam kepadatan penumpang. Jumlah hari dihitung berdasarkan
perhitungan kalender masehi sebanyak #E= hari hingga #EE hari. Tidak dibedakan adanya
hari kerja dan hari libur serta libur bersama. Bis diasumsikan beroperasi selama setahun
penuh. Jumlah Km tempuh akan dihitung berdasarkan jumlah putaran bis dari Blok M ke
kota dan kembali ke Blok M atau sebaliknya hingga rata)rata per bis mampu menempuh G
kali putaran per hari.
Km tempuh diproyeksikan sama, baik untuk arus kas tanpa in/estasi maupun arus kas
dengan in/estasi. Berdasarkan data asumsi produksi maka proyeksi Km tempuh sebagai
berikut2
3royeksi km tempuh tahun 200G)20=
Tah!n K) kosong K) prod!ksi K) te)p!h
200G 2E.#=2 km F2."EF km "".#" km
200" 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
200 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
20 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
202 2E.#=2 km F2."EF km "".#" km
20# 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
201 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
20= 2E.2G0 km F2.FEG km "".01G km
34
Total (1>.*;, k) 6;(.6,1 k) :<(.<(6 k)
*umber2 5lahan dari data &Kurnia$an, 200F'
b.( Ar!s Kas Kel!ar
Komponen)komponen biaya sangat dipengaruhi oleh perkembangan kondisi
lingkungan usaha yang akan di masa datang. Dalam membuat proyeksi arus kas, kenaikan
biaya)biaya dapat diprediksi dengan menggunakan proyeksi beberapa indikator ekonomi.
Berdasarkan berbagai sumber diperoleh asumsi sebagai berikut2
N
o
Uraian Nilai as!)si

.
*uku bunga serti,ikat bank indonesia&risk ,ree
rate'
G,=%
2
.
Tingkat in,lasi E,=%
#
.
(arga bahan bakar minyak industri 0p.1F"E
1
.
(arga bahan gas industri 0p.2=E2
=
.
Tari, pajak penghasilan badan 2G%
*umber2 &Bank !ndonesia, 200'
!n/estasi yang dilakukan Transjakarta adalah in/estasi berupa jumlah bis BBM atau
bis BBJ. Berdasarkan arahan dari BA. Transjakarta mengenai perjanjian K3+D bagi
operator bis yang berin/estasi dapat membuat asumsi perpanjangan kontrak selama G ahun.
Dengan demikian asumsi umur ekonomis bis disesuaikan dengan kontrak K3+D selama G
tahun yaitu tahun 200G sampai dengan 20= dengan pengadaan bis dilakukan pada tahun
200F. .mur ekonomis ini sesuai dengan rekomendasi eDternal auditor kepada manajemen
Transjakarta mengenai kendaraan operasional.
Berdasarkan asumsi)asumsi di atas maka besarnya nilai ,ee sesuai dengan jenis
in/estasi bis adalah sebagai berikut2
35
Dengan demikian proyeksi arus kas operasional Transjakarta adalah sebagai berikut2
36 Proyeksi Arus Kas Bus(BBM)
Transjakarta
37
5. ?A441?eighted A#erage 4ost o+ 4apital2
4+-- yaitu teknik yang digunakan untuk menghitung struktur biaya modal.
Merupakan biaya modal rata)rata tertimbang dari masing)masing sumber permodalan.
Berdasarkan rumus perhitungan tersebut 4+-- dari Transjakarta dapat diperoleh
sebagai berikut2
4+-- Transjakarta2 2#.000.000.000&0,00' N 0p =01.000.000.000D0,0E=
2 #2.""0.000.000
d. Pro+itabiltas
Dalam menghitung pro,itabilitas proyek dapat dilakukan dengan menggunakan dua
macam metode yaitu metode kon/ensional dan metode discounted cash ,lo$. Dalam metode
kon/ensional dipergunakan dua macam tolak ukur yaitu payback period&33' dan a/erage rate
o, return&+00'. *edaangkan metode discouted cash ,lo$ dipergunakan tiga macam tolak
ukur yaitu ?et 3resenst ;alue, O!nternal rate o, 0eturn&!00' dan 3ro,itability !ndeD&3!'.
3erbedaan dalam kedua metode ini adalah dalam metode kon/ensional tidak memperhatikan
nilai mata uang layaknya di metode discounted cash ,lo$. Dalam e/aluasi ini akan digunakan
metode kon/ensional yang lebih sederhana karena keterbatasan data terkait ,inansial.
a. +/erage rate return
+002
2
2 )2,E &karena nilai keuntungan negati,<rugi'
38
b. 3ayback period
Karena cash ,lo$ yang diproyeksikan setiap tahun memiliki nilai yang berbeda maka
payback period adalah sebagai berikut2
332
2 .1F.000.000
2 1#",1
-..( Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
*istem $us %apid &ransit &B0T' adalah angkutan massal yang berbasis pada jalan
dimana meman,aatkan jalur ) jalur khusus dan ekslusi,. *edangkan $us %apid &ransit
berbasis bus way adalah sarana angkutan umum massal dengan moda bus dimana kendaraan
akan berjalan pada lintasan khusus berada di sisi jalur cepat. *elain itu sistem yang
dipergunakan adalah sistem tertutup dimana penumpang dapat naik dan turun hanya pada
halte ) halte dan tentunya harus dilengkapi dengan sistem tiket baik berupa tiket untuk sekali
jalan ataupun berlangganan dengan mekanisme prabayar. +gar para penumpang nyaman
pada saat menuju dan meninggalkan halte maka disediakan ,asilitas penyeberangan orang
yang landai, petugas keamanan pada setiap halte, jad$al $aktu perjalanan dan juga tidak
adanya pedagang kaki lima baik di halte maupun jembatan penyebarangan kecuali pada
tempat tampat yang telah ditentukan. *elain itu agar mudah menuju dan meninggalkan lajur
bus way maka dari lokasi ) lokasi tertentu akan disediakan trayek angkutan umum. $us way
&jalur bus' merupakan jalur khusus untuk lintasan bus dengan maksud untuk meningkatkan
e,isiensi sistem transportasi umum, yaitu mempersingkat $aktu perjalanan dan biaya
transportasi &&ransportation %esearch $oard' ())*'.
Dengan mengedepankan konsep e,isiensi dan kesetaraan pada penerapan system
angkutan umum, 3emerintah Daerah 3ropinsi DK! Jakarta saat ini sedang melaksanakan
penerapan sistem $us %apid &ransit &B0T' berbasis bus way yang menerapkan lajur khusus,
ekslusi,, sebagai bagian dari kebijakan 3emda yang tertuang dalam 3ola Transportasi Makro
200# dan ditetapkan dalam *K. Jubernur ?omor G1 Tahun 2001. *ecara umum, kebijakan
3emda tersebut meliputu dua sistem yang menjadi tulang punggung &backbone sistem'
pengembangan $ilayah perkotaan, yaitu2
39
. *istem +ngkutan .mum dengan melakukan promosi terhadap penggunaan
angkutan umum, yang meliputi 2
a. Mengembangkan tingkat dan jenis pelayanan yang diberikan angkutan umum.
b. Mengintegrasikan sistem transportasi multi)moda untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan.
c. Meman,aatkan sistem angkutan umum yang ada
2. *istem Jaringan Jalan dengan melakukan pengurangan tingkat kemacetan lalu
lintas, yang meliputi 2
a. Mengembangkan sistem jalan arteri
b. Meningkatkan e,isiensi penggunaan kapasitas jalan
c. Menekan demand lalu lintas yang berlebihan dengan penerapan manajemen
kebutuhan transportasi &transport deman management'
Berikut adalah mekanisme penumpang dalam menggunakan bus way+
. 3ara penumpang harus menggunakan ,asilitas penyeberangan jalan untuk menuju<
meninggalkan halte.
2. Membeli tiket pada tempat yang telah disediakan.
#. Masukkan karcis didekat gerbang masuk pada alat kontrol karcis, jika karcis masih
berlaku maka alat putar pada pintu masuk akan terbuka.
1. *elanjutnya memasuki ruang tunggu bus way yang aman dan nyaman dimana
kebersihannya senantiasa terjaga.
=. +ntri pada tempat yang disediakan sambil menunggu kedatangan bus.
E. Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secara otomatis pintu bus dan
halte terbuka.
F. 4aktu menaikkan penumpang memadai sehingga tidak perlu berebut.
G. Didalam bus udara bersih dan segar diharapkan partisipasinya untuk menjaga
kebersihan bus tersebut.
40
". Bus akan berhenti pada halte yang disediakan dan secara otomatis pintu bus dan
halte terbuka.
0. 3enumpang dapat meninggalkan bus mele$ati ,asilitas penyeberangan dan trotoar
yang ada.
Basilitas, sarana dan prasarana yang mendukung operasional busway Transjakarta
adalah2
. Aajur khusus2 terletak di sisi jalur cepat dan dipisahkan oleh garis untuk tanda
pembuka jalan yang ber$arna berbeda dari jalur lalu lintas lainnya dan disertai
dengan tulisan jalur bus dengan lambang P lambang sebagai pelengkap antara
lain2
a. 3aku jalan
b. Kerucut lalu lintas. Kerucut lalu lintas digunakan untuk memisahkan arus lalu
lintas bus way dari lalu lintas lainnya, agar masyarakat mematuhi disiplin
penggunaan jalur bus way.
c. 3ulau) pulau lalu lintas lintas. Bila jalur bus way digunakan sepanjang hari,
agar tidak menggunakan akses ke bangunan lain, maka dapat dibangun pulau)
pulau lalu lintas dengan inter/al tertentu.
d. 3emisahan Bisik. Bila jalur bus way digunakan sepanjang hari dan akses ke
bangunan dan akses ke luar jalur bus way dilarang, maka digunakan pemisah
lajur berupa beton pemisah atau menggunakan ambang pengaman &guard rail'.
e. 0ambu. 0ambu yang digunakan untuk jalur bus way adalah 0ambu
berakhirnya jalur bus way, 0ambu arah yang dituju lajur bus way, 0ambu
petunjuk a$al berlakunya jalur bus way, 0ambu petunjuk jenis kendaraan yang
dapat menggunakan jalur bus way, 3apan tambahan batas $aktu penggunaan
lajur.
2. (alte2 berada dipemisah jalur cepat ber,ungsi untuk pemberhentian dan
pemberangkatan &menaikan dan menurunkan' penumpang, serta digunakan
untuk penumpang antri membeli karcis dan menunggu kedatangan bus way
secara tertib, aman, dan nyaman. Didalamnya terdapat beberapa ,asilitas yaitu
41
loket penjualan karcis, lampu penerangan dan pendingin ruangan, pintu keluar
P masuk, ruang tunggu dan petugas tiket dan keamanan.
#. Basilitas penyeberangan orang2 dibangun sedemikian rupa dengan kelandaian
yang nyaman dilengkapi dengan ,asilitas untuk pengontrolan karcis<tiket,
lampu penerangan, jad$al dan rute perjalanan , telepon umum, serta ,asilitas
pengaduan.
1. +rmada 2 berupa bus berukuran besar dengan kapasita #0 orang penumpang
duduk dan == orang penumpang berdiri &dengan alat pegang ayun', dilengkapi
dengan ,asilitas pendingin, ,asilitas komunikasi pada ruang kemudi yang
dihubungkan dengan pusat kontrol berguna untuk komunikasi pengemudi dan
operator serta memberikan in,ormasi kepada penumpang, dan pintu otomatis
keluar masuk dari sisi kanan dan kiri.
=. 3usat kendali 2 ber,ungsi umtuk memonitor posisi bus dan kondisi dari setiap
halte yang ada.
E. Kebersihan2 pada setiap elemen prasarana bus way antara lain jembatan
penyeberangan, halte bus, dan juga bus itu sendiri.
!mplementasi bus way dilakukan untuk pertama kalinya pada koridor Blok M P Kota
yang dipandang sebagai koridor tersibuk di Jakarta. *epanjang koridor ini adalah ka$asan
komersil, perkantoran, pemerintahan, jasa, dan pusat P pusat akti/itas dan perekonomian
masyarakat. 3ada tahap berikutnya, implementasi dilakukan pada dua koridor lainnya, yaitu
3ulo Jadung P (armoni dan Kalideres (armoni. Jabungan dari ketiga koridor ini
membentuk suatu sistem tulang punggung &backbone sistem' yang menghubungkan
pergerakan arah barat P timur &3ulo Jadung P Kalideres' menuju utara P selatan &Blok M P
Kota' atau sebaliknya.
Dalam 3ola Transportasi Makro, terdapat = &lima belas' koridor B0T yang
direncanakan secara bertahap sampai dengan tahun 200, adapun koridor P koridor tersebut
adalah 2
. Kota P Blok M
2. 3ulo Jadung P (armoni
42
#. Kalideres P (armoni
1. 4arung Jati P !mam Bonjol
=. Kampung Melayu P +ncol
E. Kp. 0ambutan P Kp. Melayu
F. 3ulo Jadung P (!
G. 3s. Minggu P Manggarai
". Kp. Melayu P 0oDy
0. Tomang P (armoni P 3s Baru
. *enayan P Tanah +bang
2. 3ulo Jebang P Kp. Melayu
#. Aebak Bulus P Kebayoran Aama
1. Kali Malang P Blok M
=. -iledug P Blok M
3engelolaan angkutan umum bus way ini adalah sebuah organisasi bernama Badan
3engelola Trans Jakarta. B3. Trans Jakarta ini adalah lembaga non struktural 3emerintah
Daerah dibentuk berdasarkan *K Jubernur ?o. 0<200# tanggal # Desember 200#. B3.
Trans Jakarta adalah badan transisi berdasarkan 3erda ?o. 2<200# &pasal 0"', dan
berdasarkan 3erda tersebut, semua otoritas transportasi akan dibentuk dengan berlandaskan
3erda. Berikut adalah struktur organisasi B3.
-..* Aspek Man+aat dan Bia$a %osial
+nalisis man,aat dan biaya digunakan dalam menge/aluasi peman,aatan sumber)
sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara e,isien.
3emerintah mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan
biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan
sumber)sumber ekonomi yang e,isien dengan memilih program)program yang memenuhi
kriteria e,isiensi.
43
*ebagai ibu kota serta pusat pemerintahan di !ndonesia, Kota Jakarta berkembang
cukup pesat menjadi kota yang cukup padat dan sibuk dengan akti,itas yang tinggi termasuk
tingkat mobilisasi penduduk&perjalanan'. +pabila terdapat lebih dari #00 mobil baru setiap
hari dida,tarkan di DK! Jakarta dengan rata)rata panjang mobil # meter, maka dalam sehari
saja barisan mobil di jalanan Jakarta bertambah hampir satu kilometer. 3ertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor di Jakarta dalam setahun mencapai 0 persen, sementara penambahan
panjang jalan di Jakarta kurang dari persen tiap tahunnya &(artadi,200'. Maka kemacetan
di Jakarta semakin parah dari $aktu ke $aktu, bahkan diprediksikan dengan tingkat
pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini, Jakarta akan macet total pada tahun 201
&(artadi,200'.
Kondisi ini menyebabkan 3emerintah 3ropinsi DK! Jakarta semakin intensi,
membangun sejumlah moda transportasi umum, diantaranya Bus 0apid Transit &B0T' atau
lebih dikenal dengan Transjakarta yang diluncurkan pertama kalinya pada tanggal = Januari
2001, dimana saat ini baru beroperasi untuk # koridor dari = koridor yang direncanakan
&(artadi, 200'. Tujuan proyek Transjakarta ini selain untuk menekan penggunaan mobil
pribadi, Transjakarta juga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi
para pengguna angkutan umum. *ebab sebelum ini angkutan umum yang nyaman, terjad$al,
cepat dan tepat $aktu merupakan satu hal yang belum dimiliki oleh Jakarta. *ebagian
menyatakan bah$a ketidaktersediaan angkutan umum seperti Transjakarta inilah yang
menyebabkan masyarakat membeli kendaraan pribadi.
*ebagai salah satu proyek yang menjadi ja$aban atas masalah publik maka
diperlukan e/aluasi atas proyek sarana transportasi Transjakarta dari segi man,aat dan biaya.
(al ini sangat penting untuk melihat apakah sumber)sumber ekonomi sudah digunakan
dengan e,isien.
Dalam menentukan man,aat dan biaya sosial suatu program atau proyek harus dilihat
secara luas pada man,aat dan tidak hanya pada indi/idu saja. 5leh karena menyangkut
kepentingan masyarakat luas maka man,aat dan biaya dapat dikelompokkan dengan berbagai
cara &Mangkoesoebroto, ""G@ Musgra/e and Musgra/e, "G" dalam *ugiyono, 200'. *alah
satunya yaitu mengelompokkan man,aat dan biaya suatu proyek secara riil &real' dan semu
&pecuniary'. Man,aat riil adalah man,aat yang timbul bagi seseorang yang tidak diimbangi
oleh hilangnya man,aat bagi pihak lain. Man,aat semu adalah yang hanya diterima oleh
sekelompok tertentu, tetapi sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut.
-..*.1 Aspek Man+aat
44
Berdasarkan uraian mengenai man,aat dan biaya tersebut maka analisis e/aluasi
proyek sarana Transjakarta dari segi man,aat dan biaya dapat dianalisis sebagai berikut2
a. Man,aat 0ill dari Bus Transjakarta
Man,aat riil dibedakan lagi menjadi man,aat langsung atau primer dan tidak langsung
atau sekunder &direct,primary dan indirect,secondary'. (al yang perlu diperhatikan dalam
menentukan man,aat adalah hanya kenaikan hasil atau kesejahteraan yang diperhitungkan
sedangkan kenaikan nilai suatu kekayaan karena adanya proyek tersebut tidak
diperhitungkan. Man,aat langsung berhubungan dengan tujuan utama dari proyek atau
program. Man,aat langsung timbul karena meningkatnya hasil atau produkti/itas dengan
adanya proyek atau program tersebut. 3ada proyek sarana transportasi Transjakarta ini,
man,aat langsungnya adalah dengan adanya pengadaan bus Transjakarta yaitu adanya sarana
transportasi baru yang berupaya mengurangi kemacetan dan dapat menjadi alternati,
transportasi di DK! Jakarta. *elain itu juga memberikan man,aat kepada para penumpang
berupa kenyamanan dan keamanan dalam bepergian. ?amun demikian, man,aat langung dari
bus Transjakarta ini masih dirasakan belum dapat dirasakan dengan maksimal karena tujuan
a$al untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi belum tercapai. (al ini terbukti dari
masih tingginya penggunaan mobil pribadi di jalan)jalan ibukota.
Menurut data yang ada, jumlah penduduk yang bekerja di 3ro/insi DK! Jakarta pada
Bebruari 200G sebesar 1,0E juta orang, bertambah sekitar 0,=2 juta orang jika dibandingkan
dengan keadaan Bebruari 200F sebesar #,=1 juta orang. 3enambahan jumlah pekerja
didominasi oleh kaum perempuan sebesar #F" ribu orang, sementara peningkatan pekerja
laki)laki sebesar ## ribu orang. Dari 1,0E juta pekerja tersebut ternyata sebagian besar
mereka menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi menuju tempat kerjanya
daripada menggunakan angkutan umum.
Tabel Alat Transportasi $ang dig!nakan ke te)pat ker&a
45
Tabel di atas merupakan hasil peelitian yang dilakukan oleg M+0* !ndonesia dalam
-.ndonesian Consumer Profile ())/0. Berdasarkan hasil riset tersebut sejumlah FG,1%
pekerja di Jakarta lebih suka menggunakan kendaraan pribadi &mobil Q motor pribadi'. (al
ini berbeda jauh dengan jumlah pekerja yang memilih menggunakan angkutan umum yaitu
sebanyak G,% &Rumar, 200"'. Berdasarkan hasil riset tersebut maka dapat dipahami bah$a
budaya untuk menggunakan kendaraan umum belum menjadi budaya masyarakat khusunya
dalam riset ini yaitu pekerja.
Kecenderungan penduduk untuk menggunakan kendaraan pribadi dapat dilihat dari
jumlah kendaraan di DK! Jakarta. Dishub DK! Jakarta menyatakan bah$a pada 200F
kendaraan di DK! Jakarta mencapai =,F juta unit. (al ini menunjukkan kenaikan sebesar G%
dari dua tahun sebelumnya yang hanya terdapat 1," juta unit. *ejumlah "G,=% dari
kendaraan tersebut adalah adalah kendaraan pribadi dan hanya ,=% kendaraan
umum& Rumar, 200"'.
*elain itu, kenyamanan dan keamanan bus Transjakarta masih belum terjamin
sepenuhnya. 3ara penumpang berdesak ) desakan, berdiri, dan berhimpitan. Terutama bagi
$anita, pasti sangat tidak nyaman di saat ketika tidak mendapatkan tempat duduk, dan
berhimpitan dengan la$an jenis, sehingga terbuka kesempatan terjadinya pelecehan seksual.
Ditambah lagi, masih adanya aksi)aksi perampokan dan pencopetan &Khai$irna, 200'.
+pabila hal ini terus terjadi maka man,aat langsung Transjakarta dapat berkurang dan
tergradasi.
Man,aat langsung dari Transjakarta sebagai sarana transportasi yang cepat sempat
mendapat kendala dengan adanya Transjakarta yang terlambat datang. Dijelaskan bah$a
keterlambatan sering terjadi karena adanya jalur)jalur Transjakarta yang dilalui oleh
kendaraan selain bus Transjakarta serta *tasiun 3engisian bahan Bakar (as&*3BJ' hanya
terdapat tiga stasiun yang mengurusi armada Transjakarta di delapan koridor &Depdagri,
200'. +kan tetapi hal tersebut berkurang dengana dibuatnya *tandar 3elayanan
Minimum&*3M'.
Man,aat tidak langsung adalah man,aat yang tidak secara langsung disebabkan karena
adanya proyek yang akan dibangun atau merupakan hasil sampingan. Man,aat tidak langsung
ini dapat menjadi luas sekali, tergantung dari sejauh mana memasukkan man,aat tidak
langsung ke dalam analisis. Dalam hal proyek bus Transjakarta ini, man,aat tidak
langsungnya adalah adanya jembatan penyeberangan bagi para pejalan kaki. 3embuatan
shelter Transjakarta di beberapa ruas jalan di Jakarta juga diiringi dengan pembangunan
jembatan)jembatan penyeberangan untuk memudahkan para pengguna mencapai shelter
46
Transjakarta karena biasanya shelter ini berada di tengah)tengah ruas jalan. 3ada a$alnya,
masyarakat menyeberang di jalan yang dapat menyebabkan kemacetan. *etelah adanya
jembatan penyembrangan ini, para pejalan kaki akan memilih menggunakan jembatan
tersebut untuk menyebrang karena akan lebih aman. *elain itu, juga tidak akan mengganggu
para pengendara dan dapat mengurangi kemacetan di jalan raya. Jalur Transjakarta dibuat
terpisah dengan jalan angkutan umum dan kendaraan lainnya, sehingga Transjakarta
diharapkan terhindar dari kemacetan sehingga para pengguna bus Transjakarta tidak
membuang $aktu mereka sia)sia. ?amun sayangnya, jalur khusus Transjakarta atau separator
Transjakarta ini tetap saja digunakan para pengendara lain. (al ini malah mengakibatkan
Transjakarta ikut terjebak macet.
Jambar +ntrian di "helter Transjakarta
Man,aat riil dapat dibedakan pula menjadi man,aat yang ber$ujud &tangible' dan
yang tidak ber$ujud &intangible'. !stilah ber$ujud ditetapkan bagi yang dapat dinilai di
pasar, sedangkan yang tidak ber$ujud untuk segala sesuatu yang tidak dapat dipasarkan.
Man,aat dan biaya sosial tergolong dalam kategori man,aat yang tidak dapat dipasarkan
sehingga termasuk kategori man,aat dan biaya yang tidak ber$ujud &intangible benefits dan
intangible costs' &*ugiyono, 200'.
Man,aat sosial atau man,aat yang tidak ber$ujud dari adanya bus Transjakarta ini
adalah tata kota yang lebih terlihat modern. 3embangunan shelter bus Transjakarta telah
memba$a aspek keindahan di kota Jakarta. .nsur kerapian menjadi terlihat. ?amun
demikian, banyak dari shelter Transjakarta yang terlihat tidak terurus dan berantakan. Banyak
shelter yang seharusnya dapat digunakan tapi dibiarkan menggangur begitu saja. Bahkan,
47
besi)besi penopang shelter ada yang dicuri. +dapun man,aat yang ber$ujud dan yang terlihat
adalah terdapatnya bus Transjakarta. Bus Transjakarta bila dibandingakan dengan bis
angkutan lain memang jauh lebih besar, nyaman, dan bersih. *elain itu, bus Transjakarta ini
dilengkapi dengan alat pendingin dan juga memiliki pengendara yang mengenakan pakaian
yang rapi, seperti menggunakan jas dan dasi.
b. Man,aat *emu dari Bus Transjakarta
Man,aat semu adalah yang hanya diterima oleh sekelompok tertentu, tetapi
sekelompok lainnya menderita karena proyek tersebut. 3ada hakekatnya, para pengguna jasa
transportasi &masyarakat Jakarta' tentu diuntungkan dengan adanya bus Transjakarta ini,
karena mereka memiliki lebih banyak pilihan angkutan umum. ?amun demikian, tidak
tertutup kemungkinan, ada pula pihak yang dirugikan dan menderita akibat dari proyek ini.
3ihak yang dirugikan ini adalah para supir dari jenis angkutan lain. Dengan adanya bus
Transjakarta ini jelas pendapatan mereka akan semakin berkurang dengan semakin
berkurangnya penumpang.
*ecara lebih ilmiah, pada dasarnya penentuan man,aat dari suatu proyek dapat
diperkirakan berdasarkan willingness to pay atau kesediaan orang untuk membayar. Beberapa
pendekatan dari konsep willingness to pay yang penting adalah &*ugiyono, 200'2
3 Nilai Kesehatan
Berdasarkan nilai kesehatan, adanya penambahan armada angkutan umum baru yaitu
bus Transjakarta tentu akan semakin meningkatkan polusi udara. 3encemaran udara,
misalnya karena emisi *52, dapat menyebabkan kondisi kesehatan orang yang terkena
pencemaran akan memburuk, dapat menyebabkan sakit kepala, sesak na,as, dan sebagainya.
Kesediaan orang untuk mengeluarkan biaya pengobatan atau untuk menghindari sakit akibat
pencemaran udara tersebut dapat dipakai sebagai ukuran man,aat dari program
penanggulangan pencemaran. *tudi yang telah dilakukan pada tahun "GE di Aos +ngeles
menunjukkan bah$a kesediaan orang untuk membayar dalam kaitannya dengan pencegahan
gejala sesak na,as berkisar antara 0,"F)2#,GF dolar +merika &Bield, ""1 dalam *ugiyono'.
(al ini membuktikan bah$a kesedian orang untuk membayar dalam kaitannya dengan
pencegahan gejala sesak na,as tergolong rendah.
3engadaan bus Transjakarta ini harus dilihat sebesar apa pencemaran udara yang telah
dihasilkan. Dengan demikian, dapat terlihat apakah pengadaan bus Transjakarta ini malah
dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Di tambah lagi, kemampuan masyarakat yang
48
tergolong rendah dalam hal ekonomi tentu akan menyulitkan mereka untuk melakukan
pengobatan.
) Bia$a Per&alanan
3endekatan biaya perjalanan dipakai untuk menilai barang yang pada umumnya oleh
masyarakat dinilai terlalu rendah, misalnya barang rekreasi &keindahan dan kenyamanan'.
?amun demikian, transportasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
ibukota. +ngkutan transportasi di Jakarta cukup beragam dan cukup banyak pilihan. (al ini
pula lah yang menjadi penyebab tingginya angka kemacetan di Jakarta. Banyaknya jenis
angkutan umum lain yang dapat digunakan para pengguna jasa transportasi, maka diperlukan
perhitungan biaya perjalanan.
.ntuk memperkirakan man,aat barang tersebut maka digunakan proksi biaya
perjalanan untuk dapat menikmati pelayanan jasa transportasi bus Transjakarta. Tari,
Transjakarta tergolong mahal bagi beberapa kalangan. +gar dapat menjadi pilihan utama dari
para pelanggan, tentu bus Transjakarta ini harus memiliki tari, yang bersaing dan lebih
terjangkau dibandingkan dengan jenis angkutan umum yang lain. Dengan mempergunakan
data biaya perjalanan maka dapat diperkirakan willingness to pay untuk menggunakan jasa
pelayanan angkutan.
-..*.( Aspek Bia$a %osial
*elain analisis terkait man,aat, juga diperlupkan anlasisi terkait biaya sosial bus
Transjakarta. 3entingnya mengukur biaya secara akurat sering diabaikan dalam analisis
man,aat dan biaya. (asil dari suatu analisis menjadi kurang baik akibat memperkirakan biaya
yang terlalu besar atau memperkirakan man,aat yang terlalu rendah. Biaya sosial dapat
diperkirakan dengan menggunakan prinsip oportunity cost, untuk membedakan dengan biaya
untuk pembelian barang bagi indi/idu. 1portunity cost dalam penggunaan sumber daya alam
merupakan nilai tertinggi bagi masyarakat dari berbagai alternati, penggunaan sumber daya
tersebut. *ehingga pendekatan oportunity cost merupakan pendekatan yang terbaik untuk
menentukan nilai dari biaya yang tidak ber$ujud &*ugiyono, 200'.
Biaya sosial dapat dilihat dari opportunity cost, dimana biaya yang harus dikorbankan
oleh masyarakat untuk dapat menggunakan jasa Transjakarta &bus Transjakarta'. +rtinya,
berapa biaya yang dikeluarkan para pengguna ketika menggunakan jenis angkutan lain pada
rute yang sama dan berapa biaya yang dkeluarkan para pengguna ketika mereka
menggunakan Transjakarta sebagai alat transportasinya. *elain itu, opportunity cost dapat
49
digunakan untuk melihat berapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan pengelola dan
para pengguna ketika memilih alternati, pengadaan Transjakarta dan menggunakan
Transjakarta sebagai alat transportasi. Dengan demikian, dapat dilihat biaya)biaya apa saja
yang harus dikeluarkan dan yang harus dikorbankan dalam rangka pelaksanaan proyek bus
Transjakarta ini. Biaya)biaya yang dikorbankan tidak hanya biaya yang merupakan biaya
yang terkait dengan operasional saja, melainkan juga meliputi biaya yang tidak ber$ujud
secara nyata namun dapat dirasakan bah$a memang ada yang harus dikorbankan. Dengan
melihat dari setiap man,aat yang ada, maka dapat dilihat pula apa saja biaya)biaya yang harus
dikorbankan terkait pelaksanaan proyek bus Transjakarta ini.Berikut adalah tabel analisis
+spek Man,aat dan Biaya 3royek Bus Transjakarta.
Tabel Analisis Aspek Man+aat dan Bia$a Pro$ek B!s Trans&akarta
Man,aat Biaya
Pro$ek B!s Trans&akarta
0
0ill
Aangsung Ber$ujud Menurunkan
tingkat kemacetan
Biaya pengadaan
bus Transjakarta, Jaji dan
upah supir bus, Biaya
pera$atan bus
Menurunkan
penggunaan jumlah
kendaraan pribadi
(ilangnya atau
menurunya pendapatan
negara dari pajak
kendaraan bermotor
Tidak
Ber$ujud
Kenyamanan 3ara
penumpang
Biaya pembelian
+-, Biaya pera$atan
Bus, Biaya *er/ice Bus,
Biaya 3enataan !nterior
Bus
Keamanan 3ara
3enumpang
Biaya se$a
petugas keamanan, Biaya
3engadaan *ensor
3engaman
Tidak
Aangsung
Ber$ujud +da halte bus
yang terpisah
Biaya
pembangunan halte dan
50
*helter Transjakarta
+da jembatan
penyebrangan di ruas
jalan
Biaya
3embangunan Jembatan,
+da lahan yang
berkurang untuk taman
kota
Tidak
Ber$ujud
Keindahan Kota Biaya
3embangunan *helter dan
Koridor Transjakarta
yang artistik
Tata kota yang
lebih modern
Biaya se$a jasa
arsitek
*
semu
Aangsung 3endapatan supir
angkotan umum lain
semakin berkurang
*emakin
meningkatkan polusi
emisi -52
Masyarakat
memiliki lebih banyak
alternati, transportasi
Berdasarkan tabel analisis man,aat dan biaya diatas dapat terlihat bah$a terdapat
berbagai pengorbanan yang harus dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek bus
Transjakarta ini. 1pportunity cost)nya meliputi biaya)biaya yang terkait pengadaan bus
Transjakarta itu sendiri, biaya pera$atan bus, gaji dan upah supir bus, dan biaya ser/ice bus.
*elain itu, biaya yang dikeluarkan juga terkait dengan biaya pembangunan shelter, koridor
dan jembatan penyebrangan. Ditambah lagi, biaya se$a petugas keamanan dan jasa arsitek
yang merancang desainshelter dan koridor Transjakarta sehingga terlihat lebih artistik. *elain
biaya)biaya yang memang dikeluarkan langsung oleh pengelola, ada juga biaya)biaya atau
pengorbanan yang harus dilakukan namun tidak dikeluarkan secara langsung oleh pengelola,
seperti hilangnya atau berkurangnya pendapatan negara yang berasal dari pajak kendaraaan
51
bermotor karena semakin menurunnya penggunaan kendaraan dan mobil pribadi oleh
masyarakat.
-.., Analisis Aspek Legal
*etiap atau segala hal yang dilakukan oleh pemerintah tentu harus memiliki sebuah
peraturan yang mengaturnya dan yang menjadi payung hukum dari setiap tindakan yang
dilakukan. (al ini bertujuan agar tindakan yang dilakukan bersi,at legal dan sah.
Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan mendasar yang pasti dilakukan
oleh setiap orang yang ada di ibukota Jakarta dan daerah sekitarnya. .mumnya, transportasi
ini dibutuhkan untuk perjalanan dari rumah home base) menuju tempat kerja atau sekolah.
(al ini tergambar dengan jelas pada kondisi jalan)jalan utama di ka$asan perkantoran di
ibukota yang mengalami kepadatan pada jam)jam masuk dan pulang kantor dibandingkan
dengan kondisi jalan pada hari Minggu atau hari libur. 5leh Karena itu, kebutuhan akan
transportasi merupakan kebutuhan mutlak yang tidak dapat diabaikan sehingga penataannya
memerlukan pendekatan yang komprehensi, dan diberikan payung hukum sebagai
landasannya. Terkait dengan penataan transportasi ada beberapa undang)undang yang terkait
di dalamnya yaitu &Kristianto, &n.d''2
. .ndang).ndang ?o. 1 Tahun ""2 tentang Aalu !intas dan +ngkutan Jalan' yaitu
pengaturan tentang moda transportasi yang menyangkut pembina, pengaturan, dan
penga$asan moda transportasi.
2. .ndang).ndang ?o. 21 Tahun ""2 jo .ndang).ndang ?o. 2E Tahun 200F
tentang 3enataan 0uang, yaitu peraturan yang mengatur tentang ke$enangan, proses
dan prosedur, serta kelembagaan sebagai pedoman administrasi dalam kegiatan
penataan ruang, yang meliputi penyusunan, peman,aatan, dan pengendalian
peman,aatan ruang.
#. .ndang).ndang ?o. #2 Tahun 2001 tentang 3emerintahan Daerah, yaitu
pengaturan ke$enangan daerah dalam menata $ilayahnya secara otonom.
1. .ndang).ndang ?o. #G Tahun 2001 tentang Jalan, yaitu peraturan yang mengatur
penyelenggaraan jalan sebagai in,rastruktur penting dalam menjamin
terselenggaranya kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
=. .ndang).ndang ?o. 2= Tahun 200= tentang *istem 3erencanaan 3embangunan
?asional, yaitu pengaturan tentang tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana)rencana pembangunan di tingkat pusat dan daerah.
52
Dalam peraturan)peraturan sebagaimana tersebut di atas, pengaturan manajemen
transportasi merupakan bagian ke$enangan dari 3emerintah Daerah yang harus menjadi
bagian terintegrasi dengan konsep penataan ruang yang terpadu di daerah yang bersangkutan.
Tugas pemerintah terkait manajemen transportasi menurut ketentuan perundang)undangan
!ndonesia meliputi aspek perencanaan, peman,aatan, penga$asan, dan pembinaan.
Berdasarkan berbagai peraturan diatas, pemerintah daerah yang diberi ke$enangan
dalam rangka menyelesaikan masalah)masalah terkait transportasi. Masalah yang
menyangkut transportasi memang terjadi di mana saja, begitu juga di daerah ibukota Jakarta.
Kemacetan, kecelakaan, kerkurangteraturan dan sebagainya kerap terdengar di jalan)jalan
ibukota, bahkan di jalan tol sekalipun sering pula terjadi kemacetan. 5leh karena itu,
3emerintah daerah 3ro/insi DK! Jakarta saat ini sedang melaksanakan penerapan sistem Bus
0apid Transit &B0T' berbasis sub$ay yang menerapkan lajur khusus eksklusi,, sebagai
bagian dari kebijakan 3emda yang tertuang dalam 3ola Transportasi Makro 200# dan
ditetapkan dalam *K. Jubernur ?omor G1 Tahun 2001. *ecara umum, kebijakan 3emda
tersebut meliputi dua sistem yang menjadi tulang punggung pengembangan $ilayah
perkotaan, yaitu &Kristianto, 200'2
. *istem +ngkutan .mum dengan melakukan promosi terhadap penggunaan
angkutan umum, yang meliputi2
a. Mengembangkan tingkat dan jenis pelayanan yang diberikan angkutan
umum.
b. Mengintegrasikan sistem transportasi multi)moda untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan
c. Meman,aatkan sistem angkutan umum yang ada.
2. *istem Jaringan Jalan dengan melakukan pengurangan tingkat kemacetan lalu
lintas, yang meliputi2
a. Mengembangkan sistem jalan arteri
b. Meningkatkan e,isiensi penggunaan kapasitas jalan
c. Menekan demand lalu lintas yang berlebihan dengan penerapan manajemen
kebutuhan transportasi.
Jadi, landasan hukum yang dimiliki bus Transjakarta adalah berupa *urat Keputusan
Jubernur. (al ini disebabkan oleh ruang lingkup bus Transjakarta ini yang hanya meliputi
daerah ibukota Jakarta saja. 5leh karena itu, berdasarkan hukum dan aspek legal, adanya bus
Transjakarta telah memenuhi syarat legalitas dan syah secara hukum.
53
*elain dari segi adanya landasan hukum, aspek legal juga meliputi masalah penegakan
hukum di bidang transportasi. 3enegakan hukum di bidang transportasi masih dilakukan
dengan setengah hati, khususnya pada kasus Transjakarta. Dalam peraturan yang mengatur
mengenai Transjakarta ini dijelaskan bah$a separator Transjakarta dibuat hanya khusus
untuk Transjakarta saja, sedangkan kendaraan lain dilarang untuk masuk jalur tersebut.
?amun, pada kenyataannya, masih sering ditemukan bah$a banyak kendaraan lain baik
mobil pribadi maupun angkutan umum yang masuk ke jalur Transjakarta. Kendaraan yang
melintasi jalur Transjakarta ini sama sekali tidak ditindaklanjuti oleh para petugas, sehingga
terkesan dibiarkan oleh para petugas. (al ini membuktikan bah$a penegakan peraturan yang
ada belum dilakukan secara sungguh)sungguh sehingga mengakibatkan banyak para
pengendara berani melanggar peraturan tersebut. Tanpa ada tindak yang tegas dari petugas
kepada pengendara yang memasuki jalur, akan mustahil hal ini dapat berkurang dan akan
terus mengganggu jalannya Transjakarta. *elama ini, para pengguna sering mengeluhkan
bah$a Transjakarta sering tidak sesuai jad$al, sehingga mereka harus menunggu dalam
$aktu yang lama. (al ini tentu saja terjadi karena jalur Transjakarta yang seharusnya hanya
dile$ati Transjakarta saja, tetapi dile$ati pula oleh kendaraan lain sehingga Transjakarta ikut
terjebak macet dan terlambat.
3ada intinya, dapat terlihat dengan jelas bah$a ketidake,ekti,an peranan hukum
dalam penataan manajemen trasnportasi merupakan persoalan penegakan hukum. 3ersoalan
ini muncul dari empat aspek, yaitu2
. Aemahnya pengaturan hukum<kebijakan hukum,
2. Kualitas aparatur negara yaang belum memadai,
#. +nggaran penegakan hukum yang terbatas, dan
1. 0endahnya kesadaran hukum masyarakat.
Dari keempat aspek itu, tiga di antaranya merupakan aspek manusia atau operator
yang seharusnya berperan dalam menjalankan hukum secara e,ekti,. Dalam hal ini hukum
sesungguhnya juga tetap dapat diberdayakan sebagai sarana pembaharuan masyarakat.
(ukum pada hakikatnya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal
pemerintah ingin mencapai tujuan penataan manajemen transportasi, hukum dapat berperan
menggiring tujuan tersebut agar dapat tercapai &Kristianto, &n.d''.
-..6 Analisis Aspek Pe)asaran
3emasaran &Marketing' adalah suatu akti/itas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang ada melalui penciptaan proses pertukaran yang saling menguntungkan.
54
+kti/itas pemasaran tersebut antara lain perencanaan produk, kebijakan harga, melakukan
promosi, distribusi, penjualan, pelayanan, membuat strategi pemasaran, riset pemasaran,
sistem in,ormasi pemasaran dan lain)lain yang terkait dengan pemasaran. 3emasaran dimulai
dengan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian adanya permintaan, munculnya usaha)
usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, terjadi transaksi dan pertukaran, semuanya
harus berakhir dengan saling menguntungkan kepuasan semua pihak &(elmi, 200E'.
3emasaran sebuah produk dari proyek terkait erat dengan aspek pasar karena kedua
aspek ini sama)sama berhubungan dengan konsumen. Dalam menganalisis aspek pemasaran,
pertama)tama kita harus mengetahui target konsumen dari proyek tersebut. *ebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya, target pemasaran dari Transjakarta a$alnya adalah
masyarakat menengah keatas yang sreing memba$a kendaraan pribadi. Meskipun pada
akhirnya pasar dari Transjakarta telah berkembang ke seluruh lapisan masyarakat.*aat ini
dapat dikatakan bah$a target pasar yang dibidik oleh Transjakarta adalah seluruh
masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta yang meninginkan adanya alat transportasi yang
cepat, aman dan nyaman. Target pasar ini nantinya akan dibagi kembali ke dalam segmentasi
pasar, yaitu identi,ikasi kelompok pembeli yang memerlukan produk dan bauran pemasaran
tertentu. *egmentasi pasar sendiri berguna untuk2
Mengidenti,ikasi pengembangan produk baru
+nalisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu atau lebih
kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat)minat spesi,ik tidak dipuaskan dengan baik
oleh ta$aran)ta$aran pesaing.
Membantu dalam mendesain program)program pemasaran yang paling e,ekti,.
.ntuk mencapai kelompok)kelompok pelanggan yang homogen dengan memusatkan
perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan mempermudah dalam menetapkan harga
yang sesuai dengan kondisi ekonomi mereka.
Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran.
*egmentasi)segmentasi yang dide,inisikan dengan baik, ketika berpadu dengan
produk)produk spesi,ik bertindak sebagai pusat in/estasi potensial untuk bisnis.
*egmentasi dari produk Transjakarta ini dilakukan berdasarkan behavioral
segmentation. *egmentasi pasar ini dapat dilihat dari adanya pemberlakuan harga tiket yang
berbeda dalam $aktu)$aktu tertentu. Tari, tiket Transjakarta adalah 0p. #.=00 &Desember
200E' per perjalanan. 3enumpang yang pindah jalur dan<atau transit antar koridor tidak perlu
membayar tari, tambahan asalkan tidak keluar dari halte. Bagi penumpang yang membeli
55
tiket pukul =)F pagi, mereka dapat memperoleh tiket dengan harga yang lebih ekonomis yaitu
0p. 2.000 &+dministrator, 200'.
*egmentasi ini dilakukan berdasarkan asumsi bah$a pada pagi hari akan banyak
orang yang mulai melakukan akti/itasnya misalnya berangkat ke kantor ataupun berangkat ke
sekolah. .ntuk mencapai tempat akti/itasnya tersebut maka seseorang memerlukan alat
transportasi yang dapat memba$a mereke ke tempat tersebut. Transjakarta meman,aatkan hal
tersebut. .ntuk menarik lebih banyak pengguna terutama dalam jam)jam sibuk seperti ini
maka Transjakarta mena$arkan harga tiket yang lebih murah daripada biasanya. (al ini juga
dilakukan agar masyarakat lebih mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang
penggunaannya, apabila dihitung secara ekonomis, akan jauh lebih mahal daripada
penggunaan Transjakarta. *elain itu kecepatan tempuh Transjakarta juga merupakan salah
satu ,aktor yang menarik pelanggan untuk menggunakan alat transportasi yang satu ini.
(al lain yang harus diperhatikan dalam aspek pemasaran adalah mengenai targeting
pasar. Targeting pasar adalah e/aluasi daya tarik berbagai segmen &potensi pasar,
pertumbuhan, intensitas persaingan, dan lain)lain.' dan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi keinginan masing)masing segmen dalam rangka menetapkan segmen mana yang
akan dilayani. Transjakarta dapat dikatakan menargetkan untuk menjalankan transportasi di
dalam kota, khususnya di Jakarta. *ejak a$al TransJakrta memang bertujuan untuk
mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta, oleh sebab itu mereka mem,okuskan dirinya pada
transportasi di dalam kota. Di Jakarta sendiri, Transjakarta tidak melayani semua jalur
transportasi melainkan di,okuskan pada jalur)jalur sibuk tertentu yang sering mengalami
kemacetan. Meski begitu, Transjakarta masih melakukan pengembangan rute pelayanannya
sehingga tidak tertutup kemungkinan apabila nantinya Transjakarta akan melayani semua rute
di Jakarta.
(al terakhir yang harus diperhatikan dalam aspek pemasaran adalah positioning.
3ositioning adalah akti/itas rancangan pena$aran dan citra perusahaan untuk ditempatkan
dalam benak konsumen atau suatu target pasar. Transjakarta sendiri mencoba menempatkan
dirinya sebagai sebuah alat transportasi massa yang murah, cepat dan nyaman
digunakan.-itra itulah yang ingin dibangun oleh Transjakarta. *ayangnya sampai saat ini
Transjakarta belum berhasil memperoleh citra tersebut. Masih banyak kekurangan yang
dimiliki oleh Transjakarta. Misalnya saja dari segi keamanan, Transjakarta belum sepenuhnya
berhasil menjadi sebuah alat transportasi yang benar)benar aman. Masih sering kita dengar
terjadi pelecehan seksual di dalam pengoperasiannya. Meskipun begitu dari pihak pengelola
sendiri telah berusaha untuk memperbaiki citra dari Transjakarta tersebut misalnya dengan
56
berusaha memisahkan penumpang pria dan $anita ketika akan masuk ke dalam bus
Transjakarta tersebut.
Memang masih banyak kekurangan yang dihadapi oleh Transjakarta dalam rangka
pengembangan citranya, namun yang pasti citra sebagai angkutan massa telah berhasil diraih
oleh Transjakarta. -itra ini merupakan suatu hal yang cukup dapat dibanggakan karena tidak
semua angkutan umum dapat disegmentasikan untuk semua kalangan. Terkadang beberapa
angkutan umum hanya tersegmentasi untuk kalangan menengah hingga kalangan ba$ah saja,
namun Transjakarta sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya telah berhasil mengambil
tempat untuk semua kalangan masyarakat.
-..7 Analisis Aspek Pasar
+spek pasar merupakan aspek yang penting untuk dikaji dalam e/aluasi proyek.
Dalam pembangunan sebuah proyek diperlukan pengkajian terlebih dahulu terhadap aspek
pasar agar proyek tersebut tidak gagal karena bagaimanapun sebuah proyek membutuhkan
pasar yang cukup untuk menyerap produk tersebut. Begitu pula dengan proyek Transjakarta.
Transjakarta atau umum disebut Bus$ay adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau
$us %apid &ransit di Jakarta, !ndonesia. *istem ini dimodelkan berdasarkan sistem
&rans2ilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. 3erencanaan Transjakarta telah dimulai
sejak tahun ""F oleh konsultan dari !nggris &3utro, 200G'.
Keberadaan bus Transjakarta ini merupakan ja$aban dari tuntuan masyarakat akan
penyediaan sarana transportasi yang aman, cepat serta nyaman. Masyarakat sudah lelah
dengan alat transportasi yang tidak 6manusia$i7 dimana mereka harus berdesak)desakan
dengan banyak orang serta harus mengkha$atirkan keamanan di dalam alat transportasi
tersebut. Keberadaan dari Transjakarta ini sudah dinantikan oleh banyak pengguna alat
trasnportasi. Meskipun begitu, banyak masalah yang menghambat dari perencanaan maupun
pelaksanaan dari proyek ini. Banyak pihak yang menentang keberadaan proyek, namun pada
akhirnya proyek ini dapat tetap berjalan dan diman,aatkan oleh banyak orang.
Berbicara mengenai proyek, maka kita tidak dapat melepaskan diri dari permintaan
maupun konsumen karena pihak)pihak inilah yang nantinya akan meman,aatkan produk dari
proyek yang telah dibuat. 3ada a$al pembentukannya Transjakarta ini ditujukan bagi pangsa
pasar menengah keatas. (al ini sesuai dengan tujuan a$al dari pengadaan bus Transjakarta
itu sendiri yaitu untuk mengurangi jumlah kemacetan yang ada &+rry +nggadha, 200"'.
Dengan adanya bus Transjakarta sebagai angkutan yang aman, cepat dan nyaman, diharapkan
masyarakat yang tadinya menggunakan mobil pribadi ataupun motor dapat beralih
57
menggunakan bus Transjakarta ini sehingga dapat mengurangi /olume kendaraan. +pabila
/olume kendaraan berkurang maka diharapkan kemacetan di Jakarta dapat berkurang.
*ayangnya pada a$al pengoperasiannya, Transjakarta tidak dapat memenuhi harapan ini.
3eman,aatan Transjakarta pada a$alnya dilakukan oleh kelompok mengenah ba$ah ataupun
mereka yang sehari)harinya mengandalkan transportasi umum sebagai SkendaraannyaS
&*usetyo, 200'. Ketidaktepatan pangsa pasar ini membuat tujuan pembentukan proyek
Transjakarta initidak dapat memenuhi tujuan a$al pembentukannya. Bukannya mengurangi
kemacetan, tapi malah menambah parah kemacetan di Jakarta karena adanya bagian jalan
yang digunakan sebagai lajur khusus bus Transjakarta. Bus Transjakarta ini memang
diberikan lajur khusus di jalan)jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak
boleh dile$ati kendaraan lainnya &termasuk bus umum selain Transjakarta' sehingga
kapasitas jalan yang seharusnya dapat dile$ati kendaraan menjadi berkurang. (al ini
menyebabkan timbulnya banyak kontra atas keberadaan Transjakarta.
*eiring berjalannya $aktu, maka masyarakat sudah dapat menerima keberadaan dari
Transjakarta itu sendiri bahkan tingkat permintaan akan Transjakarta terus meningkat seiring
dengan berjalannya $aktu. (al ini dibuktikan dengan adanya pembukaan koridor)koridor
baru TrasJakarta. 3ada tahun 2001, Transjakarta hanya memiliki sebuah koridor namun mulai
tahun 200E dilakukan pembangunan koridor)koridor baru. Tahun 200E dibangun 2 koridor
baru, sedangkan pada tahun 200G dan 200" masing)masing dibangun # koridor baru. Berarti
saat ini terdapat sekitar " koridor Transjakarta yang melayani transportasi ke berbagai tempat
di Jakarta &meskipun ada koridor lagi yang berlum beroperasi' &Baren, 200'.
*elain adanya pembangunan berbagai koridor baru, peningkatan permintaan akan
Transjakarta ini juga dibuktikan dengan data stastistik yang menyatakan bah$a semenjak
Bebruari 2001 hingga akhir Maret 200=, Transjakarta dilaporkan telah mengangkut sebanyak
20.=0G.G"G penumpang &+dministrator, 200'. Kenaikan penumpang ini masih terus terjadi
karena pascakenaikan harga bahan bakar minyak &BBM', pengendara mobil pribadi juga
mulai beralih ke angkutan umum massal seperti Transjakarta. !ni dapat dilihat dari jumlah
pengguna yang melonjak dari 20.000 orang menjadi 22".F# orang per hari &data tanggal 20
Desember 200'. *epertinya moda transportasi massal Transjakarta makin diminati
masyarakat di tengah buruknya pelayanan angkutan umum dan kemacetan lalu lintas &3utro,
200G'. (al ini salah satunya disebabkan karena harga tiket Transjakarta yang terbilang cukup
murah yaitu sekitar 0p 2000)0p #=00. Murahnya tiket ini dikarenakan adanya subsidi dari
pemerintah, namun terdapat rencana dari BA. Transjakarta untuk menaikkan harga tiket
menjadi 0p ==00 &Kompas, 200'.
58
.ntuk memenuhi tingginya permintaan terhadap Transjakarta ini maka pihak
pengelola Transjakarta &Badan Aayanan .mum &BA.' Transjakarta' menyediakan 21G unit
armada Transjakarta di delapam koridor, yaitu Transjakarta single sebanyak 2#G unit dan bus
gandeng sebanyak 0 unit. *edangkan jumlah pengemudi Transjakarta saat ini telah
mencapai G== pramudi, terdiri dari E"E pengemudi pria dan =" pengemudi $anita &3utro,
200G'. 3enyediaan armada ini merupakan pena$aran yang diberikan oleh Transjakarta
sebagai alat transportasi massa yang banyak digunakan oleh masyarakat. Meskipun BA.
Transjakarta telah menyediakan banyak armada, sayangnya jumlah armada ini masih dirasa
kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat.Masih sering terlihat penumpukan
penumpang di halte)halte Transjakarta yang mengindikasikan masih belum seimbangnya
aspek permintaan dan pena$aran untuk Transjakarta.
Meskipun begitu, hal yang dapat dibanggakan adalah kini Transjakarta bukan lagi
angkutan untuk masyarakat menengah ke ba$ah lagi. 3angsa pasar dari Transjakarta telah
berkembang dan dapat memenuhi tujuan a$alnya yaitu menjadi alat transportasi untuk
kalangan menengah ke atas sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta bahkan
kini Transjakarta telah menjadi alat transportasi bagi semua kalangan. ?amun $alaupun
Transjakarta telah menjadi alat transportasi yang populer, bukan berarti ia tidak memiliki
pesaing lagi. 3esaing Transjakarta dapat dikatakan adalah alat transportasi darat lainnya,
tidak terbatas pada alat transportasi darat massa tapi semua alat transportasi darat. Mengapa
begitu: (al ini dikarenakan tujuan dari proyek Transjakarta ini adalah untuk mengurangi
/olume kendaraan bermotor yang ada di Jakarta sehingga tingkat kemacetan Jakarta dapat
berkurang. Dari tujuan tersebut dapat diketahui bah$a kompetitor utama dari Transjakarta
adalah kendaraan pribadi yang digunakan oleh masyarakat itu sendiri.
Kompetitor lain dari Transjakarta yang harus diperhitungkan adalah alat transportasi
darat massa misalnya angkutan umum lainnya maupun kereta api. +ngkutan umum lainnya
dapat menjadi kompetitor yang cukup diperhitungkan karena terkadang Transjakarta tidak
dapat mengantar penumpang ke tempat)tempat tertentu. (al ini disebabkan karena
Transjakarta memiliki halte tersendiri sehingga ia harus berhenti tepat di halte tersebut
padahal letak halte tersebut terkadang cukup jauh dari tempat tujuan si penumpang itu.
Berbeda dengan angkutan umum lainnya yang tidak memiliki halte pemberhentian yang
tetap, ia dapat mengantarkan penumpang langsung ke tempat tujuannya. +lasan inilah yang
salah satunya mendasari mengapa masih banyak orang yang lebih menyukai angkutan umum
selain Transjakarta.
59
-..: Analisis Aspek Mana&e)en dan rganisasi
Berdasarkan aspek manajemen dan organisasi, e/aluasi suatu proyek dapat dilihat
dari empat hal, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan penga$asan. 5leh
karena itu, penulis mencoba untuk memaparkan analisis manajemen dan organisasi proyek
Trans Jakarta berdasarkan keempat hal tersebut.
3ertama, perencaaan. 3endekatan perencanaan yang dilakukan dalam proyek ini
adalah pendekatan ba$ah)atas bottom-up)# Dalam pendekatan ini, perencanaan yang
dilakukan dalam proyek ini bukan dilakukan secara tunggal oleh pimpinan puncak saja,
melainkan juga dibantu oleh manajemen tingkat ba$ah. 3emimpin puncak, yakni Jubernur
DK! Jakarta memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk
mengenai misi, tujuan, sasaran, dan sumber daya yang dimiliki. Kemudian untuk kegiatan
keseharian proyek,Jubernur melalui Kepala Dishub 3ro/insi DK! Jakarta, kemudian
$e$enang tersebut diberikan kepada Kepala Badan Aayanan .mum Transjakarta
Transjakarta, perencanaan dilakukan oleh manajemen di tingkat ba$ahnya. 3erencanaan
dengan pendekatan seperti ini pada dasarnya merupakan penrencanaan yang ideal untuk
proyek seperti Transjakarta. (al ini disebabkan, dengan melibatkan manajemen tingkat
ba$ah yang memiliki kapasitas pengetahuan lebih besar di bidangnya masing)masing,
perencanaan proyek menjadi lebih komperhensi, dan mampu untuk diimplementasikan secara
kontekstual.
Kedua, pengorganisasian. *ecara pengorgnaisasian, penulis mencoba untuk melihat
dari sisi struktur organisasi yang ada dalam BA. Transjakarta Transjakarta. *ecara teoritis,
struktur organisasi ini dapat digolongkan dalam jenis struktur ,ungsional, yakni desain
organisasi yang dibuat berdasarkan ,ungsi umum perusahaan. (al ini terlihat dengan adanya
pembagian manajemen sarana dan prasarana, operasionall, pemngendalian, serta tata usaha
dan keuangan. Kelebihan dari struktur ini, proyek Transjakarta memiliki standar kompetensi
di setiap manajemen di/isi, dengan demikian, jika terdapat kon,lik antar di/isi, maka akan
sangat mudah diidenti,ikasi. Konsekuensi logisnya, solusi yang diperlukan pun akan lebih
mudah ditemukan.
Ketiga, penggerakkan, *ecara sederhana, tahap penggerakkan ini dilihat dari dua hal,
yakni kepemimpinan dan proses pemilihan sta,. Dalam proyek Transjakarta Transjakarta,
penggerakkan terlihat sudah sangat baik. (al ini terlihat dari struktur yang digunakan, yakni
memiliki di/isi yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, peletakkan sta, pun mengacu
pada prinsip 6a riaht man in a right job7.
60
Terakhir, penga$asan. 3enga$asan dalam proyek ini belum terilhat jelas dengan
adanya struktur yang sedemikian sedrhana. 3ada kenyataannya, seringkali terdapat berepa
penyele$engan, baik secara kinerja di/isi, maupun secara keuangan, Belum adanya
penga$asan yang jelas juga menjadi ,actor utama yang menyebabkan proyek ini beberapa
kali terlihat tidak optimal.
/a)bar %tr!kt!r rganisasi Trans&akarta
3emaparan di atas merupakan pemaparan analisis berdasarkan struktur organisasi.
?amun demikian, pada ,aktanya, proyek ini tidak berjalan semulus yang diperkirakan. (al ini
terlihat dalam beberapa aspek. *alah satunya, keberhasilan koridor mengangkut penumpang
dalam jumlah besar, dengan tingkat pelayanan yang cukup memuaskan, mendorong Jubernur
*utiyoso untuk melakukan percepatan pembangunan koridor)koridor Transjakarta lainnya.
Koridor 2 dan # mulai dioperasikan pada tahun 200=, yang disusul dengan pengoperasian
koridor1)F pada bulan Januari 200F &Aembar Kajian 3elangi'. ?amun, sayangnya percepatan
pembangunan in,rastruktur sistem Transjakarta ini tidak diimbangi dengan percepatan
penyempurnaan organisasi pengelola system Transjakarta dan penyempurnaan integrasi
sistem Transjakarta dengan bagian sistem transportasi lainnya di Jakarta.
61
Dengan demikian, secara manajemen dan organisasi, proyek BA. Transjakarta
Transjakarta pada dasarnya sudah baik. ?amun, aspek lain seperti aspek teknis nyatanya
cukup mengganggu kinerja manajemen proyek. 5leh karena itulah, penulis menyimpulkan
bah$a proyek ini secara manajemen mengalami bebrepa gangguan.
-..: Analisis Aspek Lingk!ngan
*ebagai per$ujudan solusi atas masalah kemacetan di Jakarta, proyek Transjakarta
Transjakarta tentu tak dapat lepas dari aspek lingkungan. +dapun analisis ini, akan dilihat
dari aspek lingkungan industrial2 persaingan dan lingkungan bersaing yang diperluas
&extended rivalry'@ aspek lingkungan politik, sistem birokrasi, yuridis),ormal@ aspek sistem
nilai pada masyarakat, lingkungan sosial@ serta aspek lingkungan hidup2 konser/asi
lingkungan hidup untuk manusia, he$an, tumbuh)tumbuhan, air, udara, tanah, dan
sebagainya.
3ertama, dari aspek lingkungan industrial, proyek ini merupakan sebuah proyek yang
memiliki tingkat persaingan rendah. *elain karena harganya yang sangat terjangkau,
pelayanan yang coba dita$arkan pun merupakan pelayanan public yang memberi
kenyamanan bagi penggunanya. ?amun, sayangya, in,rastuktur yang belum maksimal juga
menjadi penghambat bagi proyek ini untuk dapat memperluas lingkungan bersaingnya
&extended rivalry)#
Kedua, aspek lingkungan politik, system birokrasi, dan yuridis),ormal. Mengingat
proyek ii merupakan proyek yang berada di ba$ah 3em3ro/ DK! Jakarta, maka sudah dapat
dipastikan implementasinya akan seringkali behubungan dengan system birokrasi
pemerintahan. *ebagaimana kita ketahui bersama, proyek ini cenderung berjalan lambat. (al
inis edikit banyak disebabkan oleh system birokrasi yang berbelit)belit yang ada di organisasi
tersebut.
Ketiga, aspek sistem nilai pada masyarakat, lingkungan sosial. 3embangunan koridor)
koridor pada proyek ini sedikit banyak tentu saja mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
(al ini dikarenakan adanya penyempitan jalan. 5leh karenya, dapat disimpulkna bah$a
pembangunan proyek ini juga memiliki opportuny cost yang berdampak pada masyarakat.
62
BAB .
PENUTUP
..1 Kesi)p!lan
Berdasarkan analisis berbagai aspek dapat dimabil kesimpulan bah$a proyek sarana
transportasi tetap dapat dilanjutkan akan tetapi diperlukan perbaikan secara cepat mengingat
beberapa masalah dalam aspek ,inansial, legal, man,aat, biaya sosial, teknis teknologi, aspek
pasar, aspek pemasaran, manajemen dan organisasi, dan aspek lingkungan.
..( %aran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat terlihat bah$a, sesungguhnya bus
transjakarta masih sangat potensial dan sangat baik untuk tetap dilanjutkan. (anya saja,
pelaksanaan dan pengadaan bus transjakarta ini masih memerlukan berbagai peningkatan dan
penyelesaian dari masalah)masalah yang ada. 5leh karena itu, penulis menyarankan beberapa
hal terkait pelaksanaan proyek bus transjakarta ini. *ebaiknya, bus transjakarta lebih
meningkatkan aspek kenyamanan dan keamanan bus$ay. (al ini diharapkan dapat
meningkatkan jumlah penumpang. *elain itu, dari segi aspek ,inansial, sebaiknya dilakukan
penghematan biaya produksi agar ongkos bus$ay dapat ditekan lagi, agar semua masyarakat
dapat menikmati transportasi ini. ?amun demikian, bus$ay sendiri dapat melakukan
segmentasi pasar, dimana bisa dibuat bis yang khusus untuk kalangan menengah keatas dan
juga disediakan bus untuk kalangan menengah ke ba$ah. Dengan demikian, diharapakan
para pengguna mobil pribadi dapat beralih ke bus$ay sehingga kemacetan di jalan bisa
semakin dikurangi. *elain itu, juga sangat penting penegakan hukum terhadap para pengguna
jalan yang masih sering melanggar separator bus$ay, yang menyebabkan jalur bus$ay juga
ikut terkena macet. *ebaiknya jalur bus$ay benar)benar tertutup dan dijaga ketat agar hanya
bisa dilalui bus$ay, sehingga bus$ay tidak perlu terkena macet lagi.
63

Anda mungkin juga menyukai