Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Tinjauan Kasus (Pengkajian)


Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Gol.Darah : B+
Alamat : Metro
Tanggunagn : BPJS
No.RM : 190323
Tgl Masuk Rs : 24 September 2019
Diagnosa : Ca.Mamae
A. Riwayat Praoperatif
1. Pasien mulai dirawat tgl : 24 september 2019 Diruang RPD-B
2. Ringkasan hasil anamnesa preoperatif :
Pasien mengatakan benjolan pada payudara muncul sejak kurang lebih 6
bulan yang lalu , awalnya benjolan hanya muncul sebesar kelereng namun
kemudian bertambah besar seiring berjalannya waktu , kurang lebih 2
bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan kemudian muncul benjolan
tumor pada area puting dan semakin membesar seperti bunga kol , dan
berwarna merah kehitaman . Awalnya psien hanya berobat ke bidan
namun setelah benjolannya pecah kemudian pasien berobat ke RS dan
kemudian pasien disarankan untuk menjalani prsedur operasi karena
kanker telah pecah dan menyebar sehingga muncul benjolan pada area
puting. Pasien tampak cemas, pasien tampak terus menanyakan prosedur
yang akan dilakukan , pasien mengatakan ia takut untuk melakukan

42
43

prosedur operasi . Pasien juga megatakan ini adalah operasinya yang


pertama .

3. Hasil Pemeriksaan Fisik


a. Tanda-tanda vital :
Tanggal 26 September 2019 Pukul : 10.00 WIB
Kesadaran : Composmentis GCS : 15 Orientasi : Baik
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/m
Suhu : 36,7 0C
Pernafasan : 23 x/m
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala Dan Leher :
1) Inspeksi
Tidak ada lesi , tidak ada pembengkakan , tidak ada jejas ,
warna sama dengan warna kulit lain.
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada mata , hidung, mulut . Tidak ada
nyeri tekan pada telinga, tidak ada distensi vena jugularis dan
tidak ada pembesaran tiroid
2. Thorax ( Jantung Dan Paru ) :
1) Inspeksi
Tidak simetris, terdapat luka pada payudara sebelah kanan,
seperti bunga kol , diameter kurang lebih 8 cm , luka tampak
merah kehitaman , luka berbau khas .
2) Palpasi
Terdapa neyri tekan, pada payudara sebelah kanan
3) Perkusi
Suara perkusi sonor
4) Auskultasi
Suara jantung S1 dan S2 reguler , tidak ada suara tambahan ,
suara nafas vesikuler
44

3. Abdomen :
1) Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada distensi
abdomen
2) Auskultasi
Suaru bising usus 17x/m
3) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi abdomen
4) Perkusi
Suara perkusi timpani
4. Ekstremitas ( atas dan bawah)
Tidak ada lesi pada ekstremitas atas dan bawah , tidak ada
pembengkakan , tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot

5 5
5 5

Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium

Nama Pasien : Ny. M Tgl pemeriksaan : 24 september 2019

No RM : 190323 Diagnosa : Ca Mamae

Tabel 3.1
Nilai Laboratorium

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KETERANGAN


HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Leukosit 5,39 /ul 5- 10
Eritrosit 2,92 /ul 3,09- 5,05
Hemaglobin 10,7 g/dl 12-16
Hematokrit 26,2 % 37-48
MCV 89,9 fl 80-92
MCH 30,5 Pg 27- 31
MCHC 34,0 g/dl 32- 36
Trombosit 508 /ul 150-450
45

RDW 13,5 % 12,4 -14,4


MPV 7,7 Fl 7,3- 9
HEMOSTATIS
Masa pendarahan 300 Menit 100- 600
Masa pembekuan 1300 Menit 900-1500
KIMIA KLINIK
Ureum 50,6 Mg/dl 15- 40
Kreatinin 1,41 Mg/dl 0,6- 40
IMUNOLOGI
HBsAg Non reaktif Non reaktif

Gambar 3.1
Skala Nyeri VAS Pre Operasi

Ket :
Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan, nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, nyeri bertambah berat jika pasien duduk dan
bergerak dan berkurang jika pasien berbaring dan diberi obat. Nyeri
biasanya dirasakan secara terus-menerus .
c. Prosedur Khusus Sebelum Pembedahan
Tabel 3.2
Prosedur Khusus Sebelum Operasi

No Prosedur Ya Tdk Waktu Ket


1. Tindakan persiapan psikologis pasien 
2. Lembar informed consent 
3. Puasa 
4. Pembersihan kulit ( pencukuran rammbut) 
5. Pembersihan saluran pencernaan ( 
lavement/obat pencahar)
6. Pengosongan kandung kemih 
7. Transfusi darah 
8. Terapi cairan infus 
9. Penyimpanan perhiasan, acsesoris, 
kacamata, anggota tubuh palsu
10. Memakai baju khusu operasi 
46

d. Pemberian obat-obatan
Obat pramedikasi (diberikan sebelum hari pembedahan)
Tabel 3.3
Obat Pra Pembedahan

Tgl/Jam Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute


25-09-19 Ceftriaxone Antibiotik 1 gr/12 jam Intravena
25-09-19 Ketorolac Analgetik 30 mg/8 jam Intravena

Obat pra-pembedahan ( diberikan 1-2 jam sebelum pembedahan)


Tgl/Jam Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute
26 - 09 – 19 Anbacim Antibiotik 1 gram Intravena
10.45

e. Pasien dikirim keruang operasi


Pasien dikirim pada tanggal 26 september 2019 pukul 10.00 WIB. Pasien
datang dengan kesadaran composmentis ( GCS 15)
Keterangan : Saat tiba diruang operasi pasien tampak cemas, pasien
tampak terus menanyakan prosedur yang akan dilakukan , pasien
mengatakan ia takut untuk melakukan prosedur operasi . Pasien juga
megatakan ini adalah operasinya yang pertama .

B. Intraoperatif
a. Tanda-tanda vital
Tanggal : 26 september 2019 Pukul : 11.45 WIB
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 92 x/m
Suhu : 36,3 0C
Pernafasan : 23 x/m
b. Posisi pasien di meja operasi : Supine
c. Jenis operasi : Mayor
Nama operasi : Modified Radical Mastectomy
Area/bagian tubuh yang dibedah : Payudara kanan
d. Tenaga medis dan perawat di ruang operasi :
a) Dokter anastesi : dr. Yusnita Sp.An
47

b) Asisten dokter anastesi : Fuad


c) Dokter bedah : dr. Doni Sp.Onkologi
d) Asisten bedah : Erickson
e) Perawat instrumentator : Dani dan Eni
f) Perawat sirkuler : Eka

SURGICAL PATIENT SAFETY CHECKLIST


Tabel 3.4
Surgical Patient Safety Checklist
SIGN IN TIME OUT SIGN OUT
 Identitas pasien  Setiap anggota team Melakukan pengecekan :
 Prosedur operasi  Prosedur sudah di catat
 Sisi operasi sudah benar memperkenalkan diri  Kelengkapan spons
 Persetujuan untuk operasi dan peran masing-  Penghitungan
telah diberikan masing. instrumen
 Sisi yang akan di operasi  Tim operasi  Pemberian lab PA pada
telah ditandai memastikan bahwa spesimen
 Ceklist keamanan anestesi semua orang di ruang  Kerusakan alat atau
telah dilengkapi operasi saling kenal. masalah lain yang perlu
 Oksimeter pulse pada o Sebelum melakukan ditangani.
pasien berfungsi apakah sayatan pertama pada  Tim bedah membuat
pasien memiliki alergi? kulit : perancanaan post
o Ya  Operasi yang benar operasi sebelum
 Tidak  Pada pasien yang benar memindahkan pasien
Apakah resiko kesulitan  Antibiotik profiklasis dari kamar operasi.
jalan nafas / aspirasi ? telah di berikan dalam
Tidak 60 menit sebelumnya.
 Ya, telah disiapkan
peralatan
Resiko kehilangan darah
>500ml pada orang
dewasa atau > ml/kg BB
pada anak-anak
Tidak
 Ya, peralatan akses cairan
telah direncanakan
48

g) Pemberian obat anastesi


Dilakukan anastesi general
Tabel 3.5
Obat General Anastesi

Tgl/Jam Nama Obat Dosis Rute


26 September 2019 SA 0,25 mg Intravena
11.50
11.50 Dexamethasone 10 mg Intravena
11.50 Propofol 100 mg Intravena
11.50 Petidine 50 mg Intravena

h) Tahap-tahap /kronologis pembedahan


Waktu/Tahap Kegiatan
Alat-alat
Linen set :
 Duk besar 2
 Duk sedang 2
 Jas operasi 4
 Duk meja mayo 2
Instrumen :
 Sponge holding forceps 1
 Bengkok 1
 Kom 2
 Hemostatic forceps 4
 Kocher 5
 Needle holder 2
 Duk klem 4
 Handle mess no 3 1
 Handle mess no 10 1
 Gunting jaringan 1
 Gunting benang 1
 Pinset anatomis 2
 Pinset cirugis 2
 Canul suction 1
 Mata couter 1
Bahan habis pakai :
 Handscone steril 4
 Benang catgut chromic 2/0 tapper 2
 Benang monocyn 2/0 tapper 1
 Benang silk , braided 2/0 tapper 1
 NGT no 16 1
 Kassa steril 50
 Elastic perban 1
 Povidon iodin 1
49

 Alkohol 70% 1
 Nacl 0,9% 1
 Hipafix 1
Tahapan prosedur operasi :
Posisikan pasien dengan posisi supinasi , kemudian
dilakukan sign in sebelum pasien di anastesi , dilakukan
general anastesi oleh penata anastesi kemudian tim bedah
melakukan cuci tangan bedah dan dilanjutkan dengan
gowning dan gloving kemudian perawat instrumen
menyiapkan instrumen operasi yg akan digunakan dan
asisten melakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70%
dan povidon iodine , setelah itu dilakukan drapping ,
kemudian dilakukan time out oleh perawat sirkuler ,. KGB
internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mammae dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan ,
setelah itu lakukan prosedur drainase menggunakan NGT ,
kemudian lakukan sign out . Kemudian dilakukan
penjahitan subkutis dengan chromic 2kemudian dilakukan
insisi 2 cm dari tepi tumor yaitu dari mid klavikula hingga
ke bagian mid aksila , kemudian dilakukan kontrol
perdarahan dengan menggunakan kassa, jepit ujung
pembuluh darah menggunakan klem arteri lalu digunakan
ESU untuk koagulasi kemudian menjepit subkutis dengan
arteri klem , mastektomi radikal modifikasi dimulaidengan
Mastektomi bagian medial menuju lateral sambil merawat
perdarahan, terutama cabang pembuluh darah interkostal
di daerah parasternal. Pada saat sampai pada tepi lateral
m.pektoralis mayor dengan bantuan hak jaringan mammae
dilepaskan dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior ,
Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran
KGB aksila Level I (lateral m. pektoralis minor), Level II
(di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah
vasa aksilaris, karena dapat mengakibatkan edema lengan.
Vena-vena yang menuju ke jaringan mammae diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis
longus, dan thoracalis dorsalis, interkostobrachialis/0
tapper kemudian menjahit kulit dengan monosy 2/0 tapper
. Kemudian luka dibersihkan sisa darah dibersihkan dan
ditutup kassa dan elastic perban .
i) Tindakan bantuan yang diberikan selama pembedahan
 Pemberian oksigen
Pasien terpasang oksigen 3 l/m.
 Pemberian suction
50

Dilakukan suction pada saat operasi , dengan jumlah darah pada


suction kurang lebih 500 cc
 Pemasangan draine
terpasang 2 draine pada payudara yaitu pada pada garis axila depan
dan pada garis tengah aksila dengan masing-masing berisi darah
kurang lebih 50 cc
 Pemasangan intubasi
Pasien terpasang intubasi
 Lain-lain : Pasien mengalami perdarahan intraopersi kurang lebih 850
ml
j) Pembedahan berlangsung selama 1,5 jam
k) Komplikasi dini setelah pembedahan ( saat pasien masih berada diruang
operasi) : Tidak terdapat komplikasi saat pembedahan

C. Post Operasi
a. Pasien dipindahkan keruang PACU/RR pukul 13.15
b. Keluhan saat di RR/PACU: Nyeri , dan menggigil , pasien tampak pucat dan
kedinginan .
c. Airway : Tidak ada masalah pada jalan nafas
d. Breathing : Pasien terpasang O2 nasal kanul 3 l/m SPO2 : 98%
e. Sirkulasi : pasien erpasang infus RL 26 tt/m
f. Observasi Recovery Room
ALDRETE SCORE (DEWASA)
Tabel 3.6
Aldrete Score

NO KRITERIA SCORE SCORE


1. Warna Kulit
 Kemerahan/normal 2
 Pucat 1 2
 Sianosis 0
2. Aktifitas Motorik
 Gerak 4 anggota tubuh 2
 Gerak 2 anggota tubuh 1 2
 Tidak ada gerakan 0
3. Pernafasan
51

 Nafas dalam , batuk dan tangis 2


kuat 1 2
 Nafas dangkal da adekuat 0
 Apnea atau nafas tidak adekuat
4. Tekanan Darah
 ± 20 mmHg dari pre operasi 2
 20-50 mmHg dari pre operasi 1 2
 ± 50 mmHg dari pre operasi 0
5. Kesadaran
 Sadar penuh mudah dipanggil 2
 Bangun jika dipanggil 1 1
 Tidak ada respon 0
Jumlah 9
g. Tanda-tanda vital
 Nadi : 96 x/m
 Suhu : 36,0 0C
 Pernafasan : 25 x/m
 Saturasi O2 : 98 %

h. Kesadaran : Somnolen
i. Balance Cairan
Tabel 3.7
Balance Cairan

Pukul Intake Jml (ml) Output Jml


(ml)
o Oral o Urine 700 ml
o Enteral o Muntah
o Parenteral 2000 ml o Iwl 35ml
o Air 35 ml o Perdarahan 850 ml
metabolisme (jumlah darah, 100 ml
kassa dan air cuci
NaCl )
o Draine
Jumlah 2.035 ml 1.685ml
Balance Cairan : 350ml
Pengobatan : Ketoroloac 30 mg Intravena
52

j. Survey sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas :


Tabel 3.8
Survey Sekunder

Normal Jika tidak normal, jelaskan


YA TIDAK
Kepala 
Leher 
Dada  Terdapat jahitan luka yang dibalut pada
payudara sebelah kanan dan terpasang 2 draine
pada payudara yaitu pada pada garis axila
depan dan pada garis tengah aksila
Abdomen 
Genetalia  Pasien terpasang kateter , urine ±700 ml
Integumen  Terhadap jahitan luka yang dibalut pada
payudara kanan
Ekstremitas 

Gambar 3.2
Skala Nyeri VAS Post Operasi

3.2 Analisis Data

Tabel 3.9
Analisa Data

Data Subyektif Dan Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi


Pre Operasi Ansietas Krisis Situasional
DS :
 Pasien mengatakan takut
 Pasien mengatakan khawatir
dengan akibat yang akan
dialaminya
 Pasien mengatakan ini adalah
53

operasinya yang pertama


DO :
 Pasien tampak takut
 Pasien tampak menanyakan
terus-menerus tentang
prosedur yang akan dilakukan
 TTV :
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/m
Suhu : 36,70C
Pernafasan : 23 x/m

Intra Operasi Resiko Perdarahan Tindakan


DS : - Pembedahan
DO :
 Pasien tampak pembedahan
pada payudara sebelah kanan
 Pasien tampak mengalami
perdarahan 850 ml yaitu
berdasarkan jumlah hitung
kassa, darah pada suction dan
ditambah air cuci NaCL
 Intake cairan : 2035ml
 Output cairan : 1685ml
 Balance Caairan : 350ml
 Pasien tampak terpasang
infus RL 30 tt/menit
 CRT : 3 detik
 Akral dingin
 TTV
TD : 140/92 mmHg
54

Nadi : 102 x/m


Suhu : 36,2 0C
Pernafasan : 22 x/m
Post Operasi /di RR Nyeri Akut Prosedur Operasi
DS : -
DO :
 Pasien tampak merintih
kesakitan
 Pasien tampak memegangi
area yang dioperasi
 Skala nyeri VAS 5
 TTV
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 96 x/m
Suhu : 36,0 0C
Pernafasan : 25 x/m

Post Operasi /di RR Resiko Hipotermi Terpajan Suhu


DS : - Lingkungan Rendah
DO:
 Pasien tampak menggigil
kedinginan
 Akral dingin
 Pasien tampak pucat
 TTV
Nadi : 96 x/m
Suhu : 36,0 0C
Pernafasan : 25 x/m
Saturasi O2 : 98 %
55

3.3 Daftar Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.10
Diagnosa Keperawatan

Tahapan Masalah Keperawatan Etiologi


Pre Operasi Ansietas Krisis Situasional
Intra Operasi Resiko Perdarahan Tindakan Pembedahan
Post Operasi Nyeri Akut Prosedur Operasi
Resiko Hipotermi Terpajan Suhu Lingkungan
Rendah

3.4 Rencana Keperawatan

Tabel 3.11
Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
1. Pre Operasi Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda-tanda
Ansietas b.d keperawatan diharapkan ansietas
Krisis Situasional Ansietas berkurang dengan 2. Monitor TTV
KH : 3. Ciptakan suasana
1. Pasien tampak teraupetik untuk
rileks menumbuhkan
2. Pasien mengatakan kepercayaan
tidak cemas lagi 4. Temani pasien untuk
3. TTV dalam batas mengurangi kecemasan
normal 5. Anjurkan pasien
mengungkapkan apa
ang dirasakan
6. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
7. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
8. Jelaskan prosedur
56

termasuk sensasi yang


mungkin dialami
2. Intra Operasi Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda dan
Resiko keperawatan diharapkan gejala perdarahan
Perdarahan b.d tidak terjadi kehilangan 2. Monitor TTV dan CRT
Tindakan volume darah dengan KH : 3. Gunakan ESU untuk
Pembedahan 1. Tana-tanda koagulasi
perdarahan 4. Kolaborasi dalam
minimal pemberian terapi cairan
2. CRT < 3 detik 5. Kolaborasi dalam
3. Intake dan output pemberian obat
seimbang pengontrol prdarahan
4. Perdarahan kalnex 1 amp/ IV
terkntrol
3. Post Operasi Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji skala nyeri
Nyeri Akut b.d keperawatan diharapkan 2. Monitor TTV
Prosedur Operasi nyeri teratasi dengan KH : 3. Beri pasien posisi
1. Skala nyeri nyaman
berkurang 4. Kolaborasi dalam
2. Pasien tampak pemberian analgetik
rileks ketorolac 30 mg/IV
4. TTV dalam batas
normal
Resiko Hipotermi Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor TTV
b.d Terpajan keperawatan diharapkan 2. Beri Selimut
Suhu Lingkungan hipotermi tidak terjadi Penghangat
Rendah dengan KH : 3. Monitor suhu ruangan
1. Akral Hangat 4. Atur suhu ruangan
2. Suhu tubuh
kembali normal
36,5 0C – 37,5 0C
57

3.5 Catatan Perkembangan

Tabel 3.12
Implementasi Dan Evaluasi

No Implementasi Evaluasi
1. Pre Operasi S:
1. Memonitor tanda-tanda  Pasien mengatakan cemas
ansietas berkurang dan sudah lebih rileks
2. Memonitor TTV O:
3. Menciptakan suasana  TTV
teraupetik untuk TD : 130/80 mmHg
menumbuhkan kepercayaan Nadi : 92 x/m
4. Menemani pasien untuk Suhu : 36,3 0C
mengurangi kecemasan Pernafasan : 23 x/m
5. Menganjurkan pasien  Pasien tampak lebih rileks
mengungkapkan apa ang  Pasien mengungkapkan apa yang
dirasakan diraskan
6. Menggunakan pendekatan  Pasien sudah melakukan relaksasi
yang tenang dan meyakinkan nafas dalam
7. Ajarkan teknik relaksasi  Pasien sudah mengerti tentang
nafas dalam prosedur dan sensasi yang mungkin
8. Jelaskan prosedur termasuk dialami
sensasi yang mungkin A : Masalah ansietas sebagian teratasi
dialami P:
1. Monitor TTV
2. Anjurkan pasien melakukanteknik
distraksi dan relaksasi
3. Anjurkan pasien untuk berdoa
2. Intra Operasi S :-
1. Memonitor tanda dan gejala O:
perdarahan  Pasien tampak mengalami
2. Memonitor TTV dan CRT perdarahan ±850 ml
3. Menggunakan ESU untuk  TTV
koagulasi TD : 130/82 mmHg
4. Berkolaborasi dalam Nadi : 102 x/m
pemberian terapi cairan Suhu : 36,2 0C
5. Berkolaborasi dalam Pernafasan : 22 x/m
pemberian obat pengontrol  Akral dingin
prdarahan kalnex 1 amp/ IV  CRT 3 detik
 Intake cairan : 2035ml
 Output cairan : 1685ml
 Balance Caairan : 350ml
 Dilakukan penghentian perdarahan
dengan ESU
 Pasien diberi kalnex 1 amp/IV
58

 Pasien terpasang infus RL 2 jalur


30 tt/m

A : Masalah reesiko perdarahan tidak


terjadi
P:
1. Monitor tanda dan gejala
perdarahan
2. Monitor TTV dan CRT
3. Gunakan ESU untuk koagulasi
4. Pertahankan terapi cairan

3. Post Operasi S :
1. Mengkaji skala nyeri  Pasien mengatakan nyeri pada luka
2. Memonitor TTV post op
3. Memberi pasien posisi O:
nyaman Pasien tampak memegangi bagian
4. Berkolaborasi dalam luka post op
pemberian analgetik  TTV
ketorolac 30 mg/IV TD : 130/92 mmHg
Nadi : 104 x/m
Suhu : 36,0 0C
Pernafasan : 25 x/m
 Pasien dalam posisi supinasi
 Pasien diberi ketorolac 30 mg/IV
 Skala nyeri VAS 5
A : Masalah nyeri belum teratasi
P:
1. Kaji skala nyeri
2. Anjurkan teknik relaksasi
3. Pertahankan posisi nyaman
4. Kolaborasi pemberian analgetik

Post Operasi S :
1. Memonitor TTV O:
2. Memberi Selimut Penghangat  Pasien masih menggigil
3. Memonitor suhu ruangan  Akral dingin
4. Mengatur suhu ruangan

 TTV
TD : 130/92 mmHg
Nadi : 104 x/m
Suhu : 36,0 0C
Pernafasan : 25 x/m
 Pasien terpasang selimut
59

 Suhu ruangan sudah diatur

A : Masalah hipotermi tidak tejadi


P:
1. Monitor TTV
2. Beri Selimut Penghangat
3. Monitor suhu ruangan
4. Pertahankan suhu ruangan tetap
hangat

Anda mungkin juga menyukai