Anda di halaman 1dari 4

Semua

Trending

Bahasa Inggris

Bahasa Mandarin

Destinasi

Parenting

Kembali

3 menit waktu baca

Cerita Dongeng Legenda: ‘Sangkuriang dan Tangkuban Perahu

By ID LingoAce Team

Indonesia

May 17, 2023

Parenting

Kisah legenda 'Sangkuriang' adalah salah satu legenda yang sangat populer asal Jawa Barat. Inti dari
legenda ini adalah tentang asal-usul Gunung Tangkuban Perahu, salah satu destinasi wisata paling
favorit di Bandung. Fun fact tentangg legenda ini adalah, pada awalnya legenda ini diceritakan secara
turun-menurun pada generasi selanjutnya melalui lisan. Lalu, kisah ini ditemukan pada naskah
'Perjalanan Bujangga Manik' yang ditulis pada daun lontar di sekitar akhir abad ke-15.
Nah, sekarang ceritakan kembali kisah legenda ini pada si kecil agar mereka tahu kisah-kisah legenda
dari negara Indonesia, yuk!

Selamat membaca!

Kisah tentang Sangkuriang berawal dari khayangan, di mana ada sepasang dewa dan dewi yang dihukum
menjadi hewan dan menjalani masa hukumannya di bumi. Sang dewa diubah menjadi seekor anjing
jantan yang bernama Si Tumang, dan sang dewi menjadi seekor babi hutan betani yang bernama Celeng
Wayung Hyang.

Lalu, pada suatu hari, ada seorang raja yang bernama Sungging Perbangkara. Di suatu pagi, saat ia pergi
berburu di tengah hutan, tiba-tiba ia ingin buang air dan sang raja membuangnya di batok kelapa. Tidak
lama kemudian, Celeng Wayung Hyang datang dalam keadaan haus luar biasa. Ia pun meminum air yang
ada di batok kelapa tadi. Tiba-tiba, Celeng Wayung Hyang hamil dan melahirkan seorang putri yang
sangat cantik.

Saat Raja Sungging Perbangkara melihatnya, ia langsung menggendong bayi cantik tersebut dan
membawanya pulang ke keraton. Sang raja menamakan putri cantiknya Dayang Sumbi atau Rarasati.
Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, sehingga banyak raja-raja yang ingin
mengantre untuk menjadi suaminya.

Namun, Dayang Sumbi menolak semua lamaran pernikahan. Bahkan, para raja-raja yang
memperebutkan Dayang Sumbi ini sampai rela berperang untuk memenangkan hatinya, lho. Karena
merasa penat dengan segala lamaran yang menghampirinya, Dayang Sumbi memutuskan untuk
mengasingkan dirinya ke hutan. Di dalam hutan, Dayang Sumbi ditemani oleh seekor anjing, yaitu Si
Tumang.

Pada suatu hari, saat Dayang Sumbi sedang menenun, kainnya terjatuh dan ia merasa malas untuk
mengambilnya. Ia pun membuat janji pada dirinya sendiri bahwa laki-laki mana pun yang mengambilkan
kainnya, akan ia nikahkan. Namun, jika perempuan yang menolongnya, akan ia jadikan saudara.
Ternyata, yang mengambil kain Dayang Sumbi adalah Si Tumang! Dayang Sumbi pun tidak mengingkari
janjinya, ia menjadikan Si Tumang suaminya. Dari pernikahan ini, Dayang Sumbi dan Si Tumang
melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.

Saat Sangkuriang tumbuh menjadi seorang remaja, Dayang Sumbi memberikannya tugas untuk berburu
rusa. Sangkuriang pergi berburu ditemani oleh Si Tumang, mereka dusuk menunggu hewan-hewan
mangsa melewati mereka tapi tidak ada satu pun juga yang datang. Tiba-tiba, Sangkuriang melihat
seekor babi hutan yang gemuk, Sangkuriang pun menyuruh Si Tumang mengejar dan menangkapnya.
Namun, Si Tumang menolak karena babi hutan yang dilihat Sangkuriang adalah Celeng Wayung Hyang.

Sangkuriang pun mengancam Si Tumang dengan anak panahnya dan ia tidak sengaja melepaskannya. Ia
pun tidak sengaja membunuh Si Tumang. Sangkuriang merasa panik dan ia menyemelih Si Tumang
untuk mengambil hatinya. Setelah itu, Sangkuriang kembali pulang dan menyerahkan hati tersebut ke
ibunya. Mengira bahwa yang diterimanya adalah hati rusa, Dayang Sumbi pun memasak dan
memakannya. Namun, setelah mengetahui yang ia makan adalah hati Si Tumang, Dayang Sumbi pun
marah besar kepada Sangkuriang.

Dayang Sumbi memukul kepala putranya dengan sendok nasi yang terbuat dari kayu hingga kepala
Sangkuriang terluka. Sangkuriang merasa takut, ia pun akhirnya meninggalkan rumah dan Dayang
Sumbi.

Setelah sekian lama pergi dari rumah, Sangkuriang tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang kuat dan sakti.
Pada suatu hari, ia mengembara hingga tidak menyadari berjalan sampai ke tempat di mana Dayang
Sumbi berada. Sangkuriang pun jatuh hati terhadap kecantikan Dayang Sumbi dan tidak mengetahui
bahwa wanita yang dicintainya itu adalah ibunya sendiri.

Saat Sangkuriang berniat menikahinya, Dayang Sumbi tentu saja menolak karena ia mengetahuiu bahwa
pria yang hendak melamarnya adalah putranya sendiri. Dayang Sumbi pun memberikan syarat yang
mustahil kepada Sangkuriang apabila ingin menjadi suaminya, karena ia yakin anaknya tidak bisa
memenuhi keinginannya ini.

Permintaan Dayang Sumbi adalah ia ingin dibuatkan perahu dan telaga yangg harus selesai hanya dalam
semalam dengan membendung aliran Sungai Citarum. Nyatanya, syarat itu disanggupi oleh Sangkuriang.
Dayang Sumbi pun takut Sangkuriang bisa menyelesaikannya dan memohon kepada Sang Hyangg
Tunggal agar menggagalkan usaha Sangkuriang. Ia juga memukulkan alu ke lesung, seolah-olah sedang
menumbuk padi agar menjadi pertanda bahwa fajar telah tiba.

Akhirnya, para makhluk halus anak buah Sangkuriang pun menjadi ketakutan dan pergi sebelum
menyelesaikan tugasnya karena mengira matahari akan segera bersinar. Karena gagal memenuhi
persyaratan Dayang Sumbi, Sangkuriang pun marah, mengamuk, dan menendang perahu yang
dibuatnya ke arah utara.

Dalam sekejap, perahu yang jatuh menelungkup dan berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Setelah itu, Sangkuriang masih mengejar Dayang Sumbi hingga ke Gunung Putri. Namun, Sang Hyang
Tunggal segera menolong dan mengubah Dayang Sumbi menjadi setangkai Bunga Jaksi agar lolos dari
kejaran Sangkuriang. Sangkuriang pun tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi, dan pada akhirnya
Sangkuriang menghilang ke alam gaib.

Anda mungkin juga menyukai