Anda di halaman 1dari 14

Mitigasi Bencana Gunung Meletus

Dibuat Oleh :
Marshella Intania Wijaya(2207112882)
Alyaa(2207112885)
Mutiara Devina(2207112892)
Muhammad Muafiq(2207112902)
Ando Abigail(2207112910)

KELOMPOK 5
Definisi Umum
• Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi,
• Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya
magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai
suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar
sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng
kulit bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah
gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.
• 1.Peningkatan Kegempaan
Faktor Vulkanik
• 2. Pergerakan Tektonik
Penyebab Lapisan Bumi

Gunung • 3. Adanya Peristiwa


Deformasi Badan Gunung
Meletus • 4. Lempeng Bumi yang Saling
Berdesakan
• 5. Tekanan yang Sangat Tinggi
Bahaya Saat Letusan Gunung
Lontaran
Awan Panas Lumpur Panas
Material

Hujan Abu
Aliran Lava
lebat

Dapat
Dapat Disertai
Gas Beracun Memicu
Gempa
Tsunami
Dampak Setelah Letusan

Dampak Positif Dampak Negatif


•Dapat menyuburkan tanah pertanian •Menimbulkan pencemaran udara
•Abu vulkaniknya dapat digunakan untuk •Merusak ekosistem
campuran semen
•Melumpuhkan aktivitas masyarakat
•Menjadi sumber energi geotermal
•Pencemaran sumber air bersih
•Dapat menciptakan pulau baru
STATUS GUNUNG BERAPI
PERKIRAAN PEMANTAUAN AKTIVITAS
GUNUNG BERAPI

Perubahan bentuk
Waktu Kegiatan Gempa Pemanasan air Emisi gas
gunung berapi
• Interval reguler, ini • Aktivitas gempa • Saat magma naik, • Saat magma naik, • Perubahan jumlah
bisa membantu yang meningkat hal itu bisa hal itu juga bisa dan komposisi gas
menunjukkan bisa menyebabkan menyebabkan yang dipancarkan
kapan akan mengindikasikan perubahan terukur pemanasan yang dari gunung berapi
meletus lagi. gunung berapi pada puncak dan terdeteksi dari air bisa memberi tahu
• Semakin lama akan meletus, tapi lereng gunung tanah dan ilmuwan tentang
periode antara tidak selalu begitu berapi permukaan danau. bagaimana magma
letusan dan bergerak.
semakin besar
letusan terakhir,
semakin besar pula
prediksi letusan.
PERSIAPAN MENGHADAPI BENCANA
GUNUNG MELETUS

• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
• Membuat perencanaan penanganan bencana
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
• Mempersiapkan dokumen penting
• Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait
dengan perkembangan aktivitas gunung berapi.
• Menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
• Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
• Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi
ahli.
• Mempersiapkan kebutuhan dasar dan logistik
• Merencanakan sistem peringatan dini
• Membuat peta ancaman
• Simulasi atau Latihan saat terjadi Bencana
PRA BENCANA GUNUNG MELETUS
PEMANTAUAN,aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam
menggunakan alat pencatat gempa (seismograf).

TANGGAP DARURAT, tindakan yang ketika terjadi peningkatan


MITIGASI aktivitas gunung berapi,

untuk memperkecil
jumlah korban jiwa
dan kerugian harta PEMETAAN, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat
benda akibat letusan menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi,
gunung berapi

PENYELIDIKAN, menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan


Geokimia

SOSIALISASI, Petugas Melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah


serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.
Saat gunung meletus
• Memakai masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik
• segera menuju jalur evakuasi yang telah disiapkan oleh pihak berwenang
• Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
• Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai
• Hindari tempat terbuka
• Lindungi diri dari abu letusan gunungapi
• Gunakan kacamata pelindung
• Jangan memakai lensa kontak
• Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
• Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang,
celana panjang, dan topi
PASCA BENCANA

Hindari berkendara Ikuti informasi melalui


Jauhi wilayah yang Bersihkan tempat dari didaerah terkena hujan sumber informasi yang
terkena hujan abu. timbunan abu. abu, karena bisa ada (radio/tv) atau
merusak mesin motor, kontak instansi terkait.

Tutup Jendela, Pintu Gunakan Kacamata dan Amankan tanaman dan Buang makanan,
dan ventilasi agar tidak masker saat keluar hewan peliharaan dari minuman dan obat
masuk debu. rumah debu. yang terkena abu.

Basahi abu terlebih Gunakan alas kaki, baju


Menggunakan sarung
dahulu sebelum tertutup dan celana Hindari berkendara
tangan saat
membersihkan panjang saat saat hujan abu.
membersihkan debu.
halaman. beraktivitas.
REHABILITASI • Membangun Kembali
& perekonomian lokal,
REKONSTRUK • Perbaikan sarana dan prasarana,
SI
• Perbaikan dan pelestarian
lingkungan,
• Mempersiapkan untuk resiko
bencana selanjutnya
Contoh Kasus
Gunung kerinci, solok selatan, sumatra barat

Gunung kerinci di solok selatan, sumatra barat meletus mengeluarkan dua kali
semburan abu vulkanik setinggi 700 meter pada 6 Desember 2022. Erupsi
gunung kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut
(Mdpl) terpantau seismograf dan pos pemantauan. Semburan aku tebal
berwarna coklat kehitaman condong ke arah barat daya dengan ketinggian
hingha 700 meter di atas puncak. Sehingga masyarakat di sekitar gunung
kerinci dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak
dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif.
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,
Terjadi aktivitas vulkanik berupa letusan kolom abu setinggi 800 meter, Selasa,
2 Februari 2023. Erupsi terjadi pada pagi dengan amplitudo maksimal yang
terekam di seismograf milik PVMBG mencapai 20 milimeter dan berdurasi 101
detik.
Secara kegempaan dalam periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung
Semeru terekam mengalami gempa letusan sebanyak 19 kali. Sementara itu,
terekam juga dua kali gempa guguran dan tiga kali gempa embusan.
Petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru mengatakan, status Gunung Semeru
masih tetap berada pada level III (Siaga).

Anda mungkin juga menyukai