Anda di halaman 1dari 29

Natural disaster

Dr. Dewi Rahayu


Pengertian & kelompok bencana
• Berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun tentang Penanggulangan Bencana, bencana
merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
• Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
• Bencana nonalam merupakan bencana yang diakibatkan oleh fenomena nonalam antara lain
berupa kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi dan epidemi atau wabah penyakit.
• Bencana sosial merupakan bencana yang diakibatkan oleh interaksi antarmanusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau konflik antarkomunitas masyarakat dan terorisme

DR./natural_dist 2
Mengklasifikasi jenis-jenis bencana alam
Bencana alam yang disebabkan oleh dinamika Hidrosfer
Bencana alam yang disebabkan oleh
dinamika Litosfer • Banjir: Fenomena banjir: merupakan peristiwa meluapnya air dari sungai
sehingga menggenangi wilayah daratan yang normalnya kering. Banjir
• Letusan gunung api: merupakan umumnya terjadi ketika volume air pada sungai melebihi daya tampung sungai
proses keluarnya magma yang tersebut.
berada di perut bumi ke
permukaan bumi berupa material • Tsunami Fenomena: tsunami merupakan gelombang pasang yang terjadi akibat
padat berupa bom, lavili dan debu akibat aktivitas tektonik dan letusan gunung api yang terdapat di dasar laut
vulkanik, material cair berupa Bencana alam yang disebabkan oleh dinamika Atmosfer
lahar dan material gas berupa
awan panas • Badai tropis: Dalam meteorologi dikenal istilah Badai Tropis yang merupakan
pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan
• Tanah longsor: - merupakan
angin yang terjadi pada Badai Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128
gerakan masa batuan atau tanah km/jam dengan jangkauan lebih dari Km dan berlangsung selama beberapa
menuruni lereng atau tebing. hari hingga lebih dari satu minggu. 
• Gempa bumi: - merupakan • Tornado: - adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk
getaran pada permukaan bumi hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari
yang diakibatkan oleh pergerakan dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Umumnya tornado memiliki
dan/atau interaksi lempeng kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan
tektonik serta aktivitas vulkanik menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang.

DR./natural_dist 3
Bencana Alam Geologis

Sumber : commons.wikimedia.org
DR./natural_dist 4
• Bencana alam ekstraterestrial adalah bencana Kekeringan disebabkan penurunan
alam yang disebabkan gaya atau energi dari curah hujan alami selama periode
luar bumi. Bencana ini terjadi ketika asteroid, waktu yang lama. Kekeringan
meteoroid, dan komet melintas di dekat dapat dikelompokkan berdasarkan
bumi, memasuki atmosfer bumi, dan/atau karakteristik dan dampak yang
menghantam bumi, dan oleh perubahan ditimbulkan.
kondisi antarplanet yang memengaruhi
magnetosfer bumi, ionosfer, dan termosfer.

DR./natural_dist 5
Karakteristik bencana alam
Karakteristik letusan gunung api Karakteristik tanah longsor
• Gunung berapi adalah bukaan, atau rekahan, pada permukaan atau kerak Bumi, • Tanah longsor adalah perpindahan
yang membenarkan gas, abu, dan batu cair yang panas bebas jauh di dalam bawah material pembentuk lereng berupa
permukaan bumi. Aktiviti gunung berapi membabitkan extrusion of rock yang batuan, bahan rombakan,tanah,
cenderung membentuk gunung atau ciri-ciri berbentuk gunung melalui tempo atau material campuran tersebut,
masa. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, bergerak ke bawah atau keluar
antara lain: Suhu di sekitar gunung naik. Mata air menjadi kering Sering lereng.
mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa). Tumbuhan di • Ciri-ciri tanah longsor yaitu sbb:
sekitar gunung layu Binatang di sekitar gunung bermigrasi. Munculnya retakan-retakan di
lereng yang sejajar dengan arah
Karakteristik badai tropis tebing. Biasanya terjadi setelah
• Badai tropis terbentuk di atas samudera yang umumnya bersuhu permukaan hangat hujan. Munculnya mata air baru
secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan
atau lebih dari 26,50C. Syarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya kerikil mulai berjatuhan. Jika
siklon tropis adalah kelembaban udara yang tinggi karena banyaknya kandungan musim hujan biasanya air
uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan ( lautan) di zona tropis tergenang, menjelang bencana itu,
dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 2600C.  Karakter badai tropis: airnya langsung hilang. Pintu dan
Sebagai tiupan angin yang merusak Meningkatkan jumlah curah hujan dan jendela yang sulit dibuka.
intensitas hujan Menimbulkan gelombang badai di pantai Rata-rata durasi badai Runtuhnya bagian tanah dalam
tropis 6 hari, tetapi dapat terjadi < 24 jam namun ada pula yang durasinya sampai 3 jumlah besar. Pohon/tiang listrik
minggu Dalam citra satelit tampak sebagai kumpulan awan melingkar dengan radius banyak yang miring.
hingga 300 km Dampak siklon tropis bisa berupa angin kencang, hujan deras selama Halaman/dalam rumah tiba-tiba
berjam-jam hingga berhari-hari, banjir, gelombang tinggi dan gelombang badai ambles.
DR./natural_dist 6
Karakteristik gempa bumi Karakteristik tsunami
• Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat • Tsunami berasal dari bahasa Jepang. “tsu” berarti pelabuhan, “nami”
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang berarti gelombang sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut
ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. yang besar di pelabuhan.
Karakteristik: Berlangsung dalam waktu yang sangat
singkat, Lokasi kejadian tertentu, Akibatnya dapat • Penyebab tsunami: Gempa bumi yang diikuti dengan
menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi, Belum dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah
dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang air (laut/danau). Tanah longsor di bawah tubuh air/laut Besar kecilnya
ditimbulkan dapat dikurangi gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi
yang memicunya. Besar kecilnya tsunami yang yang terjadi di samping
Karakteristik banjir tergantung pada bentuk morfologis pantai juga dipengaruhi oleh
• Banjir merupakan peristiwa meluapnya air dari sungai, shg karakteristik sumber gangguan implusif yang ditimbulkannya.
menggenangi wilayah daratan yang normalnya kering. Karakteristik gelombang tsunami meliputi energi, magnitudo, kedalaman
Umumnya terjadi ketika volume air pada sungai melebihi pusat gempa, mekanisme fokus dan luas rupture area.
daya tampung sungai tsb. Berdasarkan penyebabnya, banjir • Karakteristik Tsunami, a.l.: Tinggi gelombang tsunami di tengah lautan
dapat dikategorikan dalam empat kategori yaitu: Banjir yang mencapai lebih kurang 5 meter. Serentak sampai pantai tinggi
disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas gelombang ini dapat mencapai 30 meter. Panjang gelombang tsunami
penyaluran sistem pengaliran air yang tdd sistem sungai ( km) jauh lebih besar dari pada gelombang pasang laut ( m). Panjang
alamiah dan sistem drainase buatan manusia. Banjir yang gelombang tsunami ditentukan oleh kekuatan gempa, sebagai contoh
disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat gempabumi tsunami dengan kekuatan magnitude 7-9 panjang
pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat gelombang tsunami berkisar km dengan tinggi gelombang 2 m dari
badai. Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air permukaan laut. Periode waktu gelombang tsunami yang berkekuatan
buatan manusia seperti bendungan, bendung, tanggul dan tinggi hanya berperiode durasi gelombang sekitar menit, sedangkan
bangunan pengendalian banjir. Banjir akibat kegagalan gelombang pasang bisa berlangsung lebih lama jam. Cepat rambat
bendungan alam atau penyumbatan aliran sungai akibat gelombang tsunami sangat tergantung pada kedalaman laut, bila
runtuhnya/longsornya tebing sungai. kedalaman laut berkurang setengahnya, maka kecepatan berkurang tiga
perempatnya.
DR./natural_dist 7
Kelembagaan penanggulangan bencana alam

Badan Nasional Penanggulangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana


Bencana (BNPB) Geologi (PVMBG)
• BNPB adalah lembaga pemerintah • PVMBG merupakan salah satu unit kerja
nondepartemen yang dibentuk Badan Geologi.
berdasarkan Perpres. No.8/Tahun.. • Badan geologi sendiri merupakan salah
• Tugas BNPB adalah membantu presiden satu unit di lingkungan Kementerian
dalam mengkoordinasikan perencanaan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
dan pelaksanaan kegiatan penanganan • PVMPG berkantor pusat di Bandung dan
bencana serta melaksanakan mempunyai tugas melaksanakan
penanganan tersebut mulai dari penelitian, penyelidikan, perekayasaan
sebelum bencana, pada saat terjadi dan pelayanan di bidang vulkanologi dan
bencana, dan setelah terjadi bencana. mitigasi bencana geologi.

DR./natural_dist 8
Hubungan antara bencana alam dengan kelembagaan
penanggulangan bencana alam
• Apabila di suatu daerah terjadi kenampakan/kerusakan alam yang berhubungan
dengan geologi, maka masyarakat melalui pemerintah daerah dapat segera
menghubungi PVMBG yang berkantor pusat di Bandung untuk diteliti
keadaannya.
• Apabila terjadi bencana alam seperti meletusnya gunung Merapi, keluarnya gas
alam di Dieng, tsunami di Aceh, gempa bumi di Tasikmalaya dan Padang atau
bencana lainnya, masyarakat melalui pemerintah daerah dapat melaporkan
kejadian tersebut ke PNPB dan PVMPB.
• PNPB bertugas dalam hal melaksanakan penanganan bencana, sedangkan PVMPB
bertugas dalam hal mengatasi dam menyelidiki sebab-sebab dan akibat bencana
alam yang terjadi.

DR./natural_dist 9
Bencana alam di Indonesia
• BNPB periode 1 Januari s.d 15 April ‘21:
• Terjadi 1.125 bencana alam  banjir yg paling bamyak terjadi;
• Data menunjukkan, terdapat 476 bencana banjir, puting beliung 308 kejadian, tanah
longsor sebanyak 218, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 90, gempa bumi
17, gelombang pasang dan abrasi 15, serta kekeringan 1 kejadian;
• 4.933.946 jiwa mengungsi, 475 jiwa meninggal dunia, 60 hilang, serta 12.895 jiwa luka-
luka.
• 144.169 rumah rusak yang terdiri dari 25.965 rumah rusak berat, 28.436 rumah rusak
sedang, dan 90.218 rumah rusak ringan;
• Fasilitas yang rusak tercatat 2.765 yang terdiri dari 1.379 fasilitas pendidikan rusak, 997
fasilitas lainnya rusak, dan 389 fasilitas kesehatan rusak;
• 427 kantor rusak dan 331 jembatan rusak.
Sumber: Kompas.com 15/4/21.
Banjir bandang di Flores Timur, NTT
(5/4/21). Data BNPB >68 jiwa korban Kantor gubernur Sulawesi Barat,
meninggal. gempa bumi di Majene 15 Jan’21:
• 30 Ribu orang mengungsi, 84
orang meninggal dunia >1.000
orang mengalami luka-luka

DR./natural_dist 10
Bencana alam di regional

DR./natural_dist 11
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA

• Ada tiga tahapan penyelenggaraan


penanggulangan bencana. Ketiga tahapan itu
adalah sebagai berikut.
1. Prabencana yang meliputi:
a. situasi tidak terjadi bencana;
b. situasi terdapat potensi bencana.
2. Tahap tanggap darurat yang dilakukan
dalam situasi terjadi bencana.
3. Pascabencana yang dilakukan setelah
terjadi bencana.

DR./natural_dist 12
Skema Rencana Penanggulangan Bencana

• Perencanaan penanggulangan bencana


disusun berdasarkan hasil analisis risiko
bencana dan upaya penanggulangannya.
Setiap rencana dalam perencanaan ini
merupakan program/kegiatan yang terkait
dengan pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan.

DR./natural_dist 13
Mekanisme Kesiapan dan Penanggulangan
Dampak Bencana

Pada tahap prabencana di mana tidak terjadi bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana
meliputi:
1. perencanaan penanggulangan bencana
2. pengurangan risiko bencana;
3. pencegahan;
4. pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
5. persyaratan analisis risiko bencana;
6. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
7. pendidikan dan pelatihan;
8. persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.

DR./natural_dist 14
MITIGASI BENCANA
• Langkah awal yang kita harus lakukan ialah melakukan kajian resiko bencana terhadap daerah
tersebut. Dalam menghitung resiko bencana sebuah daerah kita harus mengetahui Bahaya
(hazard), Kerentanan (vulnerability) dan kapasitas (capacity) suatu wilayah yang berdasarkan pada
karakteristik kondisi fisik dan wilayahnya.
• Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya
kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta benda. Bahaya ini bisa menimbulkan
bencana maupun tidak. Bahaya dianggap sebuah bencana (disaster) apabila telah menimbulkan
korban dan kerugian.
• Kerentanan (vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya (baik
bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan bencana (disaster)
atau tidak. Rangkaian kondisi, umumnya dapat berupa kondisi fisik, sosial dan sikap yang
mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan, mitigasi, persiapan dan
tindak-tanggap terhadap dampak bahaya.
• Jenis-jenis kerentanan :
• 1. Kerentanan Fisik : Bangunan, Infrastruktur, Konstruksi yang lemah.
• 2. Kerentanan Sosial : Kemiskinan, Lingkungan, Konflik, tingkat pertumbuhan yang tinggi,
anak-anak dan wanita, lansia.
• 3. Kerentanan Mental : ketidaktahuan, tidak menyadari, kurangnya percaya diri, dan lainnya.
DR./natural_dist 15
• Kapasitas (capacity) adalah kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap
situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia (fisik, manusia, keuangan dan
lainnya). Kapasitas ini bisa merupakan kearifan lokal masyarakat yang diceritakan
secara turun temurun dari generasi ke generasi Resiko bencana (Risk) adalah
potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan  kurun
waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya
rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan
masyarakat. , akibat kombinasi dari bahaya, kerentanan, dan kapasitas dari daerah
yang bersangkutan Menghitung Resiko bencana di suatu wilayah berdasarkan pada
penilaian bahaya, kerentanan dan kapasitas di wilayah tersebut.
• Menghitung resiko bencana menggunakan persamaan sbb:
• Risk (R) = H xV/ C
• Keterangan:
• R: Resiko Bencana
• H: Bahaya
• V: Kerentanan
• C: Kapasitas
DR./natural_dist 16
• Setelah melakukan resiko bencana, yang harus kita lakukan ialah
melakukan tindakan untuk mengurangi resiko bencana tersebut.
Tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kerentanan dan
menambah kapasitas sebuah daerah.
• Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguarangi resiko bencana a.l.:
1. Relokasi penduduk dari daerah rawan bencana, misal memindahkan
penduduk yang berada dipinggir tebing yang mudah longsor
2. Pelatihan-pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi penduduk di sebuah daerah.
3. Pengkondisian rumah atau sarana umum yang tanggap bencana.
4. Bangunannya relatif lebih kuat jika dilanda gempa.
5. Penciptaan dan penyebaran kearifan lokal tentang kebencanaan, dll.

DR./natural_dist 17
Jalur transportasi dan sistem telekomunikasi

Untuk melakukan penanggulangan bencana, diperlukan informasi


sebagai dasar perencanaan penanganan bencana yang meliputi:
1. Lokasi dan kondisi geografis wilayah bencana serta perkiraan jumlah
penduduk yang terkena bencana
2. Jalur transportasi dan sistem telekomunikasi Ketersediaan air bersih, bahan
makanan, fasilitas sanitasi, tempat penampungan dan jumlah korban
3. Tingkat kerusakan, ketersediaan obat obatan, peralatan medisserta tenaga
kesehatan
4. Lokasi pengungsian dan jumlah penduduk yang mengungsi
5. Perkiraan jumlah korban yang meninggal dan hilang Ketersediaan relawan
dalam berbagai bidang keahlian

DR./natural_dist 18
Siklus manajemen bencana terdiri dari empat fase
Siklus manajemen bencana terdiri dari empat fase. Tiap fase tersebut saling melengkapi
dan tumpang tindih. Keempat fase tersebut adalah:
1. Mitigasi: - Merupakan upaya meminimalkan dampak bencana. Fase ini umumnya terjadi bersamaan
dengan fase pemulihan dari bencana sebelumnya. Seluruh kegiatan pada fase mitigasi ditujukan
agar dampak dari bencana yang serupa tidak terulang.
2. Kesiapsiagaan: - Merupakan perencanaan terhadap cara merespons kejadian bencana. Dalam fase
ini perencanaan yang dibuat oleh lembaga penanggulangan bencana tidak hanya berkisar pada
bencana yang pernah terjadi pada masa lalu, tetapi juga untuk berbagai jenis bencana lain yang
mungkin terjadi.
3. Respon: - Merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan oleh terjadinya bencana. Fase
ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana dan dimulai dengan mengumumkan kejadian
bencana serta mengungsikan masyarakat.
4. Pemulihan: - Merupakan upaya pengembalian kondisi masyarakat sehingga menjadi seperti semula.
Pada fase ini pekerjaan utama yang dilakukan masyarakat dan petugas adalah menyediakan tempat
tinggal sementara bagi korban bencana dan membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak.
Selama masa pemulihan ini, dilakukan pula evakuasi terhadap langkah-langkah penanganan
bencana yang telah dilakukan.

DR./natural_dist 19
DR./natural_dist 20
Adaptasi Penanggulangan Bencana Alam
Adaptasi bencana adalah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus bencana alam nyata atau yang diharapkan
tidak ada dampaknya, yang menyebabkan kerugian atau mengeksploitasi kesempatan yang memberi manfaat. Adapatsi
bencana alam perlu dilakukan mengingat adanya ancaman bencana alam yang membahayakan manusia seperti:
1. Ancaman alamiah: Proses atau fenomena alam berupa tanah longsor, tanah bergerak yang bisa menyebabkan
hilangnya nyawa, cidera atau dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan
layanan, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan.
2. Ancaman biologis: Proses atau fenomena bersifat organik atau yang dinyatakan oleh vektor-vektor biologis termasuk
keterpaparan terhadap mikroorganisme yang bersifat patogen, toksin dan bahan-bahan bioaktif yang bisa
menghilangkan nyawa, cidera, sakit atau dampak-dampak kesehatan lainnya kerusakan harta benda, hilangnya
penghidupan dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan.
3. Ancaman geologis: Proses atau fenomena geologis berupa gempa bumi dan gunung meletus bisa mengakibatkan
hilangnya nyawa, cidera atau dampak-dampak kesehatan lain, kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan
layanan, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan.
4. Ancaman hidrometeorologis Proses atau fenomena yang bersifat atmosferik, hidrologis atau oseanografis berupa
pemanasan global dan tsunami yang bisa mengakibatkan hilangnya nyawa, cidera atau dampak-dampak kesehatan lain,
kerusakan harta benda, hilangnya penghidupan dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan.
5. Ancaman sosial-alami Fenomena meningkatnya kejadian peristiwa-peristiwa ancaman bahaya geofisik dan
hidrometeorologis tertentu seperti tanah longsor, banjir, dan kekeringan, yang disebabkan oleh interaksi antara
ancaman bahaya alam dengan sumber daya lahan dan lingkungan yang dimanfaatkan secara berlebihan atau rusak

DR./natural_dist 21
Menganalisis adaptasi penanggulangan bencana alam
Adaptasi diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari bencana. Berikut contoh adaptasi dalam berbagai
bidang kehidupan manusia:
1. Adaptasi dalam bidang ekonomi
2. Adaptasi dalam bidang kesehatan
3. Adaptasi dalam ketersediaan air
4. Adaptasi terhadap wilayah perkotaan yang sering dilanda banjir

Melakukan usaha pengurangan resiko bencana alam


1. Pembuatan peta risiko bencana
2. Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana atau suatu wilayah berangkat dari pemahaman terhadap kondisi
dan karakteristik suatu wilayah, baik dari segi fisik maupun sosial.
3. Proses kajian ini dilakukan oleh berbagai ahli dengan berbagai bidang ilmu kemudian digabungkan dan dianalisis
dengan menggunakan pendekatan geografi.
4. Hasil akhirnya adalah peta-peta yang menggambarkan karakteristik suatu wilayah dari berbagai aspek.
5. Penggambaran resiko bencana yang terdapat di suatu wilayah dilakukan dengan membuat peta resiko bencana.
Secara umum, peta ini menggambarkan tingkat resiko terjadinya suatu bencana tertentu di suatu wilayah.
DR./natural_dist 22
Sistem peringatan dini bencana alam
• Sistem peringatan dini adalah sekumpulan kapasitas yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi peringatan yang bermakna dan
tepat waktu sehingga memungkinkan individu, masyarakat dan organisasi yang
terancam bencana untuk bersiap dan bertindak dengan tepat dalam waktu yang
cukup untuk mengurangi kemungkinan bahaya atau kerugian.
• Konsep sistem peringatan dini terdiri dari empat unsur yaitu:
1. pengetahuan tentang resiko bencana
2. layanan pengawasan dan peringatan
3. penyebaran informasi dan komunikasi
4. kemampuan merespon

DR./natural_dist 23
Langkah mitigasi sesudah bencana

1. menginventarisasi data-data kerusakan akibat bencana dan kekuatan


bencana yang terjadi
2. mengidentifikasi wilayah-wilayah yang terkena dampak bencana
berdasarkan tingkat kerusakan membuat rekomendasi dan saran untuk
penanggulangan bencana pada masa depan
3. membuat rencana penataan ulang wilayah, termasuk rencana tata ruang
dan penggunaan lahan
4. memperbaiki dan mengganti fasilitas pemantauan bencana yang rusak
5. melanjutkan aktivitas pemantauan rutin dan simulasi tanggap bencana

DR./natural_dist 24
Simulasi bencana alam

• Simulasi bencana adalah kegiatan pemberian informasi tentang cara-cara


tentang penyelamatan diri kepada masyarakat oleh petugas/instansi
terkait pada wilayah rawan bencana dan/atau disertai simulasi
penyelamatan untuk mencegah atau meminimalkan dampak bencana
alam yang mungkin terjadi.
• Kegiatan ini idealnya diikuti oleh seluruh anggota masyarakat yang berada
di wilayah rawan bencana dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses
mitigasi dan penanggulangan bencana.
• Salah satu tujuan utama dari pelaksanaan simulasi bencana adalah
menguji kesiapan seluruh sistem, prosedur, dan perangkat mitigasi serta
penangulangan bencana.
DR./natural_dist 25
Tanggap darurat Pascabencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap
• Tanggap darurat bencana adalah serangkaian pascabencana meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi. Mekanisme
penanggulangan bencana terbagi ke dalam tiga tahapan berikut:
kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani • Pada saat prabencana, fungsi BPBD ( Badan Penanggulangan
dampak buruk yang ditimbulkan. Bencana Daerah) bersifat koordinatif dan pelaksana.
• Pada saat darurat, fungsi BPBD (Badan Penanggulangan
Tanggap darurat bencana meliputi kegiatan Bencana Daerah) bersifat koordinatif, komando, dan pelaksana.
penyelamatan dan evakuasi korban, harta
• Pada saat pascabencana, fungsi BPBD (Badan Penanggulangan
benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
Bencana Daerah) bersifat koordinatif dan pelaksana.
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.

DR./natural_dist 26
Penanggulangan Bencana Alam melalui Edukasi Penanggulangan Bencana Alam melalui Kearifan Lokal
Pendidikan kebencanaan dapat dilakukan melalui • Kearifan lokal adalah kekayaan budaya setempat
kegiatan pendidikan formal dan informal. yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup
yang mengakomodasi kebijakan dan kearifan hidup.
Penanggulangan Bencana Alam melalui Teknologi Beberapa kearifan lokal yang berperan dalam
Modern penanggulangan bencana antara lain Subak (Bali),
• Teknologi modifikasi cuaca yang diterapkan Nyabuk Gunung (Jawa), dan Semong (Aceh).
untuk penanggulangan bencana asap
kebakaran lahan dan hutan.
• Sistem Indonesia Tsunami Early Warning System
untuk mendeteksi ada atau tidaknya gelombang
tsunami.

DR./natural_dist 27
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA
ALAM DI INDONESIA

DR./natural_dist 28
Kewajiban setiap orang sbb.:

DR./natural_dist 29

Anda mungkin juga menyukai