DISUSUN OLEH :
1. FERI ARFIANDITA RAHMANDANI
2. TYO NUGROS.
3. ZIDAN AHMAD A.
4. ADITYA JANUAR M.
B.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas sekolah mata pelajaran IPAS
A. Gunung Berapi
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan
magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Gunung api terbentuk sejak jutaan
tahun lalu hingga sekarang (VSI ESDM, 2008). Magma keluar ke permukaan bumi melalui
rekahan-rekahan yang memiliki bagian terbuka cukup lebar, yang terjadi pada kerak bumi.
Berdasarkan pada teori tektonik lempeng, ketika dua buah lempeng saling bertumbukan atau
ketika pada saat dua buah lepeng terpisah, terbentuk celah yang terbuka (rekahan), ditambah
desakan yang cukup besar dari material magma itu sendiri, maka magma akan dapat mencapai
permukaan bumi dan membentuk gunung api (Andreas, 2001).
Secara umum gunung api aktif adalah gunung yang masih aktif
melakukan aktivitas vulkaniknya seperti letusan atau erupsi. Aktivitas vulkanik didefinisikan
sebagai proses naiknya magma yang terkandung di dalam gunung tersebut ke permukaan
bumi. Aktivitas gunung api dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu aktivitas vulkanik dan
non vulkanik. Aktivitas non vulkanik biasanya diasosiasikan tidak identik dengan penyebab
terjadinya gunung api,
namun biasanya hanya menghasilkan fenomena alam disekitar gunung api, namun biasanya
hanya menghasilkan fenomena alam disekitar gunung api seperti sumber air panas (geyser)
yang berasal dari air magma (juvenile water) berfase gas yang naik ke atas, kemudian
membentuk fasa cair dikarenakan terjadi
penurunan temperatur, solfatar yang merupakan endapan belerang disekitar lubang kepundan,
fumarol yang merupakan uap panas dan kering, dipancarkan melalui lubang kepundan.
Sedangkan bencana gunung api biasanya identik dengan aktivitas vulkanik gunung api
(Andreas, 2001).
1. Tipe A : gunung api yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu
kali sesudah tahun 1600.
2. Tipe B : gunung api yang sesudah tahun 1600 belum lagi
mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
3. Tipe C : gunung api yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah
BAB III
B. PERISTIWA
Tanggal : 20 MEI Kronologi
1883
Waktu : MINGGU Gunung Krakatau mengalami erupsi awal
5.30 pagi dan memuntahkanawan panasnya
Lokasi :Kepulauan setinggi 9,6 kilometer ke udara.Letusan
Krakatau, besar terakhir terdengar hingga 3.000 mil
Hindia jauhnya, menimbulkan setidaknya 36.417
Belanda korban jiwa 20 juta ton sulfur dilepaskan
(sekarang ke atmosfer: menyebabkan musim dingin
Indonesia) vulkanik(mengurangi suhu di seluruh
dunia dengarata-rata 1.2 °C selama 5
tahun)
C. INVESTIGASI BENCANA
Mitigasi Kesiapan Tanggapan Pemulihan
Saat gunung Membemtuk Membantu Melakukan
berapi meletus, tim sar, medis, untuk pendampingan
pemerintah akan relawan untuk mengevakuasi dan melakukan
menentukan membantu para korban, perawatan
radius aman dari korban bencana memberi korban letusan
puncak. meletusnya pertolongan Gunung
Penetapan radius Gunung medis untuk Krakatau.
aman ini Krakatau. korban
dilakukan agar meletusnya
masyarakat Gunung
mengosongkan Krakatau,
daerah yang Memberikan
dianggap tidak bantuan berupa
aman. Pada saat kebutuhan
Gunung Agung sehari-hari.
Meletus pada
2017 silam
misalnya, radius
amannya
mencapai 12 km.
Sementara untuk
Gunung Merapi
kali ini, radius
aman yang
berlaku adalah 3
km.
Penetapan radius
aman ini berguna
untuk antisipasi
guna mencegah
adanya korban
jiwa dari bencana
erupsi gunung
api. Pada saat
letusan freatik
Merapi pada
tahun 2018,
BNPB Sleman
menginstruksikan
warganya yang
rumahnya berada
kurang dari 5 km
dari puncak,
untuk mengungsi
ke barak-barak
yang sudah
disediakan.
Warga kemudian
melakukan
evakuasi secara
mandiri.
D. KORBAN
KATEGORI KORBAN
NO NAMA L/P Tidak Cedera Cedera Cedera
Meninggal Dunia
Ada Ringan Sedang Berat
1 36,417 11.111
jiwa
E. KERUGIAN
NO Kerugian Materi Kerugian Lingkungan
1 Rusaknya rumah Hujan abu panas yang mengakibatkan
warga banyak korban
3. Kronologi Peristiwa
No Waktu Lokasi Peristiwa Bukti Saksi
1 MINGG Kepulaua Meletusny Letusan Diketahui
U 5.30 n a Gunung Gunung dalam
pagi Krakatau, Krakatau Krakatau sejarah, pada
Hindia disebut 1883 Gunung
Belanda berkekuatan Krakatau
(sekarang 21.574 kali meletus dan
Indonesia daya ledak mengakibatka
) bom atom n gempa
meleburkan serta tsunami
Hiroshima (De yang
Neve, 1984). memakan
Akibat letusan korban
Gunung hingga
Krakatau, tak 36.000 jiwa.
hanya Sekitar
melenyapkan 12.000
Pulau masyarakat
Krakatau, Lampung kala
tetapi letusan itu menjadi
dahsyat korban,
gunung berapi selebihnya
itu korban juga
menghancurka berjatuhan di
n kehidupan di Banten.
pesisir Banten Dahsyatnya
dan Lampung lagi, letusan
Gunung
Krakatau
mampu
mengubah
iklim dunia.
4. Penjelasan Peristiwa
No Peristiwa Dasar Teori (Penjelasan)
IPA (Fisik) IPS (Sosial)
1 Meletuasnya Gunung Mengakibatkan
Gunung Krakatau mengeluarkanabu korban jiwa, matinya
vulkanik dan lahar hewan ternak,
panas. rusaknya rumah-
rumah warga.
BAB IV
PEMBAHASAN
-Kronologi Kejadian : Gunung Krakatau mulai meletus pada 26 Agustus 1883. Pada
saat meletus, awan abu membumbung tinggi hingga ketinggian 35 km. Erupsi terparah
terjadi keesokan harinya tepatnya pada tanggal 27 Agustus 1883. Gunung Krakatau
meletus sebanyak 4 kali selama 4.5 jam. Letusan tersebut dimulai pukul 5.30 pagi.
-Dampak Kejadian : Gunung Krakatau meletus pada 26 Agustus 1883 hingga memicu
tsunami serta embusan awan panas yang menewaskan ribuan orang. Selain itu,
suara letusan dari Gunung Krakatau ini terdengar hingga Singapura serta Australia.
Abu letusan Gunung Krakatau juga mencapai daratan Eropa.
-Penyebab : Letusan Gunung Krakatau yang terjadi 26 Agustus 1883 menjadi salah
satu letusan paling dasyat di dunia.Penyebab utama letusan Gunung Krakatau yang
tejadi tahun 1883 adalah aktivitas vulkanik dari dalam Gunung
Krakatau.Letusan Gunung Krakatau tersebut menyebabkan ribuan korban meninggal
dunia dan pulau di sekitarnya hancur total, Adjarian.
-Pencegahan :
1.Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.
2.Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko
bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siang itu terjadi hujan batu apung dalam ukuran besar dan panas.Pada saat itu terdengar raungan
keras di bumi yang terdengar hingga sejauh 4.800 kilometer.Suara itu terdengar sampai Pulau
Rodriguez, Mauridiu Samudra Hindia.Sinar matahari tertutup kepulan abu dan terdengar suara
gemuruh yang sangat menakutkan, dan orang-orang mengira dunia akan kiamat. Saat itu, belum
ada satelit yang dapat melihat keadaan bumi dari luar angkasa, sehingga manusia belum bisa
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Gunung Krakatau termasuk gunung aktif hingga saat
ini, karena cairan magma di dalamnya masih terus bergerak.Pada tanggal 27 Agustus 1883,
magma di dalam perut bumi di bawah gunung Krakatau bergerak aktif dan terdorong ke atas.
tahun 1883 sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah.Daya ledak gunung
mencapai 30.000 kali dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki.Gelombang tsunami
yang ditimbulkan mencapai 70.000 kilometer.Setelah letusan Krakatau, dunia sempat gelap
selama dua setengah hari akibat abu vulkanik yang menutupi atmosfer.Debu vulkanik yang
mengambang di atmosfer mengakibatkan bulan terlihat berwarna kebiru-biruan. Gelombang
kejut setelah letusan terakhir dan yang paling besar bergema ke seluruh dunia hingga 7 kali dan
ketinggian kabut asap yang terjadi diperkirakan mencapai 80 kilometer.Dampak dari letusan
Krakatau ini sangat terasa oleh semua penduduk bumi.Hujan abu panas menyirami Dusun
Ketimbang, Raja Basa, Lampung Selatan yang seluruh penduduknya tewas.Demikian juga
penduduk di Pulau Sebesi, sekitar 3.000 orang dinyatakan tewas.Jumlah korban jiwa yang dicatat
oleh pemerintah Hindia Belanda adalah 36.417, dengan rincian 165 kampung hancur total, 132
kampung hancur sebagian, namun beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa
melebihi 120.000.Untuk menggambarkan besarnya bencana yang terjadi kapal-kapal yang
berlayar jauh hingga Afrika Selatan juga melaporkan guncangan tsunami dan mayat para korban
terapung di lautan selama berbulan bulan setelah kejadian.
B. Saran
Sebaiknya lebih berhati-hati bagi warga sekitar untuk melakukan aktivitas sehari-hari,dan selalu
memperhatikan aktivitas dari Gunung Krakatau
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=kesimpulan+dari+letusan+gunung+krakatau&client=firefox
https://www.google.com/search?q=sejarah+letusan+gunung+krakatau&client=firefox
https://www.google.com/search?
q=jumlah+korban+letusan+gunung+krakatau+1883&client=firefox
https://www.google.com/search?q=dasar+teori+gunung+meletus&client=firefox
https://www.google.com/search?q=pendahuluan+makalah+gunung+berapi&client=firefox