Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN INVENTARISASI, STATIS, DINAMIS,

WAWANCARA ANGKUTAN UMUM KABUPATEN


BATANG

OLEH:

ADNAN ASADEL
2001013
TD 2.11

JURUSAN D.IV TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
KEMENTRIAN PERHUBUNGAN
TAHUN AJARAN 2021-2022
INVENTARISASI
Karakteristik Angkutan Umum di Kabupaten Batang
Kabupaten Batang adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten
Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat.

Sektor transportasi di Kabupaten Batang memiliki peranan penting dalam merekatkan integritas
wilayah. Selain itu sektor transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi dan pengembangan wilayah. Begitu pula dengan fungsi angkutan umum sebagai pemenuh
permintaan akan pelayanan jasa transportasi akan sangat berguna apabila memiliki unjuk kerja yang
baik. Untuk beberapa daerah yang pada umumnya terlayani angkutan umum tetap dan teratur,
terdapat 3 parameter unjuk kerja angkutan umum yang perlu dikaji terkait pelayanan yang diberikan,
yaitu kinerja secara jaringan, kinerja pelayanan, dan kinerja kepengusahaan. Ketiganya harus
mempertimbangkan 3 sudut pandang, yaitu dari segi penumpang (pengguna jasa), operator
(pengusaha angkutan) dan regulator (pemerintah).
Karakteristik Prasarana Angkutan Umum
1. Terminal Utama
Terminal penumpang adalah pangkalan kendaraan umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan yang
terpadu dan pengawasan angkutan diselenggarakan Terminal penumpang (PM No. 132, 2015).
Adapun Kabupaten Batang memiliki 1 (satu) terminal yang secara fungsi dan bangunan serta secara aspek
legalitas memenuhi melayani kegiatan lalu lintas masyarakat. Yaitu Terminal Banyuputih dengan Tipe B yang
terletak di Jalan Raya Pantura Batang-Kendal, Kecamatan Banyuputih. Tetapi terdapat 10 terminal yang secara
fungsi, bangunan dan legalitas yang belum memenuhi.

Layout Terminal Banyuputih


Tabel Data Fasilitas Terminal
Banyuputih

Keberadaan Kondisi Pemanfaatan


Sesuai Tidak
No Fasilitas Fungsi Sesuai
Ada Tidak Baik Tidak Baik
Fungsi

A. Fasilitas Utama
Jalur Keberangkatan
1 Kendaraan V V V

2 Jalur Kedatangan Kendaraan V V V

Ruang Tunggu Penumpang,


Pengantar, dan/atau
3 Penjemput V V V

4 Tempat Parkir Kendaraan V V

Fasilitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup (waste
5 V V V
management)

6 Perlengkapan Jalan V V V

Fasilitas Penggunaan
7 V
Teknologi

8 Media Informasi V V V

9 Penanganan Pengemudi V V V
Keberadaan Kondisi Pemanfaatan

No Fasilitas
Sesuai Tidak Sesuai
Ada Tidak Baik Tidak Baik
Fungsi Fungsi

12 Jalur Kedatangan Penumpang V V V

Ruang Tunggu Keberangkatan


13 V V V
(boarding)

14 Ruang Pembelian Tiket V V V

Ruang Pembelian Tiket Untuk


15 Bersama V V V

Outlet Pembelian Tiket Secara


16 Online (single outlet ticketing V
online)
Pusat Informasi (Information
17 Center) V V V

Papan Perambuan Dalam


18 V V V
Terminal (Signage)

19 Papan Pengumuman V
Layanan Bagasi (Lost and
20 Found) V

Ruang Penitipan Barang


21 (lockers) V
Keberadaan   Kondisi Pemanfaatan

No Fasilitas
Sesuai Tidak Sesuai
Ada Tidak Baik Tidak Baik
Fungsi Fungsi
 
Jalur Evakuasi Bencana
23 Dalam Terminal V  

B. Fasilitas Penunjang  

Fasiltas Penyandang Cacat


1 V V   V
dan Ibu Hamil atau Menyusui

Failitas Keamanan (checking


2 point/metal detector/CCTV) V V V
 
Fasilitas Pelayanan
3 V V   V
Keamanan
Fasilitas Istirahat Awak
4 Kendaraan V  

5 Fasilitas ramp check V  


Fasilitas Pengendapan
6 Kendaraan V
 
Fasilitas Bengkel yang
7 Diperuntukan Bagi V
Operasional Bus
 
8 Fasilitas Kesehatan V  
9 Fasilitas Peribadatan V V   V
11 Alat Pemadam Kebakaran V V V
 
 
Keberadaan Kondisi Pemanfaatan

No Fasilitas   Sesuai Tidak


Ada Tidak Baik Tidak Baik Fungsi Sesuai
Fungsi
 
C. Fasilitas Umum

1 Toilet V V   V

2 Fasilitas park and ride V V   V

Tempat Istirahat Awak  


3 Kendaraan V

Fasilitas Pereduksi  

4 Pencemaran Udara dan V


Kebisingan

Fasilitas Pemantau Kualitas  

5 Udara dan Gas Buang V

Fasilitas Kebersihan,  

6 Perawatan Terminal, dan V V V


Janitor

Fasilitas Perbaikan Ringan  

7 Kendaraan Umum V

 
Fasilitas Perdagangan,
8 Pertokoan, Kantin V V V
Pengemudi
 
9 Area Merokok V

10 Fasilitas Restoran V V   V

Fasilitas Anjungan Tunai  


11 Mandiri (ATM) V

Fasilitas Pengantar Barang  

(trolley dan tenaga angkut)


12 V

Fasilitas Telekomunikasi  

dan
13 Area Dengan Jaringan V v

Internet

14 Fasilitas Penginapan V   v

15 Fasilitas Keamanan v v   v

 
16 Ruang Anak-anak V v

 
17 Media Pengaduan Layanan V V V
Berikut ini persentase ketersediaan dan kondisi fasilitas di Banyuputih di
Kabupaten Batang :

KETERSEDIAAN FASILITAS UTAMA Ketersediaan Fasilitas Penunjang

35% ADA ada


45%
55%
65% TIDAK ADA tidak ada

KONDISI FASILITAS UTAMA


Kondisi Fasilitas Penunjang

39% BAIK
baik
61% TIDAK BAIK 45%
55%
tidak baik
2. Terminal Pendukung
Selain memiliki 1 terminal utama, berdasarkan data inventarisasi prasarana terminal di Dinas
Perhubungan Kabupaten Batang memiliki 10 terminal pendukung, dimana terminal tersebut
secara fungsi, bangunan dan legalitas yang belum memenuhi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
132 Tahun 2015 Tentang Terminal Transportasi Jalan. Tetapi terminal pendukung di Kabupaten
Batang sudah masuk kedalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Batang.
1. 1. Terminal Pendukung Batang
1. Terminal yang terletak di Kecamatan Batang, tepatnya di Pasar Batang melayani rute angkutan
pedesaan dan angkutan perbatasan Batang - Pekalongan. Fasilitas terminal pendukung yang ada di
Pasar Batang ini masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.
 
2. 2. Terminal Pendukung Limpung
3. Terminal yang terletak di Kecamatan Limpung ini melayani rute angkutan pedesaan dan
angkutan perbatasan Limpung – Weleri yang ada di Kabupaten Kendal. Fasilitas terminal pendukung
yang ada di Limpung ini masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.
4.
5. 3. Terminal Pendukung Bandar
1. Terminal yang terletak di Kecamatan Bandar ini melayani rute angkutan pedesaan dan rute
angkutan perbatasan Bandar – Pekalongan. Fasilitas terminal pendukung yang ada di Limpung ini
masih sangat kurang dan perlu dilakukan perbaikan.

6. 4. Terminal Pendukung Blado


1. Terminal yang terletak di Kecamatan Blado sudah tidak aktif lagi melayani angkutan umum.

7. 5. Terminal Pendukung Bawang


1. Terminal yang terletak di Kecamatan Bawang sudah tidak aktif lagi melayani angkutan umum.
1. 6. Terminal Pendukung Pecalungan
1. Terminal yang terletak di Desa Salam, Kecamatan Pecalungan merupakan titik henti angkutan
desa trayek Limpung – Salam. Kondisi terminal yang sangat buruk perlu dilakukan perbaikan.
2.
3. 7. Terminal Pendukung Plelen
1. Terminal yang terletak di Desa Plelen, Kecamatan Gringsing melayani rute angkutan perbatasan
dari Plelen – Weleri yang ada di Kabupaten Kendal. Kondisi terminal yang buruk, perlu dilakukan
perbaikan.
4.
5. 8. Terminal Pendukung Reban
6. Terminal yang terletak di Kecamatan Reban ini sudah tidak aktif lagi melayani angkutan umum.
7.
8. 9. Terminal Pendukung Subah
1. Terminal yang terletak di Jalan Raya Subah, Kecamatan Subah ini merupakan terminal singgah
angkutan pedesaan rute Batang – Limpung. Kondisi terminal yang sangat buruk perlu dilakukan
perbaikan
9.
10. 10. Terminal Pendukung Tersono
11. Terminal yang terletak di Kecamatan Tersono ini merupakan titik akhir angkutan pedesaan rute
Limpung – Tersono. Kondisi terminal yang sangat buruk perlu dilakukan adanya perbaikan.
3. Halte
Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang. Selain itu, halte juga merupakan tempat kantong penumpang. Kabupaten Batang memiliki
5 halte yang tersebar di 4 Kecamatan, yaitu Halte RSUD Kalisari Batang, Halte SMP 4 Batang, Halte
SMP 1 Wonotunggal, Halte SMP 1 Limpung dan Halte Plelen. Halte yang memiliki kondisi bagus dan
fasilitas yang dapat membuat kenyamanan ketika penumpang menunggu angkutan umum. Tetapi,
kondisi halte yang sebagian besar memiliki kerusakan yang perlu dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kenyamanan bagi pengguna angkutan umum.
Jenis Lokasi Keterangan Kondisi
Prasarana Letak
No. Dimensi Fasilitas Visualiasi
Ada Tidak Baik Buruk

Papan Nama
/ Identitas V
Panjang 4,5 m
Halte
Rambu
Petunjuk V V

Papan
Informasi V
Trayek
Jl Lebar 1,5 m
Kalisari
Batang Lampu
HALTE V V
1 (Depan Penerangan
KALISARI RSUD
Kalisari Tempat
Batang) Duduk V V
Tinggi 2,5 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat 0,5 m Tempat
Duduk Sampah V

Tinggi Pagar V
Papan
Tempat 0,6 m Pengumuma
n V
Duduk
Jenis Lokasi Keterangan Kondisi
No. Prasarana Letak Dimensi Fasilitas Ada Tidak Baik Buruk Visualiasi

Papan
Nama /
Identitas V V
Panjang 4,6 m
Halte
Rambu
Petunjuk V

Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,8 m
Desa
Lampu
Plelen,
Kec. Peneranga V
HALTE
2 n  
PLELEN Gringsin
g Tempat
Duduk V V
Tinggi 2,8 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat Tempat
Duduk 0,5 m
Sampah V

Pagar V
Tinggi
Papan
Tempat 0,6 m
Pengumu V
Duduk
man
Jenis Keterangan Kondisi
Prasarana
Lokasi
No. Dimensi Fasilitas Visualiasi
Letak Ada Tidak Baik Buruk

Papan Nama
/ Identitas V
Panjang 5m
Halte
Rambu
Petunjuk V

Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,6 m

Lampu
HALTE Jl V
Penerangan
SMP 1 Cokronegoro
3
LIMPUN Kecamatan Tempat Duduk
G Limpung V
Tinggi 2,9 m
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat
Tempat
Duduk 0,5 m Sampah
V

Pagar V
Tinggi
Tempat 0,7 m Papan
Duduk V
Pengumuman
 
Jenis Lokasi Keterangan Kondisi
No. Prasarana Letak Dimensi Fasilitas Ada Tidak Baik Buruk Visualiasi

Papan Nama
/ Identitas V V
Panjan
3m
g Halte
Rambu
V V
Petunjuk

Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 2,5 m

Lampu
V
HALTE Jl Pemuda Penerangan
4 PASEKAR Pasekaran
AN Tempat
V V
Tinggi 3m Duduk
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempa Tempat
t 0,6 m Sampah
Dudu V V
k
Tinggi Pagar V
Tempa
t 0,6 m Papan
Dudu Pengumuma V
k n
Keterangan Kondisi

No. Jenis Prasarana Lokasi Letak Dimensi Fasilitas Visualiasi


Ada Tidak Baik Buruk

Papan
Nama /
Identitas V V
Panjang 3m
Halte
Rambu
Petunjuk V

Papan
Informasi V
Trayek
Lebar 1,6 m
Lampu
Peneranga n V
HALTE SMP 1
Jl Raya
5 WONOTUNGG
Wonotunggal Tempat
AL V
Tinggi 2,8 m Duduk
Kanopi V V
Lebar Telepon V
Tempat
Tempat
Duduk
- Sampah
V

Pagar V
Tinggi Papan
Tempat - Pengumum
Duduk an V
Karakteristik Sarana Angkutan Umum
Angkutan umum atau kendaraan bermotor umum sesuai dengan UndangUndang Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang
dan/atau orang dengan dipungut bayaran. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan
umum maka semakin efektif pula penggunaan jalan raya.

Daerah Kabupaten Batang dilayani oleh beberapa angkutan umum yang meliputi Angkutan Umum
Dalam Trayek dan Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek. Berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 37 ayat (1), angkutan
trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap
dan teratur, dengan jadwal tetap atau tidak terjadwal. Sedangkan pengertian tidak dalam trayek adalah
pelayanan angkutan yang dilakukan dengan tidak terikat dalam jaringan trayek tertentu dengan jadwal
pengangkutan yang tidak teratur.

Angkutan Umum Dalam Trayek di Kabupaten Batang dilayani oleh Angkutan Antar Kota Antar
Provinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), Angkutan Perbatasan dan Angkutan
Pedesaan. Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek di Kabupaten Batang yaitu Angkutan Pariwisata.
Sebagai angkutan pendukung (paratransit) daerah di Kabupaten Batang dilayani oleh Becak dan Ojek.
Angkutan umum kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Pasal 3 Ayat (3), dijelaskan bahwa
kendaraan tidak bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi kendaraan yang
digerakan oleh tenaga orang dan kendaraan yang ditarik oleh tenaga hewan. Motor ini adalah kendaraan
tidak bermotor yang digunakan untuk mengangkut orang dan barang.
1. Angkutan Umum Dalam Trayek

Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 142 tentang Angkutan Orang
Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, Kabupaten Batang dilayani oleh jenis
angkutan sebagai berikut:
1. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) adalah angkutan dari satu kota ke
kota lain yang melalui daerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi
dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Angkutan Antar Kota
Antar Provinsi (AKAP) yang melintas sebagian besar menaik – turunkan penumpang di
dalam terminal tipe B Banyuputih. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun
2015, peran terminal tipe B hanya melayani Angkutan Kota Dalam Provinsi yang dapat
dipadukan dengan Angkutan Perkotaan atau Angkutan Pedesaan, tetapi Balai Pengelola
Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah VI menyediakan tempat untuk bus AKAP
menaik dan menurunkan penumpang.
Adapun lokasi lintasan angkutan AKAP tersebut dapat digambarkan dalam peta, yakni
sebagai berikut :
Daftar Jurusan AKAP di Kabupaten Batang

No Nama Perusahaan Trayek Jumlah Kendaraan


Beroperasi
1 PO SINAR JAYA BANYUPUTIH - TANGERANG 1
2 PO SINAR JAYA BANYUPUTIH - PORIS 1
3 PO SINAR JAYA BANYUPUTIH - BOGOR 1
4 PERSADA BANYUPUTIH - KALIDERES 1
5 SUDIRO TUNGGA BANYUPUTIH - BOGOR 1
JAYA
6 SUDIRO TUNGGA BANYUPUTIH - TANGERANG 1
JAYA
7 AGRA MAS BANYUPUTIH - TANGERANG 1
8 HARYANTO BANYUPUTIH - TANGERANG 1

2. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)


Angkutan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui
antar daerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang
terikat dalam trayek (PM No.98, 2013). Berdasarkan penjelasan di atas, maka Angkutan AKDP ini
merupakan kendaraan yang melayani rute perjalanan dari dalam Kabupaten Batang menuju luar
Kabupaten Batang tetapi dalam lingkup Provinsi Jawa Tengah.
Berikut adalah peta jaringan AKDP di Kabupaten Batang:
Daftar Jurusan AKDP di Kabupaten Batang

NO Nama Perusahaan Trayek Jumlah


Kendaraan
Beroperasi

1 KOPATA BAROKAH PEKALONGAN – 3


SUKOREJO
2 KOPJA MANUNGGAL PEKALONGAN - 7
PERSADA BATANG SUKOREJO
3 PT PAKSI JAYA ABADI PEKALONGAN - 1
SUKOREJO
4 PT PUTRA PUTRI AYAH PEKALONGAN - 2
SUKOREJO
5 PT PERSADA LIMPUNG PEKALONGAN - 7
BATANG SUKOREJO
6 - Limpung – Semarang 12

3. Angkutan Perbatasan
Angkutan Perbatasan adalah angkutan yang menghubungkan antara Kabupaten Batang
dengan Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Pekalongan dan angkutan yang menghubungkan
Kabupaten Batang dengan Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Jenis kendaraan
untuk angkutan perbatasan menggunakan kendaraan Mobil Penumpang Umum (MPU) berkapasitas
12 penumpang. Kepemilikan kendaraan dikelola secara secara pribadi dan untuk tarif berdasarkan
jarak yang ditempuh.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Walikota Pekalongan dengan Bupati Kabupaten
Batang tahun 1994 angkutan Perbatasan melayani rute Pekalongan – Batang dan Pekalongan –
Bandar (via Warungasem). Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Bupati Kendal dengan Bupati
Batang tahun 2006 angkutan perbatasan melayani rute Limpung – Weleri dan Plelen Weleri.
Berikut adalah peta jaringan trayek Angkutan Perbatasan:

Jurusan Angkutan Perbatasan di Kabupaten Batang

No Nama Perusahaan Trayek Jumlah


Kendaraan
Beroperasi
1 KOPATA BAROKAH Limpung – Weleri 7
Plelen – Weleri 8
2 KOPJA MANUNGGAL PERSADA BATANG Batang – Pekalongan 11

3 PT MITRA USAHA TRANS Pekalongan – Bandar 8

4 PT PERSADA LIMPUNG BATANG Batang – Pekalongan 23


4. Angkutan Pedesaan

Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah
kabupaten yang tidak bersinggungan dengan trayek angkutan perkotaan. Sesuai dengan SK Bupati
Batang Nomor 551.2/116/ 2005 Angkutan pedesaan di Kabupaten Batang memiliki 27 trayek. Namun
pada kondisi eksisting hanya 6 trayek yang masih beroperasi. Berdasarkan hasil inventarisasi di
lapangan, angkutan pedesaan di Kabupaten Batang tidak memiliki sarana atau prasarana yang bisa
menunjang operasional dari angkutan tersebut.
Berikut daftar jurusan angkutan pedesaan yang tersedia sesuai dengan SK Bupati Kabupaten
Batang:
Jurusan Angkutan Pedesaan di Kabupaten Batang

NO RUTE JENIS Kebutuhan


TRAYEK KENDARAAN Armada

A Yang berpusat di Batang :

A1 Batang – Wonotunggal – Bandar – Blado Bus Kecil 35


PP

A2 Batang – Tulis – Subah – Banyuputih – Bus Kecil 93


Limpung PP

A3 Batang – Wonotunggal – Bandar PP MPU 48


NO RUTE JENIS Kebutuhan
TRAYEK KENDARAAN Armada
A4 Batang – Tulis – Botolambat – Sigayam MPU 15
– Simpar – Pucang Gading – Badar PP
A6 Batang – Sambong – Lawang Aji – Botolambat – Simpar MPU

– Pucang Gading –
Bandar PP
A7 Batang – Kalisari – Karanganyar – Pesaren – Sidorejo – MPU 10
Pandansari PP

B Yang berpusat di Limpung :


B1 Limpung – Sukorejo – Lobang – Kalisari PP MPU 8

B2 Limpung – Tersono – Timbang – Plelen PP MPU 55

B3 Limpung – Kalangsono – Timbang – Plelen PP MPU 15

B4 Limpung – Sojomerto – Reban PP MPU 45


B5 Limpung – Sojomerto – Bawang PP Bus Kecil 10
B6 Limpung – Kalisalak – Sidomulyo – Salam –Kluwih – MPU 12
Bandar PP
B7 Limpung – Kalisalak – Dlimas – Patamanan – Subah PP MPU 10

B8 Limpung – Banyuputih – Kedawung – Mangunsari PP MPU 15

B9 Limpung – Sidomulyo – Plaosan – Keniten – Wonosobo MPU 8


– Reban PP

C Yang berpusat di Bandar :


C1 Bandar – Binangun – Wonodadi – Tombo PP MPU 7
NO RUTE JENIS Kebutuhan
TRAYEK KENDARAAN Armada
C2 Bandar – Pesalakan – Pasar Manis PP MPU 9
C3 Bandar – Kembanglangit – Gerlang PP Bus Kecil 12
C4 Bandar – Beji – Konconorejo – Roban PP MPU 12

D Yang berpusat di Blado :


D1 Pagilaran – Blado – Reban – Bawang PP MPU 22
D2 Blado – Siguci – Salam – Subah PP MPU 15

E Yang berpusat di Bawang :


E1 Bawang – Sangubanyu – Tersono PP MPU 10
E2 Bawang – Getas – Banteng – Gondo PP MPU 16

F Yang berpusat di Subah :


F1 Subah – Gondang – Kemiri – Kedawung MPU 8
PP
F2 Subah – Keborangan – Menjangan – MPU 8
Karang Tengah – Kalisalak – Limpung PP

G Yang berpusat di Plelen :


G1 Plelen – Sawangan – Ketanggan – MPU 17
Celong PP
Peta Jaringan Trayek Angkutan Pedesaan sesuai SK
Bupati Nomor 551.2/116/ 2005 Kabupaten Batang
Hasil Inventarisasi Angkutan Pedesaan Pada Kondisi Eksisting di
Kabupaten Batang

No No Trayek Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)

SK OP Umum Pelajar
1 A2 Bus Kecil 16 Merah 30 24 Perorangan 93 46 15000 10000 Dishub
Hitam Kabupaten
Batang

Rute yang dilalui: Pasar Batang–Jl. Jend Sudirman-Jl Urip Sumoharjo-Jl Tegal Sari-Jl Kandeman-Jl Bakalan-Jl Raya Tulis-Jl SubahJl Banyuputih-Jl
Limpung-Pasar Limpung.
Rute kembali: Pasar Limpung-Jl Limpung-Jl Banyuputih-Jl Subah-Jl Tulis-Jl Bakalan-Jl Kandeman-Jl Tegal Sari-Jl Urip Sumoharjo-Jl
Jend Sudirman -Pasar Batang

2 A3 MPU 12 Merah 22 17 Perorangan 48 31 6000 3000 Dishub


Kabupaten
Batang

Rute yang dilalui: Pasar Batang-Jl Jend Sudirman-Jl Dr Cipto-Jl Gajah Mada-Jl Pemuda-Jl Wonotunggal-Jl Raya Bandar-Pasar Bandar.
Rute Kembali: Pasar Bandar-Jl Wonotunggal-Jl Pemuda-Jl A. Yani-Jl Dr Wahidin-Jl Dr Sutomo-Jl Jend Sudirman-Jl Yos Sudarso-Jl
Stasiun-Jl Patimura-Pasar Batang
No No Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Trayek Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)
SK OP Umum Pelajar
3 A5 MPU 12 Biru 12 17 Perorangan 15 12 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui : Pasar Batang-Jl Jend Sudirman-Jl Urip Sumoharjo-Jl Tegal Sari-Jl Kandeman-Jl Bakalan-Jl Ujungnegoro
Rute kembali : Jl Ujungnegoro-Jl Bakalan-Jl Kandeman-Jl Tegal Sari-Jl Urip Sumoharjo-Jl Jend Sudirman-Pasar Batang
4 B2 MPU 12 Hijau 17 17 Perorangan 55 14 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Tersono-Pasar Tersono-Jl Timbang-Jl Banyuputih-Jl Gringsing-Pasar Plelen
Rute kembali : Pasar Plelen-Jl Gringsing-Jl Banyuputih-Jl Timbang-Pasar Tersono-Jl Tersono-Pasar Limpung
5 B4 MPU 12 Biru 11 17 Perorangan 45 8 5000 2000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Sidomulyo-Jl Sojomerto-Jl Karanganyar-Pasar Reban  
Rute kembali: Pasar Reban-Jl Karanganyar-Jl Sojomerto- Jl Sidomulyo-Pasar Limpung
No No Jenis Kapasitas Warna Panjang Umur Kepemilikan Jumlah Tarif Instansi
Trayek Kendaraan Kendaraan Trayek Rata-rata Kendaraan Armada Pemberi
Izin
(km) Kendaraan
(tahun)
SK OP Umum Pelajar
6 B6 MPU 12 Orange 25 17 Perorangan 12 6 6000 3000 Dishub
Kabupaten
Batang
Rute yang dilalui: Pasar Limpung-Jl Kalisalak-Jl Pecalungan-Pasar Pecalungan-Jl Kluwih-Pasar Bandar  
Rute kembali: Pasar Bandar-Jl Kluwih- Pasar Pecalungan-Jl Pecalungan-Jl Kalisalak-Pasar Limpung
Peta Jaringan Trayek Eksisting Angkutan Pedesaan di
Kabupaten Batang
1. Profil Trayek A2

Nama Trayek A2
Tipe Kendaraan Bus Kecil
Kapasitas 16
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 93
Jumlah
izin
Armada
Armada Operasi 46
Umur Rata-rata Kendaraan 24
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar
Limpung
Panjang Rute 30 km
Prosedur Keberangkatan Tidak
Terjadwal
Umum 15000
Tarif
Pelajar 10000
2. Profil Trayek A3

Nama Trayek A3
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 48
Jumlah Armada
izin

Armada Operasi 31
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar Bandar
Panjang Rute 22 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 6000
Tarif
Pelajar 3000
3. Profil Trayek A5

Nama Trayek A5
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 15
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 12
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Ujungnegoro
Panjang Rute 12 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 15000
Tarif
Pelajar 10000
4. Profil Trayek B2

Nama Trayek B2
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 55
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 14
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Limpung
Jurusan
Akhir Pasar Plelen
Panjang Rute 17 km
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 5000
Tarif
Pelajar 2000
5. Profil Trayek B4

Nama Trayek B4
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 45
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 8
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Limpung
Jurusan
Akhir Pasar Reban
Panjang Rute 11
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 5000
Tarif
Pelajar 2000
6. Profil Trayek B6

Nama Trayek B6
Tipe Kendaraan MPU
Kapasitas 12
Kepemilikan Perorangan
Armada sesuai 12
Jumlah Armada
izin
Armada Operasi 6
Umur Rata-rata Kendaraan 17
Awal Pasar Batang
Jurusan
Akhir Pasar Bandar
Panjang Rute 25
Prosedur Keberangkatan Tidak Terjadwal
Umum 6000
Tarif
Pelajar 3000
2 Angkutan Umum Tidak Dalam Trayek
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 151 tentang

Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, Kabupaten Batang
dilayani oleh jenis angkutan sebagai berikut:
1. Angkutan Pariwisata

Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu adalah Angkutan orang tidak dalam Trayek
dengan menggunakan Mobil Penumpang umum atau Mobil Bus umum untuk keperluan
selain pelayanan taksi, pariwisata, dan kawasan tertentu antara lain angkutan antar jemput,
angkutan karyawan, angkutan permukiman, angkutan carter, dan angkutan sewa (PM 32
Tahun 2016). Di Kabupaten Batang terdapat angkutan Pariwisata untuk mengangkut
wisatawan atau rombongan, pelayanan mencakup dari dan ke arah tujuan wisata atau
tempat lainnya, dilayani dengan mobil bus dan tidak masuk ke terminal

Daftar Angkutan Pariwisata di Kabupaten Batang

NO Nama Perusahaan Jumlah Armada

1 PT Mekar Jaya Bawang 14

2 PT Alas Roban Group 5

3 PT Paksi Jaya Abadi 14


PT Persada Limpung Batang
4 34
PT Fallasindo Muda Perkasa
5 14
3. Angkutan Paratransit
Angkutan Paratransit adalah layanan angkutan umum dari pintu kepintu dengan kendaraan
penumpang berkapasitas 2-5 orang, meskipun tujuan setiap penumpang berbeda-beda. Paratransit
tidak memiliki trayek dan atau jadwal tetap, dan dapat dimanfaatkan oleh setiap orang
berdasarkan suatu ketentuan tertentu (misalnya tarif, rute, pola pelayanan) dan dapat disesuaikan
dengan keinginan penumpang.
1. Ojek

Ojek berperan penting dalam mobilitas masyarakat terutama untuk daerah daerah yang tidak
dilayani oleh angkutan umum. Sampai saat ini belum tersedia peraturan undang-undang yang
mengatur bahwa ojek bukan angkutan umum. Namun pada kenyataannya orang-orang lebih
banyak memilih untuk menggunakan ojek karena mudahnya akses ke wilayah-wilayah yang
belum terlayani oleh angkutan umum. Untuk penumpang yang diangkut umumnya berjumlah satu
orang. Keberadaan ojek ini juga merupakan salah satu sumber lapangan pekerjaan masyarakat
Kabupaten Batang sehingga ojek masih aktif beroperasi. Tarif yang dikenakan kepada penumpang
didasarkan pada jarak dan kesepakatan antara pengemudi ojek dengan penumpang.
2. Becak
Becak merupakan angkutan umum tidak dalam trayek. Becak memiliki kapasitas angkut 2
orang. Tarif yang digunakan adalah sistem tawar – menawar antara sopir dengan penumpangnya.
Keberadaan Becak di Kabupaten Batang masih banyak digunakan, terutama di daerah pasar,
sehingga memungkinkan untuk penumpang menuju rumah menggunakan becak.
4 SPM Angkutan Umum
Persyaratan Penyelenggaraan angkutan umum dalam trayek mengenai jenis dan mutu pelayanan
yang berhak diperoleh setiap pengguna jasa angkutan.
  
Daftar Kondisi Pelayanan Angkutan Pedesaan di Kabupaten Batang Sesuai Dengan
PM 98 Tahun 2013
Angkutan
No Indikator Pedesaan

Keamanan  
1 Tanda Pengenal Awak Kendaraan V
Informasi Trayek dan Identitas Kendaraan V
Keselamatan  
Pengemudi Sehat
Lampu Senter X
Pintu Keluar Masuk Penumpang V
Ban V
Rel Kordon (Gorden) di Jendela X
Alat Pembatas Kecepatan X
Pegangan Tangan (Hand Grip) X
2 Pintu Keluar Masuk Penumpang Sekurang-kurangnya Untuk Bus Sedang
X
Alat Pemukul/Pemecah Kaca (Martil) X
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) X
Kelistrikan Untuk Audio Visual yangMemenuhi SNI X
Sabuk Keselamatan X
Pengecekan Terhadap Kendaraan yang Akan Dioperasikan X
Dana Pertanggung Wajib Kecelakaan Penumpang X
Dana Pertanggung Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan X
Kenyamanan  
Kapasitas Angkut 12
Fasilitas Sirkulasi Udara V
3
Fasilitas Kebersihan V
Pengatur Suhu Ruangan X
Larangan Merokok V
Keterjangkauan  
Aksesibilitas V
4
Rp 5000 - Rp 15000
Tarif
Kesetaraan  
5
Pelayanan Prioritas X
Keteraturan  
6 Informasi Pelayanan X
Data Kondisi Pelayanan Angkutan Pariwisata di
Kabupaten Bang Berdasarkan PM 46 Tahun 2014

  Nama Perusahaan  
No Indikator PT Alas PT Persada
PT Mekar Jaya PT Paksi Jaya PT Fallasindo
Roban Limpung
Bawang Abadi Muda Perkasa
Group Batang
1 Keamanan      
Tanda Pengenal Awak
V V V V V
Kendaraan
Identitas Kendaraan V V V V V
2 Keselamatan      
Pengemudi Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
Fasilitas Kesehatan V V V V V
Fasilitas Penyimpanan dan
Pemeliharaan Kendaraan V V V V V
(Pool)
Pengecekan Terhadap
Kendaraan yang akan V V V V V
Dioperasikan
Umur Kendaraan 9 tahun 7 tahun 9 tahun 10 tahun 6 tahun
3 Kenyamanan      
17
Kapasitas Angkut 18 penumpang 15 penumpang 26 penumpang 60 penumpang
penumpang
Larangan Merokok V V V V V
4 Keterjangkauan      
Aksesibilitas X X X X X
5 Kesetaraan      
Pelayanan Prioritas X X X X X
6 Keteraturan      
Pelayanan Informasi X X X X X
STATIS
a. Tingkat Operasi Kendaraan
Tingkat operasi kendaraan merupakan perbandingan antara jumlah kendaraan yang
beroperasi pada saat survey dengan jumlah kendaraan menurut ijin dalam bentuk
Persentase.
Tabel VI. 13 Persentase Tingkat Operasi Angkutan Pedesaan

Kode Izin Armada Tingkat


Trayek Armada Beroperasi Operasi
A2 93 39 42%
A3 48 27 56%
A5 15 12 80%
B2 55 14 25%
B4 45 8 18%
B6 12 6 50%

Dari hasil analisis survei statis diperoleh data tingkat operasi angkutan umum masing-masing
trayek di Kabupaten Batang, tingkat operasi paling tinggi yaitu 80% pada trayek A5 Pasar Batang-
Ujungnegoro dan tingkat operasi paling rendah yaitu 18% pada trayek B4 Pasar Limpung-Pasar
Reban.

b. Frekuensi
Frekuensi diperoleh dari menghitung banyaknya kendaraan yang masuk atau keluar terminal
pada satuan waktu tertentu dinyatakan dalam kendaraan per jam.
Tabel VI. 14 Frekuensi Kendaraan Angkutan Pedesaan

Frekuensi
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk

A2 16 10
A3 11 6
A5 4 3
B2 6 4
B4 6 3
B6 4 3

C. Waktu Tunggu

Waktu tunggu kendaraan akan mempengaruhi besarnya frekuensi perjalanan, semakin lama
waktunya maka frekuensi perjalanan semakin kecil dan sebaliknya jika waktu tunggunya sebentar
maka frekuensi perjalanannya semakin besar.
Tabel VI. 15 Waktu Tunggu Angkutan Pedesaan
LAY OVER TIME (LOT)
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk
A2 0:02:54 0:08:53
A3 0:06:50 0:11:30
A5 0:11:00 0:52:00
B2 0:08:43 0:22:20
B4 0:14:00 0:33:00
B6 0:07:48 0:29:00
d. Waktu Perjalanan Pulang Pergi (Round Trip Time)

Waktu perjalanan pulang pergi adalah waktu yang diperlukan oleh angkutan umum
untuk melakukan perjalanan dari dari terminal asal menuju terminal tujuan, kemudian
kembali lagi ke terminal asal.
RTT = TT + LOT (untuk Trayek Melingkar)
RTT = 2*(TT + LOT) (untuk Trayek Linera)

Tabel VI. 16 Waktu Perjalanan Pulang Pergi Angkutan Pedesaan

Round Trip Time(RTT)


Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk

A2 2:21:18 2:34:53
A3 1:42:56 1:55:48
A5 1:14:48 2:10:00
B2 0:51:09 1:20:00
B4 1:24:51 2:05:00
B6 1:12:36 1:36:00

e. Waktu Antar Kendaraan (Headway)

Waktu headway (jarak antar kendaraan) yang semakin ama akan menyebabkan waktu
menunggu angkutan umumyang semakin lama juga. Jarak antar kendaraan di Kabupaten
batang didapat dari rata-rata headway kendaraan pada titik awal, tengah dan akhir.
Tabel VI. 17 Waktu Antara Kendaraan (Headway) Angkutan Pedesaan

HEADWAY
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk

A2 0:03:04 0:06:29
A3 0:04:16 0:12:30
A5 0:10:12 0:29:15
B2 0:07:09 0:19:13
B4 0:08:54 0:28:10
B6 0:06:36 0:38:20

f. Faktor Muat Statis (Load Factor)

Faktor muat merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang berada didalam
kendaraan dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk persentase. Dimana faktor muat ini
diperoleh dari pencatatan terhadap jumlah penumpang saat kendaraan melewati titik survey.

Tabel VI. 18 Faktor Muat Statis Angkutan Pedesaan


LOAD FACTOR
Trayek
Waktu sibuk Waktu tidak sibuk
A2 29% 12%
A3 21% 12%
A5 19% 15%
B2 22% 13%
B4 21% 15%
B6 21% 14%
g. Tingkat Penyimpangan Armada

Tingkat penyimpangan armada adalah jumlah armada yang tidak melewati rute yang telah
ditentukan selama jam operasional kendaraan.

Tabel VI. 19 Tingkat Penyimpangan Armada


Trayek Armada yang Operasi Armada yang Menyimpang Persentase
A2 39 13 33%
A3 27 12 44%
A5 12 8 67%
B2 14 5 36%
B4 8 6 75%
B6 6 3 50%
DINAMIS
a. Faktor Muat Dinamis (Load Factor)
Faktor muat dinamis merupakan faktor muat rata-rata tiap segmen atau ruas dapat diperoleh
dari rata-rata jumlah penumpang yang berada di dalam kendaraan disetiap segmen atau ruas
dalam bentuk persentase.
Tabel VI. 20 Faktor Muat Dinamis Angkutan Pedesaan

LF %
TRAYEK
Waktu Sibuk Waktu Tidak Sibuk
A2 19% 14%
A3 26% 11%
A5 27% 10%
B2 14% 14%
B4 14% 11%
B6 13% 5%

b. Kecepatan Rata-rata Tiap Trayek

Tabel VI. 21 Kecepatan Tiap Trayek

KECEPATAN (KM/JAM)
TRAYEK
Waktu Sibuk Waktu Tidak Sibuk
A2 28 28
A3 30 28
A5 27 23
B2 20 20
B4 20 21
B6 18 17
c. Waktu Tempuh Tiap Trayek

Tabel VI. 22 Waktu Tempuh Tiap Trayek


WAKTU TEMPUH (MENIT)
TRAYEK
PEAK OFF PEEK
A2 67 65
A3 44 47
A5 26 23
B2 17 18
B4 29 28
B6 33 33
WAWANCARA
Untuk metode pengambilan sampel pada wawancara penumpang angkutan umum dilakukan
bersamaan dengan penumpang naik pada survey dinamis
Tabel VI. 11 Jumlah Responden Wawancara Penumpang

No Kode Trayek Jumlah Sampel yang Didapat


1 A2 100
2 A3 64
3 A5 56
4 B2 72
5 B4 57
6 B6 62
  Total 411

Dari hasil survey wawancara penumpang diperoleh data sebagai berikut:


a. Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN PENUMPANG

34 %
PEREMPUAN

LAKI-LAKI
66 %
b. Maksud Perjalanan

MAKSUD PERJALANAN BEKERJA

BELAJAR
3%
22 % IBADAH

21 % REKREASI

201 %
% BELANJA

SOSIAL
30 %
21 %
PULANG

LAIN-LAIN
Gambar VI. 48 Grafik Persentase Maksud Perjalanan Penumpang

c. Usia

UMUR RATA - RATA PENUMPANG

0% 1% 1% 0% ≤17
18 - 27
20 % 1% 21 % 28 - 37
38 - 47
48 - 57
58 - 67
56 %
68 - 77
>77
d. Perpindahan Moda

PERPINDAHAN MODA

11 %

d. Perpindah Moda
YA

TIDAK
89 %

e. Moda yang Digunakan Sebelum

PENGGUNAAN MODA SEBELUM

13% OJEK/BECAK
30%
%
KEND. PRIBADI
MPU
84%
BUS SEDANG/BESAR
f. Moda yang digunakan sesudah

f. Moda yang Digunakan Sesudah


PENGGUNAAN MODA SESUDAH

12 %

6% OJEK/BECAK

KEND. PRIBADI

MPU/ELF
82 %
BUS SEDANG/BESAR

g. Penggunaan Angkutan Umum

TINGKAT PENGGUNAAN AU

33 % SERING

67 % JARANG
h. Jarak Rumah Menuju Pelayanan Angkutan Umum

h. Jarak Menuju Pelayanan


JARAK RUMAH MENUJU PELAYANAN AU

5%
≤100 m

101 m - 200 m
32%
201 m - 500 m
63%
500 m - 1000 m

> 1000 m
 

i. Waktu Tempuh

WAKTU TEMPUH

1%

20% <15

16-30

79% 31-60
Matriks Tujuan Asal Penumpang

Anda mungkin juga menyukai