Anda di halaman 1dari 36

PENANGANAN BENCANA GUNUNG

MELETUS (PRA BENCANA, BENCANA DAN


PASCA BENCANA)
Pada Gunung Merapi, Yogyakarta

Oleh :

PRODI AHLI JENJANG S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
2023
Outline Pembahasan

1. Gambaran Umum Bencana Gunung


Meletus
Gambaran Umum Bencana Gunung Meletus
ASAL USUL KEJADIAN
BENCANA DI INDONESIA
Gambar 1. Peta Sebaran Gunung Berapi di Indonesia
PROSES TERJADINYA GUNUNG
BERAPI
Gunung Berapi Strato ;
Letusan keras, magma mengandung
silica kadar tinggi, meletus
menciptakan abu vulcanic
Jumlah, suhu dan
komposisi magma, Gunung Berapi Perisai;
jumlah gas Mengandung silica kadar rendah,
terperangkap yang magma cair dan panas, tidak
menimbulkan dan menciptakan
terkandung di ledakan
dalamnya

Gunung Berapi Kaldera;


Magma tipis dan lengket, meletus
dahsyat hingga puncaknya runtuh,
meninggalkan cekungan besar
PERKIRAAN PEMANTAUAN AKTIVITAS
GUNUNG BERAPI
• Interval reguler, ini bisa membantu menunjukkan kapan ia
akan meletus lagi.
Waktu • Semakin lama periode antara letusan dan semakin besar
letusan terakhir, semakin besar pula prediksi letusan.

• Aktivitas gempa yang meningkat bisa mengindikasikan gunung


Kegiatan Gempa berapi akan meletus, tapi tidak selalu begitu

Perubahan
• Saat magma naik, hal itu bisa menyebabkan perubahan terukur
bentuk gunung pada puncak dan lereng gunung berapi
berapi

• Saat magma naik, hal itu juga bisa menyebabkan pemanasan


Pemanasan air yang terdeteksi dari air tanah dan permukaan danau.

• Perubahan jumlah dan komposisi gas yang dipancarkan dari


Emisi gas gunung berapi bisa memberi tahu ilmuwan tentang
bagaimana magma bergerak.
BAHAYA LETUSAN GUNUNG BERAPI

Lontaran
Awan Panas Material
(pijar)

Hujan Abu
Lava
lebat

BAHAYA
Gas Racun Tsunami IKUTAN
TAHAPAN BENCANA
PERSIAPAN MENGHADAPI
BENCANA GUNUNG MELETUS
 Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
 Membuat perencanaan penanganan bencana
 Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
 Mempersiapkan kebutuhan dasar
 Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan
perkembangan aktivitas gunung berapi.
 Menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
 Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
 Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
 Mempersiapkan dukungan logistik:
 Makanan siap saji dan minuman
 Lampu senter dan baterai cadangan
 Uang tunai secukupnya
 Obat-obatan khusus sesuai pemakainya
KESIAPSIAGAAN BENCANA

 Merencanakan sistem peringatan dini


 Membuat peta ancaman
 Membuat rencana siaga atau cadangan
 Membuat rencana pengungsian atau evakuasi
 Simulasi, latihan lapangan atau latihan
PRA BENCANA GUNUNG MELETUS
KAWASAN RAWAN
STATUS GUNUNG BERAPI BENCANA
PRA BENCANA GUNUNG MELETUS
PRA BENCANA GUNUNG MELETUS
PEMANTAUAN; aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat
pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung
1 dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung
berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.

TANGGAP DARURAT ; tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi

MITIGAS
peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan
dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi,
2 melakukan pemeriksaan secara terpadu.

I PEMETAAN ; Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat


menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan
untuk memperkecil 3 bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos
penanggulangan bencana.
jumlah korban jiwa
dan kerugian harta
benda akibat letusan PENYELIDIKAN ; menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan
Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan
gunung berapi 4 dokumen lainya.

SOSIALISASI ; petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta


masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi
5 dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung
kepada masyarakat.
SAAT BENCANA GUNUNG
TANGGAP DARURAT
MELETUS

Tindakan
Penyelamatan orang
lain

Tindakan
Penyelamatan
Orang Lain

Tindakan evakuasi
dan pengungsian
 Video Dokumenter Saat Kejadian Bencana
Gunung Merapi Meletus di
PASCA BENCANA GUNUNG MELETUS

REHABILITASI & REKONSTRUKSI


 membangun kembali perekonomian local,
 perbaikan sarana dan prasarana,
 perbaikan dan pelestarian lingkungan,
 mengurangi risiko bencana.
SURVEILANCE BENCANA
PERAN SURVEILANCE BENCANA

PENILAIA PENILAIAN
N CEPAT LANJUTAN

RESPONSE
RESPONSE
TERENCAN
SEGERA
A
PERAN SURVEILANCE BENCANA

PENILAIAN CEPAT PENILAIAN LANJUTAN


• Pertimbangkan keadaan geografis daerah • Buat data korban yang meninggal
bencana dan kemungkinan perluasan • Buat data perkiraan jumlah korban
kejadian akibat bencana yang kehilangan tempat
• Penilaian keadaan cuaca/ iklim saat tinggal
kejadian bencana • Buat pelayanan yang memang harus
• Penilaian terhadap kondisi kesehatan diutamakan
masyarakat luas didaerah bencana dan • Buat perkiraaan tenda atau
permasalahan yg dihadapi penampungan yang dapat disediakan
• Perkirakan jumlah korban yang terkena • Antisipasi jumlahkorban yg harus
langsung maupun korban disekitarnya dievakuasi
akibat bencana. • Antisipasi terhadap kemungkinan
• Cari informasi lain yang diperlukan ancaman/ hazards yg masih
• Perkirakan kelanjutan akibat hazard yg berlangsung/akan terjadi
terjadi
PERAN SURVEILANCE BENCANA

RESPONSE SEGERA RESPONSE TERENCANA


• AIR (persediaan air bersih yang cukup dan • Organisasi, koordinasi dan mobilisasi
aman/safe) sumber daya manusia yang ada
• TENDA/Shelter (tenda yg dilengkapi (volunteers, NGO’s, warga setempat).
dengan fasilitas air, jamban dll) • Perencanaan sarana dan logistik (fasilitas
• MAKANAN (produksi makanan utk medik, suplay makanan, kendaraan,
keadaan emergensi, hati2 pd keracunan ambulans, linen, minyak, air dan alat2
makanan, periksa semua makanan dari pembersih)
sumbangan, perhatikan kebersihan) • Sistem komunikasi (informasi, koordinasi,
• SANITASI (perhatikan pembuangan sistem operasional)
sampah dan limbah ,bangkai binatang / • Rencana operasional pengelolaan bencana
tumbuhan mati)
• Kendalikan vektor penyebar penyakit
(misal: lalat, nyamuk, tikus dll)
• Kendalikan penyakit infeksi misal:
cholera, malaria, influenza, typhus,
hepatitis
• Jauhkan material berbahaya
• Buat rencana letak dan layout tenda
darurat
Dokumenter Pasca Kejadian Gunung Merapi
Meletus
GAMBARAN KEJADIAN ERUPSI GUNUNG
MERAPI DI YOGYAKARTA TAHUN 2010

Sumber: google picture


Gambaran Gunung Merapi

 Gunung Merapi (2.968m dpl) terletak di Jawa Tengah pada posisi geografis
110º 26'30'' BT dan 7º 32'30'' LS, adalah gunung api tipe strato paling giat di
Indonesia.

 Sejak tahun 1672 hingga 2010 tercatat lebih dari 80 kali erupsi, dengan
selang waktu istirahat antara 1 – 18 tahun atau rata-rata 4 tahun.

 Gunung ini berada di Kabupaten Sleman yang secara geografis memiliki


wilayah terbentang mulai 110º 15’13” sampai dengan 110º 33’00” Bujur
Timur dan 7º 34’51” sampai dengan 7º 47’03” Lintang Selatan.
Bencana Erupsi Gunung Merapi

 Waktu kejadian erupsi gunung Merapi : 26 Oktober 2010 hingga awal November
2010

 Berdasarkan data Pusdalops BNPB per tanggal 27 November 2010, bencana erupsi
Gunung Merapi ini telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 242 orang meninggal
di wilayah DI Yogyakarta dan 97 orang meninggal di wilayah Jateng.

 Dampak erupsi gunung Merapi : empat kabupaten, yakni Kabupaten Magelang,


Boyolali dan Klaten di Provinsi Jateng, dan Kabupaten Sleman di Provinsi DI
Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
 [1] A. Salleh, “Serba-Serbi Gunung Berapi: Jenis, Frekuensi Letusan dan
Dampak,” australiaplus.com, 2017. [Daring]. Tersedia pada:
http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/serba-serbi-gunung-
berapi-jenis-
frekuensi-letusan-dan-dampak/9180632. [Diakses: 03-Apr-2018].
 [2] B. Direktorat PRB, “Penurunan indeks risiko bencana di indonesia,” 2016.
 [3] ilmugeografi.com, “3 Proses Terjadinya Gunung Meletus dan Contohnya di
Indonesia - IlmuGeografi.com,” ilmugeografi.com, 2018. [Daring]. Tersedia
pada: https://ilmugeografi.com/bencana-alam/proses-terjadinya- gunung-
meletus. [Diakses: 02-Apr-2018].
 [4] Risikobencana.co, “Lakukanlah Penyelamatan Diri Saat Terjadi Letusan
Gunung Berapi,” risikobencana.co, 2017. [Daring]. Tersedia pada:
https://risikobencana.co/tips/view/116/+Lakukanlah+Penyelamatan+Diri+Saat+Te
rjadi+Letusan+Gunung+Berapi. [Diakses: 03-Apr-2018].
 [5] risikobencana.co, “Yang Perlu Dilakukan sebelum Terjadi Letusan Gunung
Api,” risikobencana.co, 2017. [Daring]. Tersedia pada:
https://risikobencana.co/tips/view/88/Yang+Perlu+Dilakukan+sebelum+Terjadi+Le
tusan+Gunung+Api. [Diakses: 03- Apr-2018].
DAFTAR PUSTAKA
 [6] Yayasan IDEP, “Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat
(Sebelum Bencana),” 2007.
 [7] E. Supartini dan Dkk, Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana
Nasional - Membangun Kesadaran, Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan dam
Menghadapi Bencana. 2017.
 [8] B. Saku, “Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh menghadapi Bencana
Edisi 2017.”
 [9] Idep Foundation, “Panduan kecil Pertolongan Pertama Gawat Darurat
- Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM),” .
 [10] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan,” Kemenkes, hal. 1–27, 2014.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai