OLEH:
ADNAN ASADEL
2001013
TD 2.11
Sektor transportasi di Kabupaten Batang memiliki peranan penting dalam merekatkan integritas
wilayah. Selain itu sektor transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi dan pengembangan wilayah. Begitu pula dengan fungsi angkutan umum sebagai pemenuh
permintaan akan pelayanan jasa transportasi akan sangat berguna apabila memiliki unjuk kerja yang
baik. Untuk beberapa daerah yang pada umumnya terlayani angkutan umum tetap dan teratur,
terdapat 3 parameter unjuk kerja angkutan umum yang perlu dikaji terkait pelayanan yang diberikan,
yaitu kinerja secara jaringan, kinerja pelayanan, dan kinerja kepengusahaan. Ketiganya harus
mempertimbangkan 3 sudut pandang, yaitu dari segi penumpang (pengguna jasa), operator
(pengusaha angkutan) dan regulator (pemerintah).
Karakteristik Prasarana Angkutan Umum
1. Terminal Utama
Terminal penumpang adalah pangkalan kendaraan umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan yang
terpadu dan pengawasan angkutan diselenggarakan Terminal penumpang (PM No. 132, 2015).
Adapun Kabupaten Batang memiliki 1 (satu) terminal yang secara fungsi dan bangunan serta secara aspek
legalitas memenuhi melayani kegiatan lalu lintas masyarakat. Yaitu Terminal Banyuputih dengan Tipe B yang
terletak di Jalan Raya Pantura Batang-Kendal, Kecamatan Banyuputih. Tetapi terdapat 10 terminal yang secara
fungsi, bangunan dan legalitas yang belum memenuhi.
A. Fasilitas Utama
Jalur Keberangkatan
1 Kendaraan V V V
Fasilitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup (waste
5 V V V
management)
6 Perlengkapan Jalan V V V
Fasilitas Penggunaan
7 V
Teknologi
8 Media Informasi V V V
9 Penanganan Pengemudi V V V
Keberadaan Kondisi Pemanfaatan
No Fasilitas
Sesuai Tidak Sesuai
Ada Tidak Baik Tidak Baik
Fungsi Fungsi
19 Papan Pengumuman V
Layanan Bagasi (Lost and
20 Found) V
No Fasilitas
Sesuai Tidak Sesuai
Ada Tidak Baik Tidak Baik
Fungsi Fungsi
Jalur Evakuasi Bencana
23 Dalam Terminal V
B. Fasilitas Penunjang
1 Toilet V V V
Fasilitas Pereduksi
Fasilitas Kebersihan,
7 Kendaraan Umum V
Fasilitas Perdagangan,
8 Pertokoan, Kantin V V V
Pengemudi
9 Area Merokok V
10 Fasilitas Restoran V V V
Fasilitas Telekomunikasi
dan
13 Area Dengan Jaringan V v
Internet
14 Fasilitas Penginapan V v
15 Fasilitas Keamanan v v v
16 Ruang Anak-anak V v
17 Media Pengaduan Layanan V V V
Berikut ini persentase ketersediaan dan kondisi fasilitas di Banyuputih di
Kabupaten Batang :
39% BAIK
baik
61% TIDAK BAIK 45%
55%
tidak baik
2. Terminal Pendukung
Selain memiliki 1 terminal utama, berdasarkan data inventarisasi prasarana terminal di Dinas
Perhubungan Kabupaten Batang memiliki 10 terminal pendukung, dimana terminal tersebut
secara fungsi, bangunan dan legalitas yang belum memenuhi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
132 Tahun 2015 Tentang Terminal Transportasi Jalan. Tetapi terminal pendukung di Kabupaten
Batang sudah masuk kedalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Batang.
1. 1. Terminal Pendukung Batang
1. Terminal yang terletak di Kecamatan Batang, tepatnya di Pasar Batang melayani rute angkutan
pedesaan dan angkutan perbatasan Batang - Pekalongan. Fasilitas terminal pendukung yang ada di
Pasar Batang ini masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.
2. 2. Terminal Pendukung Limpung
3. Terminal yang terletak di Kecamatan Limpung ini melayani rute angkutan pedesaan dan
angkutan perbatasan Limpung – Weleri yang ada di Kabupaten Kendal. Fasilitas terminal pendukung
yang ada di Limpung ini masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.
4.
5. 3. Terminal Pendukung Bandar
1. Terminal yang terletak di Kecamatan Bandar ini melayani rute angkutan pedesaan dan rute
angkutan perbatasan Bandar – Pekalongan. Fasilitas terminal pendukung yang ada di Limpung ini
masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.
Papan Nama
/ Identitas V
Panjang 4,5 m
Halte
Rambu
Petunjuk V V
Papan
Informasi V
Trayek
Jl Lebar 1,5 m
Kalisari
Batang Lampu
HALTE V V
1 (Depan Penerangan
KALISARI RSUD
Kalisari Tempat
Batang) Duduk V V
Tinggi 2,5 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat 0,5 m Tempat
Duduk Sampah V
Tinggi Pagar V
Papan
Tempat 0,6 m Pengumuma
n V
Duduk
Jenis Lokasi Keterangan Kondisi
No. Prasarana Letak Dimensi Fasilitas Ada Tidak Baik Buruk Visualiasi
Papan
Nama /
Identitas V V
Panjang 4,6 m
Halte
Rambu
Petunjuk V
Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,8 m
Desa
Lampu
Plelen,
Kec. Peneranga V
HALTE
2 n
PLELEN Gringsin
g Tempat
Duduk V V
Tinggi 2,8 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat Tempat
Duduk 0,5 m
Sampah V
Pagar V
Tinggi
Papan
Tempat 0,6 m
Pengumu V
Duduk
man
Jenis Keterangan Kondisi
Prasarana
Lokasi
No. Dimensi Fasilitas Visualiasi
Letak Ada Tidak Baik Buruk
Papan Nama
/ Identitas V
Panjang 5m
Halte
Rambu
Petunjuk V
Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,6 m
Lampu
HALTE Jl V
Penerangan
SMP 1 Cokronegoro
3
LIMPUN Kecamatan Tempat Duduk
G Limpung V
Tinggi 2,9 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat
Tempat
Duduk 0,5 m Sampah
V
Pagar V
Tinggi
Tempat 0,7 m Papan
Duduk V
Pengumuman
Jenis Lokasi Keterangan Kondisi
No. Prasarana Letak Dimensi Fasilitas Ada Tidak Baik Buruk Visualiasi
Papan Nama
/ Identitas V V
Panjan
3m
g Halte
Rambu
V V
Petunjuk
Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 2,5 m
Lampu
V
HALTE Jl Pemuda Penerangan
4 PASEKAR Pasekaran
AN Tempat
V V
Tinggi 3m Duduk
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempa Tempat
t 0,6 m Sampah
Dudu V V
k
Tinggi Pagar V
Tempa
t 0,6 m Papan
Dudu Pengumuma V
k n
Keterangan Kondisi
Papan
Nama /
Identitas V V
Panjang 3m
Halte
Rambu
Petunjuk V
Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,6 m
Lampu
Peneranga n V
HALTE SMP 1
Jl Raya
5 WONOTUNGG
Wonotunggal Tempat
AL V
Tinggi 2,8 m Duduk
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat
Tempat
Duduk
- Sampah
V
Pagar V
Tinggi Papan
Tempat - Pengumum
Duduk an V
Karakteristik Sarana Angkutan Umum
Angkutan umum atau kendaraan bermotor umum sesuai dengan UndangUndang Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang
dan/atau orang dengan dipungut bayaran. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan
umum maka semakin efektif pula penggunaan jalan raya.
Daerah Kabupaten Batang dilayani oleh beberapa angkutan umum yang meliputi Angkutan Umum
Dalam Trayek dan Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek. Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 37 ayat (1), angkutan
trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap
dan teratur, dengan jadwal tetap atau tidak terjadwal. Sedangkan pengertian tidak dalam trayek adalah
pelayanan angkutan yang dilakukan dengan tidak terikat dalam jaringan trayek tertentu dengan jadwal
pengangkutan yang tidak teratur.
Angkutan Umum Dalam Trayek di Kabupaten Batang dilayani oleh Angkutan Antar Kota Antar
Provinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perbatasan dan Angkutan
Pedesaan. Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek di Kabupaten Batang yaitu Angkutan Pariwisata.
Sebagai angkutan pendukung (paratransit) daerah di Kabupaten Batang dilayani oleh Becak dan Ojek.
Angkutan umum kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Pasal 3 Ayat (3), dijelaskan bahwa
kendaraan tidak bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi kendaraan yang
digerakan oleh tenaga orang dan kendaraan yang ditarik oleh tenaga hewan. Motor ini adalah kendaraan
tidak bermotor yang digunakan untuk mengangkut orang dan barang.
1. Angkutan Umum Dalam Trayek
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 142 tentang Angkutan Orang
Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, Kabupaten Batang dilayani oleh jenis
angkutan sebagai berikut:
1. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah angkutan dari satu kota ke
kota lain yang melalui daerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi
dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Angkutan Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) yang melintas sebagian besar menaik – turunkan penumpang di
dalam terminal tipe B Banyuputih. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun
2015, peran terminal tipe B hanya melayani Angkutan Kota Dalam Provinsi yang dapat
dipadukan dengan Angkutan Perkotaan atau Angkutan Pedesaan, tetapi Balai Pengelola
Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah VI menyediakan tempat untuk bus AKAP
menaik dan menurunkan penumpang.
Adapun lokasi lintasan angkutan AKAP tersebut dapat digambarkan dalam peta, yakni
sebagai berikut :
Daftar Jurusan AKAP di Kabupaten Batang
3. Angkutan Perbatasan
Angkutan Perbatasan adalah angkutan yang menghubungkan antara Kabupaten Batang
dengan Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Pekalongan dan angkutan yang menghubungkan
Kabupaten Batang dengan Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Jenis kendaraan
untuk angkutan perbatasan menggunakan kendaraan Mobil Penumpang Umum (MPU) berkapasitas
12 penumpang. Kepemilikan kendaraan dikelola secara secara pribadi dan untuk tarif berdasarkan
jarak yang ditempuh.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Walikota Pekalongan dengan Bupati Kabupaten
Batang tahun 1994 angkutan Perbatasan melayani rute Pekalongan – Batang dan Pekalongan –
Bandar (via Warungasem). Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Bupati Kendal dengan Bupati
Batang tahun 2006 angkutan perbatasan melayani rute Limpung – Weleri dan Plelen Weleri.
Berikut adalah peta jaringan trayek Angkutan Perbatasan:
Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah
kabupaten yang tidak bersinggungan dengan trayek angkutan perkotaan. Sesuai dengan SK Bupati
Batang Nomor 551.2/116/ 2005 Angkutan pedesaan di Kabupaten Batang memiliki 27 trayek. Namun
pada kondisi eksisting hanya 6 trayek yang masih beroperasi. Berdasarkan hasil inventarisasi di
lapangan, angkutan pedesaan di Kabupaten Batang tidak memiliki sarana atau prasarana yang bisa
menunjang operasional dari angkutan tersebut.
Berikut daftar jurusan angkutan pedesaan yang tersedia sesuai dengan SK Bupati Kabupaten
Batang:
Jurusan Angkutan Pedesaan di Kabupaten Batang
– Pucang Gading –
Bandar PP
A7 Batang – Kalisari – Karanganyar – Pesaren – Sidorejo – MPU 10
Pandansari PP
No No Trayek Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)
SK OP Umum Pelajar
1 A2 Bus Kecil 16 Merah 30 24 Perorangan 93 46 15000 10000 Dishub
Hitam Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Batang–Jl. Jend Sudirman-Jl Urip Sumoharjo-Jl Tegal Sari-Jl Kandeman-Jl Bakalan-Jl Raya Tulis-Jl SubahJl Banyuputih-Jl
Limpung-Pasar Limpung.
Rute kembali: Pasar Limpung-Jl Limpung-Jl Banyuputih-Jl Subah-Jl Tulis-Jl Bakalan-Jl Kandeman-Jl Tegal Sari-Jl Urip Sumoharjo-Jl
Jend Sudirman -Pasar Batang
Rute yang dilalui: Pasar Batang-Jl Jend Sudirman-Jl Dr Cipto-Jl Gajah Mada-Jl Pemuda-Jl Wonotunggal-Jl Raya Bandar-Pasar Bandar.
Rute Kembali: Pasar Bandar-Jl Wonotunggal-Jl Pemuda-Jl A. Yani-Jl Dr Wahidin-Jl Dr Sutomo-Jl Jend Sudirman-Jl Yos Sudarso-Jl
Stasiun-Jl Patimura-Pasar Batang
No No Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Trayek Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)
SK OP Umum Pelajar
3 A5 MPU 12 Biru 12 17 Perorangan 15 12 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui : Pasar Batang-Jl Jend Sudirman-Jl Urip Sumoharjo-Jl Tegal Sari-Jl Kandeman-Jl Bakalan-Jl Ujungnegoro
Rute kembali : Jl Ujungnegoro-Jl Bakalan-Jl Kandeman-Jl Tegal Sari-Jl Urip Sumoharjo-Jl Jend Sudirman-Pasar Batang
4 B2 MPU 12 Hijau 17 17 Perorangan 55 14 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Tersono-Pasar Tersono-Jl Timbang-Jl Banyuputih-Jl Gringsing-Pasar Plelen
Rute kembali : Pasar Plelen-Jl Gringsing-Jl Banyuputih-Jl Timbang-Pasar Tersono-Jl Tersono-Pasar Limpung
5 B4 MPU 12 Biru 11 17 Perorangan 45 8 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Sidomulyo-Jl Sojomerto-Jl Karanganyar-Pasar Reban
Rute kembali: Pasar Reban-Jl Karanganyar-Jl Sojomerto- Jl Sidomulyo-Pasar Limpung
No No Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Trayek Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)
SK OP Umum Pelajar
6 B6 MPU 12 Orange 25 17 Perorangan 12 6 6000 3000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Kalisalak-Jl Pecalungan-Pasar Pecalungan-Jl Kluwih-Pasar Bandar
Rute kembali: Pasar Bandar-Jl Kluwih- Pasar Pecalungan-Jl Pecalungan-Jl Kalisalak-Pasar Limpung
Peta Jaringan Trayek Eksisting Angkutan Pedesaan di
Kabupaten Batang
1. Profil Trayek A2
Nama Trayek A2
Tipe Kendaraan Bus Kecil
Kapasitas 16
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 93
Jumlah
izin
Armada
Armada Operasi 46
Umur Rata-rata Kendaraan 24
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar
Limpung
Panjang Rute 30 km
Prosedur Keberangkatan Tidak
Terjadwal
Umum 15000
Tarif
Pelajar 10000
2. Profil Trayek A3
Nama Trayek A3
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 48
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 31
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar Bandar
Panjang Rute 22 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 6000
Tarif
Pelajar 3000
3. Profil Trayek A5
Nama Trayek A5
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 15
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 12
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Ujungnegoro
Panjang Rute 12 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 15000
Tarif
Pelajar 10000
4. Profil Trayek B2
Nama Trayek B2
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 55
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 14
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Limpung
Jurusan
Akhir Pasar Plelen
Panjang Rute 17 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 5000
Tarif
Pelajar 2000
5. Profil Trayek B4
Nama Trayek B4
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 45
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 8
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Limpung
Jurusan
Akhir Pasar Reban
Panjang Rute 11
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 5000
Tarif
Pelajar 2000
6. Profil Trayek B6
Nama Trayek B6
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 12
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 6
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar Bandar
Panjang Rute 25
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 6000
Tarif
Pelajar 3000
2 Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 151 tentang
Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, Kabupaten Batang
dilayani oleh jenis angkutan sebagai berikut:
1. Angkutan Pariwisata
Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu adalah Angkutan orang tidak dalam Trayek
dengan menggunakan Mobil Penumpang umum atau Mobil Bus umum untuk keperluan
selain pelayanan taksi, pariwisata, dan kawasan tertentu antara lain angkutan antar jemput,
angkutan karyawan, angkutan permukiman, angkutan carter, dan angkutan sewa (PM 32
Tahun 2016). Di Kabupaten Batang terdapat angkutan Pariwisata untuk mengangkut
wisatawan atau rombongan, pelayanan mencakup dari dan ke arah tujuan wisata atau
tempat lainnya, dilayani dengan mobil bus dan tidak masuk ke terminal
Ojek berperan penting dalam mobilitas masyarakat terutama untuk daerah daerah yang tidak
dilayani oleh angkutan umum. Sampai saat ini belum tersedia peraturan undang-undang yang
mengatur bahwa ojek bukan angkutan umum. Namun pada kenyataannya orang-orang lebih
banyak memilih untuk menggunakan ojek karena mudahnya akses ke wilayah-wilayah yang
belum terlayani oleh angkutan umum. Untuk penumpang yang diangkut umumnya berjumlah satu
orang. Keberadaan ojek ini juga merupakan salah satu sumber lapangan pekerjaan masyarakat
Kabupaten Batang sehingga ojek masih aktif beroperasi. Tarif yang dikenakan kepada penumpang
didasarkan pada jarak dan kesepakatan antara pengemudi ojek dengan penumpang.
2. Becak
Becak merupakan angkutan umum tidak dalam trayek. Becak memiliki kapasitas angkut 2
orang. Tarif yang digunakan adalah sistem tawar – menawar antara sopir dengan penumpangnya.
Keberadaan Becak di Kabupaten Batang masih banyak digunakan, terutama di daerah pasar,
sehingga memungkinkan untuk penumpang menuju rumah menggunakan becak.
4 SPM Angkutan Umum
Persyaratan Penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek mengenai jenis dan mutu pelayanan
yang berhak diperoleh setiap pengguna jasa angkutan.
Daftar Kondisi Pelayanan Angkutan Pedesaan di Kabupaten Batang Sesuai Dengan
PM 98 Tahun 2013
Angkutan
No Indikator Pedesaan
Keamanan
1 Tanda Pengenal Awak Kendaraan V
Informasi Trayek dan Identitas Kendaraan V
Keselamatan
Pengemudi Sehat
Lampu Senter X
Pintu Keluar Masuk Penumpang V
Ban V
Rel Kordon (Gorden) di Jendela X
Alat Pembatas Kecepatan X
Pegangan Tangan (Hand Grip) X
2 Pintu Keluar Masuk Penumpang Sekurang-kurangnya Untuk Bus Sedang
X
Alat Pemukul/Pemecah Kaca (Martil) X
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) X
Kelistrikan Untuk Audio Visual yangMemenuhi SNI X
Sabuk Keselamatan X
Pengecekan Terhadap Kendaraan yang Akan Dioperasikan X
Dana Pertanggung Wajib Kecelakaan Penumpang X
Dana Pertanggung Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan X
Kenyamanan
Kapasitas Angkut 12
Fasilitas Sirkulasi Udara V
3
Fasilitas Kebersihan V
Pengatur Suhu Ruangan X
Larangan Merokok V
Keterjangkauan
Aksesibilitas V
4
Rp 5000 - Rp 15000
Tarif
Kesetaraan
5
Pelayanan Prioritas X
Keteraturan
6 Informasi Pelayanan X
Data Kondisi Pelayanan Angkutan Pariwisata di
Kabupaten Bang Berdasarkan PM 46 Tahun 2014
Nama Perusahaan
No Indikator PT Alas PT Persada
PT Mekar Jaya PT Paksi Jaya PT Fallasindo
Roban Limpung
Bawang Abadi Muda Perkasa
Group Batang
1 Keamanan
Tanda Pengenal Awak
V V V V V
Kendaraan
Identitas Kendaraan V V V V V
2 Keselamatan
Pengemudi Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
Fasilitas Kesehatan V V V V V
Fasilitas Penyimpanan dan
Pemeliharaan Kendaraan V V V V V
(Pool)
Pengecekan Terhadap
Kendaraan yang akan V V V V V
Dioperasikan
Umur Kendaraan 9 tahun 7 tahun 9 tahun 10 tahun 6 tahun
3 Kenyamanan
17
Kapasitas Angkut 18 penumpang 15 penumpang 26 penumpang 60 penumpang
penumpang
Larangan Merokok V V V V V
4 Keterjangkauan
Aksesibilitas X X X X X
5 Kesetaraan
Pelayanan Prioritas X X X X X
6 Keteraturan
Pelayanan Informasi X X X X X
STATIS
a. Tingkat Operasi Kendaraan
Tingkat operasi kendaraan merupakan perbandingan antara jumlah kendaraan yang
beroperasi pada saat survey dengan jumlah kendaraan menurut ijin dalam bentuk
Persentase.
Tabel VI. 13 Persentase Tingkat Operasi Angkutan Pedesaan
Dari hasil analisis survei statis diperoleh data tingkat operasi angkutan umum masing-masing
trayek di Kabupaten Batang, tingkat operasi paling tinggi yaitu 80% pada trayek A5 Pasar Batang-
Ujungnegoro dan tingkat operasi paling rendah yaitu 18% pada trayek B4 Pasar Limpung-Pasar
Reban.
b. Frekuensi
Frekuensi diperoleh dari menghitung banyaknya kendaraan yang masuk atau keluar terminal
pada satuan waktu tertentu dinyatakan dalam kendaraan per jam.
Tabel VI. 14 Frekuensi Kendaraan Angkutan Pedesaan
Frekuensi
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk
A2 16 10
A3 11 6
A5 4 3
B2 6 4
B4 6 3
B6 4 3
C. Waktu Tunggu
Waktu tunggu kendaraan akan mempengaruhi besarnya frekuensi perjalanan, semakin lama
waktunya maka frekuensi perjalanan semakin kecil dan sebaliknya jika waktu tunggunya sebentar
maka frekuensi perjalanannya semakin besar.
Tabel VI. 15 Waktu Tunggu Angkutan Pedesaan
LAY OVER TIME (LOT)
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk
A2 0:02:54 0:08:53
A3 0:06:50 0:11:30
A5 0:11:00 0:52:00
B2 0:08:43 0:22:20
B4 0:14:00 0:33:00
B6 0:07:48 0:29:00
d. Waktu Perjalanan Pulang Pergi (Round Trip Time)
Waktu perjalanan pulang pergi adalah waktu yang diperlukan oleh angkutan umum
untuk melakukan perjalanan dari dari terminal asal menuju terminal tujuan, kemudian
kembali lagi ke terminal asal.
RTT = TT + LOT (untuk Trayek Melingkar)
RTT = 2*(TT + LOT) (untuk Trayek Linera)
A2 2:21:18 2:34:53
A3 1:42:56 1:55:48
A5 1:14:48 2:10:00
B2 0:51:09 1:20:00
B4 1:24:51 2:05:00
B6 1:12:36 1:36:00
Waktu headway (jarak antar kendaraan) yang semakin ama akan menyebabkan waktu
menunggu angkutan umumyang semakin lama juga. Jarak antar kendaraan di Kabupaten
batang didapat dari rata-rata headway kendaraan pada titik awal, tengah dan akhir.
Tabel VI. 17 Waktu Antara Kendaraan (Headway) Angkutan Pedesaan
HEADWAY
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk
A2 0:03:04 0:06:29
A3 0:04:16 0:12:30
A5 0:10:12 0:29:15
B2 0:07:09 0:19:13
B4 0:08:54 0:28:10
B6 0:06:36 0:38:20
Faktor muat merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang berada didalam
kendaraan dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk persentase. Dimana faktor muat ini
diperoleh dari pencatatan terhadap jumlah penumpang saat kendaraan melewati titik survey.
Tingkat penyimpangan armada adalah jumlah armada yang tidak melewati rute yang telah
ditentukan selama jam operasional kendaraan.
LF %
TRAYEK
Waktu Sibuk Waktu Tidak Sibuk
A2 19% 14%
A3 26% 11%
A5 27% 10%
B2 14% 14%
B4 14% 11%
B6 13% 5%
KECEPATAN (KM/JAM)
TRAYEK
Waktu Sibuk Waktu Tidak Sibuk
A2 28 28
A3 30 28
A5 27 23
B2 20 20
B4 20 21
B6 18 17
c. Waktu Tempuh Tiap Trayek
34 %
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
66 %
b. Maksud Perjalanan
BELAJAR
3%
22 % IBADAH
21 % REKREASI
201 %
% BELANJA
SOSIAL
30 %
21 %
PULANG
LAIN-LAIN
Gambar VI. 48 Grafik Persentase Maksud Perjalanan Penumpang
c. Usia
0% 1% 1% 0% ≤17
18 - 27
20 % 1% 21 % 28 - 37
38 - 47
48 - 57
58 - 67
56 %
68 - 77
>77
d. Perpindahan Moda
PERPINDAHAN MODA
11 %
d. Perpindah Moda
YA
TIDAK
89 %
13% OJEK/BECAK
30%
%
KEND. PRIBADI
MPU
84%
BUS SEDANG/BESAR
f. Moda yang digunakan sesudah
12 %
6% OJEK/BECAK
KEND. PRIBADI
MPU/ELF
82 %
BUS SEDANG/BESAR
TINGKAT PENGGUNAAN AU
33 % SERING
67 % JARANG
h. Jarak Rumah Menuju Pelayanan Angkutan Umum
5%
≤100 m
101 m - 200 m
32%
201 m - 500 m
63%
500 m - 1000 m
> 1000 m
i. Waktu Tempuh
WAKTU TEMPUH
1%
20% <15
16-30
79% 31-60
Matriks Tujuan Asal Penumpang