A. Gejala Alam
Gejala alam adalah peristiwa alam yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu
sendiri. Peristiwa alam yang merugikan manusia dan lingkungannya ataupun meluluhlantahkan harta,
merenggut nyawa, barulah gejala alam tersebut disebut sebagai bencana alam. Gejala alam ada yang
merugikan dan ada pula yang menguntungkan. Gejala alam yang merugikan misalnya gempa bumi,
tsunami, badai tropis. Sedangkan gejala alam yang menguntungkan misalnya embun di pagi hari, hujan,
gerimis.
Salah satu bencana alam yang sering dialami Indonesia adalah letusan gunung berapi dan gempa
bumi. Mengapa Indonesia rawan terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi? Karena secara geologis,
Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan muda yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu :
1. Melakukan Reboisasi
Reboisasi adalah penghijauan kembali hutan yang gundul. Menanam pohon kembali pada
daerah yang gundul.
2. Tidak menebang pohon di hutan secara sembarangan
Hutan merupakan daerah penyerapan air. Apabila hutan gundul, maka akar-akar pohon yang
seharusnya menyerap air hujan yang turuntidak ada lagi sehingga air tersebut akan langsung
mengalir ke daerah yang lebih rendah.
3. Menerapkan system tebang pilih
System tebang pilih maksudnya jika menebang kayu di hutan, perhatikan ukuran dan usia kayu
tersebut.
4. Tidak melakukan peladangan berpindah
Peladangan berpindah adalah kegiatan menebang pohon-pohon besar untuk membuka lading
baru tanpa menanam pohon pengganti.
5. Tidak membuang sampah sembarangan.
Seperti membuang sampah ke sungai, selokan, atau di saluran air. Perbuatan ini dapat
menyumbat aliran air sehingga air meluap dan akan mengakibatkan terjadinya banjir.
6. Membuat kawasan hutan lindung.
2. Cara menghadapi gunung meletus
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya bencana gunung meletus, antara lain :
Menjauh dari area sekitar gunung
Selalu memantau informasi perkembangan aktivitas gunung api yang disampaikan BMG
Melakukan persiapan untuk evakuasi
Kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk mengurangi resiko dari bencana
alam. Bantuan untuk korban bencana alam dapat disalurkan melalui pemerintah, lembaga sosial, atau
perorangan. Untuk mengkoordinasi penyaluran bantuan, pemerintah membentuk Bakornas (Badan
Koordinasi Nasional) penanggulangan bencana di tingkat pusat, dan Satkorlak (Satuan Koordinasi
Pelaksana) penanggulangan bencana di tingkat daerah/provinsi.