Diterbitkan oleh:
Penerbit Elmatera (Anggota IKAPI)
Jl. Waru 73 Kav 3 Sambilegi Baru Maguwoharjo Yogyakarta
Telp. 0274-4332287
Email: penerbitelmatera@yahoo.co.id
iii
iv ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Konsep Gunungapi 7
2.2. Konsep Pengurangan Risiko Bencana 10
2.3. Kajian Geomorfologi 11
2.4. Pemetaan Geomorfologi 12
2.5. Studi Pendahuluan 13
BAB 3 LETAK, BATAS DAN LUAS KAWASAN 15
GUNUNGAPI SINABUNG
BAB 4 KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI 21
GUNUNGAPI SINABUNG
BAB 5 KARAKTERISTIK BENCANA ERUPSI 39
GUNUNGAPI SINABUNG
v
vi ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
DAFTAR PUSTAKA 87
BIOGRAFI PENULIS 91
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Sumber: USGS
Gambar 1.2
Distribusi spasial gunungapi-gunungapi di wilayah Kepulauan Indonesia
aktivitas letusan. Tipe gunung api ini diubah dari tipe B menjadi
gunungapi dengan tipe A. Peningkatan aktivitas yang terjadi
mencapai klimaks setelah terjadi letusan secara eksplosif yang
menyemburkan material-material gunungapi.
Erupsi Gunungapi Sinabung mulai terjadi lagi pada bulan
September 2013 dengan intensitas yang semakin meningkat.
Menurut Sumutprov (2013), status Gunungapi Sinabung
dinaikkan dari level “Siaga” menjadi “Awas” pada tanggal 24
November 2013 pukul 10.00 WIB. Status Awas merupakan level
tertinggi dari aktivitas gunung berapi karena telah dindikasi
meningkatnya intensitas letusan. Status Awas tersebut berpotensi
menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3 –
4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km. Pada
tanggal 1 Februari 2014, Gunungapi Sinabung mengeluarkan
awan panas yang bergerak ke arah tenggara. Awan panas tersebut
menimbulkan korban jiwa sebanyak 16 orang yang sedang berada
di Desa Sukameriah. Sedangkan awan panas pada tanggal 21 Mei
2016 telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 9 orang yang
sedang berada di Desa Gamber.
Masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah
Gunung Sinabung diungsikan untuk menghindari ancaman
erupsi mulai bulan September 2013. Menurut Kominfo Kabupaten
Karo (2014), jumlah pengungsi per 23 Januari 2014 mencapai
9.045 kepala keluarga yang terdiri dari 28.715 jiwa. Pengungsi
tersebut berasal dari 33 desa dari Kecamatan Payung, Simpang
Empat, Namanteran, dan Tiganderket. Dampak dari bencana
erupsi Gunungapi Sinabung tersebut sangat merugikan bagi
masyarakat yang bermukim di sekitar Gunungapi Sinabung
maupun pemerintah.
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 5
7
8 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Lahan
No. Jenis Komoditi Puso (Ha) Kerugian (Rp)
1. Tanaman Pangan 2.255,27 18.411.283.812,34
2. Holtikultura 6.863,58 747.420.612.552,00
a. Sayur 5.257,84 441.493.942.554,00
b. Buah 1.605,24 305.906.670.000,00
c. Tanaman Hias 0,50 20.000.000,00
14 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Lahan
No. Jenis Komoditi Puso (Ha) Kerugian (Rp)
3. Perkebunan 3.280,32 133.061.290.175,00
Total 12.399,16 898.893.186.541,34
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karo per 20 Januari 2014
15
16 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 3.1
Agihan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karo
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 17
Gambar 3.2
Letak Kabupaten Karo pada citra satelit Landsat 7 ETM+ perekaman tahun 2003
Rasio
terhadap
Banyaknya Total Luas
Desa/ Luas Kabupaten
No. Kecamatan Kelurahan (Km2) (%)
1 Mardingding 12 267,11 12,56
2 Lau Baleng 15 252,60 11,87
3 Tiga Binanga 19 160,38 7,54
4 Juhar 24 218,56 10,27
5 Munte 22 125,64 5,91
6 Kutabuluh 16 195,70 9,20
7 Payung 8 47,24 2,22
8 Tiganderket 17 86,76 4,08
9 Simpang Empat 17 93,48 4,39
10 Naman Teran 14 87,82 4,13
11 Merdeka 9 44,17 2,08
12 Kabanjahe 13 44,65 2,10
13 Berastagi 9 30,50 1,43
14 Tiga Panah 22 186,84 8,87
15 Dolat Rayat 7 32,25 1,52
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 19
Rasio
terhadap
Banyaknya Total Luas
Desa/ Luas Kabupaten
No. Kecamatan Kelurahan (Km2) (%)
16 Merek 19 125,51 5,90
17 Barusjahe 19 128,04 6,02
Jumlah 262 2.127,25 100,00
21
22 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 4.1
Lithologi Permukaan Kawasan Gunungapi Sinabung
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 27
(SI 1). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna
abu-abu, keras, tekstur afanitik, holokristalin, piroksen,
plagioklas, olivine yang tertanam dalam masa dasar halus
gelas vulkanik. Satuan ini tersingkap baik di daerah Susuk
bagian Barat.
9. Aliran Lava Sinabung 4 (SI 4): aliran ini terendapkan ke
arah baratlaut dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan
ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan
Endapan Aliran Piroklastik Sinabung 2 (Sa 2) dan Aliran
Endapan Piroklastik Toba (Ta). Secara megaskopis aliran
lava ini dicirikan oleh warna abu-abu putih, keras, tekstur
afanitik, hipokristalin, masif, piroksen, plagioklas, olivine,
komponen basaltik yang tertanam dalam masa dasar halus
gelas vulkanik, sedikit teralterasi secara profilit, kekar pada
batuan ini terisi mineral kuarsa. Satuan ini tersingkap di
daerah Kawar. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan
oleh tekstur porfinitik, masa dasar afanitik, hipokristalin,
hipidiomorf, anhedral-auhedral, vesikuler, komposisi fenokris
terdiri dari plagioklas, piroksen, hornblende dan mineral
opak yang tertanam dalam masa dasar yang hadir berupa
mikrokristalin dan gelas mineral sekunder.
10. Aliran Lava Sinabung 5 (SI 5): Aliran Lava Sinabung 5
terendapkan ke arah utara dengan ketebalan singkapan 4
meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi
Satuan Aliran Lava Sinabung 4 (SI 4) dan ditutupi oleh Aliran
Piroklastik Sinabung 4 (Sa 4) dan Aliran Lava Sinabung 9 (SI
9). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-
abu, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, hipokristalin,
masif, sedikit piroksen, feldspar. Satuan ini tersingkap baik di
daerah Sigarang-garang.
30 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
11. Aliran Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3): satuan ini terhampar luas
di sebelah selatan Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi
Aliran Piroklastik Toba (Ta), Aliran Lava Sinabung 2 (SI
2), dan Aliran Piroklastik Sinabung 1 (Sa 1), serta ditutupi
oleh Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6), Aliran Lava Sinabung
8 (SI 8) dan Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5). Secara
megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna
abu-merah, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub
rounded, masif, komponen litik andesitik 70 % dengan bentuk
komponen sub rounded-angular, debu vulkanik 20% dengan
bentuk butir rounded.
12. Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6): satuan ini terendapkan ke
arah selatan dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini
membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran
Piroklastik 3 (Sa 3) dan ditutupi oleh Aliran Piroklastik
Sinabung 5 (Sa 5) dan Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7).
Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-
abu, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik-porfiritik,
hipokristalin, masif, sedikit piroksen, plagioklas. Satuan ini
tersingkap baik di daerah Mardinding. Secara mikroskopis
aliran lava ini dicirikan oleh sayatan bertekstur porifiritik,
masa dasar afanitik, hiporistalin, inteergranular, bentuk
kristal subhedral-anhedral, granular butir halus-sedang,
ukuran 0.1-1.5 mm, vesikuler, komposisi fenokris terdiri dari
plagioklas, piroksen, olivin, hornblende dan mineral opak,
yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.
13. Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7): satuan ini terendapkan ke
arah selatan dengan ketebalan singkapan 1.5 meter. Satuan
ini membentuk morfologi kasar yang menutupi Satuan Aliran
Lava Sinabung 6 (SI 6) dan Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3)
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 31
39
40 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 5.1
Gunungapi Sinabung yang berbentuk kerucut terpancung dilihat dari Desa Tiga
Pancur Kecamatan Simpang Empat (Sumber: Foto Lapangan Tahun 2017)
Gambar 5.2
Salah satu kejadian erupsi Gunungapi Sinabung yang sumber erupsinya adalah
erupsi samping (Dongeng Geologi, 2010)
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 41
Gambar 5.3
Awan panas erupsi Gunungapi Sinabung (Tigapilarnews, 2017)
42 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 5.4
Leleran lava yang keluar dari puncak Sinabung
disajikan pada Gambar 5.4. dan juga pola hasil erupsi Gunungapi
Sinabung yang sudah terjadi pada masa lalu berbentuk seperti
kelopak bunga. Lontaran atau guguran batu pijar juga terjadi
pada waktu erupsi Gunungapi Sinabung.
Hujan abu/debu vulkanik terjadi pada saat erupsi Gunungapi
Sinabung. Arah hujan abu/debu vulkanik mengikuti arah angin.
Daerah yang sering terkena abu/debu vulkanik adalah disisi timur,
tenggara, dan selatan Gunungapi Sinabung. Jika erupsinya kecil,
daerah Namanteran selalu terkena hujan abu/debu vulkanik. Jika
erupsinya sedang, daerah Berastagi dan Kabanjahe terkena hujan
abu/debu vulkanik. Namun jika erupsinya besar, hujan abu/debu
vulkanik sampai ke Kota Medan. Gambaran wilayah yang terkena
hujan abu/debu vulkanik Gunungapi Sinabung seperti disajikan
pada Gambar 5.5. dan Gambar 5.6.
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 43
Gambar 5.5
Lahan pertanian rusak terkena debu vulkanik erupsi Sinabung di daerah Gurukinayan
Gambar 5.6
Permukiman rusak terkena debu vulkanik erupsi Sinabung di daerah Sigarang-
garang
44 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 5.7
Daerah Sukatendel Kecamatan Tiganderket yang terkena aliran lahar
Gambar 5.8
Lahar dingin di sekitar Sungai Lau Borus
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 45
47
48 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 6.1
Gambaran anak-anak di salah satu lokasi pengungsian yaitu di KNPI Kabanjahe
Gambar 6.2.a
Lokasi pengungsian di daerah Tiganderket (jalan Tiganderket – Kutabuluh)
Gambar 6.2.b
Lokasi pengungsian di daerah Tiganderket (jalan Tiganderket – Kutabuluh)
Gambar 6.3.a
Lahan pertanian untuk tanaman kopi yang mengalami kerusakan akibat awan
panas di Sibintun pada tahun 2018
52 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 6.3.b
Lahan pertanian untuk tanaman kopi yang mengalami kerusakan akibat awan
panas di Sibintun pada tahun 2018
Gambar 6.4
Lokasi relokasi dari Desa Sukameriah, Bakerah, dan Simacem menuju Siosar
54 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 6.5.a
Gambaran permukiman pada lokasi relokasi di Siosar Kecamatan Merek
Gambar 6.5.b
Gambaran permukiman pada lokasi relokasi di Siosar Kecamatan Merek
Gambar 6.6
Lokasi relokasi dari Desa Berastepu, Gamber, Guru Kinayan, dan Kuta Tonggal
menuju beberapa wilayah yang aman dari ancaman erupsi Gunungapi Sinabung
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 57
Gambar 6.7
Lokasi relokasi dari Desa Mardinding, Sigarang-garang, dan Sukanalu menuju
daerah relokasi Siosar
58 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 6.8
Aktivitas pertanian masyarakat di daerah zona merah
Gambar 6.9
Aktivitas pertanian masyarakat di daerah zona merah
Gambar 6.10.a
Hutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan
pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu
Gambar 6.10.b
Hutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan
pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 63
Gambar 6.10.c
Hutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan
pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu
67
68 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 7.2
Agihan bencana yang disebabkan oleh Erupsi Gunungapi Sinabung
71
72 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 8.1
Agihan bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung
struktural pada radius 3 km, 5 km, dan 7 km dari Puncak Sinabung
Gambar 8.2
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
jalan memasuki wilayah Tiganderket
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 73
Gambar 8.3
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
lapangan
Gambar 8.4
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket
74 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 8.5
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
jalan menuju wilayah Desa Mardinding
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 75
Radius
dari
Puncak Bentuk
LU BT Sinabung Pengurangan
No. (°) (°) (Km) Risiko Strutural Nama Desa
1 3.19 98.41 3 Papan Peringatan Sigarang-
garang
2 3.19 98.41 3 Papan Peringatan Sigarang-
garang
3 3.20 98.40 3 Jalur Evakuasi Kuta Rakyat
4 3.20 98.41 3 Papan Peringatan Kuta Rakyat
5 3.20 98.41 3 Jalur Evakuasi Kuta Rakyat
6 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket
7 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket
8 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket
76 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Radius
dari
Puncak Bentuk
LU BT Sinabung Pengurangan
No. (°) (°) (Km) Risiko Strutural Nama Desa
9 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket
10 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket
11 3.13 98.37 5 Pembangunan Tiganderket
Dam
12 3.13 98.38 5 Papan Peringatan Tiganderket
13 3.12 98.39 5 Papan Peringatan Simpang
Gurukinayan
14 3.12 98.40 5 Titik Kumpul Gurukinayan
Sementara
15 3.13 98.41 5 Portal Simpang Desa
Berastepu
16 3.13 98.41 5 Papan Peringatan Simpang Desa
Berastepu
17 3.14 98.42 5 Bangunan Semen Berastepu
18 3.14 98.43 5 Bangunan Semen Berastepu
19 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket
20 3.14 98.36 5 Papan Peringatan Lau Bekerah
21 3.15 98.36 5 Portal Lau Bekerah
22 3.15 98.35 5 Penahan Badan Kutambaru
Sungai
23 3.13 98.40 5 Papan Peringatan Gurukinayan
24 3.13 98.40 5 Papan Peringatan Gurukinayan
25 3.17 98.45 5 Papan Peringatan Kutatonggal
26 3.17 98.44 5 Papan Peringatan Kutatonggal
27 3.18 98.44 5 Papan Peringatan Sukatepu
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 77
Radius
dari
Puncak Bentuk
LU BT Sinabung Pengurangan
No. (°) (°) (Km) Risiko Strutural Nama Desa
28 3.17 98.43 5 Papan Peringatan Kutatonggal
29 3.17 98.44 5 Portal Kutatonggal
30 3.18 98.43 5 Papan Peringatan Sukanalu
31 3.18 98.44 5 Titik Kumpul Sukatepu
Sementara
32 3.18 98.44 5 Papan Peringatan Sukatepu
33 3.19 98.44 5 Jalur Evakuasi Sukatepu
34 3.14 98.33 7 Pengungsian Jandi Meriah
35 3.14 98.33 7 Hunian Tetap Ndokum
Siroga
36 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel
37 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel
38 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel
39 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel
40 3.12 98.38 7 Jalur Evakuasi Payung
41 3.12 98.38 7 Titik Kumpul Payung
Sementara
42 3.12 98.39 7 Jalur Evakuasi Payung
43 3.12 98.39 7 Papan Peringatan Payung
44 3.12 98.39 7 Portal Payung
45 3.12 98.39 7 Papan Peringatan Payung
46 3.12 98.42 7 Papan Peringatan Tiga Pancur
47 3.13 98.41 7 Papan Peringatan Simp. Sibintun
48 3.12 98.40 7 Hunian Jandi Meriah
Sementara
78 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Radius
dari
Puncak Bentuk
LU BT Sinabung Pengurangan
No. (°) (°) (Km) Risiko Strutural Nama Desa
49 3.14 98.45 7 Hunian Tetap Ndokum
Siroga
50 3.15 98.45 7 Jalur Evakuasi Torong
51 3.14 98.44 7 Papan Peringatan Jeraya
52 3.14 98.44 7 Portal Jeraya
53 3.15 98.45 7 Papan Peringatan Perteguhen
54 3.15 98.45 7 Titik Kumpul Perteguhen
Sementara
55 3.17 98.45 7 Papan Peringatan Simp. Tiga
Kicat
56 3.17 98.45 7 Jalur Evakuasi Sukandebi
57 3.17 98.45 7 Titik Kumpul Sukandebi
58 3.17 98.45 7 Titik Kumpul Deram
Sementara
59 3.18 98.45 7 Jalur Evakuasi Deram
60 3.18 98.45 7 Titik Kumpul Deram
Sementara
61 3.18 98.45 7 Jalur Evakuasi Deram
62 3.18 98.45 7 Jalur Evakusi Deram
63 3.14 98.46 7 Papan Peringatan Ndokum Siroga
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 79
Gambar 8.6
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
jalan yang termasuk kawasan rawan bencana
Gambar 8.7
Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di
daerah Tiganderket
80 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
BAB 9
MODEL PENGURANGAN RISIKO
BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI
SINABUNG
81
82 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Gambar 5.24
Model konseptual pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung
83
84 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
BAB 10
PENUTUP
85
86 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
87
88 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---
Kato, T., Ito, T., Abidin, H. Z., and Agustan. 2007. Preliminary
report on crustal deformation surveys and tsunami
measurements caused by the July17, 2006 South off Java
Island Earthquake and Tsunami, Indonesia. Earth Planets
Space, 59, 1055–1059.
Kominfo Kabupaten Karo, 2014, Data Pengungsi Erupsi
Gunungapi Sinabung Kabupaten Karo Tanggal 23
Januari 2014.
Kunzmann, K., August 1, 2008, “The Non-Legally Binding
Instrument On Sustainable Management of All Types
of Forests - Towards A Legal Regime For Sustainable
Forest Management?”, 9 German L.J. 981, German Law
Journal, pp. 981-1005.
McCaffrey, R., 1996, Asia Slip partitioning at convergent plate
boundaries of SE, Geological Society, London, Special
Publications 1996, No.106, pp.3-18.
Macdonald, G.A., 1972, Volcanoes, Prentice-Hall, Englewood
Cliffs, New Jersey, 510h.
Mangunsukardjo, K., 1984, Inventarisasi Sumberdaya Lahan di
Daerah Aliran Sungai Serayu dengan Tinjauan Secara
Geomorfologi, Disertasi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Owley, J., dan Tulowiecki, S.J., 2012, “Who Should Protect The
Forest?: Conservation Easements In The Forest Legacy
Program”, 33 Pub. Land & Resources L. Rev. 47, Public
Land & Resources Law Review, pp. 47-93.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen
ESDM) Nomor: 15 Tahun 2011 tentang Pedoman
Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah,
Gempabumi, dan Tsunami.
---Dr. DwiWahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.--- 89
D r. Dwi Wahyuni
Nurwihastuti,
S.Si., M.Sc. lahir di
Sleman 24 September
1977 adalah staf pengajar
pada Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri
Medan (Unimed) sejak
tahun 2003. Menamatkan
pendidikan S1 pada
Program Studi Geografi
Fisik Fakultas Geografi
Universitas Gadjah
Mada (UGM) pada
91
92 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---