Anda di halaman 1dari 7

1.

Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang
disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api
atau runtuhan batuan.
Gempa bumi aceh pada 26 Desember 2004 yang memakan banyak korban jiwa.
Gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 Skala Richter dari dasar laut sebelah Barat
Aceh, setelahnya diikuti dengan tsunami yang memporak-pondakan Aceh dan
sekitarnya.

2. Letusan gunung api


Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan
istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran
material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Letusan Merapi 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di
Indonesia. Pada akhir September 2010 silam, Gunung Merapi di Yogyakarta mulai
melakukan aktivitas seismik dan menyebabkan letusan gunung berapi pada tanggal
26 Oktober 2010. Akibat letusan tersebut sedikitnya 353 orang tewas, termasuk
Mbah Maridjan.

3. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu"
berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian
gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut
akibat gempa bumi.
Tsunami yang terjadi pada bulan September ini menjadi bencana alam yang sangat
mematikan yang menelan korban jiwa sebanyak 2.100 orang meninggal, dan ribuan
bangunan telah rusak bahkan hancur.
Pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi peristiwa tsunami yang disebabkan oleh
letusan Anak Krakatau di Selat Sunda dan menghantam daerah pesisir Banten dan
Lampung, Indonesia.

4. Tanah longsor
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya
kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Pada tanggal 31 Desember 2018 lalu terjadi longsor di Kampung Cigarehong, Dusun
Cimapag, yang berada di Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
5. Banjir
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat.
Waduh, kalau banjir pasti udah pada tahu kan? DKI Jakarta merupakan salah satu
kota yang menjadi langganan banjir hampir setiap tahunnya.

6. Banjir bandang
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang
besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
Banjir bandang setinggi dua meter menerjang Desa Dungaliyo, Kabupaten
Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada 9 Oktober 2018.

7. Kekeringan
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang
dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan
pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang
dibudidayakan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Agustus
2018, sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi mengalami kekeringan di Indonesia
Yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB,Jawa Timur, DIY, Banten, NTT, Lampung.

8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda
api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan
kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali
menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan
masyarakat sekitar.
Pada Januari 2018, ada sekitar 5.776,46 hektare hutan dan lahan yang terbakar di
seluruh Riau.

9. Angin puting beliung


Angin putting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat
(3-5 menit).
Pada 30 Desember 2018 sebanyak 165 rumah rusak akibat angin puting beliung
yang menerjang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

10. Gelombang pasang atau badai


Gelombang pasang adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek
terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat
menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi
keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang,
gelombang tinggi disertai hujan deras.
Badai tropis cempaka pernah terjadi pada tahun 2017. Wilayah yang berpotensi
terkena dampak badai tropis Cempaka adalah wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

11. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut
yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis
pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia
sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi pengetahuan dalam memahami apa
macam-macam bencana alam yang kerap melanda Indonesia.
Cara Menanggulangi Bencana Alam

1. Mengelola SDA secara Bijaksana


Manusia memanfaatkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, artinya
manusia boleh bertindak sewenang – wenang terhadap alam atau lingkungannya.
Tetapi jika sumber daya alam tidak di manfaatkan dengan sebaik – baiknya akan
mengakibatkan kerusakan alam. Maka dari itu SDA harus dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik , cara memanfaatkan dan mengelola SDA tersebut diantaranya :
a. Tidak membuang sampah sembarangan
Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan aliran air tersumbat. Akibatnya saat
musim hujan dapat mengakibatkan terjadinya banjir

b. Tidak melakukan penebangan pohon secara liar


Penebangan liar akan membuat hutan gundul sehingga dapat menyebabkan banjir
dan tanah longsor

c. Lakukan reboisasi atau penghijauan agar hutan berfungsi dengan baik


Dengan melakukan reboisasi akan mencegah terjadi tanah longsor dan banjir di
kawasan hutan.

d. Tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar hutan/


membersihkan lahan dengan cara membakarnya
Saat musim kemarau akan menyebabkan hutan mudah terbakar secara cepat

e. Berhati – hati dan tidak ceroboh saat melakukan aktivitas di dalam hutan
Tindakan kecerobohan seperti membuang putung rokok sembarangan atau
mematikan api di dalam hutan dapat menyebabkan kebakaran hutan

f. Penanaman hutan bakau di sepanjang pesisir pantai


Selain untuk mencegah abrasi pantai, hutan bakau berfungsi pula untuk sebagai
beteng untuk mengurangi hantaman gelombang tsunami ke daratan.
2. Membuat Sistem Peringatan dini
Bencana alam bisa datang tanpa diduga – duga sebelumnya. Untuk mencegah
dampak buruk / kerugian yang lebih besar, manusia perlu mengetahui secara dini
tanda – tanda/ gejala terjadinya bencana alam.Untuk itulah dilakukan usaha – usaha
untuk membuat peringatan dini umtuk menghadapi bensana yang datang sewaktu –
waktu. Misalnya membuat:

a. Sistem peringatan dini tsunami


yaitu membuat sistem yang dirancang untuk membuat tsunami, memberi peringatan
kepada masyarakat untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini terdiri atas 2
bagian :
- Peralatan sensor yang dipasang dipantai untuk mendeteksi adanya tsunami
- Jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami
kepada masyarakat diwilayah yang terancam bahaya. Semakin cepat informasi yang
diterima, maka semakin cepat pula proses evakuasi di lakukan.

b. Sistem peringatan dini gunung merapi


Gunung yang masih aktif selalu dipantau aktivitasnya oleh [os pengamatan
gunung berapi yang terletak beberapa kilometer dari gunung tersebut. Pos
pengamaytan tersebut memiliki peralatan khususyang dapat memberika
informasimengenai aktifitas gunung api. Petugas yang bertugas di pos pengamatan
akan memberikan laporan ke daerah – daerah yang terancam bahaya mengenai
status gunung api tersebut serta tindakan – tindakan yang harus dilakukan untuk
mengantisipasinya. Status gunung api dan tindakan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
Status Makna Tindakan

Awas Gunung api akan segera atau sedang Wilayah yang terancam
meletus, atau dalam keadaan kritis behaya dikosongkan ,
yang dapat menimbulkan bencana koordinasi dan piket
penuh

Siaga Gunung api sedang bergerak ke arah Penyuluhan di wilayah


letusan atau menimbulkan bencana bahaya, penyiapan
sarana darurat,
koordinasi harian, dan
piket penuh

Waspada Ada aktivitas apapun bentuknya dan Penyuluhan kepada


terdapat kenaikan aktivitas di atas masyarakat , penilaian
tingkat normal bahaya, pengecekan
sarana, pelaksanaan
piket terbatas

Normal Tidak ada gejala aktivitas tekanan Pengamatan rutin


magma

c. BMG ( Badan Meteorologi dan Geofisika )


Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMG adalah salah satu Lembaga Pemerintah
Non-Departemen yang berfungsi untuk melaksanakan tugas – tugas pemerintah di
bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Salah satu tugasnya
adalah melakukan pengamatan cuaca di wilayah Indonesia. BMG dapat membuat
prakiraan cuaca pada suatu hari berdasar data – data yang diperoleh dari satelit.
Perkiraan cuaca dapat dijadikan acuan bagi lembaga atau masyarakat yang
membutuhkan informasi. Lalu masyarakat atau lembaga tersebut dapat
mengantisipasi agar terhindar dari bahaya atau bencana alam akibat cuaca yabf
buruk.

d. Penyuluhan dan penyebarluasan Informasi

Masyarakat Indonesia harisnya mengetahui bahwa negara kita terletak di daerah


yang rawan bencana. Informasi dan pengetahuan yang benar mengenai bencana
alam dan langkah – langkah penyelamatannya sangat diperlukan masyarakat. Hal
ini berfungsi untuk menyelamatkan diri dan mengurangi kerugian yang ada akibat
bencana alam. Misalnya informasi tentang surutnya air laut secara tiba – tiba
sebagai tanda awal tsunami . Penyuluhan dan penyebarluasan informasi dapat juga
melalui desa, kelurahanatau melalui media cetak maupun media elektronik,
3. Pembangunan fisik yang direncanakan dengan baik
a. Pembangunan berwawasan lingkungan, artinya pembangunan dilakukan dan
direncanakan secara baik dengan memperhatikan kondisi lingkungan alam serta
dampak yang ditimbulkan dari pembangunan itu. Usaha yang dapat dilakukan antara
lain penataan bengunan perumahan di daerah pegunungan, sehingga tidak
menimbulkan longsor
b. Pendirian Bangunan tahan gempa
Di daerah yang rawan gempa , pembangunan rumah dan bangunan lainnya dibuat
dengan konstruksi khusus tahan gempa. Di jepang, kebanyakan rumahnya di buat
tahan gempa. Hal ini disebabkan karena di sana Jepang merupakan negara yang
rawan akan gempa bumi, sehingga diperlukan bangunan yang tahan gempa dan
selalu mengembangkan teknologinya untuk membuat bangunan yang tahan gempa.

Anda mungkin juga menyukai