RAHMAT ARSAD
121055520117137
NPM : 121055520117137
Konsentrasi : Komputasi
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniahnya sehingga peneliti dapat
menyelasaikan proposal dengan judul "Aanalisis Perbandingan Metode Pcc Ecmp
Nth dan Hsrp pada Warnet Abbasy". Tak lupa pula sholawat serta salam, sholawat
serta tasbih semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Olehnya
itu peneliti membutuhkan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan penulisan proposal kedepannya. Selanjutnya dalam penulisan
proposal ini, peneliti banyak diberi bantuan dan masukan dari berbagai pihak.
Olehnya itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
yang sebsar-besarnya :
ii
Muhammadiyah Maluku Utara yang telah memberikan masukan,
dukungan serta selalu setia dalam menemani.
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas segala kebaikan. Semoga Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan-kebaikan itu yang setimpal
dengan perbuatan serta amalan-amalannya. Akhir kata semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi orng banyak. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal
ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna sehingga penulis
membutuhkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kemajuan dalam
dunia pendidikan dimasa yang akan datang.
Ternate
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2.15. Winbox.............................................................................................20
2.2.16. Wireless............................................................................................21
2.2.17. Komputer..........................................................................................21
2.2.18. RouterBoard.....................................................................................22
2.2.19. Access Point.....................................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................25
3.1. Kerangka Konsep....................................................................................25
3.2. Sistem Yang Sedang Berjalan.................................................................26
3.3. Sistem Yang Diusulkan...........................................................................26
3.4. Alur Penelitian.........................................................................................27
3.4.1 Studi Lapangan................................................................................27
3.4.2 Konfigurasi.......................................................................................27
3.4.3 Pengumpulan Data...........................................................................28
3.4.4 Pengolahan Data..............................................................................28
3.4.5 Analisis.............................................................................................28
3.4.6 Kesimpulan......................................................................................28
3.5. Jadwal Penelitian.....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu...............................................................................5
Tabel 2. 2 Jadwal Penelitian..................................................................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1Topologi Failover..............................................................................13
Gambar 1. 2 Jendela Winbox..................................................................................20
Gambar 1. 3 Mikrotik hEXs RB760iGs..................................................................23
Gambar 1. 4 EnGenius AC1750 Dual Band..........................................................23
Gambar 1. 5 Kerangka Konsep Penelitian.............................................................25
Gambar 1. 6 Sistem Yang Sedang Berjalan...........................................................26
Gambar 1. 7 Sistem Yang Diusulkan....................................................................26
Gambar 1. 8 Alur Penelitian..................................................................................27
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Internet sebagai sumber daya informasi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam berbagai sektor kehidupan. Jaringan internet merupakan induk
dalam proses berbagi informasi maupun pertukaran data. Kebutuhan akses
internet ini bukan hanya sekeder browsing dan mengirim pesan, melainkan sudah
sampai pada tahapan games dan streaming. Kebutuhan akses yang semakin
bertambah mengakibatkan beban traffic yang tidak seimbang, terputusnya sebuah
koneksi dan kecepatan akses yang menurun drastis. Hal ini tentunya menjadi
objek utama bagi provider layanan internet untuk memberikan layanan akses
internet yang cepat dan handal kepada pelanggan.
1
FailOver merupakan mode operasional cadangan dimana fungsi komponen
utama menjadi tidak tersedia baik melalui kegagalan atau down time terjadwal
maka secara otomatis koneksi akan di alihkan ke link backup yang telah
disediakan. Suatu link ISP (Internet Service Provider) biasanya mengalami down
di karenakan beberapa hal seperti kerusakan perangkat, traffic yang semakin
menumpuk dan kerusakan pada media transmisi. Kejadian ini sangat sering
terjadi, olehnya itu didalam sebuah jaringan yang baik harus tetap menyediakan
backup sehingga saat terjadi down pada sebuah link ISP (internet service
provider), maka jaringan akan tetap terjaga koneksinya melalui link backup.
Dalam penerapan failover ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk
meminimalisir terputusnya koneksi yaitu, Metode Pcc, Teknik PCC (Per
Connection Classifier) merupakan proprietary dari Mikrotik yang belum lama
ini diluncurkan, (ECMP) Equal-Cost Multi-Path dikenal sebagai teknik load
balancing yang paling sederhana dan lebih cocok digunakan pada jaringan
dengan tingkat kompleksitas yang tidak terlalu tinggi, NTH adalah sebuah
integer(bilangan ke-N). Pada dasarnya koneksi yang masuk ke proses di
routerakan menjadi satu arus yang sama, walaupun mereka datang dari interface
yang berbeda, dan Hsrp merupakan cisco-propietary redundancy protocol untuk
membangun toleransi kesalahan pada default gateway (Nerissa Hansa Wijaya &
Billy Susanto Panca, 2020).
2
Berdasarkan deskripsi yang terlampir diatas maka di lakukanlah "Analisis
Perbandingan Metode Pcc Ecmp Nth dan Hsrp Terhadap Kecepatan
FailOver diWarnet Abbasy" Hasil dari analisis akan dijadikan referensi untuk
membuat rekomendasi usulan perbaiki sehingga koneksi internet tetap tersedia
dan terjaga dalam kondisi apapun.
3
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas jaringan internet pada warnet Abbasy setelah
melakukan penerapan failover
2. Mengetahui kualitas jaringan dengan melakukan perbandingan empat
metode Pcc, Ecmp, Nth dan Hsrp
3. Manfaat yang dapat diperoleh lokasi penelitian yaitu dapat mengetahui
tingkat kestabilan jaringan pada warnet Abbasy kelurahan sasa ternate
selatan, serta dapat memperoleh solusi untuk meningkatkan kualitas
jaringan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
packet loss, jika mengunakan PCC bandwidth lebih
dominan kepada jalur atau bandwidth yang lebih besar
yang di sediakan oleh ISP, jika sudah ramai trafik maka
akan dibagi beban kepada ISP ke 2
2 M Saripuddin Adnan, Syariful Ikhwan Dan Yosy
Nama Penulis,
Rahmawati. Impelementasi Load Balance Metode Ecmp,
Judul Dan
Nth Dan Pcc Dengan Empat Link Menggunakan
Tahun
Mikrotik. (2018)
Menggunakan beberapa link dibutuhkan teknik load
balancing untuk menbagi traffic data ke beberapa link
tersebut, sehingga bandwidth semua link dapat digunakan.
Latar Belakang
Penelitian ini menerapkan teknik failover dan teknik load
balancing metode ECMP, NTH dan PCC menggunakan
empat link (bandwidth 100Mbps/link) pada MikroTik.
6
delay lebih dipengaruhi konektivitas clientserver dan
metode yang digunakan.
Hendy Dwi Haryoyudhanto, Iskandar Fitri Dan Andri
Nama Penulis,
Aningsi. Impelementasi Encapsulation Jaringan
Judul dan
Redudansi VLAN Menggunakan Metode Hot Standby
Tahun
Router Protocol (HSRP). (2020)
Jaringan Local Area Network pada saat ini sering
digunakan untuk meminimalkan suatu pekerjaan umum,
segmentasi jaringan yang berbeda pada suatu gedung
membutuhkan perhatian dalam merancang suatu jaringan
yang memiliki trafik yang padat dan sering terjadi down
Latar Belakng
serta vail over pada suatu alur jaringan, tentu
membutuhkan performa jaringan yang optimal dan
efesien, dengan cara encapsulation jaringan dengan satu
alur dan membagi setiap segmentasi jaringan dengan
VLAN
3 Hot Standby Routing Protocol (HSRP) Merupakan
protocol yang dapat mengantisipasi kegagalan gateway
jaringan, protokol ini membuat gateway virtual sebagai
redundancy dalam skema tersebut kedua router hanya
Metode
akan dibaca sebagai virtual router sehingga hanya akan
terlihat menggunakan satu router saja, IP dan MAC
address virtual dari dua router untuk merepresentasikan
sebagai single defult gateway untuk semua host.
Redundansi dapat dikonfigurasi dengan mengkonfigurasi
beberapa host untuk menggunakan satu gateway dan host
lain untuk digunakan. Namun, jika salah satu dari
Hasil gateway itu down, maka masih ada gateway yang
standby. Pada penelitian ini menjelaskan
pengimplementasian HSRP dengan menggunakan
topology tree pada topologi jaringan yang mengutamakan
7
sebuah jaringan segmentasi hirarki pada model
jaringannya. Pada penelitian ini yang menjelaskan
pengujian dengan penelitian jaringan redudansi
menggunakan metode HSRP dan VVRP dengan rata-rata
packet loss 2%, software yang digunakan adalah GNS3
untuk membuat simulasi jaringan. Pada penelitian ini
yang menjelaskan pengujian jaringan redudansi
menggunakan metode HSRP, software yang digunakan
adalah cisco packet tracer untuk membuat suatu
perancangan metode simulasi jaringan. Pada penelitian ini
yang menjelaskan pengujian performansi jaringan
redudansi menggunakan metode HSRP, VVRP dan
GLBP. dengan rata-rata packet loss 2%, 0.80% dan 4%
software yang digunakan adalah GNS3 Pada penelitian
yang menerapkan simulasi jaringan redudansi
menggunakan metode HSRP. Dengan topologi jaringan
yang digunakan adalah topologi tree dan software yang
digunakan adalah GNS3
8
bagiannya dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Djam'an Satori dan Aan Komariah (2014). Analisis adalah suatu usaha untuk
mengurai suatu masalah atau focus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition)
sehingga susunan/tatanan bentuk sesuai yang diurai itu tampak dengan jelas dan
karenanya bias secara lebih terang di tangkap maknanya atu lebih jernih
dimengerti duduk perkaranya.
Andi Prastowo (2019). Analisis merupakan proses memecah-mecah materi jadi
bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antar
setiap bagian dan struktur keseluruhannya.
Suwarto (2013). Analisis adalah usaha untuk menguraikan suatu materi
menjadi bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan antara bagian-
bagian tersebut dan hubungan-hubungan antar bagian-bagian tersebut dengan
materi tersebut dengan keseluruhan".
Dari pengertian analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa pengertian analisis
adalah proses penyelesaian sebuah masalah untuk dapat memperoleh kesimpulan
9
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa system merupakan
keterikatan antar elemen dalam suatau hubungan yang saling berkesinambungan
untuk memulai masukan, kemudian memproses, dan menghasilkan keluaran
dalam mencapai suatau target.
10
TCP merupakan protokol yang bersifat connected oriented, artinya
sebelum proses transmisi data terjadi, dua aplikasi TCP harus melakukan
pertukaran kontrol informasi (handshaking). Selanjutnya TCP bersifat
reliable karena menerapkan fitur deteksi kesalahan dan transmisi apabila
ada data yang rusak, sehingga keutuhan data dapat terjamin. TCP dapat
mendeteksi kesalahan atau hilangnya data dan melakukan pengiriman
kembali sampai data diterima dengan lengkap.
TCP selalu meminta konfirmasi setiap kali data dikirim, untuk
memastikan apakah data telah sampai di tempat tujuan atau belum.
Sedangkan TCP bersifat byte stream service TCP akan mengirimkan data
berikutnya secara berurutan. Dan apabila data sebelumnya belum sampai
ke tujuan atau rusak maka TCP akan melakukan transmisi (pengiriman
ulang), sehingga proses pengiriman data dari sumber ke tujuan telah
benar-benar tersampaikan dengan benar dan terkirim secara utuh (sofana,
2008).
11
kecepatan transfer data, dan juga batas waktu untuk mengakses internet (Hadi
santoso, 2012).
2.2.5. Server
Server adalah sebuah sistem computer yang meneyediakan jenis layanan
(service) tertentu dalam sebuah jarinngan computer. Server di dukung dengan
procecor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi degan
sisitem operasi khusus, yang di sebut sebagai system operasi jaringan (Network
operating system). Server juga menjalankan perangkat lunak administrative yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,
seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada
workstation anggota jaringan.
Server adalah salah satu infrastruktur yang paling penting dalam organsisasi
manapun. Server adalah sebuah computer yang mengatur lalu lintas data yang
terjadi pada sebuah jaringan. Aplikasi yang disimpan di computer ini dan terminal
computer lain terhubung dapat mengaksesnya. Server merupakan induk dari
segala komputer yang terhubung pada sebuah jaringan yang berfungsi sebagai
pengatur system jaringan, misalnya untuk pembatasan akses dan kontrol data
(Rohmana, 2014).
Adapun fungsi server sebagai berikut :
1. Menyimpan aplikasi dan database yang dibutuhkan oleh computer yang
terhubung.
2. Menyediakan fitur keamanan computer.
3. Melindungi semua computer yang terhubung menggunakan firewaal.
4. Menyediakan IP Address untuk mesin terhubung.
2.2.6. Failover
Failover merupakan kemampuan sebuah sistem untuk berpindah secara
otomatis jika salah satu sistem mengalami kegagalan sehinggga sistem lain
12
menjadi cadangan bagi sistem yang mengalami kegagalan. (Nerissa Hansa Wijaya
& Billy Susanto Panca, 2020)
Ketika berlangganan internet, tentunya kita bisa menentukan service apa saja
yang dibutuhkan, kita bisa sesuaikan sesuai dengan kebutuhan Seperti IP Publik,
Internet dengan kecepatan tinggi, Internet 2 line (Main Link dan Bakcup Link),
dll. Namun disini peneliti melakukan penerapan failover
Cara kerja dari FailOver ini dimana ketika terdapat link yang putus (Main
Link) maka jalur internet akan di alihkan menggunakan link backup. Sebenarnya
Ada beberapa cara untuk melalukan FailOver pada Router Mikrotik, seperti
menggunakan parameter check-gateway dan distance atau menggunakan script.
Namun Kali ini peneliti akan membahas mengenai Fail Over dengan
menggunakan parameter "Check-Gateway" dan "Distance".
Sebagai contoh kasus seperti topologi berikut:
13
2.2.7. Load Balancing
Load Balancing merupakan sebuah teknik untuk membagi beban kerja pada
dua atau lebih server ketika ada request dari client, hal ini bertujuan agar traffic
berjalan secara optimal. Load balancing bertuuan untuk memaksimalkan
throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah
satu server (Rahmana, 2018)
Selama ini banyak yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan load
balance, maka besar bandwidth yang diperoleh menjadi dua kali lipat dari
bandwidth sebelum menggunakan load balance. Hal ini perlu diperjelas dahulu,
bahwa load balance tidak akan menambah besar bandwidth yang diperoleh, tetapi
hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat
terpakai secara seimbang. Bahwa dalam menggunakan load balance tidaklah
seperti rumus matematika 1+1=2, akan tetapi 1+1=1+1. Dalam sistem load
balance, proses pembagian bebannya memiliki teknik dan algoritma tersendiri.
Pada perangkat load balance yang kompleks biasanya disediakan bermacam-
macam algoritma untuk pembagian beban ini. Tujuannya adalah untuk
menyesuaikan pembagian beban dengan karakteristik dari serverserver yang ada
dibelakangnya.
Dalam load balance di mikrotik, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengatur load balance adalah static route, policy route, firewall mangle, dan
firewall src-nat. Static route dan policy router mengatur uplink flow, yaitu
kebijakan routing yang akan dilalui paket yang telah ditandai, sedangkan Firewall
mangle adalahpenandaan paket sebelum masuk routing. Ada beberapa metode
load balance, antara lain PCC dan Nth. Setiap metode tersebut memiliki
kekurangan maupun kelebihan tersendiri, namun lebih dari hal itu, yang paling
terpenting dalam menentukan metode load balance apa yang akan digunakan
adalah harus dimengerti terlebih dahulu karakteristik dari jaringan yang akan
diimplementasikan. Berikut ini adalah sedikit pengertian dari masingmasing
metode load balance dan disertakan pula kekurangan maupun kelebihan.
14
2.2.8. Traffic
Traffic atau lalulintas jaringan merupakan komponen utama ntuk pengukuran
dan manajmen bandwitch. Selain itu, berbagai topologi jaringan hanya dapat
diimplementasikan berdasarkan jumlah lalu lintas jaringan dalam sisitem.
Lalau lintas jaringan dapat diklasifikasi ke dalam kategori berikut :
1. Lalu lintas sibuk/berat-bandwidth tinggi dikonsumsi dalam lalu lintas ini
2. Lalau lintas non-waktu nyata- konsumsi bandwidth selama jam kerja
3. Lalu lintas interatktif- dapat di kenakan persaingan bandwidth dan dapat
mengakibatkan waktu respons yang buruk jika prioritas aplikasi lalu lintas
tidak ditetapkan
4. Lalu lintas yang sensitive terhadap latensi- tunduk pada persaingan untuk
bandwidth dan dapat mengakibatkan waktu respons yang buruk
2.2.9. Packet
Packet jaringan atau network packet merupakan setuan informasi dasar yang
dapat di transmisikan diatas jaringan atau melalui saluran komunikasi digital.
Sebuah packet berisi packet-packet header yang berisi informasi mengenai
protocol tersebut (informasi mengenai jenis, sumber, tujuan atau informasi
lainnya), data yang hendak ditransmisikan yang disebut dengan data payload dan
packet trailer yang bersifat opsional. Sebuah paket memiliki struktur logis yang
dibentuk oleh protocol yang di bentuk oleh arsitektur jaringan yang digunakan.
Paket jaringan juga dapatdisebut datagram, frame, atau cell (Lutfi Nur Niswati,
2013).
2.2.10. PCC
Teknik PCC (Per Connection Classifier) merupakan proprietarydari Mikrotik
yang belum lama ini diluncurkan. Metode ini menggunakan tipe bothaddress,
yaitu mengambil IP tujuan dan IP penerima dan akan melakukan proses
hashingdan selanjutnya dilakukan proses komputasi untuk menentukan apakah
suatu paket dapat dilewatkan menggunakan jalur load balancingpertama atau
15
jalur load balancing kedua. Secara khusus PCC akan mengambil fieldtertentu
dariIP headerdan dengan algoritma hashingakan mengubah fieldyang diambil
menjadi bernilai 32-bit. Nilai ini kemudian akan dibagi dengan suatu
denominator yang bernilai spesifik dan hasilnya akan dibandingkan dengan suatu
nilai remainder, jika cocok maka paket tersebut akan diteruskan. Fieldyang
digunakan pada metode ini antara lain src-address, dst-address,src-port, dst-
portdi mana fieldtersebut dapat dikombinasikan ataupun digunakan secara
tunggal seperti, both-addresses\both-ports\dst-address-and-port\src-address\src-
port\both-address-and-ports\dst address\dst-port\src-address-and-port, (Nerissa
Hansa Wijaya & Billy Susanto Panca, 2020).
Fungsi hashing dipakai karena mempunyai salah satu sifat yang deterministic.
Maksudnya adalah jika kita memasukkan inputyang bertuliskan “hello” dan
menghasilkan output “1”,dan pernyataan itu bersifat mutlak, sehingga jika kita
menginputkan “hello” kedua kalinya akan menghasilkan output”1”.Misalkan
source-address dari router client (router load balance) adalah 192.168.1.1
kemudian destination-address dari router A (256 Kbps) 192.168.3.2 dan
destination-address dari router B (512 Kbps) 192.168.2.2, jika pada saat ada file
video yang lewat pada router client, maka router client akan mengecek
pinggateway pada router A dan router B (dari yang terendah). Setelah diketahui
bahwa nilai ping gateway yang terendah ada pada router B (karena bandwith-nya
lebih besar dari router A), maka file video tersebut di-dekapsulasi kemudian
pada semua header packet-nya di mangle pada router B. Jika dengan algoritma
hashing,nilai source-address + nilai destination-address kemudian di modulus
jumlah jalur yang ada. Jadi 192+168+1+1+192+168+2+2 mod 2 = 1. Nilai 1
untuk router B, nilai 0 untuk router A.
2.2.11. NTH
NTH merupakan teknik yang menggunakan metode round-robin dalam
pembagian bebannya. Paket yang ada akan dikelompokkan menjadi beberapa
group secara berurutan paket pertama masuk dalam group pertama, paket kedua
16
masuk dalam group kedua, dst. Setelah itu setiap groupakan dikeluarkan melalui
exit interfaceyang tersedia secara berurutan, grouppertama akan keluar
melalui interfacepertama, groupkedua akan keluar melalui interfacekedua, dst.
NTH adalah sebuah integer(bilangan ke-N). Pada dasarnya koneksi yang
masuk ke proses di routerakan menjadi satu arus yang sama, walaupun mereka
datang dari interface yang berbeda. Maka pada saat menerapkan metode NTH,
tentunya akan memberikan batasan ke routeruntuk memproses koneksi dari
sumber tertentu saja. Ketika routertelah membuat semacam antrian baru untuk
batasan yang kita berikan diatas, baru proses NTH dimulai. (Nerissa Hansa
Wijaya & Billy Susanto Panca 2020).
Pada NTH terdapat beberapa variable yang harus dimengerti, yaitu:
a. Every
Angka every ialah jumlah kelompok yang ingin dihasilkan. Jadi, apabila
administratoringin membagi alur koneksi yang ada menjadi 2 kelompok
yang nantinya akan di-loadbalanceke 2 koneksi yang ada, maka angka
every= 2.
b. Packet
Angka packet adalah jumlah koneksi yang akan ditandai atau di-
mangle. Jika ingin membuat 2 buah kelompok, tentunya harus membuat
2 mangle rules.Pada rules tersebut, angka untuk every haruslah sama,
namun untuk angka packetharus berubah. Untuk 2 kelompok, berarti
angka packet untuk 2 rules tersebut adalah 1 dan 2. Salah satu kekurangan
metode NTH ini adalah kemungkinan dapat terjadi terputusnya
koneksi yang disebabkan perpindahan gatewaykarena load balance.
Misalkan source-addressdari router client (router load balance) adalah
192.168.1.1 kemudian destination-address dari router A (256 Kbps)
192.168.3.2 dan destination-address dari router B (512 Kbps) 192.168.2.2,
jika pada saat file video yang lewat ada router client, maka router client
akan men-dekapsulasi file video. Kemudian header packet yang kedua di-
mangle pada route A (192.168.3.2) dan header packet yang kedua di-
17
mangle pada router B (192.168.2.2). Proses tersebut berlangsung hingga
semua packetyang melalui router client habis
2.2.12. ECMP
Algoritma (ECMP) Equal-Cost Multi-Path dikenal sebagai teknik load
balancing yang paling sederhana dan lebih cocok digunakan pada jaringan
dengan tingkat kompleksitas yang tidak terlalu tinggi. Pembagian beban
dalammetode ini menggunakan pengaturan perbandingan langsung antara
beban yang diterima oleh setiap gateway.
Tujuan penerapan algoritma ini yaitu untuk dimungkinkannya penggunaan
lebih dari 1 jalur gatewaydigunakan sebagai exit interface dan mendapatkan
pembagian beban yang merata antar tiap gateway dalam membagi trafficyang ada.
Dalam penggunaannya algoritma ini juga mendukung penggunaan routing
protocol baik static maupun dynamic. Metode ECMP memiliki kelemahan dalam
penerapannya yaitu tidak dapat memprediksi link ISP yang akan digunakan
oleh router gatewayapabila salah satu gateway ISP utama ketika digunakan
mengalami down link, karena router gateway akan selalu menentukan secara acak,
(Nerissa Hansa Wijaya & Billy Susanto Panca 2020).
2.2.13. HSRP
HSRP (Host Standby Routing Protocol) merupakan suatu metode yang
diterapakan pada perangkat jaringan Cisco, dimana konsep yang digunakan adalah
dengan membuat satu virtual gateway IP address pada dua perangkat, sehingga
dua perangkat tersebut memiliki virtual gateway yang sama satu dengan yang
lainnya. HSRP memiliki satu active link dan satu standby link, dimana active link
adalah interface utama yang bekerja untuk melanjutkan packet yang keluar dan
masuk, sedangkan standby link adalah interface kedua (backup link) yang akan
langsung bekerja secara langsung jika jalur utama mengalami link down, (Geraldi
2020)
18
2.2.14. OS Mikrotik
Mikrotik OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup
berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Mikrotik
didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik untuk keperluan administrasi
jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan
komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun (Nadoel, 2011).
System operasi ini memiliki fungsi utama sebagi router network, selain itu, ia
juga memiliki fungsi lain yang sangat berguna. System operasi ini adalah system
operasi yang berbasis UNIX yang menjadikan computer biasa untuk menyediakan
fituur seperti hotspot, bridge, proxy server, router, firewall dan masih bnyak
lainnya.
System operasi yang satu ini juga mampu menjalankan beberapa aplikasi yakni :
1. Menjalankan aplikasi kapasitas akses atau bandwith manajemen. Ini
merupakan aplikasi yang menunukan berapa besar data yang mampu
dilewatkan sebuah router untuk menghubungkan pada perangkat internet
yang lain.
2. Menjalankan aplikasi firewall. Firewall berfungsi sebagai pelindung
jaringan dan computer yang terlihat dalam jaringan tersebut. Mikrotik
router memiliki kemampuan untuk men-setting firewall sehingga kita tahu
mana yang bias masuk kedalam jaringan dan mana yang sekiranya
membahayakan untuk jaringan pada computer kita.
3. Menjalankan aplikasi WIFI. Wifi kini sudah begitu banyak tersebar di
banyak tempat. Akan tetapi, untuk mengatur siapa saja yang boleh
memiliki akses pada jaringan WIFI tersebut, harus ada operating system
yang mengaturnya.
4. Menjalankan system hotspot. Hamper sama seprti wifi. Hotspot lebih
condong pada tempat yang memiliki wifi. Dengan memakai router
mikrotik, kita bisa mengakses wifi dari laptop atau android.
Kelebihan mikrotikOS sendiri adalah muda dalam pengoperasian. Di sebut
muda bila kita bandingkan dengan RouterOS yang lain seperti Cisco dan lainnya.
19
Kemudahan pengoperasian router berbasis MIkrotik OS salah satunya adalah
berkat tersedianya fitur GUI. Jadi kita bias setup router tidak hanya melalui
tampilan text yang biasa digunakan OS router yang lain, tapi bias juga di lukukan
melalui sebuah aplkasi remote berbais GUI yaitu Winbox.
2.2.15. Winbox
Winbox merupakan sebuah software atau utility yang digunakan untuk me-
remote sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface)
melalui operating system windows. Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi
mikrotik os atau mikrotik routerboard menggunakan winbox dibandingkan dengan
yang mengkonfigurasi langsung yang menggunakan mode CLI (Command Line
Interface).
Fungsi dari winbox ini banyak sekali. Winbox muda diinstall muda dipakai,
ringan, cepat dan tepat. Adapun fungsi-fungsi winbox yang lain sebagai berikut :
1. Setting mikrotik router dalam mode GUI
2. Setting bandwidth atau membatasi kecepatan jaringan
3. Memblokir sebuah website/situs
4. Mempercepat pekerjaan
5. Dapat me-remote mikrotik dari jarak jauh
6. Dapat mengetahui dan mengatur alamat IP dan akses ke situs tertentu.
Lebih jelasnya silahkan lihat pada gambar 1.1 di bawa ini
20
2.2.16. Wireless
Wireless merupakan suatu arsitektur jaringan komputer yang terhubung
menggunakan media gelombang elektromagnetik untuk melakukantransmisi data.
jaringan LAN tanpa kabel disebut wireless LAN atau WLAN (Irawan, 2013).
Teknologi wireless yang begitu fleksibel dan menawarkan mobilitas tinggi
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Teknologi wireless sangat cocok dan
banyak digantikan untuk kabel-kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan
kabel WAN yang sebelumnya membutuhkan jaringan kabel. Teknologi yang di
gunakan untuk masing-masing kebutuhanpun berbeda-beda sesuaidengan jarak
tempuh yang mampu ditanganinya.
Layanan wireless merupakan penghubung dua perangkat yang tidak
menggunakan media kabel (nirkabel). Teknologi wireless merupakan teknologi
tanpa kabel, dalam melakukan hubungan telekomunikasi tidak lagi menggunakan
media atau sarana kabel tetapi dengan menggunakan gelobang elektromagnetik
sebagai pengganti kabel. Saat ini perkembangan teknologi wireless tumbuh dan
berkembang dengan pesat, dimana setiap saat kita selalu membutuhkan sarana
telekomunikasi, hal ini dapat terbukti dengan semakin banyaknya pemakaian
telepon selular.
2.2.17. Komputer
Komputer merupakan system elektronika untuk merekayasa data yang cepat
serta pas dan di rancang serta diorganisasikan supaya dengan otomatis terima serta
menaru dapat input, memperosesnya sehingga membuahkan output menurut
instruksi-instruksi yang sudah tersimpan di memori. Sistem computer terdiri dari
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), tanpa perangkat
lunak, perangkat keras hanya dapat berfungsi sebagai logam yang tidak dapat
mengerjakan sesuatu. Tanpa perangkat keras, perangkat lunak hanya merupakan
kode-kode yang tidak dapat menggerakkan perangkat keras. Maka dari itu
perangkat keras dan lunak harus bekerja-sama membentuk yaitu computer
(Sanders, 1985).
21
Pengertian Komputer didalam bahasa inggris dimaksud to compute yang
bermakna orang tengah menghitung, namun didalam bahasa latin dimaksud
dengan computare yang bermakna menghitung. Computer layaknya yang sudah
kita kenal adalah sesuatu alat elektronik yang dapat mempunyai banyak fungsi
serta dapat melakukan banyak tugas. Pada mulanya pada saat perang dunia ke-II
Komputer yaitu satu mesin mekanis yang berperan untuk lakukan perhitungan
operasi aritmetika. Selain itu computer dapat di defenisikan sebagai sekumpulan
alat elektrocik yang saling terkoordinasi satu sama lain sampai dapat terima data,
lalu mengolah data, dan setelah itu bias membuahkan satu keluaran (output) yang
berupa informasi.
2.2.18. RouterBoard
RouterBoard merupakan hardware (router) yang didesain oleh Mikrotik yang
memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan.
RouterBoard sendiri menggunakan RouterOS sebagai software / sistem
operasinya (Towidjojo, 2016).
RouterBoard merupakan perangkat router yang diproduksi oleh perusahaan
mikrotik asal latavia. Perangkat ini sudah didesain sedemikian rupa untuk dapat
menjalankan router network dan telah di bekali dengan sistem operasi khusus
yang bernama RouterOS. Dilihat dari komponen didalamnya mikrotik
RouterBoard memiliki cara kerja sama dengan PC dimana pada mainboardnya
telah dilengkapi dengan processor, RAM, ROM dan memory Flash.
hEX S adalah variant dari hEX series yang memiliki spesifikasi hardware yang
mirip dengna hEX dengan penambahan beberapa fitur. Memiliki 5 buah port
gigabit ethernet 10/100/1000 + 1 SFP, dengan prosesor MediaTek 2 Core -
880Mhz. Sudah termasuk dengan lisensi level 4 dan adaptor 12V. Minimal
Support RouterOS ver. 6.x. yang memungkinkan untuk digunakan di segala
kondisi. Dengan fitur routerOS yang cukup banyak router ini bisa dipasang di
kantor dan di rumah.
22
Gambar 1. 3 Mikrotik hEXs RB760iGs
23
Salah satu jenis access point yang muda kita temukan dipasaran. EnGenius
AC1750 Dual Band ini mampu memberikan kecepatan transmisi mencapai
1075Mbps. Jadi, kamu bisa menginstal access point tunggal di luar ruangan
maupun di dalam ruangan dengan kebutuhan jaringan yang stabil. Kamu juga
tidak perlu merubah segala desain interior di dalam rumah, karena EnGenius
AC1750 Dual Band mampu menjangkau seluruh bagian rumah.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka konsep merupakan penjelasan dari suatu gejala yang menjadi objek
permasalahan peneliti. Berikut adalah kerangka konsep pada penelitian ini.
Masalah
Tujuan
25
3.2. Sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan gambar 2.1 dibawah ini menjelaskan system yang sedang berjalan
dari ISP/Indihome ZTE ke mikrotik menghubungkan jaringan ke access point
yang memancarkan jaringan wireless. Pada topologi di bawa ini, satu mikrotik,
satu access point. Lebih lengkapnya pada gembar berikut ini.
26
3.4. Alur penelitian
Mulai
Studi kasus
Konfigurasi
failover
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Analisis
Kesimpulan
Selesai
Pada tahapan ini peneliti mengunjungi lokasi penelitian secara langsung agar
dapat mengetahui permasalahan yang ada pada lokasi penelitian.
3.4.2 Konfigurasi
27
3.4.3 Pengumpulan data
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data dari hasil konfigurasi
fail over dengan pengujian perbandngan metode ECMP, PCC, NTH dan HSRP.
Pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan opservasi atau pengamatan secara
langsung ke loaksi penelitian.
Pada tahapan ini data di kumpulkan dan dilakukan pengolahan, sehingga data
tersebut dapat di gunakan dalam memecahkan masalah penelitian.
3.4.5 Analisis
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengolahan data sesuai dengan data-data
yang kemudian di teliti. Sehingga peneliti melakukan analisis berdasarkan data-
data yang telah dikumpulkan dalam pengamatan yang di lakukan.
3.4.6 Kesimpulan
28
3.5. Jadwal penelitian
Pelaksanaan penelitian ini di mulai pada bulan Maret 2022. Adapun jadwal
penelitian sebagai berikut :
2021/2022
No Kegiatan Penelitian
Maret April Mei Juni Juli
Pengajuan Judul
1
Proposal
Penyusunan
2
Proposal
3 Observasi Lapangan
4 Konsultasi Proposal
5 Seminar Proposal
29
DAFTAR PUSTAKA
Adnan M. dkk, 2018. Implementasi Load Balancing Metode ECMP, NTH dan
PCC dengan Empat Link Internet Menggunakan Mikrotik. Fakultas
Telekomunikasi dan Elektro Istitut Teknologi Purwokerto. Jl. DI Panjaitan
No. 128 Purwokerto
Ag Atmaja. Dkk. 2010. Perbandingan Kecepatan Failover Metode Ecmp, Metode
Hrsp Dan Metode Nth Ke N. Fakultas Sains dan Komputer, Universitas
Kristen Immanuel
Geraldi. dkk, 2020. Perancangan Backup Link Menggunakan Metode HSRP (Hot
Standby Router Protocol) Dalam Penyediaan Layer-3 Redundansi.
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatika, Universitas Nasional
jakarta
Haryoyudhanto D. dkk , 2020. Implementasi Encapsulation Jaringan Redudansi
VLAN Menggunakan Metode Hot Standby Router Protocol (HSRP).
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informasi, Universitas Nasional.
Meirani A, dkk. 2018. Analisis Kinerja Failover Routing Dengan BGP
Menggunakan GNS3. Fakultas Teknologi Industri Institut Sains dan
Teknologi AKPRIND Yokyakarta.
Wijaya Hansa dan Billy Susanto Panca. 2020. Anlisisis Litensi metode PCC, NTH
dan ECMP untuk loadbalance dan failover. Teknik Informatika,
Universitas Kristen Maranatha
https://repository.bsi.ac.id/, Pengertian System
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/376/jbptunikompp-gdl-eriksyarif. Pengertian
Jaringan Internet
30