Oleh :
Caleria Ajeng Givita -30101206599
Pembimbing Klinik : Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG
KEPANITERAAN ILMU OBSETRI DAN GINEKOLOGI
RST MAGELANG
FK UNISSULA SEMARANG
Identitas Pasien
– Nama penderita : Ny. S
– Umur : 37 tahun
– Jenis kelamin : Perempuan
– No CM : 144741
– Agama : Islam
– Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
– Pendidikan : SMA
– Status : Menikah
– Nama Suami : Tn. M
– Tanggal Masuk : 18 Januari 2017
– Ruang : VK
– Alamat : Bromo, Kalinrgoro, Kec: Mertoyudan
– Jaminan Kesehatan : Mandiri
Anamnesis
Mammae :
Simetris, tegang
(+/+),
hiperpigmentasi
(+/+), puting
menonjol (+/+)
Paru :
Inspeksi : Hemithorax dekstra dan
sinistra simetris
Palpasi : Sterm fremitus dekstra
dan sinistra sama, nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor seluruh lapang
paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler,
suara tambahan (-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak
tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Redup, batas-batas
jantung tidak dapat ditentukan
karena terhalang oleh
pembesaran pada mamae
Auskultasi : suara jantung I dan II
murni, regular, suara tambahan (-
)
Ekstremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-
HPHT : 18 – 04 – 2016
HPL : 25 – 01 - 2017
Usia kehamilan: 38 minggu 2 hari
Abdomen :
-Inspeksi : Perut cembung, striae gravidarum (+)
-Palpasi : supel, nyeri tekan (-), TFU 40 cm, janin
ganda, hidup intrauterin, presentasi kepala – prensetasi
kepala , puka - puki, belum masuk PAP, his (+)
-Auskultasi : DJJ 140 x/menit & 134x/menit
TBJ : (40-12) x 155 = 4340 gram
- Genitalia :
Vulva/uretra/vagina : vagina mengeluarkan air ketuban
(+), lendir (+), lendir darah (-), darah segar (-), vulva
oedem (-), pus (-), ulkus (-).
Dinding vagina : dbn
Portio : tebal lunak
Pembukaan : 1 cm
Efficement : 90 %
KK : (-)
Presentasi : kepala
Penurunan : masih tinggi (belum terdapat
penurunan hodge I)
AK : (+)
Handscoon : lendir (+), lendir darah (-)
Px. Penunjang
Resume
• Pasien G3P2A0 usia 37 tahun hamil 38 minggu 2 hari datang pukul 22.00 dengan
keluhan kenceng – kenceng sejak jam 15.00WIB. kenceng – kenceng dirasa terus
menerus dan semakin memberat tidak ada cairan yang keluar berwarna bening dan
tidak berbau disertai pengeluaran lendir. Lendir darah (-), kenceng-kenceng (+),
gerakan janin (+), dan demam (-).
HPHT : 18 – 04 – 2016
HPL : 25 – 01 - 2017
Usia kehamilan: 38 minggu 2 hari
● Status Present : Keadaan umum baik
● Status Internus : Mammae : simetris, tegang (+/+), hiperpigmentasi (+/+), puting
menonjol (+/+).
Status Obstetri :
Abdomen :
• Inspeksi : Perut cembung, striae gravidarum (+)
– Palpasi : supel, nyeri tekan (-), TFU 36 cm, janin ganda, hidup intrauterin,
presentasi kepala – prensetasi kepala , puka - puki, belum masuk PAP, his (+)
Auskultasi : DJJ 140 x/menit & 134x/menit
– TBJ : (40-12) x 155 = 4340 gram
• Genitalia : VT : Vagina mengeluarkan air ketuban dan lendir, portio tebal lunak,
pembukaan 1 cm, efficement 90 %, KK (-), presentasi kepala masih tinggi (belum
terdapat penurunan hodge I), AK (+), saat mengeluarkan handscoon
terdapat lendir (+), lendir darah (-).
• Pemeriksaan Laboratorium : hematokrit = 29,9 % (rendah), hemoglobin = 11,7 g/dl ,
lym% = 9,7 % (rendah)
Sikap :
Diagnosa Awal :
- Pasien Rawat
Pasien G3P2A0 usia 37 inap
tahun hamil 38 minggu 2 - Tirah baring
hari, aterm dan gemeli
- Pengawasan :
inpartu kala 1 fase laten
KU, vital sign,
DJJ, his dan
tanda persalinan
- Infuse RL 20
tpm
H. PROGNOSA
Kehamilan : dubia ad bonam
Persalinan : dubia ad bonam
I.EDUKASI
Memberitahu kondisi pasien kepada keluarga
Memberitahu pasien untuk istirahat
J. DIAGNOSA AKHIR
Pasien P4A0 usia 37 tahun gemeli post sc atas indikasi partus tak maju
KEHAMILAN KEMBAR
Kembar yang
berasal dari dua
sel telur yang
berbeda (double Salah satu atau
Kehamilan ovum, dizigotik, kedua proses dapat
kembar adalah kembar fraternal). terlibat dalam
kehamilan
pembentukan fetus
dengan dua
dengan jumlah yang
janin atau
kembar yang lebih besar. Sebagai
lebih
berasal dari sel contoh, kembar
telur empat atau kuadriplet
tunggalsingle dapat timbul dari
ovum, satu, dua, tiga, atau
monozigotik, empat buah ovum.
kembar identik).
KEHAMILAN KEMBAR KEHAMILAN KEMBAR DIZIGOTIK
MONOZIGOTIK
-Selalu sama jenis kelamin, rupanya -Jenis kelamin tidak selalu sama
mirip (seperti bayangan) -Persamaan seperti kakak beradik
-Golongan darah sama -Golongan darah tidak selalu sama
-Cap tangan dan kaki sama -Cap tangan dan kaki tidak sama
-Plasenta 1, korion 1, amnion 2, atau -Plasenta 2, korion 2, amnion 2
plasenta 1, korion 1,amnion 1
Gambar 1. Proses Fertilisasi dan Nidasi
Kembar monozigotik muncul dari pembelahan ovum yang sudah difertilisasi atau dibuahi pada
berbagai tahap perkembangan awal sebagai berikut :
1. Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya morula (inner cell mass) dan
lapisan luar dari blastokis belum membentuk korion, ± 72 jam setelah
fertilisasi, maka akan terbentuk 2 embrio, 2 amnion, 2 korion (diamniotik,
dikorionik, monozigotik)
2. Jika pembelahan terjadi antara hari keempat sampai kedelapan, setelah
pembentukan inner cell mass, dan sel-sel pembentuk korion sudah terbentuk tetapi
amnion belum terbentuk, maka dua embrio akan berkembang, dengan masing-masing
berada pada kantung amnion terpisah. Kedua kantung amnion akan diliputi oleh
korion, sehingga akan terbentuk kehamilan kembar yang diamnionik, monokorionik,
monozigotik.
Gambar (a).Diamnion Dichorion Mononozigotik; (b). Diamnion Monochorion Monozigotik
3. Jika amnion sudah terbentuk, yang biasanya terjadi setelah hari kedelapan setelah
fertilisasi, pembelahan akan menghasilkan dua embrio dengan satu kantung amnion
(monoamnionik, monokorionik,monozigotik).
4. Jika pembelahan terjadi lebih lambat lagi, yaitu setelah terbentuknya lempeng embrio
(embrionic disc), maka pembelahan yang terjadi tidak akan sempurna dan akan
terbentuk kembar siam.
FAKTOR PREDISPOSISI
Ras
Kulit putih > kulit hitam
Hereditas
Sebagai faktor penentu kehamilan kembar, genotip ibu jauh lebih penting daripada
genotip ayah.
Usia maternal dan paritas
Kehamilan multipel meningkat seiring dengan meningkatnya paritas.
Nutrisi
Ibu dengan postur tubuh besar dan tinggi, lebih besar kemungkinan untuk
mendapatkan kehamilan kembar daripada ibu dengan postur pendek dan kecil.
Preparat kesuburan
Induksi ovulasi dengan menggunakan preparat gonadotropin (follicle stimulating
hormone plus chorionic gonadotropin) atau klomifen, akan meningkatkan secara
nyata kemungkinan ovulasi ovum yang jumlahnya lebih dari satu.
Komplikasi Maternal Komplikasi
- Preeklampsi
disebabkan karena kegagalan implantasi plasenta yang optimal.
- Perdarahan antepartum
Kehamilan kembar meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa dikarenakan pada kehamilan kembar
terjadi peningkatan kemungkinan preeklampsi dan overdistensi uterus8.
- Kelahiran prematur
- Hiperemesis gravidarum
Karena kadar hormon HCG dan hormon kehamilan lainnya meningkat lebih dari kehamilan tunggal.
- Anemia
- Polihidramnion
- DIC
Apabila terjadi kematian salah satu janin.
Komplikasi Fetal
– Berat badan lahir rendah
• Dapat disebabkan karena kelahiran prematur atau pertumbuhan janin tehambat (PJT). disebabkan
oleh ketidakseimbangan aliran uteroplasental antara janin selain oleh sebab kurang optimalnya
implantasi plasenta.
– Fetus kompresus (fetus papiraseus)
• Fetus kompresus (fetus papiraseus) adalah janin kecil, yang mengalami pembusukan
biasanya ditemukan pada saat melahirkan bayi yang sehat. Penyebabnya diduga karena matinya
salah satu dari bayi kembar, kehilangan cairan ketuban atau adanya reabsorpsi dan kompresi pada
janin yang meninggal oleh janin yang tumbuh dengan baik3
• Komplikasi Intrapartum
– Malpresentasi
– Prolaps tali pusat
– Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi
– Fetal distress
– Interlocking
Anamnesis : Pemeriksaaan Fisik:
- Perut tampak lebih besar usia kehamilan.
Riwayat adanya kehamilan
kembar pada keluarga - Meraba tiga bagian besar atau lebih (yang dimaksud
hanya merupakan petunjuk dengan bagian besar ialah kepala dan bokong
lemah tentang kemungkinan sedangkan yang dimaksud dengan bagian kecil ialah
adanya kehamilan kembar. kaki dan tangan).
Tetapi pemakaian klomifen - Meraba dua bagian besar berdampingan
atau gonadotropin - Meraba banyak bagian – bagian kecil.
memberikan kemungkinan
yang lebih besar akan Pada auskultasi bunyi jantung janin yang sudah dapat
terjadinya kehamilan dideteksi dengan menggunakan Doppler pada akhir
kembar. Ibu merasa bahwa trimester pertama, pada dua tempat dengan sama
perutnya lebih besar dari jelasnya, terdapat perbedaan frekuensi yang bermakna
kehamilan biasa dan diantara dua bunyi jantung tersebut, yaitu 10 denyut atau
pergerakan anak lebih lebih dalam 1 menit.
sering terasa, juga terdapat
keluhan subjektif lainnya Pada pemeriksaan dalam kemungkinan teraba kepala
seperti sesak, kaki bengkak, yang sudah masuk kedalam rongga panggul, sedangkan
dan perasaan berat diatas simfisis teraba bagian besar7.
Px.
penunjang
– Ultrasonografi
• Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak kehamilan minggu ke-6 sampai minggu ke-77.
Melalui pemeriksaan USG yang cermat, kantong kehamilan yang terpisah dapat ditemukan lebih
dini pada kehamilan kembar. Peningkatan penggunaan USG telah memberikan gambaran adanya
fenomena hilangnya paling tidak satu janin, biasa disebut vanishing twin.
Prinsip penatalaksanaan
kehamilan multifetus Seksio Sesaria
adalah2:
- Cegah persalinan Indikasi seksio sesaria
prematur pada persalinan kembar :
- Bila terjadi gawat janin - Disfungsi uterus hipotonik
pada salah satu janin, - Gawat janin.
maka kehamilan harus - Prolaps funikuli
segera diakhiri. - Tiga janin atau lebih
- Kurangi trauma - Gangguan Persalinan
persalinan.
- Perawatan sejak dini
(diet, USG).
Prognosis
• Rata – rata berat badan anak kembar kurang dari berat badan anak tunggal
karena lebih sering terjadi persalinan kurang bulan. Terjadinya persalinan
ini meninggikan angka kematian di antara bayi – bayi yang kembar.
Walaupun demikian, prognosis anak kembar yang lahir kurang bulan lebih
baik dibandingkan dengan anak tunggal yang sama beratnya.
• Cacat bawaan juga dikatakan lebih sering ditemukan di antara anak
kembar. Juga prognosis ibu sedikit kurang baik, mengingat penyulit –
penyulit yang mungkin timbul pada kehamilan kembar, terutama gestosis
dan perdarahan.
Partus Tak Maju
• Pengertian
Partus tak maju yaitu suatu persalinan dengan his yang adekuat yang
tidak menunjukan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya
kepala dan putar paksi selama 2 jam terakhir.
• Penyebab
- Disproporsi sefalopelvik (pelvis sempit atau janin besar)
- Presentasi yang abnormal
a. Presentasi Dahi
b. Presentasi Bahu
c. Presentasi Muka
d. Abnormalitas pada janin
e. Abnormalitas sistem reproduksi
Komplikasi Persalinan yang Terjadi Pada Partus Tak Maju
- Ketuban pecah dini
- Pembukaan serviks yang abnormal
- Bahaya ruptur uterus
- Fistula
- Sepsis puerferalis
Tanda Partus tak maju
Pada kasus persalinan macet/tidak maju akan ditemukan tanda-tanda
kelelahan fisik dan mental yang dapat diobservasi dengan :
- Dehidrasi dan Ketoasidosis (ketonuria, nadi cepat, mulut kering)
- Demam
- Nyeri abdomen
- Syok (nadi cepat, anuria, ekteremitas dingin, kulit pucat, tekanan
darah rendah) syok dapat disebabkan oleh ruptur uterus atau
sepsis.
Faktor Resiko
Paritas
Riwayat Persalinan
Host Anatomi Tubuh Ibu Melahirkan
Pendidikan
pergerakan anak lebih sering terasa lebih kuat Ibu merasa pergerakan yang lebih kuat dan
terartur
terdapat keluhan subjektif lainnya seperti Keluhan sesak nafas terkadang muncul
sesak, kaki bengkak, dan perasaan berat.
adanya riwayat kehamilan kembar pada pasien menyatakan tidak ada riwayat kehamilan
keluarga kembar pada keluarganya
Teori Kasus
Perut tampak lebih besar usia kehamilan, Perut tampak lebih besar dari usia
Meraba tiga bagian besar atau lebih (yang kehamilan, teraba tiga bagian besar atau
dimaksud dengan bagian besar ialah kepala lebih, teraba banyak bagian – bagian kecil
dan bokong sedangkan yang dimaksud dengan
bagian kecil ialah kaki dan tangan), Meraba dua
bagian besar berdampingan, Meraba banyak
bagian – bagian kecil.
Pada auskultasi bunyi jantung janin yang sudah Dengan menggunakan Doppler terdengar
dapat dideteksi dengan menggunakan Doppler dua tempat yang sama jelasnya dengan
pada akhir trimester pertama, pada dua tempat frekuensi 134x/ menit dan 140x. menit
dengan sama jelasnya, terdapat perbedaan
frekuensi yang bermakna diantara dua bunyi
jantung tersebut, yaitu 10 denyut atau lebih
dalam 1 menit.
Pada pemeriksaan dalam kemungkinan teraba Pasien datang masih berada di bidang
kepala yang sudah masuk kedalam rongga hodge 1 sehingga belum teraba kepala
panggul, sedangkan diatas simfisis teraba didalam rongga panggul.
bagian besar7
Teori Kasus