Anda di halaman 1dari 18

Bencana yang

disebabkan oleh Alam


1. Siti Helvianisya Hidayah (202060114)
2. Sa’adatul Mucharromah Martha S (202060125)
3. Chalisah Azimatul Husna (202060142)
Bencana Alam

Bencana alam adalah bencana yang


disebabkan oleh peristiwa alam,
contohnya hujan, angin, Gerakan
tanah, gelombang laut, dan gempa
bumi. Peristiwa alam terjadi karena
keteraturan alam
Jumlah Kejadian Bencana Alam di Indonesia (1
Januari–31 Desember 2022)
10 Provinsi dengan Bencana Alam Terbanyak di
Indonesia (2022)
A. Bencana alam banjir
Peristiwa banjir tejadi karena meluap,
menggenang, dan mengalirnya air ke daratan
(air bah). Hal ini terjadi karena air hujan tidak
dapat terserap dengan baik oleh tanah. Pada
saat?saat tertentu hujan dapat turun dengan
sangat deras. Jumlah air hujan menjadi sangat
banyak. Akibatnya, saluran air tidak dapat
menampung air yang berlebih dan air meluap
menggenangi daratan. (Oxlade, 2012)
Penyebab Ilmiah
• Curah hujan yang tinggi.
• Erosi atau rusaknya tanah di daerah
gunung
• Wilayah yang rendah selalu menjadi
tujuan datangnya air
• Naiknya air laut ke daratan.
Banjir dapat di cegah dengan
berbagai cara, yaitu antara lain

• Pengelolaan air hujan dengan


membuat sumur resapan
• Pembuatan lubang-lubang biopori
agar air mudah terserap ke tanah.
• Tidak membuang sampah
sembarangan.
• Menjaga keseimbangan lingkungan
dengan menanam pohon.
B. Bencana alam tanah
longsor
Longsoran dapat berupa tanah, pasir, batu, lahar,
atau salju. Penyebab utama terjadinya longsor
adalah hilangnya daya rekat permukaan tanah.
tanda-tanda yang dapat kita
amati yaitu:
• Apabila muncul retakan-retakan di lereng yang
sejajar dengan arah tebing
• Munculnya aliran air di lokasi baru secara tiba-
tiba.
• Adanya pergerakan tanah menyebabkan air di
sekitar lereng menjadi keruh, bahkan
mengering.
• Adanya guguran material dari lereng (tanah,
kerikil, dan material lain). Pemicu tanah longsor
• Erosi tanah adalah pengikisan permukaan
tanah.
• Hujan lebat
• Beban berlebih
• Getaran
C. Bencana alam gunung
meletus
Gunung berapi merupakan gunung yang dapat
meletus pada waktu-waktu tertentu. Adapun
gunung tidak berapi merupakan gunung yang tidak
meletus lagi selama ratusan tahun.
https://images.app.goo.gl/
4EJfpzLFazY7AoLN6
• Suhu udara di sekitar gunung akan meningkat dan menimbulkan hawa panas.
tanda-tanda • Tanaman menjadi layu, kering dan mati karena naiknya suhu tanah dan udara.
gunung •

Suara gemuruh dari perut gunung
Suara gemuruh dari perut gunung
meletus • Binatang-binatang di sekita gunung mulai turun, karena sangat peka terhadap perubahan
lingkungan (adanya perubahan suhu, suara gemuruh,, dan getaran-getaran).

Tindakan persiapan dan


penyelamatan:
• Persiapan dapat dilakukan dengan cara membangun tempat
pengungsian yang aman.
• Apabila tanda-tanda gunung meletus sudah terjadi, penduduk di
sekitar kawasan gunung harus segera melakukan evakuasi.
D. Bencana alam gempa
bumi

Gempa bumi adalah getaran yang Gempa bumi dapat


berasal dari perut bumi. Getaran disebabkan oleh
gempa bumi merupakan getaran
bergelombang yang terjadi pada • Gempa karena jatuhnya benda luar
lapisan kulit bumi. Kekuatan angkasa ke bumi
• Gempa karena runtuhan,
gelombang gempa bumi ada yang • Gempa karena pergerakan lempeng
lemah dan ada yang sangat kencang tektonik.
• Gempa karena aktivitas gunung api.
Simulasi penyelamatan, antara
lain:

• Saat dalam kendaraan


• Saat berada di atas
kereta api
• Saat dalam gedung
• Saat di luar bangunan
E. Bencana alam tsunami
Tsunami adalah gelombang raksasa yang terjadi karena adanya
pergerakan di dasar laut.

Gelombang tsunami dapat disebabkan


oleh beberapa hal :
• Tsunami disebabkan karena terjadi gempa di dasar
laut.
• Tsunami disebabkan karena longsor di laut
• Tsunami disebabkan karena letusan gunung berapi.
Tanda-tanda
menanggulangi tsunami, masyarakat dapat
memantau informasi tentang gempa dan tsunami
dari BMKG, membangun tembok tsunami seperti
yang telah dilakukan Jepang, membangun
bendungan pemecah gelombang (Hawai),
bangunan sekitar pantai dengan fondasi kuat dan
Tsunami
berkerangka beton.
Yang dapat kita amati dan rasakan adalah: tsunami
dapa terjadi setelah adanya gempa, gunung Meletus,
ataupun longsor pada daerah laut, maka kita harus
mewaspadai apabila setelah peristiwa-peristiwa alam
tersebut, air laut tiba-tiba surut sampai terlihat dasar
lautnya
F. Bencana alam angin puting
beliung

Puting beliung adalah angin


yang berputar keluar dari awan
cumulonimbus dengan
kecepatan lebih dari 34,8 knots
atau 64,4 km/jam.
(E. Nurjani, 2013) Faktor pendorong terjadinya
pergerakan angin adalah adanya perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat
yang lainnya.
G. Bencana alam kebakaran hutan
dan lahan

Kebakaran hutan dan lahan adalah bencana alam yang


sering terjadi di Indonesia,terutama pada musim
kemarau.

Kebakaran ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang


sangat besar, kerugian ekonomi, dan masalah sosial.
Secara umum, karakteristik biofisik lingkungan yang
mempengaruhi kebakaran hutan dan lahan adalah
tutupan lahan, curah hujan, ketinggian, kemiringan
lahan, jaringan sungai dan aksesibilitas jalan (Geist dan
Lambin, 2002).
Referensi

• admin. (2016, June 20). dinas sosial provinsi jateng. Retrieved from berita: https://dinsos.jatengprov.go.id/detail/berita/longsor-dan-banjir-di-jawa-tengah-bencanajateng
• Andry. (2023, March 9). beritajakarta. Retrieved from beritajakarta: https://m.beritajakarta.id/read/118386/sumur-resapan-di-pulau-harapan-rampung-dibangun-hari-ini
• Annur, C. M. (2023, January 4). katadata.co.id. Retrieved from databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/01/04/banjir-sampai-kekeringan-ini-bencana-alam-
di-indonesia-pada-2022#:~:text=Bencana%20yang%20paling%20banyak%20terjadi,abrasi%2C%20serta%204%20peristiwa%20kekeringan.
• Antara. (2023, March 3). detiknews. Retrieved from berita: https://news.detik.com/berita/d-6599207/kudus-banjir-siswa-pergi-dan-pulang-sekolah-naik-perahu-polisi
• Darman, R. (2019). Analisis Data Kejadian Bencana Angin Puting Beliung dengan Metode Online Analytical Processing. SINTECH JOURNAL, 18-23, 2(1).
• E. Nurjani, A. R. (2013). Kajian Bencana ANgin Ribut di Indonesia Periode 1990-2011: Upaya MItigasi Bencana. Geomedia, 191-206, 11(2).
• Handayaningsih, S. (2018). Bersahabat dengan Bencana Alam. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
• Iryanthony, S. (2015). Pengembangan Modul Kesiapsiagaan Bencana Angin Puting Beliung Untuk Mahasiswa Pendidikan Geografi UNNES. J. Geografi, 12(2).
• Newsroom. (2020, November 15). bekasikab.go.id. Retrieved from pemerintahan: https://www.bekasikab.go.id/tiga-alasan-lubang-biopori-bisa-mencegah-terjadinya-
banjir#:~:text=Lubang%20resapan%20biopori%20dapat%20membantu,lubang%20yang%20berisi%20sampah%20organik.
• Oxlade, C. (2012). Natural Disaster: Floods. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
• Utomo, A. P. (2022, November 3). kompas.com. Retrieved from regional: https://regional.kompas.com/read/2022/12/19/124555578/kaleidoskop-2022-banjir-rob-yang-tak-
kunjung-usai-di-kota-semarang?page=all
• Yusuf, A. d. (2019). Analisis Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau. Dinamika Lingkungan Indonesia, 68-84, 6(2).

Anda mungkin juga menyukai