Anda di halaman 1dari 15

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

LEMBAGA PERGURUAN TAMAN TARUNA NUSANTARA

SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA


Jln. Raya Purworejo km. 5 Magelang 56172

Jerit Mengalun di Perahu Ayun


(dalam rangka karya wisata dengan objek kunjungan wahana Kora-Kora di Dunia Fantasi)

Disusun oleh :
Nama

Niken Dyah A

Kelas

XI MIA7

NIS

137044

LEMBAGA PERGURUAN TAMAN TARUNA NUSANTARA


SMA TARUNA NUSANTARA
Magelang
2015

Halaman Pengesahan

Esai yang berjudul Jerit Mengalun di Perahu Ayun


Telah disahkan pada tanggal

Pamong Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan esai ini dengan baik.
Serta atas segala kesempatan yang diberikan kepada kami angkatan XXIV sehingga dapat
melaksanakan kegiatan karya wisata dengan lancar.
Terima kasih kepada seluruh pamong yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam pelaksanaan kegiatan. Kepada orang tua siswa dan seluruh pihak yang
mendukung kelancaran kegiatan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
Pamong Bahasa Indonesia atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan, juga kepada
semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan esai ini.
Mohon maaf apabila terdapat kata yang kurang berkenan dan kesalahan dalam esai
ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan esai ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak agar esai ini dapat lebih baik lagi.
Akhirnya penulis berharap, semoga esai ini dapat memberikan manfaat.

Magelang, Maret 2015

Penulis

Abstrak
Arumsari,

Niken

Dyah.2015.

Jerit

Mengalun

di

Perahu

Ayun.SMA Taruna

Nusantara:Magelang.
Dalam karya wisata kelas XI angkatan XXIV salah satu objek kunjungannya yaitu
Dunia Fantasi yang bertujuan untuk rekreasi dan hiburan. Walaupun tempat ini sudah tidak
asing bagi warga Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan
untuk mengunjunginya . Hal ini tidak mengherankan, karena tempat wisata ini memiliki
keunggulan untuk menarik pengunjung. Dan wahananya banyak yang menantang
adrenalin.
Salah satu wahana yang ada di dufan adalah Kora-Kora. Wahana menarik ini
sanggup memacu adrenalin orang dewasa maupun anak-anak. Wahana ini berupa perahu
ayun yang dapat berayun hingga 90`. Wahana ini digerakkan oleh putaran ban yang ada
dibawah perahu.
Di halilintar ini dari melihat bentuknya yang sangat menarik perhatian untuk
dicoba. Dan kita apakah tidak berpikir bagaimana proses kerjanya. Contohnya, kita bahkan
tidak tahu bagaimana proses kerja wahana ini..

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.........................................................................................1
Kata Pengantar..................................................................................................2
Abstrak..............................................................................................................3
Daftar Isi...........................................................................................................4
Daftar Gambar..................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................7
BAB III ISI.......................................................................................................10
BAB IV PENUTUP.........................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................14

Daftar gambar

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat musim liburan banyak sekali masyarakat yang mendatangi objek wisata
yang menyediakan berbagai wahana permainan,bahkan bukan hanya saat liburan namun
setiap hari objek wisata tersebut ramai dikunjungi orang. Termasuk siswa SMA Taruna
Nusantara khususnya angkatan XXIV yang mengunjungi objek wisata Dunia Fantasi pada
saat karya wisata.
Banyak orang berkunjung ke objek wisata tersebut untuk menikmati wahana
permainan yang menantang dan termasuk ekstrim. Namun kebanakan masyarakat tidak
mengetahui tentang teori yang digunakan dalam prinsip kerja wahana tersebut sehingga
wahana tersebut dapat berfungsi dan aman digunakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan konsep fisika dengan prinsip kerja wahana permainan?
2. Bagaimana wahana Kora-Kora dapat bergerak seperti ayunan?
C. TUJUAN ESAI
Tujuan dari penulisan esai ini untuk memberi informasi yang jelas dan menambah
pengetahuan. Adapun tujuan-tujuan lain diantaranya yaitu :
a) Menunjukan peranan ilmu fisika secara nyata. Mengungkapkan bahwa ilmu fisika
memang sangat penting dalam berkehidupan.
b) Mengetahui ilmu fisika yang ada pada wahana Kora-Kora.
c) Untuk memotivasi pembaca untuk mencari tahu lebih banyak tentang pengetahuan
yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
D. MANFAAT ESAI
Diharapkan dengan adanya esai ini masyarakat dapat mengetahui lebih dalam
tentang wahana permainan sehingga bisa memilah wahana yang sesuai. Serta pembaca
dapat meningkatkan wawasan dan motivasi belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam wahana kora-kora ada beberapa teori Fisika yang digunakan, diantaranya :

Gerak Harmonik Sederhana

Bandul sederhana adalah salah satu bentuk gerak harmonik sederhana. Gerak
harmonik sederhana adalah benda bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbangannya.
Titik terjauh dari kesetimbangan yang disebut amplitudo (A). Sedangkan jarak benda yang
bergetar dari titik kesetimbangan disebut simpangan (x), yang berubah secara periodik
dalam besar dan arahnya. Kecepatan (V) dan percepatan (a) benda juga berubah dalam
besar dan arah. Selama benda bergetar, ada kecenderungan untuk kembali ke posisi
setimbang. Untuk itu ada gaya yang bekerja pada benda untuk mengembalikan benda ke
posisi setimbang. Periode adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
getaran lengkap. Sedangkan kebalikan dari periode (seper periode) disebut frekuensi. Gaya
(F) ini disebut gaya pemulih (restoring force) dan arahnya menuju posisi setimbang.
Gerak bolak-balik benda m disebabkan pada benda m bekerja gaya pegas . Gaya
pegas selalu sebanding dengan simpangan dan berlawanan arah dengan arah simpangan .
Gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah
simpangan (posisi) disebut sebagai gaya pemulihan. Gaya pemulihan menyebabkan benda
bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbangannya (gerak harmonik sederhana). Gaya
pemulihan selalu berlawanan arah dengan arah posisi (arah gerak) benda.
Bandul sederhana berupa benda dan tali sepanjang . Bila diberi simpangan kecil
kemudian dilepaskan, akan bergerak bolak-balik disekitar titik keseimbangan. Untuk
bandul sederhana dengan panjang , diperoleh Periode sehingga, Grafitasi dapat dihitung
dengan persamaan
Keterangan:
T : periode (detik)
g : percepatan gravitasi bumi (ms-2)
l : panjang tali bandul (m)
Bandul matematis merupakan suatu sistem yang ideal, yang terdiri dari sebuah titik
massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak kendur mgq mg cos q Bandul
Matematis mg sin q x = l q(mulur). T Ketika bandul matematis dengan panjang tali (l) ,
massa (m) digerakkan ke samping dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan maka
bandul akan berayun dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi. Pada saat ,
maka gaya pemulih yang besarnya qbandul disimpangkan sejauh sudut , terlihat bahwa

gaya pemulih tidak qdirumuskan sebagai F = -m g sin , sehingga gerakan yang q tetapi
dengan sin qs ebanding dengan dihasilkan bukan getaran harmonis sederhana.Supaya
memenuhi gerakan q (q qharmonis sederhana maka sin < ), sehingga untuk sudut15
yang kecil berlaku Selama m, g dan l besarnya tetap, maka hasil juga tetap.

Gerak Osilasi
Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul).
Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil (bola pendulum)
bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Dalam menganalisis gerakan pendulum sederhana, gaya gesekan udara kita
abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola. Gaya
yang bekerja pada bola adalah gaya berat (w = mg) dan gaya tegangan tali FT. Gaya berat
memiliki komponen mg cos teta yang searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus tali.
Pendulum berosilasi akibat adanya komponen gaya berat mg sin teta. Karena tidak ada
gaya gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan
besar amplitudo tetap sama.Hubungan antara panjang busur x dengan sudut teta
dinyatakan dengan persamaan :
x =L
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jarijari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian. Karena lintasan pendulum berupa
lingkaran maka kita menggunakan pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya.
Jari-jari lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L)

Gerak Melingkar
Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia
membutuhkan adanya gaya yang selalumembelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakangaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan
sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatupercepatan yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran .Gerak melingkar dapat dipandang sebagai gerak
berubah beraturan. Bedakan dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Konsep

kecepatan yang berubah kadang hanya dipahami dalam perubahan besarnya, dalam gerak
melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan adalah tetap, akan tetapi arahnya yang
berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB yang arahnya tetap akan tetapi
besarnya kecepatan yang berubah beraturan.
Adalah gerak suatu benda dengan bentuk lintasan melingkar dan besar percepatan
sudut/anguler () konstan. Jika perecepatan anguler benda searah dengan perubahan
kecepatan anguler maka perputaran benda semakin cepat, dan dikatakan GMBB
dipercepat. Sebaliknya jika percepatan anguler berlawanan arah dengan perubahan
kecepatan anguler benda akan semakin lambat, dan dikatakanGMBB diperlambat.

Gerak melingkar berubah beraturan


Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan
percepatan sudut

tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial

(yang dalam

hal ini sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit
dengan arah kecepatan tangensial

).

Kinematika GMBB adalah

dengan

adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan

adalah kecepatan sudut

mula-mula.

Gaya sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya
ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara

lain gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah sentripetal
berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum ("pusat") dan petere ("menuju arah"), yang
berarti menuju arah pusat lingkaran.
Gaya sentripetal memiliki besar sebanding kuadrat kecepatan tangensial benda dan
berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan

dengan arah menuju pusat lintasan berbentuk lingkaran, yang menunjukkan bahwa
terdapat suatu percepatan sentripetal, yaitu

apabila dianalogikan dengan hukum kedua Newton.

BAB III
PEMBAHASAN
Wahana Kora-kora adalah perahu yang bergerak maju mundur dan berayun-ayun
tinggi serta menimbulkan sensasi yang mendebarkan.
Prinsip wahana ini hampir sama seperti menaiki ayunan. Hanya saja, ayunan Korakora ini bisa mencapai sudut simpangan lebih dari sembilan puluh derajat (90 0). Pada
prinsipnya gerakan wahana Kora-kora adalah gerak berayun Pendulum.
Pada awalnya Kora-kora diayunkan ke atas yang dibantu oleh putaran ban yang
bergesekan dengan alas perahu. Kecepatan putaran ban dikontrol secara elektronik.
Kemudian perahu dibebaskan meluncur turun yang diakibatkan oleh gaya gravitasi. Tinggi
simpangan Kora-kora bisa diatur dengan pengaturan putaran ban. Gerakan naik dan turun
perahu ini berulang selama dua hingga empat menit. Untuk wahana Kora-kora, simpangan
maksimum dibatasi sekitar sudut 900.
Meskipun Kora-kora tidak melintasi satu lingkaran penuh, tetapi penumpang
seolah-olah mengalami gerak satu lingkaran penuh. Hal itu dikarenakan Kora-kora
berayun maju mundur pada lintasan melengkung setengah lingkaran. Gerakan ayunan ini
menimbulkan sensasi perasaan yang diakibatkan harga g rendah atau ketinggian
maksimum dan harga g tinggi atau ketinggian minimum kepada penumpang.
Cara kerja Pendulum dapat dijelaskan sebagai berikut. Yaitu benda yang bermasa
(m) yang berada pada ujung seutas tali atau suatu batang yang digantung. Masa yang
tergantung ini kemudian diberi simpangan sudut sebebsar theta () dan dilepaskan.
Akibatnya benda tersebut berayun bolak-balik atau Osilasi di bawah pengaruh gaya
gravitasi. Osilasi adalah gerak dari suatu titik dan kembali ke titik awal pada porosnya.
Dan waktu yang diperlukan untuk satu gerak Osilasilengkap disebut satu perioda (T).
Perioda (T) ditentukan melalui persamaan:
T = 2(L/g)
T = Periode Osilasi
L = Panjang tali penggantung
g = percepatan gravitasi ~9,8 m/s2
Sewaktu perahu berayun pada kedudukan tertinggi, energi potensialnya maksimal
dan energi kinetiknya adalah nol. Sedangkan, pada waktu bergerak turun, energi
potensialnya berkurang dan energi kinetiknya semakin membesar akibat adanya perubahan
kecepatan dan ketinggian.

Saat naik atau mengayun ke belakang penumpang akan merasakan keadaan tanpa
bobot sewaktu berada di ujung ketinggiannya. Keadaan tanpa bobot yang dialami
penumpang bukan disebabkan karena berkurangnya gaya gravitasi bumi, tetapi akibat gaya
pada kursi atau pada objek eksternal lainnya yang mendorong berat penumpang. Gayagaya dari objek eksternal ini akan menetralkan gaya gravitasi atau gaya ke bawah.
Pada ujung ketinggian perahu, penumpang akan merasakan sensasi yang berbeda
dari kondisi normal dan seolah-olah akan jatuh atau terhempas dari kursinya.
Lalu, efek psikologis apa yang dirasakan oleh penumpang Kora-kora? Efek
psikologis pada penumpang Kora-kora ditimbulkan karena posisi ketinggian dan kecepatan
ayunannya. Hal ini menyebabkan penumpang yang duduk di bagian ujung perahu akan
merasakan seolah-olah badannya tertarik ke bawah lebih kuat dibandingkan penumpang
yang duduk di bagian tengah perahu.
Sementara itu, efek fisiologis yang timbul disebabkan oleh perubahan percepatan
yang dialami oleh badan penumpang.

Dalam kondisi normal, badan kita mengalami percepatan sebesar 1 g, yakni satu kali
percepatan gravitasi. Pada saat Kora-kora meluncur turun, badan kita mengalami
percepatan lebih dari 1g.BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Wahana Kora-Kora adalah salah satu wahana di Dunia Fantasi yang banyak
diminati pengunjung karena memberikan efek mendebarkan dan memicu
adrenalin.
Prinsip kerja Kora-Kora sama dengan teori ayunan pendulum.
Kora-kora dapat bergerak karena dibantu oleh putaran ban yang bergesekan
dengan alas perahu.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://gintingchemicalengeneeringa2.blogspot.com/2013/05/laporan-fisika-dasar_21.html
http://gampangingat.wordpress.com/2010/03/06/contoh-laporan-fisika-mengenai-bandul/
http://kevinxiipa3.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-fisika-tentang-ayunan.html

Anda mungkin juga menyukai