AC R O M I O C L AV I C U L A R
J O I N T D I S L O C AT I O N
Caesilia Khairunisa
Pe m b i m b i n g : d r . A r i e Z a k a r i a , S p . OT
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U B E D A H
R U M A H S A K I T A N G K ATA N L A U T D R . M I N TO H A R D J O
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S T R I S A K T I
PERIODE 10 DESEMBER 2018 –15 FEBRUARI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Dislokasi cidera pada Dislokasi Terjadi karena trauma Tingkat kesembuhan
persendian yang mana acromioclavucular joint langsung terjatuh kasus dislokasi
kepala tulang lepas atau kebanyakan terjadi pada tepat pada bahu dimana acromioclavicular baik
bergeser dari usia 15 – 40 tahun. lengan dalam posisi jika ditangani dengan
mangkoknya. ekstensi. benar.
Cedera ini umumnya
Dislokasi lebih sering terjadi pada Besarnya gaya ketika Meremehkan tingkat
Acromioclavicular Joint laki-laki muda terjatuh menetukan keparahan cedera
dislokasi yang terjadi dibanding perempuan tingkat keparahan kecacatan lebih kronis,
pada sendi antara ujung dengan perbandingan cedera dan struktur risky bagi yang
distal clavicula dengan 5:1 hingga 10:1. yang terlibat mengandalkan bahu
acromion.
mereka sehari-hari.
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MAM
Jenis kelamin : Laki - laki
No. RM : 210975
Tempat, tanggal lahir : Demak, 4 Februari 1969
Umur : 49 Tahun 11 Bulan 13 Hari
Alamat : Perumahan Umum Pondok Makmur Blok A14
No. 12, RT 010 / RW 04, Gebang Raya Priuk,
Tangerang, Banten - 15132
Agama : Islam
Suku : Jawa
Kebangsaan : Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Guru SD
Status Pasien : BPJS
Masuk RS : 22 Desember 2018
Keluar RS : 27 Desember 2018
DPJP : dr. Tjahja Nurrobi, Sp.OT (K) Hand
PRIMARY SURVEY
• Tidak terdapat sumbatan berupa sekret, darah ataupun benda asing dari hidung
Airway maupun mulut, gurgling (-).
• Capillary Refill Time < 2 detik, teraba nadi pada a. radialis dextra, nadi : 90x/
Circulation menit, tekanan darah : 130/80 mmHg
Exposure and avoidance • Luka lecet pada tangan kanan dan kaki kanan, bahu kanan bagian atas terdapat
luka lecet kecil. Bagian tubuh yang terdapat lecet tidak terbalut perban ataupun
of hypotermia kassa.
SECONDARY
SURVEY
PRIMARY SURVEY
Airway • Tidak terdapat sumbatan berupa sekret, darah ataupun benda asing dari hidung
maupun mulut, gurgling (-).
Breathing hembusan udara dari kedua lubang hidung, frekuensi nafas = 19 x / menit,
saturasi O2 = 97%, pada auskultasi suara nafas vesikuler kedua lapang paru sama
tidak ada yang menurun + / +
Circulation • Capillary Refill Time < 2 detik, teraba nadi pada a. radialis dextra, nadi : 90x/
menit, tekanan darah : 130/80 mmHg
ANAMNESIS, PEMERIKSAAN
FISIK DAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
ANAMNESIS
✣ Keluhan Utama
☞ Nyeri pada bahu kanan sejak 12 jam SMRS
ANAMNESIS
✣ Riwayat Penyakit Sekarang
☞ Pasien datang ke UGD RSAL Dr.Mintohardjo dengan keluhan nyeri pada bahu
kanan sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan pada bagian bahu kanan dan
sebagian lengan atas, tidak menjalar ke lengan bawah maupun telapak tangan
dan jari – jari tangan. Nyeri dirasakan terus menerus. Terdapat nyeri tekan pada
bahu kanan dan pergerakan terbatas. Nyeri semakin hebat bila lengan kanan
digerakkan kearah atas.
ANAMNESIS
✣ Riwayat Penyakit Sekarang
☞ Pasien mengatakan pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 06.30 WIB sedang
mengendarai motor menggunakan helm di daerah Green Lake Jakarta Barat menuju ke
tempat kerja. Ditengah perjalanan, dimana posisi pasien ada di kanan jalanan dengan
kondisi jalanan banyak lubang, terdapat mobil dari arah kiri pasien yang hendak belok
kearah kanan secara mendadak sehingga pasien kaget dan menghindar dari lubang lalu
jatuh kearah kanan. Pasien pun terbentur aspal pada bagian tubuh kanan, tangan dan
kaki kanan tertimpa motor dan pasien sedikit terseret kearah depan kurang lebih 1
meter karena kondisi mesin motor dalam keadaan hidup.
ANAMNESIS
✣ Riwayat Penyakit Sekarang
☞ Sesaat dan setelah kejadian kecelakaan lalu lintas pasien dalam keadaan sadar dan tidak
pingsan. Keluhan lain seperti nyeri kepala, pusing berputar, mual, muntah disangkal.
BAK dan BAB pasien tidak terdapat kelainan.
ANAMNESIS
✣ Riwayat Penyakit Dahulu
☞ Riwayat trauma akibat kecelakaan lalu lintas sebelum kejadian saat ini disangkal.
☞ Riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, penyakit ginjal, asam urat, radang
sendi disangkal.
☞ Riwayat alergi obat, makanan dan lain- lain disangkal.
Wajah simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit bermakna, tidak terdapat kelainan
Wajah
bentuk
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), pupil bulat, isokor, refleks cahaya
Mata langsung dan tidak langsung +/+, ptosis (-), enfotalmus dan eksoftalmus (-), strabismus (-), nystagmus (-),
lapang pandang dalam batas normal, diplopia (-)
Bentuk hidung normal, deformitas (-), sumbatan (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-), darah yang keluar
Hidung
dari hidung (-)
Daun telinga normotia, deformitas (-), simetris, benjolan (-), bengkak (-), dan hiperemis (-), nyeri tekan
Telinga
pada telinga (-), secret (-), darah yang keluar dari telinga (-). Tidak ada gangguan pendengaran.
Tidak terdapat gigi yang tanggal, tidak sianosis, gusi normal, lidah normoglosi, tonsil T1/T1, faring tidak
Mulut
hiperemis, bentuk bibir dalam batas normal.
Tidak terdapat jejas, memar (-), KGB dan tiroid tidak membesar dalam batas normal, JVP tidak mengalami
Leher
peningkatan ( 5+2 cm)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Bentuk dinding dada:
• Efloresensi bermakna (-)
• Simetris kanan/kiri saat inspirasi maupun ekspirasi
• Retraksi sela iga (-)
• Iktus cordis tidak tampak
Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Gerak dinding dada simetris
Thoraks • Paru: vocal fremitus kanan/kiri sama kuat
• Jantung : ictus cordis teraba pada ICS IV 2 cm medial garis midclavikularis sinistra
Perkusi
• Sonor pada kedua lapang paru
• Batas paru-jantung kanan: ICS II- ICS III linea para sternalis dextra
• Batas paru-jantung kiri: ICS IV linea midclavikularis sinistra
• Batas paru atas –jantung: ICS II linea parasternalis sinisitra
Auskultasi
• Paru : suara napas vesikuler +/+,ronki -/-, wheezing -/-
• Jantung : S1=S2, irama regular , murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Jejas (-)
• Abdomen simetris, datar
• Efloresensi bermakna (-)
• Spider nevi (-)
• Smiling umbilicus (-)
Auskultasi
• Bising usus terdengar, 3x/menit
Abdomen • Venous Hum (-), Atrial Bruit (-)
Perkusi
• Timpani pada keempat kuadran abdomen
• Shifting dullness (-)
Palpasi
• Supel
• Massa (-)
• Nyeri tekan (-)
• Lien dan hepar tidak teraba
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Tidak terdapat deformitas pada ekstremitas atas maupun
bawah
• Terdapat luka lecet pada ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas
• Palpasi
• Akral teraba hangat
• Oedem (-) pada kedua ekstremitas
• CTR <2s
PEMERIKSAAN FISIK
✣ Status Lokalis
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
Warna kulit sawo matang, tidak ada sianosis maupun
kemerahan, kulit tampak kering, oedem (+), tidak simetris,
Look deformitas (+), tidak terdapat luka robek, luka lecet (+) Simetris, oedem (-), haematom (-), deformitas (-), tidak terdapat
multiple pada regio antebrachii dextra bagian lateral dan scars, tidak terdapat luka robek, luka lecet (+) multiple pada
Look
single pada regio acromial medial, tidak terdapat scars. regio cruris dextra bagian lateral, warna kulit sawo matang dan
tidak ada sianosis pada ekstremitas bawah kanan dan kiri.
Kering, akral hangat, CRT < 2 detik, teraba nadi pada a.
radialis dextra dan sinistra, terdapat nyeri tekan pada bahu
kanan VAS 6.
Feel Pemeriksaan sensorik +/+
Kering, akral hangat, CRT < 2 detik, terabanadi pada a. dorsalis
Pemeriksaan kekuatan motorik 2222/ 5555
Feel pedis dan tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba krepitasi.
Reflek fisiologis : biceps +2/+2, triceps +2/+2
Pemeriksaan sensorik +/+ , pemeriksaan kekuatan motorik 5/5
Reflek patologis : hoffmann - tromner -/-
Rencana OP Selasa, 25
Desember 2018
• Konsultasi Spesialis Jantung
IVFD Ringer Lactate 20 tpm Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
dan Anestesi
• Inj antibiotik pre op Inj.
Ceftriaxone 1 x 2 gram
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
S-O-A-P (23 Oktober 2018)
Pasien mengeluh nyeri pada bahu kanan (+) VAS 4, gerak
S
terbatas pada tangan kanan. Lemas (+). BAK dan BAB dbn.
O: Compos mentis
TD : 110/80 mmHg HR : 80 x/menit SpO2 : 98%
O T : 36,3˚C RR : 20 x/menit
Status Generalis :dalam batas normal
Status Lokalis: oedem (+), deformitas (+), nyeri tekan (+)
A Acromio-clavicular joint dislocation dextra
O: Compos mentis
TD : 130/80 mmHg HR : 90 x/menit SpO2 : 97%
O T : 36.4˚C RR : 20 x/menit
Status Generalis :dalam batas normal
Status Lokalis: oedem (+), deformitas (+), nyeri tekan (+)
Komponen tulang pada fungsional shoulder girdle yaitu thorax vertebra atas, tulang rusuk pertama dan kedua, manubrium,
skapula, klavikula dan humerus. Khusus untuk komponen sendi akromioklavikular, sendi ini terbentuk dari tulang akromion,
yang merupakan bagian dari skapula dan klavikula.
Clavicula berbentuk S, bagian sepertiga lateralnya berbentuk konkaf pada sisi anterior. Hal ini memungkinkan gerakan
tambahan pada saat elevasi pada tangan.
ANATOMI SENDI
Ligamen besar pada sendi akromioklavikula yaitu ligamen akromioklavikula superior, ligamen akromioklavikular
inferior dan ligamen coracoklavikula.
Ligamen trapezoid terbentang horisontal pada bidang frontal.
Ligamen conoid di berhubungan secara vertikal, pada pertengahan ligamen trapezoid, dan memutar.
ANATOMI BURSA
Bursa Subskapular
•Terbentang pada kapsul sendi anterior
dan dibawah otot subskapularis.
ANATOMI OTOT
Deltoid mengelili kontur shoulder & berbentuk triangular
• Berorigo dari klavikula, akromion & spina skapula
• Berinsersio pada aspek anterolateral humerus
• Anterior –> fleksor kuat & internal rotator pada humerus
• Middle abduktor
• Posterior ekstensor & eksternal rotator
Osteokinematika
•Acromioclavicular joint memberikan kontribusi pada :
• Gerakan elevasi scapula bergerak ke atas sejajar vertebra, dapat dilakukan
dengan mengangkat bahu ke atas.
• Gerakan depresi kembalinya bahu dari posisi elevasi, yaitu gerakan vertikal
disertai tilting atau pergeseran.
• Gerakan protraksi gerakan ke lateral skapula menjauhi vertebra, gerakan ini
dapat terjadi ketika bahu melakukan gerakan mendorong ke depan.
• Retraksi gerakan skapula ke arah medial yang dapat dilakukan dengan
menarik bahu ke belakang.
BIOMEKANIK
Arthrokinematika
• Scapula begerak permukaan acromion akan menggelincir dalam arah yang
sama dengan arah gerak scapula
• Permukaan clavicula akan menggelincir ke arah berlawanan dengan gerakan
scapula
• Permukaan sendi bagian acromion konkaf dan permukaan sendi bagian distal
clavicula konveks.
Arah
Arah gelinciran
Gerakan gelinciran
scapula/acomion
clavicula
Elevasi Superior Inferior
Depresi Inferior Superior
Protraksi Posterior Anterior
Retraksi Anterior Posterior
Rotasi Spin Spin
ACROMIOCLAVICULAR
JOINT DISLOCATION
DEFINISI
• Cidera pada persendian yang mana kepala tulang lepas atau bergeser dari mangkoknya.
• Faktor yang meningkatkan resiko dislokasi :
Dislokasi
Acromioclavicular • Dislokasi yang terjadi pada sendi antara ujung distal clavicula dengan acromion.
• Dapat terjadi karena adanya ruptur ligamen acromioclavicular dan ligamen coracoclavicular
Joint
EPIDEMIOLOGI
I Mild sprain intact intact intact intact Tidak ada pergeseran clavicula dengan acromion
IV ruptured ruptured ruptured detached detached Clavicula ke posisi posterior mencederai m.Trapezius
Gaya mendorong
Jatuh dengan
Trauma bahu ke arah
bahu anterior
posterior
Oedema
Memar
DIAGNOSIS - PEMERIKSAAN FISIK
Range of motion
terbatas
DIAGNOSIS - PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Laboratorium Radiologis
Sesuai
Darah Rutin dengan
keluhan
Foto Rontgen
Shoulder
Joint AP
TATALAKSANA
Fraktur
Fraktur Distal
Processus
Clavicula
Coracoideus
PROGNOSIS
Pulih
Tipe I dan II
Sebagian besar akut,
mereda 7 - 10 hari
Ditangani dengan benar
Tingkat Kesembuhan
Deformitas yang parah
Penurunan signifikan
kekuatan abduksi
horizontal
BAB IV
ANALISA KASUS
Teori Kasus
Anamnesis
OS mengeluh nyeri pada bahu kanan sejak 12 jam SMRS. Nyeri dirasakan pada
Nyeri bahu bagian atas sendi acromioclavicular
bagian bahu kanan dan sebagian lengan atas, tidak menjalar ke lengan bawah
Oedema
maupun telapak tangan dan jari – jari tangan. Nyeri dirasakan terus menerus.
Memar
Terdapat nyeri tekan pada bahu kanan dan pergerakan terbatas. Nyeri semakin
Adanya tonjolan dibagian atas bahu
hebat bila lengan kanan digerakkan kearah atas.
Pemeriksaan Fisik
Tatalaksana
Penanganan pada pasien Acromioclavicular Joint Dislocation dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
- Non-operatif
P–R–I–C–E Operatif ORIF
- Operatif
ORIF
Rekonstruksi ligamen
T H A N K YO U