Anda di halaman 1dari 17

PROJEK IPAS

DAMPAK MELETUSNYA GUNUNG KRAKATAU

DISUSUN OLEH :
1. FERI ARFIANDITA RAHMANDANI
2. TYO NUGROS.
3. ZIDAN AHMAD A.
4. ADITYA JANUAR M.

SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA


JL.PRAMUKA NO.62 GIWANGAN YOGYAKARTA

TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Gunung Krakatau adalah sebuah gunung api di perairan Selat Sunda yang
menyebabkan bencana besar bagi dunia. Pada tanggal 26 Agustus 1883, Gunung Krakatau
meletus dan memicu tsunami beserta hembusan awan panas sehingga menewaskan ribuan
penduduk Hindia-Belanda. Suara letusannya terdengar hingga di negara Australia dan disebut
sebagai suara yang sangat berisik karena terus terjadi selama kurun waktu 40 jam (sumber:
Film Dokumenter Krakatoa The Last Day (produksi BBC)).
Dampak yang ditimbulkan bukan hanya tsunami saja, abu dari letusan tersebut sampai
di daratan Eropa. Abu letusan Gunung Krakatau yang menyelimuti atmosfer menyebabkan
berkurangnya intensitas sinar dan cahaya matahari yang jatuh ke permukaan bumi. Kondisi ini
bertahan hingga hampir satu tahun lamanya. Efek jangka panjangnya adalah turunnya suhu
udara secara global hingga abad ke-20 (sumber: Film Dokumenter Krakatoa The Last Day
(produksi BBC)).
Berdasarkan letusannya tersebut, Gunung Krakatau dimasukkan ke dalam tipe Pelee
(Pelean Type) dengan ciri-ciri erupsi berupa eksplosif dengan daya letusan yang sangat besar
karena konsentrat magma kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magma yang dalam. Ciri khas
erupsi tipe Pelee adalah pembentukan awan pijar (nuee ardene).
Di dalam daftar Volcanic Explosivity Index (VEI), letusan Gunung Krakatau berada di
skala 6 dari 8 yang berarti leutasannya tergolong dahsyat dengan materi vulkanik yang
terlempar lebih dari 10 km2. Menurut erupsi ini akan terulang kembali dalam periode lebih dari
100 tahun.
Saat ini telah tumbuh gunung baru di lokasi bekas Gunung Krakatau (pulau Rakata).
Gunung yang baru tersebut diberi nama Gunung Anak Krakatau karena lokasinya yang berada
di kaldera bekas Gunung Krakatau dan ukurannya yang masih lebih kecil. Gunung Anak
Krakatau ini setiap hari tumbuh semakin besar, dengan rincian bertambah tinggi 6 m per tahun
dan bertambah lebar 12m per tahun
Untuk itu, pengamatan dan penelitian terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau harus
dilakukan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi letusan besar Gunung Anak Krakatau.
Dengan adanya pengamatan, maka dapat dilakukan peringatan dini sebelum terjadinya letusan
sehingga dapat menghindari banyaknya jatuh korban dari dampak letusan. Kegiatan penelitian
dapat digunakan untuk referensi ilmu vulkanologi karena belum ada penjelasan mengenai
gunung api yang muncul dari dasar laut
alam kegiatan pengamatan dan penelitian, seringkali diadakan pameran guna
memberikan informasi berkaitan dengan ilmu vulkanologi dan informasi tentang gunung api.
Masyarakat juga penasaran ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengetahuan kegunungapian.
Seperti yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian
(BPPTK) yang mengadakan pameran tetap setiap setahun sekali.
Kegiatan pameran ini dapat menjadi sebuah sarana wisata yang bersifat edukasi bagi
masyarakat. Dengan adanya pengetahuan tentang gunung api, masyarakat akan lebih tahu dan
sadar akan potensi ataupun bahayanya.
Dari uraian di atas, maka diperlukan sebuah bangunan yang memiliki fasilitas untuk
kegiatan pengamatan dan penelitian khusus terhadap Gunung Anak Krakatau beserta
keunikannya. Bangunan tersebut juga harus dapat menjadi sarana publikasi informasi dan
pengetahuan terkait hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.

B.Tujuan
 Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas sekolah mata pelajaran IPAS

 Untuk meningkatkan pengetahuan penulis dalam memahami dampak


meletusnya gunung Krakatau
BAB II
DASAR TEORI

A. Gunung Berapi
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan
magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Gunung api terbentuk sejak jutaan
tahun lalu hingga sekarang (VSI ESDM, 2008). Magma keluar ke permukaan bumi melalui
rekahan-rekahan yang memiliki bagian terbuka cukup lebar, yang terjadi pada kerak bumi.
Berdasarkan pada teori tektonik lempeng, ketika dua buah lempeng saling bertumbukan atau
ketika pada saat dua buah lepeng terpisah, terbentuk celah yang terbuka (rekahan), ditambah
desakan yang cukup besar dari material magma itu sendiri, maka magma akan dapat mencapai
permukaan bumi dan membentuk gunung api (Andreas, 2001).
Secara umum gunung api aktif adalah gunung yang masih aktif
melakukan aktivitas vulkaniknya seperti letusan atau erupsi. Aktivitas vulkanik didefinisikan
sebagai proses naiknya magma yang terkandung di dalam gunung tersebut ke permukaan
bumi. Aktivitas gunung api dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu aktivitas vulkanik dan
non vulkanik. Aktivitas non vulkanik biasanya diasosiasikan tidak identik dengan penyebab
terjadinya gunung api,
namun biasanya hanya menghasilkan fenomena alam disekitar gunung api, namun biasanya
hanya menghasilkan fenomena alam disekitar gunung api seperti sumber air panas (geyser)
yang berasal dari air magma (juvenile water) berfase gas yang naik ke atas, kemudian
membentuk fasa cair dikarenakan terjadi
penurunan temperatur, solfatar yang merupakan endapan belerang disekitar lubang kepundan,
fumarol yang merupakan uap panas dan kering, dipancarkan melalui lubang kepundan.
Sedangkan bencana gunung api biasanya identik dengan aktivitas vulkanik gunung api
(Andreas, 2001).

Di Indonesia terdapat 3 Klasifikasi gunung api, yaitu:

1. Tipe A : gunung api yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu
kali sesudah tahun 1600.
2. Tipe B : gunung api yang sesudah tahun 1600 belum lagi
mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
3. Tipe C : gunung api yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah
BAB III

DATA HASIL PENELITIAN

A.TABEL DATA HASIL PENGAMATAN


1. Identitas Kelompok
A. PENYUSUN
Keterangan
NO Nama NIS Kelas
(Ketua/Sekretaris/Anggota)
1 TYO X KETUA
TK
2 ADITY X SEKETARIS
A TK
3 ZIDAN X ANGGOTA
TK
4 FERRY X ANGGOTA
TK
2. Format Pengamatan
DATA HASIL PENGAMATAN
BENCANA ALAM GUNUNG MELETUS

B. PERISTIWA
Tanggal : 20 MEI Kronologi
1883
Waktu : MINGGU Gunung Krakatau mengalami erupsi awal
5.30 pagi dan memuntahkanawan panasnya
Lokasi :Kepulauan setinggi 9,6 kilometer ke udara.Letusan
Krakatau, besar terakhir terdengar hingga 3.000 mil
Hindia jauhnya, menimbulkan setidaknya 36.417
Belanda korban jiwa 20 juta ton sulfur dilepaskan
(sekarang ke atmosfer: menyebabkan musim dingin
Indonesia) vulkanik(mengurangi suhu di seluruh
dunia dengarata-rata 1.2 °C selama 5
tahun)
C. INVESTIGASI BENCANA
Mitigasi Kesiapan Tanggapan Pemulihan
Saat gunung Membemtuk Membantu Melakukan
berapi meletus, tim sar, medis, untuk pendampingan
pemerintah akan relawan untuk mengevakuasi dan melakukan
menentukan membantu para korban, perawatan
radius aman dari korban bencana memberi korban letusan
puncak. meletusnya pertolongan Gunung
Penetapan radius Gunung medis untuk Krakatau.
aman ini Krakatau. korban
dilakukan agar meletusnya
masyarakat Gunung
mengosongkan Krakatau,
daerah yang Memberikan
dianggap tidak bantuan berupa
aman. Pada saat kebutuhan
Gunung Agung sehari-hari.
Meletus pada
2017 silam
misalnya, radius
amannya
mencapai 12 km.
Sementara untuk
Gunung Merapi
kali ini, radius
aman yang
berlaku adalah 3
km.

Penetapan radius
aman ini berguna
untuk antisipasi
guna mencegah
adanya korban
jiwa dari bencana
erupsi gunung
api. Pada saat
letusan freatik
Merapi pada
tahun 2018,
BNPB Sleman
menginstruksikan
warganya yang
rumahnya berada
kurang dari 5 km
dari puncak,
untuk mengungsi
ke barak-barak
yang sudah
disediakan.
Warga kemudian
melakukan
evakuasi secara
mandiri.

D. KORBAN
KATEGORI KORBAN
NO NAMA L/P Tidak Cedera Cedera Cedera
Meninggal Dunia
Ada Ringan Sedang Berat
1 36,417 11.111
jiwa

E. KERUGIAN
NO Kerugian Materi Kerugian Lingkungan
1 Rusaknya rumah Hujan abu panas yang mengakibatkan
warga banyak korban

2 Matinya hewan ternak Tertimbun longsor dari Gumung


warga Krakatau

3. Kronologi Peristiwa
No Waktu Lokasi Peristiwa Bukti Saksi
1 MINGG Kepulaua Meletusny Letusan Diketahui
U 5.30 n a Gunung Gunung dalam
pagi Krakatau, Krakatau Krakatau sejarah, pada
Hindia disebut 1883 Gunung
Belanda berkekuatan Krakatau
(sekarang 21.574 kali meletus dan
Indonesia daya ledak mengakibatka
) bom atom n gempa
meleburkan serta tsunami
Hiroshima (De yang
Neve, 1984). memakan
Akibat letusan korban
Gunung hingga
Krakatau, tak 36.000 jiwa.
hanya Sekitar
melenyapkan 12.000
Pulau masyarakat
Krakatau, Lampung kala
tetapi letusan itu menjadi
dahsyat korban,
gunung berapi selebihnya
itu korban juga
menghancurka berjatuhan di
n kehidupan di Banten.
pesisir Banten Dahsyatnya
dan Lampung lagi, letusan
Gunung
Krakatau
mampu
mengubah
iklim dunia.

4. Penjelasan Peristiwa
No Peristiwa Dasar Teori (Penjelasan)
IPA (Fisik) IPS (Sosial)
1 Meletuasnya Gunung Mengakibatkan
Gunung Krakatau mengeluarkanabu korban jiwa, matinya
vulkanik dan lahar hewan ternak,
panas. rusaknya rumah-
rumah warga.

5. Lampiran Foto Peristiwa


No Foto/Dokumentasi Keterangan Foto
Sejarah Letusan
Gunung Krakatau 26
Agustus 1883 yang
1 Guncang Dunia, 2 Hari
Abu Vulkanik Halangi
Sinar Matahari

pada 250 tahun terakhir


tercatat tak kurang dari
90 kali tsunami akibat
letusan gunung.
Namun, tsunami yang
disebabkan oleh
Krakatau menjadi
tsunami vulkanik
terbesar yang pernah
2 tercatat oleh sejarah.
Letusan Krakatau juga
memicu terjadinya
tsunami besar setinggi
120 kaki. Gelombang
raksasa yang
diakibatkan oleh
letusan itu bahkan
menelan korban jiwa
sekitar 35.500 orang.
Artikel ini telah tayang
di Kompas.com dengan
judul “Mengenang
Letusan Krakatau 26
Agustus 1883, Terkuat
Sepanjang Sejarah”

6. Tabel Data Hasil Identifikasi Penanganan Bencana


N Tahap Penanganan Bencana
Bidang
o Mitigasi Kesiapan Tanggapan Pemulihan
1 Kesehata Pengurangan “Bagi Massa gunung
n risiko bencana masyarakat (Anak Ada sekira 400
menjadi kunci yang berada di Krakatau) gunung api
dalam wilayah KRB yang sekarang menjulang di
mencegah atau 1 agar tidak sampai Kepulauan
pun meningkatkan 30% dari besar Indonesia, dan
menghindari kewaspadaan Gunung 127 di
dampak dengan tidak Krakatau dulu. antaranya
bencana di melakukan Tapi adalah gunung
kawasan aktivitas di potensinya api aktif. Salah
pesisir Selat sekitar lembah sama karena satunya adalah
Sunda, baik itu singai yang dia Gunung Anak
akibat letusan berhulu di menyimpan Krakatau.
Gunung Anak daerah tipe letusan Akan tetapi,
Krakatau puncak, yang sama bersisian
maupun sedangkan di dengan ibunya dengan
potensi gempa KRB 2 dulu. Bahwa bahayanya,
dari segmen diharapkan potensi gunung api
tektonik di masyarakat bahayanya ada adalah
sebelah barat- menyiapkan di situ dan itu laboratorium
selatan Selat diri untuk bisa saja alam dan
Sunda. mengungsi meletus kapan sumber
Memahami dan menunggu saja dan kehidupan.
dengan baik perintah dari dengan Sejak Krakatau
kejadian pemerintah mekanisme mengagetkan
bencana di daerah yang tidak kita dunia dengan
masa lalu setempat duga," ujar erupsi
merupakan sesuai pakar gunung kolosalnya
salah satu rekomendasi berapi, Abdul pada 1883,
kunci Kementerian Muhari, banyak
keberhasilan ESDM kepada BBC ilmuwan
upaya mitigasi melalui Badan News mengunjunginy
di masa depan. Geologi Indonesia, a untuk
Untuk itu, Selasa (25/12). mempelajari
pembelajaran bagaimana
dari kejadian gunung api
bencana yang bertumbuh.
telah terjadi
perlu di
dokumentasika
n dan
disampaikan,
baik itu kepada
masyarakat
secara
langsung
maupun
kepada media
sebagai sarana
edukasi dan
sosialisasi
kesiapsiagaan.
Dalam konteks
inilah BNPB
menyelenggara
kan webinar
edukasi
kebencanaan
dengan tema ‘
Disaster,
Decision dan
Development :
Tsunami
Krakatau 1883
dan 2018 serta
Pembelajarann
ya untuk
Mitigasi ke
Depan.’ 

2 Ekonomi Menyiapkan Menyiapkan Akibat dari Pemerintah


dana terkait anggaran meletusnya memberikan
dengan untuk Gunung dana bantuan
pemulihan penanggulang Krakatau berupa
perekonomian an bencana menyebabkan bantuan untuk
pasca erupsi meletusnya sebagian besar membuat
Gunung Gunung penduduk usaha baru dan
Krakatau Krakatau Indonesia memberikan
kehilangan matapencahari
matapencahari an
anya
menyebabkan
kelaparan dan
bnykyang
terjangkit
penyakit

3 Sosial memberikan Berkerja sama Melaksanakan Pendampingan


budaya hiburan pada dengan dinas hiburan untuk korban pada
korban tenaga kerja korban letusan korban bencana
bencana untuk Gunung saat
letusan Gunng pelatihan Krakatau memberikan
Krakatau keterampilan hiburan
kerja bagi
korban letusan
Gunung
Krakatau

4 Pendidik Memberikan Menyiapkan Memulai Mendampingi


an pendidikan peralatan kegiatan saat proses
untuk korban kegiatan belajar kegiatan
letusan belajar mengajar untuk belajar
Gunung mengajar korban letusan mengajar untuk
Krakatau Gunung korban letusan
Krakatau Gunung
Krakatau

5 Hukum Menyiapkan Medatangkan Menerjunkan Mendampingi


dan bantuan hukum bantuan bantuan hukum korban dengan
Politik bagi korban hukum untuk korban bantuan hukum
bencana yang bencana yang ada
membutuhkan
6 Agama Memberikan Membuat Rohaniawan Membantu dan
tempat ibadah mushola dan membantu mendampingi
dan memberikan korban letusan
korban letusan
memberikan alat-alat yang Gunung Gunung
rohaniawan diperlukan Krakatau Krakatau
bagi yang untuk untuk
membutuhkan beribadah beribadah
7 Pertahan Memberikan Membuat Mengamankan Mengamankan
an dan tempat tinggal posko lokasi tempat
Keaman yang aman keamanan pengungsian evakuasi dan
an dari radius untuk korban berjaga-jaga
Gunung bencana jika ada letusan
Krakatau letusan susulan
Gunung
Krakatau

7. Rencana Tindak Lanjut


Rencana Tindak Lanjut
No Peristiwa Penyebab Dampak
Fisik Nonfisik
1 Erupsi aktivitas Merusak Membuat Mendampingi
Gunung vulkanik lingkungan rumah dan korban yang
Krakatau dari sekitar dan merelokasi mengalami
dalam menimbulkan rumah trauma
Gunung kerugian korban psikologis
Krakatau. sebab ketempat
banyaknya yang lebih
korban dan aman dari
matinya letusan
herwan gunung
ternak krakatau

BAB IV

PEMBAHASAN

-Pengertian : Erupsi Gunung Krakatau

-Kronologi Kejadian : Gunung Krakatau mulai meletus pada 26 Agustus 1883. Pada
saat meletus, awan abu membumbung tinggi hingga ketinggian 35 km. Erupsi terparah
terjadi keesokan harinya tepatnya pada tanggal 27 Agustus 1883. Gunung Krakatau
meletus sebanyak 4 kali selama 4.5 jam. Letusan tersebut dimulai pukul 5.30 pagi.

-Dampak Kejadian : Gunung Krakatau meletus pada 26 Agustus 1883 hingga memicu
tsunami serta embusan awan panas yang menewaskan ribuan orang. Selain itu,
suara letusan dari Gunung Krakatau ini terdengar hingga Singapura serta Australia.
Abu letusan Gunung Krakatau juga mencapai daratan Eropa.

-Penyebab : Letusan Gunung Krakatau yang terjadi 26 Agustus 1883 menjadi salah
satu letusan paling dasyat di dunia.Penyebab utama letusan Gunung Krakatau yang
tejadi tahun 1883 adalah aktivitas vulkanik dari dalam Gunung
Krakatau.Letusan Gunung Krakatau tersebut menyebabkan ribuan korban meninggal
dunia dan pulau di sekitarnya hancur total, Adjarian.

-Penanggulangan : Tetap waspada akan terjadinya erupsi Gunung Krakatau.

-Pemulihan : Melakukan penghijauan kembali atau REBOISASI dan membuat posko


darurat.

-Pencegahan :

1.Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.

2.Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko
bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Siang itu terjadi hujan batu apung dalam ukuran besar dan panas.Pada saat itu terdengar raungan
keras di bumi yang terdengar hingga sejauh 4.800 kilometer.Suara itu terdengar sampai Pulau
Rodriguez, Mauridiu Samudra Hindia.Sinar matahari tertutup kepulan abu dan terdengar suara
gemuruh yang sangat menakutkan, dan orang-orang mengira dunia akan kiamat. Saat itu, belum
ada satelit yang dapat melihat keadaan bumi dari luar angkasa, sehingga manusia belum bisa
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Gunung Krakatau termasuk gunung aktif hingga saat
ini, karena cairan magma di dalamnya masih terus bergerak.Pada tanggal 27 Agustus 1883,
magma di dalam perut bumi di bawah gunung Krakatau bergerak aktif dan terdorong ke atas.
tahun 1883 sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah.Daya ledak gunung
mencapai 30.000 kali dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki.Gelombang tsunami
yang ditimbulkan mencapai 70.000 kilometer.Setelah letusan Krakatau, dunia sempat gelap
selama dua setengah hari akibat abu vulkanik yang menutupi atmosfer.Debu vulkanik yang
mengambang di atmosfer mengakibatkan bulan terlihat berwarna kebiru-biruan. Gelombang
kejut setelah letusan terakhir dan yang paling besar bergema ke seluruh dunia hingga 7 kali dan
ketinggian kabut asap yang terjadi diperkirakan mencapai 80 kilometer.Dampak dari letusan
Krakatau ini sangat terasa oleh semua penduduk bumi.Hujan abu panas menyirami Dusun
Ketimbang, Raja Basa, Lampung Selatan yang seluruh penduduknya tewas.Demikian juga
penduduk di Pulau Sebesi, sekitar 3.000 orang dinyatakan tewas.Jumlah korban jiwa yang dicatat
oleh pemerintah Hindia Belanda adalah 36.417, dengan rincian 165 kampung hancur total, 132
kampung hancur sebagian, namun beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa
melebihi 120.000.Untuk menggambarkan besarnya bencana yang terjadi kapal-kapal yang
berlayar jauh hingga Afrika Selatan juga melaporkan guncangan tsunami dan mayat para korban
terapung di lautan selama berbulan bulan setelah kejadian.

B. Saran
Sebaiknya lebih berhati-hati bagi warga sekitar untuk melakukan aktivitas sehari-hari,dan selalu
memperhatikan aktivitas dari Gunung Krakatau

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=kesimpulan+dari+letusan+gunung+krakatau&client=firefox

https://www.google.com/search?q=sejarah+letusan+gunung+krakatau&client=firefox
https://www.google.com/search?
q=jumlah+korban+letusan+gunung+krakatau+1883&client=firefox
https://www.google.com/search?q=dasar+teori+gunung+meletus&client=firefox

https://www.google.com/search?q=pendahuluan+makalah+gunung+berapi&client=firefox

Anda mungkin juga menyukai