Kerusakan sumberdaya lahan sekitar 89.243 ha. Data citra satelit Aster dan Landsat TM-7 pada 15 Nopemeber
2010 menunjukkan sebaran dampak erupsi meliputi sawah, hutan, kebun campuran, perkebunan, semak belukar
dan pemukiman dengan luas 89.243 ha.
Kerusakan infrastruktur pertanian berupa alat pertanian, jaringan irigasi di antaranya 134 bendungan dengan luas
areal pengairan 9.517 ha yang tersebar di 39 kecamatan
Bencana erupsi Gunung Merapi pasca-November 2010 menunjukkan dampaknya terhadap jumlah ternak yang
mati dan sakit. Evakuasi diperlukan karena ternak-ternak tersebut merupakan ternak peliharaan atau
dikandangkan. Jumlah ternak yang sakit dan mati tercatat 52.656 ekor sapi perah, 28.370 ekor sapi potong, dan
3.665 ekor kerbau.
BPBD Sleman melakukan pembangunan rumah menyiapkan sarana dan prasarana yang menunjang
: kawasan rawan bencana. Dalam upaya
standar proses evakuasi. disiapkan juga transportasi, dengan hal
pembangunannya diharapkan pembangunan rumah-rumah ini diharapkan mampu mempercepat proses evakuasi dan
tersebut mampu meminimalisir kerugian masyarakat mempersempit tingkat korban jiwa yang akan terjadi.
akibat erupsi gunung merapi dalam aspek
bangunan,sehingga ketika suatu saat terjadi letusan Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat
masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk membangun dilaksanakan melalui program Desa Tangguh
rumah yang baru. Bencana. yang bertujuan untuk memberikan
edukasi secara menyeluruh dan bertahap
Dalam pelaksanaan mitigasi BPBD Sleman juga
melakukan sosialisasi kebencanaan. Adapun isi dari membuat peta mitigasi kawasan rawan bencana,
sosialisai tersebut yaitu Tidak Berada di Lokasi bertujuan agar masyrakat mengetahui seberapa besar
Radius yang Telah Ditentukan, Tidak Berada di dampak yang akan mereka rasakan pada daerah yang
Lembah dan Daerah Aliran Sungai, Hindari Tempat mereka diami berdasarkan analisis radius letusan
Terbuka, Gunakan Masker atau Kain Basah, Memakai gunung merapi
Pakaian Tertutup)
Pembuatan barak pengungsian, yang dimulai dari Pembuatan DAM sabo. DAM sabo berfungsi untuk
pemebuatan skenario kejadian erupsi Gunung Merapi mengalirkan luapan lahar yang terjadi akibat erupsi
Dalam aspek ini diharapkan mampu meningkatkan menjauh dari daerah yang ramai akan pemukiman dan
kesiapsiagaan masyarakat sekitar dalam mengahadapi penduduk menuju ke daerah hilir.
erupsi gunung merapi di waktu yang akan datang.
Ide Mitigasi Merapi
Membuat peraturan pembangunan sekitar Gunung Merapi berdasarkan pendekatan teknologi yang sudah
dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menentukan tipe dan lokasi pembangunan yang diperbolehkan
di sekitar Gunung Merapi. Hal ini dilakukan karena banyaknya masyarakat yang mengalami kerugian materi
karena pembangunan yang mereka lakukan dengan tujuan wisata justru hancur setelah adanya erupsi tahun 2010.
Figure 1 : citra yang diolah dalam penentuan sebaran abu vulkanik (Webly, 2009)
Monitoring bertujuan untuk bisa memprediksi pola pergerakan abu vulkanik yang dihasilkan gunung api khususnya
Gunung Merapi ssehingga bisa dilakukan monitoring pencegahan dan minimalisir korban bencana gunung api yang
diakibatkan oleh abu vulkanik.
REFERENSI :
Isnainiati, N., Mustam, M., & Subowo, A. (2014). Kajian mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten
Sleman. Journal of Public Policy and Management Review, 3(3), 25-34.
Webley, P. W., Dehn, J., Lovick, J., Dean, K. G., Bailey, J. E., & Valcic, L. (2009). Near-real-time volcanic ash cloud detection: Experiences from
the Alaska Volcano Observatory. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 186(1-2), 79–90. doi:10.1016/j.jvolgeores.2009.02.010
Ma’arif, Sdan Hizbaron, D.R. (2014).Strategi Menuju Masyarakat Tangguh Bencana Dalam Preespektif Sosial.Yogyakarta: UGM Press
Verstappen. (2013). Garis Besar Geomorfologi Indonesia(Terjemahan Sutikno). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.