Anda di halaman 1dari 12

LKPD Geografi Kelas XI SMA

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Pertemuan 1

Indikator:
3.7.1 Mengidentifikasi bencana yang terjadi di sekitar kita
3.7.2 Menjelaskan konsep bencana
3.7.3 Mengklasifikasikan jenis dan karakteristik bencana
3.7.4 Menjelaskan siklus penanggulangan bencana

Nama Siswa : Fadila Salsabilah


No Absen
Kelas : XI IPS 1

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa.

1. Identifikasilah gambar–gambar dibawah ini, kemudian rumuskanlah konsep


bencana dengan bahasa sendiri dan tentukan penanggulangan bencana yang tepat

Mitigasi Bencana Alam I 1


a. Konsep bencana:
• Bencana Banjir
Banjir adalah peristiwa ketika terendamnya suatu wilayah karena volume air
yang meningkat. Banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi sedangkan daerah
tangkapan sudah menerima air dengan volume yang tinggi sehinggasemakin lama air
akan meluap.
• Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bergetarnya lapisan kulit bumi. Getaran ini dapat
menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi memiliki dua jenis, yaitu gempa bumi
vulkanik dan gempa bumi tektonik. Gempa bumi vulkanik karena aktivitas gunung
berapi sedangkan gempa bumi tektonik karena pergerakan lempeng bumi.
• Gunung Meletus
Gunung meletus karena adanya gunung api yang mengeluarkan abu panas, aliran
piroklastik, gas dan debu. Bahaya dari letusan gunung api terdiri atas bahaya langsung
dan tidak langsung. Bahya langsung berupa erupsi gunung api, awan panas, hujan abu,
dll. Sedangkan tidak langsung berupa lahar hujan atau lahar dingin dan longsoran
gunung api.
• Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan (wildfire) adalah kondisi api yang tidak terkontrol pada daerah
hutan yang dapat mengakibatkan terbakarnya dan hangusnya hutan. Biasanya
kebakaran hutan terjadi karena kesengajaan yang dilakukan penguhasa untuk
mengubah hutan menjadi lahan sawit, dll.
• Virus Corona
Virus corona atau yang disebut dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Gejala awal virus corona berupa batuk kering, demam, pilek, sakit
tenggorongan, dan sakit kepala.

b. Penanggulangan
Bencana Banjir
Membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menjadikan bantaran
sungai atau kali menjadi pemukiman karena akan memperkecil lebar sungai sehingga tidak
bisa menyimpan air dengan volume yang besar, melakukan tebang pilih lalu setelah itu
menanam kembali agar air dapat diserap tanah sehingga tidak terjadi tanah longsor.

Gempa bumi
Di dalam rumah
• Segera menyelamatkan diri dengan keluar rumah
• Jika tidak sempat, berlindung di sudut tembok atau di bawah meja dan hindari
barang pecah belah
• Lindungi kepala dengan tangan atau helm
• Matikan kompor agar tidak terjadi kebakaran
Di sekolah atau gedung
• Berlindung di sudut ruangan dan lindungi kepala dengan tas atau buku
• Jangan pernah menggunakan lift
• Cari tangga darurat
• Setelah gempa mereda, segera keluar menjadi lapangan terbuka atau titik kumpul
Di dalam kendaraan
• Jangan mengerem mendadak, berhentilah di bahu jalan dan duduklah dengan
tenang
• Hindari pom bensin, bawah kabel tegangan tinggi, pohon besar, dan bawah jalan
laying
Di luar bangunan
• Menjauh dari bangunan-bangunan tinggi, tiang listrik, pepohonan tinggi, benda-
benda berbahaya
• Carilah tempat yang terbuka

Gunung meletus
• Perhatikan tanda-tanda letusan gunung api, seperti hewan-hewan turun dari gunung
• Hindari daerah yang rawan bencana letusan gunung api, seperti lereng gunung,
lembah, aliran sungai, dan daerah aliran lava
• Lindungi diri dari abu letusan api dengan memakai topi, masker, kacamata dan
baju lengan panjang
• Ikuti instruksi dari pemerintah setempat

Kebakaran hutan:
• Menjauhi daerah yang sedang terjadi kebakaran
• Menggunakan masker agar tidak terkena ISPA

Corona Virus :
• Rajin mencuci tangan
• Hindari kontak dekat
• Jaga jarak sosial saat keluar rumah
• Gunakan masker jika sedang sakit
• Tetap di dalam rumah

2. Lengkapilah tabel tentang jenis dan karakteristik bencana di bawah ini dengan
benar!
No Jenis Bencana Karakteristik Bencana

1 Bencana tanah longsor terjadi


karena gerakan tanah dan batuan
ke lahan miring secara tiba-tiba.
Akibatnya dapat menghancurkan
bangunan, jalanan, pipa, dll.
Selain itu disebabkan karena
Gempa dan lereng yang sudah
gundul.

Mitigasi Bencana Alam I 2


2 Karakteristik gempa bumi, yaitu
Bergetarnya lapisan kulit bumi,
gempa bumi tidak dapat kita
prediksi. Gempa memiliki 2 jenis,
yaitu gempa vulkanik dan tektonik.
Dampaknya, yaitu menimbulkan
korban jiwa dan merusak bangunan

Gunung api mempunyai lubang


feeffe
untuk mengeluarkan magma dan
atau gas. Letusan ini sangat
3 berbahaya, baik langsung
maupun tidak langsung. Letusan
gunung api juga tidak bisa
diprediksi. Dampaknya, yaitu
menimbulkan korban jiwa, dll.

Karakteristik pada banjir, yaitu


sering terjadi ketika musim
4
hujan, biasanya jika hujannya
deras. Banjir dapat berlangsung
lambat atau cepat seperti banjir
bandang. Dampaknya banyak
yang kehilangan harta benda
bahkan kehilangan nyawa

Karakteristiknya, yaitu terjadi


karena adanya penularan melalui
kontak fisik dengan orang-orang
yang terkena virus corona
5

3. Carilah dan cocokkanlah petanyaan dan jawaban di dalam di bawah ini!

PERNYATAAN JAWABAN
1. Hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi a. Kebakaran
permukaan bumi kawasan tersebut (e. Banjir)
2. Gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan b. Tornado
oleh macam-macam gangguan di dasar samudra
(j. Tsunami)

Mitigasi Bencana Alam I 3


LKPD Geografi Kelas XI SMA

3. Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat dan c. La nina


tidak dapat di prediksi (g. Gempa bumi)
4. Turunnya hujan selama empat jam dengan intensitas d. Abrasi
tinggi dan terjadinya penurunan massa tanah
(f. Tanah longsor)
5. Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut e. Banjir
dan arus laut yang bersifat merusak (d. Abrasi)
6. Aktivitas vulakanik yang dikenal dengan istilah erupsi f. Tanah longsor
(i. Letusan gunung api )
7. Putaran udara yeng bergerak cepat dan berbentuk g. Gempa bumi
corong spiral yang berkaitan erat dengan pertumbuhan
awan badai dengan kecepatan mulai 72 km / jam
sampai 400 km/jam (b. Tornado)
8. Situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti h. Puting beliung
rumah/permukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-
lain yang dilkalian api yang menimbulkan korban
dan/atau kerugian (a. Kebakaran)
9. Suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka i. Letusan gunung
laut di Kawasan Timur Ekuator di Lautan Fasifik
(c. La nina) Api
10. Angin kencang yang datang secara tiba-tiba, j. Tsunami
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai
spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga
menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit) (h. Putting beliung)

Mitigasi Bencana Alam I 4


LKPD Geografi Kelas XI SMA

Pertemuan 2

Indikator:
3.7.5 Menganalisis persebaran wilayah bencana di Indonesia
3.7.4 Menggambarkan persebaran wilayah bencana di Indonesia
3.7.5 Menentukan daerah-daerah rawan bencana di Sumatera Barat

Nama Siswa : Fadila Salsabilah


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI IPS 1

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa.

1. Perhatikanlah peta indeks rawan bencana berikut!

Kelompokkan daerah-daerah yang termasuk dalam pembagian tingkat rawan


bencana!
Tingkat Rawan Tinggi Tingkat Rawan Sedang Tingkat Rawan Rendah
Jawa barat Riau Maluku Utara
Jawa tengah Kepulauan Riau Maluku
Aceh Jambi
Sumatera Utara Papua Barat
Bengkulu Papua
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Gorontalo kalimantan
DKI Jakarta Kepulauan Bangka
Tengah
DI Yogyakarta Lampung
Banten Kalimantan Timur
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah Jawa Timur
Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Selatan Kalimantan Barat

Mitigasi Bencana Alam I 5


LKPD Geografi Kelas XI SMA

2. Apa yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana?


Karena kondisi geografis Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa, di antara
Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik , di antara
tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan
terletak pada jalur gunung api aktif dunia (ring of fire)

3. Bacalah artikel berikut dengan seksama, kemudian jawablah petanyaan-


pertanyaan dibawahnya!
4.
Menilik Banjir-Longsor Sumbar, dari Masalah Drainase sampai Kerusakan
Hutan

Hujan lebat menyusul banjir melanda Sumatera Barat 21-22 Maret 2016,
menyebabkan kerusakan parah. Ribuan rumah terendam, puluhan hektar sawah
rusak, saluran irigasi dan Intake PDAM jebol dan empat orang dilaporkan
meninggal terbawa arus maupun tertimbun longsor. Ia terjadi di ketujuh
kabupaten/kota, yakni Padang, Bukittinggi, Pariaman, Padang Pariaman, Agam,
Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.

BPBD menaksir kerugian bencana mencapai ratusan miliar rupiah, antara lain
Padang sekitar Rp45,8 miliar, Padang Pariaman (Rp25-Rp30 miliar), Pariaman
(Rp10 miliar), Pesisir Selatan (Rp5 miliar) dan Agam kerugian Rp638 juta.

“Dua daerah lain, Bukittinggi dan Pasaman Barat, masih penilaian,” kata Kepala
Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara.

Data BPBD Sumbar, banjir terparah lima kecamatan di Padang, yakni, Kecamatan
Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Padang Barat dan Padang Utara.

Ratusan rumah warga, beberapa sekolah dan ratusan kendaraan bermotor terendam,
jembatan putus dan bantalan rel kereta api rusak sepanjang 10 meter.

Di Kota Pariaman, satu jembatan rusak berat, puluhan rumah terendam. Di Padang
Pariaman, seorang warga Rimbokalam, Nagari Anduriang, tewas tertimbun
longsor, dua menderita luka-luka dan sejumlah akses jalan lintas Sumatera,
tertimbun.

Di Bukittinggi, Kelurahan Pulai Anak Aie, ratusan rumah terendam. Ketinggian


banjir mencapai satu meter. Banjir juga menggenangi beberapa kawasan lain.

Di Kabupaten Agam, banjir melanda dua Kelurahan Gasan Kaciak, Tanjung


Mutiara dan Kampung Pisang, Ampek Nagari. Agam juga longsor menerjang tiga
nagari, Panta Kecamatan Matur, Panta Sungai Jariang, dan Nagari Malalak.

Mitigasi Bencana Alam I 6


LKPD Geografi Kelas XI SMA

Banjir dan longsor di Pasaman, tepatnya Kelurahan Berangin, Lubuk Sikaping.


Longsor menutup badan jalan. Jalan penghubung Bukitinggi-Pasaman-Medan,
sempat lumpuh total.

Khusus Pesisir Selatan, banjir di Kanagarian Kapuh Utara, Kecamatan Koto I


Tarusan, Air Haji Barat, Kecamatan Linggo Sari Baganti dan beberapa daerah lain.

Untuk mencegah banjir bandang, pascabanjir dan longsor Gubernur Sumbar, pada
24 Maret, mengeluarkan surat edaran kepada 19 kabupaten/kota untuk
membersihkan hulu dan daerah aliran sungai (DAS) minimal dua kali.

“Kita berupaya mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan terutama daerah


berpotensi banjir bandang. Kami bekerjasama dengan pemda, TNI/polri dan
masyarakat,” katanya. BPBD mengimbau, masyarakat sekitar DAS, dan tebing
waspada dan memperhatikan curah hujan.

Penyebab banjir

Prof Isril Berd, Ketua Forum DAS Padang, mengatakan, topografi Padang terdiri
atas lereng bagian Bukit Barisan dengan luas 1.414,96 kilometer persegi. Dari luas
ini, hanya 30% layak huni, atau area pemukiman, selebihnya 70% perbukitan.

Kondisi topografi ini, menjadi salah satu faktor penyebab banjir. “Bentangan alam
Padang banyak landai, tempat air berkumpul atau cekungan kerendahan. Ini
tumpuan air mengalir dan sasaran banjir seperti Kuranji dan Koto Tengah,”
katanya. Total sekitar 3.600-4.000 hektar luasan rawan banjir.

Merujuk data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas


hujan 21-22 Maret lalu 370 milimeter, tergolong ekstrem, normal 1.100-1.800
meter kubik air. Kondisi itu, katanya, memaksa per satu hektar tanah menahan
3.700 meter kubik air. Bisa dikatakan melebihi daya tampung hutan. “Seluas
lapangan bola harus menampung 3.700 meter kubik air, ketika intensitas hujan
tinggi tak tertampung drainase hingga limpahan menjadi banjir. Ini diperparah
pasang laut saat itu, pasang naik, air mengalir bertemu menjadi sasaran aliran air,”
katanya.

Selain itu, enam DAS terletak di Padang, menjadi salah satu pemicu. Enam DAS,
masing-masing Timbalun, Bungus, Arau, Kuranji, Air Dingin dan Kandis. DAS ini
berhulu dan bermuara di Padang, tak melintasi daerah lain.

Mitigasi Bencana Alam I 7


LKPD Geografi Kelas XI SMA

Dengan kondisi ini, banyak hal mungkin terjadi di Padang, terkait hujan dan banjir.
Kalau hujan hulu perbukitan, air cepat mengalir ke Padang.

“Jika curah hujan tinggi di lereng, banjir dan longsor sulit dielakkan, contoh longsor
di Airdingin.”

Faktor penyebab lain, hutan di perbukitan tak lagi berkualitas. Dia mengatakan,
banyak hutan gundul karena penebangan, alihfungsi menjadi pertanian atau bekas
longsor perbukitan menjadi pemicu banjir dan longsor.

“Hutan makin berkurang karena penebangan tak terkontrol. Apalagi penebangan di


lereng, sangat berbahaya,” katanya.

Sumber: http://www.mongabay.co.id/2016/04/04/menilik-banjir-longsor-sumbar-
dari-masalah-drainase-sampai-kerusakan-hutan/

a. Mengapa Sumatera Barat rawan mengalami bencanan banjir dan longsor?


Karena kondisi topografi Sumatera Barat yang terdiri atas lereng bagian Bukit
Barisan dengan luas 1.414,96 kilometer persegi. Di mana 30% layak huni dan sisanya 70%
area perbukitan. Sehingga banyak tempat landai yang menjadi tempat berkumpulnya air dan
menjadi tumpuan air mengalir sehingga terjadi banjir.

b. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah bencana


alam, baik yang bersifat klimatologis, geologis, maupun biologis yang
terjadi di Sumatera Barat?
Gubernur Sumbar mengeluarkan surat edaran kepada 19 kabupaten/kota
untuk membersihkan hulu dan daerah aliran sungai (DAS) untuk mencegah terjadinya
banjir bandang. Dan juga bekerjasama dengan pemda, TNI/Polri, dan masyarakat
untuk berhati-hati dan BPBD juga menghimbau bagi warga di sekitar DAS dan tebing
untuk waspada dan memerhatikan curah hujan.

c. Menurutmu, sudah efektifkah langkah pencegahan dan penanggulangan


bencana yang dilakukan selama ini? Mengapa demikian?
Menurut saya langkah-langkah yang sudah dilakukan masyarakat atau yang
dihimbau oleh pemerintah tidak terlalu efektif karena yang kita tahu kondisi topografi
Sumatera Barat yang banyak perbukitan sehingga banyak tempat yang landai dan
menyebabkan banjir. Sebenarnya bukan hanya karena kondisi topografi saja, karena
apabila kualitas hutan masih dijaga kemungkinan terjadinya banjir sangat kecil.
Karena justru banyak air yang di serap oleh tanah bukan justru mengalir dan
menyebabkan banjir.

d. Sebagai pelajar dan generasi muda Indonesia, apa yang dapat kamu
lakukan untuk mencegah bencana alam terjadi di lingkunganmu?
Membiasakan untuk membawa kantong belanja ketika belanja agar tidak
mengahasilkan banyak sampah plastik, tidak membuang sampah ke tempat yang
mengalir, membiasakan menegur orang yang membuang sampah sembarangan, dan
menanam pohon ke lahan yang kosong.
Mitigasi Bencana Alam I 8
LKPD Geografi Kelas XI SMA

Pertemuan 3

Indikator:
3.7.5 Menjelaskan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan
bencana alam
3.7.6 Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di
Indonesia

Nama Siswa : Fadila Salsabilah

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : XI IPS 1

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum siswa mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa!

1. Lengkapilah tabel lembaga dan tugasnya terkait dengan kebencanaan berikut ini!
No Logo Nama Lembaga Tugas
Memberikan pedoman dan
pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana yg
mencakup pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat,
Badan nasional penanggulangan rehabilitasi, dan rekontruksi secara
1. bencana adil dah setara.

2. BASARNAS Melaksanakan pembinan , pengordinasian dan


pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR
terhadap orang dan material yang hilang atau
dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam
pelayaran, serta memberikan bantuan dalam bencana
dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR
Nasional dan Internasional.
3. BMKG Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, KUALITAS
UDARA DAN GEOFISIKA sesuai dengan ketentuan
peryndang undangan.
4. TARUNA SIAGA Penggerak potensi penanggulangan bencana berbasis
BENCANA INDONESIA masyarakat khusunya di desa dan kelurahan.

Mitigasi Bencana Alam I 9

Anda mungkin juga menyukai