Anda di halaman 1dari 3

Notulensi kelompok 1

Materi :
Asuhan Keperawatan Agregat Dalam Komunitas Anak
Moderator :
Malla sari
Penyaji :
1. Mustika ayu pitaloka
2. Febri ani caesaria
Notulen :
Veronica Anggraini
Anggota kelompok:
1. Mustika Ayu Pitaloka 1914301068
2. Febri Ani Caesaria. 1914301100
3. Putri Lesmana 1914301058
4. Nessien Nina Azalia. 1914301073
5. Tasya Dwinta. 1914301056
6. Malla Sari. 1914301063
7. Alfan Alkausar. 1914301076
8. Veronica Anggraini. 1913201091

Tanya jawab
1. Penanya: Sinta Rizkiani
Penjawab: Veronica Anggraini
Pada masalah kesehatan pada anak,salah satu nya terdapat Malnutrisi dan Gizi oleh
Pemerintah Indonesia,yang ingin saya tanyakan apa Indikator program Bina Gizi dan Kesehatan
Anak?
Jawaban:
Indikator program Bina Gizi dan Kesehatan Anak sendiri yaitu meningkatnya ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat. Pembinaan
perbaikan gizi masyarakat mempunyai sasaran kegiatan yaitu meningkatnya pelayanan gizi
masyarakat. Selain itu juga pemerintah melakukan pembinaan kesehatan bayi, anak dan remaja
dengan sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bayi,
anak dan remaja.

2. pertanyaan: M.Luthpan amirudin


penjawab : Alfan Alkausar
jelaskan kembali masalah kesehatan pada anak?.
jawaban ;
pada ppt kelompk sudah menjelaskan bahwa masalah kesehatan pda anak ada 7 masalah yaitu ;
1. cedera
Bayi dan anak-anak berisiko besar untuk cedera yang tidak disengaja. Mereka mempunyai rasa
penasaran dan semangat untuk mengekplorasi lingkungan, tetapi kurang mampu dalam hal
koordinasi dan kognitif dalam menjaga diri dari bahaya. Ukurannya yang kecil dan perkembangan
tulang dan otot membuat mereka sangat rentan terhadap cedera. Penyebab utama kematian
cedera untuk anak-anak kurang dari 1 tahun adalah sesak napas karena tersendak atau tercekik.
2. malnutrisi
salah satu Indikator program Bina Gizi dan Kesehatan Anak adalah meningkatnya ketersediaan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat. Pembinaan
perbaikan gizi masyarakat mempunyai sasaran kegiatan yaitu meningkatnya pelayanan gizi
masyarakat. Selain itu juga pemerintah melakukan pembinaan kesehatan bayi, anak dan remaja
dengan sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bayi,
anak dan remaja.
" kemungkinan untuk terjadinya penyakit sangat sedikit apabila gizi pda anak dapat terpenuhi"
3. imunisasi
Imunisasi yang sesuai akan melindungi semua anggota masyarakat, terutama untuk kekebalan
individu dan wanita hamil, yang sangat rentan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Tingkat penyakit dapat dicegah dengan vaksin berada pada tingkat yang rendah, tetapi banyak
anak-anak dan remaja tetap berada di level yang belum diimunisasi. berikut vaksinasi yang
direkomendasikan untuk anak-anak :
1) Hepatitis B
2) Polio
3) BCG
4) DPT, dn sbgiannya
jadi apabila tidak melakukan imunisasi maka bayi/ anak2 sangat rentan terkena penyakit dan
virus.
4. Masalah Lingkungan
Potensi ancaman terhadap kesehatan anak-anak kadang- kadang ada di lingkungan hidup
mereka. Ancaman dapat ditemukan di udara, di dalam air, an dari eksposur beracun bahan kimia.
Misalnya, polusi udara, kualitas udara ruangan yang buruk dan asap rokok dapat menyebabkan
atau memicu asma. Asma adalah salah satu gangguan kronis anak-anak yang paling umum,
mempengaruhi sekitar 9,3 anak setiap tahun.
5. Penganiayaan Anak
Penganiayaan anak adalah indicator lain dari status kesehatan fisik dan emosional anak-anak.
6. anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak dan remaja dengan kebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki kondisi fisik,
perkembangan, perilaku atau emosional kronis yang memerlukan pelayanan kesehatan dan
kebutuhan lainnya seperti anak pada umumnya. Kondisi ini termasuk gangguan perkembangan
seperti sindrom Down dan gangguan spectrum autism, gangguan kesehatan mental seperti
depresi dan kecemasan, kejang, alargi, asma, dan attention deficit / hyperactivity disorder
(ADHD).
7. karies gigi
menurut Koswara (2006) karies gigi adalah penyakit keropos yang dimulai pada lokasi tertentu
pada bagian gigi, dan diikuti proses kerusakan atau pembusukan gigi secara cepat.

3. Pertanyaan: sanoval aji pandwi


penjawab: Nessie Nina azalia
Bahaya apa sajakah yang terjadi jika anak tidak di berikan inunisasi? Tolong jelaskan
Jawaban :
Kalau anak tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka tubuhnya tidak mempunyai kekebalan
yang spesifik terhadap penyakit tersebut. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak maka
tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan sakit berat, cacat
atau meninggal.

Anak yang tidak diimunisasi akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak dan teman
lain disekitarnya sehingga dapat menimbulkan wabah yang menyebar kemana-mana
menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak.

Oleh karena itu, bila orangtua tidak mau anaknya diimunisasi berarti bisa membahayakan
keselamatan anaknya dan anak-anak lain disekitarnya, karena mudah tertular penyakit berbahaya
yang dapat menimbulkan sakit berat, cacat atau kematian.

Imunisasi yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk imunisasi rutin meliputi : Hepatitis B,
Polio, BCG, DPT, Campak dan vaksin untuk jemaah haji.

Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati,
bila berlangsung sampai dewasa dapat menjadi kanker hati. Imunisasi Polio untuk mencegah
serangan virus polio yang sapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi BCG untuk mencegah
tuberkulosis paru, kelenjar, tulang dan radang otak yang bisa menimbulkan kematian atau
kecacatan.

Imunisasi DPT untuk mencegah 3 penyakit : Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat
menyebabkan pembengkakan dan sumbatan jalan nafas, serta mengeluarkan racun yang dapat
melumpuhkan otot jantung. Penyakit Pertusis berat dapat menyebabkan infeksi saluran nafas
berat (pneumonia). Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh,
sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Penyakit campak berat dapat
mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak.

Anda mungkin juga menyukai