Anda di halaman 1dari 25

STT MULTIPLE

Disusun oleh :

Rinda Oktafiana
1911040072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
STT
Adalah suatu benjolan atau pembekakan abnormal yang
disebabkan pertumbuhan sel baru.
PATOFISIOLOGI

 Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT) adalah
proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial
ekstraskeletal tubuh.
 Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di
ekstermitas bawah, terutamadaerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di
kepala dan leher, dan 30% di badan. Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally,
meskipun beberapa tumor jinak, sepertiserabut luka. Setelah tumor mencapai
batas anatomis dari tempatnya, maka tumor membesar melewati batas sampai
ke struktur neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di lokasi sepertilekukan-
lekukan tubuh.
 Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu :
 Perubahan ganas pada sel-sel target, disebut sebagai transformasi
 Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.
 Invasi lokal.
 Metastasis jauh
PATHWAYS KEPERAWATAN
 Kondisi genetik, radiasi, infeksi, trauma

 Terbentuknya benjolan (tumor) dibawah kulit

Soft Tissue Tumor (STT)


Pre Operasi Post Operasi

Adanya inflamasi Terputusnya kontinuitas jaringan Adanya luka post op

Menstimulasi respon nyeri Tempat masuk mikroorganisme

Perubahan fisik Nyeri Resti infeksi

Anatomi kulit abnormal

Kurang pengetahuan
Cemas
Identitas Diri klien
 Nama : Ny. S
 Tempat/Tanggal lahir : Banyumas, 20 Juni 1960
 Umur : 59 th
 Agama : Islam
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pendidikan : SD
 Suku : Jawa
 Pekerjaan : IRT
 Tanggal Masuk RS : 28 Oktober 2019
 Sumber Informasi : Keluarga
 Status Perkawinan : Sudah Kawin
 Lama Bekerja :-
 Alamat :Banyumas
 Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri dan lain-lain)
 Pekerjaan : Petani
 Pendidikan : SD
 Alamat : Banyumas
 Riwayat kesehatan
 Keluhan utama :
a. Saat masuk
Klien mengatakan ada benjolan yang semakin membesar didahi dan dianus dan anggota keluarga menyarankan
untuk dibawa ke RS
b. Saat pengkajian
Klien mengatakan adanya luka bekas operasi
P : Dahi dan anus bekas luka pembedahan
Q : Nyeri seperti tertusuk
R : Dan dan anus
S : Skala 6
T : Sewaktu-waktu
Riwayat Penyakit Sekarang
1 minggu sebelum dibawa ke rumah sakit klien dibawa ke puskesmas karena terdapat benjolan didaerah dahi dan
anus
Awalnya pasien mengira benjolan tersebut bukanlah tumor dan klien membiarkannya, lama kelamaan klien tersebut
merasa benjolan semakin membesar akhirnya keluarganya membawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD
Banyumas diruang bedah edelwis dengan keluhan benjolan didada dan dianusyang semakin membesar dan
akhirnya dilakukan operasi.
c. Riwayat penyakit dahulu
klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan klien
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

a. Pemeriksaan darah
rutin 9/d1
Hemoglobin 8,5 % 11,5-16,5
Hemaktokrit 26,7 35,0-47,0
Lekosit 8,01 4,0-10,0
Trombosit 173 150-500
Eritrosit 2,95 4,4-6,0
b. Index eritrosit
MCV 90,5 F1 79,0-99,0
MCH 20,8 P9 27,0-31,0
MCHC 31,8 9/d1 33,0-37,0
RDW CV 16,7 % 11,5-14,5
RDW SD 51,3 fL 33-47
PDW 8,5 fL 9-13
PPV 8,5 fL 7,9-11,1
PLCR 12,1 % 15,0-25,0
PENGOBATAN :
 - Infus Ringer Laktat 20 TPM
 - Infus Natrium Clorida 20 TPM
 - Injeksi Ketorolac 3 x I ampul
Analisis Data
Data subjektif dan objektif Etiologi Problem

1. Ds : Pasien mengatakan STT Ansietas


kapan akan dilakukan
operasi Pre operasi
DO : K/U : Lemah tampak
gelisah Adanya inflamasi
TD : 130/70 mmHg
N : 74x /menit Perubahan fisik
RR : 22x /menit
S : 37 C Anatomi kulit abnormal

Kurang pengetahuan

Cemas
Data subjektif dan objektif Etiologi Problem

2. Ds : Pasien mengatakan STT Nyeri


nyeri didaerah luka bekas
operasi Terputusnya kantinu itas jaringan
P : Akibat luka pasca
operasi
Menstimulasi jaringan
Q : Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R : Didahi dan anus Nyeri
S : Skala nyeri 6
T : Sewaktu-waktu
Do : K/U lemah
TD : 130/70 mmHg
N : 74x /m
S : 37 C
RR : 22x /m
Data subjektif dan objektif Etiologi Problem

3. Ds : Pasien mengatakan Soft Tissue Tumor (STT) Resiko Infeksi


sedikit terasa panas pada luka
operasi Post operasi
Do : K/U lemah
TD 130/70 mmHg
Adanya luka post operasi
N 74x /m
S 37 C
RR 20x /m Tempat masuk mikro organisme

Resiko infeksi
Diagnosis Keperawatan (Berdasarkan prioritas) :
 1. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan
 2. Resiko infeksi b/d adanya luka post operasi
 3. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
Intervensi Keperawatan
No Hari / Tanggal / Waktu Diagnosis Tujuan & Rencana Intervensi
Keperawatan Kriteria hasil

1. Selasa Ansietas b/d Setelah dilakukan


asuhan keperawatan
Anxiety reduction
(penurunan kecemasan)
29 / 10 / 2019 kurang 2x24 jam pasien dapat -Gunakan pendekatan yang
pengetahuan mendemonstrasikan menenangkan
tentang penyakit koping yang positif
-Nyatakan dengan harapan
dan mengungkapkan
terhadap pasien
penurunan kecemasan
-Jelaskan semua prosedur
Kriteria hasil : dan apa yang dirasakan
. Anxiety self selama prosedur
. Control -Pahami perspektif pasien
. Coping terhadap situasi stress
. Klien mampu -Temani pasien untuk
mengidentifikasi, memberikan keamanan dan
mengungkapkan dan mengurangi takut
Indikator menunjukan teknik -Dengarkan dengan penuh
untuk mengontrol
Menggunakan segala perhatian
cemas
cemas [IR 4] [ER 1] -Bantu pasien mengenal
. Vitalslon dalam batas
Mengontrol cemas normal situasi yang menimbulkan
[IR 3] [ER 1] . Postur tubuh, kecemasan
Postur tubuh [IR 3] ekspresi wajah, bahasa -Instruksikan pasien
[IR 1] tubuh dan tingkat menggunakan teknik
aktifitas menunjukan relaksasi
berkurangnya cemas
Intervensi Keperawatan
No. Hari/Tanggal/Waktu Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Rencana
Keperawatan Intervensi

2. Selasa Nyeri b/d Setelah dilakukan asuhan


keperawatan 2x24 jam nyeri
R: dahi dan anus
29/10/2019 S: skala 6
terputusnya berkurang sampai dengan T : sewaktu-waktu
konitinuitas hilang -Analgesic dan
-Pain level
administrasinya
-Pain control
Indikator . Tentukan lokasi-
Kriteria Hasil
-Frekuensi nyeri [IR 2] -Mampu mengontrol nyeri, karakterlitik kualitas
[ER 4] mampu menggunakan teknik dan derajat nyeri
-Ekspresi nyeri pada farmokologi untuk mengurangi sebelum pemberian
wajah [IR 3] [ER 4] nyeri obat
-Lamanya nyeri [IR 2] -Melaporkan bahwa nyeri Cek instruksi dokter
berkurang dengan tentang jenis obat,
[ER 4] menggunakan manajemen nyeri dosis dan frekuensi
-Mampu mengenali nyeri (skala Cek riwayat alergi
-Ket : intensitas dan tanda nyeri ) Berikan analgetik
1. Ekstim -Menyatakan rasa nyaman
tepat waktu terutama
2. Berat setelah nyeri berkurang
3. Sedang saat nyeri hebat
-Tanda vital dalam rentang
4. Ringan normal Evaluasi efektifitas
5. Tidak ada keluhan analgetik tanda dan
gejala
No. Hari/Tanggal/Waktu Diagnosis Keperawatan Tujuan & Rencana
Kriteria Hasil Intervensi

3. Rabu Resiko infeksi d/b adanya Setelah dilakukan asuhan -Infertion Control
keperawatan 2x24 jam (kontrol infeksi)
30 / 10 / 2019 luka post operasi resiko infeksi dapat -Bersihkan lingkungan
terkontrol setelah dipakai klien
-Immune status -Cuci tangan sebelum
-Knowledge infection dan sesudah tindakan
control keperawatan
-Riskcontrol -Gunakan baju, sarung
Kriteria Hasil : tangan sebagai alat
-Klien bebas dari tanda
pelindung
dan gejala infeksi
-Tingkatkan intake
-Mendiskripsikan proses
nutrisiberikan terapi
penularan penyakit,
faktor yang antibiotik bila perlu
mempengaruhi penularan -Monitor kerentangan
serta penatalaksanaannya pada infeksi
-Menunjukan -Dorong masukan
kemampuan untuk cairan
mencegah timbulnya -Dorong istirahat
infeksi -Ajarkan pasien dan
-Jumlah lenkosil dalam keluarga tnda dan gejala
batas normal infeksi
-Menunujukan pola -Laporkan kecurigaan
hidup sehat infeksi
IMPLEMENTASI

NAMA : Ny, S RUANG MEDIS : EDELWAIS


UMUR : 59 Dx MEDIS : STT MULTIPLE

NO Hari/Tanggal/ IMPLEMENTASI RESPON


Dx Waktu
1 Selasa -Mengkaji skala nyeri klien (skala nyeri 6) S : Pasien mengatakan nyeri pada
29 / 10 / 2019 -Menanyakan area lokasi, aurasi, frekuensi daerah dahi dan anus
nyeri O : Pasien tampak menahan nyeri
-Mengobservasi keadaan klien, klien
tampak gelisah TD : 130/70 mmHg
-Mengukur TTV N : 74x /m
TD : 130/70 mmHg S : 37 C S : 37 C
N : 74x /m RR : 22x /m Rr : 22x /m
-Mengkolaborasikan dalam pemberian
antibiotik sesuai indikasi dokter
-Menganjurkan klien teknik relaksasi, tarik
nafas dalam
2 Selasa -Mengevaluasi teknik mencuci tangan S : Pasien mengatakan sedikit
29 / 10 / 2019 yang benar merasa panas pada luka bekas
-Melindungi pasien dari kontaminasi silang operasi
dengan menetapkan kewaspadaan O : TD 130/70 S : 37 C
universal N : 74x /m RR : 22x /m
-Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Hari/Tanggal/ IMPLEMENTASI RESPON
DX Waktu
3 Selasa -Mengkaji tingkat kecemasan S : Pasien mengatakan
29 / 10 / 2019 -Memberikan dorongan dan berikan waktu untuk cemas dan khawatir
mengungkapkan pikiran dan dengarkan semua akan penyakitnya
keluhannya O : K/U lemah
-Menjelaskan semua prosedur dan pengobatan TD 130/70 mmHg
-Memberikan dukungan spiritual N 74x /m
S 37 C
RR 22x /m

Pasien tampak gelisah


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Hari/Tanggal/Waktu IMPLEMENTASI RESPON
DX
1 Rabu -Mengkaji skala nyeri klien S : Pasien mengatakan
30 / 10 / 2019 -Mengobservasi keadaan klien nyeri masih ada
-Mengukur vital sign O : TD 120/80mmHg
-Menganjurkan klien melakukan tirah baring N 80x /m
dan biarkan klien melakukan posisi nyaman RR 22x /m
-Menganjurkan klien untuk tetap meminum air S 36 C
hangat
-Menganjurkan pasien untuk istirahat serta Skala nyeri 3
batasi aktivitas klien

2 Rabu -Mengevaluasi teknik mencuci tangan yang S : Pasien mengatakan


30 / 10 / 2019 benar sudah tidak terasa panas
-Membantu klien melakukan vulvahigiene pada daerah bekas
-Kolaborasi untuk pemberian operasi
O : TD 120/80 mmHg
N 80x /m
S 36 C
RR 22x /m
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Hari/Tanggal/Waktu IMPLEMENTASI RESPON
DX
3 Rabu -Mendorong klien menyatakan perasaannya S : Pasien mengatakan
30 / 10 /2019 -Mencatat petunjuk perilaku misal gelisah, tidak merasa cemas lagi
peka rangsang, menolak, kurang kontak mata, akan penyakitnya
perilaku menarik perhatian O : Pasien terlihat
-Mendorong pasien / orang terdekat untuk sedikit tenang
menyatakan perhatian perilaku perhatian
-Membantu pasien belajar mekanisme koping TD 120/80
misal teknik mengatasi stress, keterampilan N 80x /m
organisasi Rr 22x /m
S 36 C
EVALUASI
Nama : Ny, S Ruang : Edelwais
Umur : 59 Dx Medis : STT MULTIPLE
NO Hari/Tanggal/Waktu EVALUASI
DX
1 Selasa S : Klien mengatakan nyeri masih terasa dan mengganggu
29 / 10 / 2019 aktivitasnya
O : Klien tampak gelisah
TD 130/70 mmHg S 37 C
N 74x /m RR 22x /m

Skala nyeri 6

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan
-Memantau TTV
- Mengkaji skala nyeri
- Menanyakan lokasi durasi
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2 Selasa S:
29 / 10 / 2019 O : TD 120/80 S : 36 C
N 80x /m RR 20x /m
EVALUASI
NO Hari/Tanggal/Waktu EVALUASI
DX
3 Selasa A : Masalah risiko belum teratasi
29 / 10 / 2019 P : Lanjutkan intervensi
selain menerapkan kewaspadaanuniversal dalam tindakan
keperawatan
S . Klien mengatakan terkadang takut jika penyakitnya kambuh
lagi
O . Klien tampak gelisah, kontak mata kurang

TD 120/80 mmHg
N 80x /m
S 36 C
RR 20x /m

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutankan
- memantau TTV
- menganjurkan keluarga memberikan perhatian dan
menanyakan keadaan klien
EVALUASI
NO Hari/Tanggal/Waktu EVALUASI
DX
1 Rabu S : Klien mengatakan nyeri masih ada
30 / 10 / 2019 O : Klien tampak tenang

TD 120/70 mmHg
N 80x /m
RR 22x /m
S 36 C
Skala nyeri 3
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
-Memantau TTV
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2 Rabu S:-
30 / 10 / 2019 O : TD 120/70mmHg
N 80x /m
S 36 C
RR 22x /m
EVALUASI
NO Hari/Tanggal/Waktu EVALUASI
DX
3 Rabu A : Masalah risiko teratasi sebagian
30 / 10 / 2019 P : Int ervensi dilanjutkan
-Selalu menerapkan

S : Klien mengatakan tidak cemas lagi terhadap penyakitnya


O : Klien tidak gelisah tidak ada penolakan kontak mata baik

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
KOMPLIKASI :
 - Tumor ganas / Kanker
 - Trauma jaringan lunak
 - Kematian
PROGNOSIS
 - Pasien sudah tidak cemas
 - Nyeri masih ada
 Skala nyeri 3
 - TTV
 TD 120/70 mmHg
 N 84x /m
 S 36 C
 RR 22x /m

Anda mungkin juga menyukai