Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR RESUME

SMP Negeri 6 Surabaya

Judul Buku : 100 Cerita Rakyat Indonesia Nama : Dwito Fajar Septianto

Penerbit : Anak Kita Kelas : 9I


Pengarang : Irwan Rouf & Shenia Ananda
No : 15
Jumlah : 114 Halaman
Halaman

Sangkuriang
Diceritakan pada dahulu kala bahwa Raja Sungging Perbangkara turun dari kayangan dan pergi berburu ke bumi.
Ditengah hutan sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan
betina yang bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang
hamil dan melahirkan bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayah nya dan diberi nama Dayang Sumbi
alias Rarasati. Banyak para Raja yang ingin meminangnya, akan tetapi tak seorang pun diterima, dan akhirnya para
Raja pun berperang karena nya Dayang Sumbi pun atas permintaannya ingin mengasingkan diri diatas bukit dan
ditemani oleh seekor anjing yang bernama “Si Tumang”. Ketika sedang asik bertenun, teropong (torak) yang tengah
digunakan bertenun kain terjatuh. Dayang sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa difikir dahulu, dia
berjanji siapapun yang mengambil torak tersebut bila berjenis kelamin laki-laki maka akan dia jadikan suaminya.
Tanpa disangka ternyata Si Tumang yang mengambilkan torak tersebut dan diberikannya kepada Dayang Sumbi,
karena ucapannya tadi akhirnya Dayang Sumbi menikahi Si Tumang dan memiliki seorang anak laki-laki dan diberi
nama Sangkuriang.

Suatu hari ketika Sangkuriang sedang berburu di dalam hutan, Sangkuriang memerintahkan agar mengejar seekor babi
hutan namun Si Tumang menolak nya, karena babi hutan tersebut adalah Wayungyang. Seketika marah lah
Sangkuriang kepada Si Tumang dan membunuhnya dan hati dari Si Tumang dibawa dan diberikan kepada Dayang
sumbi untuk dimasak. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa hati yang dimasak nya adalah hati dari Si Tumang
maka marah lah Dayang Sumbi kepada Sangkuriang serat merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendukyang
terbuat dari tempurung kelapa sehingga meninggalkan bekas luka. Dan di usirlah Sangkuring dari rumah nya.

Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di
arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali ke tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak
mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi (ibunya). Terjalin lah kisah kasih diantara
keduanya. Pada suatu hari ketika Sangkuriang tidur dipangkuan Dayang Sumbi dan tanpa sengaja Dayang Sumbi
melihat bekas luka di kepala Sangkuriang, lalu mengatakan bahwa Sangkuriang adalah anak nya. Walaupun demikian
Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Karena Sangkuriang sangat keras kepala maka Dayang Sumbi tidak
bisa menolak namun dengan dua persyaratan. Yang pertama Dayang Sumbi ingin dibuatkan perahu yang sangat besar
dan yang kedua adalah ingin dibuatkan telaga, persyaratan tersebut harus selesai dalam waktu satu malam dan
Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang sangat besar yang tumbuh dari arah timur , tunggul/pokok pohon
tersebut berubah menjadi Gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukan disebelah barat dan menjadi Gunung
Burangrang. Dengan bantuan para Guriang (jin), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Dayang Sumbi pun sangat
khawatir dan memohon kepada para Dewa agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan
irisan boeh rangrang (kain putih hasil tenunannya) ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur.

Sangkuriang menjadi gusar karena mengetahui bahwa tidak bisa menyelesaikan permintaan dari Dayang Sumbi. Di
puncak kemarahnnya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbatan aliran sungai Citarum
dilemparkan dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Telaga Bandung pun surut kembali. Perahu yang
dikerjakannya dengan susah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban
Parahu.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi
setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang. Setelah sampai disebuah tempat yang disebut dengan Ujungberung
akhirnya Sangkuriang pun menghilang ke alam gaib yang disebut “Ngahiang”.
Mengetahui, Surabaya, 21 Juli 2021
Wali Kelas Siswa

__________________ __________________

Anda mungkin juga menyukai