Zona fault avoidance adalah area yang dibuat dengan menetapkan zona peyangga di kedua sisi sesar
(zona rekahan yang teridentifikasi). Zona peyangga minimum 20 meter di kedua sisi jejak gangguan
yang diketahui atau zona patahan gangguan yang mungkin terjadi.
Zona sesar ini merupakan kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan yang memanjang yang
berarah bart timur dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Secara regional besaran sesar ini meman Panjang,tetapi terdiri segmen-segmen kecil
sehingga menitudo gempa yang dihasilakn juga relative kecil.
Sesar aktif,terbukti adanya aktivitas gemoa-gemoa dangkal yang terjadi di sepanjang
zona sesar ini.
Terbantuk akrena flexure back arc akibat subduksi yang dikombinasikan dengan beban
jalur vulkanik dan kompresi akibat munculnya jalur gunung api.
Sesar kendang merupakan zona,jika individual sesarnya masing-masing aktif,tentu
dalam magnitude terpisah-pisah,kecil kemungkinan akan terdeformasi dalam satu
gempa di sempanjang zona tersebut.
Kharisma Amalia_03411940000013_Mitigasi Bencana B
● Sampel tersebut dimasukkan dalam ct scan untuk mempelajari lebih detail lagi
lapisan-lapisan pada core sample.
● Penelitian menghasilkan rekonstruksi gempa bumi yang lebih tua dari tahun 1926,
yaitu 1821, 1822, 1823. Kemudian, dari data sample tersebut juga dapat ditunjukkan
rekaman secara presisi terkait dengan 2 gempa bumi doublet dengan delay waktu 2
jam dan 7 jam. Pada visualisasi nampak arah pengendapan dari sumber gempa
buminya dan juga menunjukkan besar guncangan gempa buminya.
● Kemudian dilakukan pula penelitian terkait dinamika pulau-pulau yang ada di
Indonesia. Ditunjukkan bahwa di jawa terjadi variasi arah gerak pulau. Jawa
bagian selatan lebih cepat daripada bagian utara. Ini disebabkan oleh batasan dari
stress akumulasi jumlah tektonik yang dilepaskan di lokasi dalam bentuk gempa
bumi dan Ini diakomodir oleh sesar aktif.
● Magnitude kecil errornya besar sekali, namun apabila menggunakan data yang
padat kita bisa mengetahui secara rinci lokasi sumbernya di mana serta aktivitas
pelepasan energinya di mana di situ terdapat sesar aktif yang mana membuat
pelepasan energi lebih besar
● Survei geofisika dangkal Gambar 2. Arah dinamika pulau Jawa
(menggunakan metode geolistrik dan georadar) yang di run di garis sesar aktif yang
sudah diketahui sebelumnya. Melalui georadar dapat diketahui surface rupturenya.
Terdapat depression yang menunjukkan sesarnya.
● Case gempa bumi berulang di Himalaya :
sebelum gempa terdapat punggungan dan juga
lembah sungai. Kemudian setelah terjadi gempa
bumi robek atau terbelah secara tiba-tiba
kemudian terjadi guncangan yang menjalar di
sekitarnya. Guncangan itu apabila di laut dapat
menyebabkan tsunami, kalau di darat dapat Gambar 3. Garis sesar aktif
menyebabkan longsoran, likuifaksi, amplifikasi,
dsb. Sumbernya dibuktikan dengan pergeseran sungai, kenaikan, penurunan lempeng
dsb.
● Siklus sesar : menghimpun energi-melepaskan energi-menghimpun energi lagi.
Jedanya disebut dengan recurrent interfal.
● Proses deformasi ketika dia tidak mampu menahan energinya, maka energi tersebut
dilepas menjadi gempa bumi.
● Dikatakan sesar aktif apabila memiliki bukti terjadinya gempa bumi pada 11000 th
lalu
● Masalah utama : menemukan jalur siklus sesar aktif. Bisa dihasilkan dengan 2 cara
yaitu menemukan jalur setelah terjadi gempa bumi, dan sebelum terjadi gempa bumi.
Tapi untuk menemukan jalur sebelum terjadinya gempa bumi sangat membutuhkan
usaha yang besar. Setelah menemukan jalur, lahan atau lokasi tersebut digali dan
dipelajari stratigrafinya, di peta-kan, kemudian diambil karbon untuk dites AMS.
kemudian dimodelkan. Model yang terdapat arah pergeseran dicut dan dikembalikan
ke model semula (lurus) kemudian dapat dihitung besar pergeserannya.
● Hal utama yang dilakukan dalam penelitian paleoseismologi adalah meneliti
morfogenik gempa bumi lampau atau retakan akibat gempa bumi (surface rupture).
Hal tersebut merupakan hal yang penting karena geometri sesar menunjukkan lokasi
PASTI sumber gempabumi, panjang sesar, dan segmentasi, kinematika sesar yang
menunjukkan rekonstruksi pergeseran sungai dan karakteristik gempa buminya yang
menunjukkan besar magnitude, kejadian gempa bumi, pola retakan gempa bumi,
besar pergeseran, laju pergeseran (slip rate), dan siklus gempa bumi.
● Kegiatan mitigasi yang dilakukan yaitu membangun kota dengan konsep baru.
Akuisisi data sepanjang lembah palu-koro sehingga data tersebut dapat dipetakkan
dengan baik jalur sesar aktif tersebut. Jalur tersebut merupakan jalur presisi tinggi
sehingga pada jalur tersebut tidak dapat dibangun kembali.
● Efek dari retakan didapatkan retakan memiliki panjang sekitar 10-15m dari jalur sesar
aktif utama. Lebih dari jarak tersebut merupakan zona aman untuk membangun
bangunan.
tidak semua jembatan tersebut roboh sehingga dapat diperbaiki dengan harga yang
lebih murah.
● Pendidikan masyarakat merupakan salah satu hal penting juga. Bagaimana hasil
penelitian dapat digunakan pemerintah daerah untuk disosialisasikan kepada
masyarakat.
● Bangunan tahan gempa merupakan hal yang harus dipahami oleh masyarakat.
Bangunan dibawah 2 lantai harus mengikuti arahan dari kementrian untuk membuat
desain bangunan tahan gempa. Salah satunya yaitu ujung dari pipa besi harus ditekuk
30 derajat, hal tersebut memiliki efek besar terhadap kekuatan bangunan yang berada
pada sumber sesar aktif.
● Setelah didapatkan data set gempa sesar aktif, maka dapat dimodelkan tsunami berapa
besar run up dan berapa besar rendaman yang menuju ke pantai.
- Metodologi
Earthquake Loss Prediction adalah suatu metode untuk memprediksi jumlah korban jiwa
yang disebabkan oleh kerusakan bangunan dengan scenario gempa bumi.
Memperkirakan kerugian dari persentase kerusakan bangunan.
Tahapan dalam penelitian menggunakan metode ini adalah:
1. Membuat model seismic hazard dari patahan aktif
2. Menghitung nilai amplifikasi akibat kondisi tanah setempat
3. Memperkirakan nilai intensitas dan PGA yang diterima bangunan
4. Menghitung tingkat kerusakan bangunan menggunakan Fragility curve dengan berbagai
scenario gempa bumi
5. Menghitung jumlah korban berdasarkan kerusakan bangunan untuk gempa malam dan
siang hari
6. Menghitung kerugian ekonomi berdasarkan kerusakan bangunan.
Gambar 2. Flowchart
a. Model Gempa Bumi
Kharisma Amalia_03411940000013_Mitigasi Bencana B
Sumber gempa ada dua yaitu Patahan Sumatra Segment Aceh dan Patahan Sumatra
Segmen Seulimuem.
Allen, et.al (2012) memgembangkan persamaan shaking attenuation untuk gempa
global yang dinamakan Intensity Prediction Equations (IPEs).
Persamaan IPEs dengan jarak sumber ke lokasi berupa (Rrup).
IPEs dikembangkan untuk, gempa bumi patahan yang dangkal dengan magnitude
antara 5-7.9 Mw, dan kedalaman hiposenter kurang dari 20 km.
Data VS30 sekitar Bnada Aceh diambil oleh Muzli, e.al (2014) dan Iqbal (2016)
Faktor Amplikasi (Fv) dihitung dengan menggunakan rumus Borcherdt & Eeri
(1994).
Nilai S dihitung menggunakan persamaan Borcherdt (1997).
c. Validasi Model
Validasi Model dari hasil perhitungan dilakukan dengan kejadian gempa asli yang terjadi
- Hasil
a. Model Intensitas Gempa Bumi
Model intensitas gempa bumi didasarkan pada perhitungan IPEs. Persamaan ini
digunakan untuk memprediksi intensitas gempa di batuan dasar dan di permukaan.
Model menunjukkan bahwa tingkat intensitas pada titik tertentu tergantung pada jarak
dari gempa dan koefisien situs local.
Nilai Vs30 digunakan untuk menghitung koefisien lokasi yang cicik dengan model gempa
regional.
Untuk mengetahui detail variasi spasial intensitas scenario gempa di Banda Aceh,
digunakan nilai VS30.
Kharisma Amalia_03411940000013_Mitigasi Bencana B
Dari data, jenis bangunan di Banda Aceh digolongkan dalam tiga kategori yaitu, (1)
Low-Rise Concrete Moment Frame, (2) Low-Rise Light Wood Frame, dan (3) Medium
Rise Concrete Moment Frame.