Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa Indonesia memiliki kekayaan Alam, Budaya, Gedung dan benda benda
bersejarah peninggalan nenek moyang yang sangat berharga sebagai sarana wisata
berkonsep pendidikan. Sehingga warga Indonesia harus mampu menjaga dan
melestarikan kekayaan alam dan lainya yang ada di Indonesia.Salah satu contoh
tempat wisata di Bandung di Jawa Barat yaitu Gunung Tangkuban Perahu yang
berada di Kabupaten Lembang. Tangkuban perahu terjadi karena letusan gunung
berapi yang membentuk kawah. Dalam masyarakat setempat (Sunda)
terbentuknya gunung Tangakuban Perahu tidak lepas dari legenda Sangkuriang.
Letak geografis gunung Tangkuban Perahu berada pada 640° 06' LS 170°36' BT
dengan puncak setinggi kurang lebih 2.084 m api. Iklim di daerah Gunung
Tangkuban Perahu termasuk kategori daerah yang beriklim Tropis. Luas daerah
ini adalah sekitar 3.320 km2.. Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu
gunung yang terletak dibandung, Jawa Barat. Wisata di bandung yang saat ini
memang sangat elok dan sangat indah untuk dikunjungi. Di tempat Gunung
Tangkuban Perahu, terdapat beberapa pohon pinus nan rimbun serta dikelilingi
oleh kebun teh yang tebentang luas. Bentuk dari Gunung Tangkuban Perahu ini
Startovolcano dangan pusat erupsi yang berpindah dari Timur ke Barat.

Keberadaan Gunung Tangkuban Perahu erat dengan legenda atau cerita rakyat.
Gunung Tangkuban Perahu ini memiliki sekelumit legenda rakyat sunda yang
populer hingga turun temurun, yaitu Kisah Si Cntik Dayang Sumbi dan puteranya
Sangkuriang. Maka penulis mengambil Judul karya tulis “ KISAH KELAM
DIBALIK KEINDAHAN GUNUNG TANGKUBAN PERAHU”.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan masalah kegiatan


sebagai berikut:

1. Bagaimana Asal Usul Gunung Tangkuban Pearahu?


2. Bagaimana legenda GunungTangkuban Perahu?
3. Bagaimana kisah kelam dari Gunung Tangkuban Perahu?

1.3 Tujuan Penulis

Adapun tujuan penulis karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui asal usul Gunung Tangkuban Perahu.


2. Untuk lebih mengetahui informasi bagaimana Legenda Gunung Tangkuban
Perahu.
3. mengetahui kisah kelam dari keindahan Gunung Tangkuban Pearahu.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sarana memperdalam ilmu pengetahuan yang lebih luas.


2. Mengenal lebih dalam mengenai Asal Usul Gunung Tangkuban perahu.
3. Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dan juga para pembaca.

4. Untuk melatih dan mengembangkan bakat serta kemampuan penulis dalam


menyusun laporan secara sistematik.

1.5 Metode Pengumpulan Data

1. Metode observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung
melalui obJek yang dijaki. Dalam observasi ini, penulis mengadakan
kunjungan ke Gunung Tngkuban Perahu.

2
2. Metode Study Pustaka
Metode study pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara membaca
dan mencatat dari buku-buku atau literature lainya. Dalam hal penulis
membaca dan menulis artikel dari internet yang berhubungan langsung dengan
Gunung Tangkuban Perahu.

1.6. Obyek Wisata

Obyek wisata yang dilakukan penulis adalah Gunung Tangkuan Perahu,sebuah


obyek wisata yang berada di Bandung. Penulis dan teman-teman berkunjung ke
Gunung Tangkuban Perahu pada:
Hari,Tanggal/Tahun : Selasa, 23 Oktober 2018
Pukul : 07: 30 – 10:00 WIB

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu


Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi
Jawa Barat, Indonesia sekitar 20 kilometer kearah utara kota Bandung, dengan
rimbun pohon pinus dan hamparan kebuh teh disekitarnya,Gunung Tangkubn
Perahu memiliki ketinggian 2,084 m ini terbentuk dari letuan gunung Sunda yang
memulai letusannya pada tahun1829.Bentuk gunung ini adalah Stravurcano dari
pusat eropsi yang berpindah dari Timur ke Barat. Jenis batuan yang dikeluarkan
melalui letusan kebanyakan adalah larva dan sulfur, mineral yang dikeluarkan saat
gunung tidak aktif adalah sulfur belerang, Gunung Tangkuban Perahu ini
termasuk gunung api aktif. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda-tanda
keaktifan gunung ini.

Daerah gunung tangkuban perahu dikelola oleh Perum Perhutanan.Keberadaan


gunung ini yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung disetiap sisinya
menguatkan teori keberadaan sebuah Telaga besar yang kini merupakan kawah
bandung. Di yankini oleh para ahli Geologi bahwa kawasan dataran tinggi
bandung dengan ketinggian kurang lebih 709m diatas permukaan laut merupakan
sisa danau besar yang terbentuk dari pembendungan sungai Citarum oleh letusan
gunung api purba yang dikenal sebagaia Gunung sunda. Asal usul gunung
tangkuban perahu dikaitkan juga dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan
jatuh cinta kepada ibunya,Dayang Sumbi/Larasati. Untuk mengagalkan niat
anaknya yang ingin menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya
Sankuriang menbuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam.Ketika
usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu sehingga mendarat
dengan keadaan terbalik.Perahu inlah yang kemudian membentuk gunung
tangkuban perahu.
2.2 Legenda dan Kisah Kelam di Balik Keindahan Gunung Tangkuban
Perahu

Gunung Tangkuban Perahu merupakan Gunung yang terletak di Bandung,Gunung


Tangkuban Perahu ada sekelumit legenda rakyat sunda yang popular hingga turun
temurun,yaitu kisah si cantik Dayang Sumbi dan putranya Sangkuriang.Legenda
bukan sekedar legenda,Sangkuriang ini menjadikan ilmuan dapat menentukan
bahwa orang Sunda sudah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum
Masehi. Alkisah diceritakan hiduplah sepasang Dewa dan Dewi yang melanggar
kodrat khayangan, walhasil Sang Khayang Tunggal pun mengusir dewa dan dewi
itu ke bumi dengan menjadikan meraka Babi Hutan alias Celeng dan seekor
Ajing. Tak sengaja sang Dewi meminum air seni raja Sungging Perbangkara yang
tengah berburu, dan akhirnya jelmaan Dewi itu pun mengandung seorang bayi,
Bayi itu lahir dengan nama Dayang Sumbi. Sang raja yang juga ayah Dayang
Sumbi lah yang memungut putrid cantik jelita itu dari hutan saat ia tengah
berburu.Dayang Sumbi pun tumbuh menjadi wanita yang begitu
mempesona,hingga para pangeran dan raja merebutkannya,karana hal itulah
Dayang Sumbi mengasinkan diri kedalam hutan. Karena kesal Dayang Sumbi tak
sengaja mengucapkan sumpah serapah,bt dan mengagi siapa saja yang memungut
dan mengembalikn alat tenunnya yang jatuh,jika wanita akan dijadikanya saudara
jika laki-laki akan dijadikan suami,dan seekor anjing bernama Tumang yang
merupakan jelmaan Dewa lah yang mengambil adan mengenbalikan alat tenun itu
pada dayang sumbi. Sang raja pun marah dan mengusir Dayang Sumbi bersama
Tumang kehutan,tumang pun berubah menjadi laki-laki tampan, mereka pun
memadu kasih hingga melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.

Beberapa tahun kemudian sangkuriang pun beranjak remaja,pada suatu hari ibu
Sangkuriang sangat ingin makan hati Menjangan,ia pun meminta Sangkuriang dan
Tumang untuk berburu ke hutan,karena tak menemui buruan apa pun,
Sangkuriang gusar dan tak sengaja menancap ketubuh tumang,karena
bingung,Sangkuriang mengambil hati dan memberikan kepda ibu nya.kemudia
dimasak dan dimakan. Saat sang ibu tau jika itu adlah hati Tumang yang juga
ayah Sangkuriang,ia murka dan mengusir putranya itu, setelah memukul kepala

5
sangkuriang hingga terluka. Dayang Sumbi pun bertapa dan memakan lalapan,
sedangkan Sangkuriang berkelana menuntut ilmu.

Bertahun-tahun berlalu, Sangkuriang berubah menjadi laki-laki tampa, tetapi


Dayang Sumbi tetap cantik karena tapanya dan lallapan yang ia makan, pada suatu
hari keduannya bertemu dan tidak sadar saling jatuh cinta. Kemudian dayang
sumbi sadar jika lelaki itu adalah Sangkuriang setelah melihat luka dikepalanya,ia
pun meminta agar menyudahi kisah asmara mereka. Walau pun Sangkuriang tetap
memaksa untuk menikahinya,Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk
menolak. Ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin
dipenuhi sangkuriang.Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuat perahu
dan telaga(danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum.
Sangkuriang menyanggupinya. Maka dibuat lah perahu dari sebuah pohon yang
tumbuh di arah Timur,tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi Gunung
Bukit Tanggul.Rantingnya ditumpuk disebelah barat dan menjadi Gunung
Burangrang. Dengan bantuan para guriang(mahluk halus),bendungan pun hamper
selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi meminta kepada Sang Hayang Tunggal
agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain
boeh raring(kain pitih hasil tenunan),maka kain putih itu bercahaya bagai fajar
yang merekah di ufuk timur. Para guriang mahluk halus Sangkuriang ketakutan
karna mengira hari mulai pagi,maka mereka lari menghilang bersembunyi
didalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang
menjadi gusar dan mengamuk.

Di pucak kemarahanya,bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro


dijebolnya,sumbat sungai Citarum dilemparkanya kearah timur dan menjelma
menjadi Gunung Maglayar. Air Telaga pun menjadi surut kembali, perahu yang
dikerjakan dengan susah payah ditendangnya kearah utara dan berubah wujud
menjadi gunung Tangkuban Perahu.Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi
yang terus lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya
itu. Dayang Sumbi hamper tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung putri dan ia
pun memohon kepda Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkanya, maka Dayang

6
Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun sangkuriang telah
sampai disebuah tempat disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang
kealam gaib.

Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujuakan tertulis


mengenai legenda ini ada pada naskah Bunjangga Manik yang ditulis pada daun
lontar yang berasal dari abad ke-15 atau awal abad ke-16 masehi. Dalam naskah
tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau
Ameng Layar mengunjungi abad ke-15.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian atau sejarah terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu di Bandung


dapat saya simpulkan sebagai berikut:

Tangkuban Perahu terjadi karena letusan gunung Sunda yang membentuk kawah.
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi
Jawa Barat, Indonesia sekitar 20 kilometer kearah utara kota Bandung.Legenda
Tangkuban Perahu terjadi karena Sangkuriang ingin menikahi ibunya, kemudian
ibunya memberi syarat untuk membuat danau dan perhu dalam waktu satu malam
Karena Dayang Sumbi tidak ingin dinikahi oleh anaknya maka ia mempercepat
pagi dan Sangkuriang tidak terima kalau dia gagal menikahi Dayang Sumbi,
kemudian perahu itu ditendang sampai terbalik. Terbentuklah Gunung Tangkuban
Perahu.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis ambil,maka penulis menyarankan:

a. Pembaca agar dapat semakain mengenal dan lebih mencintai budaya sendiri.
b. Meningkatkan kesadaran kita untuk melindungi kelestarian alam,cagar budaya
dan situs-situs bersejarah.

Anda mungkin juga menyukai