D
I
S
U
S
U
N
O L E H KELOMPOK 5:
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI OLEH :
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
berkat rahmat- Nya, serta atas bantuan dan atas bantuan dan arahan dari Ibu Pembimbing kami
yakni Ibu Nurhaida S.Pd, S.Kep,Ns, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini
dengan judul “PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT JIWA
PEMPROVSU MEDAN
Kami sangat menyadari bahwa proposal, ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal TAK ini kedepan
Semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta
dapat dijadikan sebagai bahan untik menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca.
Atas perhatian dan kerjasama kita semua, kami ucapkan terima kasih
Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA
A. Latar Belakang
Halusinasi adalah gangguan salah satu dari lima kategori utama fungsi otak (kognisi,
persepsi, emosi, perilaku dan sosialisasi) yang terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tiga dari
empat kasus terjadi pada usia 17 dan 25 tahun, 25% dari penderitanya tidak dapat sembuh secara
sempurna, 50% di antaranya akan memiliki gejala ketidakmampuan dalam hidup mereka.
Ketakutan untuk kambuh menghantui hidup pasien dan keluarganya, satu dari empat pasien
dengan halusinasi akan mengalami bunuh diri dan 10% di antaranya akan melakukan bunuh diri
setelah menderita skizofrenia selama 10 tahun. (Kusnadi Jaya , 2018)
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang laun,
saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota
kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai keadaannya
seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, menarik
(Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, 2001).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
atau tenaga kesehatan terhadap sejumlah pasien pada waktu yang sama untuk memantau atau
meningkatkan hubungan interpersonal antara pasien atau salah saty bentuk psikoterapi yang
mempergunakan kelompok sebagai media terapi untuk memulihkan fungsi mental agar mencapai
kembali perilaku normal. (Kusnadi Jaya , 2018)
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan
persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik
diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga
semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK)
klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Tinjauan Teoritis
Halusinasi adalah gangguan salah satu dari lima kategori utama fungsi otak (kognisi,
persepsi, emosi, perilaku dan sosialisasi) yang terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tiga dari
empat kasus terjadi pada usia 17 dan 25 tahun, 25% dari penderitanya tidak dapat sembuh secara
sempurna, 50% di antaranya akan memiliki gejala ketidakmampuan dalam hidup mereka.
Ketakutan untuk kambuh menghantui hidup pasien dan keluarganya, satu dari empat pasien
dengan halusinasi akan mengalami bunuh diri dan 10% di antaranya akan melakukan bunuh diri
setelah menderita skizofrenia selama 10 tahun. (Kusnadi Jaya , 2018)
D. Klasifikasi Halusinasi
a. Halusinasi Pendengaran
c. Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti:
darah, urine atau feses. Kadang-kadang terhirup bau harum. Biasanya berhubungan dengan
stroke, tumor, kejang dan dementia.
d. Halusinasi perabaan
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat.Contoh: merasakan sensasi listrik dating dari tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui
vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
E. Kriteria Anggota
Leader :
Co. Leader :
Fasilitator :
Observer :
Konsumsi :
Dokumentasi :
Peran Leader :
Peran Fasilitator
Peran Observer
Penutup 10 Menit
a. Spidol
b. Kertas Karton
c. Kursi
d. Papan nama
e. Musik (Laptop/Handphone)
f. Balon
J. Susunan Pelaksana
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas Sebagai berikut
K. Setting Tempat:
OBSERVER FASILITATOR
K3
K1
K4
K2
LEADER
COLEADER
FASILITATOR OBSERVER
PEMBIMBING
Keterangan :
= Leader :
= Co Leader :
= Observer :
= Fasilitator :
= Pembimbing :
= Peserta// Pasien :
L. Metode permainan
4. 5 Menit TahapTerminasi
1. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah Mengunggkapkan
mengikuti TAK pendapat
Menanyakan kepada klien nama
teman-teman yang hadir pada Menyebutkan nama
kelompok TAK peserta lain
Menanyakan cara menghardik Memperaktekkan
halusinasi cara menghardik
Terapis memberikan pujian atas halusinasi
keberhasilan klien
2. Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan tiap anggota menyapa
orang lain sesuai dengan nama
panggilannya
N. Kerja
O. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta 6 orang
Setting tempat sesuai dengan rencana
Mempersiapkan pasien
Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan tertib
2. Evaluasi Proses
Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan
Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
P. Penutup
Demikianlah Proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek
Keperawatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.