Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pasien gangren
diabetik yang dirawat di ruang bedah RSUD Dr. R.
Soedjono

Selong,

Kabupaten

Lombok

Timur,

Nusa

Tenggara Barat.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri

atas

kuantitas

objek/subjek

dan

karakteristik

yang

mempunyai

tertentu

yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


kemudian
2006).

ditarik

Populasi

kesimpulannya

dalam

penelitian

(Sugiyono,
ini

adalah

semua pasien gangren diabetik yang dirawat di


Ruang Bedah RSUD Dr. R. Soedjono Selong.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik
tersebut.

yang

Sampel

dimiliki

adalah

oleh

sebagian

populasi

atau

wakil

populasi yang diteliti (Arikunto, 1996). Dimana


dalam

penelitian

24

ini

yang

menjadi

sampel

adalah

pasien

gangren

yang

sedang

dirawat

diruang bedah RSUD Dr. R. Soedjono Selong.


Dalam penelitian ini peneliti menentukan
kriteria dalam menentukan sampel:
a.

Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik
umum subjek penelitian dari suatu populasi
target

yang

(Nursalam,

terjangkau
2003).

yang

akan

Kriteria

diteliti

inklusi

dalam

penelitian ini adalah :


1) Pasien

gangren

diabetik

yang

sudah

mendapatkan perawatan di Ruang Bedah dan


bersedia menjadi responden.
2) Jenis kelamin laki-laki maupun perempuan
yang berumur 40-60 tahun .
3) Pasien gangren diabetik dengan DM tipe II
4) Tidak ada kelainan jiwa.
5) Pasien

yang

dirawat

lebih

dari

hari

dimana pasien sudah kooperatif.


b. Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan
atau

mengeluarkan

25

subjek

yang

memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai


sebab.
kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah
(1)

Pasien

yang

tidak

bersedia

menjadi

responden.
(2)

Pasien yang mengalami gangguan jiwa.

(3)

Pasien yang tidak kooperatif.

3. Teknik sampling
Metode pengambilan sampel adalah proses
dalam

menyeleksi

dapat

mewakili

pengambilan
sampel

porsi

populasi,

sampel

yang

dari

populasi

sedangkan

digunakan

benar-benar

agar

untuk
teknik

memperoleh

sesuai

dengan

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2003).


Teknik
penelitian

sampling
ini

yang

adalah

total

digunakan

dalam

sampling

yaitu

teknik sampling yang sangat tergantung jumlah


klien

gangren

diabetik

yang

ada

pada

saat

penelitian yang memenuhi kriteria inklusi.


B. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian
adalah

suatu

strategi

untuk

mencapai

tujuan

penelitian yang telah ditetapkan berperan sebagai


pedoman atau penuntun peneliti pada sebuah proses

26

penelitian

(Nursalam,

penelitian

maka,

digunakan
pendekatan
melakukan

2001).

Berdasarkan

rancangan

penelitian

adalah

deskriptif

eksploratif

cross

sectional

dimana

pengukuran

atau

tujuan

pengamatan

yang
dengan

peneliti
pada

saat

bersamaan / sekali waktu (Alimul, 2007).


Dengan rancangan Deskriptif Eksploratif ini
peneliti

mencoba

untuk

menggambarkan

dan

mengidentifikasi gangguan konsep diri pada klien


gangren

diabetik

di

ruang

bedah

RSUD

Dr.

R.

Soedjono Selong.
C. Rencana Pengolahan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen

adalah

suatu

alat

yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun


sosial

yamg

dapat

diamati

(Notoatmodjo,

s.

2005).
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
adalah :
a. Observasi
Observasi merupakan alat ukur dengan
cara
kepada
untuk

memberikan

observasi

responden
mencari

yang

perubahan

27

secara

langsung

dilakukan

peneliti

atau

hal-hal

yang

diteliti.

Alat

ukur

observasi

ini

dapat

digunakan apabila objek penelitian bersifat


prilaku manusia, proses kerja atau responden
kecil (Alimul, 2002). Dalam penelitian ini
Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui
gangguan gambaran diri, ideal diri, dan harga
diri.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti

mendapatkan

keterangan

atau

pendirian secara lisan dari seseorang sasaran


peneliti

(responden)

berhadapan

muka

atau

dengan

bercakap-cakap,
orang

tersebut

(Notoatmodjo, 2005). Dimana dalam penelitian


ini

pedoman

wawancara

digunakan

untuk

mengetahui ada tidaknya gangguan konsep diri


(peran) pada klien gangren diabetik.
2. Tekhnik Pengumpulan Data
Pengumpulan
pendekatan
proses

data

kepada

subjek

pengumpulan

diperlukan
melakukan

dalam

merupakan
atau

suatu

responden

karakteristik
suatu

pengumpulan

28

subjek

penelitian.

data

proses

peneliti

dan
yang

Sebelum
membuat

informed consent atau lembar persetujuan untuk


menjadi

responden

mengerti

maksud

dengan
dan

tujuan

tujuan

agar

subjek

peneliti

serta

mengetahui dampaknya.Jika subjek bersedia maka


responden

harus

menandatangani

lembar

persetujuan (Alimul,2002). Bila responden telah


menandatangani

persetujuan

tersebut

peneliti

akan melakukan proses pengumpulan data yaitu


membagikan lembar observasi dan wawancara.
Dalam

penelitian

ini

peneliti

akan

menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan


data tentang 3 komponen gangguan konsep diri
(gambaran diri, ideal diri, harga diri) yang
berisi 15 pertanyaan, bila ya diberi skor=1,
bila tidak=0. Pedoman wawancara akan digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya gangguan konsep
diri yang berisi 5 pertanyaan. Akan dijumlahkan
dan

diubah

menjadi

skala

ordinal

yang

dikategorikan menjadi tiga yaitu:


1. Baik = 75%
2. Cukup = 60-75%
3. Kurang = 59%
Dengan demikian dapat diketahui ada tidaknya
gangguan

konsep

diri

29

pada

klien

gangren

diabetik di ruang bedah RSUD. Dr. R. Soedjono


Selong.
D. Identifikasi variabel dan definisi operasional
1. Variabel
Variabel
penelitian
subjek

yang

lainnya

adalah

berubah

karaktristik

(Sudigdo

dari

satu

subjek

subjek

Sastroasmono

ke

dkk,

2000).
Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini

adalah

variabel

tunggal

yaitu

gangguan

konsep diri, dalam hal ini gangguan konsep diri


pada klien gangren diabetik diruang bedah RSUD.
Dr. R. Soedjono Selong.

30

Definisi
Variabel
Variabel
Tunggal:
konsep
diri

Operasional

Definisi

Parameter

Konsep
diri 1.Gambaran diri:
adalah
semua a.Menolak untuk
pikiran,
melihat
dan
keyakinan dan
menyentuh.
kepercayaan
bagian
tubuh
yang merupakan
yang berubah
pengetahuan
b.Tidak
dapat
individu
menerima
tentang
perubahan
dirinya
dan
struktur
dan
mempengaruhi
fungsi tubuh.
hubungannya
c.Mengurangi
dengan
orang
kontak sosial
lain (Gail w.
sehinnga
stuart,)
terjadi
menarik diri.
d.Perasaan atau
pandangan
negatif
terhadap
tubuh.
e.Mengungkapkan
keputusasaan.
2.Ideal Diri:
a.Mengungkapkan
keputusasaan
akibat.
penyakitnya
b.Mengungkapkan
keinginan
yang
terlalu
tinggi.
c.Keinginan
untuk
menghindari
kegagalan.
d.Perasaan cemas

31

Alat
ukur
O
B
S
E
R
V
A
S
I

Skala
O
R
D
I
N
A
L

Skor
Baik=
75-100%
Cukup=
60-75%
Kurang=
59%

dan
rendah
diri.
e.Kebutuhan yang
realistis.
3.Harga Diri:
a.Perasaan malu
terhadap diri
sendiri
akibat
penyakit atau
akibat
tindakan
terhadap
penyakit.
b.Rasa bersalah
terhadap diri
sendiri.
c.Gangguan
hubungan
sosial.
d.percaya
diri
kurang.
e.Merendahkan
martabat.
4.Peran:
a.Ketidakmampuan
menjalankan
peran.
b.Mengingkari
atau
menghindari
peran.
c.Kegagalan
menjalankan
peran
yang
baru.
d.Kurang
tanggung
jawab.
e.Kejenuhan
pekerjaan
Tabel

3.1.

Identifikasi
operasional

32

Varibel

W
A
W
A
N
C
A
R
A

dan

O
R
D
I
N
A
L

Baik=
75-100%
Cukup
60-75%
Kurang=
59%

definisi

2.

Definisi operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan
variabel

secara

karakteristik

operasional
yang

berdasarkan

diamati,

sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi


atau

pengukuran

secara

cermat

terhadap

suatu

objek atau fenomena (Aziz Alimul, 2007).


1.

Gangguan body image adalah sikap seseorang


terhadap

tubuhnya

secara

sadar

dan

tidak

sadar.
2.

Gangguan ideal diri adalah ideal diri pasien


yang
tidak

terlalu

berlebihan,

realistis

dan

sulit

pasien

dicapai,
cenderung

menuntut.
3.

Gangguan harga diri adalah perasaan pasien


yang

negatif

pada

dirinyna

sendiri,

tidak

percaya diri dan merasa gagal mencapai suatu


keinginannya.
4.

gangguan peran adalah perubahan atau tidak


berfungsinya

peran

penyakitnya.

33

pasien

akibat

dari

5.

Gangguan
pasien

identitas
memandang

adalah

ketidakpastian

dirinya

sendiri

karena

keraguan dan tidak bisa mengambil keputusan.


6.

Diabetes

Melitus

hiperglikemia

kronik

adalah

keadaan

disertai

berbagai

kelainan metabolik akibat gangguan hormonal,


yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada

mata,

darah,

ginjal,

disertai

lesi

syaraf,
pada

dan

pembuluh

membran

basalis

dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.


7.

Gangren diabetik adalah proses atau keaadaan


yang

ditandai

atau

nekrosis,

dengan
namun

adanya

jaringan

secara

mati

mikrobiologis

adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh


infeksi (Askandar, 2001).
E. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul dan ditabulasi,
selanjutnya dianalisa dengan menggunakan distribusi
frekuensi dengan formula sebagai berikut:

Total nilai yang didapat


Persentasi=

x100%
Total nilai pertanyaan

34

Dari hasil analisa persentase tersebut akan


dapat

diketahui

gangguan

konsep

diri

pada

klien

gangren diabetik di RSUD Dr. R. Soedjono Selong.


Setelah data dari responden terkumpul dan
dan nilai dikumpulkan dan dikelompokkan menjadi tiga
klasifikasi yaitu:
a)

Baik
dalam

dengan

menghadapi

nilai

konsep

75-100%,

diri,

klien

yaitu:
dengan

gangren diabetik dapat menerima gangguan konsep


diri dengan baik dan memiliki mekanisme koping
yang baik.
b)

Cukup
dalam

menghadapi

dengan

nilai

konsep

60-75%,

yaitu:

klien

dengan

diri,

gangren diabetik dapat menerima gangguan konsep


diri dengan cukup dan memiliki mekanisme koping
yang cukup.
c)

Kurang
dalam
gangren

menghadapi
diabetik

dengan

nilai

konsep
tidak

diri,

dapat

59%,

yaitu:

klien

dengan

menerima

gangguan

konsep diri kurang, dengan mekanisme koping yang


kurang

dan

ditandai

dengan

apabila

observasi mencapai hasil yang kurang.

35

hasil

F. Kerangka kerja penelitian

RSUD Dr. R.
Soedjono Selong
klien Gangren

Gangguan konsep diri:


Gambaran diri
Ideal diri
Harga diri
peran

Observasi dan
wawancara

Pengolahan data

Klasifikasi data:
Baik
Cukup
kurang

Laporan hasil

36

Gambar 3.1 : Kerangka


Konsep
Diabetik
Soedjono

Kerja Studi Tentang Gangguan


Diri
Pada
Klien
Gangren
Di Ruang Bedah RSUD Dr. R.
Selong.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul,

(2003).
Riset
Keperawatan
dan
Tekhnik
Penulisan Ilmiah, Jakarta, EGC.

Alimul,

(2007). Metode Penelitian Keperawatan dan


Teknik Analisa Data, Jakarta, Salemba
Medika

Arikunto, (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek. Jakarta ; Rineka Cipta.
Arikunto,S.(2006).
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Rineka
cipta. Jakarta.
Keliat, (1994; 2003). Gangguan Konsep Diri, Jakarta,
EGC.
Mansjoer, (2000). Kapita Selekta Kedokteran jilid 2,
Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
Nursalam,

(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi


Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta,
Salemba Medika.

Stuart, (2002). Gangguan Jiwa, Jakarta, EGC.


Sugiyono,

(2006).
Statistika
Bandung, Alfabeta.

Untuk

Penelitian,

Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan.


Rineka Cipta. Jakarta.
http://.id.wikipedia.orang/wiki/diabetes militus.
http://www.prodia.co.id/info.terkini/isi.dan2004.html
http://kefirbening.com/artikel3.html

37

38

Anda mungkin juga menyukai