PENDAHULUANA.
1.Untuk mengenal lebih ajuh tentang obyek wisata yang ada di Indonesia,khususnya Gunung
Tangkuban Perahu.
.3.Menyadarkan kepada kita bahwa di Indonesia terdapat banyak obyek wisatayang melukiskan
tentang keindahan alam.
B.Tujuan Penelitian
C.Rumusan Masalah
Sebagai gambaran, penulis memberikan garis besar karya tulis ini, yaitu :
BAB I .
Pendahuluan yang meliputi : Alasan Pemilihan Judul , Tujuan Penulisan, MetodePenulisan dan
Sistematika Penulisan. laporan perjalanan
BAB II.
Sejarah singkat gunung Tangkuban Perahu dan Topografi yang meliputi :Asalusul Gunung
Tangkuban Perahu , Letak Geografis , Iklim.Luas Areal., TabelAnalisis Gas Kimia. Legenda
sangkuriang ,Kawah Gunung Tangkuban Perahu ,Kelompok Pangguyangan Badak ( Kawah
Utama ) Kelompok Kawah Parasiter.Aktifitas Letusan..Flora Dan Vegetasi...dan Satwa Liar
BAB III
Obyek obyek wisata di sekitar gunung Tangkuban Perahu yang meliputi : BumiPerkemahan
Cikole.Pemandian Air Panas, Situ Lembang Air Terjun Maribaya.
Curug Cimahi, Taman Junghun Jaya Giri Desa Wisata Bunga” Cihideung “Observatorium /
Teropong Bintang “ Bosscha “
BAB IV.
Arti dan fungsi Tangkuban Perahu bagi penduduk sekitar, wisatawan domestikdan asing yang
meliputi: Biologis, Ekonomis, Psikologis dan Akademis.
BAB V.
Bab ini meliputi PENUTUP dari penulis yang meliputi : Kesimpulan dan Saran saran.
BAB II
PENGERTIAN UMUM
Letusan terakhir : 1983Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah
salah satugunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arahutara
Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh disekitarnya, gunung
Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084meter. Bentuk gunung ini adalah
Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang
dikeluarkan melalui letusankebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah
sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang.Daerah
Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah
17’C pada siang hari dan 2 ‘C pada malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai
kawasan hutan Dipterokarp Bukit,hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous
atau hutangunung.
Gunung Tangkuban Perahu terbentuk dari aktivitas letusan yang paling mudadi antara jajaran/
kompleks Gunung Api Sunda Purba dengan type letusan Strato/ berlapis , sekitar 3000 tahun
yang lalu.Dari gunung Sunda Purba (dengan ukuran yang lebih besar) kemudianTerbentuklah 3
tiga gunung api baru, yaitu : Gunung Sunda ( Baru ) , GunungTangkuban Perahu. Gunung
Burangrang dan Pada Fase terakhir sekitar 2000tahun yang lalu terbentuklah dasar batuan
Sedimen neogen / endapan batu bara.Bagian sisa kawah ( Kaldera ) gunung Sunda Purbamasih
terdapat di antaraGunung Burangrang dan Tangkuban Perahu. Sedangkan Danau atau
Situ.Lembang masih merupakan salah satu bagian dari dasar kawah gunung SundaPurba itu
sendiri. Peristiwa runtuhan ini terjadi pada dua tahap, yaitu:
Keadaan / aktifitas gunung Tangkuban Perahu Sampai saat ini adalah dalamkeadaan aktif dan
normal. Dengan suhu permukaan kawah 96 ’ C s/d 98 ’ Cdengan kondisi asap berwarna putih
tipis. setelah kira kira 3 bulan yang laluGunung Tangkuban Perahu dinyatakan statusnya
”WASPADA”,denganketinggian antara5 - 15 m dari permukaan ( kawah Baru, Ratu, Domas ).
Dalammasyarakat setempat( Sunda ), terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu tidaklepas
dengan legenda Sangkuriang.
D.Letak Geografis
Secara geografis Gunung Tangkuban Perahu berada pada 64 derajat 06 LSdan 107 derajat 36
BT dengan puncak tertinggi kurang lebih 2,084 meter dpi.Obyek wisata gunung Tangkuban
Perahu yang terletak tidak jauh dari jalan raya Bandung – Jakarta via Subang, Cikampek. Sekitar
30 km dari Bandung(merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat ) ke arah Utara 200 km dari
Jakarta atau32 km sebelah selatan kota Subang secara administratif berada di
wilayahkabupaten Subang dan kabupaten Bandung.
E.Iklim
Daerah Tangkuban Perahu termasukkategori daerah tropis dengan suhu rata -rata siang hari 18
derajat celcius dan antara 7 derajat sampai 9 derajat celciusmalam hari. Memiliki curah hujan
2.700 mm pertahun dengan curah hujanterendah 100 mm di bulan Juli dan tertinggi 320 mm di
bulan Nonember dengankelembaban udara 45 % - 95 % Prosentasi penyinaran Matahari tinggi
antara 40% - 60 % dengan lama penyinaran 4,8 jam atau sekitar 7- 2 jam per hari.
F.Luas Areal
Secara keseluruhan luas areal gunung Tangkuban Perahu : 3.320 km2 dandalam
pengelolaannya terbagi dalam tiga kelompok,yaitu:
Gunung Tangkuban Perahu mempunyai dua kelompok kawah pusat yangmasih aktif sampai
saat ini , diantaranya adalah :
b.Kawah Upas, kawah Upas A ( tertua ), kawah Upas B ( sebelum sekarang )Kawah Upas C
( sekarang ) ukuran 800 m x 560 m
e.kawah baru
a.Kawah Jurig
b.Kawah Siluman
c.Kawah Jurian
d.Kawah Badak
e.Kawah Domas
f.Kawah Jagalg.
Kawah SuciDari sekian kawah yang ada, hanya beberapa kawah yang paling menarik perhatian
pengunjung . Hal ini disebabkan selain kawah Domas masih aktif juga karena ada mata air
panas ( Fumarole ) dengan suhu mendekati titik didih
dikunjungi karena posisinya yang tepat di lereng gunung terbuka (tidaktertutup atau ditumbuhi
oleh tumbuh-tumbuhan) sehingga gas – gas yangdikeluarkan oleh kawah akan segera terbawa
angin
H.Aktifitas Letusan
Peristiwa letusan – letusan yang besar yang pernah terjadi tidak pernahdilakukan pencatatan
sebelumnya . Baru kemudian mulai tercatat dalam sejarahsetelah seorang berkewarga
negaraan Jerman bernama Junghun yang pernahmenulis erupsi tahun 1829 sejak
itulahkegiatan gunung Tangkuban perahu mulaidiadakan pencatatan aktivias sampai saat
ini.dan tercatat sebagai berikut
Tahun Kegiatan
1829 Terjadi letusan abu secara terus menerus di kawah Ratu dan Upas
1936 Kenaikan kegiatan di kawah Ratu tinggi asap mencapai 100 m1952 Awan hitam mengepul
setinggi 25 m disertai hujan abu tipis di kawah Ratu
1969 Hujan abu tipis mencapai perkebunan teh di daerah sebelah utara
Tangkuban Perahu memiliki formasi hutan hujan tropis , berbagai jenis pohon yang terdapat di
dalamnya. Adapun jenis tumbuhan yang ada di sekitarGunung Tangkuban Perahu antara lain :
a.Manarasa
b.Jambu Atus
c.Puspa
d. Harendong
e.Kipare
f.Saninten
g.Rasalama
h.Lemo
i.Kihiuris
j.Walen
k.Kipanggang
l.Cantigi Bodas
2)Herendong Alas
3)Kicentre
4)Carutu
5)Pakis cempe
6) Pinang
7)Kantong Semar
8)Bingbin
9)Pakis tangkur
10)Benying
11)Pakis Andong
1)Benalu
2)Kedeca
3)Paku
4)Liana
5)Arevy gereng
6)Kibabera
7)Hariyang
8) Kirinyuh
9)Kesangka
J.Satwa Liar
Satwa liar kerap dijumpai saat pengunjung melakukan pendakian (Hiking) ke puncak gunung
atau ke kawah yang masih aktif yang letaknya di lereng bagian bawah gunung Tangkuban Perah.
1.Species Primata
2.Species Mamalia
3.Species Aves
i. Nadu ( Anthropthus )
BAB III
PEMBAHASAN
Gunung Tangkuban Perahu memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat penduduk sekitar ,
wisatawan domestik dan asing dan berikut ini beberapa fungsiyang akan dijabarkan penulis
sebagai berikut :
A.Fungsi Biologi.
Secara Biologis, asap belerang berguna untuk kesehatan kulit . daerah GunungTangkuban
Perahu mempunyai tanah yang subur karena berdekatan dengan dapurmagma sehingga cocok
ditanami tumbuhan yang hidup pada suhu dingin.
B.Fungsi Ekonomis.
C.Fungsi Psikologis.
Tempat wisata alam Gunung Tangkuban Perahu sangat cocock untuk tempatrekreasi, liburan
dan refresing, karena suasana alamnya yang sejuk, tenang, damaidan tentram sehingga dapat
menghilangkan perasaan yang stress dan jenuhdengan aktifitas pekerjaan mereka. Tempat ini
juga cocok untuk berliburkeluarga, sekolah ( Study Tour ) liburan anak – anak muda atau
sekedar berliburmencari kedamaian agar hati menjadi tenang.
D.Fungsi Akademis.
Gunung Tangkuban Perahu selain sebagai tempat wisata juga dapat digunakansebagai tempat
penelitian ilmu – ilmu pengetahuan seperti Geografi, Geologi bagi para ilmuawan dan sarana
bagi pelajar untuk dapat mengetahui kehebatan alamyang merupakan ciptaaan Tuhan Yang
Maha Esa yang harus disyukuri dandipelihara agar tetap terjaga kelestraiannya dan dapat diolah
dengan baik sesuai kegunaannya.
E .Legenda Sangkuriang.
Padi jaman dahulu kala ada seorang maha raja yang bernama SunggingPurbang kara dari
kerajaan Galuh Pakuan pergi berburu ke hutan larangan dengandiiringi bala Punggawa kerajaan.
Konon dalam perburuannya sang raja sempatmembuang air kecil ke tampar tanpa sengaja air
seninya tergenang di sebuah belahan tempurung kelapa yang tergeletak di tanah. Saat itu
seekor babi hutan betina lari terbirit – birit karena ketakutan dikejar- kejar para penggawa
yangakhirnya bersembunyi dekat genangan air kencing sang raja yang terkenalkesaktiannya itu.
Karena babi betina yangmerupakan jelmaan dari seorang pertapa cantik ( yang dikutuk menjadi
seekor babi hutan oleh gurunya karenamelanggar pantangannya ) meminum air seni sang raja.
Selang beberapa waktukemudian pada musim berburu berikutnya raja kembali ke hutan
tersebut dan betapa terkejutnya dia saat mendengar jeritan tangis seorang bayi yang
tergeletakdi atas semak – semak belukar. lalu raja memerintahkan seluruh pung-
gawamembawa bayi perempuan yang cantik kepada raja. Ia sangat gembira dankemudian
kembali ke Istana membawa bayi itu dan kemudian tumbuh menjadiseorang putri yang cantik
jelita yang kemudian diberi nama Dayang Sumbi.
Sejak kehadiraan Dayang Sumbi ke Istana Galuh , negara menjadikisruh dan sering dilanda
malapetaka, bencana demi bencana datang silih berganti.keresahan semakin memuncak Pada
saat Dayang Sumbi menjelangremaja ia selalu menolak lamaran para pangeran dari kerajaan
tetanggasehingga sang raja menjdi panik dan khawatir bila mereka bersatu danmenyerang
Galuh karena sakit hati , maka keputusan untuk membawakembali Dayang Sumbi ke tempat
asalnya ( ke Hutan ) dan hanya ditemanioleh seekor anjing Penjaga yang bernama si Tumang
(yang merupakan jelmaan dari seorang manusia yang melanggar larangan guru ) dan
dibawaseperangkat alat tenun untuk menghibur dan mengisi waktu senggang di hutanyang
sunyi dan sepi kerjanya hanya menenun setiap hari sesal duka akhirnyamenjadi bencana ,
berbagai macam penyakitdatang silih berganti.
Suatu hari Dayang Sumbi memaksakan dirinya menenun kainmeskipun ia sedikit sakit , tiba –
tiba tenun tanpa sengaja alat tenunan itu jatuhdari tangannya ke lereng yang terjal, dengan
badan lemah tak berdaya DayangSumbi tidak mampu mengambil kembali alat tenun itu . Maka
Dayang Sumbi bersumpah dan berkata “ Siapa saja yang sudi membawa alat tenun itukembali
bila ia perempuan akan ku angkat sebagai saudara dan bila ia laki – laki maka akan kuangkat
menjadi suami.sungguh aku tak bohong ” Dayang Sumbi bersungguh– sungguh dengan ucapan
itu . Alangkahterkejutnya Dayang Sumbi setelah beberapa saat kemudian datanglah siTumang
yang membawa alat tenun itu. Apa boleh buat janji seorangiswari tidak dapat dipungkiri maka
Dayang Sumbi dengan si Tumang jadilahsuami istri. Setelah mereka menikah maka keduanya
mempunyai seoranganak laki-laki yang diberi nama ”Sangkuriang ” si anak Tumang yang
diasuhnya bersama.
Pada suatu hari Sangkuriang kecil mengemban kuasa sang bundauntuk mencari hati rusa hasil
buruannya sebagai santap malam ditemani siTumang pergi membawa busur panah dan menuju
ke hutan. Beberapa kalisangkuriang berusaha mebidik panahnya ke sasaran namun selalu
gagalakhirnya Sangkuriang semakin kesal karena tidak mendapatkan hati rusa,kemudian
dengan maksud menenangkan hati sang ibunda akhirnyaSangkuriang mengambil anak panah
untuk mengambil hati si Tumang Setelahselesai makan malam tiba - tiba Dayang Sumbi
bertanya ” Wahai anakku kemanakah gerangan si Tumang ? dari tadi tidak tampakrupa dan
bayangannya ? ” tanya sang bunda. Dengan nada datar Sangkuriangmenjawab ’’ Hati yang kita
makan tadi sebenarnya bukanlah hati rusa tetapi “Hati “ yang disantap pada makan malam
adalah hati si Tumang.Dengansangat terkejut dan perasaan yang sangat marah ketika itu
Dayang Sumbimengambil Centong dan akhirnya Sangkuriang dipukul dengan keras
danmenyebabkan luka kepala yang cukup dalam. Pada saat itu Dayang Sumbimemohon kepada
sang Hyang Widi atas kesalahannya yang tidak pernahmenceritakan keadaan yang sebenarnya
ayah Sangkuriang. Pada waktuDayang Sumbi mendapat “wamgsit” bisikan dari Hyang Widhi
bahwa ia tidak boleh memakan setiap makhluk yang berdarah antar lain harus mandi air
pancuran dan sejak saat itu Dayang Sumbi hanya memakan aneka tumbuhandan daun –
daunan ( lalaban ) sebagai lauk pauk.serta harus mandi dan minumdari air pancuran
Dalam keadaan kepala yang luka dan berdarah dengan kondisisetengah hilang ingatan
,Sangkuriang di usir oleh ibunnya dari kampunghalamannya dan iamenggembara entah kemana
tujuannya dari masuk hutankeluar hutan, dari satu desa ke desa lain , ia menuju ke arah
matahari terbitdan dalam pengembaraannya itu Sangkuriang selalu berburu dan
mempelajariilmu dari setiap guru yang dijumpainya. Akhirnya sekarang Sangkuriangmenjadi
seorang pemuda yang tampan dan perkasa ( sakti mandraguna)Setelah sekian lama
mengembara timbul hasrat untuk pulang ke kamponghalamannya untuk mencari ibunya .
setelah menempuh perjalanan dalam beberapa hari kemudian sampai juga di suatu desa.
Dalam perjalananSangkuriang berpapasan dengan seorang gadis cantik Dan
Sangkuriangmempunyai hasrat untuk mencintai gadis itu yang sesungguhnya adalahibunda,
dan Sangkuriang tidak menyadari bahwa kampung yangdisinggahinya adalah kampung
halamannya sendiri yang pernah ia tinggalkan.Dan gadis tersebut sesungguhnya adalah ibunya ”
Dayang Sumbi ” Atas ampunan segala perihal sang Dewata Dayang Sumbi tetap ayu dan
tampakmuda. Pada suatu hari Sangkuriang dan Dayang Sumbi sedang memadu kasihuntuk
merencanakan perkawinannya . Dayang Sumbi terkejut akan luka yang pernahdilakukan pada
anaknya, semua bentuk dan ciri-ciri luka padakepalanya Sangkuriang (sang kekasih). Dayang
Sumbi menyadari hal itu dandia fikir tak ingin menikah dengan Sangkuriang (yang ia yakini
bahwa diaadalah anak kandungnya sendiri) namun di sisi lain ia tak mampumembatalkan
rencana perikawinannya tersebut.Kepada sang Dewata sekali lagi ia mohon bagaimana cara
melakukansiasat untuk menggagalkan perkawinannya .sebagai siasat suatu syarat(sebagai
Mas kawin) Sangkuriang harus membuat danau dengan perahuraksasa dalam tempo satu
malam yang akan dipakai nanti untuk dilayari berbulan madu .Perahu dan danau tersebut harus
sudah selesai sebelum fajarmenyingsing Tenamglah fikiran Dayang Sumbi ketika itu, karena
menurutnya persyaratan itu tidak akan mampu dipenuhi oleh Sangkuriang. Dengan percaya diri
dan tenang, syarat perkawinan itupun ia terima tanpa basa-basiSangkuriang perkasa langsung
menyanggupi persyaratan sang kekasih.
Dengan dibantu bala tentara siluman ” gunung tujuh ” Sangkuriangmulai membendung aliran
sungai Citarum sang Hyang Tikoro ( kini sudahmenjadi Padalarang sekitar 30 km barat kota
Bandung ). Perahu dibangun dihutan Lembitan ( Lembang ). sepanjang malam Dayang Sumbi
mengamatiapa yang diperbuat oleh Sangkuriang , dengan perasaan cemas, menjelangtengan
malam Situ Hyang alias danau atau telaga Bandung telahterbentangdan perahu pun siap
diluncurkan.sementara fajar menyingsingmasih jauh menjelang Di kala itupun Dayang Sumbi
tak keukurangan akaluntuk mengagalkan rencana anaknya yang angkara murka, Dayang Sumbi
berdoa kepada Dewata dan beberapa saat kemudianDayang Sumbi mengambilsehelai
selendang mayang ( berwarna putih ) hasil tenunannya dan ilmukesaktian yang dimilikinya
Dayang Sumbi mulai mengibar-ibarkankanselendang putihnya di ufuk timur sehingga
menimbulkan cahaya seolah fajartelah tiba Selain itu pula dayang Sumbi memerintahkan
penduduknya pengiringnya Untuk menyalakan obor, ayam – ayam yang berada disekitarnya
mulai berkokok, sedangkan kaum wanitanya disuruh bersenandungsambil menumbuk padi
seolah – olah hari sudah pagi.Sangkuriang wirangkarena kesiangan karena ia merasa yakin
melaksanakan apa yang diinginkanoleh calon istrinya akan tetapi ternyata ia gagal dan begitu
murkanya iamenendang perahunya yang hampir selesai itu kemudian terbalik ( dalam bahasa
Sunda yaitu Nangkub ) dan berubahmenjadi gunung yang sekarangdinamakan Tangkuban
Perahu ( yang berarti perahu terbalik ). Dan sisaranting pohon untuk membuat perahu yang
berubah menjadi gunungBurangrang dan sisa kayu yang ditebang berubah menjadi bukit
yangdinamakan bukit Tunggul.Bendungan Sang Hyang Tikoro. untuk membuat danau itu pun
diobrak – abrik sehingga air menjadi surut dan danaunya pun berubah menjadi sebuahdesa
Bandung .Kini desa tersebut telah berubah menjadi kota yang kita kenal dengan sebutan kota ”
Bandung” (Berasal dari Kata Bendung / bendungan)
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari hasil uraian di atas mengenai Gunung Tangkuban Perahu , maka penulisdapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Obyek wisata Tangkuban Perahu selain dijadikan sebagai tempat rekreasi jugadapat
dijadikan bahan penelitian ilmu-ilmu pengetahuan
2.Obyek wisata Tangkuban Perahu merupakan salah satu obyek yang menarikdi wilayah
Bandung dan kaya akan budaya serta tinggi nilai sejarahnya
B.Sara – saran
1.Setelah memahami laporan perjalanan ini hendaknya pembaca dapat semakinmengenal dan
lebih mencintai budaya sendiri.