Anda di halaman 1dari 100

WEBINAR

KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM

Dosen PJ : Dr.P.A. KODRAT PRAMUDHO, M.Kes

Oleh:
KELOMPOK GABUNGAN ANGKATAN XVIII

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2021
TOR WEBINAR KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM
“MEMBANGUN KARAKTER DAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
DI ERA KEBIASAAN BARU”

1. Latar Belakang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang sudah berjalan sejak tahun
2014 lalu ternyata dalam implementasinya banyak mengalami
hambatan. Hambatan bukan hanya dari sisi internal, melainkan juga dari
faktor eksternal. Sebagai suatu sistem yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan kepesertaan (masyarakat), SJSN
melibatkan berbagai pihak baik dari bidang kesehatan, keuangan, sosial,
dan sebagainya. Sukses pelaksanaan SJSN membutuhkan pemimpin yang
mengerti keseluruhan aspek yang terkait pelayanan dan pembiayaan
kesehatan. Dalam memutuskan dan menangani permasalahan,
pemimpin tersebut tidak hanya mampu menganalisis bagian-bagian dari
masalah (berfikir secara reduksionis) namun juga secara holistik, atau
disebut dengan Berfikir Sistem..

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa sebagai tenaga


kesehatan (atau calon tenaga kesehatan) perlu mempelajari
kepemimpinan, padahal sebenarnya sudah dinyatakan kompeten di
bidangnya? Untuk menjawab ini penulis mengutip pendapat Frank J.
Lexa dalam bukunya “Leadership Lessons for Health Care Providers”
bahwa terdapat beberapa alasan bagi tenaga kesehatan untuk
mempelajari kepemimpinan (Lexa, 2017): 1. Industri kesehatan
mengalami perubahan yang cepat meliputi aspek pelayanan, cara
pembayaran, teknologi, dan kebijakan. Kondisi ini tentu membutuhkan
kemampuan memimpin yang kuat untuk membawa organisasi dalam
beradaptasi dengan perubahan 2. Industri kesehatan memiliki pelayanan
yang kompleks dengan tingkat tekanan dari masyarakat yang tinggi.
Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang memiliki strategi dan taktik untuk
terus berkembang dalam kondisi seperti ini. 3. Kepemimpinan memiliki
daya magis dalam menghasilkan kinerja organisasi atau kelompok yang
baik. Lalu bagaimana dengan tenaga kesehatan masyarakat? Memimpin
dan berfikir sistem merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
para ahli kesehatan masyarakat saat ini. Dalam Blue Print Uji
Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia yang disusun oleh
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Asosiasi
Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI),
ditetapkan ada 8 (delapan) kompetensi sarjana Kesehatan Masyarakat,
yakni: 1) Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisis; 2)
Kemampuan untuk merencanakan dan terampil mengembangkan
kebijakan kesehatan; 3) Kemampuan untuk melakukan komunikasi; 4)
Kemampuan untuk memahami budaya lokal; 5) Kemampuan untuk
melakukan pemberdayaan masyarakat; 6) Memahami dasar-dasar ilmu
kesehatan masyarakat; 7) Kemampuan untuk merencanakan dan
mengelola sumber dana; dan 8) Kemampuan untuk memimpin dan
berfikir sistem (IAKMI & AIPTKMI, 2012).

Penjelasan tersebut cukup memberikan jawaban kenapa tenaga


kesehatan khususnya ahli kesehatan masyarakat perlu mempelajari ilmu
kepemimpinan. Bahkan lebih jauh ahli kesehatan masyarakat perlu
dibekali dengan kemampuan berfikir sistem sebagai bekal dalam
melakukan kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan di komunitas.
Sebelum pembaca mempelajari lebih dalam tentang kepemimpinan
berfikir sistem, dalam webinar ini kami ingin menjelaskan tentang
hubungan berbagai konsep dalam mempelajari sistem. Konsep-konsep
tersebut adalah konsep sistem, berfikir sistem, pendekatan sistem dan
rekayasa sistem. Keempat konsep ini berbeda namun memiliki
keterkaitan satu sama lain.

Konsep sistem merupakan sarana untuk mengidentifikasikan masalah


kompleks. Berfikir sistem menggunakan Konsep Sistem untuk
memahami isu-isu atau entitas yang kompleks. Lalu Pendekatan Sistem
menggunakan teknik Berfikir Sistem untuk memecahkan permasalahan
yang kompleks. Akhirnya Rekayasa Sistem menggunakan Pendekatan
Sistem untuk menangani kompleksitas dengan pendekatan rekayasa
(Aslaksen, 2013). Dalam sudut pandang penulis, rekayasa sistem
merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang
pemimpin dengan karakter berfikir sistem. Seringkali ketidakmampuan
pemimpin dalam memahami rekayasa sistem meyebabkan kegagalan
organisasi dalam mengimplementasikan suatu kebijakan. Misalnya
panjangnya antrian pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berakibat
pada penurunan kepuasan pasien disebabkan lemahnya manajemen
dalam merekayasa sistem untuk mempercepat waktu pelayanan.
Pengurangan waktu pelayanan merupakan salah satu solusi untuk
memperpendek antrian, misalnya dengan penambahan petugas atau
penerapan teknologi. Namun dikhawatirkan dengan penambahan
sumberdaya akan terjadi inefisiensi. Rekayasa sistem mendorong
manajemen untuk menghasilkan sistem pelayanan kesehatan yang
efisien dengan merekomendasikan alokasi sumberdaya berdasarkan
analisis sistem yang terukur. Berbagai studi tentang optimalisasi sistem
memberikan rekomendasi alokasi sumberdaya (manusia dan alat) untuk
menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien

2. Tujuan:
a. Memberikan pemahamam kepada mahasiswa dan masyarakt pada
umumnya tentang pemahaman kepemimpinan yang berintegritas
dalam melaksanakan kepemimpian di lingkup rumah sakit di era
kebiasaan baru.
b. Memberikan pemahamam kepada mahasiswa dan masyarakt pada
umumnya tentang pemahaman kepemimpinan yang berintegritas
dalam melaksanakan kepemimpian di lingkup puskesma di era
kebiasaan baru
c. Memberikan pemahamam kepada mahasiswa dan masyarakt pada
umumnya tentang pemahaman kepemimpinan yang berintegritas
dalam melaksanakan kepemimpian di lingkup perguruan tinggi di era
kebiasaan baru

3. Pembicara dan Moderator


a. Keynote Speech: Bapak Dr. P.A Kodrat Pramudho, M.Kes Selaku
Ketua Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat UMITRA
Indonesia
b. Pembicara:
1) dr. Fitri Agustina sebagai Mahasiswa Prodi Magister Kesmas
Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat Dalam Pelayanan Rumah
Sakit di Era Kebiasaan Baru”
2) Bidan Ernidayati, Str.Keb Mahasiswa Prodi Magister Kesmas
Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat Dalam Pelayanan
Puskesmas di Era Kebiasaan Baru”
3) Sidik Apriza, S.Kep sebagai Mahasiswa Prodi Magister Kesmas
Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Tantangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Era Kebiasaan
Baru”.

c. Pembahas:
1) dr. Rina Sari Yuliyaningsih sebagai Mahasiswa Prodi Magister
Kesmas Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat Dalam Pelayanan Rumah
Sakit di Era Kebiasaan Baru”
2) Sukmawati, S.ST sebagai Mahasiswa Prodi Magister Kesmas
Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat Dalam Pelayanan
Puskesmas di Era Kebiasaan Baru”
3) apt. Akhmad Rokiban, AP., S.Si sebagai Mahasiswa Prodi Magister
Kesmas Angkatan XVIII Universitas Mitra Indoesia dengan topik
“Tantangan Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Era Kebiasaan
Baru”

4) Moderator: Ns. Yulia Maratuzzakiah, S.Kep sebagai mahasiswa MKM


Fakultas Kesehatan Umitra Indonesia
2. Peserta:
1) Pimpinan instansi pemerintah/swasta
2) Mahasiswa Umitra Indonesia
3) Alumni Umitra Indonesia
4) Stakeholders lainnya
5) Masyarakat luas

3. Tata Cara Pendaftaran


Peserta tidak dipungut biaya dan dapat langsung masuk ke link Zoom
pada tanggal tanggal 15 Juli 2021 pada jam 19.30 sd 22.00 WIB dengan
mengisi absensi dan lembar evaluasi yang akan disampaikan pada
separuh acara oleh Panitia Webinar. Bila ada informasi yang masih
kurang jelas dapat menghubungi sdri. Wiliam (HP 89669082197). Panitia
akan memberikan sertifikat yang mengikuti webinar dari awal sampai
akhir.
4. Waktu:
Webinar diselenggarakan pada haru Kamis, 15 Juli 2021 Pukul: 19.30 sd
22.00 WIB.

5. Tempat: Zoom Meeting/link Youtube UMITRA Indionesia


OPENING
Kami Ucapkan Selamat Datang kePada peserta Web Binar Kepemimpinan
Bersfikir Sistem MAHASISWA PASCASarjana Kesehatan Masyarakat
UNIVERSITAS MITRA Indonesia Dengan Tema :
1. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat dalam pelayanan rumah sakit di
era adaptasi kebiasaan baru
2. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat dalam pelayanan puskesmas di
era adaptasi kebiasaan baru
3. Tantangan pengelolaan pendidikan kesehatan di masa pandemic covid-
19

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh//


Selamat malam Salam Sejahtera Bagi Kita Semuanya/Om Swastiastu
Tabik Pun ……..!!!

Yang Terhormat :
- Nara sumber Kegiatan Web Binar topic 1 Dr fitri agustina dan Dr rina
sari yulianingsih
- Narasumber topic 2 ibu ernidayati, S.Tr(terapan) Keb dan ibu sukmawati
S,St (sains terapan)
- Narasumber topic 3 bpk Ns. Sidik Aprizar, S.kep dan Akhmad Rokiban,
A.P., S.Si. Apt
Yang Kami Hormati
- Rektor Universitas Mitra Indonesia Ibu Dr. Ir, Hj. Armalia Reni WA.MM
Beserta jajaran wakil Rektor Universitas Mitra Indonesia, Wakil Rektor 1
Ibu Dr. Endang Budiati.,M.Kes
- Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia Bapak Achmad
Djamil SKM.MM.,MKes., Beserta Jajaran
- Ka.Prodi Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra
Indonesia sekaligus Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
kepemimpinan berfikir sistem Bapak Dr. P.A. Kodrat Pramudho,SKM,
M.Kes,
- Seluruh Dosen dan Pengajar Dilingkungan Universitas Mitra Indonesia
- Seluruh Peserta Web Binar Yang Saya Hormati dan saya Banggakan
Dan Sekali lagi kami Ucapkan Selamat Datang kepada seluruh hadirin/ Dalam
Acara Web Binar MAHASISWA PASCASARJANA Kesehatan Masyarakat
UNIVERSITAS MITRA Indonesia //.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat yang tak
terhingga kepada kita semua sehingga pada hari kamis 15 Juli 2021 kita bisa
hadir di acara Web Binar dalam keadaan sehat/

Selanjutnya Kita akan menuju Kegiatan webinar oleh narasumber kita


kemudian Dilanjutkan Sesi Diskusi dan tanya jawab//.
Dan Kegiatan akan kita tutup dengan Sesi Photo Bersama//

KEGIATAN

Baik Hadirin Web Binar Yang Berbahagia dan Kami hormati/Mari kita buka
Kegiatan web Binar hari ini dengan mengucapkan/ Basmalah
“Bissmillahirrohmannirohim”
Sebelum kita menuju Kegiatan webinar hari ini kami persilahkan kepada
Ka.Prodi bpk Dr. P.A kodrat Pramodho,SKM, M.kes untuk memberikan
sambutannya kepada beliau kami persilahkan//
Terima kasih kepada Ka. Prodi yang telah memberikan sambutannya
Acara selanjutnya yaitu kegiatan webinar akan dipandu oleh Moderator yang
luar biasa / Beliau Adalah Ns yulia Mar’atuzakiyah, S.Kep Beliau adalah salah
satu Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Kesehatan Masyarakat Universitas
Mitra Indonesia.
Dengan Riwayat Pendidikan
Lulusan S1 keperawatan dan profesi ners di stikes rajawali bandung
Untuk itu Para Peserta Web Binar hari ini/ Kami Persilahkan kepada
moderator kita Ibu yulia mar’atuzakiyah / Waktu dan Tempat disilahkan
CLOSING
Bapak/Ibu dan Juga hadirin Peserta Web Binar yang kami hormati//
Demikian Rangkaian Acara Web Binar kepemimpinan berfikir sitem
MAHASISWA PASCA Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS MITRA Indonesia //.

Mudah-mudahan Acara ini menambah wawasan dan pengetahuan bagi Kita


Semua//

Sebelum saya tutup acara webinar hari ini mari kita dengarkan evaluasi oleh
Bapak Dr. P.A. Kodrat Pramudho,SKM, M.Kes, Dosen Mata Kuliah
kepemimpinan berfikir sistem kemudian di lanjutkan pembacaan doa oleh
saudara Ari Pratama Yudha

Kami Ucapkan Terima kasih atas kehadiran/ dan partisipasi Anda//

Mewakili Penyelengara/
Kami memohon Maaf bila ada hal-hal yang kurang Berkenan//

Saya santti oktavia


Pamit undur diri dari hadapan Anda/ Terima Kasih//
Assalammualikum Warahmatullahi Wabarakatuh///
SUSUNAN ACARA WEBINAR SERIES
KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM
7/15/2021

KEPEMIMPINAN KESEHATAN MASYARAKAT


DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT DI ERA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU

dr. Fitri Agustina

A. NEW NORMAL atau tatanan


kehidupan baru
▆ New Normal adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh
masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk
melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda
dengan sebelumnya.
▆ New normal dimaknai sebagai perubahan perilaku masyarakat untuk tetap
menjalankan aktivitas secara normal.
▆ Tujuan dari New Normal adalah agar masyarakat tetap produktif dan aman
dari Covid-19 di masa pandemi.
▆ New Normal” dinarasikan menjadi “Adaptasi Kebiasaan Baru”. Maksud dari
Adaptasi Kebiasaan Baru adalah agar kita bisa bekerja, belajar dan beraktivitas
dengan produktif di era Pandemi Covid-19.

1
7/15/2021

Seorang leader dalam rumah sakit melakukan lima langkah penting:


• Langkah pertama, Rumah sakit menata ulang pelayanannya, melatih para
karyawannya, memastikan keamanan logistik rumah sakit, dan berbagai hal
lainnya.
• Pada tahap kedua resilience. RS mulai memplubikasikan proses-proses baru
dan revisi-revisi terkait keberlangsungan RS.
• Yang ketiga adalah return. Pemimpin RS memiliki langkah detail dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
• Langkah keempat adalah reimagination. pemimpin bisa menggambarkan kondisi
rumah sakit yang dipimpin ke depannya, “Bagaimana gambaran bisnis rumah
sakit” Bagaimana gambaran industri rumah sakit kita di akhir 2020 atau awal
2021?
• Langkah kelima, yakni reform. Semua telah disiapkan, rencana bisnis yang baru,
regulasi-regulasi yang baru dalam kondisi normal baru, dan lain sebagainya.

Beban Rumah Sakit Semakin Berat


● Para pengelola rumah sakit kesulitan untuk
menutupi biaya operasional. Beban rumah sakit
juga semakin tinggi dalam menangani pasien
COVID-19
● Pembayaran klaim pasien COVID 19 dari kemenkes
tidak kunjung dibayarkan ke RS.
● Bagi rumah sakit rujukan COVID-19, melonjaknya
jumlah pasien arus kas terganggu, ditambah
persoalan dispute klaim, belum ada kejelasan kapan
berakhir masa pandemi COVID-19.

2
7/15/2021

Akibat Pendapatan Rumah Sakit Menurun

Tanggung jawab RS
Rumah Sakit di era pandemi Covid-19 mempunyai tanggung jawab ganda:
1. Merawat pasien suspect atau terkonfirmasi (sekaligus tracing)

2. Melindungi tenaga kesehatan agar tidak terinfeksi (termasuk keluarga)

Tantangan RS:

1. kekurangan sumber daya medis, kapasitas rumah sakit, dan kompetensi


staf.

2. Tidak ada yang kebal terhadap covid-19

3. Memperkuat kesadaran semua staf, pemahaman yang jelas tentang


pengendalian dan pencegahan penyakit, persyaratan kepatuhan penuh
pada proses yang telah ditetapkan adalah hal yang paling mendasar

3
7/15/2021

TANGGUNG JAWAB DIREKTUR RS


Patuh terhadap
peraturan &
perundangan RS

PIMPINAN RS
Menetapkan
regulasi di RS

Sistem monev
terhadap Menjamin
regulasi yg kepatuhan staf
ditetapkan pimp terhadap regulasi
yg ditetapkan
oleh pimpinan

Rumah Sakit adalah Garda Terdepan


Melawan Pandemi Covid-19

 Tanpa manajemen yang tepat dalam merespon covid-19


ini RS akan menjadi sumber penularan infeksi bagi staf
medis dan infeksi nosocomial bagi pasien dan
keluarganya, serta orang-orang yang bekerja di rumah
sakit.
 Ketika RS tidak berfungsi secara tepat, RS tidak mungkin
dapat melayani pasien yang terinfeksi covid-19.
 Ini menjadi tanggungjawab direktur RS dan semua orang
yang bekerja di RS.

4
7/15/2021

PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI PELAYANAN


KESEHATAN DI ERA KEBIASAAN BARU

1. REGISTRASI ONLINE
• Mempersingkat masa tunggu pasien dalam mendapat
layanan Kesehatan, mempermudah bagi RS dalam
mengatur penjadwalan kunjungan pasien.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru diharapkan tiap


Rumah Sakit dapat menerapkan sistem pendaftaran
pasien melalui telepon atau online.

2.TELEMEDICINE

Mempersingkat masa tunggu pasien dalam


mendapat layanan Kesehatan, mempermudah bagi
Rumah Sakit dalam mengatur penjadwalan
kunjungan pasien.
Pada masa adaptasi kebiasaan baru diharapkan
tiap Rumah Sakit dapat menerapkan sistem
pendaftaran pasien melalui telepon atau online.

5
7/15/2021

3. OPTIMALISASI PENGIRIMAN OBAT


E-RESEP MELALUI JASA KURIR

Penyelenggaraan resep
elektronik tertutup
dilakukan melalui
aplikasi dari Dokter ke
fasilitas pelayanan
kefarmasian.

PENGUATAN RUJUKAN DI MASA ADAPTASI


KEBIASAAN BARU

Rujukan :
suatu konsultasi dan atau pelimpahan tugas dan
tanggung jawab dari pelayanan kesehatan tingkatan
yang lebih rendah ke pelayanan kesehatan tingkatan
yang lebih tinggi dikarenakan pasien membutuhkan
pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik
atau karena keterbatasan fasilitas maupun peralatan.

6
7/15/2021

 Sistem rujukan berbasis online : Sistem Rujukan


Terintegrasi (SISRUTE).
 Penggunaan SISRUTE di butuhkan untuk mengetahui
lokasi Rumah Sakit yang memilki kompetensi sesuai
kebutuhan pasien.
 Dalam proses merujuk pasien khususnya pasien COVID-
19, petugas Rumah Sakit tetap menerapkan protokol
kesehatan serta melakukan pengelolaan kendaraan
ambulan setelah merujuk sesuai standar yang berlaku

 Pada era krisis kesehatan dan kemanusiaan saat ini harus


muncul para pemimpin yang berorientasi pada public
health leadership.
 Pemimpin yang saat ini berada di tengah krisis kesehatan
harus memiliki empat skill competence, yaitu technical
skills, interpersonal skills, conceptual skills, and emotional
skills (Htway MZ,2015).
 Pemimpin juga harus dapat memunculkan kepercayaan
pada masyarakat (the ability to inspire trust), sehingga
peran serta mereka dapat diandalkan dalam situasi krisis.
 Semoga dengan komitmen pemimpin dan peran serta
masyarakat, Indonesia dapat segera keluar dari situasi
krisis kesehatan

7
7/15/2021

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH JEND. AHMAD
YANI METRO

8
7/15/2021

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JEND. AHMAD


YANI METRO
Kebijakan Umum
▆ setiap pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Jend. A. Yani Metro
tidak di perbolehkan di kunjungi (dibesuk) dan hanya boleh ditunggu
oleh dua penunggu.
▆ Pasien dan pengantar pasien yang diperiksa di poliklinik rawat jalan dan
IGD dilakukan screning oleh petugas sesuai standar.
▆ Petugas rumah sakit, pasien dan pengantar/penunggu wajib
menggunakan masker dan melakukan cuci tangan di tempat-tempat
yang tersedia.
▆ Tempat tunggu / duduk ruang tunggu di poliklinik di berlakukan jaga
jarak (physical distancing).
▆ Penyelenggaraan rapat internal rumah sakit dengan peserta terbatas
dan di berlakukan jarak jarak (physical distancing).

9
7/15/2021

10
7/15/2021

Kebijakan Sumber Daya

▆ Petugas pemberi/pelaksana pelayanan Covid-19 langsung harus


mendapatkan pembekalan yang cukup terkait tata cara dan alur
pelayanan pasien Covid-19 dan simulais pemakaian APD yang benar
dan aman.
▆ Pengaturan petugas jaga dilakukan sesuai standar dengan
pertimbangan kesehatan dan kemampuan petugas.
▆ Petugas pemberi/pelaksana pelayanan Covid-19 dilakukan screning
atau surveilans secara berkala dan terjadwal untuk mengantisipasi
atau menemukan secara dini bila ada petugas terdampak Covid-19.
▆ Petugas pelayanan Covid-19 langsung diberikan suport nutrisi
tambahan oleh rumah sakit/donatur.

Pengelolaan karyawan dalam masa Pandemi Covid-19

▆ Rumah Sakit menetapkan standar ketenagaan melalui pengaturan jam


operasional dan layanan.
▆ Rumah sakit meminimalkan kontak interaksi karyawan antar unit kerja
untuk mengurangi risiko paparan antar karyawan, kegiatan meeting,
pelatihan di upayakan untuk dilakukan secara online. .
▆ Rumah sakit memberikan penugasan kepada karyawan yang bertugas di
ruang Covid-19 melalui seleksi dengan mempertimbangkan kesehatan dan
faktor risiko.
▆ Rumah sakit menugaskan kepada komite PPI RS untuk memberikan
pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi emerging disease Covid-19
kepada petugas ruang perawatan Covid-19 agar siap dalam tugas
penatalaksanaan perawatan pasien Covid-19.

11
7/15/2021

Mobil
ambulance
untuk
memindahkan
pasien dari
Triase PIE IGD
ke Ruang
Isolasi

12
7/15/2021

13
7/15/2021

14
7/15/2021

15
7/15/2021

THANKS!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.

16
7/15/2021

KEPEMIMPINAN KESEHATAN MASYARAKAT DALAM


PELAYANAN RUMAH SAKIT
DI ERA KEBIASAAN BARU
dr. Rina Sari Yuliyaningsih

Situasi Covid-19 Di Indonesia


 Di Indonesia pertama COVID-19 terkonfirmasi
pada tanggal 2 Maret 2020
 Tanggal 10 April 2020 penyebarannya telah
meluas di 34 provinsi
 Tanggal 13 Juli 2020, jumlah terkonfirmasi
Covid19=79.981 kasus, dengan penambahan
1282 kasus dalam sehari
 Tanggal 13 juli 2021, jumlah terkonfirmasi
Covid 19 = 2.567.630 kasus, dengan
penambahan 40.427 kasus dalam sehari, dan
penambahan kasus kematian 891 kasus
(tertinggi di dunia)

1
7/15/2021

Kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu negara atau wilayah


sebelum menerapkan adaptasi kebiasaan baru (WHO)

 Wabah dipastikan sepenuhnya terkendali


 Sistem kesehatan sudah siap dengan kemungkinan terjadinya
gelombang ke dua dari epidemik bila PSBB dilonggarkan
 Sistem kesehatan dapat mengatasi rawat inap baru tanpa menjadi
kewalahan sambil mempertahankan pemberian layanan kesehatan
esensial
 Sistem surveilans kesehatan masyarakat mampu mengidentifikasi dan
melakukan pelacakan seluruh kasus

RUMAH SAKIT
 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat (UU RI Nomor 44 Tahun 2009)
 Rumah sakit adalah suatu fasilitas umum (public facility)
yang berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif.
 Rumah sakit sangat membutuhkan kepemimpinan yang kuat
sehingga tetap dapat bertahan dan berdaya saing, secara
khusus pada saat situasi pandemi COVID-19.

2
7/15/2021

PEMIMPIN RS
 Pemimpin rumah sakit harus mampu melihat dari berbagai
perspektif, mengembangkan visi sistemik dan melihat alternatif
solusi pemecahan masalah yang dapat diwujudkan. Pelibatan
semua orang untuk berpikir Bersama menjadi penting agar rumah
sakit tetap dapat berjalan.

 Menurut Azzaini (2018) pemimpin harus menyadari perubahan


yang begitu cepat terjadi di luar dirinya dan tidak berbangga
dengan pencapaian masa lalu. Oleh karena itu, kepemimpinan
pada saat pandemi COVID 19 ini
membutuhkan strategi yang baru dan mampu mengikuti perubah
an yang terjadi dengan melibatkan tim dan kekuatan yang
dimilikinya

ERA KEBIASAAN BARU

 Pelayanan kesehatan sebagai sektor yg paling terdampak


oleh situasi pandemik harus bersiap untuk menghadapi
adaptasi kebiasaan baru.
 Sejumlah aspek dalam manajemen pelayanan,
manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana-
prasarana dan manajemen keuangan RS diharuskan
menerapkan pola baru
 Rumah Sakit harus memikirkan langkah yang akan diambil
untuk tetap merawat pasien COVID-19, di saat bersamaan
juga memberikan pelayanan kepada pasien non covid
dengan risiko penularan seminimal mungkin, sehingga
disebut sebagai balancing act.

3
7/15/2021

ERA KEBIASAAN BARU

 Rumah Sakit menyesuaikan:


 Master plan
 Rencana strategis
 Rencana bisnisnya
 Rumah Sakit memerlukan kepemimpinan dan
manajerial yang kuat dan adaptif

 Jennifer Leaf Jaeger (2021), seorang akademisi pada


Harvard Institute of Public Health, mengemukakan
perlunya empat hal penting dalam suatu public health
leadership pada era pandemi.
1. Komunikasi yang baik (exceptional communication).
2. Mengembangkan kemitraan dan kepercayaan
(partnership and trust).
3. Membuat keputusan strategis untuk mencegah
kekacauan publik (managing fear).
4. Penguatan infrastruktur dan SDM bidang teknologi
informasi (focus on infrastructure).

4
7/15/2021

1. KOMUNIKASI YANG BAIK (EXCEPTIONAL


COMMUNICATION).

 Pemimpin RS atau Institusi diharapkan dapat memberikan


informasi yang akurat terkait berbagai risiko yang dihadapi
masyarakat selama pandemi.
 informasi harus akurat, valid, dan memenuhi kaidah ilmiah.
 Masyarakat harus dibiasakan untuk mengambil sikap setelah
mengukur kemampuannya dalam menghadapi risiko.
 Dengan komunikasi yang baik, pemerintah dan masyarakat
dapat bekerja sama untuk meminimalkan dampak risiko.

2. Mengembangkan kemitraan dan kepercayaan


(partnership and trust).

 Kondisi pandemi dengan berbagai keterbatasan dan situasi yang


sangat dinamis menuntut adanya kolaborasi berbagai unsur di Unit
kerja atau Institusi.
 Saat ini sudah bukan saatnya lagi menonjolkan prestasi unit kerja /
institusi yang berujung pada egoisme sektoral.
 Rakyat sangat menunggu adanya kolaborasi dan kemitraan positif di
pemerintah.
 Pimpinan daerah/RS/Institusi dituntut untuk menjadi dirigen yang
baik di tengah pandemi, untuk dapat menggalang kerja sama
berbagai unsur pemerintahan.

5
7/15/2021

3. Membuat keputusan strategis untuk mencegah


kekacauan publik (managing fear).
 Di tengah pandemi berkepanjangan, berbagai informasi akan muncul dan berpotensi
hoaks.
 Kecemasan masyarakat akan situasi yang penuh ketidakpastian akan dimanfaatkan oleh
berbagai pihak.
 Saat ini banyak ditemukan produk infomasi hoaks yang dapat menyebarkan ketakutan
dan berasal dari sumber yang tidak jelas.
 Informasi ini seringkali lebih masif menyebar dibandingkan dengan info resmi
pemerintah.
 Golongan masyarakat tertentu akan lebih mudah percaya pada info ini, karena sifatnya
yg menyebar luas melalui media sosial & kelompok serta konsisten dalam pengulangan.
 Selain perlu memberikan klarifikasi, pemerintah atau pejabat yang berwenang harus
cepat melakukan pemblokiran terhadap informasi yang menyesatkan, agar tidak
berdampak luas dan mengganggu penyelesaian pandemi.

4. Penguatan Infrastruktur dan SDM Bidang


Teknologi Informasi (Focus On Infrastructure)

 RS Mengembangkan SIMRS untuk mempercepat


proses administrasi rekam medis, klaim BPJS, dan
informasi tentang kesediaan rawat inap serta
sistem rujukan terintegrasi (SISRUTE.
 Pendaftaran online, sms gate way.
 Pelayanan Telemedicine.

6
7/15/2021

Pengaturan Rumah Sakit pada masa adaptasi


kebiasaan baru
1. Memberikan layanan pasien : prosedur skrining, triase
dan tata laksana kasus
2. Melakukan antisipasi penularan terhadap tenaga
kesehatan dan pengguna layanan dengan penerapan
prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit
kerja dan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Menerapkan protokol pencegahan COVID-19
4. Menyediakan fasilitas perawatan ruang isolasi untuk
pasien kasus COVID-19
5. Terintegrasi dalam sistem penanganan COVID-19 di
daerah masing-masing

Pengaturan Rumah Sakit pada masa adaptasi


kebiasaan baru
 Menyediakan fasilitas perawatan terutama ruang isolasi untuk
pasien kasus COVID-19.
 Terintegrasi dalam sistem penanganan COVID-19 di daerah masing-
masing:
 Sistem pelacakan kasus
 Penerapan mekanisme rujukan yang efektif
 Pengawasan isolasi mandiri
 Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat
 Melaksanakan kembali pelayanan yang tertunda selama masa
pandemik COVID-19.

7
7/15/2021

TERIMA KASIH

8
7/15/2021

KEPEMIMPINAN KESEHATAN
MASYARAKAT DALAM PELAYANAN
PUSKESMAS DI ERA ADAPTASI
KEBIASAAN BARU

A. Latar Belakang
1. Permasalahan COVID-19
• COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (WHO, 2020). Secara
nasional melalui Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9A
Tahun 2020 yang diperbarui melalui Keputusan nomor 13 A Tahun 2020 telah ditetapkan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia.
• Selanjutnya, dengan memperhatikan eskalasi kasus dan perluasan wilayah terdampak,
Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah 4 PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN
PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, serta
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat COVID-19, kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 12
Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran COVID-19 Sebagai
Bencana Nasional.

1
7/15/2021

LANJUTAN….
• Berdasarkan teori H.L BLUM, derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor
yang saling terkait yaitu lingkungan (40%), perilaku kesehatan (30%),
pelayanan kesehatan (20%) dan genetik (10%). Dari keempat faktor
tersebut, perilaku dan lingkungan memiliki pengaruh yang besar. Faktor ini
sangat dipengaruhi oleh perilaku dari masyarakat sendiri, oleh karenanya
implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta keterlibatan lintas sektor
perlu didorong. Dorongan ini dilakukan pemerintah daerah mulai dari
tingkat RT/RW sampai nanti ke tingkat pusat.
• Peran Puskesmas dalam melakukan prevensi, deteksi dan respon
dilaksanakan secara terintegrasi dalam memberikan pelayanan kesehatan
lainnya pada masa pandemi COVID-19.

Peran Puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan


kesehatan pada masa Pandemi COVID
COVID--19

2
7/15/2021

Kebijakan Permenkes No. 43 Th. 2019 Tentang Puskesmas

Puskesmas Tujuan Prinsip Fungsi


• Mewujudkan wilayah
• Fasyankes Tk kerja puskesmas yang • Paradigma • UKP dan
sehat; • UKM
Pertama yang sehat,
Tingkat Pertama
menyelenggarakan • dengan masy yang • Pertanggung
memiliki perilaku sehat jawaban
UKM dan UKP
dan mempunyai wilayah;
• Mengutamakan kesadaran, kemauan dan • Kemandirian
Upaya Promotif kemampuan hidup sehat; masyarakat;
dan Preventif • mampu menjangkau
• Ketersediaan
• Dalam pelay kes bermutu;
akses yankes
mewujudkan • hidup dalam lingk sehat;
• dan memiliki derajat kes • Teknologi tepat
Kecamatan Sehat guna;
yang optimal, baik
• Mendukung individu, keluarga, • Keterpaduan
Kabupaten Sehat
Sehat.. kelompok dan dan
masyarakat . kesinambungan

Kebijakan Penanggulangan COVID-19 Dari Kementerian


Peran Puskesmas secara KIS:

1. Melakukan UKP dan UKM, yang mengutamakan pada upaya


promotif dan preventif penanggulangan COVID-19
2. Melakukan penyuluhan, edukasi, konseling , advokasi dan
pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pembudayaan
PHBS-Aman COVID-19 di Keluarga dan Tatanan Potensial.
3. Memberikan pelayanan kesehatan bagi Kasus Suspek,
Probabel, Kontak erat dan Konfirmasi. (Kelompok Komorbiditas
dan Rentan (termasuk pasien rujukan dari masyarakat).
KIS : 4. Menyelenggarakan layanan deteksi dini / screening COVID-19
SATUAN TUGAS 5. Memberikan layanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan warga
PENANGANAN sesuai dengan ketentuan.
Peraturan 6. Bekerjasama dengan Kades/Lurah melakukan pelacakan kasus
COVID
COVID--19
Presiden No.82 yang ada di wilayah kerjanya.
Th. 2020 7. Memberi masukan kepada Kades/Lurah dalam upaya
tentang Komite pemberdayaan masyarakat melalui GERMAS untuk
Penanganan membudayakan PHBS Aman COVID-19 di keluarga maupun di
COVID-19 dan tatanan potensial.
8. Bekerjasama dengan Kader membahas jadwal dan kegiatan di
Pemulihan Posyandu dengan menerapkan protokol kesehatan-Aman
Ekonimi COVID-19.
Nasional 9. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin kepada Dinas
Kesehatan Kab/Kota.

3
7/15/2021

DEFINISI KEPEMIMPINAN

Tead;Terry; Hoyt (dalam


Kartono, 2003

Public Health Leadership saat PPKM Darurat

SEJAK tanggal 3 Juli 2021, pemerintah memutuskan pemberlakuan PPKM


darurat melalui pengumuman yang disampaikan langsung oleh Presiden.

PPKM ataupun PSBB yang kita kenal pada awal pandemi tahun lalu telah
beberapa kali mengalami penyesuaian, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Para pengamat kesehatan dan kebijakan menganggap PPKM ini belum efektif
dalam meredam laju penularan virus.

Apabila kita melihat pada data yang tersaji, sangat terlihat bahwa sebenarnya
Indonesia sama sekali belum keluar dari gelombang pertama pandemi.

4
7/15/2021

Keteladanan dan kepatuhan pemimpin pada tingkat daerah maupun tokoh masyarakat
menjadi awal dari masalah. Hampir setiap hari tersaji berbagai berita yang menunjukkan
indikasi pelanggaran protokol kesehatan yang justru dilakukan oleh tokoh masyarakat
dan pejabat pemerintah.

Herbert William Heinrich, seorang safety engineer Amerika, pada tahun 1931
mengeluarkan teori yang sampai saat ini masih digunakan dalam investigasi kecelakaan
kerja, yaitu teori Domino. Teori ini mengungkapkan bahwa insiden kecelakaan kerja
sesungguhnya dapat dicegah (preventable).

Unsafe act (perilaku yang cenderung mengabaikan keselamatan) adalah merupakan


salah satu penyebab insiden tersebut.

Bagaimana Pelayanan Puskesmas di Era


Adaptasi Kebiasaan Baru
• MANAJEMEN PUSKESMAS

Pandemi COVID-19 merupakan situasi yang terjadi secara


mendadak dan cepat. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh
kepada perencanaan yang telah disusun oleh Puskesmas. Oleh
karena itu, Puskesmas perlu menyesuaikan tahapan
manajemen Puskesmas yang telah disusun dan direncanakan
sebelumnya dengan kebutuhan pelayanan dalam menghadapi
pandemi COVID-19.

5
KEPEMIMPINAN KESEH
ESEHATAN MASYARAKAT
DALAM PELAYANAN
NAN PUSKESMAS
PUSK DI ERA
ADAPTASI KEBIASAAN
KEBIASA BARU
pak PandemiCOVID-19
a PelayananPuskesmas

batasan aktivitassosial seperti


umpulanmassa  kegiatan UKBM
anggu PPKM
agian besar Nakes ditugaskan untuk
nganan COVID-19 dan vaksinasi 
atanlain kekurangan SDM
ularan COVID-19 di tengah masyarakat Bagaimana pelaksanaa
ihtinggi  kekhawatiran Nakes Pelayanan pada masaPandem
ksanakan kunjunganrumah COVID-1
adi masyarakat terkait COVID-19 
yarakat khawatir berkunjungke
kesmas dan menerima kunjungan
ah olehNakes Puskesmas
knis Pelayanan Kesehatan
hatanPuskesmas
da Masa PandemiCOVID--19
kesmas TETAP melaksanakan pelayanan kesehatan
ke
nyasesuai skala prioritas dengan mematuh
atuhi kaidah-
kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Inf dan
physical distancing guna memutus mata
mat rantai
pe
penularan.
diterbitkan JUKNIS sebagai acuan Puskesm
esmas
melaksanakan pelayanan di masapande demi
D-19, yang meliputi :
ajemen Puskesmas
ya Kesehatan Masyarakat
ya Kesehatan Perseorangan
cegahan dan Pengendalian Infeksi
n Dinkes kabupaten/kota dalam pembinaa
naan
esmas
Peran Puskesmas pada
a Ma
Masa PandemiCOVID-19
Dinas Kesehatan Kab/
ab/Kota
PREVENT– DETECT -
RESPONS

kerja Puskesmas
Klinik Kliniik
l1

Puskesmass
Puskes
kesmas
l2

el 3

atgas desa/kelurahan: TEST, TRACING TREAT ATMENT


egahan Identifikasi
, kontak
Pendataan kontak
nganan Tindak lanjut kontak
binaan
ukung VAKSINASI COVID-19
19
Manajemen Puskesmas pada
pad Masa Pandemi COVID-19
PROSES OUTPUT

NAJEMENSDM MANAJEMEN SPA MANAJEMEN PELAYANAN


• Capaian target indik
program pelayanan
itung Analisis a. Ruang pelayanan terpisah a. Continuum of Care
pasien ISPAdan Non ISPA dasar
Kerja (ABK) untuk Yankes dasar (SPM)
han SDM b. Ruang tunggu b. Penyusunan dan
pasien/pengunjung • Kesiapan Puskesmas
jau pembagian pelaksanaan SOPYankes
menerapkan physical di masa COVID-19 penanganan COVID
SDM : berdasar distancing
puan, faktor resiko c. Pelaksanaan triase yang PIE lainnya
c. Mengkondisikan sirkulasi
r COVID-19 udara setiap ruang optimal
katan kompetensi pelayanan (alami maupun d. Alur pelayanan terpisah
IE,PPIdan patient mekanik) pasien ISPAdan Non
, pelaksanaan d. Penguatan Alkes ISPA
m pada pandemi, pemeriksaan laboratorium. e. Manajemen Mutu (PPI,
elayanan Lab) e. Ketersediaan logistik (APD, patient safety, patient
ia Penanggung rapid test dll) sesuai centeredness, Indikator
kebutuhan mutu, manajemen risiko)
PPI f. Ketersediaan sarana CTPS f. Sistem TI: Telemedicine,
EMENKEUANGAN dan hand sanitizer
monev, pelaporan
g. Pengaturan jadwal
aan dan desinfektan ruangan dan e. Pemanfaatan raw data
atan anggaran lingkungan Puskesmas PIS-PK
hitungkan h. Ketersediaan sarana TIK f. Penguatan Pelayanan
n penanganan untuk telemedicine Penunjang
9
nguatan FKTP dalam Manajemen
Manajeme Klinis COVID-

KETERSEDIAAN TATA LAKSANA


LAKS PEMANFAATAN SISTEM RUJUK
DMK OBAT-OBATAN, APD,
KLINIS
INIS & PPI TIK & Kegawatdarur
LOGISTIK FARMASI LAINNYA

naandan Mengacuu pada


pad SOP dan Tatalaksana dan Tata Laksana Awal dan
Mekanisme pengadaan hingga
nuhan Protokol Tata Laksana pemantauan kasus Pengorganisasian rujuk
pendistribusian ke pasien
tuhan COVID-199 dan PPI FKRTL
esmas menggunakan aplikasi
kasi Renbut
Renb (perencanaan
tuhan) untuk menghitung ABK sebagai dasar pemenuhan
tuhan SDM

https://renbut.kemk
Puskesmas TETAP melaksanakan pelayana
ayanan kesehatan lainnya sesuai skala
prioritas dengan mematuhi kaidah-kaidah
aidah Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dan physical distancing guna
a memu
memutus mata rantai penularan

SI PELAYANAN

ajemen Puskesmas: skala prioritas pelayanan


nsial seperti: KIA, imunisasi, TBC Hipertensi,DM,
wardarurat.
dekatan pelayanan: integrasi program, pengaturan Pengaturan alur
al kunjungan, pengaturan posyandu, kunjungan pelayanan
Skrining Protokol

arga terencana, pemanfaatan teknologi informasi


uk konsultasi kesehatan secaradaring
erapan protokol kesehatan, pencegahan dan
gendalian infeksi seperti: penataan ruangan,
infeksi rutin area Puskesmas, penerapan physical
ancing, menyesuakan alur pelayanan, skrining
ruh pengunjung Puskesmas

Pencegahan dan Pemanfaatan Pelay


Pengendalian Infeksi teknologi dan Pandu
informasi pandem
Adapatasi pada alur pelayan
elayanan dan lokasi skrining - triase di
Puskesmas pada Masa Pandemi COVID-19

dilakukan sebelum masuk gedung Skrining dan triase dapat dilakukan di luar gedu
mas sedangkan triase dan pemeriksaan Puskesmas jika ada keterbatasan ruangan di d
gejala COVID-19 dilakukan di ruang khusus gedung Puskesmas
edung Puskesmas bagian depan.
elayanandi Puskesmas memperhatikann prinsip
prinsi PPI. Skrining dan triase
asusCOVID-19 diterapkan secara konsisten
konsiste
mantauan Kesehatan Kasus
Kasu IsolasiMandiri

Lapor Puskesmas
Pu
Swab PCR+ Isolasi mandiri
dom
omisili
di rumah*
t Isolasi Mandiri:
rat klinis:
Usia < 45 tahun; DAN
Tidak memiliki komorbid; DAN JJika tidak memenuhi syarat rumah, maka kasus terk
Tanpa gejala/bergejala ringan C
COVID-19 dapat menjalani isolasi di shelter
rat rumah: d
desa/kelurahan.
Dapat tinggal di kamar terpisah; DAN
Mempunyai kamar mandi di dalam rumah.

Nomor 4641/2021
antauan Kesehatan Kasus
asus IsolasiMandiri
JIKATERJADI
PERBURUKAN

Isolasi mandiri
di rumah
Hotline Dinkes yang dihubungipasi
on farmakologis diarahkan ke Puskesmas domisili
pemantauan mandiri

Farmakologi
nfaatan TeknologiInformasi
TELEMEDICINE UNTUK IS

PELAYANAN TELEMEDICINE
asi Komunikasi Informasi dan Edukasi(KIE)
asi Klinis
ksaan Penunjang
1. Pendaft
aftaran pasien
an Telefarmasi 2. Konsulta
ultasi dan rujukan
3. Pengisia
isian rekam medis pasien
Kementerian Kesehatan mendo
4. Visit dan monitor pasien secara
startup untuk terus mengemban
virtual  pemantauan ISOMAN pelayanan kesehatan daring yan
5. KIE menggunakan platform digital de
tetap memperhatikan keamanan
dan selalu mengedepankan upa
- Yang dikembangkan
kan ole
oleh Fasyankes sendiri meningkatkan komunikasi, inform
UNAKANAPLIKASI:
- Kementerian Kesehata
sehatan edukasi bagi pengguna platform
- Kerjasama dengan
n piha
pihak ketiga
guatan Sistem Rujukan pada
pa Masa Pandemi
VID-19

1 SISRUT
UTE
UNTU
TUK RUJUKAN ANTAR FASYANKES

2 NCC 119-PSC 119


UNTUK RUJUKAN PRAFASYAN
ANKES
Harapan
. Puskesmas tetap melakukan kan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan optimal memperhatikan kaidah-kaidah
Pencegahan dan Pengendalilian Infeksi (PPI) dan physica
distancing guna memutus mata rantai
ra penularan.
. Meningkatkan koordinasi bersam
ersama jejaring, Satgas, Posko Desa
dan lintas sektor terkait serta memanfaatkan
me Teknologi Informas
dan Komunikasi (TIK) dalam pencegahan dan pengendalian
COVID-19 termasuk pemantauantauan harian isolasi mandiri.
. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinkes Kab/Kota se-Provinsi Bal
memberikan pembinaan bagi seluruh FKTP dan pemenuhan
sumber daya Puskesmas.
Terima
rima kasih
7/15/2021

TANTANGAN PENGELOLAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN DI MASA
PANDEMI COVID-19

Ns. SIDIK APRIZAR, S.Kep

RIWAYAT PEKERJAAN
PNS RSUD JEND. A. YANI METRO
• 1994-1997 = Perawat Ruang anak
Ns. SIDIK APRIZAR, S,Kep • 1997-1999 = Ka. Ru Penyakit Dalam
Palembang, 19 April 1971 • 1999-2001 = Ka.Sub Seksi Kep II
• 2004-2007 = Supervisor Keperawatan
PENDIDIKAN • 2005-2008 = Ketua Tim Diklat RS
• 2006-2009 = Ketua Komite Keperawatan
1. Akper Tanjungkarang Nov 1992
• 2007-2011 = Kepala Ruang PU / RPD.A
2. S.1 Keperawatan FIK-UI Januari 2003 • 2011-2012 = Ka.Seksi Sarana Keperawatan
3. Profesi Ners FIK-UI Januari 2004 • 2013-2015 = Kepala Bidang keperawatan
4. S.2 Kesmas Umitra 2020- ….. • 2015- ….. = Supervisor Kep/MPP
• 2018- ….. = Ketua Komite K3RS
RIWAYAT ORGANISASI • 2021- ……= Ketua Komite Etik Penelitian
• Perawat Madya • Pengurus DPW Persatuan Perawat Nasional • Kesehatan (KEPK)
• IV.a / Pembina Indonesia (PPNI) Prov. Lampung 2016-2021
• Pengurus Himpunan Perawat Manajer INSTITUSI PENDIDKAN :
• Surveior Indonesia (HPMI) Lampung 2017-2022 • 2013 = CI Profesi Ners Umitra
Keperawatan • Pengurus Dewan Koperasi Indonesia • 2010-2017 = CI Profesi Ners Unimal
KARS Wilayah (Dekopinwil) Lampung 2020-2025 • 1994-….. = Pengajar di Akper
Dharma Wacana Metro

1
7/15/2021

Semua
Pihak

Safety
First

Titik Balik
Pendidikan
Kes
Mendidik
Nakes Masa
Pandemi

Belum
terjadi
sebelumya SDM
Sesuai Sustainabily
(Dosen &
Prokes Program
Mhs)
Sarpras (IT)
& Biaya

Pergeseran
Patient Risikio &
Equity Lanskap Ketidak
Care Beban
Pendidikan
pastian Mhs

Leadership Pengurangan
Ethics Social Jam Klinis
Cara
Justice Pulih

2
7/15/2021

Penelitian
Pendidikan

KONSEP
PENDIDIKAN
TINGGI

PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA

1. Pelayanan kesehatan di Indonesia perlu memiliki


basis teknologi yang kuat demi melayani lebih dari
260 juta penduduk dengan standar yang tinggi dan
memuaskan.
2. Teknologi digital sejatinya dapat dipergunakan untuk
efisiensi, reliabilitas, dan juga transparansi.
3. Semua ini adalah hal penting untuk terus menerus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
termasuk penatalaksanaan PANDEMI COVID-19

3
7/15/2021

TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN


PADA ERA DISRUPSI
1. Pelayanan kesehatan yang berkualitas;
2. Melaksanakan fungsi social;
3. Meningkatkan kompetensi pelayanan kesehatan;
4. Mengimplementasikan sistem rujukan yang baik
terintegrasi dengan sistem informasi rujukan (SISRUTE);
5. Penggunaan teknologi informasi;
6. Meningkatkan tata kelola sarana pelayanan dan tata
kelola manajerial yang baik;
7. Melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan di Era
JKN;
8. TANTANGAN COVID-19.

4
7/15/2021

5
7/15/2021

6
7/15/2021

7
7/15/2021

8
7/15/2021

9
7/15/2021

10
7/15/2021

PROSES BIMBINGAN KETERCAPAIAN KETERSEDIAAN KOMPETENSI


KLINIK KASUS LAHAN TINDAKAN

• Koordinasi • Kasus yang tidak


efektif dengan ada, dicapai • Konversi
preceptor dengan kegiatan • Simulasi
presentasi artikel relawan Covid-
• Bimbingan dosen study kasus / 19 ke dalam secara
terjadwal dengan case repport base SKS Praktek Virtual
Daring on Jurnal sesuai Klinik
target kasus.

11
7/15/2021

SIAPAKAH
AKU DI ERA
COVID-19 ?
1. Zona
Ketakutan
2. Zona Belajar
3. Zona
Bertumbuh

12
7/15/2021

Institusi Pendidikan Kesehatan Dosen yang bertangung


harus terus melakukan penelitian jawab untuk mendidik
tentang pembelajaran berdasarkan mahasiswa Kesehatan
modifikasi yang dibuat selama harus terus memperkuat
Pandemi kontribusi penting untuk
kesehatan masyarakat

Institusi pendidikan harus


Mempertimbangkan dalam
meyakinkan mahasiswa
Penggunaan Teknologi yang mudah
tentang pembelajaran yang
digunakan, memfasilitasi tujuan
dilakukan dan karier/masa
pembelajaran, Ketersediaan,
depan mereka.
sumberdaya, jadwal yang terstruktur

DAFTAR PUSTAKA
 Zominar Bapena PPNI serial ke-146.
https://sites.google.com/view/zoominar/materi-
zoominar/zoominar-141-s-d-150?authuser=0
 Konsep pendidikan tinggi vokasi kesehatan dalam kerangka IPC
pada kondisi covid-19.
https://www.google.com/search?q=kurikulum+pendidikan+tinggi
+vokasi+di+era+covid+ppt&rlz=1C1JJTC
 Revitalisasi Pendidikan Vokasi Menghadapi Tantangan Era Revolusi
Industri 4.0
http://storage.kopertis6.or.id/tatausaha/materi/Materi%20Raker%
20PT%20Vokasi/Bahan%20Vokasi%20Semarang%20PM.pdf

13
7/15/2021

Thanks!

14
Webinar
Kepemimpinan dan Berfikir Sistem
Kamis, 15 Juli 2021

Tantangan Pengelolaan Pendidikan


Kesehatan di Era Kebiasaan Baru

Pembahas 3 :
Apt. Akhmad Rokiban, AP., S.Si
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Digital Platform Pembelajaran Daring
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
Filosofi LMS
Tantangan Perguruan Tinggi
• Skenario Pesimistis

1. proses pengajaran dan


pembelajaran
2. Kemampuan dosen melek IT
Penelitian McKensey 3. Dosen harus mampu menjadi
Global Institute, 2020 creator content education
4. Kondisi Finansial PTS
5. Standar Pendidikan daring
harus mengimbangi costumer
need (kebutuhan Mhs)
Dalam Hal Finansial
 Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta
Indonesia Budi Djatmiko, perguruan tinggi
khususnya swasta (PTS) menjadi lembaga
pendidikan tinggi yang paling terdampak,
karena sebagian besar pemasukan PTS berasal
dari dana mahasiswa. Keterlambatan
pembayaran ini disebabkan kesulitan finansial
sebagian besar orangtua mahasiswa di tengah
pandemi
melakukan analisis kondisi kampus pada
umumnya dan online learning pada khususnya

memperhatikan kebutuhan mahasiswa, dosen,


dan ketahanan finansial

fokus pada pendaftaran mahasiswa baru dan


proses pengajaran tahun akademik selanjutnya
OPTIMISME
memetakan potensi kerusakan dan mencari
alternatif solusi

Pemantapan Perencanaan baik jangka pendek


maupun jangka panjang

Produktivitas PT
Meningkat
KEEP IT OPTIMIST!

University of Mitra Indonesia

Anda mungkin juga menyukai