L DENGAN DIAGNOSIS
MEDIS FRAKTUR COLLUM FEMUR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO JAKARTA
Oleh :
MUAMAR
NIM : 230119092
TINJAUAN KASUS
fraktur collum femur, jenis kelamin perempuan, berasal dari suku Tionghoa/Indonesia,
beragama Kristen, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
sudah menikah. Pasien masuk RSPI Prof Dr Sulianti Saroso melalui IGD pada
tanggal 03 Desember 2023 pukul 11.00 WIB, klien merupakan pasien rujukan dari
Desember 2023 pukul 12.55 WIB. Kemudian klien masuk ruang operasi pada tanggal
Hemiarthroplasty.
Keluhan utama masuk rumah sakit adalah tidak bisa berjalan jatuh dari kamar
mandi pada tanggal 03 Desember pukul 07.15 WIB, saat pasien akan mandi. Pasien
terjatuh dengan posisi duduk miring ke kanan, kemudian pasien mengeluh kesakitan
dan tidak dapat berdiri, kedua kaki lemas tidak bisa digerakkan, serta mengangkat
tubuh tidak mampu. Kemudian klien dibawa ke RS terdekat yaitu RSUD Cilincing
Jakarta Utara untuk dilakukan Foto X-ray area pelvis. Didapatkan hasil foto, area
Saat di IGD kesadaran composmentis dan kooperatif, GCS 456, klien lemas, tampak
meringis kesakitan, skala nyeri 7, seperti tertusuk benda tajam di bagian pelvis, terasa saat
36,5OC, RR : 19x/menit, Spo2 : 95%, CRT <2 detik, Turgor kulit<3 detik, tidak terdapat
oedema pada ekstremitas, tidak terdapat wheezing maupun ronkhi, BB 54kg dan TB
163cm.
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, dan asma, riwayat DM dan
hipertensi disangkal. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan dan
pasien terakhir Senin, 04 Desember 2023 pukul 24.00 WIB. Klien tidak memiliki gigi
palsu. Pada serah terima pasien, Inform Consent tindakan pembiusan dan pembedahan
sudah dilakukan dan ditanda tangani oleh keluarga pasien serta dokter penanggung
67
Keterangan :
Laki – laki :
Perempuan :
Tinggal Serumah :
Meninggal :
Pasien :
1. Airway (A) : Pergerakan dada simetris, tidak ada tambahan suara napas
Airway
2. Breathing (B) : Napas spontan 19x/menit, tidak terdapat otot bantu napas
Breathing
3. Circulation (C) : Akral hangat, CRT <2 detik, SpO2 99%, tidak ada sianosis
Circulation
5 5
4. Disability (D) : Kesadaran Composmentis, GCS 456, kekuatan otot ,
1 1
wajah gelisah dan tegang dikarenakan baru pertama kali melakukan tindakan
operasi, orientasi ruangan kurang baik, tekanan darah 150/68 mmHg; Nadi 112
situasi yang kurang baik, hal ini disebabkan karena ketidaktahuan akan
tindakan
apa saja yang akan dilakukan. Wajah tampak tegang dan sering pandangan
kosong memikirkan apakah operasi yang dilakukan akan berjalan lancar atau
P : Intervensi Dilanjutkan
No 1,2,3,4,5,7
2.1. Pengkajian Intra Operatif
Pasien masuk kamar OK-1 pada pukul 08.00 WIB, jenis pembiusan (anestesi)
Nasal3 lpm, lokasi tusukan di disenfektan dengan alkohol betadine 70%, lokasi
tusukan L3-L4 LCS, induksi intratekal, needle anestesi yang digunakan nomor
26G, keluar cairan jernih (tanda tusukan tepat), obat anestesi yang diberikan
Marcaine 15mg, fentanil 25 mcg, pemberian terapi selama anestesi, Infus Asering
daerah operasi (femur dextra); Posisi operasi (Lateral dengan insisi femur dextra);
out : Jumlah 1 set instrumen Orthopedi THR,Kassa 30; Deppers 8; kassa besar 2;
pisau No. 22 (1), prosedur operasi tidak ada masalah, saat operasi berlangsung klien
mengeluh mual.
1. Airway (A) : Pergerakan dada simetris, tidak ada tambahan suara napas
Airway
2. Breating (B) : Napas spontan 16 x/menit, terpasang O 2 Nasal 3 lpm, SpO2
Breathing
3. Circulation (C) : Akral dingin, CRT < 2 detik, tidak ada sianosis, terpasang
Disability
C. Secondary Survey
a. Exposure (E) : Pasien diselimuti dengan kain operasi agar kondisi badan
Nasal 3 lpm.
Rasional : Masalah ini diangkat karena adanya luka terbuka, yaitu luka
Bila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama dan kurang antisipasi
itu masalah ini menjadi penting untuk diangkat menjadi suatu diagnosis
risiko.
E. Intervensi Keperawatan Intra Operatif
Intervensi Keperawatan Intra Operatif
No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Risiko Syok d.d Setelah diberikan Tingkat Syok L.03032 Pencegahan Syok 1.2068
Tindakan Bone intervensi selama 1. Tingkat kesadaran meningkat 1. Monitor status kardiopulmonal
Cement 1x1 jam diharapkan (GCS 456); (frekuensi dan kekuatan nadi,
D.0039 SDKI 2017 Tingkat Syok 2. Akral dingin menurun; frekuensi napas, TD. MAP);
menurun 3. Tekanan darah sistolik membaik 2. Monitor status cairan (intake dan
(110-120 mmHg); output);
4. Tekanan darah diastolik membaik 3. Pasang IV line;
(60-80 mmHg). 4. Pasang kateter urine untuk menilai
produksi urine.
5. Berikan hasil kolaborasi inf NS
500cc, drip cefazoline 2gr, Inj
Dexametasone 10mg, Inj
Ondansetntron 4mg, Inj Santagesik
2mg jalur IV
2 Risiko Hipovolemia Setelah diberikan Status Cairan L.03028 Pemantauan Cairan 1.03121
d.d kehilangan Cairan intervensi selama 1. Turgor kulit meningkat; 1. Monitor tekanan darah;
Secara Aktif 1x1 jam diharapkan 2. Output urine cukup menurun; 2. Monitor jumlah, warna urine;
D.0034 SDKI 2017 Status Cairan 3. Frekuensi nadi membaik (60-100 3. Monitor intake dan output cairan;
membaik x/menit); 4. Atur interval waktu pemantauan
4. Tekanan darah membaik (110- sesuai dengan kondisi pasien;
120 mmHg); 5. Dokumentasikan hasil pemantauan.
5. Kadar Hb membaik (11-16
mg/dL).
F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Intra Operatif
Implementasi dan Evaluasi Intra Operatif
Masalah
Hari/Tgl Jam Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
Keperawatan
Selasa 1 07.10 - TD 138/68mmHg Muamar DX 1 (Risiko Syok) muamar
05-12-2023 1,2 07.15 - O2 Nasal 3lpm
07.10 WIB 1,2 07.18 Berikan hasil kolaborasi S:-
1 08.00 - Inf. Ns 500cc drip Cefazoline 2g
- Inf. Ns 500c O:
- SpO2 99% - Tindakan bone cement telah dilakukan
1 08.15 - S : 36OC - TD 148/69 mmHg
1,2 08.30 - Tindakan Diatermi - N : 86x /menit
- TD 172/86mmHg
1 08.32 - N 86x/menit A : Masalah Teratasi
- Tindakan Bone Cement
1,2 08.40 Berikan Hasil Kolaborasi : P : Intervensi Dihentikan
1,2 08.50 - Infusan Asering 1000cc
1,2 09.10 - Paracetamol drip
1,2 09.30 - ef DX 2 (Risiko Hipovolemia)
2 09.40 - Inj.Ondansetron 4mg IV
- TD 148/68mmHg S :-
- Output urine 800cc
- Ouput Darah 500cc O:
- RL 500cc - Hb 11,6 g/dL
- TD 148/69mmHg
- Intake 1505cc
- Output 1300cc
- Terpasang Kateter urine
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi Dihentikan
IWL (Insensible Water Loss)
= (15x54)/24 jam
= (810)/24 jam
= 33,75
Balance Cairan
IWL = 33cc
1505cc
1333cc
WIB dan Pasien keluar dari ruang OK-1 pukul 10.00 WIB menuju ruang RR
B. Primary Survey
Airway (A) : Pergerakan dada simetris, tidak ada tambahan suara napas.
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan pada sistem
Airway
1. Breathing (B) : Napas spontan, tidak ada otot bantu napas, tidak tampak
Breathing
2. Circulation (C) : Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada sianosis, Tekanan
Circulation
C. Secondary Survey
Exposure (E) : Pasien diselimuti dengan kain tebal agar kondisi badan tetap
luka post operasi Fraktur Collum Femur. Serta terpasang drain di area pelvis.
HB 11,6 g/dL.
masih terdapat rembesan darah yang keluar melalui drain. Bila hal ini tidak
diperhatikan maka akan berakibat syok hipovolemik. Oleh karena itu masalah
tersebut ditandai dengan efek pemberian anestesi yang masih ada. Dimana
respon tubuh masih belum bisa mengontrol secara penuh. Dan didukung juga
dengan kondisi suhu ruang yang rendah (Ruangan AC). Suhu 36,5OC.
Rasional : Diagnosis ini dapat diangkat melihat kondisi pasien dan kondisi
suhu ruangan yang rendah. Dimana pasien kurang dalam mobilitas fisik,
dikarenakan pasca prosedur tindakan operasi, serta efek anestesi yang masih
O:
- Efek agen farmakologis (anestesi)
- Klien tampak menggigil
- Suhu Tubuh 36OC
- Suhu ruangan 17-20OC
P : Intervensi dilanjutkan
No. 1,2,3,4,5