Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN APENDIKSITIS
INTRA APENDIKTOMI

DFJ

SINTA DEWI RAMA


AHMAD FAJAR
APENDIKSITIS

APA ITU
Apendiksitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus
buntu atau umbai cacing (apendiks). Apendiks
merupakan organ yang berbentuk tabung panjang dan
sempit. Panjangnya kira-kira 10cm (kisaran 3-15cm) dan
berpangkal di sekum. (wim de jong et al.2007)
ETIOLOGI

Apendiks merupakan organ yang belum diketahui


fungsinya tetapi menghasilkan lender 1-3 ml per hari
yang normalnya dicurahkan kedalam lumen dan
selanjutnya mengalir kesekum .Hambatan aliran
lendir di muara apendiks tampaknya berperan dalam
pathogenesis apendiks (wim de jong, 2007 )
FAKTOR TERJADINYA APENDIKSITIS

Appendiksitis akut merupakan infeksi yang


disebabkan oleh bacteria

Appendiksitis kronis memiliki semua gejala riwayat


nyeri perut kanan bawah lebih dari dua minggu
Manifestasi klinis

nyeri samar (nyeri tumpul) perut kanan bawah di


daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau
periumbilikus nyeri akan beralih ke kuadran kanan
bawah, ke titik Mc Burney
rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada
umumnya nafsu makan menurun
Terkadang apendisitis juga disertai dengan demam
(Mansjoer,2007)
KLASIFIKASI

Apendiksitis Apendiksitis
akut kronis

dapat ditegakkan jika


radang mendadak umbai
ditemukan adanya : riwayat
cacing yang memberikan
nyeri perut kanan bawah
tanda setempat ,disertai
lebih dari 2 minggu
maupun tidak disertai
rangsangan peritoneum
(Sjamsuhidajat.2007)
lokal
PATOFISIOLOGI

Peradangan pada (akut) dapat menyebabkan peritonitis.


Peritonitis merupakan komplikasi yang sangat serius.
Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal ini
tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah abdomen.
apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi dinding
mukosa atau obstruksi lumen (biasanya oleh
fecolif/faeses yang keras). Penyumbatan pengeluaran
sekret mukus mengakibatkan perlengketan, infeksi dan
terhambatnya aliran darah. Dari keadaan hipoksia
menyebabkan gangren atau dapat terjadi ruptur dalam
waktu 24-36 jam. Bila proses ini berlangsung terus-
menerus organ disekitar dinding apendik terjadi
perlengketan dan akan menjadi abses (kronik). Apabila
proses infeksi sangat cepat
(Subanada,dkk,2007;Chandrasoma,2007)
PATHAWY
KOMPLIKASI

Adapun jenis komplikasi diantaranya

ABSES

PERFORASI PERITONITIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Radiologi
Analisa urin
Pengukuran enzim hati
Pemeriksaan barium enema
Serum Beta Human Chorionic Gonadotrophin (B-
HCG)
PENATALAKSANAAN

Pembedahan di indikasikan bila diagnosa apendisitis


telah ditegakkan. Apendektomi apendik di buang
,jika apendiks mengalami perforasi bebas, maka
abdomen di cuci dengan garam fisiologis dan
antibiotika
Apa itu
Apendiktomi
Appendiktomi adalah pengangkatan terhadap
appendiks terimplamasi dengan prosedur atau
pendekatan endoskopi. Bertujuan untuk memotong
/mengangkat appendiks terimplamasi
Appendiktomi dilakukan pada pasien dengan
appendisitis.
INTRA OPRASI

Aktivitas keperawatan yang dilakukan selama tahap


intra operatif meliputi 4 hal, yaitu :
Safty management(pengaturan
posisi pasien)

Monitoring fisiologis

Monitoring psikologis

Pengaturan dan koordinasi


nursing care
Diangnosa Keperawatan

Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan,


prosedur invasif dan truma jaringan.
Resiko cidera berhubungan dengan anastesi dan
pembedahan.
Resiko hipotermia perioperatif
Resiko perdarahan berhubunga dengan trauma
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi karena
pemberian agent anastesi.
kasus
Tuan X datang ke RS pada sabtu tanggal 1 desember 2016,dibawa ke
IGD RS dan mendapat momer register 112 dan dirujuk ke rung
bougenvile. Tuan X berusia 19 tahun dengan pendidikan terakhir
SLTA.Beralamat di desa cepoko rejo kecamatan palang, seorang
mahasiswa suku jawa. pasien saat di bawa ke RS terlihat lemah
karena saat di bawa ke IGD pasien di bantu oleh keluarganya
,Pmengeluhkan nyeri perut bawah kanan sejak dua hari sebelum
masuk rumah sakit.nyeri di rasakan secara terus menerus dan dirasa
semakin berat sejak satu hari sebelum masuk Rs ,nyeri semakin
bertambah jika dibuat berjalan.pasien tidak BAB selama 2 hari
dengan BAK normal.pola makan pasien tidak teratur dan jarang
mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, nafsu makan
menurun disertai mual.keaadan umum pasien benar benar terlihat
sakit,demam
Diagnose medis pasien apendiksitis.pemeriksaan fisiknya
tekanan darah 130/80 mmHg,pernafasan 20x/menit,nadi
90x/menit dan suhu 38,10oC.Pada tanggal 4 Desember
pasien dilakukan oprasi saat dibawa keruang oprasi pasien
Nampak sadar pasien mengatan cemas . Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan tanggal 3 Desember 2016. Pasien
terpasang infuse RL 20 tpm ,pasien sebelum di bawa ke
rung oprasi sudah memakai baju oprasi ,pasien dilakukan
pembedahan di perut bagian kanan bawah.ssat di oprasi ttv
pasien suhu 36,6oc nadi 80x/menit,RR :22x/menit,terdapat
instrument bedah dekat dengan klien ,posisi klien yang
terlentang dengan kepala di hiperekstensi saat di oprasi
,pengunaan obat anastesi,insisi pada daerah perut kanan
bawah kurang lebih 7cm,perdarahan kurang lebih 200cc
terpasang infuse O2llpm,badan pasien teraba dingin pasien
terlihaat pucat.
Angka leokosit : 11,8x103/UL
Hemoglobin : 11,8 g/dl
Hasil pemeriksan lab tanggal 2 Desember 2016
USG abdomen appendiks
Leokosit 11,8 /mm3
Pasien mendapat kan terapi medis
Memberikan cairan infuse RL
Injeksi cefotaxime : 500mg/12 jam
Ketorolac : 30gr /8 jam
NCP
PEMBAHASAN

Pengkajian
A. Data yang ada pada teori dan ada pada kasus
. Nyeri perut bagian bawah kanan
Nyeri adalah sensasi subjektif rasa tidak nyaman
yang biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan
actual atau potensial. (Corwain,Elizabeth J.2007).
Nafsu makan menurun

Nafsu makan dan rasa lapar muncul sebagai akibat


perangsangan beberapa area di hipotalamus yang
menimbulkan rasa lapar dan keinginan untuk
mencari dan mendapatkan makanan (Guyton dan
Hall, 2006).
Demam

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi


suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan
peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus
(Dinarello & Gelfand, 2005).
Mual

Mual adalah pengalaman yang sama sekali subyektif,


didefinisikan sebagai sensasi yang segera
mendahului muntah. Pasien menyatakan bahwa
mereka merasa seolah-olah akan muntah, atau
menggambarkan sensasi seperti merasa tidak
nyaman atau sakit perut (Chatterjee,
Rudra,Sengupta, 2011)
B. Data yang ada pada teori tetapi tidak ditemukan
pada kasus
Diare
Diare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan
konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya,
dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare
didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24
jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal
bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam (Juffrie, 2010).
C. Data yang ditemukan pada kasus tetapi tidak ada
pada teori
Kelemahan
Kelemahan adalah kondisi dimana seorang individu
memiliki keterbatasan kemampuan terutama secara
fisik. Kelemahan terjadi ketidakadekuatan nutrisi
pada sel sel tubuh normal akibat adanya metabolism
yang lebih pada sel-sel yang menyerap sebagian
besar nutrisi yang seharusnya untuk pertumbuhan
sel normal (ToMb,David .2003)
Cemas

Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya


umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau
kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal
maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005).
Diagnosa keperawatan
A. Data yang ada pada teori dan ada pada kasus

1. Resiko infeksi berhubungan denganpembedahan


berhubungan prosedur invasif dan trauma jaringan

2. Resiko hipotermia perioperatif berhubungan


dengan Prosedur pembedahan
Resiko cedera berhubungan dengan anastesi dan
pembedahan

Resiko perdarahan berhubungan dengan trauma


Data yang ada pada teori tetapi tidak ditemukan pada
kasus

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan


penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi karena
pemberian agent anastesi
Data yang ditemukan pada kasus tetapi tidak ada pada
teori
Tidak ada
Intervensi Keperawatan

1. Intervensi yang ada pada teori dan ada pada kasus

.Resiko infeksi berhubungan dengan pembedahan


berhubungan prosedur invasif dan trauma jaringan

.Resiko hiportermia perioperatif berhubungan dengan


Prosedur pembedahan
Resiko cindera berhubungan dengan anastesi dan
pembedahan
Resko perdarahan berhubungan dengan trauma
1. Intervensi yang ada pada teori tetapi tidak
ditemukan pada kasus
.Tidak ada
1. Intervensi yang ditemukan pada kasus tetapi tidak
ada pada teori
.Tidak ada
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai