Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Medikal

Bedah
Pada Ny. P dengan SNH
Di ruang Unit Stroke RSUD Banyumas
Oleh :
MAHARINI SHESHA P
1911040080
Review kasus

Ny. P usia 76 tahun di diagnosa SNH. 2 hari SMRS pasien


mengeluhkan nyeri dada pada sebelah kiri. Lalu setelah itu pasien
datang ke IGD dengan penurunan kesadaran disertai dengan kelemahan
anggota gerak badan kanan, sulit berbicara, gelisah, lemas, mual,
muntah. Pasien mempunyai riwayathipertensi yang tidak terkonrol.
Pada tanggal 25 November 2019 dilakukan pengkajian didapatkan
keluhan utama kelemahan pada ekstremitas sebelah kanan. Kesadaran
pasien Somnolen dengan GCS 11 E3 M6 V2, TD : 133/74mmHg, N :
72x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,5ºC, SPO2 : 98%.
Hasil CT SCAN kepala terdapat cortical infark di parietalis sinistra.
Hasil cek TROPONIN I HS : HH 4933.0 mg/L .

2
Penyakit yang mendasari stroke

Arterosklerosis
(Elastisitas pembuluh darah Kepekatan darah meningkat Pembentukan Trombus
menurun)

Kepekatan darah meningkat


DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRE OP

RISIKO CIDERA B.D


DISFUNGSI SENSORI
DS:
DS:  Pasien menagatakan takut
 Pasien mengatakan dengan tindakan operasi yang
pandangan mata kabur dan akan dilakukan.
buram. DO:
 Pasien mengtakan takut jatuh  Wajah pasien terlihat tegang.
saat sedang berjalan karena  Pasien terlihat gelisah.
penglihatan terganggu.
ANSIETAS B.D
DO: ANCAMAN PADA
 Lensa mata pasien terlihat STATUS TERKINI
keruh

4
DIAGNOSA KEPERAWATAN
POST OP

NYERI AKUT B.D


DISFUNGSI SENSORI
DS:
 Pasien mengatakan takut jika
DS: di rumah tidak bisa merawat
 Pasien mengatakan luka post op di mata dextra
P : nyeri timbul saat setelah dan bisa terjadi infeksi.
dilakukan tindakan operasi DO:
Q : Nyeri seperti diiris-iris  Terlihatsebelah kiri tertutup
R : Nyeri di mata sebelah kiri kassa steril.
S : Skala nyeri 6
T : Waktu 3 jam setelah RISIKO INFEKSI B.D
operasi
PROSEDUR INVASIF
DO:
 Wajah pasien terlihat tegang
dan meringis.

5
INTERVENSI NOC
PRE OP

RISIKO CEDERA B.D ANSIETAS B.D


DISFUNGSI SENSORI ANCAMAN PADA
Setelah dilakukan tindakan
STATUS TERKINI
selama 2x24 Jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan
tidak terjadi kejadian jatuh. selama 2x24 Jam diharapkan
NOC. Kejadian Jatuh kcemasan menurun.
Kriteria hasil : NOC. Tingkat kecemasan
1. Jatuh saat berdiri 4/5 Kriteria hasil :
2. Jatuh saat naik tangga 3/5 1. Jatuh saat berdiri 4/5
2. Jatuh saat naik tangga 3/5

6
INTERVENSI NOC
POST OP

NYERI AKUT B.D AGEN


RISIKO INFEKSI B.D
CIDERA FISIK
PROSEDUR INVASIF
Setelah dilakukan tindakan
selama 2x24 Jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan
rasa nyeri dapat berkurang. selama 2x24 Jam diharapkan
NOC. Tingkat Nyeri tidak terjadi tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil : NOC. Kontrol Risiko
1. Nyeri yang dilaporkan 3/5 Kriteria hasil :
1. Mencuci tanga 3/5
2. Menggunakan alat pelindung diri
3/5

7
INTERVENSI NIC
PRE OP ANSIETAS B.D
RISIKO CEDERA B.D ANCAMAN PADA
DISFUNGSI SENSORI STATUS TERKINI

1. Identifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari pasien 1. Kaji tanda verbal dan non verbal kecemasan
yang mungkin meningkatkan potensi jatuh pada lingkungan 2. Berada disisi pasien untuk meningkatkan rasa aman dan
tertentu
mengurangi kecemasan
2. Kaji ulang riwayat jatuh bersama dengan pasien dan
keluarga 3. Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi yang akan
3. Hindari meletakan sesuatu secara tidak teratur dirasakan
dipermukaan lantai 4. Lakukan usapan pada punggung dengan cara yang tepat
4. Letakan benda-benda dalam jangkauan yang mudah bagi 5. Ciptakan atmosfer rasa aman untuk meningkatkan rasa
pasien aman
5. Sediakan permukaan lantai yang tidak licin dan anti selip 6. Berikan informasi faktual terkait diagnosis, perawatan, dan
6. Ajarkan pasien bagaimana jika jath untuk meminimalkan prognosis
cidera 7. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
7. Ajarkan pada anggota keluarga mengenai faktor risiko yang
berkontribusi terhadap adanya kejadian jatuh 8. Dorong keluarga untuk mendampingi pasien dengan cara
yang tepat
8. Instrusikan pasien untuk menghindari permukaan es yang
licin

8
INTERVENSI NIC
POST OP
RISIKO INFEKSI B.D
NYERI AKUT B.D AGEN
PROSEDUR INVASIF
CIDERA FISIK

1. Kaji nyeri secara komprehensif 1. Observasi adanya tanda-tanda infeksi


2. Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai 2. Awasi luka insisi
ketidaknyamanan
3. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk
3. Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan setiap pasien
dan memperberat nyeri
4. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi 4. Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan dengan
respon pasien terhadap ketidaknyamanan tepat
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri 5. Pastikan teknik perawatan yang tepat
6. Berikan informasi mengenai nyeri 6. Jaga lingkungan aseptik yang normal
7. Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan 7. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala
pengetahuan dan respon keluarga terhadap pengalaman infeksi dan kapan harus melaporkan kepeada penyedia
nyeri perawatan kesehatan
8. Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri 8. Ajarkan pada pasien dan keluarga mengenai bagaimana
9. Berikan pasien penurun nyeri yang optimal dengan menghindari infeksi
peresepan analgesik
9. Anjurkan pasien untuk meminum antibiotik yang telah
diresepkan

9
Prognosis

Prognosis pada pasien katarak yang menjalani


operasi pada umumnya cukup baik.
Pemeriksaan mata rutin dapat dilakukan untuk
mendeteksi perkembangan katarak pada mata
yang belum terkena.
Komplikasi

Jika katarak tidak ditangani dan dibiarkan untuk


progresif, katarak dapat menyebabkan
kebutaan fungsional.
Pada pasca operasi tetap ada risiko trjadinya
perdarahan pasca operasi katarak. Risiko lain
adalah ablasi retina atau kondisi lepasnya
retina dari posisi normal
Thank you
CONTOH SOAL
KASUS
1. Ny. S datang ke poli mata
RSUD Banyumas dengan
keluhan pandangan mata
memburuk menjadi lebih
buram dalam beberapa
hari terakhir . Apa tindakan
yang dilakukan untuk
menilai ketajaman mata
pasien tersebut?
a. Snellen Chart
b. USG mata
c. Tes proviokativ
d. Echography
e. Oflamoskopi

13
CONTOH SOAL
KASUS
2. Pasien katarak akan
dilakukan edukasi setelah
melakukan post operasi.
a. Snellen Chart
b. USG mata
c. Tes proviokativ
d. Echography
e. Oflamoskopi

14

Anda mungkin juga menyukai