A.
1.
Konsep Penyakit
Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma (Barbara C long, 2007).
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak
tumbuh seperti kanker (Doengoes, Marylin E. 2008)
STT adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel yang baru.
Jadi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang
abnormal didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit
2.
a.
dan tulang.
Etiologi
Kondisi Genetik
Ada bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumaoi jarinan lunak. Dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
b.
c.
Menisfestasi Klinik
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau
benjolan tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah
kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasaakan sakit.
Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang
relatif elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar, sebelum sipenderita
merasakan adanya tumor yang dideritanya.
4.
Patofisiologi
Menurut perjalanan penyakitnya, pada umumnya STT adalah poliverasi
masenkimal yang terjadi pada jaringan non-epitelial ekstra-skeletaltubuh. STT dapat
tumbuh dimana saja, STT dapat bersifat jinak dan ganas.
Setelah tumor atau benjolan mencapai batas anatomis, maka tumor akan
membesar melewati batas sampai ke stuktur neurovascular. STT ini timbul atau
tumbuh pada daerah sekitar lekukan.
Ada beberapa proses perubahan STT jinak menjadi ganas, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Intra operasi
Adanya Inflamasi
indikasi operasi
Post Operasi
Adanya luka bekas operasi
Cemas /Ansietas
Invasi kuman/bakteri
Resiko infeksi
Kerusakan integritas
kulit
5.
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Lab
b. Radiologi
c. EKG dn USG
6.
a.
Penatalaksanaan Medik
Bedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah mencapai angka
keberhasilan yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk
b.
7.
Penatalaksanaan Keperawaatan
a. Perhatikan kebersihan luka pada pasien
b. Perawatan luka pada pasien
c. Pemberian obat
d. Amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah
dilakukan operasi.
Pengkajian
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
3.
a.
1.
Data klien
Riwayat penyakit
Faktor resiko
Pemeriksaan fisik dan lab
Pola hidup sehari hari :
Kebutuhan nutrisi
Eliminasi
Personal hygine
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
1.
Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi
Post Operasi
2.
Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah operasi
3.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi
Intervensi
Pre Operasi
Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi.
Kriteria hasil : Klien tampak relaks dan klien dapat mengontrol dirinya.
INTERVENSI
Berikan penyuluhan kepada klien
terhadap penyakit yang dideritanya.
Anjurkan tehnik relaksasi.
Kolaborasi dengan tim medis
RASIONAL
Agar pasien dapat memahami
penyakit
yang
dideritanya
dan
b.
2.
Post Operasi
Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah dilakukan operasi pengangkatan
tumor.
Kriteria hasil : Nyeri daapat diatasi dan klien dapat beraktifitas normal.
INTERVENSI
Kaji TTV pada klien.
Anjurkan teknik relaksasi pada
RASIONAL
Untuk mengetahui kondisi klien
sekarang.
Agar klien dapat melakukan teknik
pasien.
relaksasi.
Kolaborasi dengan tim medis dalam
Untuk mengurangi rasa nyeri pada
terapi pemberian obat..
3.
klien.
INTERVENSI
Kaji TTV pada klien.
Untuk
RASIONAL
mengetahui kondisi
klien
sekarang.
Agar kondisi luka pada pasien tetap
kulit pada.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C long. (2007). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung.
Carpenito J.L. (2008.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 EGC. Jakarta.
Doengoes, Marylin E. (2008). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3
EGC. Jakarta.
Hudack & Galo. (2006). Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I EGC.
Jakarta.