OLEH :
223111081
KUPANG
2023
Konsep Dasar Soft Tissue Tumor (STT)
1. Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma.
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya
tidak tumbuh seperti kanker (price, 2017). STT adalah suatu benjolan atau
pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang baru
2. Etiologi
1) Kondisi genetic
Ada bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor
predisposisi untuk beberapa tumor jarinan lunak. Dalam daftar laporan
gen yang abnormal, bahwa gen memiliki peran penting dalam
menentukan diagnosis.
2) Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutasi gen radiasi-
induksi yang mendorong transformasi neoplastik.
3) infeksi
infeksi virus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh
yang lemah ini juga akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.
4) Trauma
hubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja.
Trauma mungkin menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau
benjolan tersebut berada. awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan
dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasakan
sakit yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan
bisa juga karena adanya penekanan pada saraf - saraf tepi.Tumor jinak
jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila
diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan
dari jaringan di sekitarnyadan tidak pernah menyebar ke tempat jauh. pada
tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak
yang relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar,
mendorong jaringan normal. kadang gejala pertama penderita merasa nyeri
atau bengkak.
4. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi setelah pembedahan soft tissue tumor salah
satunya pada ganglion menimbulkan infeksi, kaku, nyeri, keloid, bau tak sedap
serta terdapat keterbatasan gerak , kerusakan serabut saraf atau pembuluh
darah (Erawati & dkk, 2018).
5. Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Radiologi
3) EKG dan USG
4) Pemeriksaan X-ray
5) CT scan
6) Pemeriksaan MRI
7) Pemeriksaan hispatologis
6. Penatalaksanaan Medis
a) Bedah
mungkin cara ini sangat beresiko akan tetapi, para ahli bedah mencapai
angka keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini
bertujuan untuk mengangkat tumor atau benjolan tersebut.
b) Kemoterapi
metode ini melakukan keperaatan penyakit dengan menggunakan zat
kimia untuk membunuh sel sel tumor tersebut. keperawatan ini
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kerja sel tumor. Pada saat
sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor
dan kanker dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.
c) Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber
dari radioaktif. kadang radiasi yang diterima merupankan terapi
tunggal. Tapi terkadang dikombinasikan dengan kemoterapi dan juga
operasi pembedahan.
d) Penatalaksanaan keperawatan
a. perhatikan kebersihan luka pada pasien
b. perawatan luka pada pasien
c. pemberian obat
d. amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan
terjadi setelah dilakukan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Idntitas Pasien
Nama inisial : Tn. S.H
Umur/ Tangal Lahir : 27 tahun
Status : Belum menikah
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : katolik
Dx Medis : Soft Tissue Tumor
Rencana Op : Tindakan pembedahan
Alamat : Jalan Piere Tanden
e. Evaluasi
Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd
2. Di Ruang Operasi
a. Laporan Intra Operasi (Kondisi pasien saat tindakan Op dan hasil Observasi)
Kebutuhan cairan pasien selama operasi (setiap Jam): RL 500 cc
b. Premedikasi: dukungan pisikologis
c. Medikasi : jenis tindakan spinal analis, obat bius yang digunakan Bunacan 0,5% (20mg),
pemberian analgetik: ketorolac 30 mg (IV)
d. Tim anastesi
Tim anastesi mempersiapkan pasien untuk bius
Pastikan mesin dan peralatan operasi siap
Pastikan BHPK sesuai jenis bius
e. Tim bedah
Pastikan diagnosa, lokasi operasi, jenis operasi
Pastikan isntrumen, linen, tersedia sesuai dengan jenis operasi
f. Tim anastesi membantu dokter spesialis bedah untuk membius pasien
Lokasi operasi : kaki kanan bagian dalam (betis)
Teknik bius: anastesi umum/ bius total
Jam bius: 11.30
Chek reaksi bius: setelah dibius pasien tampak tidak sadarkan diri
Pasien tidak sadar dan tertidur
Hemodinamik: TD: 115/70 mmHg mmHg, S: 36,6. N: 85x/menit, Spo2: 99%
g. Tim bedah
Tim bedah melakukan langka-langka bersiapan operasi mulai dari mencuci
tangan dan memakai sarung tangan steril, menggunakan jas operasi steril,
memasang linen steril diarea operasi dan melaukan tindakan aseptik area operasi
dengan menggunakan betadin 10% dan cairan NHCL.
Memastikan instrumen di meja mayo sesuai dengan urutan penggunaan
h. Tim out oleh time serkuler
Konfirmasi seluruh time dokter (Dokter anastesi: Dr. Kartika, Sp, An), dokter
bedah (Dr. Decky, Sp.B), asisten bedah (Ns. …….. Penata anastesi Ns. …..).
Konfirmasi secara verbal (nama Tn. S.H dengan diagnosa soft tissue tumor
Prosedur tindakan: pembedahan ekstremitas bawah (kanan)
Antisipasi kejadian kritis, langka apa yang dilakukan bila kondisi kritis atau
kejadian yang tidak diharapkan, Lamanya operasi 1 jam, kemungkinan
kehilangan darah ada risiko pendarahan: ada antisipasi persediaan darah 1 bag.
Catatan dokter anastesi: apakah ada hal kusus yang perlu diperhatikan pada
pasien Tn. S.H dan perhatikan hemodinamik
Catatan tim perawat: apakah peralatan sudah steril, adakah alat-alat yang perluh
diperhatikan khusus dalam masalah: alat steril ada indikator menggunakan alat
section set dengan jumlah instrumen dan kasa 10.
Persiapan alat operasi:
2 kom sedang
4 buat duk klem 1 buah nailfuder
4 buah kocher
4 buang klem (2 klem lengkung, 2 klem lurus)
1 buah pinset siruscis
1 buah pincet anatomis
1 buah gagang bisutri
1 buah gunting benang
1 buah gunting jaringan
20 helai kasa
Benang ( T-Vio No.2=1, T-Mono No.3-0=1)
Sebelum melakukan tindakan tim melakukan Doa bersama
Mengevaluasi dengan kasa deppers: terdapat perdarahan dalam kassa deppers
sebanyak +50cc
Pastikan organ aman tidak ada risiko perdarahan tindakan pembedahan sesuai
dengan diagnosa pasien
i. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 DO: pasien banyak Tindakan pembedahan Risiko pendarahan
mengeluarkan darah, pasien
diberi injeksi obat asam
traneksamat (obat mengentikan
pendarahan)
j. Diagnosa
Risiko perdarahan b/d tindakan pembedahan ditandai dengan data DS/DO
k. Intervensi & Implementasi
Pelaksanaan Tanda
Hari/ Tgl No Dx Intervensi (√) Tanga
n
l. Evaluasi
Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd
Risiko perdarahan S: -
15/03/23 O: pasien tampak tenang, tidak mengalami
perdarahan yang berlebihan
A: masalah teratasi
P:intervensi dihentikan
3. Di Ruang RR
a. Data Fokus
Score post anastesi
Kesadaran: 2 (sadar penuh)
Aktivitas: 1 (2 anggota gerak ektremitas atas karna adanya nyeri bekas post op
dibagian ektremitas kanan )
Respirasi: 2 (mampu bernapas dan batuk secara bebas)
Sirkulasi: 2 (tensi normal 120/80 mmHg)
Warnah kulit: 2 (normal )
b. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
DO: Adanya nyeri di area Agen pencedera fisik Nyeri akut
ekstremitas kanan karna post op
c. Diagnosa
Myeri akut b/d sgen pencedra fisik ditandai dengan data DS/DO
d. Intervensi/Implementasi
Hari/ Tgl No Dx Intervensi Pelaksanaan (√) Ttd
e. Evaluasi
Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd