Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS


LAPTOP UNTUK KEPERLUAN PEMROGRAMAN DALAM
MATA KULIAH WEB PROGRAMING MENGGUNAKAN
METODE AHP BERBASIS WEB
Diajukan untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

OLEH
APRIS ARDIYANTO BANUNAEK
1601130045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis


Penelitian Laptop Untuk Keperluan Pemrograman Dalam Mata
Kuliah Web Programing Menggunakan Metode AHP
Berbasis Web
Nama Mahasiswa : Apris Ardiyanto Banunaek
NIM : 1601130045
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro

Proposal ini telah disetujui dan siap untuk diseminarkan


Menyetujui

Dosen pembimbing 1 Dosen pembimbing 2

Zet Y. Baitanu, ST, MT Frans F. G. Ray, S.Pd, M.Si


NIP. 19770323 200501 1001 NIP. 19740605 200604 1 001

Koordinator Program Studi

Zet Y. Baitanu, ST, MT


NIP. 19770323 200501 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
oleh berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jenis Laptop Untuk
Keperluan Pemrograman Dalam Mata Kuliah Web Programing
Menggunakan Metode Ahp Berbasis Web” dengan baik. Penulisan proposal ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menulis skripsi (S1) di Jurusan/Program
Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana Kupang. Berkat
bantuan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat diselesaikan,
oleh karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Zet Y. Baitanu, ST, MT selaku Dosen Pembimbing 1 dan selaku
Koordinator Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, yang telah
memberikan motivasi dan membimbing saya selama proses penulisan
proposal ini.
2. Fransiskus F. G. Ray, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing Pendamping dan
selaku Pembimbing Akademik yang dengan sabar, setia dan mengarahkan
penulis serta dukungan dalam menyelesaikan proposal ini.
3. Dr. Melkisedek Taneo, M.Si selaku Dekan FKIP UNDANA yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengadakan penelitian.
4. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc slaku Rektor UNDANA yang telah
menerima penulis dan mengikuti perkuliahan pada lembaga ini.
5. Orang tua dan saudara/i tercinta bapak Sabdi A. Banunaek, mama
Agusthina Laiskodat, mama Itamar Laiskodat, Bapak Folkes Timung,
Mama Sonya Laiskodat, Kakak Destus Banunaek, Adik Ega Banunaek dan
Adik Tony Banunaek yang selalu senantiasa mendoakan, memberi

ii
dukungan moril maupun materil dalam mendukung penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
6. Saudara/i tercinta, Susan Gerimu, Claries Kale Moy, Maria Anggriany,
Sepus Seo, Yudim Mantolas, Elpin Basa yang selalu mendoakan memberi
dukungan moril maupun materil dalam mendukung penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
7. Semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu penulis
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna, untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis, demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan limpah terimakasih kepada berbagai
pihak yang terlibat dalam proses penulisan proposal ini. Semoga proposal ini dapat
bermanfaat.

Kupang, Juli 2022

Penulis

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty ......... 12
Tabel 2.2 Matriks Perbandingan berpasangan ........................................................... 14
Tabel 2.3 Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) ..................................................... 15
Tabel 2.4 Penelitian Yang Relevan ............................................................................. 16
Tabel 2.5 Pebobotan RAM.......................................................................................... 19
Tabel 2.5 Pebobotan Tipe Prosesor ............................................................................. 19
Tabel 2.5 Pebobotan Sistem Operasi .......................................................................... 19
Tabel 2.5 Pebobotan Ukuran Layar ............................................................................ 20
Tabel 2.5 Pebobotan Jenis Dan Kapasitas Hard Disk ................................................. 20
Tabel 2.5 Pebobotan Baterai ....................................................................................... 20
Tabel 2.5 Pebobotan Harga ......................................................................................... 20

iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 3
C. Batasan Masalah................................................................................................. 3
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
E. Tujuan ................................................................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ............................................................................................... 5
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ................................................... 5
2.1.2 Karakteristik Sistem Pebdukung Keputusan ........................................... 6
2.1.3 Tahapan Pengambilan Keputusan ........................................................... 7
2.1.4 Analytical Hierarchy Process (AHP)...................................................... 8
2.1.5 Kelebihan AHP ....................................................................................... 9
2.1.6 Langkah-Langkah Metode AHP ........................................................... 11
2.2 Penelitian Yang relevan................................................................................ 16
2.3 Kerangka Kerja............................................................................................. 17
2.4 Pembobotan Kriteria Laptop Untuk Pemrograman ...................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 21
A. Pemilihan Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................... 21
A.1 Pemilihan Lokasi ...................................................................................... 21
A.2 Waktu Penelitian ....................................................................................... 21
B. Metode penelitian ............................................................................................. 21
C. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................ 23
D. Teknik pengumpulan data ................................................................................ 23
E. Teknik analisis data .......................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 31

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laptop adalah salah satu media pendukung untuk melakukan kegiatan


maupun pekerjaan sehari-hari, terutama bagi para mahasiswa. Laptop banyak
dipilih karena ukurannya yang kecil dan mudah dibawa ke mana-mana serta
kemampuan yang setara dengan Personal Computare (PC). Komponen yang
terdapat pada laptop hampir sama dengan yang ada pada PC, namun yang
membedakan keduanya hanya ukuran pada komponennya saja.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat banyak merek laptop
dengan beragam spesifikasi yang dijual di pasaran yang mampu untuk menjawab
kebutuhan seluruh individu, kita bisa melihat bagaimana semakin canggihnya
laptop-laptop yang terus berkembang dan berinovasi sampai sekarang sehingga
membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai
dengan keinginan dan anggaran mereka.
Dalam hal ini, khususnya bagi para mahasiswa di bidang IT harus lebih
cermat dalam memilih laptop sebelum melakukan pemembelian, serta mengetahui
faktor yang paling mempengaruhi dalam membuat keputusan pembelian laptop.
Khususnya bagi mahasiswa yang melakukan programing harus selalu
mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih laptop yang ingin dibeli,
misalnya faktor seperti harga, kapasitas baterai, ukuran RAM, ukuran Harddisk,
VGA card, dan Type Prosesor sehingga menjadi pertimbangan agar tidak menyesal
nantinya. Banyak mahasiswa yang merasa kecewa setelah membeli laptop karena
laptop yang dibeli tidak sesuai ekspektasi dan harapan.
Salah satu cara untuk mengetahui faktor prioritas dalam memilih laptop
untuk keperluan programing adalah dengan menggunakan sistem pendukung
keputusan. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk mendukung semua

1
tahapan pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data
yang relevan dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan hingga mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada.
Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan pemilihan laptop ini
adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam sistem pendukung
keputusan. Hal ini dikarenakan metode AHP mampu memecah-mecah suatu situasi
yang kompleks, tak terstruktur ke dalam bagian-bagian komponennya, menata
bagian atau variabel dalam suatu susunan hierarki, memberi nilai numerik pada
pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variabel, dan menyatukan
berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki
prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi pada suatu situasi.
Alasan lainnya menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process)
karena metode Analitical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu bentuk model
pendukung keputusan dimana komponen utamanya adalah sebuah hirarki
fungsional dengan input utamanya persepsi manusia, yakni dalam hal ini adalah
orang yang mengerti permasalahan laptop. Keberadaan hierarki memungkinkan
dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu
menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.
Berdasarkan uraian di atas, maka kiranya perlu dilakukan penelitian dengan
judul :
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP
UNTUK KEPERLUAN PEMROGRAMAN DALAM MATA KULIAH WEB
PROGRAMING MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB”.

2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Pengambilan keputusan pemilihan laptop untuk kerperluan pemrograma
harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga, baterai, ukuran
RAM, ukuran Harddisk dan Prosesor sehingga dapat menentukan jenis
laptop yang dibutuhkan.
C. Batasan Masalah
Karena kompleksnya permasalahan yang ada pada tugas akhir ini, maka
perlu ada pembatasan masalah agar dalam pembahasan tidak melebar,
pembatasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1. Pada sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database


MySQL.
2. Kriteria yang menunjang dalam pemilihan laptop untuk keperluan
programing bagi mahasiswa adalah harga, baterai, ukuran RAM,
Kapasitas Harddisk dan Type Prosesor.
3. Hasil akhir dari penghitungan kriteria diatas akan dijadikan bobot
pemilihan laptop dengan metode AHP.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas maka dapat
ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merancang suatu Sistem Pendukung Keputusan yang
dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan Laptop yang memiliki
nilai terbaik sehingga layak untuk keperluan pemrograman dalam mata
kuliah web programing menggunakan metode ahp berbasis web?

3
2. Bagaimana cara mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan
pemilihan jenis laptop untuk keperluan pemrograman menggunakan
metode ahp berbasis web kepada mahasiswa pada mata kuliah web
programing?
E. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk merancang web yang dapat memberikan kemudahan kepada
pengguna untuk memilih laptop yang paling tepat untuk melakukan
kegiatan pemrograman dengan menggunakan metode AHP.
2. Mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan pemilihan jenis
laptop untuk keperluan pemrograman menggunakan metode ahp berbasis
web kepada mahasiswa pada mata kuliah web programing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari pengerjaan tugas akhir ini yaitu
1. Diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dalam
memilih laptop sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk kegiatan
pemrograman
2. Bermanfaat untuk referensi dan acuan dalam penelitian selanjutnya terkait
dengan Sistem Pendukung Keputusan menggunakan Metode AHP.
3. Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan peneliti dalam
pengambilan keputusan menggunakan Sistem pendukung Keputusan
menggunakan Metode AHP.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Konsep sistem pendukung keputusan (SPK)/ Decision Support


System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh
Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System.
Sistem tersebut adalah suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan
untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan
model tertentu untuk memecahkan berbagai pesoalan yang tidak
terstruktur (Agnia Eva Munthafa, dkk, 2017).
Sistem pendukung keputusan yaitu sebuah sistem berbasis
komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan
nilai keputusan yang diambil. Sistem Pendukung Keputusan digunakan
untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer
memecahkan masalah tertentu (Mcloed & Schell, 2011).
Sistem Pendukung Keputusan menggunakan data, memberikan
antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran
pengambilan keputusan (Turban, Sharda & Delen, 2011).
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang adaptif,
fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang
diambil.

5
2.1.2 Karakteristik Sistem Pebdukung Keputusan

Karakteristik dan Kapabilitas SPK menurut Turban, Sharda & Delen


(2011), adalah sebagai berikut :
1. SPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan terutama
pada situasi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan
pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, mulai dari eksekutif
puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang
terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari
departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan
dari organisasi lain.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial.
Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang
(dalam interval yang sama).
5. Dukungan pada semua fase proses pengambilan keputusan:
intelegensi, desain.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. SPK selalu dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pengambilan
keputusan harus reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi
secara tepat dan dapat mengadaptasikan SPK untuk memenuhi
perubahan tersebut.
8. SPK mudah untuk digunakan. Pengguna harus merasa nyaman
dengan sistem. User-friendly, dukungan grafis yang baik dan
antarmukabahasa yang sesuai dengan bahasa manusia dapat
meningkatkan efektivitas SPK.
9. Peningkatan terhadap efektivitas dari pengambilan keputusan
(akurasi, timeless, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya

6
membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
Pengambil keputusan memiliki kontrol penuh terhadap semua
langkah proses pengmbilan keputusan
10. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem
sendiri. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan
ahli sistem informasi.
11. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format dan tipe
mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem
berorientasi objek.
12. Dapat dilakukan sebagai stand-alone tool yang digunakan oleh
seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan
pada suatu organisasi keseluruhan dan beberapa organisasi terkait

2.1.3 Tahapan Pengambilan Keputusan

Menurut Turban, Sharda, & Delen (2011), terdapat empat fase


dalam pembangunan sistem pendukung keputusan yaitu:
1. Intelligence
Pada fase Intelligence, masalah diidentifikasi, ditentukan tujuan dan
sasarannya, penyebabnya, dan besarnya. Langkah ini sangat penting
karena sebelum suatu tindakan diambil, persoalan yang dihadapi harus
dirumuskan secara jelas terlebih dahulu. Masalah dijabarkan secara
lebih rinci dan dikategorikan apakah termasuk programmed atau non-
programmed.
2. Design
Pada fase Design, dikembangkan tindakan alternatif, menganalisis
solusi yang potensial, membuat model, membuat uji kelayakan, dan
memvalidasi hasilnya.

7
3. Choice
Pada fase Choice, menjelaskan pendekatan solusi yang dapat diterima
dan memilih alternatif keputusan yang terbaik. Pemilihan alternatif ini
akan mudah dilakukan jika hasil yang diinginkan memiliki nilai
kuantitas tertentu.
4. Implementation.
Pada fase Implementation, solusi yang telah diperoleh pada fase
Choice diimplementasikan. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian
tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

2.1.4 Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model


pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Pada
hakikatnya AHP memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif dan
kuantitatif. Menurut (Supriyono dkk, 2010) konsepnya yaitu merubah
nilai- nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga keputusan yang
diambil bisa lebih objektif.
Dengan AHP permasalahn yang kompleks dapat diselesaikan
demean kerangka piker teroganisir, sehingga memungkinkan untuk
diaplikasina untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Persoalan yang kompleks dapat diselesaikan dengan sederhana dan
dipercepat proses pengambilan keputusannya.
Menurut Kazibudzki dan Tadeusz (2013) Analytic Hierarchy
Process (AHP) adalah pengambilan keputusan multikriteria dengan
dukungan metodologi yang telah diakui dan diterima sebagai prioritas
yang secara teori dapat memberikan jawaban yang berbeda dalam masalah

8
pengambilan keputusan serta memberikan peringkat pada alternatif
solusinya.
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty (2010), seorang
ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil
keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagianbagiannya, menata
bagian atau variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik
pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan
mensintetis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang
mana memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi
hasil pada situasi tersebut. Selain itu, AHP mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah yang multi objektif dan multi-kriteria yang berdasar
pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model
ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.

2.1.5 Kelebihan AHP

Berbagai prioritas ada karena banyak metode yang dapat


berhasil diterapkan dalam AHP, Dan berikut adalah kelebihan dan
kelemahan dalam system analisisnya (AHP) menurut (Agnia Eva
Munthafa, dkk, 2017) kelebihan dari analisis ini:
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi
suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan
sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)

9
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas
dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan
elemen system ke level-level yang berbeda dari masing-masing level
berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan
prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang
digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa
diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem
sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan
mereka.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi
menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu
permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka
melalui proses pengulangan.

10
2.1.6 Langkah-Langkah Metode AHP

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang


dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini
akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks
menjadi suatu hierarki

Menurut (Agnia dan Husni, 2017) dalam menyelesaikan


permasalahan dengan AHP ada beberapa tahapan yang harus dipahami,
diantaranya adalah:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
2. Membuat hierarki
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi
elemenelemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki dan
menggabungkannya atau mensintesisnya. Berikut dapat dilihat pada
gambar:

Gambar 2.1. Hirarki AHP

11
3. Penilaian kriteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan.
Menurut Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah
skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Proses yang paling
mudah adalah membandingkan dua hal dengan keakuratan
perbandingan tersebut dapat dipertanggungjawabkan untuk menilai
perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain.
Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty
bisa diukur menggunakan tabel analisis berikut :

Pembobotan Normal Nilai Pembobotan Pembobotan Kebalikan Nilai


Normal Pembobotan
Kebalikan
Sama baik dengan 1 Mendekati sedikit kurang 0.5
baik dari
Mendekati sedikit lebih 2 Sedikit kurang baik dari 0.333
baik dari
Sedikit lebih baik dari 3 Mendekati kurang baik dari 0.25
Mendekati lebih baik dari 4 Kurang baik dari 0.2
Lebih baik dari 5 Mendekati sangat tidak baik 0.167
dari
Mendekati sangat baik 6 Sangat tidak baik dari 0.143
dari
Sangat baik dari 7 Mendekati mutlak tidak 0.125
baik dari
Mendekati mutlak dari 8 Mutlak sangat tidak baik 0.111
dari
Mutlak sangat baik dari 9
Tabel 2.1 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala
perbandingan Saaty
4. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau
kriteria yang setingkat di atasnya.

12
Tabel 2.2 Matriks Perbandingan berpasangan
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria n
Kriteria 1 K11 K12 K13 K1n
Kriteria 2 K21 K22 K23 K2n
Kriteria 3 K31 K32 K33 K3n
Kriteria m Km1 Km2 Km3 Kmn

5. Synthesis of priority (menentukan prioritas)


Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan
berpasangan (pairwise Comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif
dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang
telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan
prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui
penyelesaian persamaan matematika.
6. Logical Consistency (Konsistensi Logis)
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa
bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,
menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada
kriteria tertentu.

Selain itu AHP juga memiliki beberapa prosedur. Prosedur


atau langkahlangkah dalam metode AHP meliputi (Kusrini, 2007) :
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu
menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan
hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran
sistem secara keseluruhan pada level teratas.
2. Menetukan prioritas elemen
a. langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah
membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen
secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

13
b. matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan
untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen
terhadap elemen lainnya.
3. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di
sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang
dilakukan dalam langkah ini adalah :
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang
bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya
dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata
4. Mengukur konsistensi
Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik
konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan
berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal
yang dilakukan dalam langkah ini adalah :
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif
elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif
elemen kedua, dan seterusnya
c. Jumlahkan setiap baris
d. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas
relatif yang bersangkutan
e. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada,
hasilnya disebut maks
5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus :
CI = (λ maks – n) / n1|
……………………..(1)
di mana n = banyaknya elemen

14
6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus :
CR = CI/IR
…………………….(2)
di mana
CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
IR = Index Random Consstency
7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka
penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio
konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1 maka hasil
perhitungan bisa dinyatakan benar. Berikut daftar Indeks Random
Konsistensi (IR)
Tabel 2.3 Daftar Indeks Random Konsistensi (IR)
Sumber : Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ( Kusrini 2007)
Ukuran Matriks Nilai IR
1,2 0,0
3 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1,41
9 1,45
10 1,49

Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika nilai


rasio konsistensi kurang ataupun sama dengan 0,1.

15
2.2 Penelitian Yang relevan

Penelitian yang relevan sesuai dengan topik, antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.4 Penelitian Yang Relevan
No Nama dan Tahun Judul Jurnal Hasil
1 Agnia Eva Munthafa, Penerapan Metode Jurnal Output dari penelitian
Husni Mubarok Analytocal Hierarchy Siliwangi ini merupakan sistem
(2017) Process dalam Sistem Vol.3. No.2, yang dapat
Pendukung 2017 Seri memberikan
Keputusan Sains dan rekomendasi alternatif
Penentuan Teknologi penerima mahasiswa
Mahasiswa berprestasi dengan
Berprestasi nilai indeks konsisten
sebesar 0,06, sehingga
hierarki yang dibentuk
dapat diterima.
2 Sri Anjarwati, Moch. Sistem Pendukung Jurnal VOI Hasil akhir pada
Supriadi Nur Indra Keputusan STMIK tahapan-tahapan yang
(2017) Penerimaan Tasikmalaya, dilakukan didapatkan
Karyawan Baru Vol.5, No.2- bahwa sistem yang
Menggunakan 1(2017) dibangun telah mampu
Metode Analytical demean untuk menentukan
Hierarchy Process penyeleksian calon
pada PD. Tunas karyawan baru
Bersama Yaman Sari berdasarkan pada
Kabupaten Tegal. kriteria-kriteria
penilaian yang ada.
3 Priranda Widara Sistem Pendukung Jurnal Penelitian yang dibuat
Ananta (06018099), Keputusan Dalam Sarjana Menghasilkan sebuah
Sri Winiarti Penilaian Kinerja Teknik Sistem Pendukung
(0516127501) (2013) Pegawai untuk Informatika Keputusan yang dapat
Kenaikan Jabatan Volume 1 Menghitung tingkat
Pegawai Nomor 2, kelayakan pegawai
Menggunakan Oktober untuk menempati suatu
Metode Analytical 2013 jabatan tertentu dan
Hierarchy Process dapat memberikan
(Studi Kasus manfaat dalam
Perusahaan Perkasa pengambilan
Jaya Compuretail) keputusan untuk
penilaian kinerja
pegawai.

16
4 Supriyono dkk. 2010 Sistem Pendukung Jurnal Dasi
Keputusan Untuk Issn: 1411-
Pemilihan Perguruan 3201. Vol 12
Tinggi Komputer No. 1 Maret
Swasta 2011

5 Ebedia Hilda Am¹, Penerapan Metode Jurnal Sistem pendukung


Erna Kumalasari N², Analytical Hierarchy SCRIPT Vol. keputusan berbasis
Rr. Yuliana Process (AHP) pada 3 No.1 web ini telah berhasil
Rachmawati SPK Pemilihan Desember dibuat dengan
K³(2015) Mahasiswa 2015 menerapkan metode
Berprestasi AHP dan
Menggunakan menggunakan
Farmework Laravel framework Laravel.
(Studi Kasus Institut
Sains dan Teknologi
Akprind Yogyakarta)

2.3 Kerangka Kerja

Sistem pendukung keputusan ini membantu pengambil keputusan


dalam menyeleksi Alternatif dengan membandingkan setiap Alternatif pada
setiap kriteria, metode yang digunakan adalah AHP (Analityc Hierarchy
Process).
Permasalahan yang sering dihadapi bagi para mahasiswa
khususnya bagi mahasiswa yang melakukan programing harus selalu
mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih laptop yang ingin
dibeli, misalnya faktor seperti harga, kapasitas baterai, ukuran RAM, ukuran
Harddisk, VGA card, dan Type Prosesor sehingga menjadi pertimbangan agar
tidak menyesal nantinya. Banyak mahasiswa yang merasa kecewa setelah
membeli laptop karena laptop yang dibeli tidak sesuai ekspektasi dan
harapan.
Pada sistem pendukung keputusan ini akan menyeleksi jenis
laptop yang sesuai untuk melakukan kegiatan pemrograman dengan beberapa
kriteria - kriteria dapat ditambah, diubah sesuai kebutuhan seleksi, kemudian

17
dapat menambah alternatif yang akan diseleksi, menentukan nilai
berpasangan setiap kriteria dan setiap alternatif sehingga dihasilkan ranking
alternatif sesuai data yang dipilih. Kerangka kerja utamanya adalah sebagai
berikut :

Observasi Masalah

Perumusan Masalah

Analisa Kebutuhan

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Pengimplementasian

Pengujian

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Penelitian

18
2.4 Pembobotan Kriteria Laptop Untuk Pemrograman

1. RAM
Tabel 2.5 Pebobotan RAM
Kapasitas Memori Keterangan
16Gb Sangat Baik
8Gb Baik
4Gb Cukup
3Gb Kurang Baik
2Gb Tidak Baik

2. Tipe Prosesor
Tabel 2.6 Pebobotan Tipe Prosesor
Clock Speed Prosesor Keterangan
>3 GHz Sangat Baik
2.6 – 3 GHz Baik
2.1 – 2.5 GHz Cukup
1.6 – 2 GHz Kurang Baik
1 – 1.5 GHz Tidak Baik

3. Sistem Operasi
Tabel 2.7 Pebobotan Sistem Operasi
Sistem Operasi Keterangan
Linux Sangat Baik
Windows 10 Baik
Windows 8 Cukup
Windows 7 Kurang Baik
Windows XP Tidak Baik

19
4. Ukuran Layar
Tabel 2.8 Pembobotan Ukuran Layar
Ukuran Layar Keterangan
14” Sangat Baik
10” Baik
13” Cukup
12 atau 11” Kurang Baik
17” atau 15” Tidak Baik

5. Jenis dan Kapasitas Hard Disk


Tabel 2.9 Pembobotan Kapasitas Hard Disk
Kapasitas Harddisk Keteramgan
HDD>640 Gb dan Menggunakan SSD Sangat Baik
HDD 640 Gb/SSD 500 Gb Baik
HDD 500 Gb/SSD 250 Gb Cukup
320 Gb Kurang Baik
250 Gb Tidak Baik

6. Baterai
Tabel 2.6 Pebobotan Baterai
Masa Pakai Max Baterai Keterangan
>13 Jam Sangat Baik
11 – 12 Jam Baik
9 – 10 Jam Cukup
7 – 8 Jam Kurang Baik
5 – 6 Jam Tidak Baik

7. Harga
Tabel 2.10 Pembobotan Haraga
Harga Keterangan
< 4 – 5,5 juta Murah
5,5 – 7 juta Sedang
7 - 8,5 juta Mahal
8,5 – 15 juta Cukup Mahal
>15 – 23 juta Sangat Mahal

20
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pemilihan Waktu dan Lokasi Penelitian

A.1 Pemilihan Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Program Studi


Pendidikan Teknik Elektro, Jurusan Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana.
Lokasi penelitian ini dipilih karena meliki perlengkapn yang lengkap dan
jaringan wifi yang dapat membantu keberhasilan penelitian.

A.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan berlangsung selama 2 minggu yang


diberikan untuk kesempatan menggunakan Lab Program Studi Pendidikan
Teknik Elektro Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana

B. Metode penelitian

SDLC (Systems Development Life Cycle/Siklus Hidup


Pengembangan Sistem) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak,
adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi
yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Dalam
rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu
kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem
informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. SDLC juga
merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai

21
kemajuan usaha analisis dan desain. Konsep SDLC mendasari model
pengembangan perangkat lunak lainnya. Model pengembangan perangkat
lunak tersebut antara lain waterfall, prototype, iterative, spiral, rapid
application development (RAD) dan lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model Waterfall. Alasan
menggunakan metode model waterfall adalah model waterfall merupakan
model dalam metode SDLC yang mudah untuk dipahami maupun digunakan
dalam pengembangan suatu sistem. Model waterfall memiliki beberapa proses
atau tahap dalam merancang sistem. Setiap proses atau tahap model waterfall
memiliki input yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam model waterfall meliputi tahapan-
tahapan seperti analysis, design, implementation, testing, dan maintenance.
Tahap-tahap model waterfall yang digunakan menjadi acuan atau prosedur
penelitian yang lakukan.
Analysis merupakan tahap yang dilakukan untuk menganalisa
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sistem. Analisis kebutuhan yang
diperlukan sistem meliputi kebutuhan seperti data-data Spesifikasi laptop, fitur
apa saja yang diperlukan, bagaimana proses sistem berjalan, dan lainnya.
Design bertujuan untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem
dibangun. System Design menjelaskan bentuk atau design dari sistem yang
dirancang dan membantu dalam menjelaskan spesifikasi hardware dan
arsitektur dari sistem.
Implementation merupakan proses pembuatan sistem dan nantinya
saling berintegrasi dengan tahap selanjutnya. Proses implementation dibuat
berdasarkan hasil dari tahap Analysis dan Design.
Testing / Integration merupakan tahap yang dilakukan untuk
melakukan uji coba terhadap tahap implementation yang telah dilakukan.
Testing/Integration bertujuan untuk mengetahui kualitas sistem dan mencari
apakah sistem siap atau tidak untuk digunakan.

22
Maintenance merupakan proses perawatan sistem setelah sistem dirilis.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam pembuatan produk digunakan alat dan bahan untuk


mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan produk. Alat yang
digunakan untuk membuat aplikasi berupa perangkat keras dan perangkat
lunak.
1) Perangkat Keras/Hardware: Laptop/PC
2) Perangkat Lunak/Software:
a) Sublime Text
b) XAMPP
c) Google Chrome
d) System Window 10 64 Bit
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dalah data-data spesifikasi Laptop.

D. Teknik pengumpulan data

Menurut Riduwan (2010:51) pengertian dari teknik pengumpulan


data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini menggunakan data Primer. Data
primer disini adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data tidak melalui perantara dalam hal ini data tentang Spesifikasi
laptop yang diperoleh langsung dari toko komputer berupa Brosur tentang harga
dan spesifikasi laptop yang dijual toko tersebut.

23
E. Teknik analisis data

Setelah mendapatkan data jenis laptop dan spesifikasinya yang


diperoleh dari brosur toko komputer kemudian data tersebut akan di input ke
dalam web hasil rancangan untuk kemudian diolah menggunakan metode AHP.
Berikut ada beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam pengolahan data dalam
web hasil rancangan:
1. Menentukan Bobot Prioritas Kriteria
Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan kriteria
mana yang lebih penting dibandingkan kriteria yang lain dengan
memberikan bobot dari 1 sampai 9.
Dimana :
1: Sama Pentingnya 7: Jauh Lebih Penting
3: Sedikit Leih Penting 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih Penting Daripada 2,4,6,8: Nilai antara dua pertimbangan

24
Gambar 3.1 Halaman web untuk menentukan Bobbot Prioritas
Kriteria

2. Menentukan Bobot Penilaian Produk


a. Penilaian Produk Untuk Kriteria RAM
Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan Produk
khususnya pada perbandigan kapasitas RAM yang dimiliki tiap Produk
untuk dibandingkan Produk mana yang lebih baik dibandingkan Produk
yang lain dengan memberikan bobot dari 1 sampai 9.

Gambar 3.2 Halaman web untuk menentukan Penilaian


Produk Untuk Kriteria RAM

b. Penilaian Produk Untuk Kriteria Tipe Processor


Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan
Produk khususnya pada kualitas Tipe Processor yang dipakai tiap

25
Produk untuk dibandingkan Produk mana yang lebih baik
dibandingkan Produk yang lain dengan memberikan bobot dari 1
sampai 9.

Gambar 3.3 Halaman web untuk menentukan Penilaian


Produk Untuk Kriteria Type Processor

c. Penilaian Produk Untuk Kriteria Kapasitas Hardisk


Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan
Produk khususnya pada seberapa besar Kapasitas Hardisk yang
dimiliki tiap Produk untuk dibandingkan Produk mana yang lebih
baik dibandingkan Produk yang lain dengan memberikan bobot
dari 1 sampai 9.

26
Gambar 3.4 Halaman web untuk menentukan Penilaian
Produk Untuk Kriteria Kapasitas Harddisk

d. Penilaian Produk Untuk Kriteria Baterai


Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan
Produk khususnya pada seberapa besar daya Baterai yang
dimiliki tiap Produk untuk dibandingkan Produk mana yang lebih
baik dibandingkan Produk yang lain dengan memberikan bobot
dari 1 sampai 9.

27
Gambar 3.5 Halaman web untuk menentukan Penilaian
Produk Untuk Kriteria Baterai

e. Penilaian Produk Untuk Kriteria Harga


Disini User diberi kesempatan untuk menentukan perbandingan
Produk khususnya pada mahalnya Harga yang dimiliki tiap
Produk untuk dibandingkan Produk mana yang lebih baik
dibandingkan Produk yang lain dengan memberikan bobot dari 1
sampai 9.

28
Gambar 3.6 Halaman web untuk menentukan Penilaian
Produk Untuk Kriteria Harga

Dimana :
1: Sama Baiknya 7: Jauh Lebih Baik
3: Sedikit Lebih Baik 9: Mutlak lebih Baik daripada
5: Lebih Baik Daripada 2,4,6,8: Nilai antara dua pertimbangan

29
3. System Melakukan Perengkingan Otomatis
Setelah selesai menentukan pembobotan untuk setiap kriteria dan setiap
produk di atas system akan secara otomatis menentukan perengkingan
produk mana yang menduduki peringakat 1 sampai terakhi

Gambar 4.6 Halaman web untuk menentukan Hasil


Perengkinagan Produk

30
DAFTAR PUSTAKA

Agnia Eva Munthafa , Husni Mubarok. 2017. Penerapan Metode Analytocal Hierarchy
Process dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentua Mahasiswa
Berprestasi. Jurnal Siliwangi Vol.3. No.2, 2017 Seri Sains dan Teknologi.

Ebedia Hilda Am, Erna Kumalasari N, Rr. Yuliana Rachmawati K. 2015. Penerapan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada SPK Pemilihan
Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Farmework Laravel (Studi Kasus
Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta ). Jurnal SCRIPT Vol. 3
No. 1.

Efraim Turban, Ramesh Sharda, Dursun Delen.2011. Decision support and Business
Iintelligence Systems. (9th edition). New Jersey: Pearson Education.

Kusrini, Aprison Wolla Gole. 2007. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prestasi
Pegawai Nakertrans Sumba Barat Di Waikabubak. STMIK AMIKOM
Yogyakarta

Kusrini, M. K., & Kom, M. (2007). Konsep dan aplikasi sistem pendukung keputusan.

McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P. 2011. Sistem Informasi Managemen


(Terjemahan). Jakarta: Salemba Empat.

Yuli Astuti, M. Suyanto, Kusrini 2011. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan
Perguruan Tinggi Komputer Swasta. Jurnal Dasi Issn: 1411-3201. Vol 12
No. 1

31

Anda mungkin juga menyukai