Anda di halaman 1dari 12

Mengenal bahaya yang timbul akibat letusan gunung

berapi
Sebelum mengetahui segala persiapan yang harus dilakukan sebelum, selama, dan sesudah
bencana letusan gunung berapi terjadi, Anda harus pahami dulu bahaya yang nantinya akan
timbul akibat letusan gunung api. Berikut ini bahaya-bahaya yang akan timbul akibat letusan
gunung berapi:

 Aliran lava. Lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumu melalui rekahan,
suhunya bisa mencapai lebih dari seribu derajat celsius dan dapat merusak segala bentuk
insfrastruktur di sekitarnya.
 Awan panas. Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas
batuan berat, ringatn (berongga), larva massif dan butiran klastik yang pergerakkan
dipengaruhi oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah.
 Gas beracun. Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika
apabila terhirup dalam tubuh. Gas beracun ini adalah karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida
(SO2), asam hidroklorida (HCL), asam flourida (HF), dan asam sulfat (H2SO4).
 Lahar letusan. Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau
kawah dan terjadi bersamaan ketika letusan.
 Abu vulkanik. Abu vulkanik atau disebut juga sebagai jatuhan piroklastik adalah bahan
material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan gunung api.

Persiapan sebelum terjadi letusan gunung berapi


Bersiaplah untuk berlindung dan mengungsi ke tempat yang biasanya sudah disiapkan oleh
petugas berwenang sebelumnya. Perhatikan baik-baik rencana evakuasi dan perlindungan
untuk untuk diri Anda sendiri dan keluarga setelah gunung berapi dikatakan bersatus siaga.
Tinjau ulang rencana tersebut dan pastikan setiap orang memahaminya. 

Jangan lupa, susunlah perlengkapan darurat dalam satu tas sehingga saat terjadinya letusan
Anda dan keluarga bisa langsung bersiap untuk proses evakuasi tanpa harus memikirkan
barang apa saja apa yang harus dibawa. Namun ingat, karena perlengkapan darurat, Anda
disarankan membawa hal-hal yang paling penting saja, misalnya:

 Senter dan baterai ekstra


 Kotak P3K
 Makanan darurat dan air
 Masker (usahakan pilihlah masker jenis N 95 karena mampu menghalangi 95 persen
partikel yang masuk ke saluran pernapasan)
 Kacamata
 Kantung tidur
 Pakaian hangat
 Radio yang menggunakan baterai. Radio dengan baterai lebih disarankan karena saat
listrik padam, Anda masih bisa mengandalkan radio. Memantau informasi lewat media
berguna untuk menentukan langkah selanjutnya.

Selain perlengkapan, Anda juga harus memikirkan beberapa jalur alternatif atau jalur
evakuasi untuk menuju zona aman karena letusan gunung berapi biasanya datang secara
tiba-tiba.

Saat terjadi letusan gunung api


Biasanya saat terjadi letusan terdapat bunyi sirine sebagai tanda peringatan. Jika Anda
tinggal di area yang masuk daerah rawan, bergegaslah menuju titik kumpul sambil membawa
perlengkapan darurat yang sudah disiapkan sebelumnya dan lakukan proses evakuasi sesuai
dengan instruksi yang diarahkan petugas.

Perhatikan instruksi darurat saat terjadi letusan dengan baik dan seksama. Instruksi ini akan
mengarahkan Anda harus dievakuasi ke tempat lain atau dapat tetap berada di tempat
karena efeknya diketahui tak begitu besar. Korban letusan biasanya banyak berjatuhan akibat
tidak mengindahkan instruksi darurat ini.

Meski kelihatannya aman tinggal di rumah dan menunggu letusan, hal itu bisa sangat
berbahaya. Pasalnya, gunung berapi memuntahkan gas panas, abu, lahar, dan batu yang
sangat merusak. Jadi, jangan pernah abaikan instruksi darurat yang diberikan petugas
berwenang.

Berikut ini beberapa hal yang harus perhatikan ketika sedang terjadi letusan gunung berapi.

 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, dan aliran lahar.
 Jauhi daerah yang mengarah angin dari gunung berapi untuk menghindari hujan abu.
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi, dan lainnya.
 Gunakan kacamata dan jangan memakai lensa kontak.
 Pakai masker atau kain untuk menutup mulut dan hidung.

Setelah terjadi letusan gunung berapi


 Pastikan Anda tetap menyalakan radio untuk mengetahui situasi terkini. Jika Anda
salah satu penduduk yang tidak dinstruksikan mengungsi, pastikan Anda tetap berada di
dalam rumah hingga Anda mendengar kabar bahwa telah aman bagi Anda dan keluarga
untuk keluar rumah.
 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu karena abu vulkanik mengandung partikel-
partikel kecil yang bisa merusak paru-paru.
 Jika situasi dirasa sudah aman, bersihkan atap rumah dari timbunan abu karena
timbunan abu yang menumpuk pada atap bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
 Jangan menyalakan AC atau membuka ventilasi rumah sebelum abu vulkanik benar-
benar dibersihkan.
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin kendaraan seperti rem, persneling, hingga knalpot.

Indonesia merupakan wilayah yang dilewati oleh sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang menyebabkan banyaknya gunung api yang aktif. Gunung berapi
yang aktif tersebut nantinya suatu saat akan mengeluarkan material-material di
dalamnya yang kemudian muncul istilah erupsi. Pengertian Erupsi adalah suatu
proses pelepasan material dari gunung berapi seperti lava, gas, abu dan lain
sebagainya ke atmosfer bumi ataupun ke permukaan bumi dalam jumlah yang tidak
menentu. Erupsi ini dapat diartikan sebagai letusan gunung berapi ataupun
semburan minyak dan uap panas dari dalam perut bumi.
Pengertian Erupsi gunung berapi terjadi karena adanya pergerakan atau aktivitas
dari magma dari dalam perut bumi yang berusaha keluar ke permukaan bumi.
Secara umum proses erupsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu erupsi eksplosif
dan efusif. Berikut pembahasannya:

 Erupsi secara Eksplosif – Erupsi eksplosif adalah proses keluarnya magma


dan material lain dari dalam perut bumi yang disertai dengan tekanan yang kuat
sehingga terkadang menimbulkan suara letusan atau dentuman yang cukup keras.
Pada umumnya erupsi ini dikenal sebagai letusan gunung berapi. Adapun contoh
dari erupsi eksplosif antara lain adalah erupsi gunung Krakatau.
 Erupsi secara Efusif – Erupsi efusif adalah proses keluarnya magma yang
berbentuk lelehan lava. Erupsi ini terjadi akibat adanya tekanan gas yang tidak
begitu kuat sehingga magma kental dan lava pijar tumpah dan kemudian mengalir
ke lereng puncak gunung. Adapun contoh dari erupsi efusif adalah erupsi Gunung
Merapi.

Artikel terkait : Ciri-ciri Gunung Api Akan Meletus – Penyebab Gunung Meletus

Proses Terjadinya Erupsi


Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas yang sangat kuat yang
berasal dari dalam perut bumi yang secara terus menerus berusaha mendorong
magma untuk keluar. Tekanan gas tersebut nantinya perlahan akan membuat
magma akan bergerak naik ke atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa
magma lebih ringan dibandingankan dengan batuan padat disekitarnya.

Dalam proses tersebut, magma yang memiliki suhu sekitar 1200 derajat Celcius ini
perlahan lahan akan melelehkan batuan yang berada disekitarnya dan kemudian
terjadi penumpukan magma dalam gunung tersebut. Dari sinilah tekanan yang
berasal dari dalam bumi akan semakin besar, hal ini terjadi karena magma tadi
terhambat oleh lapisan batuan padat/litosfer yang sangat sulit untuk ditembus
( baca: Pengertian Litosfer ). Karena adanya tekanan yang sangat kuat pada daerah
ini, maka di tempat inilah tersimpan tenaga yang sangat kuat sehingga lapisan
batuan disekitarnya perlahan lahan menjadi rapuh dan retak, dari celah retakan
inilah nantinya magma akan menjalar keluar ke permukaan bumi.

Sambil menjalar, magma ini juga akan melelehkan saluran retakan tadi sehingga
akan membentuk saluran batu yang disebut sebagai pipa kepundan. Ketika lapisan
batuan tadi sudah tidak dapat membendung tenaga yang sangat kuat dari magma,
maka akan terjadi sebuah ledakan dan semburan yang sangat kuat sebagai reaksi
dari pelepasan energi yang berasal dari dalam bumi tersebut. Ketika magma
tersebut berhasil keluar ke permukaan bumi, inilah yang kemudian disebut sebagai
erupsi.
ebagai negara yang memiliki banyak gunung berapi, maka Indonesia memang harus bersiap-siap
ketika gunung itu erupsi. Contohnya, seperti erupsi Gunung Agung di Bali yang sedang terjadi.
Sebenarnya, apa itu erupsi gunung berapi?

Pelepasan Material Gunung Berapi

Erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi. Material tersebut bisa dalam bentuk
lava, gas, abu, dan lain-lain. Material ini nantinya akan dilepaskan ke atmosfer atau ke permukaan
bumi dalam jumlah tidak menentu.

Erupsi terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam perut bumi. Pergerakan magma disebabkan oleh
kuatnya tekanan gas dari dalam perut bumi yang secara terus menerus hingga mendorong magma untuk
keluar

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat
terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah
gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan
lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh
radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung
api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.
Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas
vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas.
Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih,
sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa
dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim
di bumi ini.

Ciri-ciri gunung berapi akan meletus[sunting | sunting sumber]


Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 22 Juli 1980

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

 Suhu di sekitar gunung naik.


 Mata air menjadi kering
 Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
 Tumbuhan di sekitar gunung layu
 Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah

Dampak[sunting | sunting sumber]
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya,
Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur
Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike
debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah
tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak
permukiman warga.
4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem
alamiah hutan terancam.
5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja
ISPA.
6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi.
Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan
salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.

Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi
penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:

1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut
secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya
bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu?
Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
3. Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus. Bebatuan tersebut
bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang
membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam
bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
6. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
7. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah
penangkan hujan terbaik.
8. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.

9. Hewan dan Manusia Meninggal


Tentunya dampak negatif dari gunung meletus ialah memakan banyak korban makhluk hidup,
termasuk tumbuhan, hewan dan manusia.

Pencemaran Udara
Ketika gunung meletus, dampak yang bisa dirasakan hingga ke kota atau negara lain ialah
pencemaran udara. Gas yang ikut disemburkan dari dalam perut bumi mengandung zat berbahaya,
seperti sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), nitrogen dioksida (NO2) dan material debu lain
yang biasanya mengandung racun.

3. Kebakaran Hutan
Magma yang keluar dari gunung menjadi lava dengan suhu yang begitu panas hingga mudah
membakar hutan yang dilewatinya.

4. Awan Panas
Dampak negatif dari gunung meletus selanjutnya yakni keluarnya awan panas. Kecepatan awan
panas yang berwarna seperti awan mendung gelap ini mampu menewaskan semua makhluk hidup
yang dilaluinya.

10. Beberapa warga ada yang tidak sempat melarikan diri akibat kecepatan awan panas yang
dating tiba-tiba, sakit dari gas beracun, dan sebagainya.

 Hujan Batuan Pijar


Gunung meletus juga melontarkan batu pijar yang mengarah kemana saja sejauh mungkin. Batu pijar
panas yang bisa membakar bangunan, hutan, hingga bisa menewaskan.
6. Lahar yang Merusak
Dampak gunung meletus tentunya memunculkan lahar dengan berbagai jenis, seperti lahar dingin,
lahar letusan eksplosif, lahar sekunder, dan lahar primer. Segala yang dilewati apalagi dengan
wilayah yang landau, lahar akan mudah menghancurkan bangunan dalam sekejap. Keberadaannya
yang mengancam ekosistem daerah pegunungan.

Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat


Dampak negatif gunung meletus selanjutnya dengan melumpuhkan aktivitas masyarakat, baik dalam
bercocok tanam dan mencari nafkah jadi terhenti karena terpaksa mengungsi cukup lama. Ekonomi
yang harus dibangkitkan kembali dari awal setelah bencana alam.

8. Guguran Lava Pijar


Dampak negatif dari gunung meletus dengan adanya gugura lava pijar, yang berasal dari aliran lava
atau kubah lava. Ketika longsor bisa mengikis tanah dengan luas berjuta meter kubik dan tentunya
berbahaya bagi lingkungan.

Itulah beberapa dampak gunung meletus dari berbagai segi, baik positif dan negatif. Setiap manusia
akan mengalami hal yang tidak terduga dan harus segera bangkit, setiap bencana yang terjadi pasti
membawa berkah tersendiri bergantung dari cara memaknainya. Semoga bermanfaat.

Perkiraan kerugian materiil langsung maupun tidak langsung cukup besar, yaitu sebagai berikut, Sektor Pertanian; Sub
sektor tanaman holtikultura semusim, perkebunan salak, perikanan, dan peternakan terganggu dengan prakiraan total
kerugian

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inilah Kerugian Materiil Dampak Letusan
Merapi, https://www.tribunnews.com/bisnis/2010/11/16/inilah-kerugian-materiil-dampak-letusan-merapi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Anwar Sadat Guna
Sektor Transportasi, yakni transportasi udara; penutupan Bandara Adisucipto sampai 15 November 2010 menyebabkan
jumlah penerbangan dan jumlah penumpang pesawat turun.
Terdapat 23 penerbangan domestik dan 3 penerbangan internasional perhari terhenti atau diperkirakan terdapat
pengurangan jumlah penumpang sekitar 58.300 penumpang selama 11 hari (per hari rerata 5.300 penumpang).
Setelah bandara dibukapun diperkirakan penerbangan masih belum optimal.
Sementara untuk transportasi darat; transpotasi darat terpukul karena jumlah kunjungan wisatawan turun drastis. Rental
mobil yang biasanya ramai mengalami pukulan cukup berat.
Sementara, Sektor Perhotelan; kunjungan wisatawan berkurang ataupun sebagian menunda banyak event yang semula
akan dilaksanakan di Yogyakarta banyak yang dialihkan pelaksanaannya, tingkat hunian hotel turun 70%. Hal ini
memberikan dampak pada penurunan penjulan produk kerajinan, usaha kuliner, usaha transportasi turun, dan
sebagainya.
Sektor Jasa; lebih terkait dengan penurun kinerja di sektor perhotelan.
Sementara, Sektor Konstruksi: terdapat 2.271 rumah rusak
Persentase jumlah kredit perbankan DIY yang diberikan kepada debitur yang berpotensi terkena dampak bencana alam
dibanding total kredit (total kredit DIY Rp 13,505 triliun). Total kredit di Sleman sendiri adalah Rp 4.486 triliun.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inilah Kerugian Materiil Dampak Letusan
Merapi, https://www.tribunnews.com/bisnis/2010/11/16/inilah-kerugian-materiil-dampak-letusan-merapi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Anwar Sadat Guna

Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan air tanah di sekitar kawah menjadi kering, hewan-hewan
yang ada di gunung akan panik bahkan mereka akan turun gunung untuk menyelamatkan diri.

batuan meleleh menjadi magma ketika lempeng tektonik bergerak kemudian saling mendekat atau menjauh. Ketika
meleleh, magma menjadi sangat ringan. Ini membuatnya naik ke atas permukaan bumi. Namun jika magma itu
padat dan kental, gas yang dikandungnya tak bisa keluar sehingga terjebak di dalam. Gas yang terjebak itu
membuat tekanan menjadi tinggi. Tekanan tinggi berbahaya sebab bisa membuat ledakan yang sangat berbahaya
bagi kehidupan di permukaan bumi. Selain itu, letusan gunung berapi juga bisa terjadi ketika magma bertemu
dengan air yang berada di bawah permukaan bumi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah yang Menyebabkan Erupsi Gunung Api? Jawaban
Soal TVRI SMP", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/29/061112469/apakah-yang-
menyebabkan-erupsi-gunung-api-jawaban-soal-tvri-smp?page=all.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

gerakan lempeng tektonik dan mekanisme dapur magma adalah pemicu utama letusan
gunung api. Jika tekanan di dapur magma cukup tinggi, cairan lava mendesak keluar kerak
Bumi. Intensitas letusan dipengaruhi kadar batuan silika dalam magma, makin tinggi makin
dahsyat letusannya.

Gunung meletus terjadi akibat endapan atau cairan magma di dalam perut bumi terdorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Hal ini menimbulkan letusan yang dahsyat disertai
banyak materi vulkanik yang berbahaya. Cairan magma yang keluar dari gunung api ini
disebut lava.

Radius letusan gunung berapi bisa mencapai 18 km atau lebih dengan membawa batu dan
abu. Sedangkan lavanya bisa mengalir hingga sejauh 90 km. Jika terjadi hujan deras, aliran
lava atau lahar ini bisa lebih cepat ke daerah yang lebih rendah.

a. Dampak Negatif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung


berapi :

 Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan
dapat menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
 Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk
menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
 Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai,
lahan pertanian maupun pemukiman penduduk.
 Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem
hayati wilayah tersebut.
 Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi
mengeluarkan debu dan gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida,
Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
 Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum
terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi,
beberapa lokasi wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.

b. Dampak Positif

Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :
 Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan
gunung yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan
bagunan.
 Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata
membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru
yakni sebagai penambang pasir.
 Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin
subur, tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak
perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.
 Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air
yang kaya dengan kandungan mineral.
 Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan
periodik, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
 Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk
dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai