Gunung berapi
Kelompok I
1. Audy putri ardani
2. Annisa nur’afifah
3. Rika belia riptari
4. Siti kamilah wati
5. Dedeh komalasari
Identifikasi fenomena Gunung berapi
Gunung berapi atau gunung api atau vulkan secara umum
adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat
meletus.
Kronologi
•20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari
Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
• 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul
18.00 WIB.
• 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi.
Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul
17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan.
Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter
yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini
menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih
1,5 km.[3]
• 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian
lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
• 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar
yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan
panas pada pukul 19.54 WIB.
Penyebab
Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai
suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha
keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan
pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar dari
perut gunung berapi adalah gunung yang sedang
meletus atau vulkanisme.
Ulasan
menurut pendapat kami gunung meletus merupakan
bencana alam yang tidak hanya meninggalkan dampak
negatif tapi juga berdampak positif. bila saat bencana
gunung meletus melanda masyarakat memang
kehilangan harta benda, tapi saat bencana gunung
meletus telah terlewati tanah disekitar gunung tersebut
menjadi lebih subur akibat abu vulkanik, sehingga
kegiatan bercocok tanam warga dapat lebih melimpah
hasilnya.
Komentar Konsekuensi
Ketika gunung meletus, dampak yang bisa dirasakan
hingga ke kota atau negara lain ialah pencemaran
udara. Gas yang ikut disemburkan dari dalam perut bumi
mengandung zat berbahaya, seperti sulfur dioksida
(SO2), hidrogen sulfida (H2S), nitrogen dioksida (NO2)
dan material debu lain yang biasanya mengandung
racun.