SITI MASRUROH
NRP. 7203.040.003
Dosen Pembimbing :
ARIES PRATIARSO, ST, MT
NIP. 131 964 953
i
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
“TEKNIK PENGKODEAN (HAMMING, REED
SOLOMON DAN BCH CODE)”
Oleh :
SITI MASRUROH
7203 040 003
Disetujui oleh:
Tim Penguji Proyek Akhir Dosen Pembimbing
3. Hani’ah Mahmudah, ST
NIP. 132 297 803
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Telekomunikasi
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Proyek akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat akademis untuk
memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan (SST) di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya .
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini kami berpegang pada teori
yang pernah kami pelajari dan bimbingan dari pembimbing proyek akhir.
Namun kami menyadari atas keterbatasan dalam penyusunan buku
proyek akhir ini, karenanya kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Dengan kekurangan ini kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan buku dan proyek akhir ini.
Demikian besar harapan penulis agar buku ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan
pembaca dalam mempelajari Teknik pengkodean.
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................ iii
ABSTRACT...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................. vi
DAFTAR ISI..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ ix
DAFTAR TABEL............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Tujuan .......................................................................... 1
1.3. Batasan Masalah ................................................ 1
1.4. Permasalahan ............................................................... 2
1.5. Sistematika Pembahasan .............................................. 2
BAB II TEORIPENUNJANG......................................................... 5
2.1. BCH Code.................................................................... 6
2.2. Reed Solomon.............................................................. 16
2.3. Hamming Code ............................................................ 22
vii
4.2. Pembuatan dan pengolahan gambar............................ 35
4.3. Pembuatan menu......................................................... 35
4.4. Pembuatan page flip ................................................... 36
4.5. Pembuatan kategori .................................................... 37
4.6. Pembuatan dkategori menu help................................. 37
4.7. Pembuatan kategori menu music ................................ 38
4.8. Pembuatan time dan date ............................................ 39
4.9. Menambahkan file suara pembuka ............................. 39
4.10. Menambahkan file suara penutup .............................. 39
4.11. Pengujian Modul Ajar................................................ 40
4.12. Kusioner untuk pengujian tutorial.............................. 46
4.12. Kusioner web modul pembelajaran............................ 47
4.12. Tanggapan pengguna modul tutorial.......................... 48
BAB V PENUTUP........................................................................... 51
5.1. Kesimpulan .................................................................. 51
5.2. Saran-saran................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.18. Cuplikan menu halaman ....................................... 45
Gambar 4.19. Gambar frame menu music................................... 45
Gambar 4.20 Gambar frame pada Time and Date...................... 46
Gambar 4.21. Grafik untuk pertanyaan pertama ......................... 48
Gambar 4.22. Grafik untuk pertanyaan kedua............................. 48
Gambar 4.23. Grafik untuk pertanyaan ke tiga ........................... 49
Gambar 4.24. Grafik untuk pertanyaan ke empat........................ 49
Gambar 4.25. Grafik untuk pertanyaan ke lima .......................... 50
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Proyek akhir dengan judul MODUL PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB “TEKNIK PENGKODEAN (BCH, REED SOLOMON,
HAMMING CODE)” bertujuan untuk : membuat suatu tehnik dalam
bentuk visualisasi sehingga dapat membantu dalam proses mempelajari
topik tersebut secara lebih mudah, efesien waktu dan menarik karena
visualisasi.
1
2
tidak menggunakan gambar dalam bentuk sinyal tetapi dalam bentuk digit
0 dan 1 yang sesuai dengan konsep dan tujuan proyek akhir.
1.4 PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan ditangani adalah bagaimana membuat
sebuah Modul pembelajaran berbasis web “teknik pengkodean
(BCH,Reed Solomon, dan hamming code)” yang menarik. Sehingga yang
perlu dipikirkan adalah membuat tampilan-tampilan tentang Modul
pembelajaran berbasis web “teknik pengkodean (BCH,Reed Solomon, dan
hamming code)”
1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku laporan
proyek akhir ini terbagi dalam bab-bab yang akan dibahas sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah,
permasalahan, dan sistematika pembahasan yang digunakan dalam
pembuatan proyek akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang referensi-referensi yang telah dipakai
oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta parameter yang
mendukung penyelesaian proyek akhir ini baik secara practice maupun
sebagai teoritis.
BAB II
TEORI PENUNJANG
Channel coding berfungsi untuk menjaga informasi atau data digital dari
error yang mungkin terjadi selama proses transmisi dengan cara
Penambahkan bit redundansi (tambahan) ke dalam data yang akan
dikirimkan. Channel code yang digunakan untuk mendeteksi error disebut
error detection codes, sedangkan yang juga mampu untuk mengkoreksi
kesalahan tersebut disebut error correction code[2]. Channel coding
beroperasi pada data digital dengan mengkodekan sumber informasi ke
dalam urutan kode untuk ditransmisikan melalui kanal.
Ada dua macam tipe dasar channel coding yaitu block code dan
convolutional code.Beberapa teknik koding block code yang sudah
dikenal dapat dijelaskan secara singkat berikut ini. Penulis menggunakan
teknik koding blok code 3 macam diantaranya:
• BCH Code
• Reed Solomon
• Hamming Code
5
6
¾ Generator
Kode yang dipergunakan adalah kode BCH ( 15.7 ). Kode BCH
dapat diperoleh dari hasil perkalian antara bit stream dengan generator
matriks kode Hamming. Oleh karena itu diperlukan suatu generator
matriks. Dipilih kode BCH yang sistematik. Bentuk umum generator
matriks dari kode BCH yang sistematik dengan bit-bit parity didepan.
g0
= g1
.
.
g k −1
7
Dimana panjang baris menentukan banyak bit dalam satu blok data
dan panjang kolom menentukan panjang kode dalam satu blok kode.
Generator matriks kode BCHini disimpan pada array 2 dimensi.
1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
G = 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
Panjang blok : n = 2m - 1
Jumlah bit informasi : k ≥ n – mt
Jarak minimum : dmin ≥ 2t + 1
9
n k t n k t n k t
15 4 1 255 239 2 511 421 10
231 3 412 11
15 11 1 223 4 403 12
7 2 215 5 394 13
5 3 207 6 385 14
199 7 376 15
31 26 1 191 8 367 16
21 2 187 9 358 18
16 3 179 10 349 19
11 5 171 11 340 20
6 7 163 12 331 21
155 13 322 22
63 57 1 147 14 313 23
51 2 139 15 304 25
45 3 131 18 295 26
39 4 123 19 286 27
36 5 115 21 277 28
30 6 107 22 268 29
24 7 99 23 259 30
18 10 91 25 250 31
16 11 87 26 241 36
10 13 79 27 238 37
7 15 71 29 229 38
63 30 220 39
127 120 1 55 31 211 41
113 2 47 42 202 42
106 3 45 43 193 43
99 4 37 45 184 45
92 5 29 47 175 46
85 6 21 55 166 47
78 7 13 59 157 51
10
71 9 9 63 148 53
64 10 139 54
57 11 130 55
50 13 511 502 1 121 58
43 14 493 2 112 59
36 15 484 3 103 61
29 21 475 4 94 62
22 23 466 5 85 63
15 27 457 6 76 85
8 31 448 7 67 87
439 8 58 91
255 247 1 430 9 49 93
Contoh 1 :
Codeword x dan y pada A = {0,1}, dimana
Codeword x = (1 0 1 1 0)
Codeword y = (1 1 0 1 1)
Antara dua codeword tersebut mempunyai Hamming distance d(x,y)= 3.
Contoh 2 :
Codeword u dan v pada A = {0,1,2}, dimana
Codeword u = (2 1 0 0 2)
Codeword y = (1 2 0 2 1)
Antara dua codeword tersebut mempunyai Hamming distance d(u,v) = 4.
11
Contoh 3 :
C = {co, c1, c2, c3}, dimana
co = (0 0 0 0 0)
c1 = (1 0 1 1 0)
c2 = (0 1 0 1 1)
c3 = (1 1 1 0 1)
Kode ini mempunyai minimum Hamming distance (dmin) = 3.
Contoh 4 :
C = {c1, c2, c3, c4,c5}, dimana
c1 = ( a b c d e )
c2 = ( a c b e d )
c3 = ( e a b d c )
c4 = ( b c e d a )
c5 = ( a d e b c )
Kode ini mempunyai minimum Hamming distance (dmin) = 4.
β, β2, β3, …, β2 t
(127,64) t = 10 2,5 x 10 -5
¾ Algoritma Pengdekodean
Proses pengdekodean mempunyai tujuan untuk memperbaiki
kesalahan dan menghilangkan bit-bit pariti. Algoritma pengdekodean dari
bit stream yang diterima oleh sistem penerima dengan menggunakan kode
BCH, dipilih algoritma Peterson Berlekamp Langkahlangkah algoritma
pengdekodean kode BCH (15,7) dengan kemampuan koreksi kesalahan 2
adalah sebagai berikut.
1. Hitung sindrom S1 dan S 3 .
2. Hitung error locator σ dan susun error locator polinominal σ (x).
3. Cari posisi error.
4. Perbaiki bit yang terkena error.
5. Selesai.
Proses selanjutnya adalah mengambil 15 bit data. Kemudian
sindrom dihitung dengan persamaan berikut:
14
S1 = r 0 + r1 α + r2 α + … + r14 α
S3 = r 0 + r1 (α3) 1 + r2(α 3 ) + … + r14 (α 3)14
dimana :
σ1 = S1
S3
σ2 = S1 2 +
S1
Kemudian dicari posisi error, dengan cara menginvers harga akar-
akar persamaan. Misalnya diperoleh akar-akar persamaan adalah α dan α
maka posisi kesalahan adalah 1/ α 4 = α -4 , ini berarti mundur 4 baris dari
bit ke 15, dan pada 1/ α5 = α-5 berarti mundur 5 baris dari bit ke 15,
sehingga diperoleh posisi error pada bit ke 11 dan bit ke 10. Proses
selanjutnya adalah memperbaiki bit yang salah pada posisi error tersebut,
dengan cara bit yang ada pada posisi tersebut diganti. Bila sebelumnya Bit
0 maka menjadi bit 1dan bit 1 menjadi bit 0. Setelah error diperbaiki
maka bit-bit dikeluarkan. Kemudian bit-bit data disimpan pada array.
c (αi) = 0 i = 1,3,….,2t-1
untuk i = 1,3,…,2t-1
Deretan α pada persamaan di atas dapat dilihat sbb:
Matriks H adalah matriks parity check untuk kode BCH yang mempunyai
jarak 2t+1. dan H adalah suatu matriks t x n suatu element GF(2m).
¾ Galois Field
Aritamtik modulo n berhubungan dengan teori dari struktur aljabar
yang dikenal sebagai field. Sebuah field G adalah tupel (A, x, +, null)
yang memenuhi sifat:[6]
• A adalah sebuah set (disebut carrier dari G )
• Operasi ⊕ ;
1. Tertutup, komutatif, dan asosiatif di Au{Null},
2. Memiliki null sebagai unit
3. setiap x ε A ∪ {null} memiliki invers relatif terhadap
⊕ (ada sebuah y ε A U {null}sehingga x ⊕ y = null)
• Operasi ⊗ :
1. Tertutup, komutatif, dan asosiatif di A
2. Memiliki unit e ε A
3. setiap x ε A memiliki invers relatif terhadap ⊗ (ada
sebuah y ε A sehingga x ⊕ y = e)
• ⊗ Distributif Trhadap ⊕
Tabel GF (24)
¾ Algoritma Pengkodean
Dalam pengkodean BCH yang umum, kode BCH yang dapat
mengoreksi t buah kesalahan menggunakan GF(q) merupakan suatu kode
siklik dan semua codeword yang dihasilkan akan mempunyai akar-akar
yang termasuk 2t pangkat berurutan dari beberapa elemen β yag ada
17
Salah satu sifat penting dari kode Reed Solomon adalah jarak
minimum (pada kenyataannya) selalu sama dengan jarak pada
perancangan. Kode dimana jarak minimumnya sama dengan n-k+1,
seperti halnya kode Reed Solomon, disebut sebagai kode MDS
(maximum-distance-separable). Sifat lain dari kode MDS adalah
kenyetaan bahwa sebarang posisi k dalam codewoer dapat digunakan
sebagai set informasi. Secara singkat, misalkan terdapat kode Reed
Solomon (n,k) menggunakan GF(q), untuk sebarang posisi simbol k, ada
satu dan hanya satu codewords yang berkaitan dengan masing-masing qk
dalam k posisi tersebut. Sebagai konsekuensinya, distribusi pembobotan
dalam kode Reed Solomon bisa didapatkan secara tepat.
g(x)= (x-αb+1)(x-αb+2)(x-αb+3)……..(x-αb+2t-1)
Metode yang umum dipakai untuk proses encoding kode Reed Solomon
adalah dengan menurunkan p(x) dengan membagi d(x) dengan g(x), yang
menghasilkan polinomial hasil bagi q(x) dan polinomial sisa bagi r(x).
¾ Algoritma pengdekodean
Algoritma Pengdekodean kode Reed Salomon Algoritma
pengdekodean dari bit stream yang diterima oleh sistem penerima dengan
menggunakan kode reed Salomon, dipilih algoritma Peterson Gorenstein
Zieler Langkah – langkah dari algoritma adalah sebagai berikut:
1. Hitung sindrom dari bit stream yang telah melalui saluran transmisi.
2. Susun matriks sindrom P.
3. Hitung determinan matriks sindrom. Jika determinan tidak nol, lakukan
langkah 5.
4. Jika determinan nol, susun matriks sindrom yang baru, dengan cara
menghapus kolom paling kanan dan baris paling bawah dari sindrom
yang lama.
5. Hitung error locator σ dan susun error locator polinomial σ ( x ).
6. Hitung akar – akar persamaan error locator polinomial.
7. Hitung error magnitude
8. Susun error polinomial
9. Jumlahkan error polinomial dengan kode yang diterima.
10.Selesai.
S1 = r0 + r1 α + r2 α2 + … + r14 α14
S2 = r0 + r1 (α 2) 1 + r 2(α 2)2 + … + r14 (α2 ) 14
S3= r0+ r1 (α3 ) 1 + r2(α 3 )2 + … + r14 (α 3) 14
S4= r0+ r1 (α4 ) 1 + r2(α 4 )2 + … + r14 (α 4) 14
Dimana :
R= Simbol kode yang diterima
α = anggota dari Gf( 24 )
P = S1 S2
S2 S3
¾ Aplikasi
• Kode Reed-Solomon dengan laju menengah-tinggi bila
digunakan bersama-sama dengan pensinyalan ortogonal pada
kanal AWGN akan menghasilkan sistem komunikasi yang sangat
efisien.
• Kode Reed-Solomon dapat juga digunakan bersama-sama
dengan modulasi biner, sehingga berfungsi sebagai kode biner.
Kelebihannya terhadap kode biner BCH adalah pada
karakteristik jaraknya . Kode biner Reed-Solomon mampu
mengoreksi multiple binary-error sehingga sangat
menguntungkan untuk aplikasi pada sistem memori komputer
(misalnya pada sistem penyimpanam photo-digital) dimana error
cenderung muncul secara bursty
¾ Contoh soal:
I. Hitung Sindrom
r = α6 α4 α7 α14 α 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S1 = α6 x + α4 x2 + α7 x3 α14 x4 + α x5 + 0 x6 + 0 x7 + … + 0 x15.
= α6 α + α4 α2 + α7 α3 + α14 α4 + α a5 + 0 + 0 + … + 0
= α7 + α6 + α10 + α18 + α6 + 0 + 0 + … + 0
= α7 + α6 + α10 + α3 + α6 = 0 0 1 0 = α2
S2 = α6(x)2 + α4(x2)2 + α7(x3)2 + α14(x4)2 + α (x5)2 + 0 + 0 + …+ 0
= α6 α2 + α4 α4 + α7 α6 + α14 α8 + α . α10
= α8 + α8 + α13 + α22 + α11
= α8 + α8 + α13 + α7 + α11 = 0001 = α3
S3 = α6(x)3 + α4(x2)3 + α7(x3)3 + α14(x4)3 + α (x5)3 + 0 + 0 + … + 0
= α6 α3 + α4 α6 + α7 α9 + α14 α12 + α . α15 + 0 + 0 + … + 0
= α9 + α10 + α16 + α26 + α16 + 0 + 0 + … + 0
= α9 + α10 + α + α11 + α = 1100 = α4
S4 = α6(x)4 + α4(x2)4 + α7(x3)4 + α14(x4)4 + α (x5)4 + 0 x6 + 0 x7 + …
+ 0 x15
= α6 x4 + α4 x8 + α7 x12 + α14 x16 + α x20 + 0 + 0 + … + 0
= α10 + α12 + α19 + α30 + α21 + 0 + 0 + … + 0
= α10 + α12 + α4 + α15 + α6 = 0110 = α5
Diperoleh : S1 = α2; S2 = α3; S3 = α4 ; S4 = α 5
α α
2 3
A = S1 S2 =
α α
3 4
S2 S3
α3
Λ1= = α 3 -α 2 =α
α2
Maka diperoleh error locator polinominal = α
Karena hanya ada 1 error locator polinominal Λ1 = α
Maka error locator (lokasi error) hanya 1, yaitu pada α tersebut.
Jadi α merupakan error locator x1.
Kemudian langkah berikutnya mencari besaran error (error magnitude)
Be [x1] [e3] = [S1]
[α] [e3] = [α2]
α2
=α -α =α
2
e3 =
α
langkah berikutnya mencari error polinominal.
e(x) = α . x1
Kemudian e (x) dibuat ke binary :
e = 0100 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000
0000 0000 0000
r = 0011 1100 1101 1001 0100 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000
0000 0000 0000
C = e+r = 0111 1100 1101 1001 0100 0000 0000 0000 0000 0000 0000
0000 0000 0000 0000
Maka diperoleh data yang dikirimkam sumber adalah :
0100 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000
¾ Generator
Kode yang dipergunakan adalah kode Hamming (7,4). Kode
Hamming dapat diperoleh dari hasil perkalian antara bit stream dengan
generator matriks kode Hamming. Oleh karena itu diperlukan suatu
generator matriks, dan dipilih kode Hamming yang sistematik. Bentuk
umum generator matriks dari kode[6].
g0
g1
G= .
.
.
Gk-1
S= [r][HT] (2.7)
24
¾ Contoh Soal
1 1 0 1 0 0 0
G = 0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 0 1 0
1 0 1 0 0 0 1
Penyelesaian :
C=[d][G]
1 1 0 1 0 0 0
C=[1000]
0 1 1 0 1 0 0
1 1 1 0 0 1 0
1 0 1 0 0 0 1
C=[1101000]
25
26
35
36
kedalam flash 8 dan keterbatasan waktu dalam mengerjakan Tugas Akhir
ini.
Contoh ActionScript
on (release) {
stopAllSounds();
play();
}
8. Menu Help
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa link yang diberikan pada
button-button yang ada dalam sistem berhasil menuju ketarget (per
kategori) yang sesuai dengan settingan, sehingga sistem dapat dijalankan
dengan baik dan benar.
Untuk tampilan web penulis buat sederhana, dan hasil ketika
diupload oleh pengunjung tampilan yang muncul tidak penuh satu layer
seperti pada flash, pada web penulis buat tombol register yang berfungsi
jika para pengunjung belum terdaftar dalam daftar data base penulis maka
pengunjung tersebut bias terlebih dulu untuk register, tapi klo daftar nama
pengunjung sudah tercantum dalam data base maka pengunjung tersebut
bias langsung ketik username dan password untuk login. Dan tampilan
hasil tutorial flash dapat di lihat jika setiap computer sudah menginstall
pligin untuk flash, jika blm ada tutorial tersebut tidak akan bias diupload.
No Pertanyaan Penilaian
1 2 3 4
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
kurang cukup baik baik sekali
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
kurang cukup baik baik sekali
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
kurang cukup baik baik sekali
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
kurang cukup baik baik sekali
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
kurang cukup baik baik sekali
5.1 KESIMPULAN
1. Hasil kusioner menunjukkan bahwa web Modul Ajar Teknik
pengkodean ini sangat menyenangkan, mudah dimengerti, dan
tampilanya sangat menarik dengan spesifikasi 70% dari 30
responden.
2. Untuk pertanyaan kelima 70% menjawab cukup untuk menyukai
mata kuliah teknik pengkodean karena dirasa sangat sulit untuk
dipahami, apalagi tentang Galois Field beserta contoh soalnya.
3. Macromedia Flash tidak bisa langsung diconvert dalam Web.
4. Jumlah animasi yang banyak akan mempengaruhi waktu loading.
Hal ini tergantung dari processor masing-masing PC.
5.2 SARAN
1. Saat membuat obyek bergerak, sebaiknya objek tersebut di-
covert terlebih dahulu ke movie clip, agar dapat menambahkan
animasi-animasi lainya.
2. Macromedia flash memang tidak dapat diconvert langsung ke
dalam web tetapi harus dirubah terlebih dulu kedalam bentuk
.html.
3. Pengelompokkan layer animasi per objek / jenis dilakukan
dengan tujuan untuk mempermudah pembuatan animasinya.
4. Penempatan syntak harus ditempaykan secara benar, baik ketika
berada dalam frame maupun objek itu sendiri.
5. Proyek Akhir yang dibuat penulis dapatdikembangkan beragam
lagi mengenai ragam animasi serta pemograman web yang lebih
efektif.
6. Lamanya waktu loading sebenarnya dapat diatasi, yaitu dengan
memberikan loader pada setiap page-nya.
7. Proyek Akhir yang dibuat oleh penulis dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah teknik
pengkodean.
8. Penulis berharap semoga Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang mempelajarinya.
51
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Budi Irianto, ”Pembuatan Modul Ajar Akuntansi Perpajakan e-
learning pada SMKN 1 Boyolangu-Tulungagung”, PENS ITS, 2004
[2]. Tommy Oberg, modulation, detection dan coding, john wiley dan
son ltd 2001.
[3]. John B Andreson, seshadr mohan SOURCE CHANNEL CODING
kluwer academic publisher, 1992.
[4]. Man Young Rhee, Error Correcting Coding teory, Hanyang
University, Soul-Korea 1989.
[5]. Didik Wijaya, Tip dan Trik Macromedia Flash 5.0 Dengan Action
Script, PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta
2002.
[6]. http:// www.google.com, teknik pengkodean/ IR. SIHAR
PARLINGGOMAN PANJAITAN, MT
[7]. http:// www.google.com Finite field.
[8]. Aries Pratiarso, ST,MT “ Modul ajar teknik pengkodean”, PENS-
ITS, Surabaya 2006.
[9]. Hadi, Moch. Zen S, “Modul pembelajaran praktikum bengkel
internet”, PENS-ITS, Surabaya, 2005.
[10]. Beta Sidik, Pemrograman web dengan PHP, edisi kedua,
Informatika, Bandung, 2002.
53
LAMPIRAN
¾ MACROMEDIA FLASH 8
Macromedia flash 8 merupakan salah satu program yang digunakan
untuk mendesain tampilan web seperti yang digunakan saat ini. Saat
membuka situs atau halaman internet tertentu, biasanya terdapat animasi
objek grafis yang bergerak dari besar menjadi kecil, dari terang menjadi
tampak lebih redup, dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain.
Adapun animasi-animasi objek grafis tersebut dapat digunakan
macromedia 8. Flash 8 juga mengenalkan bagaimana membuat movie
chip, animasi frame, animasi tween motion, serta perintah actionya.[8]
Flash 8 mempunyai banyak fasilitas yang sangat berdaya guna,
tetapi mudah digunakan seperti membuat interface / form menggunakan
komponen dengan drag dan drop saja, efek-efek special animasi timeline
yang sudah built-in, behaviour yang juga sudah siap pakai untuk
menambahkan interaktifitas pada animasi tanpa perlu menuliskan kode
pemrograman, dan masih banyak lagi yang lainya.
Flash 8 adalah program yang fleksibel untuk membuat animasi,
sehingga banyak para desainer yang memakainya. Para desainer tersebut
sering menggabungkan Macromedia Flash dengan Macromedia
Dreamweaver, Frontpage, Adobe Photoshop, CorelDraw, dan lain-lain,
untuk mendapatkan desain yang menarik.[4]
Movie Flash terdiri dari grafik, teks, animasi dan aplikasi untuk
situs web. Pada movie Flash juga bisa memasukkan unsur interaktif dalam
movie-nya dengan bahasa pemograman Action Script, untuk memudahkan
unsur berinteraksi dengan mouse dan keyboard, mengontrol movie,
memindahkan objek-objek, memasukkan informasi melalui form, dan
begitu juga dengan operasi-operasi yang lainya.
Adapun beberapa kemampuan form, beberapa kemampuan flash
lainya adalah sebagai berikut:
• Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau
objek yang lain.
• Dapat membuat perubahan transparasni warna dalam
movie.
• Dapat membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke
bentuk yamg lain.
• Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur
yang telah ditetapkan.
55
56
• Dapat membuat animasi logo, animasi form, presentasi
multimedia, game, kuis interaktif, simulasi atau visualisasi.
• Dapat membuat situs web, aplikasi web, pengaturan
halaman web.
• Dapat dikonversi dan di-publish ke dalam beberapa tipe
seperti .swf, .html, .gif, .png, .exe, .movie.
Animasi frame
b. Script di Button
Script yang diletakkan di button disebut script. Untuk
meletakkan script ditombol caranya :
60
1. pastikan tombol yang dimaksud sudah terpilih (di-klik).
Perhatikan juga informasi yang terdapat dibawah,
diproperty apakah benar tombol tersebut yang dimaksud.
2. setelah semuanya dipastikan, tekan f9 untuk menampilkan
panel action.
¾ PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai
saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis,
walaupun tidak tertutup kemungkinam untuk digunakan untuk pemakaian
lain. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP
adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari
web.Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber
tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari
PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan
kode sumber ini menjadi open source, maka banya programmer yang
tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.Pada November 1997, dirilis
PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C.
Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan
kemampuan PHP/FI secara signifikan.[8]
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat.
Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru
untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.Pada
pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling
banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai
untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan
proses dan stabilitas yang tinggi.Pata Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0.
Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari
interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga
dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab
perkembangan bahasa pemrograman kearah pemrograman berorientasi
objek.
PHP merupakan bahasa pemrograman web, penulisan script PHP
dapat dijadikan satu dengan kode html dan disimpan dalam satu file yang
sama ataupun berdiri sendiri dengan nama file berekstensi *.php. Ciri
khas PHP diawali dengan tanda “ <?php “ dan diakhiri dengan “ ?> ”.PHP
memiliki fasilitas untuk melakukan koneksi ke database. Script program
61
PHP disimpan dan dijalankan di sisi server sehingga keamanan data lebih
terjamin.
¾ MACROMEDIA DREAMWEAVER MX
Macromedia dreamweaver MX adalah program aplikasi profesional
untuk mengedit HTML secara visual dan mengola website serta pages.
Karena tampil secara visual, program aplikasi Macromedia dreamweaver
MX mudah untuk dioperasikan. Program ini menyediakan banyak
perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan userv didalam membuat
web. Program aplikasi dreamweaver MX menyertakan banyak perangkat
yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML.CCS,
JavaScript Reference dan Java Script Debugger, selain ini program
aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML dan
document teks lainya secara langsung, yaitu dengan menggunakan
fasilitas Code Editor.
onClipEvent (load) {
days = new Array('Sunday', 'Monday', 'Tuesday', 'Wednesday', 'Thursday',
'Friday', 'Saturday');
months = new Array('January', 'February', 'March', 'April', 'May', 'June',
'July', 'August', 'September', 'October', 'November',
'December');
timedate = new Date();
}
onClipEvent (enterFrame) {
hour = timedate.getHours();
if (hour < 1) {
hour = "12";
condition = "am";
} else {
if (hour < 12) {
condition = "AM";
} else {
if (hour > 12) {
hour = (hour - 12);
condition = "PM";
}
62
}
}
minutes = timedate.getMinutes();
seconds = timedate.getSeconds();
todaydate = timedate.getDate();
day = timedate.getDay();
dayname = days[day];
month = timedate.getMonth();
monthname = months[month];
year = timedate.getFullYear();
if (length(minutes) == 1) {
minutes = "0"+minutes;
}
if (length(seconds) == 1) {
seconds = "0"+seconds;
}
currenttime = hour+":"+minutes+"."+seconds;
currentdate = todaydate+"/"+month+"/"+year;
fulldate = dayname+", "+monthname+", "+todaydate+" "+year+",
"+currenttime+" "+condition;
delete timedate;
timedate = new Date();
}
• Acces
• Cek sesi
• Cek login
<?
session_start();
$username=$_POST['username'];
$password=$_POST['password'];
//$password=md5($password);
include("koneksi.php");
$sql= "SELECT * FROM akses WHERE username='$username' AND
password='$password'" ;
$login=mysql_query($sql, $conn);
$data=mysql_fetch_array($login);
if ($username=!'')
{
if ($data[username]==$username and $data[password]==$password)
{
session_start();
session_register("username");
session_register("password");
session_register("id");
$username=$data[username];
$password=$data[password];
$id=$data[id];
{
header("location:utama.php");
}
}
else
{
67
header("location:index.php");
}
}
else
{
header("location:index.php");
}
?>
• Daftar
<html>
<head>
<title>umum</title>
<meta name="generator" content="text/html">
<style type="text/css">
body {
background-color: #FFFFFF;
color: #004080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.bd {
background-color: #FFFFFF;
color: #004080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.tbl {
background-color: #BA55D3;
}
a:link {
background-color: #FFFFFF01;
color: #FF0000;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a:active {
background-color: #FFFFFF01;
color: #0000FF;
68
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a:visited {
background-color: #FFFFFF01;
color: #800080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.hr {
background-color: #DA70D6;
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a.hr:link {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a.hr:active {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a.hr:visited {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.dr {
background-color: #FFFFFF;
color: #000000;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.sr {
background-color: #FFF0F5;
color: #000000;
font-family: Arial;
69
font-size: 12px;
}
</style>
</head>
<body>
<table class="bd" width="100%"><tr><td class="hr"><h2>Sistem
Informasi Kepegawaian</h2></td></tr></table>
<table width="100%" border="0">
<tr>
<td width="19%" valign="top"><table width="200" border="0">
<tr>
<td>Masukkan Username dan Password untuk mengakses tutorial</td>
</tr>
</table>
<form action="ceklogin.php" method="post">
<table class="bd" border="0" cellspacing="1" cellpadding="1">
<tr><td> </td></tr>
<tr><td>Username</td></tr>
<tr><td><input type="text" name="username" value="<? echo $login
?>"></td></tr>
<tr><td>Password</td></tr>
<tr><td><input type="password" name="password" value="<? echo
$password ?>"></td></tr>
<tr><td><input type="submit" name="action" value="Login">
<input type="reset" name="action" value="Reset"></td></tr>
</table>
</form>
<a href="daftar.php">REGISTER
</a><td width="1%">
</td>
<td bgcolor="#e0e0e0">
</td>
<td width="2%">
</td>
<td width="78%" valign="top">
<form action="proses_daftar.php" method="post">
<p> </p>
<table width="400" border="0">
<tr>
70
<td width="103">Nama</td>
<td width="10">:</td>
<td width="279"><input type="text" name="nama"></td>
</tr>
<tr>
<td>Username</td>
<td>:</td>
<td><input type="text" name="username"></td>
</tr>
<tr>
<td>Password</td>
<td>:</td>
<td><input type="password" name="password"></td>
</tr>
</table>
<p>
<input type="submit" name="Submit" value="Daftar">
<input type="reset" name="Submit2" value="Reset">
</p>
</form>
<p> </p></td></tr></table>
<table class="bd" width="100%"><tr><td align='center'
class="hr">Created By Masruroh Maniz</td></tr></table>
</body>
</html>
• Index
<html>
<head>
<title>umum</title>
<meta name="generator" content="text/html">
<style type="text/css">
body {
background-color: #FFFFFF;
color: #004080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.bd {
71
background-color: #FFFFFF;
color: #004080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.tbl {
background-color: #BA55D3;
}
a:link {
background-color: #FFFFFF01;
color: #FF0000;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a:active {
background-color: #FFFFFF01;
color: #0000FF;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a:visited {
background-color: #FFFFFF01;
color: #800080;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.hr {
background-color: #DA70D6;
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a.hr:link {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
a.hr:active {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
72
font-size: 12px;
}
a.hr:visited {
color: #DCDCDC;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.dr {
background-color: #FFFFFF;
color: #000000;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.sr {
background-color: #FFF0F5;
color: #000000;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
.style1 {color: #FFFFFF}
.style2 {color: #FF0000}
</style>
</head>
<body>
<table class="bd" width="100%"><tr><td align="center"
class="hr"><h1>TUTORIAL TEKNIK
PENGKODEAN</h1></td></tr></table>
<table width="100%" border="0">
<tr>
<td width="19%" valign="top"><table width="200" border="0">
<tr>
<td align="center">Masukkan Username dan Password untuk
mengakses tutorial</td>
</tr>
<tr>
<td> </td>
</tr>
</table>
<form action="ceklogin.php" method="post">
<table class="bd" border="0" cellspacing="1" cellpadding="1">
73
<tr><td> </td></tr>
<tr><td>Username</td></tr>
<tr><td><input type="text" name="username" value="<? echo $login
?>"></td></tr>
<tr><td>Password</td></tr>
<tr><td><input type="password" name="password" value="<? echo
$password ?>"></td></tr>
<tr><td><input type="submit" name="action" value="Login">
<span class="style1"></span>
<input type="reset" name="action" value="Reset"></td></tr>
</table>
</form>
<a href="daftar.php">REGISTER
</a><td width="1%">
</td>
<td bgcolor="#e0e0e0">
</td>
<td width="2%">
</td>
<td width="78%" valign="top">
Dibimbing Oleh
74
Aries Pratiarso,ST,MT</pre></td>
</tr>
</table>
</td></tr></table>
<table class="bd" width="100%">
<tr>
<td align='center' class="hr">Created By Masruroh Maniz</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
• Koneksi
<? {
$conn = mysql_connect("localhost", "root", "");
mysql_select_db("tutorial");
} ?>
Logout
<?
session_start();
session_destroy();
header("location:index.php");
?>
Utama
Dibimbing Oleh
Aries Pratiarso,ST,MT</pre></td>
</tr>
</table>
</td></tr></table>
<table class="bd" width="100%"><tr><td align='center'
class="hr">Created By Masruroh Maniz</td></tr></table>
</body>
</html>
• Proses_daftar
<?
$nama=$_POST["nama"];
$username=$_POST["username"];
78
$password=$_POST["password"];
include("koneksi.php");
$sql="insert into akses(nama, username, password) values('$nama',
'$username', '$password')" ;
$hasil = mysql_query($sql, $conn) or die(mysql_error());
if($hasil)
{
header("location:index.php");
}
else
{
header("location:daftar.php");
}
?>
PROFIL PENULIS
Riwayat Pendidikan :
Desember
Kursus Bahasa Inggris UPT Bahasa ITS
2004-