Anda di halaman 1dari 127

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN PEMILIHAN PEMASOK JOINT CABLE KE


PT. PLN (PERSERO) AREA CIANJUR MENGGUNAKAN
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Disusun Oleh:
Nama : Azmi Muthi Azzahra
NIM : 41614010015

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
ii
Disusun Oleh:
Nama : Azmi Muthi Azzahra
NIM : 41614010015
Jurusan : Teknik Industri

Pembimbing,

(Prof. Dana Santoso Suroso, M.Eng., Ph.D)

Mengetahui,
Ketua Program Studi

(Dr. Ir. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT)


ABSTRAK

Dalam proses pengadaan pendistribusian listrik, pemilihan pemasok material yang


tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan proyek. Pemilihan pemasok material
yang dilakukan tanpa pertimbangan tertentu, seringkali menimbulkan kerugian bagi
perusahaan dari segi kualitas, biaya dan waktu diakibatkan tidak profesionalnya
pemasok tersebut. Sebagai tindakan solutif, perusahaan menjatuhkan pilihan kepada
beberapa pemasok dengan memperhatikan beberapa aspek yang dimiliki oleh para
pemasok tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urutan prioritas
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier pada PT. PLN Area Cianjur dan
untuk mengetahui supplier/ pemasok Joint Cable terbaik, yang paling memenuhi
kriteria-kriteria pemilihan supplier yang sebaiknya dipilih oleh PT. PLN Area Cianjur
berdasarkan metode AHP. Proses pemilihan pemasok tersebut dilakukan dengan
menggunakan salah satu metode pengambilan keputusan yaitu Analytical Hierarchy
Process (AHP). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode
tersebut dihasilkan kriteria utama dalam pemilihan pemasok di PT. PLN Area
Cianjur adalah kualitas dengan bobot 0,36 (36%) dan pemasok yang terpilih
adalah Supplier Z dengan bobot 0.46 atau 46%. Dengan dibuatnya suatu model
pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok
lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan jasa.

Kata Kunci: Pemilihan Pemasok, AHP, kriteria, pemasok, Joint Cable,


pendistribusian listrik
ABSTRACT

In the process of procurement of the distribution of electricity, the selection of


material supplier that will exactly help smooth project implemention. The
selection of materials suppliers made without any consideration, often lead to loss
to concerns from a quality point of view, of the cost and time caused by supplier
that unprofessional. As with solute actions, the company makes choices to several
suppliers with due regard to some aspects of the suppliers. The purpose of this
study is to determine the order of factors that affect the selection of PT. PLN Area
Cianjur and to find the best supplier of Joint Cable, which most meet the criteria
of supplier selection selected by PT. PLN Area Cianjur based on AHP method.
The selection process is done by using one of the methods ie. Analytical
Hierarchy Process (AHP). Based on data processing using the method, generated
the main criteria in the supplier selection in PT. PLN Cianjur Area is quality with
the weight of 0.36 or 36% and supplier which chosen is Supplier Z with the
weight of 0.46 or 46%. With the creation of a rating model is expected to be
useful for the process of selecting other types with the same business type of
service companies.

Keywords: Supplier Selection, AHP, criteria, supplier, Joint Cable, distribution


of electricity.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan hikmat dan petunjuk-Nya, kekuatan, semangat yang tinggi dan
rahmat-Nya, sehingga proposal tugas akhir ini dapat dibuat dan terlaksana.
Proposal Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan di Program
Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.

Selama pelaksanaan kerja lapangan dan penyelesaian proposal tugas akhir


ini, penulis mendapatkan bantuan, dukungan dari berbagai pihak yang membantu
sepanjang melaksanakan penyusunan tugas akhir ini. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemberi hikmat dan kehidupan serta
rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini.
2. Keluarga ku tercinta, Abah Resa, Umi Neneng, Aa Hanif dan Ade Luqman
yang telah senantiasa sabar dan selalu memberikan dukungan yang sangat
berarti bagi penulis baik doa maupun materil.
3. Bapak Prof. Dana Santoso, Ir., M.Eng., Sc., Ph.D selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak membantu dan bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik serta saran yang berguna
dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Ibu Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, Ir, MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Mercu Buana.
5. Ibu Deetje Mardijah selaku Supervisor Administrasi Umum PT. PLN
(Persero) Area Cianjur yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.
6. Bapak. Eden Rochman selaku Assistant Manager Kontruksi yang telah
memberikan arahan, pengetahuan dan proses bisnis yang ada di PT. PLN
(Persero) Area Cianjur kepada penulis.
7. Ibu Indah Yulistisia selaku Supervisor Pelaksana Pengadaan yang telah
memberikan arahan, motivasi, masukan dan informasi kepada penulis
mengenai Pengadaan Material di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

vi
8. Bapak. R. Anda yang telah memberikan masukan dan informasi mengenai
prosedur magang di PT. PLN (Persero).
9. Ibu Asri dan Bapak Warno yang telah membantu, membimbing dan
memberi informasi serta saran dan masukan kepada penulis mengenai data
yang diperlukan dalam penulisan laporan ini.
10. Bapak Agus dan Bapak Iwan selaku Staff Department Kontruksi yang
telah memberi banyak informasi terkait proses kontruksi serta pengalaman
kerja yang berharga dan menemani di Department Kontruksi.
11. Bapak Dian, Bapak Ceceng selaku Staff Department Warehouse yang telah
memberi banyak informasi terkait dengan proses kerja serta pengalaman kerja
yang berharga dan menemani di Department Warehouse.
12. Dan pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyusun
tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih perlu dikembangkan lebih jauh lagi karena masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 22 Juli 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi


DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah............................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan Masalah ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Batasan Masalah ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Sistematika Penulisan .............................. Error! Bookmark not defined.
BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA ........................................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Supplier Selection .................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Analytical Hierarchy Process ................. Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Kegunaan Analytical Hierarchy Process (AHP)Error! Bookmark
not defined.
2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ...... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan AHP Error! Bookmark not defined.
2.3 Penelitian Terdahulu ................................ Error! Bookmark not defined.
2.4 Kerangka Pemikiran ................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Jenis Data dan Informasi .............................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Pengambilan Data ........................... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Penyusunan Hierarki ............................. Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Kuesioner .............................................. Error! Bookmark not defined.
3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........ Error! Bookmark not defined.
3.4 Langkah-langkah Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ........................................................... Error! Bookmark not defined.fffff

viii
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAError! Bookmark not defined.
4.1 Pengumpulan Data ....................................... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ............... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Prosedur Pelaksanaan Procurement ...... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Data Transaksi Purchase Order (PO) PT. PLN Area Cianjur ...... Error!
Bookmark not defined.
4.1.4 Kuesioner AHP (Analytical Hierarchy Process)Error! Bookmark not
defined.
4.2 Metode Analisis AHP .................................. Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Penentuan Bobot Kriteria dan SubkriteriaError! Bookmark not
defined.
BAB V.................................................................... Error! Bookmark not defined.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Analisa Kriteria Utama dan Subkriteria ....... Error! Bookmark not defined.
5.2 Analisa Konsistensi Hierarki AHP............... Error! Bookmark not defined.
5.3 Analisa Pemilihan Pemasok ......................... Error! Bookmark not defined.
5.4 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu . Error! Bookmark not defined.
BAB VI .................................................................. Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN DAN SARAN .............................. Error! Bookmark not defined.
6.1 Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.
6.2 Saran ........................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Cakupan Kegiatan Pada Setiap Kegiatan Supply Chain Management ..... 9
Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan .................................................. 16
Tabel 2.3 Skala Nilai Perbandingan ....................................................................... 17
Tabel 2.4 Random Consistency Index ..................................................................... 20
Tabel 2.5 Contoh Matriks Awal ............................................................................. 21
Tabel 2.6 Contoh Matriks Awal (Lanjutan)............................................................ 22
Tabel 2.7 Contoh Normalisasi Matriks ................................................................... 22
Tabel 2.8 Contoh Bobot Kriteria ............................................................................ 22
Tabel 2.9 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Mengalikan Matriks Awal
Dengan Bobot) ........................................................................................................ 23
Tabel 2.10 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Membagi Jumlah Baris Dengan
Bobot....................................................................................................................... 23
Tabel 2.11 Perbandingan dengan Penelitian Lain ............................................. 25
Tabel 2.12 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)................................. 26
Tabel 2.13 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)................................. 27
Tabel 2.14 Perbandingan dengan Penelitian Lain (Lanjutan)................................. 28
Tabel 3.1 Daftar Responden ................................................................................... 32
Tabel 4.1 Data Transaski PO Tahun 2005 .............................................................. 44
Tabel 4.2 Data Transaski PO Tahun 2005 (Lanjutan) ............................................ 45
Tabel 4.3 Data Transaski PO Tahun 2010 .............................................................. 45
Tabel 4.4 Data Transaski PO Tahun 2016 .............................................................. 45
Tabel 4.5 Data Transaski PO Tahun 2016 (Lanjutan) ............................................ 46
Tabel 4.6 Rekapitulasi Kuisioner Responden 1 Level 1 (Klasifikasi) .................... 47
Tabel 4.7 Rekapitulasi Kuisioner Responden 2 Level 1 (Klasifikasi) .................... 47
Tabel 4.8 Rekapitulasi Kuisioner Responden 3 Level 1 (Klasifikasi) .................... 48
Tabel 4.9 Rekapitulasi Kuisioner Responden 4 Level 1 (Klasifikasi) .................... 48
Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Responden 5 Level 1 (Klasifikasi) .................. 48
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 1
Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 49
Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden
1 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 49
Tabel 4.13 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden
1 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 49
4.14 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 1
Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Lanjutan ................................................................ 50
Tabel 4.15 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 50
Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden
2 Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................ 50
Tabel 4.17 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)
Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) .......................................................... 51

x
Tabel 4.18 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)
Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) .................................................... 51
Tabel 4.19 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 52
Tabel 4.20 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 3
Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 52
Tabel 4.21 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden
3 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 52
Tabel 4.22 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden
3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 53
Tabel 4.23 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden
3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) (Lanjutan)..................................................... 53
Tabel 4.24 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 53
Tabel 4.25 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 4
Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 54
Tabel 4.26 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden
4 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 54
Tabel 4.27 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden
4 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 54
Tabel 4.28 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 55
Tabel 4.29 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden 5
Level 2 (Subkriteria/ Harga) ................................................................................... 55
Tabel 4.30 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) Responden
5 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................ 55
Tabel 4.31 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden
5 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) ............................................................................ 56
Tabel 4.32 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ............... 56
Tabel 4.33 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang)......................................................................................... 57
Tabel 4.34 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Diskon) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan
Diskon) ................................................................................................................... 57
Tabel 4.35 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang
dengan Spesifikasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan
Spesifikasi) ............................................................................................................. 57
Tabel 4.36 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang
Tanpa Cacat) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)57

xi
Tabel 4.37 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 58
Tabel 4.38 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk
Dihubungi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 58
Tabel 4.39 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi)..................................................................................... 58
Tabel 4.40 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 58
Tabel 4.41 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 59
Tabel 4.42 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 59
Tabel 4.43 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam
Hal Penanganan Transportasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 59
Tabel 4.44 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)
Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 59
Tabel 4.45 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang)......................................................................................... 60
Tabel 4.46 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Diskon) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan
Diskon) ................................................................................................................... 60
Tabel 4.47 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang
dengan Spesifikasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan
Spesifikasi) ............................................................................................................. 60
Tabel 4.48 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang
Tanpa Cacat) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)60
Tabel 4.49 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 61
Tabel 4.50 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk
Dihubungi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 61
Tabel 4.51 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi)..................................................................................... 61

xii
Tabel 4.52 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 61
Tabel 4.53 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 62
Tabel 4.54 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) ................................................................................. 62
Tabel 4.55 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal
Penanganan Transportasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal
Penanganan Transportasi) ....................................................................................... 62
Tabel 4.57 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga dengan
Kualitas Barang) ..................................................................................................... 62
Tabel 4.58 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Diskon) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan
Diskon) ................................................................................................................... 63
Tabel 4.59 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang
dengan Spesifikasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan
Spesifikasi) ............................................................................................................. 63
Tabel 4.60 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang
Tanpa Cacat) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)63
Tabel 4.61 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten)................................................................... 64
Tabel 4.62 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk
Dihubungi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi ....... 64
Tabel 4.63 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi)..................................................................................... 64
Tabel 4.64 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 64
Tabel 4.65 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 65
Tabel 4.66 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) ................................................................................. 65

xiii
Tabel 4.67 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam
Hal Penanganan Transportasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 65
Tabel 4.68 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)
Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 65
Tabel 4.69 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang)......................................................................................... 66
Tabel 4.70 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Diskon) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan
Diskon) ................................................................................................................... 66
Tabel 4.71 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang
dengan Spesifikasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan
Spesifikasi) ............................................................................................................. 66
Tabel 4.72 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang
Tanpa Cacat) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)66
Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 67
Tabel 4.74 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk
Dihubungi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 67
Tabel 4.75 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi)..................................................................................... 67
Tabel 4.76 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 67
Tabel 4.77 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 68
Tabel 4.78 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 68
Tabel 4.79 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam
Hal Penanganan Transportasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 68
Tabel 4.80 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)
Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 68
Tabel 4.81 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kepantasan Harga
dengan Kualitas Barang)......................................................................................... 69

xiv
Tabel 4.82 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Diskon) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan
Diskon) ................................................................................................................... 69
Tabel 4.83 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang
dengan Spesifikasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan
Spesifikasi) ............................................................................................................. 69
Tabel 4.84 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang
Tanpa Cacat) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Penyediaan Barang Tanpa Cacat)69
Tabel 4.85 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)........................................ 70
Tabel 4.86 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk
Dihubungi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemudahan Untuk Dihubungi) ..... 70
Tabel 4.87 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi)..................................................................................... 70
Tabel 4.88 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kecepatan Dalam Hal
Menanggapi Permintaan) ........................................................................................ 70
Tabel 4.89 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam
Menyelesaikan Keluhan) ........................................................................................ 71
Tabel 4.90 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat
Waktu Mengirimkan Barang)............................................................................ 71
Tabel 4.91 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam
Hal Penanganan Transportasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Dalam Hal Penanganan Transportasi) .................................................................... 71
Tabel 4.92 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)
Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah) ............................................ 71
Tabel 4.93 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi) .................... 73
Tabel 4.94 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) ........ 74
Tabel 4.95 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas) .... 74
Tabel 4.96 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) .... 74
Tabel 4.97 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan
Pengiriman)............................................................................................................. 75
Tabel 4.98 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan
Harga dengan Kualitas) .......................................................................................... 75
Tabel 4.99 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberi Diskon) .................................................................................................... 75
Tabel 4.100 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian
Barang dengan Spesifikasi Barang yang Diterapkan) ............................................ 75

xv
Tabel 4.101 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan
Barang Tanpa Cacat) .............................................................................................. 76
Tabel 4.102 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten)................................................................... 76
Tabel 4.103 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan
Untuk Dihubungi) ................................................................................................... 76
Tabel 4.104 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Informasi Secara Jelas) ...................................................................... 76
Tabel 4.105 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan
Menanggapi Permintaan Pelanggan) ................................................................. 77
Tabel 4.106 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap
Menanggapi Keluhan Pelanggan) ........................................................................... 77
Tabel 4.107 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati) .......................................... 77
Tabel 4.108 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Menangani Sistem Transportasi) ....................................................................... 77
Tabel 4.109 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan
Jumlah) ................................................................................................................... 78
Tabel 4.110 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Subkriteria dari Kriteria Kualitas
Tabel 4.111 Tabel Random Index .......................................................................... 79
Tabel 4.112 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 1
(Klasifikasi) ............................................................................................................ 80
Tabel 4.113 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Harga)........................................................................................... 80
Tabel 4.114 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level2
(Subkriteria/ Kualitas) ............................................................................................ 81
Tabel 4.115 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Layanan)....................................................................................... 81
Tabel 4.116 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman) ................................................................. 82
Tabel 4.117 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ H1) .................................................................................................. 82
Tabel 4.118 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ H2) .................................................................................................. 82
Tabel 4.119 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q1) .................................................................................................. 83
Tabel 4.120 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q2) .................................................................................................. 83
Tabel 4.121 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q3) .................................................................................................. 83
Tabel 4.122 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S1) ........................................................................................................ 83

xvi
Tabel 4.123 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S2) ........................................................................................................ 84
Tabel 4.124 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S3) ........................................................................................................ 84
Tabel 4.125 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S4) ........................................................................................................ 84
Tabel 4.126 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ D1) .................................................................................................. 84
Tabel 4.127 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ D2) .................................................................................................. 85
Tabel 4.128 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Ketapatan Jumlah) ............................................................................... 85
Tabel 4.129 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Harga) ... 85
Tabel 4.130 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Kualitas) ..... 86
Tabel 4.131 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Layanan)..... 86
Tabel 4.132 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan
Pengiriman)............................................................................................................. 86
Tabel 4.133 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan
Jumlah) .................................................................................................................. 86
Tabel 4.134 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Menyeluruh ................................ 95
Tabel 5.1 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kepantasan
Harga dengan Kualitas (H1) .............................................................................. 95
Tabel 5.2 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan
Memberi Diskon (H2)............................................................................................. 96
Tabel 5.3 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kesesuaian
Barang dengan Spesifikasi yang Ditetapkan (Q1) .................................................. 96
Tabel 5.4 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Penyediaan
Barang Tanpa Cacat (Q2) .................................................................................. 97
Tabel 5.5 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan
Memberikan Kualitas yang Konsisten (Q3) ........................................................... 97
Tabel 5.6 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemudahan
untuk Dihubungi (S1) ............................................................................................. 98
Tabel 5.7 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan
Memberikan Informasi Secara Jelas (S2).......................................................... 98
Tabel 5.8 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kecepatan
Menanggapi Permintaan Pelanggan (S3) ................................................................ 99
Tabel 5.9 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Cepat Tanggap
Menanggapi Keluhan Pelanggan (S4) .................................................................... 99
Tabel 5.10 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan
Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati (D1) ................................ 100
Tabel 5.11 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemampuan
Menangani Sistem Transportasi (D2) ................................................................... 100

xvii
Tabel 5.12 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Kriteria Ketepatan Jumlah101
Tabel 5.13 Bobot Pemeringkat Pemasok .............................................................. 101
Tabel 5.14 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 102
Tabel 5.15 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) ......................................................... 102

xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Elektrifikasi Kabupaten/ Kota Jawa Barat 2016 ....................... 1
Gambar 1.2 Presentase Kebutuhan Material Penunjang Tahun 2016 ...................... 3
Gambar 1.3 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint
Cable ........................................................................................................................ 4
Gambar 2.1 Metode-metode Pemilihan Supplier ................................................... 10
Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP................................................................... 14
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 29
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran (Lanjutan).......................................................... 30
Gambar 3.1 Struktur Hirarki Masalah Pemilihan Supplier PT. PLN Area
........................................................................................................................... 33
Gambar 3.2 Diagram Alir Perhitungan ................................................................... 34
Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian................................................................. 36
Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Penunjukan Langsung ..................................... 41
Gambar 4.2 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint
Cable ....................................................................................................................... 46
Gambar 4.3 Gambar Hirarki Keputusan Pemilihan Pemasok ............................. 72
Gambar 5.1 Bobot Penilaian Kriteria Utama .......................................................... 88
Gambar 5.2 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Kualitas ....................... 90
Gambar 5.3 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Ketepatan Pengiriman ....... 91
Gambar 5.4 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Harga ................................. 92
Gambar 5.5 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Layanan ............................. 93

xix
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan listrik di Indonesia saat ini dipasok oleh pembangkit listrik PLN.
Perusahaan Listrik milik Negara ini telah banyak memberikan kontribusi yang
besar dalam memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat. Selaku perusahaan
milik Negara yang menangani masalah kepentingan listrik di Indonesia, yang
memberikan jumlah pasokan listrik kepada masyarakat dalam jumlah yang
sangat besar.

Berikut grafik elektrifikasi listrik beberapa kabupaten di Jawa Barat 2016.

Gambar 1.1 Grafik Elektrifikasi Kabupaten/ Kota Jawa Barat 2016


(Sumber Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat)

Grafik di atas menunjukan bahwa rasio elektrifikasi Kabupaten Cianjur


mencapai 77%. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya yang ada di Jawa
Barat, Kabupaten Cianjur termasuk kabupaten di Jawa Barat dengan nilai
eletrifikasi yang tinggi.

1
2

Berdasarkan data pada gambar 1.1 tersebut pula, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa PLN memiliki peran yang penting dalam hal pendistribusian
energi listrik di Propinsi Jawa Barat.
Di era sekarang ini, tuntutan konsumen terhadap kualitas produk, harga,
ketepatan pengiriman serta ketersediaan produk di pasaran semakin tinggi. Oleh
karena itu, pelaku industri maupun pelaku bisnis perlu menerapkan pengelolaan
yang lebih terintegrasi agar kegiatan yang dilakukan dalam perindustrian
maupun bisnis tertentu dapat berjalan efektif dan efisien. Perkembangan dunia
usaha mengalami persaingan yang begitu ketat. Dalam memenangkan
persaingan tersebut perusahaan menggunakan berbagai metode atau cara
diantaranya dengan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk yang
berkualitas, ketepatan waktu pengiriman dan efisiensi biaya.

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang


pendistribusian energi listrik. Material-material yang dibutuhkan PLN Area
Cianjur untuk menunjang pendistribusian energi listrik ke konsumen diperoleh
dari beberapa supplier. Dalam hal penyampaian energi listrik, diperlukan
beberapa peralatan/ material untuk menunjang penyampaian energi listrik ke
konsumen. Di PLN, material-material tersebut dibagi kedalam 2 jenis, yaitu
material utama dan material penunjang. PLN Area Cianjur hanya memiliki
wewenang melakukan pengadaan langsung untuk material penunjang,
sedangkan material utama diperoleh dari Bandung yang merupakan pusat dari
PLN Distribusi Jawa Barat. Berikut dibawah merupakan kebutuhan material
penunjang tahun 2016 beserta presentasenya.
3

0%
Kebutuhan Material Penunjang
0%
2016
Cable Power Accecories
3% 1% 0% 0% (Joint Cable)
Conductor
4% Isolator
7%
Asesoris Tiang (Stainless
Steel Strap)
Asesoris Tiang (Preformed
47% Grip)
Cut Out Accecories

Asesoris Tiang (Travers)


38%
Universal Accecories

Lightning Arrester

Gambar 1.2 Presentase Kebutuhan Material Penunjang Tahun 2016


Sumber: PT. PLN (Persero) Area Cianjur

Gambar di atas, memperlihatkan bahwa Cable Power Accecories (Joint


Cable) merupakan material utama yang paling dibutuhkan dibandingkan
dengan material-material utama yang lain. Tentunya, banyak vendor yang
memberikan penawaran ke PLN untuk dapat memasok Joint Cable.
Pengadaan material dilakukan oleh beberapa divisi, diantaranya Manajer
Area, Divisi Pengadaan dan Divisi Gudang. Namun yang seringkali terjadi
adalah ketidaksesuaian penentuan kriteria yang menjadi prioritas dalam
pemilihan supplier. Hal ini mengakibatkan, target pemasangan yang dilakukan
tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pada rentang waktu 2005-2016
pembelian produk Joint Cable dilakukan setiap 5 tahun sekali. Padahal jika
prioritas kriteria diubah maka pembelian produk tersebut bisa dilakukan selama
10 tahun sekali. Berikut di bawah merupakan perbandingan antara realisasi
pemesanan dan target pemesanan.
4

Gambar 1.3 Perbandingan Realisasi Pemesanan dan Target Pemesanan Joint


Cable
(Sumber: PT. PLN Area Cianjur Divisi Kontruksi)

Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa terdapat ketidakseimbangan


antara target pemesanan dan realisasi pemesanan. Hal tersebut terjadi karena
kualitas produk dari Supplier X yang kurang baik dan menyebabkan pemesanan
harus dilakukan selama 5 tahun sekali. Selain itu, terjadi kerusakan yang
menyebabkan pengembalian kabel dalam masa garansi. Tentunya hal itu akan
menyebabkan rencana kerja tidak berjalan sesuai dengan target.
Selain itu, pelaksanaan pengadaan barang ataupun jasa saat ini hanya
berlandaskan pada Peraturan Keputusan Direksi tanpa adanya pembobotan dari
setiap kriteria yang ada. Hal ini menyebabkan, proses pemilihan supplier tidak
objektif.
Sebagai perusahaan yang terbilang sudah cukup lama dan berpengalaman,
perusahaan ini berusaha untuk terus meningkatkan kualitas jasanya. Dengan
memilih supplier yang optimal, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pada saat ini, perusahaan telah
mengidentifikasi ada tiga supplier potensial yang nantinya akan dipilih yang
terbaik.
Pemilihan supplier merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas
pembelian bagi perusahaan, dimana aktivitas pembelian merupakan aktivitas
5

yang memiliki nilai penting bagi perusahaan karena pembelian komponen,


bahan baku, dan persediaan merepresentasikan porsi yang cukup besar pada
produk jadinya. Dalam mengambil keputusan untuk memilih supplier,
pengambil keputusan (decision maker) membutuhkan alat analisis yang
memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang bersifat kompleks
sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas. Pemilihan supplier harus
dilakukan secara hati-hati karena pemilihan supplier yang salah akan
menyebabkan terganggunya proses produksi dan operasional perusahaan.
Pemilihan supplier merupakan masalah multi kriteria yang meliputi faktor-
faktor kuantitatif dan kualitatif. Beberapa kriteria yang berpengaruh pada
pemilihan supplier ini ada yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena
itu diperlukan metode yang bisa menyertakan keduanya dalam pengukuran.
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah metode
AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode ini menyertakan ukuran-ukuran
kualitatif dan kuantitatif. AHP adalah metode pengambilan keputusan yang
dikembangkan untuk pemberian prioritas beberapa alternatif ketika beberapa
kriteria harus dipertimbangkan, serta mengijinkan pengambil keputusan untuk
menyusun masalah yang kompleks ke dalam suatu bentuk hierarki atau
serangkaian level yang terintegrasi. Dalam penerapannya, AHP adalah sebuah
metode yang ideal untuk memberikan ranking/ urutan alternatif ketika beberapa
kriteria dan subkriteria ada dalam pengambilan keputusan. Beberapa kriteria
yang berpengaruh dan umum digunakan dalam pemilihan supplier diantaranya
adalah kriteria harga, kualitas, ketepatan pengiriman, ketepatan jumlah dan
layanan. (Saaty, 1994)
Kadang kala, kriteria-kriteria ini bertentangan satu sama lain. Sebagai
contoh, supplier lebih memilih menawarkan harga lebih rendah dengan kualitas
di bawah rata-rata, sementara supplier lain menawarkan barang dengan kualitas
baik tetapi dengan pengiriman yang tidak pasti. Bagaimanapun sulit untuk
menemukan supplier yang bisa memenuhi semua kriteria atau yang baik dalam
semua kriteria, tetapi paling tidak bisa menemukan supplier yang optimal bagi
perusahaan. Proses pemilihan supplier ini bermula dari kebutuhan akan
supplier, menentukan dan merumuskan kriteria keputusan, pre-kualifikasi
6

(penyaringan awal) dan menyiapkan sebuah shotlist supplier potensial dari suatu
daftar pemasok/ supplier, pemilihan supplier akhir dan monitoring supplier terpilih
yaitu evaluasi dan penilaian berlanjut.
Dari pemaparan di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui
urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier serta untuk
mengetahui supplier terbaik dari material Joint Cable di PT. PLN Area Cianjur.

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Bagaimanakah urutan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier pada PT.


PLN Area Cianjur?
2. Supplier/ pemasok manakah yang sebaiknya dipilih oleh PT PLN Area
Cianjur berdasarkan metode AHP?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui urutan prioritas kriteria dalam pemilihan supplier pada PT.
PLN Area Cianjur.
2. Mengetahui supplier/ pemasok yang sebaiknya dipilih oleh PT. PLN Area
Cianjur.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalahan dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.
b. Data yang diambil adalah data tahun 2016.
c. Pemilihan supplier yang dianalisa hanya supplier untuk material Joint
Cable.
d. Supplier X merupakan supplier yang saat ini memasok kebutuhan Joint
Cable ke PT. PLN Area Cianjur.
e. Penelitian dilakukan karena pemilihan supplier saat ini yang subjektif dan
menyebabkan terdapat ketidakseimbangan pada target dan realisasi
pemasangan.
7

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dari Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari 6 bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah
dan sistematika penulisan, dengan maksud memperoleh gambaran
umum mengenai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini mengemukakan teori-teori yang menunjang serta digunakan


dalam membantu pengolahan data dan analisa pembahasan.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini mengemukakan metodologi penelitian penulisan yang


digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir serta gambaran umum
perusahaan yaitu di PT. PLN (Persero) Area Cianjur.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Hasil dari pengumpulan data yang terdiri dari melakukan identifikasi


data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada
pembahasan masalah.

BAB V Hasil dan Analisis

Pada Bab ini mengemukakan pengolahan data dan analisa dari hasil
pengumpulan data.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Merupakan bab terakhir dari tugas akhir ini yang berisi kesimpulan dari
hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan
dengan penulisan ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Supplier Selection

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan supplier.


Berikut dibawah merupakan beberapa metode dalam pemilihan supplier.

Gambar 2.1 Metode-metode Pemilihan Supplier


Sumber: Pal, et al (2013)

Metode-metode dalam pemilihan supplier dibagi menjadi 6 kategori,


diantaranya:

1. Methods of prequalicification of suppliers


Pada kategori ini terdapat 3 metode, yaitu Categorical Methods,
Data Envelopment Analysis (DEA) dan Cluster Analysis. Categorical
Methods merupakan pendekatan kualitatif dimana pembeli memberikan nilai
secara keseluruhan berdasarkan data historis dan pengalaman pembeli (Om
Pal, et al, 2013). DEA adalah sistem klasifikasi yang membagi pemasok
antara dua kategori, 'efisien' atau 'tidak efisien'. Pemasok dinilai
berdasarkan dua kriteria, yaitu output dan input (Maggie, et al, 2001).

8
9

Sedangkan Cluster Analysis adalah metode dasar dari statistik yang


menggunakan algoritma klasifikasi untuk mengelompokkan sejumlah item
yang dijelaskan oleh serangkaian nilai atribut numerik ke dalam beberapa
kelompok (Hinkle, et al, 1969).
2. Multi Attribute Decision Making (MADM)
Terdapat beberapa teknik dalam MADM, yaitu Analytical
Hierarchy Process, Analytic Network Process, Total Cost of Ownership
(TCO) Models, Technique for the Order Performance by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS), Multiple Attribute Utility Theory (MAUT) dan
Outranking Methods. AHP adalah metode pengambilan keputusan yang
dikembangkan untuk memprioritaskan alternatif bila beberapa kriteria harus
dipertimbangkan dan memungkinkan pengambil keputusan untuk menyusun
masalah kompleks dalam bentuk hierarki (Saaty, T. L, 1996). Analytical
Network Process (ANP) adalah bentuk AHP yang lebih umum,
menggabungkan umpan balik dan hubungan saling tergantung antara atribut
dan alternatif keputusan (Saaty, T. L, 1999). TCO sepeti yang dinyatakan
oleh Ellram (1995) adalah sebuah metodologi dan filosofi yang terdiri dari
summarization dan quantification dari semua atau beberapa biaya yang
terkait dengan pemilihan supplier. TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa
alternatif optimal harus memiliki jarak terpendek dari positive ideal solution
(PIS) dan jarak terjauh dari negative ideal solution (NIS) (Elanchezian., et
al, 2010). Dan MAUT yang diusulkan oleh Min, H., merupakan metodes
yang digunakan untuk merumuskan strategi sumber yang layak dan mampu
menangani beberapa atribut yang saling bertentangan, namun metode ini
hanya digunakan untuk pemilihan pemasok internasional, dimana
lingkungannya lebih rumit dan berisiko. (Bross, M.E, et al, 2004).
3. Mathematical Programming Models
Dalam metode ini terdapat beberapa teknik, yaitu Multi Objective
Models dan Goal Programming Models. Multi Objective Models merupakan
model yang menangani masalah optimalisasi yang melibatkan dua atau lebih
kriteria bertepatan. Sedangkan tidak seperti kebanyakan model
pemrograman matematika, goal programming menyediakan
10

pengambil keputusan dengan fleksibilitas yang cukup untuk menetapkan


tingkat target pada kriteria yang berbeda dan mendapatkan solusi terbaik
yang sedekat mungkin dengan masing-masing target yang ditetapkan
(Aissaoui, N. M., et al, 2007).
4. Artificial Intelligence Methods
Artificial Intelligence (AI) model adalah sistem berbasis komputer
yang dilatih oleh pengambil keputusan yang menggunakan data dan
pengalaman historis. Metode-metode yang digunakan dalam pendekatan ini
adalah Case-Based-Reasoning (CBR) dan Artificial Neural Network.
Sistem CBR adalah data berbasis perangkat lunak yang menyediakan
pembuat keputusan dengan informasi dan pengalaman yang berguna dari
situasi keputusan sebelumnya yang serupa (Faez, F., et al, 2009). Sedangkan
model ANN merupakan pendekatan dengan cara menghemat uang dan
waktu. Kelemahan model ini adalah menuntut perangkat lunak khusus dan
membutuhkan tenaga ahli yang ahli (Kuo, R.J., et al, 2010).
5. Fuzzy Logic Approach
Dalam metode ini, nilai linguistik digunakan untuk menilai peringkat
dan bobot untuk berbagai faktor. Penilaian linguistik ini dapat dinyatakan
dalam bilangan fuzzy trapesium atau segitiga (Weber, C.A., et al, 1992)
6. Combined Approaches/ Hybrid Methods
Beberapa penulis telah menggabungkan model keputusan dari
berbagai langkah dalam proses pemilihan pemasok. Misalnya Boran (2009)
telah mengusulkan pendekatan pengambilan keputusan kelompok multi
kriteria dengan menggunakan TOPSIS fuzzy, untuk mengatasi
ketidakpastian.
Dari paparan mengenai beberapa metode dalam pemilihan supplier
di atas, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process. AHP merupakan salah satu metode yang ada dalam
model Multi Attribute Decision Making (MADM) techniques. Jika
dibandingkan dengan metode lainnya yang ada di dalam MADM techniques
yaitu Analytical Network Process (ANP), AHP merupakan struktur yang
11

hierarki dan tidak mengakomodasikan adanya feedback. Sedangkan ANP


memiliki struktur jaringan dan mengakomodasikan adanya feedback (umpan
balik). Saaty (1996) dan Saaty (2001), menyatakan bahwa feedback atau
jaringan umpan balik adalah struktur untuk memecahkan masalah yang tidak
dapat disusun dengan menggunakan struktur hirarki. Struktur umpan balik
tidak mempunyai bentuk linier dari atas ke bawah, tetapi Nampak seperti
sebuah jaringan siklus pada masing-masing klaster dari setiap elemen serta
dapat berbentuk looping pada klaster itu sendiri. Bentuk ini tidak dapat
disebut sebagai level (Ascarya, 2005). Pada penelitian ini, masalah dapat
digambarkan dengan struktur hierarki dan masalah dapat diselesaikan
dengan menggunakan struktur yang berhierarki.

2.2 Analytical Hierarchy Process


Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas
L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat
pada tahun 1970-an. AHP pada dasarnya dirancang untuk menentukan prioritas
terbaik dari beberapa alternatif yang memiliki bobot kepentingan masing-
masing. AHP banyak digunakan pada keputusan untuk banyak kriteria,
perencanaan, alokasi sumberdaya dan penentuan prioritas dari strategi-strategi
yang dimiliki pemain dalam situasi konflik (Tahriri, F., et al, 2008).

2.2.1 Kegunaan Analytical Hierarchy Process (AHP)


AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah-masalah dalam hal perencanaan, penentuan
alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber
daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil,
perencanaan sistem, pengukuran performansi, optimasi, dan pemecahan
konflik.
12

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP


Keuntungan dari metode AHP dalam pemecahan persoalan dan
pengambilan keputusan adalah:

a. Kesatuan: AHP memberi satu model tunggal yang mudah


dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.
b. Kompleksitas: AHP memadukan ancangan deduktif dan
ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan
kompleks.
c. Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling
ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak
memaksakan pemikiran linier.
d. Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami
pikiran untuk memilah elemen-elemen suatu sistem dalam
berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang
serupa dalam setiap tingkat.
e. Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal
dan wujud suatu model untuk menetapkan prioritas.
f. Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-
pertimbangan yang digunakan dalam menentukan prioritas.
g. Sintesis: AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang
kebaikan setiap alternatif.
h. Tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas
relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang
memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
i. Penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus
tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai
penilaian yang berbeda-beda.
j. Pengulangan proses: AHP memungkinkan orang memperhalus
definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki
pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.
Di samping kelebihan-kelebihan di atas, terdapat pula beberapa
kesulitan dalam menerapkan metode AHP ini. Apabila kesulitan-
13

kesulitan tersebut tidak dapat diatasi, maka dapat menjadi kelemahan


dari metode AHP dalam pengambilan keputusan.
a. AHP tidak dapat diterapkan pada suatu perbedaan sudut pandang
yang sangat tajam/ekstrim di kalangan responden.
b. Metode ini mensyaratkan ketergantungan pada sekelompok ahli
sesuai dengan jenis spesialis terkait dalam pengambilan
keputusan.
2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan AHP
a. Penyusunan struktur hirarki masalah
Sistem yang kompleks dapat dengan mudah dipahami kalau
sistem tersebut dipecah menjadi berbagai elemen pokok kemudian
elemen-elemen tersebut disusun secara hirarkis.

Gambar 2.2 Struktur Hierarki AHP

Sumber: Saaty (1994)

Hirarki masalah disusun untuk membantu proses pengambilan


keputusan dengan memperhatikan seluruh elemen keputusan yang
terlibat dalam sistem. Sebagian besar masalah menjadi sulit untuk
diselesaikan karena proses pemecahannya dilakukan tanpa
memandang masalah sebagai suatu sistem dengan suatu struktur
tertentu.

Pada tingkat tertinggi dari hirarki, dinyatakan tujuan, sasaran


dari sistem yang dicari solusi masalahnya. Tingkat berikutnya
merupakan penjabaran dari tujuan tersebut. Suatu hirarki dalam
metode AHP merupakan penjabaran elemen yang tersusun dalam
14

beberapa tingkat, dengan setiap tingkat mencakup beberapa elemen


homogen. Sebuah elemen menjadi kriteria dan patokan bagi elemen-
elemen yang berada di bawahnya. Dalam menyusun suatu hirarki
tidak terdapat suatu pedoman tertentu yang harus diikuti. Hirarki
tersebut tergantung pada kemampuan penyusun dalam memahami
permasalahan. Namun tetap harus bersumber pada jenis keputusan
yang akan diambil.

Untuk memastikan bahwa kriteria-kriteria yang dibentuk


sesuai dengan tujuan permasalahan, maka kriteria-kriteria tersebut
harus memiliki sifat-sifat berikut:

1. Minimum
Jumlah kriteria diusahakan optimal untuk memudahkan analisis.
2. Independen
Setiap kriteria tidak saling tumpang tindih dan harus dihindarkan
pengulangan kriteria untuk suatu maksud yang sama.
3. Lengkap
Kriteria harus mencakup seluruh aspek penting dalam
permasalahan.
4. Operasional
Kriteria harus dapat diukur dan dianalisis baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dan dapat dikomunikasikan.
b. Penentuan Prioritas
1. Relative Measurement
Yang pertama dilakukan dalam menetapkan prioritas elemen-
elemen dalam suatu pengambilan keputusan adalah membuat
perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk
berpasangan seluruh kriteria untuk setiap subsistem hirarki. Dalam
perbandingan berpasangan ini, bentuk yang lebih disukai adalah
matriks karena matriks merupakan alat yang sederhana yang biasa
dipakai, serta memberi kerangka untuk menguji konsistensi.
15

Rancangan matriks ini mencerminkan dua segi prioritas yaitu


mendominasi dan didominasi.
Misalkan terdapat suatu subsistem hirarki dengan kriteria C dan
sejumlah n alternatif di bawahnya, Ai sampai An. Perbandingan

antar alternatif untuk subsistem hirarki itu dapat dibuat dalam


bentuk matriks n x n, seperti pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 …. An

A1 a11 a12 a13 a1n

A2 a21 a22 a23 a2n

A3 a31 a32 a33 a3n


…. ….

An an1 an2 an3 …. ann

Sumber: Saaty (1994)

Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap


A1 (kolom) yang menyatakan hubungan:

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1 (baris) terhadap


kriteria C dibandingkan dengan A1 (kolom), atau
b. Seberapa jauh dominasi A1 (baris) terhadap A1 (kolom), atau
c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada A1 (baris)
dibandingkan dengan A1 (kolom).

Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan


diperoleh dari skala perbandingan yang disebut Saaty pada tabel

2.2. Apabila bobot kriteria Ai adalah wi dan bobot elemen wj maka


16

skala dasar 1-9 yang disusun Saaty mewakili perbandingan


(wi/wj)/1. Angka-angka absolut pada skala tersebut merupakan

pendekatan yang amat baik terhadap perbandingan bobot elemen Ai

terhadap elemen Aj.

Tabel 2.3 Skala Nilai Perbandingan


Skala
Tingkat Definisi Keterangan
Kepentingan
1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama
Pengalaman dan penilaian sedikit memihak satu elemen
3 Sedikit lebih penting dibandingkan dengan pasangannya
Pengalaman dan penilaian sedikit memihak satu elemen
5 Lebih penting dibandingkan dengan pasangannya
Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat
7 Sangat penting nyata dibandingkan dengan pasangannya
Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dengan pasangannya,
9 Mutlak lebih penting pada tingkat keyakinan yang tertinggi
Diberikan bila terdapat keraguan penilaian antara dua penilaian
2,4,6,8 Nilai tengah yang berdekatan
Bila aktivitas I memperoleh suatu angka bila dibandingkan dengan
Kebalikan Aij = 1/Aij aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan i

Sumber: Saaty (1994)

2. Eigenvalue dan Eigenvektor


Apabila seseorang yang sudah memasukkan
persepsinya untuk setiap perbandingan antara kriteria-kriteria yang
berada dalam satu level atau yang dapat diperbandingkan maka
untuk mengetahui kriteria mana yang paling disukai atau yang
paling penting, disusun sebuah matriks perbandingan. Bentuk
matriks ini adalah simetris atau biasa disebut dengan matriks bujur
sangkar. Apabila ada 3 kriteria yang dibandingkan dalam satu level
matriks maka disebut matriks 3x3. Ciri utama dari matriks
perbandingan yang dipakai model AHP adalah kriteria diagonalnya
dari kiri atas ke kanan bawah adalah 1 (satu) karena yang
dibandingkan adalah dua kriteria yang sama. Selain itu sesuai
17

dengan sistematika berpikir otak manusia, matriks perbandingan


yang dibentuk bersifat matriks resiprokal misalnya kriteria A lebih
disukai dengan skala 3 dibandingkan kriteria B maka dengan
sendirinya kriteria B lebih disukai dengan skala 1/3 dibandingkan
A.
Setelah matriks perbandingan untuk sekelompok
kriteria telah selesai dibentuk maka langkah berikutnya adalah
mengukur bobot prioritas setiap kriteria tersebut dengan dasar
persepsi seorang ahli yang telah dimasukkan dalam matriks
tersebut. Hasil akhir perhitungan bobot prioritas tersebut
merupakan suatu bilangan desimal di bawah satu dengan total
prioritas untuk kriteria-kriteria dalam satu kelompok sama dengan
satu. Dalam penghitungan bobot prioritas dipakai cara yang paling
akurat untuk matriks perbandingan yaitu dengan operasi matematis
berdasarkan operasi matriks dan vector yang dikenal dengan nama
eigenvector.
Eigenvector adalah sebuah vector yang apabila
dikalikan sebuah matriks hasilnya adalah vector itu sendiri
dikalikan dengan sebuah bilangan scalar atau parameter yang tidak
lain adalah eigenvalue.
Bentuk persamaannya sebagai berikut:

A.w = λ.w ………………………………………………… (2.1)


Dengan:
w = eigenvector
λ = eigenvalue
A = matriks bujursangkar

Eigenvector biasa disebut sebagai vector karakteristiknya dari


sebuah matriks bujur sangkar sedangkan eigenvalue merupakan
akar karakteristiknya dari matriks tersebut. Metode ini yang dipakai
sebagai alat pengukur bobot prioritas setiap matriks perbandingan
dalam model AHP karena sifatnya lebih akurat dan
18

memperhatikan semua interaksi antarkriteria dalam matriks.


Kelemahan metode ini adalah sulit dikerjakan secara manual
terutama apabila matriksnya terdiri dari tiga kriteria atau lebih
sehinggamemerlukan bantuan program komputer untuk
memecahkannya.

c. Konsistensi
Salah satu asumsi utama model AHP yang membedakannya
dengan model-model pengambilan keputusan lain adalah tidak
adanya syarat konsistensi mutlak. Dengan model AHP yang
memakai persepsi manusia sebagai inputnya maka
ketidakkonsistenan mungkin terjadi karena manusia memiliki
keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten
terutama kalau harus membandingkan banyak kriteria. Berdasarkan
kondisi ini maka manusia dapat menyatakan persepsinya tersebut
akan konsisten nantinya atau tidak.
Pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri
didasarkan atas eigenvalue maksimum. Dengan eigenvalue
maksimum, inkonsistensi yang biasa dihasilkan matriks
perbandingan dapat diminimumkan.
Rumus dari indeks konsistensi (consistency index/CI)
adalah:

CI = (λmaks – n) / (n – 1) ……………………... (2.2)

Dengan:

CI = indeks konsistensi
λmaks = eigenvalue maksimum
n = orde matriks
Dengan λ merupakan eigenvalue dan n ukuran matriks,
eigenvalue maksimum suatu matriks tidak akan lebih kecil dari
nilai n sehingga tidak mungkin ada nilai CI negatif. Makin dekat
eigenvalue maksimum dengan besarnya matriks, makin
19

konsisten matriks tersebut dan apabila sama besarnya maka


matriks tersebut konsisten 100% atau inkonsistensi 0%. Dalam
pemakaian sehari-hari CI tersebut biasa disebut indeks
inkonsistensi karena rumus (2.2) di atas memang lebih cocok
untuk mengukur inkonsistensi suatu matriks.

Indeks inkonsistensi di atas kemudian diubah ke dalam


bentuk rasio inkonsistensi dengan cara membaginya dengan
suatu indeks random. Indeks random menyatakan rata-rata
konsistensi dari matriks perbandingan berukuran 1 sampai 10
yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National
Laboratory dan kemudian dilanjutkan oleh Wharton School.

Tabel 2.4 Random Consistency Index (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

Sumber : Saaty (1994)

CR = CI / RI

CR = Rasio Konsistensi

RI = Indeks Random (Random Consistency Index)


Selanjutnya konsistensi responden dalam mengisi
kuesioner diukur. Pengukuran konsistensi ini dimaksudkan
untuk melihat ketidakkonsistenan respon yang diberikan
responden. Jika CR < 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan
pada matriks kriteria yang diberikan konsisten. Jika CR > 0,1
maka maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria
yang diberikan tidak konsisten. Sehingga jika tidak konsisten,
maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur
kriteria maupun alternatif harus diulang.
20

d. Sintesis Prioritas

Untuk memperoleh perangkat prioritas yang menyeluruh


bagi suatu persoalan keputusan, diperlukan suatu pembobotan
dan penjumlahan untuk menghasilkan suatu bilangan tunggal
yang menunjukkan prioritas suatu elemen.

Langkah yang pertama adalah menjumlahkan nilai-nilai


dalam setiap kolom kemudian membagi setiap entri dalam setiap
kolom dengan jumlah pada kolom tersebut untuk memperoleh
matriks yang dinormalisasi. Normalisasi ini dilakukan untuk
mempertimbangkan unit kriteria yang tidak sama. Yang terakhir
adalah merata-ratakan sepanjang baris dengan menjumlahkan
semua nilai dalam setiap baris dari matriks yang dinormalisasi
tersebut dan membaginya dengan banyaknya entri dari setiap
baris sehingga sintesis ini menghasilkan persentase prioritas
relatif yang menyeluruh.

Cara lain untuk memperoleh nilai bobot kriteria adalah


dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Matriks perbandingan diperoleh dari penilaian responden.

Tabel 2.5 Contoh Matriks Awal

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3


Sub 1 1 6 2
Sub 2 1/6 1 1/5
Sub 3 1/2 5 1
Tabel 2.6 Contoh Matriks Awal (Lanjutan)

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3


Jml kolom 1,67 12 3,2
Sumber: Bello (2003)
21

2. Bagi masing-masing elemen pada kolom tertentu dengan


nilai jumlah kolom tersebut. Kemudian hasil tersebut
dinormalisasi untuk mendapatkan vector eigen matriks
dengan merata-ratakan jumlah baris terhadap tiga elemen
subtujuan.
Tabel 2.7 Contoh Normalisasi Matriks

Jumlah

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Baris Bobot

Sub 1 0,60 0,50 0,63 1,73 0,58


Sub 2 0,10 0,08 0,06 0,25 0,08
Sub 3 0,30 0,42 0,31 1,03 0,34
Jumlah 1,00 1,00 1,00 1,00
Perhitungan di atas menunjukan vector eigen yang
merupakan bobot prioritas ketiga elemen terhadap tujuan.
Untuk menghitung rasio konsistensi adalah dengan
langkah-langkah seperti contoh berikut ini, dengan
melanjutkan contoh pada bagian sebelumnya.
Pada contoh perhitungan bobot telah didapatkan bobot
dari masing-masing sub tujuan berikut:
Tabel 2.8 Contoh Bobot Kriteria
Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Bobot

Sub 1 1 6 2 0,58
Sub 2 1/6 1 1/5 0,08
Sub 3 1/2 5 1 0,34
Sumber: Bello (2003)

3. Kalikan nilai matriks perbandingan awal dengan bobot,


didapatkan matriks sebagai berikut:
22

Tabel 2.9 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Mengalikan Matriks Awal

Dengan Bobot)

Tujuan Sub 1 Sub 2 Sub 3 Jml baris

Sub 1 0,580 0,480 0,680 1,740


Sub 2 0,097 0,080 0,068 0,245
Sub 3 0,290 0,400 0,340 1,030

4. Bagi jumlah baris dengan bobot

Tabel 2.10 Contoh Perhitungan Rasio Konsistensi (Membagi Jumlah Baris


Dengan Bobot)
Tujuan Jumlah Baris Bobot Hasil Bagi

Sub 1 1,740 0,58 3


Sub 2 0,245 0,08 3,0626
Sub 3 1,030 0,34 3,0294

5. Menghitung nilai λ maks


λ maks = (3+3,0626+3,0294)/3 = 3,03067
6. Menghitung nilai Consistency Index (CI)
�����𝑠
CI = �−1
-𝑛
CI = (3,03067-3) / (3-1) = 0,015335

7. Menghitung nilai rasio konsistensi (CR), yaitu membagi CI


dengan indeks random (RI). Untuk orde matriks n=3 maka
nilai RI adalah 0,58.
CR = CI/RI

= 0,015335/0,58

= 0,026

Rasio konsistensi sebesar 0,026 kurang dari batas toleransi


0,1. Maka matriks perbandingan berpasangan pada contoh ini
23

dikatakan konsisten. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian


tidak perlu diperbaiki/ diulang.

2.3 Penelitian Terdahulu


Penelitian yang dilakukan oleh Saaty (2008) dengan judul Decision Making
with The Analytic Hierarchy Process merupakan penelitian yang memberikan
ilustrasi tentang penggunaan metode AHP dan tahapan dalam penentuan
alternatif pemilihan keputusan berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah
didefinisikan. Dalam penelitian ini Saaty menyatakan AHP merupakan suatu
teori pengukuran melalui perbandingan matriks berpasangan dan
mengandalkan pembobotan nilai berdasarkan skala untuk mendapatkan skala
prioritas. Pertimbangan dalam pembobotan (judgment) ini dapat menjadi tidak
konsisten, dan bagaimana untuk mengukur ketidakkonsistenan ini merupakan
hal utama dari konsep AHP. Skala prioritas yang telah diperoleh ini kemudian
disintesis untuk mendapatkan rekomendasi keputusan.

Pada bidang pemilihan supplier, metode AHP digunakan untuk


mengevaluasi dan memilih pemasok terbaik untuk perusahaan manufaktur
skala kecil. Metode AHP ini kemudian diterapkan sesuai dengan hasil survei
kuesioner. Beberapa alternatif yang memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan
yang telah diputuskan, akan dipilih dan dilakukan perhitungan. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Arvind Jayant, et al (2011) ini menunjukkan bahwa AHP
memiliki kapabilitas untuk flexible dan diaplikasikan di berbagai jenis industri
untuk memilih vendor mereka; Fabio de Felice, et al (2015) penelitian
menunjukan bahwa AHP dapat digunakan sebagai alat dalam pengambilan
keputusan, seperti pemelihan supplier yang sifatnya long-term relationship;
Eylem, Koc., et al (2014) masalah pemilihan supplier yang ada di perusahaan
dapat teratasi dengan metode AHP. Metode ini menunjukan 1 supplier terbaik
dengan bobot tertinggi diantara 3 supplier lainnya; Politis, S. et al (2010)
Pemilihan mitra bisnis yang terbaik bagi perusahaan ditentukan dengan
menggunakan metode AHP. Metode ini cenderung mengidentifikasi mitra
bisnis terbaik dikelasnya berdasarkan parameter perusahaan dan nilai yang didapat dari perhitungan.

Keterangan:

A = Cost

B = Service

C = Quality

D = Safety

E = Environment

F = Availability

G = On Time Delivery

H = Delivery Quantity

I = Capability

24
Tabel 2.11 Perbandingan dengan Penelitian Lain

Nama Kriteria Metode


No Penulis Judul Objek Hasil
Penyelesaian
(Tahun) A B C D E F G H I
Performance
AHP dapat digunakan sebagai alat
Felice, Measurement Model
Pemilihan pengambilan keputusan, seperti
1 et al For The Supplier √ √ √ √ Supplier AHP
pemilihan supplier yang sifatnya
(2015) Selection Based on
long-term relationship.
AHP
Hasil dari penelitian menunjukan
An AHP Based
bahwa model AHP memiliki
Jayant, Approach for Supplier
Pemilihan kapabilitas untuk flexible dan
2 et al Evaluation and √ √ √ AHP
Supplier diaplikasikan di berbagai jenis
(2011) Selection in Supply
industri untuk memilih vendor
Chain Management
mereka.
Analisa Pemilihan
Supplier Sebagai Hasil dari penelitian ini adalah
Komponen diperoleh satu supplier dari 5 supplier
Hanum,
Pendukung Produksi Pemilihan yang tersedia. Supplier terpilih adalah
3 et al √ √ √ √ AHP
Pt. Xyz Menggunakan Supplier supplier yang memiliki bobot
(2015)
Metode Analytic tertinggi dibandingkan dengan
Hierarchy Process supplier lainnya
(AHP)

25
Tabel 2.1212 Perbandingan dengan Penelitian Lain
(Lanjutan)
Nama Kriteria
Metode
No Penulis Judul Objek Hasil
Penyelesaian
(Tahun) A B C D E F G H I
Analisa
Pengambilan Hasil dari penelitian ini menunjukan
Keputusan Pada bahwa gel antiseptik yang terbaik
Penentuan Cairan dilihat dari segi efektifitas
Hariwan,
Antiseptik Tangan Pemilihan antimikroba, kekentalan, harga,
4 et al √ √ √ AHP
yang Terbaik Material ketersediaan serta wangi dan
(2015)
dengan Metode kelembutan yang dimiliki oleh
Analytical masing-masing antiseptik adalah
Hierarchy Process antiseptik C.
(AHP)
An AHP Approach
Pendekatan AHP dapat
to a Real World
menyelesaikan masalah yang ada di
Koc, et Supplier Selection Store
5 √ √ √ AHP perusahaan. Dari 4 supplier yang
al (2014) Problem: A Case Selection
ada terpilih lah 1 supplier dengan
Study of Carglass
bobot tertinggi.
Turkey

26
Tabel 2.1313 Perbandingan dengan Penelitian Lain
(Lanjutan)
Nama Kriteria
Metode
No Penulis Judul Objek Hasil
A B C D E F G H I Penyelesaian
(Tahun)
AHP merupakan proses yang
kompatibel dalam evaluasi
Politis, Analytical Hierarchy pemasok untuk menjamin evaluasi
Pemilihan
6 et al. Process in Supplier √ √ √ √ AHP yang jelas, obyektif dan mudah
Supplier
(2010) Evaluation dipahami. Ketika pemasok baru
mask ke dalam sistem, evaluasi
harus direstart
Supplier Selection
Hasil menunjukan bahwa Supplier
through Analytical
Verma, satu memiliki jumlah prioritas
Hierarchy Process:
D.S, et Pemilihan terbesar dibandingkan supplier
7 A Case Study In √ √ √ √ AHP
al. Supplier lainnya. Maka, dapat dikatakan
Small Scale
(2013) bahwa supplier satu merupakan
Manufacturing
supplier terbaik untuk perusahaan
Organization

27
Tabel 2.1414 Perbandingan dengan Penelitian Lain
(Lanjutan)
Nama Kriteria
No Penulis Judul Objek Metode Hasil
(Tahun) A B C D E F G H I Penyelesaian

A Fuzzy Analytic Dengan mengintegrasikan perhitungan


nilai integral dengan pendekatan fuzzy,
Aktepe, Hierarchy Process
Pemilihan ambiguitas yang terlibat dalam data
8 et al Model For Supplier √ √ √ √ Supplier
Fuzzy AHP
dapat diwakili dan diproses secara
(2011) Selection And A efektif untuk membuat keputusan yang
Case Study lebih efektif

Metode Fuzzy AHP digunakan untuk


menentukan Supplier terbaik pada
Digalwar, A Fuzzy AHP braking system material berdasarkan
Pemilihan
9 et al Approach for √ √ Supplier
Fuzzy AHP ranking dari kriteria. Fuzzy AHP
(2014) Supplier Selection merupakan pendeketan yang hanya
sedikit menggunakan computational
expense

Analisis Pemilihan
Supplier
Ngatawi,
Menggunakan Pemilihan Terpilih supplier A dengan bobot
10 et al √ √ √ √ √ Supplier
AHP tertinggi sebagai supplier yang terbaik
Metode Analytic
(2011)
Hierarchy Process
(AHP)

28
29

2.4 Kerangka Pemikiran


Permasalahan yang terjadi di PT. PLN Area Cianjur

Ketidaksesuaian prioritas kriteria yang digunakan dalam


pemilihan supplier antar divisi, sehingga target pemasangan
yang terjadi tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier: (Dickson, 1966)


1. Harga
• Kepantasan harga dengan kualitas barang (H1)
• Kemampuan memberikan diskon (H2)
2. Kualitas
• Kesesuaian barang dengan speifikasi yang ditentukan (Q1)
• Penyediaan barang tanpa cacat (Q2)
• Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3)
3. Layanan
• Kemudahan untuk dihubungi (S1)
• Kemampuan memberikan informasi secara jelas (S2)
• Cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pelanggan (S4)
4. Ketepatan Pengiriman
• Kemampuan mengirim barang sesuai tanggal yang disepakati (D1)
• Kemampuan dalam penanganan system trasnportasi (D2)
5. Ketepatan Jumlah

Persepsi responden terhadap Persepsi responden terhadap


tingkat kepentingan masing- kinerja supplier berkenaan
masing kriteria dan subkriteria dengan masing-masing
dalam pemilihan supplier subkriteria dalam emilihan
supplier

Analisis AHP

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran


30

Alternatif Pemilihan Supplier

Supplier optimal (best


supplier)

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran (Lanjutan)


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Informasi
Jenis data dan informasi yang digunakan merupakan data primer (hasil
kuesioner atau pengukuran langsung) dan data sekunder (data-data yang
diperoleh dari PLN). Data yang dikumpulkan antara lain diperoleh dari:

1. PT. PLN Area Cianjur (Divisi Pengadaan), yaitu berupa data pesanan
bahan, biaya pengiriman dan jumlah produk yang diterima perusahaan.
2. Kuesioner
Kuesioner dilakukan untuk memberian pembobotan terhadap kriteria
pembanding secara sederhana untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
dalam pengisiannya.

3.2 Metode Pengambilan Data


Metode pemeringkatan kriteria dan pemasok di PT. PLN Area Cianjur
dibentuk berdasarkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Pada tahap
awal metode AHP dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap beberapa
kriteria penilaian pemasok sehingga terbentuk suatu hirarki keputusan.

Pembentukan hirarki keputusan dilakukan dengan cara menyebarkan


kuesioner kepada tenaga ahli PT. PLN Area Cianjur yang terkait dengan proses
pengadaan barang yang bertindak sebagai responden. Pemilihan responden ini
berdasarkan pertimbangan bahwa responden:

• Terkait dengan proses pengadaan barang (pengguna barang, pembeli


barang, penerima barang/ QC)
• Merupakan karyawan yang sudah berpengalaman.

31
32

Tabel 3.1 Daftar Responden

Lama
No Nama Jabatan Bagian
Kerja
1 Eden Rochman Assistant Manager Konstruksi Konstruksi 15 tahun
2 Agus Ahmad M Kepala Bagian Warehouse Warehouse 25 tahun
3 Indah Yulistisia Supervisor Pelaksana Pengadaan Procurement 7 tahun
4 Ohan Assistant Pelaksana Pengadaan Procurement 13 tahun
Junior Assistant Pelaksana
5 Bagos R Procurement 5 tahun
Pengadaan

3.2.1 Penyusunan Hierarki


Dalam metode AHP, kriteria biasanya disusun dalam bentuk hirarki. Kriteria
utama dan subkriteria ini dipilih berdasarkan kombinasi dari Keputusan
Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 620.K/ DIR/ 2013 Tanggal 3
Oktober 2013 tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/ Jasa PT. PLN
(Persero) dan Edaran Direksi PT. PLN (Persero) Nomor: 0003.E/DIR/2014
Tanggal 18 Juni 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/ Jasa PT.
PLN (Persero) dan studi pustaka yaitu kriteria pemilihan supplier menurut
Dickson (1966).

Kriteria dan subkriteria dalam penelitian ini merupakan kriteria dan


subkriteria yang dipakai oleh perusahaan dalam memilih supplier, yang
diperoleh dari hasil wawancara pendahuluan. Masalah pemilihan supplier
pada PT PLN Area Cianjur disusun dalam tiga level hirarki seperti pada
gambar 4.1. Level 0 merupakan tujuan yaitu memilih supplier terbaik
(optimal), level pertama merupakan kriteria dalam pemilihan supplier, level
2 merupakan subkriteria yang merupakan penjabaran dari level pertama
(kriteria), sedangkan level 3 merupakan alternatif, supplier mana yang
sebaiknya dipilih.
33

Memilih supplier terbaik

Harga Kualitas Layanan Ketepatan Ketepatan


Pengiriman Jumlah

H1 Q1 S1 D1

H2 Q2 S2 D2

Q3 S3

S4

Supplier X Supplier Y Supplier Z

Gambar 3.1 Struktur Hirarki Masalah Pemilihan Supplier PT. PLN Area Cianjur
Sumber: Saaty (1994) dimodifikasi, Dickson (1966), PT. PLN Area Cianjur

3.2.2 Kuesioner
Pada kuesioner ini terdapat beberapa kriteria utama yaitu harga,
kualitas, layanan, ketepatan pengiriman dan ketepatan jumlah. Masing-
masing kriteria akan dibagi lagi menjadi beberapa subkriteria. Pada
kuesioner pertama, responden diminta untuk memberikan penilaian
tingkat kepentingan terhadap kriteria utama terlebih dahulu, jika kriteria
dianggap penting maka penilaian dilanjutkan dengan melakukan
penilaian berikutnya terhadap tingkat kepentingan subkriteria. Tingkat
kepentingan tersebut adalah sebagai berikut:

• Nilai 1 = sama pentingnya


• Nilai 3 = sedikit lebih penting
• Nilai 5 = lebih penting
• Nilai 7 = sangat lebih penting
• Nilai 9 = mutlak lebih penting
• Nilai 2, 4, 6, 8 = nilai tengah
34

Hasil penilaian subkriteria dilakukan pengolahan dengan


mengalikan dengan bobot masing-masing responden yang sudah
ditentukan. Pada penelitian ini, penilaian kriteria dan subkriteria
dilakukan dengan cara perhitungan Analytical Hierarchy Process
(AHP) manual.
35

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 3.2 Diagram Alir Perhitungan


36

Data-data yang akan diolah, diperoleh dari kuesioner. Penyebaran kuesioner

ini diberikan kepada responden yang telah ditentukan. Kuesioner terdiri dari

skala perbandingan pihak pengambil keputusan, skala perbandingan kriteria

pemilihan pemasok Joint Cable dan skala perbandingan alternatif pemasok

Joint Cable. Selanjutnya data yang ada diolah dengan menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process. Di dalam perhitungan AHP terdapat uji

konsistensi. Data dinyatakan konsisten jika nilai CR ≤ 0.1. jika data dinyatakan

konsisten, maka dilanjutkan dengan tahap penilaian alternatif. Sedangkan jika

data dinyatakan tidak konsisten, maka perlu dilakukan lagi penyebaran

kuesioner.

Dalam penilaian alternatif, alternatif yang dipilih dan dinyatakan sebagai

pemasok yang paling optimal dibandingkan dengan pemasok-pemasok yang

lain sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya merupakan

alternatif dengan bobot tertinggi.


37

3.4 Langkah-langkah Penelitian

Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian


38

Penelitian ini dimulai dengan penentuan perumusan masalah yang ada di


perusahaan. Masalah yang terjadi di perusahaan adalah terdapat ketidaksesuaian
prioritas kriteria pemilihan supplier diantara setiap divisi yang terkait dengan
pemilihan supplier. Untuk menjawab perumusan masalah tersebut, dilakukan studi
pustaka dan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
data sekunder. Dari data-data yang diperoleh dapat ditentukan kriteria-kriteria
pemilihan supplier. Setelah itu masuk ke tahap pembuatan kuesioner berdasarkan
kriteria-kriteria pemilihan supplier yang ada.

Tahap selanjutnya adalah membuat matriks perbandingan berpasangan dan


melakukan perbandingan berpasangan dengan menggunakan skala yang sudah
ditentukan. Matriks perbandingan ini terdiri dari 5 responden. Sebelum ditentukan
vector prioritasnya, terlebih dahulu hasil dari setiap responden direkap dengan
menggunakan rumus di bawah ini.

(3.1)
Setelah itu menentukan nilai eigen vector dari setiap matriks. Lalu selanjutnya
masuk ke dalam tahapan uji konsistensi. Jika Concistency Ratio ≤ 0.1, maka data
dinyatakan konsisten, jika Concistency Ratio tidak kurang dari sama dengan 0.1
maka perlu dilakukan lagi penyebaran kuesioner.
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. PLN Distribusi Jawa Barat
Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.
Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah
Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di
Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu
Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi


Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor
Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.
Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31
Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di


antara rentang waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik
dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan
wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan


pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani
langsung oleh Pemerintah Indonesia. 27 Desember 1957, GEBEO diambil
alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan
Pemerintah No. 68 1958 j.o Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

39
40

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk


Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai
wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun
berubah menjadi pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan
BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun


1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status
PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian berdasarkan
pengumaman Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN
exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum
Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan


yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20
Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis
Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN


(Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN
(Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah
kerjanya meliputi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, namun saat ini
wilayah kerjanya berganti lagi menjadi Provinsi Distribusi Jawa Barat.
41

4.1.1.2 Produk dan Layanan PT. PLN (Persero)

Dalam menjual produknya (energi listrik), PLN tidak memiliki


kewenangan dalam menetapkan harga jual produknya, melainkan
sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah yang dituangkan melalui
Keputusan Presiden (KEPPRES). Harga jual tenaga listrik saat ini mengacu
pada Tarif Tenaga Listrik (TTL) tahun 2014 ditetapkan melalui Permen
ESDM No. 19 Tahun 2014 tanggal 30 Juni 2014.

Berdasarkan peruntukannya maka TTL 2014 terbagi dalam 8 Golongan


Tarif yaitu:

Tarif Sosial (S) : untuk kepentingan Sosial

Tarif Rumah Tangga (R) : untuk kepentingan Rumah Tangga

Tarif Bisnis (B) : untuk kepentingan Bisnis

Tarif Industri (I) : untuk kepentingan Industri

untuk kepentingan Kantor Pemerintah dan


Tarif Publik (P) :
Penerangan Jalan Umum

Tarif Layanan Khusus (L) : untuk kepentingan Layanan Khusus

untuk keperluan jaringan angkutan Traksi


Tarif Traksi (T) :
(KRL) PT KAI

Tarif Curah (C) : untuk pemanfaatan secara curah

Layanan yang disediakan oleh PLN pada dasarnya meliputi beberapa


produk layanan, di antaranya:

▪ Pelayanan Sambungan Baru, Perubahan Daya, Pelayanan Pengaduan


Gangguan, Pelayanan Informasi Tagihan, dan lain-lain: melalui
Contact Center PLN 123, website www.pln.co.id, Facebook PLN 123,
Twitter @pln123, Email: kontakkami@pln.co.id
42

▪ Pelayanan Pembayaran Tagihan Listrik dan Token Listrik Prabayar:


Di setiap payment point online bank, ATM, Internet Banking, SMS
Banking.
▪ Pelayanan Dana Talangan Tagihan Listrik, bekerjasama dengan Bank.

4.1.2 Prosedur Pelaksanaan Procurement


Pengadaan yang dilakukan dengan pennjukan langsung adalah
pengadaan untuk memeroleh material penunjang. Terdiri dari 3 calon supplier
yang melakukan penawaran ke PT. PLN Area Cianjur untuk produk Joint
Cable yaitu Supplier X, Supplier Y dan Supplier Z. Prosedur pelaksanaan
pengadaan Penunjukan Langsung dilakukan melalui beberapa tahapan,
sebagai berikut.

Gambar 4.1 Prosedur Pelaksanaan Penunjukan Langsung


(Sumber: Divisi Pelaksana Pengadaan PT. PLN Area Cianjur)
43

Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa prosedur


pelaksanaan pengadaan Penunjukan Langsung di awali dengan pengguna/
Wakil pengguna membuat Nota Dinas Pelaksanaan Pengadaan dan
menyerahkan kepada Fungsi perencanaan pengadaan. Pengguna dalam hal ini
adalah Manager Area dan wakil pengguna yang dimaksud adalah Assistant
Manager. Isi dari Nota Dinas adalah terkait uraian jenis barang/jasa, kuantitas,
spesifikasi teknis, jumlah anggaran (Rencana Anggaran Biaya/ RAB), serta
metode pengadaan.

Di dalam nota dinas dicantumkan total anggaran yang akan dikeluarkan


untuk pengadaan material penunjang yang dibutuhkan. Selain itu juga tertera
dengan jelas, jenis pengadaan apa yang dilakukan. Pada nota dinas ini terdapat
lampiran berupa rincian biaya yang dikeluarkan untuk setiap jenis material.

Pada lampiran Nota Dinas ini, dijelaskan secara terperinci biaya yang
dikeluarkan untuk setiap jenis material. Lampiran ini dibuat oleh Assistant
Manager Perencanaan dan Evaluasi untuk dilakukan persetujuan oleh
Manajer Area.

Tahap selanjutnya adalah menyusun HPE (Harga Perkiraan Engineering)


yang dilakukan oleh fungsi perencanaan pengadaan dan diserahkan kepada
Supervisor Pelaksana Pengadaan.

Tahapan yang ketiga adalah Supervisor pelaksana pengadaan melakukan


penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang selanjutnya akan disahkan
oleh Manager Area. Apabila dipandang perlu, HPS direview oleh Vfm (Value
for money) Committee.

Tahapan keempat adalah menyusun deskripsi pekerjaan yang dilakukan


oleh Supervisor Pelaksana Pengadaan. Deskripsi pada umumnya berisi type/
jenis/ spesifikasi dari barang yang akan diadakan. Jenis material dan jumlah
materil yang dibutuhkan tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Selain itu, di
dalam deskripsi pekerjaan juga disebutkan persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi oleh penyedia barang secara terperinci.
44

Tahapan kelima adalah Supervisor pelaksana pengadaan mengundang


calon penyedia barang yang akan ditunjuk sebagai penyedia barang. Minimal
terdapat tiga calon penyedia barang. Calon penyedia barang akan mengambil
deskripsi pekerjaan. Setelah itu calon penyedia barang memasukkan
penawaran kepada Supervisor pelaksana pengadaan.

Supervisor pelaksana pengadaan melakukan penerimaan dokumen


penawaran, pembukaan dokumen penawaran, evaluasi penawaran dan
negosiasi dengan calon penyedia barang. Hasil dari kegiatan tersebut
Supervisor pelaksana pengadaan akan mengusulkan penetapan penyedia
barang kepada Manager Area, yang selanjutnya Manager Area akan
menetapkan penyedia barang dengan mengeluarkan Surat Penetapan.

Surat pernyataan ini menyatakan secara tertulis bahwa penyedia barang


yang mengirimkan penawaran ke PLN telah ditetapkan sebagai penyedia
barang material yang ditawarkan. Selain itu juga dicantumkan harga yang
telah disepakati antara kedua belah pihak.

Selanjutnya penyedia barang menyerahkan barang sesuai pesanan ke


gudang. Barang atau material yang datang akan diperiksa oleh team pemeriksa
material di gudang. Jika material tidak sesuai dengan yang dipesan maka
material akan dikembalikan langsung ke pihak penyedia barang dengan
memberikan keterangan di Surat Jalan yang telah diterima.

Jika barang sudah sesuai dengan yang dipesan maka penyedia barang
melakukan penagihan yang dilengkapi dengan bukti penerimaan barang serta
kuitansi. Kuitansi ini akan dimutasi ke bagian administrasi. Pihak administrasi
akan mengirimkan bukti penerimaan barang dan kuitansi tersebut ke
Distribusi Jawa Barat dan Banten. Yang memiliki kewajiban untuk membayar
pembelian barang tersebut adalah PT. PLN Distribusi Jawa Barat.
45

4.1.3 Data Transaksi Purchase Order (PO) PT. PLN Area Cianjur

Data transaksi Purchase Order (PO) berikut adalah data transaksi


pengeluaran dana yang menggunakan Purchase Order (PO) di PT PLN Area
Cianjur yang biasa disebut dengan transaki OI (Order Invoice) dan tidak
termasuk data transaksi pengeluaran yang tidak menggunakan PO atau di
dalam PT PLN Area Cianjur biasa disebut dengan transaksi NOI (Not Order
Invoice). Adapun yang termasuk dengan NOI di PT PLN Area Cianjur adalah
seperti material yang masuk dari area lain, gaji karyawan, insentif karyawan,
pembelian barang-barang kebutuhan karyawan golongan manajerial,
pembangunan gedung-gedung perkantoran, dan lain-lain. Alasan peneliti
tidak memasukkan transaksi NOI di dalam penelitian ini adalah karena
traksaksi NOI tidak masuk dalam lingkup pekerjaan Purchasing Section tetapi
dilakukan oleh masing-masing bagian yang terkait.

Adapun data-data transaksi PT ABC berdasarkan Purchase Order (PO)


atau transaksi OI (Order Invoice) dari 2005-2016 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Transkasi PO Tahun 2005

Tahun
NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)
Mutasi
2005 3070007 ISOLATOR;;PORC;20kV;PINPOST; 105 1.334 294.800.660
3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 780 172.819.200
3110025 CABLE PWR;NFA2X;2X10mm2;0.6/1kV;OH 105 113.500 505.517.650
2150599 CUB;N ISO;CBOG MOT MTR;24KV;630A;16KA 105 2 207565.639
3260018 LVSB;DIST;3P;380V;630A;4LINE;OD 105 8 153.531461
2050245 CT;20kV;K;20-40/5-5A;0.2;10VA;ID 105 3 17.985.000
3120033 CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY ADJ 70mm 105 300 24.750.000
CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY FIXED
3120036
35mm 105 100 5.940.000
CABLE PWR ACC;DEAD END ASSY FIXED
3120038
70mm 105 300 18.810.000

3120058 CABLE PWR ACC;LARGE ANGLE ASSY 70mm 105 300 24.750.000
3280129 CONN;20KV;LLC;AL;70-150mm2; BOLT 105 160 22.792.000
3280158 CONN;20kV;LLC;AL;35-70mm2;PRS;2BOLT 105 80 10.516.000
3050006 CONDUCTOR;AAAC-S;150mm2;44kN 105 6.500 180.558.950
2190352 MTR;kWH E;;3P;57.5-400V;5A;0.5;;4W 105 50 95.922.200
46

Tabel 4.2 Data Transkasi PO Tahun 2005 (Lanjutan)

Tahun
NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)
Mutasi
2005 3110041 CABLE PWR;NFA2X-T;3X70+1X50;0.6/1kV;OH 105 4.000 177.623.600
3110041 CABLE PWR;NFA2X-T;3X70+1X50;0.6/1kV;OH 105 5.200 230.910.680
3260018 LVSB;DIST;3P;380V;630A;4LINE;OD 105 12 226.044.904
3260027 LVSB;DIST;3P;380V;250A;2LINE;OD 105 6 68.003.760
4120102 BOX;MER TRIP MODEM MCCB CT TR 53KVA 105 3 31.599.876

Tabel 4.3 Data Transaksi PO Tahun 2010

Tahun
Mutasi NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)
2010 3060130 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 70mm2 105 100 1.925.000
3060132 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 150mm2 105 100 4.345.000
3060203 COND ACC;JOINT AL 150mm2 COMP 105 100 5.390.000
3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 540 139.280.090
3120017 CABLE PWR ACC;CABLE SHOE CU 50mm2 105 200 3.960.000
3280114 CONN;20kV;H;AL/AL;70-70mm2;PRSISO; 105 100 1.716.000
3280134 CONN;20kV;CIRCLE;AL;70-150mm2;PRS; 105 100 2.970.000
3280145 CONN;20kV;CIRCLE;AL;150/150mm2;PRS; 105 100 1.980.000

3070151 ISOLATOR;PINPOST;PORC;24KV;;12.5kN 105 374 82.650.260


1030013 TRF DIS;;20kV/400V;3P;250kVA;DYN5;OD 105 7 384.513.360
1060068 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;1 TIANG 105 20 81.400.000
1060069 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;2 TIANG 105 15 181.500.000

Tabel 4.4 Data Transaksi PO Tahun 2016

Tahun Mutasi NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)


2016 3070154 ISOLATOR;SUSP;POLYMER;24KV;;70kN 105 126 42.065.100
3060130 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 70mm2 105 300 5.775.000
3060132 COND ACC;NON TENSION JOINT AL 150mm2 105 300 21.780.000
3060200 COND ACC;JOINT AL 70mm2 COMP 105 300 8.250.000
3060213 CABLE PWR ACC;JOINT ALCU 70mm2 INSUL 105 1.200 329.089.905
3060233 COND ACC;JOINT SLEEVE ALCU 70mm2 105 300 15.180.000
3070150 ISOLATOR;PINPOST;POLYMER;24KV;;12.5kN 105 186 40.613.100
3110515 CABLE PWR;NYY;1X95mm2;0.6/1kV;Opstig 105 500 59.607.900
CABLE PWR ACC;CABLE SHOE AL-CU 1H
300 15.840.000
3120156 70mm2 105
4190264 UNIV ACC;GROUND ROD CU 5/8"X2750mm 105 200 26.400.000
3030041 POLE;STEEL;220V;CIRCL;9m;200daN;; 105 21 79.406.250
1060069 TRF ACC;SERANDANG TRAFO 3P;2 TIANG 105 7 84.700
47

Tabel 4.5 Data Transaksi PO Tahun 2016 (Lanjutan)

Tahun Mutasi NOR Material KD MASUK Total Harga (Rp)


2016 2200005 MTR ACC;TIMAH SEGEL 105 300 16.58.750
3040305 POLE ACC;STAINLESS STEEL STRAP 20X0.7mm 105 800 11.000.000
3050030 CONDUCTOR;CU;50mm2;19.28kN 105 1.000 45.100.000

Berdasarkan data transaksi di atas dapat disimpulkan bahwa transaksi


dengan biaya terbesar dari material penunjang yang dilakukan oleh PT. PLN
Area Cianjur adalah transaksi pada material Cable Power Accecories (Joint
Cable). Sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya pada gambar 1.3
bahwa terdapat ketidaksesuaian antara realisasi pembelian dan target pembelian
material untuk Cable Power Accecories (Joint Cable).

Oleh karena itu, dengan melakukan perbaikan dalam penentuan dan


pemilihan pemasok Cable Power Accecories (Joint Cable) akan sangat
berpengaruh terhadap penurunan biaya yang harus dikeluarkan untuk
pemasangan dan dengan belum adanya standar yang fokus dalam penentuan
dan pemilihan pemasok di PT. PLN Area Cianjur ini maka penelitian ini akan
memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan untuk memperbaiki
strategi pengadaan yang ada.

4.1.4 Kuesioner AHP (Analytical Hierarchy Process)


Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT. PLN
Area Cianjur untuk Level 1 (Klasifikasi) dapat dilihat pada tabel 4.6 sampai
dengan tabel 4.10.
Tabel 4.6 Rekapitulasi Kuisioner Responden 1 Level 1 (Klasifikasi)
KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN
PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,20 5,00 9,00 0,11
KUALITAS 5,00 1,00 3,00 9,00 9,00
LAYANAN 0,20 0,33 1,00 0,14 0,11
KETEPATAN
PENGIRIMAN 0,11 0,11 7,00 1,00 3,00

KETEPATAN
9,00 0,11 0,11 0,33 1,00
JUMLAH
48

Tabel 4.7 Rekapitulasi Kuisioner Responden 2 Level 1 (Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11
KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00
LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 1,00 3,00
PENGIRIMAN
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 0,33 1,00
JUMLAH

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kuisioner Responden 3 Level 1 (Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN
PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,33 3,00 0,33 0,20
KUALITAS 3,00 1,00 9,00 3,00 2,00
LAYANAN 0,33 0,11 1,00 3,00 3,00
KETEPATAN
3,00 0,33 0,33 1,00 3,00
PENGIRIMAN
KETEPATAN
5,00 0,50 0,33 0,33 1,00
JUMLAH

Tabel 4.9 Rekapitulasi Kuisioner Responden 4 Level 1 (Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN
PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11
KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00
LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 1,00 3,00
PENGIRIMAN
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 0,33 1,00
JUMLAH
49

Tabel 4.10 Rekapitulasi Kuisioner Responden 5 Level 1 (Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN
PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,11 0,11 0,11 0,11
KUALITAS 9,00 1,00 5,00 5,00 5,00
LAYANAN 9,00 0,20 1,00 0,33 0,33
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 1,00 3,00
PENGIRIMAN
KETEPATAN
9,00 0,20 3,00 0,33 1,00
JUMLAH

Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT.


PLN Area Cianjur untuk Level 2 (Subkriteria) dapat dilihat pada tabel
4.11 sampai dengan table 4.32.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden


1 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kemampuan
Kepantasan Harga
SUBKRITERIA Memberi Diskon
dengan Kualitas (H1)
(H2)
Kepantasan Harga
1,00 9,00
dengan Kualitas (H1)
Kemampuan Memberi
0,11 1,00
Diskon (H2)

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)


Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)
Kesesuaian barang Kemampuan
dengan spesifikasi Penyediaan barang memberikan
SUBKRITERIA
barang yang diterapkan tanpa cacat (Q2) kualitas yang
(Q1) konsisten (Q3)
Kesesuaian barang dengan
spesifikasi barang yang 1,00 3,00 0,20
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang tanpa
0,33 1,00 0,20
cacat (Q2)

Kemampuan memberikan
5,00 5,00 1,00
kualitas yang konsisten (Q3)
50

Tabel 4.13 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Kecepatan Cepat tanggap


Kemampuan
Kemudahan untuk menanggapi menyelesaikan
SUBKRITERIA memberikan informasi
dihubungi (S1) permintaan keluhan
secara jelas (S2)
pelanggan (S3) pelanggan (S4)
Kemudahan untuk
1,00 0,14 0,33 0,33
dihubungi (S1)
Kemampuan
memberikan informasi 7,00 1,00 0,20 0,20
secara jelas (S2)
Kecepatan menanggapi
permintaan pelanggan 3,00 5,00 1,00 3,00
(S3)

Tabel 4.14 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/
Layanan) Lanjutan

Kecepatan Cepat tanggap


Kemampuan
Kemudahan untuk menanggapi menyelesaikan
SUBKRITERIA memberikan informasi
dihubungi (S1) permintaan keluhan
secara jelas (S2)
pelanggan (S3) pelanggan (S4)
Cepat tanggap
menyelesaikan keluhan 3,00 5,00 0,33 1,00
pelanggan (S4)

Tabel 4.15 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman) Responden 1 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

Kemampuan memberikan Kemampuan


SUBKRITERIA barang sesuai tanggal yang menangani sistem
disepakati (D1) transportasi (D2)

Kemampuan
memberikan barang
sesuai tanggal yang 1,00 0,33
disepakati (D1)
Kemampuan menangani
3,00 1,00
sistem transportasi (D2)
51

Tabel 4.16 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden


2 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan Memberi


SUBKRITERIA dengan Kualitas Diskon
Kepantasan Harga
1,00 9,00
dengan Kualitas
Kemampuan Memberi
0,11 1,00
Diskon

Tabel 4.17 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)


Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Kesesuaian barang Kemampuan


dengan spesifikasi Penyediaan memberikan
SUBKRITERIA barang yang barang tanpa kualitas yang
diterapkan (Q1) cacat (Q2) konsisten (Q3)
Kesesuaian barang dengan
spesifikasi barang yang 1,00 3,00 0,20
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang tanpa
0,33 1,00 0,20
cacat (Q2)

Kemampuan memberikan
kualitas yang konsisten (Q3) 5,00 5,00 1,00
52

Tabel 4.18 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Kemampuan Kecepatan Cepat tanggap


Kemudahan untuk memberikan menanggapi menyelesaikan
SUBKRITERIA
dihubungi (S1) informasi secara permintaan keluhan
jelas (S2) pelanggan (S3) pelanggan (S4)

Kemudahan untuk
1,00 0,33 0,20 0,33
dihubungi (S1)

Kemampuan
memberikan informasi 3,00 1,00 0,50 0,33
secara jelas (S2)
Kecepatan
menanggapi
5,00 2,00 1,00 0,50
permintaan pelanggan
(S3)
Cepat tanggap
menyelesaikan keluhan 3,00 3,00 2,00 1,00
pelanggan (S4)

Tabel 4.19 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman) Responden 2 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

Kemampuan
memberikan barang Kemampuan
SUBKRITERIA sesuai tanggal yang menangani sistem
disepakati (D1) transportasi (D2)
Kemampuan
memberikan barang 1,00 1,00
sesuai tanggal yang
disepakati (D1)
Kemampuan menangani
1,00 1,00
sistem transportasi (D2)
53

Tabel 4.20 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden


3 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan Memberi


SUBKRITERIA
dengan Kualitas Diskon
Kepantasan Harga dengan
1,00 7,00
Kualitas

Kemampuan Memberi Diskon 0,14 1,00

Tabel 4.21 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)


Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Kesesuaian barang Kemampuan


dengan spesifikasi Penyediaan barang memberikan
SUBKRITERIA barang yang kualitas yang
tanpa cacat (Q2)
diterapkan (Q1) konsisten (Q3)
Kesesuaian barang dengan
spesifikasi barang yang 1,00 0,11 0,14
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang tanpa
9,00 1,00 0,11
cacat (Q2)
Kemampuan memberikan
7,00 9,00 1,00
kualitas yang konsisten (Q3)

Tabel 4.22 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Cepat tanggap
Kemampuan Kecepatan
menyelesaikan
Kemudahan untuk memberikan menanggapi
SUBKRITERIA keluhan
dihubungi (S1) informasi secara permintaan pelanggan
pelanggan (S4)
jelas (S2) (S3)

Kemudahan untuk
1,00 0,11 0,14 0,14
dihubungi (S1)
Kemampuan
memberikan
9,00 1,00 0,14 0,14
informasi secara
jelas (S2)
Kecepatan
menanggapi
7,00 7,00 1,00 0,14
permintaan
pelanggan (S3)
54

Tabel 4.23 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Layanan) (Lanjutan)

Cepat tanggap
Kemampuan Kecepatan
menyelesaikan
Kemudahan untuk memberikan menanggapi
SUBKRITERIA keluhan
dihubungi (S1) informasi secara permintaan pelanggan
pelanggan (S4)
jelas (S2) (S3)
Cepat tanggap
menyelesaikan
7,00 7,00 7,00 1,00
keluhan pelanggan
(S4)

Tabel 4.24 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman) Responden 3 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)
Kemampuan
Kemampuan
memberikan barang
SUBKRITERIA menangani sistem
sesuai tanggal yang
transportasi (D2)
disepakati (D1)
Kemampuan memberikan
barang sesuai tanggal yang 1,00 1,00
disepakati (D1)

Kemampuan menangani
1,00 1,00
sistem transportasi (D2)

Tabel 4.25 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden


4 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan


SUBKRITERIA
dengan Kualitas Memberi Diskon
Kepantasan Harga
dengan Kualitas 1,00 9,00

Kemampuan
0,11 1,00
Memberi Diskon
55

Tabel 4.26 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)


Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)
Kesesuaian barang
Kemampuan
dengan spesifikasi Penyediaan barang
SUBKRITERIA tanpa cacat (Q2) memberikan kualitas
barang yang diterapkan
yang konsisten (Q3)
(Q1)
Kesesuaian barang
dengan spesifikasi
barang yang 1,00 3,00 0,20
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang
0,33 1,00 0,20
tanpa cacat (Q2)
Kemampuan
memberikan kualitas 5,00 5,00 1,00
yang konsisten (Q3)

Tabel 4.27 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Kemampuan Kecepatan Cepat tanggap


Kemudahan
memberikan menanggapi menyelesaikan
SUBKRITERIA untuk dihubungi
informasi secara permintaan keluhan
(S1)
jelas (S2) pelanggan (S3) pelanggan (S4)
Kemudahan untuk
1,00 0,33 0,20 0,33
dihubungi (S1)
Kemampuan
memberikan informasi 3,00 1,00 0,50 0,33
secara jelas (S2)
Kecepatan
menanggapi
5,00 2,00 1,00 0,50
permintaan pelanggan
(S3)
Cepat tanggap
menyelesaikan
keluhan pelanggan 3,00 3,00 2,00 1,00
(S4)
56

Tabel 4.28 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman) Responden 4 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

Kemampuan memberikan Kemampuan


SUBKRITERIA barang sesuai tanggal yang menangani sistem
disepakati (D1) transportasi (D2)
Kemampuan
memberikan barang
1,00 0,33
sesuai tanggal yang
disepakati (D1)
Kemampuan
menangani sistem 3,00 1,00
transportasi (D2)

Tabel 4.29 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga) Responden


5 Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan Memberi


SUBKRITERIA dengan Kualitas Diskon

Kepantasan Harga
1,00 9,00
dengan Kualitas
Kemampuan Memberi 0,11 1,00
Diskon

Tabel 4.30 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)


Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Kesesuaian barang Kemampuan


Penyediaan barang
SUBKRITERIA dengan spesifikasi barang tanpa cacat (Q2) memberikan kualitas
yang diterapkan (Q1) yang konsisten (Q3)
Kesesuaian barang
dengan spesifikasi
1,00 0,11 0,14
barang yang diterapkan
(Q1)
Penyediaan barang
9,00 1,00 0,11
tanpa cacat (Q2)
Kemampuan
memberikan kualitas 7,00 9,00 1,00
yang konsisten (Q3)
57

Tabel 4.31 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)


Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Kecepatan Cepat tanggap


Kemampuan menanggapi menyelesaikan
Kemudahan untuk
SUBKRITERIA memberikan informasi permintaan keluhan
dihubungi (S1)
secara jelas (S2) pelanggan (S3) pelanggan (S4)
Kemudahan untuk
1,00 0,14 0,33 0,33
dihubungi (S1)
Kemampuan
memberikan 7,00 1,00 0,20 0,20
informasi secara jelas
(S2)
Kecepatan
menanggapi
3,00 5,00 1,00 3,00
permintaan
pelanggan (S3)
Cepat tanggap
menyelesaikan
3,00 5,00 0,33 1,00
keluhan pelanggan
(S4)

Tabel 4.32 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman) Responden 5 Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

Kemampuan memberikan
Kemampuan menangani
SUBKRITERIA barang sesuai tanggal
sistem transportasi (D2)
yang disepakati (D1)
Kemampuan memberikan
barang sesuai tanggal yang 1,00 1,00
disepakati (D1)
Kemampuan menangani
1,00 1,00
sistem transportasi (D2)

Berikut hasil rekapitulasi kuisioner AHP pemilihan supplier di PT.


PLN Area Cianjur untuk Level 3 (Alternatif) dapat dilihat pada tabel 4.33
sampai dengan tabel 4.92.
58

Tabel 4.33 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 1 Level 3
(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,20 5,00
Supplier Y 5,00 1,00 3,00
Supplier Z 0,20 0,33 1,00

Tabel 4.34 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.35 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 1 Level 3
(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,33
Supplier Y 0,50 1,00 0,14
Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.36 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00
59

Tabel 4.37 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 1 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.38 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 7,00 0,20
Supplier Y 0,14 1,00 5,00
Supplier Z 5,00 0,20 1,00

Tabel 4.39 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,50
Supplier Y 0,50 1,00 0,20
Supplier Z 2,00 5,00 1,00

Tabel 4.40 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 1 Level 3 (Alternatif/
Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,14
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 7,00 5,00 1,00
60

Tabel 4.41 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat


Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 1 Level 3
(Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 7,00 0,20
Supplier Y 0,14 1,00 5,00
Supplier Z 5,00 0,20 1,00

Tabel 4.42 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 1 Level 3
(Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.43 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 1 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.44 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan


Jumlah) Responden 1 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan
Supplier X Supplier Y Supplier Z
Jumlah
Supplier X 1,00 3,00 0,50
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 2,00 5,00 1,00
61

Tabel 4.45 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 2 Level 3
(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.46 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.47 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 2 Level 3
(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,33
Supplier Y 0,50 1,00 0,14
Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.48 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00
62

Tabel 4.49 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 2 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.50 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 0,33
Supplier Y 3,00 1,00 0,50
Supplier Z 3,00 2,00 1,00

Tabel 4.51 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.52 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 2 Level 3 (Alternatif/
Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 0,20
Supplier Y 3,00 1,00 0,33
Supplier Z 5,00 3,00 1,00
63

Tabel 4.53 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat


Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 2 Level 3
(Alternatif/ Cepat Tanggap Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 0,33
Supplier Y 3,00 1,00 0,50
Supplier Z 3,00 2,00 1,00

Tabel 4.54 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang) Responden 2 Level 3
(Alternatif/ Kemampuan Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.55 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 2 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,20
Supplier Y 0,50 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.56 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan


Jumlah) Responden 2 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00
64

Tabel 4.57 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 3 Level 3
(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,20 5,00
Supplier Y 5,00 1,00 3,00
Supplier Z 0,20 0,33 1,00

Tabel 4.58 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 3 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.59 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 3 Level 3
(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.60 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 3 Level 3 (Alternatif/
Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00
65

Tabel 4.61 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 3 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,33
Supplier Y 0,50 1,00 0,14
Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.62 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/
Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,50 0,33
Supplier Y 2,00 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.63 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 3 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 3,00
Supplier Y 3,00 1,00 3,00
Supplier Z 0,33 0,33 1,00

Tabel 4.64 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/
Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 0,20
Supplier Y 3,00 1,00 0,33
Supplier Z 5,00 3,00 1,00
66

Tabel 4.65 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap


Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap
Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,50 0,33
Supplier Y 2,00 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.66 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat


Waktu Mengirimkan Barang) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.67 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 3 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,33 0,33
Supplier Y 3,00 1,00 1,00
Supplier Z 3,00 1,00 1,00

Tabel 4.68 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan


Jumlah) Responden 3 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00
67

Tabel 4.69 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 4 Level 3
(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,20
Supplier Y 0,50 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.70 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 5,00
Supplier Y 0,33 1,00 2,00
Supplier Z 0,20 0,50 1,00

Tabel 4.71 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 4 Level 3
(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.72 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00
68

Tabel 4.73 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 4 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,33
Supplier Y 0,50 1,00 0,14
Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.74 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 3,00 5,00 1,00

Tabel 4.75 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.76 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/
Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00
69

Tabel 4.77 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap


Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap
Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.78 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat


Waktu Mengirimkan Barang) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.79 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi) Responden 4 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.80 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan


Jumlah) Responden 4 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan
Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00
70

Tabel 4.81 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang) Responden 5 Level 3
(Alternatif/ Kepantasan Harga dengan Kualitas Barang)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.82 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Diskon) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,00 1,00
Supplier Y 1,00 1,00 1,00
Supplier Z 1,00 1,00 1,00

Tabel 4.83 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi) Responden 5 Level 3
(Alternatif/ Kesesuaian Barang dengan Spesifikasi)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00

Tabel 4.84 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Penyediaan Barang Tanpa Cacat) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Penyediaan Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,33
Supplier Y 0,33 1,00 0,33
Supplier Z 3,00 3,00 1,00
71

Tabel 4.85 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten) Responden 5 Level
3 (Alternatif/ Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 2,00 0,33
Supplier Y 0,50 1,00 0,14
Supplier Z 3,00 7,00 1,00

Tabel 4.86 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemudahan Untuk Dihubungi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Kemudahan Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.87 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/


Kemampuan Memberikan Informasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Kemampuan Memberikan Informasi)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.88 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Dalam Hal Menanggapi Permintaan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/
Kecepatan Dalam Hal Menanggapi Permintaan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00
72

Tabel 4.89 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap


Dalam Menyelesaikan Keluhan) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Cepat Tanggap
Dalam Menyelesaikan Keluhan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.90 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Tepat


Waktu Mengirimkan Barang) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Tepat Waktu Mengirimkan Barang)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.91 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan Dalam


Hal Penanganan Transportasi) Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Kemampuan
Dalam Hal Penanganan Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00

Tabel 4.92 Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)


Responden 5 Level 3 (Alternatif/ Ketepatan Jumlah)

Ketepatan
Supplier X Supplier Y Supplier Z
Jumlah
Supplier X 1,00 3,00 0,20
Supplier Y 0,33 1,00 0,20
Supplier Z 5,00 5,00 1,00
73

4.2 Metode Analisis AHP


4.2.1 Penentuan Bobot Kriteria dan Subkriteria
Bobot masing-masing kriteria utama dan subkriteria diperolah dengan
membandingkan tingkat kepentingan antar kriteria utama dan antar subkriteria
atau yang disebut perbandingan berpasangan. Dalam melakukan
perbandingan berpasangan dilakukan penyebaran kuesioner yang kedua
dengan menggunakan responden yang sama dengan kuesioner pertama.
Bentuk kuesioner dapat dilihat pada lampiran.

1. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan


kontribusi relatif pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan
kriteria yang setingkat di atasnya.
Dari hasil kuesioner AHP yang disebar pada tiap level, dapat kita
rekapitulasi dengan menggunakan rata-rata pembobotan berdasarkan
nilai probabilitasnya, yaitu dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana: n = jumlah responden


x = tingkat kepentingan berdasarkan skala AHP
Contoh: Perhitungan nilai probablitas untuk Level 1 (Klasifikasi) antar
elemen Harga dengan elemen Layanan.
5
P = √5𝑥0.11𝑥3𝑥0.11𝑥0.11 = 0.68
Berikut hasil rekapitulasi kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi), Level 2
(Atribut) dan Level 3 (Alternatif) berturut-turut dapat dilihat pada tabel
4.93 sampai dengan table 4.109.
74

Tabel 4.93 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 1 (Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN
KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN
PENGIRIMAN JUMLAH
HARGA 1,00 0,39 0,68 0,58 0,35
KUALITAS 2,53 1,00 2,25 2,25 2,16
LAYANAN 1,47 0,44 1,00 0,66 0,64
KETEPATAN
1,73 0,44 1,51 1,00 1,73
PENGIRIMAN
KETEPATAN
2,83 0,46 1,00 0,58 1,00
JUMLAH
Jumlah 9,57 2,74 6,44 5,07 5,89

Tabel 4.94 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan


SUBKRITERIA
dengan Kualitas Memberi Diskon
Kepantasan Harga
dengan Kualitas 1,00 2,93

Kemampuan Memberi
0,34 1,00
Diskon
Jumlah 1,34 3,93

Tabel 4.95 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Kualitas)

Kemampuan
Kesesuaian barang memberikan
Penyediaan barang
SUBKRITERIA dengan spesifikasi barang kualitas yang
tanpa cacat (Q2)
yang diterapkan (Q1) konsisten (Q3)
Kesesuaian barang dengan
spesifikasi barang yang 1,00 0,90 0,42
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang tanpa cacat
1,12 1,00 0,40
(Q2)

Kemampuan memberikan
kualitas yang konsisten (Q3) 2,39 2,52 1,00

Jumlah 4,51 4,41 1,82


75

Tabel 4.96 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Layanan)

Kemampuan Kecepatan Cepat tanggap


Kemudahan memberikan menanggapi menyelesaikan
SUBKRITERIA untuk informasi secara jelas permintaan pelanggan keluhan
dihubungi (S1) (S2) (S3) pelanggan (S4)
Kemudahan untuk
1,00 0,44 0,48 0,53
dihubungi (S1)
Kemampuan memberikan 2,29 1,00 0,52 0,48
informasi secara jelas (S2)
Kecepatan menanggapi
permintaan pelanggan (S3) 2,09 1,93 1,00 0,89

Cepat tanggap
menyelesaikan keluhan 1,89 2,09 1,12 1,00
pelanggan (S4)
Jumlah 7,26 5,45 3,12 2,90

Tabel 4.97 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 2 (Subkriteria/ Ketepatan


Pengiriman)

Kemampuan memberikan Kemampuan menangani


SUBKRITERIA barang sesuai tanggal yang sistem transportasi (D2)
disepakati (D1)
Kemampuan memberikan barang sesuai
1,00 0,80
tanggal yang disepakati (D1)

Kemampuan menangani sistem


transportasi (D2) 1,25 1,00

Jumlah 2,25 1,80

Tabel 4.98 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kepantasan


Harga dengan Kualitas)

H1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 0,87 1,00
Supplier Y 1,15 1,00 0,90
Supplier Z 1,00 1,11 1,00
Jumlah 3,15 2,97 2,90
76

Tabel 4.99 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan


Memberi Diskon)

H2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,12 1,17
Supplier Y 0,90 1,00 1,07
Supplier Z 0,85 0,93 1,00
Jumlah 2,75 3,05 3,25

Tabel 4.100 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kesesuaian


Barang dengan Spesifikasi Barang yang Diterapkan)

Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,60 0,58
Supplier Y 0,63 1,00 0,49
Supplier Z 1,73 2,05 1,00
Jumlah 3,36 4,65 2,06
Tabel 4.101 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Penyediaan
Barang Tanpa Cacat)

Q2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,73 0,58
Supplier Y 0,58 1,00 0,58
Supplier Z 1,73 1,73 1,00
Jumlah 3,31 4,46 2,15

Tabel 4.102 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan


Memberikan Kualitas yang Konsisten)

Q3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,53 0,52
Supplier Y 0,65 1,00 0,40
Supplier Z 1,92 2,47 1,00
Jumlah 3,57 5,01 1,93
77

Tabel 4.103 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemudahan


Untuk Dihubungi)

S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,27 0,50
Supplier Y 0,79 1,00 0,71
Supplier Z 2,02 1,41 1,00
Jumlah 3,81 3,67 2,21

Tabel 4.104 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan


Memberikan Informasi Secara Jelas)

S2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,20 0,75
Supplier Y 0,84 1,00 0,69
Supplier Z 1,32 1,45 1,00
Jumlah 3,16 3,65 2,44

Tabel 4.105 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kecepatan


Menanggapi Permintaan Pelanggan)

S3 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,12 0,43
Supplier Y 0,90 1,00 0,50
Supplier Z 2,31 2,02 1,00
Jumlah 4,21 4,14 1,93

Tabel 4.106 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Cepat


Tanggap Menanggapi Keluhan Pelanggan)

S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,27 0,50
Supplier Y 0,79 1,00 0,71
Supplier Z 2,02 1,41 1,00
Jumlah 3,81 3,67 2,21
78

Tabel 4.107 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan


Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati)

D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,25 0,72
Supplier Y 0,80 1,00 0,72
Supplier Z 1,38 1,38 1,00
Jumlah 3,18 3,63 2,45

Tabel 4.108 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Kemampuan


Menangani Sistem Transportasi)

D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z


Supplier X 1,00 1,20 0,55
Supplier Y 0,84 1,00 0,62
Supplier Z 1,81 1,62 1,00
Jumlah 3,64 3,82 2,17

Tabel 4.109 Hasil Rekapitulasi Kuesioner AHP Level 3 (Alternatif/ Ketepatan


Jumlah)

Ketepatan
Jumlah Supplier X Supplier Y Supplier Z
Supplier X 1,00 1,55 0,58
Supplier Y 0,64 1,00 0,53
Supplier Z 1,74 1,90 1,00
Jumlah 3,38 4,46 2,10

2. Penentuan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi


Setelah data-data kuesioner direkapitulasi barulah dapat dihitung vector
prioritas beserta dengan dilakukan uji konsistensi pada tiap tabel
pairwise comparison unutk setiap level.
Berikut ini adalah contoh perhitungan manual dalam menentukan vector
prioritas dan uji konsistensi dari sebuah hirarki keputusan.
Langkah 1: Menjumlahkan nilai aij pada setiap kolom matriks
perbandingan berpasangan seperti terlihat pada tabel hasil rekapitulasi
kuesioner AHP.
79

Langkah 2: Membagi nilai aij dengan jumlah nilai kolom tersebut yang
menghasilkan matriks ternormalisasi. Lalu jumlahkan nilai pada setiap
baris untuk menentukan nilai vector prioritas. Nilai vector prioritas
diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap baris dengan jumlah
kriteria atau subkriteria yang ada seperti terlihat pada contoh matriks
ternomalisasi berikut ini:

Tabel 4.110 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Subkriteria dari Kriteria Kualitas

Kepantasan Kemampuan
Harga dengan Memberi Vektor
SUBKRITERIA Jumlah
Kualitas Diskon Prioritas
Kepantasan
Harga dengan 0,75* 0,75 1,49 0,75
Kualitas

Kemampuan
0,25 0,25 0,51 0,25
Memberi Diskon

*adalah hasil pembagian dari 1/1,34

Langkah 3: Menghitung rata-rata setiap baris dari penjumlahan


setiap baris matriks ternormalisasi tahap 2 dibagi dengan vector
prioritas setiap baris (kriteria/ subkriteria) nya. Matriks
ternormalisasi tahap 2 diperoleh dari nilai aij matriks ternormalisasi
tahap 1 dikali dengan vector prioritas setiap baris (kriteria/
subkriteria) nya. Rata-rata ini kemudian digunakan untuk mencari
lamda maks. Lamda maks diperoleh dari hasil pembagian antara rata-
rata dengan jumlah kriteria atau subkriteria yang ada. Nilai
Concistency Index (CI) diperoleh dengan rumus seperti dibawah ini:

������𝑠 −
CI =

�−1

Dimana: n = jumlah ordo

Sedangkan nilai Concistency Ratio (CR) diperoleh dengan rumus


seperti dibawah ini:

𝐶𝐼
CR = 𝑅𝐼
80

Dimana:

CI = Concistency Index

RI = Random Index

Nilai RI terhantung dari Orde Matriks. Besarnya RI dapat dilihat


pada Tabel 4.108 berikut ini:

Tabel 4.111 Tabel Random Index

Orde Matriks 1 2 3 4 5 6 7 8

RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41

Orde Matriks 9 10 11 12 13 14 15

RI 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59


Sumber: Saaty (2008)

Berikut hasil perhitungan vektor prioritas beserta uji konsistensi untuk


level 1 (Klasifikasi), Level 2 (Subkriteria) dan Level 3 (Alternatif) serta
perhitungan vector prioritas untuk level 1 ke 2 dapat dilihat berturut-
turut pada tabel 4.128.

Tabel 4.112 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 1
(Klasifikasi)

KETEPATAN KETEPATAN Rata- Lamda


KLASIFIKASI HARGA KUALITAS LAYANAN Jumlah CI CR
PENGIRIMAN JUMLAH rata Maks
HARGA 0.11 0.14 0.10 0.12 0.06 0.53 5.03 5.05 0.01 0.010603
KUALITAS 0.27 0.36 0.32 0.48 0.39 1.82 5.08
LAYANAN 0.16 0.16 0.14 0.14 0.12 0.71 5.02
KETEPATAN
0.18 0.16 0.22 0.21 0.31 1.08 5.07
PENGIRIMAN
KETEPATAN
0.30 0.17 0.14 0.12 0.18 0.91 5.04
JUMLAH
81

Tabel 4.113 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Harga)

Kepantasan Harga Kemampuan Rata- Lamda


SUBKRITERIA dengan Kualitas Memberi Diskon Jumlah rata Maks CI CR
Kepantasan Harga dengan
0,75 0,75 1,49 2,00 2 0 0
Kualitas
Kemampuan Memberi
0,25 0,25 0,51 2,00
Diskon

Tabel 4.114 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Kualitas)

Kesesuaian barang Penyediaan Kemampuan


dengan spesifikasi barang memberikan Rata- Lamda
SUBKRITERIA
barang yang tanpa cacat kualitas yang
Jumlah
rata Maks CI CR
diterapkan (Q1) (Q2) konsisten (Q3)
Kesesuaian
barang dengan
spesifikasi barang 0,22 0,21 0,23 0,66 3,00 3,00 0,0015 0,0023
yang diterapkan
(Q1)
Penyediaan
barang tanpa 0,24 0,23 0,22 0,69 3,00
cacat (Q2)
Kemampuan
memberikan
0,52 0,58 0,55 1,65 3,00
kualitas yang
konsisten (Q3)
82

Tabel 4.115 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Layanan)

Kemampuan Kecepatan
Kemudahan Cepat tanggap
memberikan menanggapi
untuk menyelesaikan Rata- Lamda
SUBKRITERIA informasi permintaan Jumlah CI CR
dihubungi keluhan rata Maks
secara jelas pelanggan
(S1) pelanggan (S4)
(S2) (S3)

Kemudahan
untuk dihubungi 0,14 0,09 0,15 0,18 0,56 4,03 4,09 0,03 0,032
(S1)

Kemampuan
memberikan
0,32 0,21 0,16 0,16 0,85 4,09
informasi secara
jelas (S2)

Kecepatan
menanggapi
0,29 0,40 0,32 0,30 1,30 4,11
permintaan
pelanggan (S3)

Cepat tanggap
menyelesaikan
0,26 0,43 0,36 0,34 1,39 4,11
keluhan
pelanggan (S4)

Tabel 4.116 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 2
(Subkriteria/ Ketepatan Pengiriman)

Kemampuan
memberikan Kemampuan
menangani sistem Rata- Lamda
SUBKRITERIA barang sesuai Jumlah CI CR
transportasi (D2) rata Maks
tanggal yang
disepakati (D1)
Kemampuan memberikan
barang sesuai tanggal yang 0,45 0,45 0,89 2,00 2 0 0
disepakati (D1)
Kemampuan menangani
0,55 0,55 1,11 2,00
sistem transportasi (D2)
83

Tabel 4.117 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ H1)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


H1 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,32 0,29 0,34 0,96 3,01 3,01 0,003333227 0,005747
Supplier Y 0,37 0,34 0,31 1,02 3,01
Supplier Z 0,32 0,37 0,34 1,04 3,01

Tabel 4.118 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ H2)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


H2 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,36 0,37 0,36 1,09 3,00 3,00 0 0
Supplier Y 0,33 0,33 0,33 0,98 3,00
Supplier Z 0,31 0,31 0,31 0,92 3,00

Tabel 4.119 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q1)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


Q1 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,31 0,37 0,28 0,95 3,10 2,99 0 0
Supplier Y 0,19 0,21 0,23 0,64 3,01
Supplier Z 0,53 0,37 0,48 1,38 2,87

Tabel 4.120 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q2)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


Q2 Jumlah rata CI CR
X Y Z Maks
Supplier X 0,32 0,38 0,24 0,94 2,95 2,89 0 0
Supplier Y 0,18 0,22 0,19 0,59 2,66
Supplier Z 0,55 0,38 0,46 1,40 3,05
84

Tabel 4.121 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Q3)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


Q3 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,29 0,30 0,27 0,86 3,00 3,00 0 0
Supplier Y 0,19 0,20 0,21 0,59 3,00
Supplier Z 0,55 0,49 0,52 1,55 3,01

Tabel 4.122 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S1)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


S1 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,28 0,27 0,23 0,77 2,78 3,00 0,002465933 0,004252
Supplier Y 0,22 0,21 0,32 0,75 2,82
Supplier Z 0,56 0,54 0,46 1,55 3,42

Tabel 4.123 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S2)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


S2 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,32 0,33 0,31 0,95 3,00 3,00 0,000425837 0,000734
Supplier Y 0,27 0,27 0,28 0,82 3,00
Supplier Z 0,42 0,40 0,41 1,23 3,00

Tabel 4.124 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S3)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


S3 Jumlah rata CI CR
X Y Z Maks
Supplier X 0,24 0,26 0,22 0,73 3,01 3,01 0 0
Supplier Y 0,22 0,24 0,26 0,71 3,00
Supplier Z 0,56 0,48 0,52 1,56 3,01
85

Tabel 4.125 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ S4)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


S4 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,28 0,34 0,23 0,84 3,03 3,04 0,02 0,034348
Supplier Y 0,22 0,27 0,32 0,81 3,03
Supplier Z 0,56 0,38 0,46 1,39 3,05

Tabel 4.126 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ D1)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


D1 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,32 0,34 0,30 0,96 3,01 3,01 0,002683439 0,004627
Supplier Y 0,26 0,27 0,30 0,83 3,00
Supplier Z 0,44 0,38 0,41 1,23 3,01

Tabel 4.127 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ D2)

Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


D2 X Y Z Jumlah rata Maks CI CR
Supplier X 0,28 0,31 0,25 0,84 3,01 3,01 0,004645897 0,00801
Supplier Y 0,23 0,26 0,28 0,78 3,01
Supplier Z 0,51 0,42 0,46 1,39 3,01

Tabel 4.128 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas & Uji Konsistensi Level 3
(Alternatif/ Ketapatan Jumlah)

Ketepatan Supplier Supplier Supplier Rata- Lamda


Jumlah rata CI CR
Jumlah X Y Z Maks
Supplier X 0,31 0,34 0,27 0,92 3,01 3,01 0,006731302 0,011606
Supplier Y 0,20 0,22 0,25 0,67 3,01
Supplier Z 0,53 0,42 0,47 1,43 3,02

Dari tabel hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa konsistensi


penilaian bobot kriteria dan subkriteria adalah konsisten karena
nilainya kurang dar 10% (Saaty, 1994).
86

Berikut ini adalah hasil pembobotan global yang sudah dituangkan dalam bentuk
diagram hiraki keputusan pada gambar 4.3 yang kemudian akan digunakan sebagai
model penilaian pemilihan pemasok.

Gambar 4.3 Gambar Hirarki Keputusan Pemilihan Pemasok


87

Tabel 4.129 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Harga)

Atribut Harga Vektor Prioritas


Kepantasan Harga dengan
0,75x0,11 0,08
Kualitas
Kemampuan Memberi Diskon 0,25x0,11 0,03

Tabel 4.130 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Kualitas)

Atribut Kualitas Vektor Prioritas


Kesesuaian barang dengan
spesifikasi barang yang 0,22x0,36 0,08
diterapkan (Q1)
Penyediaan barang tanpa
0,23x0,36 0,08
cacat (Q2)

Kemampuan memberikan
kualitas yang konsisten (Q3) 0,55x0,36 0,20

Tabel 4.131 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Layanan)

Atribut Layanan Vektor Prioritas


Kemudahan untuk dihubungi (S1) 0,14x0,14 0,02
Kemampuan memberikan
0,21x0,14 0,03
informasi secara jelas (S2)
Kecepatan menanggapi
0,32x0,14 0,05
permintaan pelanggan (S3)
Cepat tanggap menyelesaikan
0,34x0,14 0,05
keluhan pelanggan (S4)

Tabel 4.132 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan


Pengiriman)
Atribut Ketepatan Pengiriman Vektor Prioritas

Kemampuan memberikan barang


0,45x0,21 0,10
sesuai tanggal yang disepakati (D1)

Kemampuan menangani sistem


transportasi (D2) 0,55x0,21 0,12
88

Tabel 4.133 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Level 1 ke Level 2 (Ketepatan


Jumlah)
Atribut Ketepatan Jumlah Vektor Prioritas

Ketepatan Jumlah 1,00x0,18 0,18

Langkah 4: Penentuan Vektor Prioritas Menyeluruh

Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari vector prioritas


menyeluruh, dimana hasil tertinggi menunjukkan alternatif
terbaik yang akan dipilih, dimana perhitungannya adalah hasil
vector prioritas level 1 ke level 2 (tabel 4.125) dikalikan dengan
hasil vector prioritas level 3 (tabel 4.95). Hasil perhitungan
vector prioritas menyeluruh dapat dilihat pada tabel 4.134.

Tabel 4.134 Hasil Perhitungan Vektor Prioritas Menyeluruh

Vektor
Ketepatan
Alternatif H1 H2 Q1 Q2 Q3 S1 S2 S3 S4 D1 D2 Prioritas
Jumlah
Menyeluruh
Supplier
0,0250 0,0098 0,0240 0,0264 0,0563 0,0055 0,0094 0,0110 0,0133 0,0303 0,0333 0,0553 0,30
X
Supplier
0,0265 0,0088 0,0166 0,0184 0,0389 0,0053 0,0081 0,0107 0,0121 0,0261 0,0307 0,0400 0,24
Y
Supplier
0,0271 0,0083 0,0376 0,0379 0,1019 0,0090 0,0121 0,0234 0,0218 0,0388 0,0546 0,0853 0,46
Z

Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pemasok produk
Joint Cable di PT. PLN Area Cianjur yang optimal, memberikan nilai tambah dan
seharusnya dipilih oleh perusahaan adalah Supplier Z dengan bobot tertinggi yaitu
0.46.
BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisa Kriteria Utama dan Subkriteria
a. Kriteria Utama
Kriteria utama pada model pemeringkat pemasok PT. PLN Area Cianjur
terdiri dari 5 kriteria yang sudah dilakukan perhitungan bobot penialaian
dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai berikut:
• Harga = 0,11
• Kualitas = 0,36
• Layanan = 0,14
• Ketepatan Jumlah = 0,18
• Ketepatan Pengiriman = 0,21

Berikut di bawah merupakan bobot penilaian kriteria utama yang


dituangkan dalam bentuk diagram.

Bobot Penilaian Kriteria Utama


HARGA

18% 11%
KUALITAS

21% 36% LAYANAN

14% KETEPATAN
PENGIRIMAN
KETEPATAN JUMLAH

Gambar 5.1 Bobot Penilaian Kriteria Utama

Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan dapat


dilihat bahwa untu kriteria utama, yang mempunyai bobot terbesar adalah
kriteria kualitas dengan bobot 36%, kemudian diikuti dengan kriteria

89
90

ketepatan pengiriman dengan bobot 21%, kriteria ketepatan jumlah dengan


bobot 18%, kriteria layanan dengan bobot 14%, serta ketepatan jumlah
dengan bobot 11%.

Dua kriteria utama tertinggi yaitu kualitas dan ketepatan pengiriman


menunjukan bahwa perusahaan sangat mementingkan faktor kelancaran
pendistribusian listrik yang baik sehingga tidak menimbulkan adanya
ketidaksesuaian antara pelaksanaan aktual dengan rencana kerja.

Selanjutnya diikuti dengan kriteria ketepatan jumlah dan layanan


dengan bobot masing-masing berturut-turut adalah 18% dan 14% menjadi
kriteria pada posisi tertinggi ketiga dan keempat karena ketepatan jumlah
dan layanan berkaitan dengan waktu pelaksanaan pendistribusian listrik ke
customer. Jika jumlah pesanan sesuai dengan yang telah dipesan maka
kebutuhan pendistribusian listrik dapat terlaksana. Begitupula dengan
layanan, jika kecepatan dan kemudahan untuk menghubungi supplier dan
kecepat tanggapan supplier dalam hal penanganan keluhan maka
kebutuhan pendistribusian listrik juga dapat terlaksana dengan baik dan
rencana kerja akan sesuai dengan pelaksanaan aktual.

Walaupun kriteria harga menempati posisi terendah dengan bobot


11% namun perusahaan berusaha tetap meningkatkan pendapatan dengan
produktifitas yang tinggi melalui pengendalian kualitas dan supply
material, perusahaan juga berusaha meningkatkan pendapatan dengan
menekan biaya pembelian material dengan membeli dari pemasok dengan
harga terbaik.

b. Subkriteria dari kriteria Kualitas


Subkriteria dari kriteria kualitas pada model pemeringkat pemasok PT.
PLN Area Cianjur terdiri dari 3 subkriteria yang sudah dilakukan
perhitungan bobot penilaian dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu
sebagai berikut:
• Kesesuaian barang dengan spesifikasi barang yang diterapkan (Q1) =
0,22 (22%)
91

• Penyediaan barang tanpa cacat (Q2) = 0,23 (23%)


• Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten (Q3) = 0,55 (55%)

Pada gambar 5.2 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria


kualitas yang dituangkan dalam bentuk diagram:

Kesesuaian barang
dengan spesifikasi
barang yang
22% diterapkan (Q1)
Penyediaan barang
55% tanpa cacat (Q2)
23%

Kemampuan
memberikan kualitas
yang konsisten (Q3)

Gambar 5.2 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Kualitas

Hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria kualitas didominasi


oleh subkriteria kemampuan memberikan kualitas yang konsisten dengan
spesifikasi sebesar 55%, hal ini menunjukan bahwa perusahaan sangat
menjaga kualitas barang yang diterima dari pemasok guna kelancaran
pendistribusian listrik ke konsumen. Material dengan kualitas tidak baik
akan mengakibatkan pendistribusian listrik tidak berjalan lancar, selain itu
material yang kualitasnya tidak baik mempunyai umur pakai (life time) yang
pendek sehingga akan mengurangi efisiensi pendistribusian listrik.

Dua subkriteria lainnya yaitu kesesuaian barang dengan spesifikasi


yang diterapkan dan penyediaan barang tanpa cacat menunjukan bahwa PT.
PLN Area Cianjur melihat kualitas material bukan sebatas pada keandalan
material tersebut dapat mendistribusikan listrik ke konsumen dengan baik,
tetapi juga dari manajemen kualitas pemasoknya.
92

c. Subkriteria dari Kriteria Ketepatan Pengiriman


Subkriteria dari kriteria ketepatan pengiriman pada model
pemeringkat pemasok PT. PLN Area Cianjur terdiri dari 2 subkriteria yang
sudah dilakukan perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya
yaitu sebagai berikut:
• Kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang telah disepakati
(D1) = 0,45 (45%)
• Kemampuan Menangani Sistem Transportasi (D2) = 0,55 (55%)

Pada gambar 5.3 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria


ketepatan pengiriman yang dituangkan dalam bentuk diagram:

Kemampuan
memberikan barang
45% sesuai tanggal yang
55% disepakati (D1)
Kemampuan
menangani sistem
transportasi (D2)

Gambar 5.3 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Ketepatan


Pengiriman

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria ketepatan


pengiriman dapat dilihat bahwa untuk subkriteria ketepatan pengiriman,
yang mempunyai bobot terbesar adalah kriteria kemampuan menangani
sistem transportasi dengan bobot 55%, hal ini menunjukan bahwa
perusahaan menginginkan pemasok agar dapat menangani system
transportasi dengan baik, karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas
barang yang dikirimkan. Subkriteria lainnya yaitu kemampuan memberikan
barang yang telah disepakati dengan bobot 45% menunjukan bahwa tepat
waktu dalam hal pengiriman barang merupakan hal yang tak kalah penting
bagi perusahaan. Waktu pengiriman yang telah disepakati antara perusahaan
dan pemasok di PT. PLN Area Cianjur diatur melalui perjanjian awal saat
93

pemesanan. Pemasok yang tidak mengirimkan barang tepat waktu akan


dikenakan denda sesuai aturan yang sudah disepakati bersama.

d. Subkriteria dari Kriteria Harga


Subkriteria dari kriteria harga pada model pemeringkat pemasok PT.
PLN Area Cianjur terdiri dari 2 subkriteria yang sudah dilakukan
perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai
berikut:
• Kepantasan harga dengan kualitas = 0,75 (75%)
• Kemampuan memberikan diskon = 0,25 (25%)
Pada gambar 5.4 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria harga
yang dituangkan dalam bentuk diagram:

25%
Kepantasan Harga
dengan Kualitas
75% Kemampuan Memberi
Diskon

Gambar 5.4 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Harga

Subkriteria kepantasan harga dengan kualitas memiliki bobot tertinggi pada


kriteria harga yaitu sebesar 75%. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
memprioritaskan kualitas barang dengan pertimbangan biaya yang akan
dikeluarkan. Kemampuan memberi diskon memiliki bobot lebih kecil yaitu
sebesar 25%, karena sejauh ini pemasok tidak pernah memberikan diskon
barang terhadap perusahaan. Subkriteria ini diartikan sebagai bentuk
penawaran harga awal dari pihak perusahaan terhadap pemasok.

e. Subkriteria dari Kriteria Layanan


Subkriteria dari kriteria layanan pada model pemeringkat pemasok
PT. PLN Area Cianjur terdiri dari 4 subkriteria yang sudah dilakukan
94

perhitungan bobot dan uji konsistensi pada bab sebelumnya yaitu sebagai
berikut:
• Kemudahan untuk dihubungi = 0,14 (14%)
• Kemampuan memberikan informasi secara jelas = 0,21 (21%)
• Kecepatan menanggapi permintaan pelanggan = 0,32 (32%)
• Cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan = 0,33 (33%)

Pada gambar 5.5 berikut ini adalah bobot penilaian subkriteria layanan
yang dituangkan dalam bentuk diagram:

Kemudahan untuk dihubungi


(S1)
14%
33% Kemampuan memberikan
21% informasi secara jelas (S2)

Kecepatan menanggapi
32% permintaan pelanggan (S3)

Cepat tanggap
menyelesaikan keluhan
pelanggan (S4)

Gambar 5.5 Bobot Penilaian Subkriteria dari Kriteria Layanan

Berdasarkan hasil pengolahan data untuk bobot subkriteria layanan


dapat dilihat bahwa untuk subkriteria layanan yang memiliki bobot terbesar
adalah cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan dengan bobot 33%.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menginginkan komunikasi yang
baik dengan pemasok, terlebih jika setelah pemeriksaan terdapat produk
yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.

5.2 Analisa Konsistensi Hierarki AHP


Langkah selanjutnya jika kita sudah mendapatkan kriteria-kriteria yang akan
digunakan dalam memilih dan menentukan pemasok dan dari kriteria- kriteria
tersebut sudah mempunyai bobot adalah menguji akan konsisten hirarki dari
metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
95

Berdasarkan pada pengolahan data pada bab sebelumnya untuk pengujian


akan konsistensi index pada kriteria-kriteria Analytical Hierarchy Process
(AHP) didapat hasil sebagai berikut:

Principal Eigen Value (λmaks) = 5,05

Concistency Index (CI) = 0,01

Consistency Ratio (CR) = 0,010603

Menurut Saaty (1980) bahwa untuk pembobotan atau priority vector yang
konstan atau dengan kata lain konsistensi rasio (CR) dari suatu pembobotan
adalah maksimal 10% atau 0,1. Jadi jika hasil konsistensi rasio (CR) nya kurang
dari sama dengan 0,1 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut konsisten. Jika
data tersebut konsisten maka dalam melakukan penelitian akan berdampak pada
hasil penelitian yang maksimal dan menghasilkan penelitian yang bisa
dipertanggungjawabkan dan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Berdasarkan pada perhitungan consistency ratio (CR) di atas didapatkan


bahwa nilai CR < 0,1 yaitu sebesar 0,010603. Hal ini menunjukan bahwa rasio
konsistensi dari hasil penilaian perbandingan di atas mempunyai rasio 1%.
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai dari level kriteria yang ada di atas adalah
konsisten.

5.3 Analisa Pemilihan Pemasok


Setelah bobot dari kriteria-kriteria ditemukan, maka langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah melakukan perbandingan pemasok Joint Cable yang
melakukan penawaran ke perusahaan. Cara yang dilakukan untuk menganalisa
pemilihan dan penentuan pemasok yaitu dengan cara membuat perbandingan
antara beberapa pemasok yang ada. Pemasok-pemasok terbut dibandingkan
berdasarkan 5 kriteria yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berdasarkan
hasil pengolahan data pada bab sebelumnya didapatkan perbandingan-
perbandingan seperti berikut:
96

Tabel 5.1 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kepantasan


Harga dengan Kualitas (H1)

Supplier Priority
H1 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1,00 0.87 1.00 0.32
Supplier Y 1,15 1.00 0.90 0.34
Supplier Z 1,00 1.11 1.00 0.34
Jumlah 3,15 2.98 2.90 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,01
Concistency Index (CI) 0,003333
Concistency Ratio (CR) 0,005747

Dalam hal kepantasan harga dengan kualitas, Supplier X memiliki bobot


terkecil dibandingkan dengan alternatif mesin lainnya. Supplier Joint Cable saat
ini di perusahaan adalah Supplier X. Dalam pelaksanaannya, barang yang
dipasok dari Supplier X tidak dapat memenuhi target kerja yang telah
ditetapkan walaupun harga dari produk nya jauh lebih murah dibandingkan
dengan alternatif pemasok lainnya yaitu sebesar Rp.221.563,- per produk.

Tabel 5.2 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria


Kemampuan Memberi Diskon (H2)

Supplier Priority
H2 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1,00 1.12 1.17 0.36
Supplier Y 0,90 1.00 1.07 0.33
Supplier Z 0,85 0.93 1.00 0.31
Jumlah 2,75 3.05 3.24 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,00
Concistency Index (CI) 0
Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kemampuan memberikan diskon, dari setiap alternatif memiliki


bobot yang tidak jauh berbeda nilainya. Hal ini dikarenakan tidak ada
pemberian diskon yang dilakukan oleh pemasok. Kemampuan memberikan
diskon pada hal ini dapat diartikan sebagai kemampuan memberikan
97

penawaran pada saat negosiasi harga di awal antara perusahaan dengan


pemasok.

Tabel 5.3 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kesesuaian


Barang dengan Spesifikasi yang Ditetapkan (Q1)

Priority
Q1 Supplier X Supplier Y Supplier Z
Vector
Supplier X 1,00 1.60 0.58 0.31
Supplier Y 0,63 1.00 0.49 0.21
Supplier Z 1,73 2.05 1.00 0.48
Jumlah 3,36 4.65 2.07 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 2,99
Concistency Index (CI) 0
Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kesesuaian barang dengan spesifikasi yang ditetapkan, produk


dari Supplier Z memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan
alternatif pemasok lainnya. Hal ini dikarenakan adanya history pemakaian
produk dari supplier Z saat perusahaan melakukan transfer area dari
Majalengka akibat adanya kebutuhan terdesak. Produk ini mampu memenuhi
target pemasangan yaitu 10 tahun sekali.

Tabel 5.4 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Penyediaan


Barang Tanpa Cacat (Q2)

Supplier Priority
Q2 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1,00 1.73 0.58 0.32
Supplier Y 0,58 1.00 0.58 0.22
Supplier Z 1,73 1.73 1.00 0.46
Jumlah 3,31 4.46 2.16 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 2,89
Concistency Index (CI) 0
Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal penyediaan barang tanpa cacat, Supplier Z lebih unggul


dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya. Hal ini memang alternatif
98

yang seharusnya dipilih oleh perusahaan berdasarkan history pemakaian


produk sebagai penunjang pendistribusian listrik yang dilakukan.

Tabel 5.5 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria


Kemampuan Memberikan Kualitas yang Konsisten (Q3)

Supplier Priority
Q3 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1,00 1.53 0.52 0.29
Supplier Y 0,65 1.00 0.40 0.20
Supplier Z 1,92 2.47 1.00 0.51
Jumlah 3,57 5.00 1.92 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,00
Concistency Index (CI) 0
Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kemampuan memberikan kualitas yang konsisten, perusahaan


menganggap bahwa Supplier Z dapat memberikan kualitas yang konsisten. Hal
ini dapat dibuktikan dengan pemakaian produk dari Supplier Z oleh beberapa
area di Jawa Barat.

Tabel 5.6 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kemudahan


untuk Dihubungi (S1)

Priority
S1 Supplier X Supplier Y Supplier Z
Vector
Supplier X 1,00 1.27 0.50 0.28
Supplier Y 0,79 1.00 0.71 0.26
Supplier Z 2,02 1.41 1.00 0.46
Jumlah 3,81 3.68 2.21 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,00
Concistency Index (CI) 0,00246
Concistency Ratio (CR) 0,004252

Dalam hal kemudahan untuk dihubungi, supplier Z memiliki bobot tertinggi


dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya yaitu sebesar 0,46. prioritas
selanjutnya pada subkriteria ini adalah Supplier X dengan nilai bobot 0,28,
kemudian supplier Y sebagai prioritas terakhir dengan nilai bobot 0,26.
99

Tabel 5.7 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria


Kemampuan Memberikan Informasi Secara Jelas (S2)

Supplier Priority
S2 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1,00 1.20 0.75 0.32
Supplier Y 0,84 1.00 0.69 0.27
Supplier Z 1,32 1.45 1.00 0.41
Jumlah 3,16 3.65 2.44 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,00
Concistency Index (CI) 0,004258
Concistency Ratio (CR) 0,000734

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada subkriteria kemampuan memberikan


informasi secara jelas, Supplier Z yang paling memenuhi subkriteria ini dengan
nilai bobot 0,41. prioritas selanjutnya adalah supplier X dengan nilai bobot
0,32 dan prioritas terakhir pada subkriteria ini adalah supplier Y dengan
nilai bobot 0,27.

Tabel 5.8 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Kecepatan


Menanggapi Permintaan Pelanggan (S3)

Supplier Priority
S3 Supplier X Supplier Y
Z Vector
Supplier X 1.00 1.12 0.43 0.24
Supplier Y 0.90 1.00 0.50 0.24
Supplier Z 2.31 2.02 1.00 0.52
Jumlah 4.21 4.14 1.93 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3.01
Concistency Index (CI) 0
Concistency Ratio (CR) 0

Dalam hal kecepatan menanggapi permintaan pelanggan, Supplier Z


memiliki bobot tertinggi dibandingkan dengan alternatif pemasok lainnya yaitu
sebesar 0.52.
100

Tabel 5.9 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria Cepat


Tanggap Menanggapi Keluhan Pelanggan (S4)

Priority
S4 Supplier X Supplier Y Supplier Z
Vector
Supplier X 1.00 1.27 0.50 0.28
Supplier Y 0.79 1.00 0.71 0.27
Supplier Z 2.02 1.41 1.00 0.45
Jumlah 3.81 3.68 2.21 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3.04
Concistency Index (CI) 0.02
Concistency Ratio (CR) 0.034348

Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa pada subkriteria cepat tanggap


menaggapi keluhan pelanggan, Supplier Z memiliki bobot tertinggi
dibandingkan dengan altenative pemasok lainnya yaitu sebesar 0,45. Prioritas
selanjutnya adalah supplier X dengan bobot sebesar 0,28 dan prioritas terakhir
pada subkriteria ini adalah supplier Y dengan nilai bobot 0,27.

Tabel 5.10 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria


Kemampuan Memberikan Barang Sesuai Tanggal yang Disepakati (D1)

Priority
D1 Supplier X Supplier Y Supplier Z
Vector
Supplier X 1,00 1.25 0.72 0.32
Supplier Y 0,80 1.00 0.72 0.27
Supplier Z 1,38 1.38 1.00 0.41
Jumlah 3,18 3.63 2.44 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,01
Concistency Index (CI) 0,0026
Concistency Ratio (CR) 0,004627

Dalam hal kemampuan memberikan barang sesuai tanggal yang disepakati,


Supplier Z memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,41 dibandingkan dengan
alternatif pemasok lainnya.
101

Tabel 5.11 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Subkriteria


Kemampuan Menangani Sistem Transportasi (D2)

Priority
D2 Supplier X Supplier Y Supplier Z
Vector
Supplier X 1,00 1.20 0.55 0.28
Supplier Y 0,84 1.00 0.62 0.26
Supplier Z 1,81 1.62 1.00 0.46
Jumlah 3,65 3.82 2.17 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,01
Concistency Index (CI) 0,004645
Concistency Ratio (CR) 0,00801

Pada subkriteria kemampuan menangani sistem transportasi, Supplier Z


memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,46 dibandingkan dengan alternatif
pemasok lainnya.

Tabel 5.12 Pair-wair comparation matrix berdasarkan Kriteria Ketepatan


Jumlah

Ketepatan Supplier Priority


Supplier X Supplier Y
Jumlah Z Vector
Supplier X 1,00 1.55 0.58 0.31
Supplier Y 0,64 1.00 0.53 0.22
Supplier Z 1,74 1.90 1.00 0.47
Jumlah 3,38 4.45 2.11 1.00
Principal Eigen Value (λmaks) 3,01
Concistency Index (CI) 0,006731
Concistency Ratio (CR) 0,011606

Tabel di atas menunjukan bahwa pada kriteria ketepatan jumlah, supplier Z


yang paling memenuhi kriteria ini dengan nilai bobot 0,47. prioritas selanjutnya
adalah supplier X dengan nilai bobot 0,31 dan prioritas terakhir pada kriteria
ini adalah supplier Y dengan nilai bobot 0,22.

Berdasarkan pembobotan (priority vector) pada masing-masing kriteria


diatas juga dilakukan analisa terhadap konsistensi data, sehingga data-data yang
dilakukan penelitian ini adalah menggunakan data-data yang valid
102

sehingga penelitian ini dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Dari
hasil pengolahan data di atas dapat diketahui peringkat berdasarkan pada
masing-masing kriteria sebagai berikut:

Tabel 5.13 Bobot Pemeringkat Pemasok

Vektor Prioritas
Alternatif Peringkat
Menyeluruh
Supplier X 0,30 II
Supplier Y 0,24 III
Supplier Z 0,46 I

Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan, supplier Z


dengan nilai bobot 0,46 merupakan prioritas pertama untuk dipilih sebagai
supplier Joint Cable pada PT. PLN (Persero) Area Cianjur. Prioritas kedua
adalah Supplier X dengan nilai bobot 0,30, sedangkan prioritas terakhir adalah
supplier Y dengan nilai bobot 0,24.

5.4 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu


Dari hasil penelitian ini didapatkan supplier optimal berdasarkan 5 kriteria
yang telah ditentukan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan penelitian
terdahulu, terdapat beberapa penggunaan metode yang digunakan. Berdasarkan
penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut.

Tabel 5.14 Penelitian Terdahulu

Nama Langkah
No Judul Penelitian Metode Jenis Industri Kriteria perhitungan
Peneliti
Synthesis value,
A Fuzzy Analytic
integral value,
Hierarchy Process index value, value
Aktepe, A., Fuzzy Cost, reputation,
1 Model For Supplier Manufacturing of each criteria,
et al (2011) AHP delivery, quality
Selection And A bobot of each
Case Study supplier
An AHP Based Menyusun hirarki,
Approach for menentukan
Jayant, et al Supplier Evaluation prioritas dan
2 AHP Manufacturing Quality, Cost, Service
(2011) and Selection in menghitung
Supply Chain Consistency Ratio
Management (CR)
103

Tabel 5.15 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

Nama Jenis Langkah


No Peneliti Judul Penelitian Metode Industri Kriteria perhitungan
Synthesis value,
Quality,
integral value,
Digalwar., A Fuzzy AHP Capability,Production index value, value
Fuzzy
3 A, K., et al Approach for Jasa Facility and Capability, of each criteria,
AHP
(2014) Supplier Selection Buyer Supplier bobot of each
Relationship supplier

Merujuk kepada gambar 5.1, kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Harga, Kualitas, Layanan, Ketepatan Pegiriman dan Ketepatan Jumlah.
Kriteria ini memiliki perbedaan kriteria yang digunakan pada beberapa
penelitian terdahulu. Namun terdapat kesamaan penggunaan kriteria yaitu
kualitas, harga dan ketepatan pengiriman. Hal ini menunjukan bahwa kriteria-
kriteria tersebut merupakan kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam supplier
selection problem.

Pada penelitian terdahulu yang ada di tabel 5.14 tersebut kita dapat
mengetahui terdapat perbedaan penggunaan metode pada supplier selection
problem. Beberapa penelitian menggunakan metode Fuzzy Analytical
Hierarchy Process (FAHP) pada supplier selection problem. Penggunaan
metode AHP maupun Fuzzy AHP memiliki tujuan yang sama, namun
perbedaanya terletak pada alir perhitungan dan keadaan pengaplikasiannya.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam jurnal Istanbul Ticaret Universites yang
berjudul Comparison of AHP and Fuzzy AHP For The Multi-Criteria Decision
Makin Processes With Linguistic Evaluations bahwa AHP digunakan pada
hierarki yang cenderung sederhana dan dalam penerapannya AHP hanya
didasari oleh decision-makers judgement, tanpa melibatkan factor
ketidakjelasan (fuzziness) ketika proses penilaian pada elemen-elemen hirarki.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan seluruh tahapan penelitian dengan metode Analytical


Hierarchy Process (AHP) dalam hal pemilihan pemasok, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Pada penelitian ini terdapat 5 kriteria yang digunakan berdasarkan


pertimbangan literature dan perusahaan, yaitu Harga, Kualitas, Layanan,
Ketepatan Pengiriman dan Ketepatan Jumlah. Adapun kriteria utama yang
memiliki bobot tertinggi yaitu kualitas dengan bobot 0.36 (36%). Hal ini
menunjukan bahwa dengan memprioritaskan kualitas produk dari pemasok
maka rencana kerja akan berjalan dengan efektif dan produktivitas
perusahaan akan meningkat.
2. Supplier optimal yang terpilih adalah Supplier Z dengan bobot sebesar
0,46. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan supplier Joint Cable
terbaik bagi perusahaan untuk dijadikan sebagai rekanan/ mitra jangka
panjang adalah supplier Z karena secara keseluruhan supplier ini memiliki
nilai paling tinggi dibandingkan dengan dua supplier lainnya.

6.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan
kepada pihak perusahaan serta pihak terkait yaitu:

1. Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan Joint Cable sebaiknya


memperhatikan bobot kriteria pemilihan supplier atau dengan kata lain
tidak dilakukan secara subjektif karena setiap kriteria mempunyai bobot
yang berbeda. Dengan begitu, perusahaan dapat mengkombinasikan
kriteria-kriteria tersebut untuk mendapatkan supplier yang tepat sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memilih supplier yang tepat,

104
105

perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya serta dapat mendapatkan


kualitas, jenis serta jumlah yang tepat. Dengan begitu target pemasangan
listrik tidak akan terganggu.
2. Bagi perusahaan di masa yang akan datang, jika terdapat kriteria ataupun
subkriteria baru yang relevan bagi perusahaan atau yang sesuai dengan
kebijakan perusahaan yang baru, maka perusahaan dapat mengganti kriteria
dan subkriteria yang digunakan pada penelitian ini. Selain untuk pemilihan
supplier, perusahaan dapat menggunakan analisis AHP untuk memecahkan
masalah-masalah multikriteria yang lain sebagai alat pendukung
pengambilan keputusan.
3. Kriteria pemilihan pemasok pada penelitian ini tanpa mempertimbangkan
hubungan timbal balik (feedback) elemen-elemen pada suatu tingkatan
dengan elemen-elemen pada tingkat dibawahnya. Dan juga tanpa
mempertimbangkan factor ketidakjelasan (fuzziness) ketika proses
penilaian pada elemen-elemen hirarki, jika hubungan timbal balik antar
elemen dan faktor ketidakjelasan dalam pengambilan keputusan ingin
dimasukan dalam penelitian, dapat menggunakan metode lain seperti Fuzzy
AHP.
4. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas pihak pengambil
keputusan yaitu vendor jasa yang melakukan pemasangan alat-alat
penunjang distribusi listrik, sehingga kepentingan kedua pihak dapat
dievaluasi secara objektif. Selain itu juga melakukan pengembangan model
permasalahan pemilihan supplier dengan mempertimbangkan faktor-faktor
resiko dan ketidakpastian lainnya yang perlu untuk dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Aissaoui, N., Haouari, M., & Hassini, E. 2007. Supplier selection and order lot
sizing modeling: A review. Computers & Operations Research. Vol 34,
3516-3540.
Aktepe, A., & Ersoz, S. 2011. A Fuzzy Analytic Hierarchy Process Model For
Supplier Selection and A Case Study. Intenational Journal of Research
and Development. Vol 3 (1), 33-37.
Ascarya. 2005. Analytic Network Process (ANP) Pendekatan Baru Studi Kualitatif.
Makalah disampaikan pada Seminar Intern Program Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi. Trisakti Jakarta.
Askin., & Guzin. 2013. Comparison of AHP and Fuzzy AHP For The Multi-Criteria
Decision Makin Processes With Linguistic Evaluations. İstanbul Ticaret
Üniversitesi Fen Bilimleri Dergisi. Vol 6 (11), 65-85.
Bello, M.J., & Suarez. 2003. A Case Study Approach to The Supplier Selection
Process. http://grad.uprm.edu/tesis/suarezbello.pdf didownload tanggal
11 Mei 2016.
Boran, F.E., Genc, S., Kurt, M., & Akay, D. 2009. A multi-criteria intuitionistic
fuzzy group decision making for supplier selection with TOPSIS method.
Expert Systems with Applications. Vol 36, 11363-11368.

Bross, M.E. & Zhao, G. 2004. Supplier selection process in emerging markets - The
Case Study of Volvo Bus Corporation in China. School of Economics and
Commercial Law Göteborg University.
Dickson, G.W. 1966. An Analysis of Vendor Selection System and Decision.
Journal of Purchasing, Vol 2, 5-17.
Digalwar, A.K., Borade, A., & Metri, B. 2014. A Fuzzy AHP Approach for Supplier
Selection. Operations and Supply Chain Management. ISSN 1979-3561.
Vol 7 (2), 46-53.
Elanchezhian, C., Vijaya, R., & Kesavan, R. 2011. Vendor Evaluation Using Multi
Criteria Decision Making. International Journal of Computer
Applications. Vol 5 (9), 0975 – 8887.
Felice, F., Deldoost, Mostafa, H., Faizzolahi, M., & Petrillo, A. 2015. Performance
Measurement Model For The Supplier Selection Based on AHP.
International Journal of Engineering Business Management. Vol 7 (17),
1-13.
Hanum, B., & Asmarani, C. 2015. Analisa Pemilihan Supplier Sebagai Komponen
Pendukung Produksi PT. XYZ Menggunakan Metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Jurnal PASTI. Vol 9 (2), 220-229.

106
107

Hariwan, P., Kholil, M., & Gadissa, A. 2015. Analisa Pengambilan Keputusan Pada
Penentuan Cairan Antiseptik Tangan yang Terbaik dengan Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). Jurnal PASTI. Vol 9 (2), 203-219.
Jayant, A., Singh, A., & Patel, V. 2011. An AHP Based Approach for Supplier
Evaluation and Selection in Supply Chain Management. International
Journal of Advanced Manufacturing Systems. Vol 2 (1), 1-6.
Koc, E., dan Burhan, H. 2014. An AHP Approach to a Real World Supplier
Selection Problem: A Case Study of Carglass Turkey. Global Business
and Management Reasearch: An International Journal. Vol 6 (1), 1-14.
Maggie C.Y.T., & Tummala, V.M.R. 2001. An Application of the AHP in Vendor
Selection of a Telecommunications System. Journal Omega. Vol 29,
171-182.
Ngatawi., & Setyaningsih, I. 2011. Analisa Pemilihan Supplier Menggunakan
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Jurnal Ilmiah Teknik
Industri. ISSN 1412-6869. Vol 10 (1), 7-13.
Pal, O., Gupta, A., & Garg R.K. 2013. Supplier Selection Criteria and Methods in
Supply Chains: A Review. Internatioal Journal of Social, Behavioral,
Educational, Economics, Business and Industrial Engineering. Vol 7
(10), 2667-2673
Politis, S., Klumpp, M., dan Celebi, D. 2010. Analytical Hierarchy Process in
Supplier Evaluation. International Working Seminar on Production
Economics Conference Proceedings, 01, Vol 3, 411-424.
Pujawan, I Nyoman. 2007. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya.
Saaty, T.L. 2008. Decision Making with The Analytic Hierarchy Process.
International Journal Services Sciences. Vol 1 (1), 83-98.
Saaty, T.L. 1994. Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with the
Analytic Hierarchy Process. RWS Publications: Pittsburgh USA.
Saaty, T.L. 1980. Analytic Hierarchy Process. New York: McGraw: Hill

Tahriri. et al. 2008. A Review of Supplier Selection Methods In Manufacturing


Industries. Suranaree J. Sci. Technol. Vol. 15 (3).
Verma, S.D., & Pateriya, A. 2013. Supplier Selection Through Analytical Hierarchy
Process: A Case Study In Small Scale Manufacturing Organization.
International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT).
Vol 4 (5), 1428-1433.

Anda mungkin juga menyukai