Anda di halaman 1dari 44

PETA KONSEP

LITOSFER
BATUAN
STRUKTUR LAPISAN
LITOSFER
TANAH

BENTUK
MUKA BUMI

AKIBAT TENAGA AKIBAT TENAGA


ENDOGEN EKSOGEN

TEKTONISME PELAPUKAN

VULKANISME PENGIKISAN

SEISME PENGENDAPAN

MASSWASTING
PENDAHULUAN

Bencana adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian,

atau penderitaan ; kecelakaan; bahaya. Bencana tak terpisahkan dalam sejarah

manusia. Manusia bergumul dan terus bergumul agar bebas dari bencana (free from

disaster). Dalam pergumulan itu, lahirlah praktik mitigasi, seperti mitigasi banjir,

mitigasi kekeringan (drought mitigation), dan lain-lain.

Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang

memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non

alam, maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia,

kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar

bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi,

gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang

panas, badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar, dan wabah penyakit.

Kelas : X (Sepuluh)

Kompetensi Dasar : Menganalisis mitigasi dan adaptasi bencana alam dengan kajian

geografi

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian bencana

2. Mengklasifikasi jenis-jenis bencana alam

3. Menganalsiis karakteristik bencana alam

4. Mengidentifikasi sebaran daerah rawan bencana alam di Indonesia

5. Menganalisis dampak positif bencana alam

6. Menganalisis dampak negatif bencana alam

7. Menjelaskan pengertian mitigasi bencana

8. Menganalsiis adaptasi penanggulangan bencana alam

9. Menjelaskan kelembagaan penanggulangan bencana alam


A. Pengertian Bencana

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor

alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan

timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan

dampak psikologis.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mengelompokkan bencana menjadi

bencana alam, bencana non alam, bencana sosial. Bencana alam merupakan bencana

yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam

antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin

topan, dan tanah longsor.

Gambar 1. Contoh bencana alam

Bencana non alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh fenomena non alam

antara lain berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi dan epidemi atau

wabah penyakit.
Bencana sosial merupakan bencana yang diakibatkan oleh interaksi antarmanusia yang

meliputi konflik sosial antarkelompok atau konflik antarkomunitas masyrakat dan

terorisme.

B. Jenis-Jenis Bencana Alam


1. Bencana lam yang disebabkan oleh dinamika litosfer
a) Letusan gunung api
Letusan gunung api merupakan proses keluarnya magma yang
berada di perut bumi ke permukaan bumi berupa material padat
berupa bom, lavili dan debu vulkanik, material cair berupa lahar
dan material gas berupa awan panas.

Gambar 4. Letusan gunung berapi berupa lahar

b) Tanah longsor
Tanah longsor merupakan gerakan massa batuan atau tanah
menuruni lereng atau tebing.

Gambar 5. Tanah longsor

c) Gempa bumi
Gempa bumi merupakan getaran pada permukaan bumi yang
diakibatkan oleh pergerakan dan/atau interaksi lempeng tektonik
serta aktivitas vulkanik..
2. Bencana alam yang disebabkan oleh dinamika Hidrosfer
1. Banjir
Fenomena banjir merupakan peristiwa meluapnya air dari sungai
sehingga menggenangi wilayah daratan yang normalnya kering.
Banjir umumnya terjadi ketika volume air pada sungai melebihi
daya tampung sungai tersebut.

Gambar 7. Banjir
2. Tsunami
Fenomena tsunami merupakan gelombang pasang yang terjadi
akibat aktivitas tektonik dan letusan gunung api yang terdapat di
dasar laut.

Gambar 8. Tsunami
3. Bencana alam yang disebabkan oleh dinamika Atmosfer
a) Badai tropis
Dalam meteorologi dikenal istilah badai tropis yang merupakan
pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara
rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada badai tropis dapat
mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan
lebih dari 200km dan berlangsung selama beberapa hari hingga
lebih dari satu minggu.
b) Tornado
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang membentuk
hubungan antara awan cumolonimbus atau dalam kejadian langka
dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul
dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong
kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya menyentuh bumi
menyempit dan sering dieklilingi oleh awan yang membawa puing-
puing. Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam
atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75m dan menempuh
beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang
mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki
lebar lebih dari satu mil (1,6 km) dan dapat bertahan di
permukaan dengan lebih dari 100 km.

L LATIHAN

Kunjungilah perpustakaan sekolahmu. Cari dan bacalah beberapa bacaan atau

artikel atau surat kabar yang memuat tentang peristiwa bencana alam yang terjadi

di wilayah Indonesia. Analisislah peristiwa bencana alam tersebut dilihat dari segi

ilmu geografi.

saat terjadi bencana. Berikut ini akan


Karakteristik Bencana Alam
dibahas mengenai karakteristik

bencana.

Setiap bencana memiliki karakteristik

dan sangat berkaitan erat dengan


1. Letusan gunung api
masalah yang dapat diakibatkannya.
Gunung berapi adalah bukaan atau
Dengan mengenala karakteristik setiap
rekahan, pada permukaan atau kerak
ancaman, kita dapat mengetahui
bumi, yang membenarkan gas, abu,
perilaku ancaman tersebut dan
dan batu cair yang panas bebas jauh
menyusun langkah-langkah pencegahan,
di dalam bawah permukaan bumi.
mitigasi dan kesiapsiagaan termasuk
Aktivitas gunung berapi
dalam penyusunan rencana operasional
membabitkan extrusion of rock yang permukaan melalui kawah. Lava

cenderung membentuk gunung atau encer akan mengalir mengikuti

ciri-ciri berbentuk gunung melalui aliran sungai sedangkan lava

tempoh masa. kental akan membeku dekat

Gunung berapi yang akan meletus dengan sumbernya. Lava yang

dapat diektahuin melalui beberapa membeku akan membentuk

tanda, antara lain : bermacam-macam batuan.

Suhu di sekitar gunung naik c. Lahar

Mata air menjadi kering Lahar adalah lava yang telah

Sering mengeluarkan suara bercampur dengan batuan, air,

gemuruh,terkadang disertai dan material lainnya. Lahar

getaran sangat berbahaya bagi

Tumbuhan di sekitar gunung penduduk di lereng gunung

layu berapi.

Binatang di sekitar gunung d. Hujan abu

bermigrasi Yakni material yang sangat

Berikut adalah hasil dari letusan halus yang disemburkan ke

gunung berapi antara lain : udara saat terjadi letusan.

a. Gas vulkanik Karena sangat halus, abu

Gas yang dikeluarkan gunung letusan dapat terbawa angin

berapi pada saat meletus. Gas dan dirasakan sampai ratusan

tersebut antara lain Karbon kilometer jauhnya. Abu letusan

monokisda (CO), Karbon ini bisa mengganggu pernapasan.

dioksida (CO2), Hidrogen e. Awan panas

sulfida (H2S), Sulfur dioksida Yaitu hasil letusan yang

(SO2), dan Nitrogen (NO2) mengalir bergulung seperti

yang dapat membahayakan awan. Di dalam gulungan ini

manusia. terdapat batuan pijar yang

b. Lava dan aliran pasir serta batu panas dan material vulkanik

panas padat dengan suhu lebih besar

Lava adalah cairan magma dari 600oC. Awan panas dapat

dengan suhu tinggi yang mengakibatkan luka bakar pada

mengalir dari dalam bumi ke tubuh yang terbuka seperti


kepala, lengan, leher atau kaki tersebut, namun secara garis besar

dan juga dpaat menyebabkan dapat dibedakan sebagai faktor alam

sesak napas. dan faktor manusia.

a. Faktor alam

Kondisi geologi: batuan lapuk,

kemiringan lapisan, sisipan


Video 1
lapisan batu lempung,

struktur sesar dan kekar,

gempa bumi, stratigrafi dan

2. Tanah longsor gunung berapi.

Tanah longsor adalah Iklim : curah hujan yang

perpindahan material pembentuk tinggi.

lereng berupa batuan, bahan, Keadaan topografi : lereng

rombakan, tanah, atau material yang curam.

campuran tersebut, bergerak ke Keadaan air : kondisi

bawah atau keluar lereng. drainase yang tersumbat,

Faktor-faktor yang akumulasi massa air, erosi

menyebabkan longsor yaitu pada dalam, pelarutan dan tekanan

prinsipnya tanah longsor terjadi bila hidrostatika.

gaya pendorong pada lereng lebih Tutup lahan yang mengurangi

besar dari gaya penahan. Gaya tahan geser, misalnya tanah

penahan umunya dipengaruhi oleh kritis.

kekuatan batuan dan kepadatan Getaran yang diakibatkan

tanah. Sedangkan gaya pendorong oleh gempa bumi, ledakan,

dipengaruhi oleh besarnya sudut getaran mesin, dan getaran

kemiringan lereng, air, beban serta lalu lintas kendaraan.

berat jenis tanah batuan. b. Faktor manusia

Faktor penyebab terjadinya Pemotongan tebing pada

gerakan pada lereng juga tergantung penambangan batu di lereng

pada kondisi batuan dan tanah yang terjal.

penyusun lereng, struktur geologi, Oenimbunan tanah urugan di

curah hujan, vegetasi penutup dan daerah lereng.

penggunaan lahan pada lereng


Kegagalan struktur dinding Pohon/tiang listrik banyak

penahan tanah. yang miring.

Penggundulan hutan. Halaman/dalam rumah tiba-

Budidaya kolam ikan di atas tiba ambles.

lereng. Ada enam jenis tanah longsor,

Sistem pertanian yang tidak yaitu : longsoran translasi, longsoran

memperhatikan irigasi yang rotasi, pergerakan blok, runtuhan

aman. batu, rayapan tanah, dan aliran

Pengembangan wilayah yang bahan rombakan. Jenis longsoran

tidak di imbangi dengan translasi dan rotasi paling banyak

kesadaran masyarakat, terjadi di Indonesia sedangkan

sehingga RUTR tidak ditaati longsoran yang paling banyak

yang akhirnya merugikan diri memakan korban jiwa manusia adalah

sendiri. aliran bahan rombakan.

Sistem drainase daerah

lereng yang tidak baik.

Ciri-ciri tanah longsor yaitu Video 2

sebagai berikut :

Munculnya retakan-retakan di

lereng yang sejajar dengan

arah tebing. Biasanya terjadi 3. Gempa bumi

setelah hujan. Gempa bumi adalah peristiwa

Munculnya mata air baru bergetarnya bumi akibat pelepasan

secara tiba-tiba. energi di dalam bumi secara tiba-

Tebing rapuh dan kerikil mulai tiba yang ditandai dengan patahnya

berjatuhan. lapisan batuan pada kerak bumi.

Jika musim hujan biasanya air Akumulasi energi penyebab

tergenang, menjelnag bencana terjadinya gempa bumi dihasilkan

itu, airnya langsung hilang. dari pergerakan lempeng-lempeng

Pintu dna jendela yang sulit tektonik. Energi yang dihasilkan

dibuka. dipancarkan kesegala arah berupa

Runtuhnya bagian tanah dalam gelombang gempa bumi sehingga

jumlah besar.
efeknya dapat dirasakan sampai ke gempa bumi yang kuat mampu

permukaan bumi. menjalar keseluruh bagian bumi.

Karakteristik gempa bumi yaitu c. Gempa bumi tumbukan : gempa

sebagai berikut : bumi yang diakibatkan oleh

o Berlangsung dalam waktu yang tumbukan meteor atau asteroid

sangat singkat. yang jatuh ke bumi, jenis gempa

o Lokasi kejadian tertentu. bumi ini jarang terjadi.

o Akibatnya dapat menimbulkan d. Gempa bumi runtuhan : gempa

bencana. bumi yang biasanya terjadi

o Berpotensi terulang lagi. pada daerah kapur ataupun

o Belum dapat diprediksi. pada daerah pertambangan,

o Tidak dapat dicegah, tetapi gempa bumi jarang terjadi dan

akibat yang ditimbulkan dapat bersifat lokal.

dikurangi. e. Gempa bumi buatan : gempa

Gempa bumi juga memiliki bumi yang disebabkan oleh

beberapa tipe yang dibedakan aktivitas dari manusia, seperti

berdasarkan penyebabnya, antara peledakan dinamit, nuklir atau

lain : palu yang dipukulkan ke

a. Gempa bumi vulkanik : gempa permukaan bumi.

bumi yang terjadi akibat adanya

aktivitas megma, yang biasanya


Video 3
terjadi sebelum gunung api

meletus.

b. Gempa bumi tektonik : gempa

bumi yang disebabkan oleh

adanya aktivitas tektonik, yaitu 4. Banjir

pergeseran lempeng-lempeng Banjir merupakan peristiwa

tektonik secara mendadak yang meluapnya air dari sungai sehingga

mempunyai kekuatan dari yang menggenangi wilayah daratan yang

sangat kecil hingga yang sangat normalnya kering. Banjir umumnya

besar. Gempa bumi ini banyak terjadi ketika volume air pada sungai

menimbulkan kerusakan atau melebihi daya tampung sungai

bencana alam di bumi, getaran tersebut.


Berdasarkan penyebabnya, membawa material tanah yang halus

banjir dapat dikategorikan dalam akan mampu menyeret material yang

empat kategori yaitu : lebih berat sehingga daya rusaknya

a. Banjir yang disebabkan oleh akan lebih tinggi. Banjir mampu

hujan lebat yang melebihi merusak pondasi bangunan, pondasi

kapasitas penyaluran sistem jembatan dan lainnya yang dilewati

pengaliran air yang terdiri dari sehingga menyebabkan kerusakan

sistem sungai alamiah dan parah pada bangunan tersebut

sistem darinase buatan bahkan mampu merobohkan bangunan

manusia. dan mampu menghanyutkannya.

b. Banjir yang disebabkan

meningkatnya muka air sungai

sebagai akibat pasang laut Video 4

maupun meningginya gelombang

laut akibat badai.

c. Banjir yang disebabkan oleh

kegagalan bangunan air buatan 5. Tsunami

manusia seperti bendungan, Tsunami berasal dari bahsa

bendung, tanggul, dan bangunan Jepang, tsu berarti pelabuhan,

pengendalian banjir. nami berarti gelombang sehingga

d. Banjir akibat kegagalan secara umum diartikan sebagai

bendungan alam atau pasang laut yang besar di pelabuhan.

penyumbatan aliran sungai Ada beberapa penyebab

akibat runtuhnya/longsornya terjadinya tsunami :

tebing sungai. Gempa bumi yang diikuti

Pada umunya banjir yang berupa dengan dislokasi/perpindahan

genangan maupun banjir bandang masa tanah/batuan yang

bersifat merusak. Aliran arus air sangat besar di bawah air

yang cepat dan bergolak dapat (laut/danau).

mengakibatkan korban jiwa karena Tanah longsor di bawah tubuh

aliran air yang sangat deras dan air/laut.

besar dapat membuat orang hanyut Letusan gunung api di bawah

atau tenggelam. Aliran air yang laut dan gunung api pulau.
Besar kecilnya gelombang c. Periode waktu gelombang

tsunami sangat ditentukan oleh tsunami yang berkekuatan

karakteristik gempa bumi yang tinggi hanya berperiode durasi

memicunya. Besar kecilnya tsunami gelombang sekitar 10-60

yang terjadi di samping tergantung menit,s edangkan gelombang

pada bentuk morfologis pantai juga pasang bisa berlangsung lebih

dipengaruhi oleh karaktersitik lama 12-24 jam.

sumber gangguan implusif yang d. Cepat rambat gelombang

ditimbulkannya. Karakteristik tsunami sangat tergantung pada

gelombang tsunami meliputi energi, kedalaman laut, bila kedalaman

magnitudo, kedalaman pusat gempa, laut berkurang setengahnya,

mekanisme fokus dan luas rupture maka kecepatan berkurang tiga

area. perempatnya.

Beberapa karakteristik tsunami,

antara lain :

a. Tinggi gelombang tsunami di


Video 5
tengah lautan mencapai lebih

kuang 5 meter. Serentak

sampai pantai tinggi gelombang

ini dapat mencapai 30 meter. 6. Badai tropis

b. Panjang gelombang tsunami (50- Badai tropis terbentuk diatas

200 km) jauh lebih besar samudera yang umunya bersuhu

daripada gelombang pasang laut permukaan hangat atau lebih dari

(50-150 m). Panjang gelombang 26,5o C. Syarat utama utnuk dapat

tsunami ditentukan oleh tumbuh dan berkembang siklon

kekuatan gempa, sebagai tropis adalah kelembaban udara yang

contoh gempa bumi tsunami tinggi karena banyaknya kandungan

dengan kekuatan megnitude 7-9 uap air. Syarat tersebut dapat

panjang gelombang tsunami dipenuhi oleh daerah perairan

berkisar 20-50 km dengan (lautan) di zona tropis dan subtropis

tinggi gelombang 2 m dari yang temperaturnya dapat mencapai

permukaan laut. >260o C.


Karakteristik badai tropis km/jam hingga lebih dari

antara lain : 400km/jam.

a. Sebagai angin yang merusak. Ciri-ciri datangnya tornado :

b. Meningkatkan jumlah curah a. Langit terlihat hitam atau

hujan dan intensitas hujan. mendung.

c. Menimbulkan gelombang b. Terjadi hujan es di sekitar

badai di pantai. daerah (biasanya durasi selama

d. Rata-rata durasi badai tropis 20-25menit).

6 hari, tetapi dapat terjadi < c. Setelah terjadi badai hujan

24 jam namun ada pula yang maka suasana akan tenang

durasinya sampai 3 minggu. namun langit semakin hitam

e. Dalam citra satelit tampak gelap.

sebagai kumpulan awan d. Awan bergerak cepat sehingga

melingkar dengan radius mengitari daerah kita.

hingga 300 km. e. Kemunculan tornado bisa

Dampak siklon tropis bisa berupa didengar. Awalnya suaranya

angin kencang, hujan deras selama seperti air terjun, namun lama-

berjam-jam hingga berhari-hari, lama berubah menjadi seperti

banjir, gelombang tinggi dan suara jet yang sangat keras.

gelombang badai. Perubahan lapisan udara

merupakan pemicu lahirnya tornado

dalam hal ini jika lapisan udara dingin


Video 6 berada diatas lapisan udara panas,

udara panas naik dengan kecepatan

300-an km/jam, udara yang

menyusup dari sisi inilah yang

7. Tornado mengakibatkan angin berputar

Tornado merupakan pusaran sehingga membentuk tornado, dan

udara yang bergerak cepat dan bila sudah sempurna maka sebuah

berbentuk corong spiral. Tornado tornado bisa memiliki kecepatan

umunya berkaitan erat dengan hingga 400 km/jam serta lebar

pertumbuhan awan badai. Kecepatan cerobong antara 15-365 meter.

tornado berkisar mulai dari 72


Proses terjadinya badai tornado
Sebaran Daerah Rawan
yaitu : udara panas yang terus Bencana Alam di Indonesia
menerus menghantam bumi akan
Wilayah rawan bencana (hazard
menyebabkan suhu tanah meningkat.
region) adalah suatu kawasan di
Dan ketika suhu panas meningkat,
permukaan bumi yang rawan bencana
udara panas dan lembab yang ada di
alam akibat proses alam maupun non-
udara akan mulai naik dan semakin
alami. Kerawanan bencana (hazard
naik. Ketika udara panas, udara
vulnerability) adalah tingkat
lembab dan dingin memenuhi udara
kemungkinan suatu objek bencana
kering, dan terangkat ke atas,
untuk mengalami gangguan akibat
kemudian akan amsuk ke lapisan
bencana alam.
udara atas. Pada fase inis ebuah
Upaya untuk menanggulangi
awan petir mulai tercipta.
bencana alam ialah mengidentifikasi
Peregrakan udara ke atas terjadi
wilayah rawan bencana alam dengan
sangat cepat dan adanya angin dari
cara memetakan wilayah rawan bencana
sisi samping menyebabkan arah yang
dan risiko bencana.
berebda dan membentuk sebuah
Prinsip dasar pemetaan wilayah
pusaran. Sebuah kerucut hasil
rawan bencana alam antara lain :
putaran udara yang berpilin tersebut
Menganalisis jenis dan sebaran
mulai terbentuk dan terlihat dari
wilayah rawan bencana.
awan ke permukaan tanah.
Mengkaji sejarah atau peristiwa

bencana alam yang pernah

Video 7 terjadi sebelumnya disuatu

wilayah.

Menentukan zona dan tingkat

bahaya bencana.

Memperkirakan risiko kerusakan

akibat bencana alam.

B. Fungsi Pemetaan Wilayah Rawan

Bencana Alam

Fungsi pemetaan wilayah rawan

bencana antara lain sebagai berikut :


a. Menentukan rencana tindak lanjut

atas wilayah yang berpotensi tinggi 2. Gunung meletus

terkena bencana alam. Rencana tindak Jumlah gunung api atau gunung

lanjut dapat dilakukan : berapi di Indonesia yang masih akyif

b. Melakukan perencanaan tata ruang 129 buah yang tersebar di wilayah

wilayah sesuai karakteristik wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

masing-masing. Maluku, Sulawesi, dan Papua.

Beberapa daerah sebaran bencana Persebaran gunung berapi di

alam di indonesia yaitu : Indonesia dapat dilihat pada gambar di

1. Gempa bumi bawah ini :

Indonesia merupakan daerah rawan

gempa bumi karena dilalui oleh jalur

pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu :

lempeng Indo-Australia, lmepeng

Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak

relatif ke arah utara dan menyusup ke


Sumber :
dalam lempeng Eurasia, sementara

lempeng Pasifik bergerak relatif ke


3. Tanah longsor
arah barat.
Melalui citra satelit, diketahui
Jalur pertemuan lempeng berada di
bahwa wilayah rawan bencana tanah
laut sehingga apabila terjadi gempa
longsor terdapat di bagian selatan
bumi besar dengan kedalaman dangkal.
Jawa. Jawa Barat dan Banten bagian

selatan merupakan wilayah lain di Pulau

Jawa. Longsor di Jawa Barat dan

Banten ini dipengaruhi oleh kondisi

fisik wilayahnya (topografi). Daerah

dengan topografi kasar berpotensi

longsor lebih besar daripada daerah

bertopografi datar. Hal ini disebabkan

Gambar 1. Persebaran daerah rawan gempa bumi oleh kondisi tanah atau lahan yang

miring (curam) akan lebih mudah


terkena erosi dan tanah longsor disebut intrusi. Perhatikan gambar

daripada kondisi tanah atau lahan yang berikut :

datar.

4. Banjir

5. Tsunami

Gambar 10. Penampang Gunungapi

Bentuk intrusi magma menurut


Erupsi dibedakan menjadi dua, yaitu
gambar di atas yaitu :
intrusi dan ekstrusi.
a. Pluton adalah sebutan umum bagi
1. Intrusi magma : penerobosan magma
seluruh batuan beku yang
yang tidak sampai ke permukaan
terbentuk di bawah permukaan
bumi. Pada peristiwa ini, magma
bumi.
hanya memotong atau menyisip di
b. Batolit (Batholith) adalah batuan
lapisan litosfer. Peristiwa intrusi
beku yang terbentuk akibat
magma disebut juga plutonisme.
pembekuan dapur magma,
Walau tidak sampai ke permukaan
terlatak pada lapisan yang dalam.
bumi, penerobosan magma ini

menghasilkan batuan beku yang

c. Lakolit (Laccolith) adalah dapur magma yang terletak pada kedalaman yang

dangkal, berbentuk seperti lensa cembung.

d. Sill adalah batuan beku yang menyusup diantara lapisan batuan sedimen.

e. Gang atau korok (Dike) adalah batuan beku hasil intrusi magma yang memotong

lapisan batuan dengan arah tegak atau miring, berbentuk pipih atau lebar.

f. Kerucut gunungapi (Volcanic Cones) adalah bagian fisik gunungapi yang menjadi

tempat erupsi magma ke permukaaan bumi.

2. Ekstrusi magma adalah gerakan magma yang dapat mencapai permukaan bumi

melalui terusan kepundan maupun celah celah retakan. Erupsi berdasarkan

bentuk lubang keluarnya magma dibedakan menjadi 3 yaitu;


a. Erupsi linier yaitu magma keluar ke permukaan bumi melalui retakan

memanjang sehingga terbentuk deretan gunung api.

b. Erupsi areal, yaitu erupsi yang terjadi karena magma terletak sengat dekat

dengan permukaan bumi, sehingga ketika permukaan bumi terbakar, magma

meleleh keluar ke permukaan bumi.

c. Erupsi sentral, yatu erupsi yang terjadi karena magma keluar melalui lubang

dan membentuk gunung gunung yang letaknya terpisah.

Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunungapi,

yaitu:

1. Gunungapi perisai

Gunung api ini terjadi karena magma yang

keluar sangat encer. Magma yang encer ini

akan mengalir ke segala arah sehingga

membentuk lereng sangat landai. Hal ini

berarti gunung ini tidak menjulang tinggi

tetapi melebar. Contohnya: Gunung Maona

Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.


Gambar 11. Gunung Maona Loa, Hawaii,
http://3.bp.blogspot.com

2. Gunungapi Maar

Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang dikeluarkan

relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Gunungapi ini

biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat (efflata). Di bekas

kawahnya seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air dan menjadi

sebuah danau.
Gb 12. Danau Klakah, Lamongan, Jatim
hasil erupsi gunungapi tipe Maar

3. Gunungapi Strato

Gunungapi ini terjadi akibat erupsi

campuran antara eksplosif dan efusif

yang bergantian secara terus menerus.

Hal ini menyebabkan lerengnya

berlapis-lapis dan terdiri dari

bermacam-macam batuan. Gunung api

inilah yang paling banyak ditemukan di


Gambar 13. Gunung Kelud, merupakan Gunungapi
dunia termasuk di Indonesia. Misalnya
tipe strato http://4.bp.blogspot.com
gunung Merapi, Semeru, dan Kelud.

Tipe- tipe Letusan

1. Letusan Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga

mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair inimenghasilkan

bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan

Kilauea di Hawaii.

2. Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan

interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di

Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit. Jadi, setiap 12 menit

terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung

api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
Gambar : Tipe Hawaii
Gambar : Tipe Stromboli

Gambar : Tipe Merapi


Gambar : Tipe Vulkano

Gambar 14. Tipe-tipe letusan gunungapi

3. Letusan Tipe Vulkano

Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta

bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan

erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di

Italia, serta GunungSemeru di Jawa Timur.

4. Letusan Tipe Merapi

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah.

Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan

sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya

terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau

gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut

wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di

sekitarnya.

Gambar : Tipe Perret atau Plinian Gambar : Tipe Pelee


Gambar : Tipe Sint Vincent

Gambar 15. Tipe-tipe letusan gunungapi

5. Letusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang

dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe

ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding

kawah melorot. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St.

Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.

6. Letusan Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung

api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi

bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut

meletus.

7. Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan

ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas

yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919

dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.

Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi

letusan gunungapi. Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung api adalah :

1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik

jadi panas)

2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.

3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat


4. Terdengar suara gemuruh dari dalam gunung api

5. Sering terjadi gempa kecil

6. Keluarnya bahan gas yang semakin hebat

7. Sumber air di sekitar gunung api banyak yang mengering

Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau

sedang dalam fase istirahat. Gejalanya antara lain :

1. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit karena banyak

mengandung belerang, seperti mata air di Dieng (Jawa Tengah) dan di Ciater (Jawa

Barat).

Gambar 16. mata air panas di Kawah Dieng


http://nusantara.asia.com 2.

2. Ditemukannya gas gunung api berupa :

Uap air (fumarol), merupakan sumber gas uap air yang dijumpai pada gunungapi

yang masih aktif.

Gas belerang (sulfatar), merupakan sumber gas belerang yang banyak dijumpai

pada gunungapi yang masih aktif.

Gas karbondioksida (mofet), merupakan gas asam arang yang banyak dijumpai

pada gunungap yang meletus.

3. Adanya semburan air panas (geyser) yang keluar dari rekahan batuan seperti di

Cisolok Sukabumi (Jawa Barat)

Video 4
Seisme Pergerakan permukaan bumi.

Permukaan bumi terdiri dari

Permukaan bumi tempat kita tinggal lempengan (seperti lempengan gabus

tidak selalu diam, bergerak selalu. di atas air). Lempengan tersebut

Pergerakan ini menimbulkan energi pada selalu bergerak. Bila terjadi tumbukan

kulit (permukaan bumi). Energi yang (tabrakan) antara lempeng bumi maka

dilepaskan dapat mengakibatkan getaran terjadilah gempa.

yang dapat mengguncang permukaan bumi. Meletusnya gunung api. Gunung api

Peristiwa inilah yang disebut gempa bumi. aktif, yang akan m eletus akan

Gempa dapat disebabkan oleh: menimbulkan gertaran pada

Pergerakan patahan. Pergerakan tanahtanah disekelilingnya. Getaran

permukaan bumi bisa menimbulkan tersebut dapat mengakibatkan gempa.

retakan yang disebut patahan. Ketika

patahan tersebut bergerak (patah)

maka terjadilah gempa.

Gambar 17. Peta Rawan Gempa

Hampir di seluruh Indonesia rawan akan gempa, lalu dimana kamu tinggal? Apa yang

akan kamu lakukan jika terjadi gempa? Dan Bagaimana pengaruh gempa dan kerusakan

apa yang diakibatkan dari gempa?Berikut kita akan mempelajari tentang gempa dan

pengaruhnya terhadap kehidupan.


Jenis-jenis Gempa

Gempa

Tektonik Vulkanik Runtuhan

Gambar 18. Jenis-jenis Gempa

Gempa Tektonik

Secara sederhana penjelasannya adalah gempa ini terjadi karena bergeraknya

lempeng-lempeng atau kerak bumi. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa

jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran

akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Karena gesekan antar lempengan ini

menyebabkan terjadi gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini.

Proses Terjadinya Gempa Tektonik

Perhatikan Video berikut :

Video 5

Dari video dapat dijelaskan dengan gambar juga sebagai berikut :


Gambar 19. Proses Gempa Tektonik

Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang

disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat

terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat

dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan

meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-

getaran gempa vulkanik.

Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah di daerah

tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur. Pada umumnya di

pegunungan kapur terdapat gua yang disebabkan oleh korosi. Jika gua atau lubang

tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Namun, bahaya yang ditimbulkan gempa

bumi ini relatif kecil.


Gempa Berdasarkan
Kedalamannya

Dangkal Menengah Dalam


(0-70 KM) (70-300 KM) (300-700 KM)

Gambar 20. Klasifikasi Gempa berdasarkan kedalamannya

Secara umum, istilah pusat gempa dalam

(deep-focus earthquakes) dipakai untuk

gempa bumi yang pusatnya lebih dari 70 Video 9

km. Semua gempa bumi yang kedalamannya

lebih dari 70 km sering terjadi dalam

mantel bumi, tidak hanya dalam kerakbumi

saja. Ingat kerak bumi memiliki kedalaman

hanya sekitar 60 Km saja.

Gempa Berdasarkan Bentuk Episentrumnya

Gempa linear memiliki episentrum Gempa sentral memiliki


berbentuk garis episentrum berbentuk titik

Gambar 21. Klasifikasi Gempa Berdasarkan bentuk episentrumnya


Gempa Berdasarkan
jarak episentrumnya

Gempa setempat/lokal Gempa jauh memiliki jarak Gempa sangat jauh


memilik i jarak episentrum episentrum sekitar 10.000 memiliki jarak episentrum
kurang dari 10.000 km km sekitar 10.000 km

Gambar 22. Klasifikasi Gempa Berdasarkan Jarak episentrumnya

Gempa Berdasarkan
Letak episentrumnya

Gempa laut memiliki letak


episentrum di dasar laut atau Gempa laut memiliki letak
permukaan laut episentrum di daratan

Gambar 23. Klasifikasi Gempa Berdasarkan Letak episentrumnya

8.0 and
7.0-7.9 greater
6.0-6.9 gempa
gempa mayor
5.0-5.9
gempa kuat
4.0-4.9
gempa sedang
3.0-3.9
gempa ringan
0.0-3.0 :
gempa minor
micro Klasifikasi besarnya kekuatan gempa

Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M),


USGS gempa bumi dapat dibedakan atas :
Zonasi Gempa Dunia Zonasi Gempa Indonesia

Berdasarkan sejarah kekuatan sumber

gempa, aktifitas gempa bumi di Indonesia

bisa dibagi dalam 6 daerah aktifitas :

Daerah sangat aktif, magnitude lebih dari

8 mungkin terjadi di daerah ini yaitu di

Halmahera, pantai utara Irian.

1. Daerah aktif, magnitude 8 mungkin


Gambar 24. Zonasi Gempa Dunia
terjadi dan magnitude 7 sering

Zona gempa dunia terbagi atas dua terjadi yaitu di lepas pantai barat

jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Sumatra, kepulauan Sunda dan

Jalur Mediteranian. Jalur Circum Pasifik Sulawesi tengah.

adalah jalur wilayah dimana banyak 2. Daerah Lipatan dengan atau tanpa

terjadi gempa-gempa dalam dan juga retakan, magnitude kurang dari tujuh

gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur bisa terjadi yaitu di Sumatra,

ini terbentang mulai dari Sulawesi, kepulauan Sunda, Sulawesi tengah.

Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai. 3. Daerah lipatan dengan atau tanpa

Jalur Mediteranian adalah jalur wilayah retakan, magnitude kurang dari 7

dimana banyak terjadi gempa-gempa mungkin terjadi, yaitu di pantai barat

besar yang membentang dari benua Sumatra, jawa bagian utara dan

Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India, Kalimantan bagian timur.

Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.

DAMPAK GEMPA
4. Daerah gempa kecil, magnitude Ground motion, yakni goncangan yang
kurang dari 5 jarang terjadi, yaitu di menyebabkan struktur bangunan
daerah pantai timur Sumatra, rusak.
Kalimantan tengah Liquefaction, yakni perubahan
5. Daerah stabil, tak ada catatan stabilitas tanah menjadi massa yang
sejarah gempa, yaitu daerah pantai lebih encer.
selatan Irian, Kalimantan bagian Landslides, yakni gempa memicu
barat. terjadinya gerakan tanah (longsor).
Kebakaran yang terjadi akibat

rusaknya sistem listrik dan gas.

Tsunami yakni gelombang impulsif

yang ditimbulkan oleh adanya

perubahan formasi batuan sesaat

akibat gempa pada dasar lautan.

Tsunami adalah gelombang besar disertai perpindahan badan air yang

disebabkan oleh gangguan dari dasar laut secara tiba-tiba. Tsunami dapat merambat

ke segala arah baik vertikal maupun horisontal yang dapat mengenai daratan.

Video 6

Tenaga yang dikandung dalam tsunami dapat merubah ketinggian dan kelajuannya air

yang dapat mengancam kehidupan dan lingkungan .

Anda pernah menyaksikan peristiwa Tsunami di Aceh dan Pangandaran Jawa

Barat? Tsunami merupakan gelombang laut, dimana air laut naik ke daratan. Proses

terjadinya tsunami, karena adanya tumbukan lempeng di dasar samudra. Dari

tumbukan lempeng tersebut ada bagian yang naik atau turun, maka air di dasar

samudra mengalami goncang yang berpengaruh terhadap arus laut. Gelombang laut

bergerak secara cepat dan naik dengan gelombang cukup tinggi, sehingga arus

permukaan air laut bergerak masuk ke daratan. Kecepatan gelombang ini tergantung

pada kedalaman dasar laut dan gaya gravitasi bumi. Ketika tsunami bergerak cepat

melintasi samudera, gelombangnya tetap rendah. Tetapi ketika mencapai pantai,

gelombang tersebut naik sehingga membentuk dinding air raksasa. Gelombang

bergerak cepat menuju daratan, merusak segala sesuatu yang dilaluinya. Tinggi

gelombang tsunami bisa mencapai 30 meter.


Dampak dari gempa ini yang menyebabkan terjadinya gelombang yang meluluh-

lantahkan wilayah Aceh akhir bulan Desember 2004 yang menelan korban jiwa lebih

dari 200.000 orang. Pada pertengahan tahun 2006, tsunami terjadi di wilayah pantai

selatan Pulau jawa, seperti; Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat Cilacap,

Yogyakarta, meski tidak sebesar kejadian di Aceh. Gambar berikut merupakan proses

kejadian tsunami di Aceh.

Gambar 25. Proses terjadinya tsunami di Aceh tahun 2004

Jalur gempa sebagian besar di sepanjang pantai Samudera Pasifik disebut

Sabuk Pasifik, karena seluruh gempa bumi yang terjadi di dunia 80% terjadi di sabuk

Pasifik, seperti gempa di Chili (1960), Peru (1970), Guatemala (1976), San Fransisco

(1906), Alaska (1964), Tokyo (1923), Taiwan (1963), Filipina (1976), Irian Jaya

(1971), Nabire(2004) dan sebagainya. Gempa pada jalur selatan sabuk pasifik juga

ada sabuk Hindia yang berasal dari Samudra Hindia, sehingga nampak gempa yang

terjadi seperti di Irian, Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara. Kedua sabuk ini sampai

sekarang terus berlangsung intensif.

Peristiwa yang dapat mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :

1. Gempa Tektonik

Secara umum gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami adalah gempa bumi

tektonik yang terjadi bawah di laut yang mempunyai karakteristik sebagai

berikut :

Sumber gempabumi berada di laut

Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km


Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR

Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)

Perhatikan video berikut !

Video 10

Gempa bumi di dasar laut diakibatkan adanya pergerakan lempeng bumi

secara vertikal dan horisontal. Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat

mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba dan menimbulkan

gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.

Gambar 26. Proses terjadinya tsunami

Gelombang tersebut mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, dan

ketika air sampai di permukaan laut dan pantai menjadi gelombang besar yang
mengakibatkan terjadinya Tsunami . Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah

subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

2. Letusan Gunung Api tenang akan bergerak cepat dan bisa

Letusan gunung api yang berada di dasar sampai ke tepi pantai, bahkan

laut maupun di tengah berpotensi menggenangi daratan akibat air

menimbulkan tsunami. Pada dasarnya, meluap dari lautan.

gunung api meletus disebabkan oleh

adanya tenaga endogen bumi yaitu

gerakan antar lempeng bumi yang saling

bertumbukan akan mengakibatkan patahan

atau sesar. Gerakan lempeng akan

memberikan tekanan terhadap gunung api

dalam kondisi aktif yang berada di dasar

maupun tengah laut. Tekanan tersebut

akan meningkatkan aktivitas gunung api

dan mengakibatkan gunung tersebut

meletus. Dengan adanya letusan akan

timbul tsunami dengan gelombang besar


Sumber: http://generasi
yang bergerak kearah vertikal maupun
hijau.com/pengetahuan/proses-
horizontal sehingga air laut yang semula terjadinya-tsunami
Gambar 27. Terjadinya tsunami akibat
letusan gunungapi

3. Tanah longsor ( Land Slide )

Land Slide/tanah longsor yang terjadi di dasar laut dengan volume tanah yang

longsor atau runtuh besar dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Akibatnya,

dasar laut akan bergerak naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air

laut yang berada di atasnya terganggu. Longsor bawah laut terjadi akibat adanya

tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua. Proses tersebut akan

mengakibatkan longsoran dan terbentuk palung laut dan pegunungan di bawah laut.

Longsoran yang terjadi dengan volume tanah yang besar akan menimbulkan

tsunami. Berikut proses adanya tsunami akibat longsor tanah di bawah laut.
Kondisi lempeng sebelum terjadi
tumbukan

Terjadi tumbukan lempeng antara


lempeng samudera dan benua

Terjadi longsoran yang bergerak


ke bawah laut dan menghasilkan
gelombang ke atas

Longsoran berada di bwah laut


dan terjadi gelombang laut yang
besar dan air laut bergerak
secara horisontal ke kanan dan
kiri yang berpotensi tsunami

Gambar 28. Ilustrasi tsunami akibat tanah longsor

4. Adanya hantaman meteor ke laut

Benda kosmos atau meteor yang jatuh ke lautan dengan ukuran meteor yang

cukup besar, dapat terjadi tsunami, bahkan bisa menjadi mega tsunami (besar)

dengan tinggi mencapai ratusan meter yang dapat mengancam lingkungan dan

kehidupan manusia.

Gambar di samping menunjukkan

terjadinya bencana tsunami yang

disebabkan oleh hantaman benda lagit

yaitu meteor yang jatuh ke laut

dengan kekuatan yang sangat besar.


Gambar 29. Tsunami akibat meteor
5. Adanya ledakan yang terjadi di bawah laut

Contoh : pengujian bom nuklir yang di lakukan di laut. Hal ini akan mengakibatkan

potensi tsunami karena ledakan bom nuklir akan menghasilkan gelombang yang

sangat besar dan air bergerak secara horisontal, mungkin bisa sampai ke daratan.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6178740
Gambar 301. Tsunami akibat ledakan di bawah laut

Dampak Tsunami :

mengakibatkan banjir dan gelombang pasang

terjadi Kerusakan pada berbagai bentuk infrastruktur

menimbulkan Pencemaran pada daerah yang terkena tsunami

terjadi krisis air besih pada daerah yang terkena tsunami

menimbulkan korban jiwa dan ancaman kemanusiaan

Mewabahnya virus dan bakteri penyakit

Gambar 31. Akibat Tsunami


Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari

luar bumi dan bersifat merusak berupa air,

gletser maupun sinar matahari. Pengrusakan

bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan (erosi) dan

pengendapan. maka ini akan dibahas satu persatu.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga

eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsur unsur dari

daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat

dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub

tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja. Menurut proses terjadinya

pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:

pelapukan fisik atau mekanik

pelapukan organis

pelapukan kimiawi

Penjelasan ketiga jenis tersebut pada siang hari dapat mencapai 50

adalah: Celcius. Pada siang hari bersuhu

1. Pelapukan fisik dan mekanik. tinggi atau panas. Batuan menjadi

Pada proses ini batuan akan mengembang, pada malam hari saat

mengalami perubahan fisik baik udara menjadi dingin, batuan

bentuk maupun ukuranya. Batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi

yang besar menjadi kecil dan yang secara terus menerus dapat

kecil menjadi halus. Pelapukan ini di mengakibatkan batuan pecah atau

sebut juga pelapukan mekanik retak-retak.

sebab prosesnya berlangsung

secara mekanik.

Penyebab terjadinya pelapukan

mekanik yaitu adanya perbedaan

temperatur yang tinggi. Peristiwa

ini terutama terjadi di daerah yang

beriklim kontinental atau beriklim Gambar 32. Proses pelapukan mekanik

Gurun di daerah gurun temperatur

2. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia,

binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.

Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh

binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat

mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh

tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat

kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan

menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman

mudah diserap oleh akar.

3. Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya

berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan

kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi.

Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah

melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat

menimbulkan gejala karst.

Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini

karena di Indonasia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan

terjadinya pelapukan kimiawi. Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di

daerah karst diantaranya:

a. Dolina

Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena

erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua

bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.

b. Gua dan sungai di dalam Tanah

Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan

semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh

larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai

di dalam tanah.

c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.

Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.

d. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua.


e. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan,

jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.

Gambar 33. Stalaktit yang di atas dan stalakmit yang di bawah.

Kalian mungkin berpikir bahwa jurang dan juga sungai yang berkelok kelok telah

terjadi sejak awal padahal jurang tejadi karena adanya proses pengikisan,

sedangkan sungai yang berkelok kelok selain disebabkan karena pengikisan, juga

merupakan hasil pengendapan oleh tenaga air.

2. Bentangan alam akibat pengikisan.

Air yang mengalir menimbulkan

gesekan terhadap tanah dan

batuan yang di laluinya. Gesekan

akan semakin besar jika kecepatan

dan jumlah air semakin besar.

Kecepatan air juga akan semakin

besar jika gradien (kemiringan)

Lahan juga besar.


Gambar 34. Erosi akibat aliran sungai

Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan

antara benda benda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan di bawahnya

dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi

secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai,

aliran deras dan air terjun.


a. Lembah

Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi

pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai

atau sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi

di tepi sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah samping

atau erosi ke samping. Hasil erosi vertical, sungai semakin lama semakin dalam,

sedang erosi ke samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertical

membentuk huruf v. Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta Grand di

Amerika Serikat.

b. Jurang

Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit. Bentang

alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi

pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri sungai tidak

mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus berlangsung. Oleh

karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke

samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring atau cenderung vertical dan

dasar sungai dalam.bahan yang resisten adalah batuan yang keras dan tidak

mudah terkikis air.

c. Pengikisan (erosi) oleh air laut

Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut

yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai. Bentang alam

yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing terjal), notch

(takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang terpotong

gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang melemahkan

batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di pantai.

Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang semakin

dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus menerus

mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut playform.

a. Erosi oleh es/gletser

Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser

(lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang

memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser

yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal.


Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord,

yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.

b. Erosi oleh angin

Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang

beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya

maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya, Tanah

Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.

L LATIHAN

Amatilah daerah di sekitar anda! Selanjutnya sebutkan jenis jenis erosi

beserta bentang alamnya yang terjadi akibat proses erosi tersebut!

Laporkan hasil tugas kepada guru anda!

3. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)

Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan

oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua

batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan

menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat

lain akan berbeda. Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses

pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.

a. Pengendapan oleh air

Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil

pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam dan

delta.

1) Meander

Meander merupakan sungai yang

Video 7 berkelok - kelok yang terbentuk karena

adanya pengendapan. Proses berkelok-

keloknya sungai dimulai dari sungai


bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk

juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute

yang paling mudah dilewati.

Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada bagian

tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan membentuk

meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian dalam

maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi

pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi

pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan

membentuk meander.

Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana

pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses

pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan

sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk

oxbow lake.

2) Dataran banjir dan tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya

terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,

bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai.

Gambar 35. Dataran Banjir

Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material

yang tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai

lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu

disebut tanggul alam.


b. Pengendapan oleh Air Laut

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan

oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan

oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.

c. Pengendapan oleh angin

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam

hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk

pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila

terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin

mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara bertahap sehingga

terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

Dampak Perubahan Litosfer Terhadap Kehidupan

Perubahan litosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang mengarah

kepada kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai degradasi.Degradasi di

sini artinya penurunan kwalitas maupun perusakan lahan. Penebangan hutan yang

semena - mena penyebab utama degradasi lahan. Selain itu tidak terkendali dan tidak

terencananya penebangan hutan secara baik merupakan bahaya Ekologis yang paling

besar. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:

Erosi

Pestisida

bahan radio aktif

pupuk kimia

deterjen

sampah organic (terutama dari derah perkotaan )

wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan

penyebaran organisma yang menyebabkan infeksi,

limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.

Dampak erosi yaitu:

Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua

menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi tanah dapat


terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan yang kurang,

Kemiringan lereng, dan tata guna lahan yang kurang tepat. Pendangkalan sungai untuk

mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan bahaya banjir. Pendangkalan saluran

pengairan mengakibatkan naiknya, mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat

aliran irigasi. Kerusakan sumber daya air selain banjir dan erosi adalah kekeringan

dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan

sumber daya tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini

karena sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai peranan yang sangat penting

Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan berjangkar

dan tempat air tanah tersimpan. Perhatikan video berikut ini:

Video 8

Masalah tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini menonjol di

Daerah Aliran Sungai DAS, yang diorientasikan kepada segi- segi pemgawetan tanah

dan air dengan titik berat kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat harus

dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat. Dampak degradasi lahan terhadap

lingkungan Degradasi lahan dapat terjadi di lingkungan kota maupun pedesaan.

2. Perhatikan gambar dibawah ini ! Sebutkan kenampakan yang ditunjukkan oleh huruf

a dan b ! Jelaskan proses pembentukan kedua kenampakan tersebut.

3. Amati kedua video berikut. Setelah kalian mengamati kedua video tersebut,

analisislah :

a. Perbedaan fenomena gempa yang terjadi !

b. Mengapa gempa yang terjadi dalam video kedua berpotensi tsunami, sedangkan

pada video pertama tidak ?


Batuan beku : Jenis batuan yang terbentuk dari magma yang

mendingin dan (plutonik) maupun di atas permukaan

sebagai batuan Ekstrusif (vulkanik).

Batuan sedimen : batuan yang terbentuk karena hasil pengendapan atau

sedimentasi

Dapur magma : ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang

berada di bawah permukaan kerak bumi

Deformasi sesar : terpisahnya sesar akibat pergerakan lempeng yang

saling berlawanan arah

Energi-energi : sekumpulan energi bertekanan tinggi yang diakibatkan

stress oleh pergerakan lempeng

Episentrum : pusat terjadinya gempa

Fosil : berasal dari bahasa Latin, fossa yang berarti

"menggali keluar dari dalam tanah adalah sisa-sisa

atau bekas- bekas makhluk hidup yang menjadi batu

atau mineral

Gaya konveksi : tenaga penggerak lempeng bumi sebagai akibat

keberadaanlempeng tersebut di atas astenosfer

Gelombang impulsif : perubahan kecepatan gerak gelombang secara tiba-

tiba akibat adanya gangguan dari dasar laut (misal

gempa atau longsoran bawah laut)

Kepundan : sebagai batuan intrusif dan atau rekahan dalam kerak

bumi tempat keluarnya cairan magma

Lempeng benua : kesatuan kerak bumi dan litosfer yang membentuk

benua
Lempeng : kesatuan kerak bumi dan litosfer yang membentuk

samudera

Lereng : bentuk permukaan bumi yang memiliki kemiringan

tertentu

Letusan efusif : peristiwa keluarnya magma tanpa ledakan namun

berupa lelehan melalui rekahan

Letusan eksplosif : peristiwa keluarnya magma disertai ledakan hebat

Magma : batu-batuan cair yang terletak di dalam kantung

magma di bawah permukaan bumi

Magnitude : derajad kekuatan gempa


DAFTAR PUSTAKA

http://nasional.kompas,com, edisi 8 februari 2012

http://www.antaranews.com

Nugroho, Eko Sapto dkk.2013.Geografi X.Surakarta:CV.Mediatama

http://www.youtube.com/watch

Anda mungkin juga menyukai