Anda di halaman 1dari 3

Cerita Sangkuriang Legenda Terjadinya

Tangkuban Perahu
0 shares Yoga Wahyu Aji | Agustus 22, 2016 |

Gambar dari deviantart oleh bandungportalsite.org


Cerita Sangkuriang Legenda Terjadinya Tangkuban Perahu - Zaman dahulu, disebuah
kerajaan tinggal seorang puteri yang sangat cantik, Dayang Sumbi namanya. Karena
kecantikanya, banyak raja dan pangeran yang ingin mempersuntingnya, sehingga mereka
saling berperang memperebutkan dayang sumbi. Untuk menghindari peperangan dan
mencegah jatuhnya banyak korban, dayang sumbi mengasingkan diri di hutan ditemani
seekor anjing jantan yang bernama si Tumang.

Pada suatu hari ketika dayang sumbi tengah menenun kain, tempat tenun yang dia gunakan
terjatuh. Karena gubuknya berada di atas pohon, dayang sumbi malas untuk mengambilnya.
Lalu secara tak sengaja terlontar sumpah dari mulutnya. Siapapun yang mengambilkan
tempat tenun itu dan membawanya padanya, maka jika dia lelaki akan dijadikan suami, dan
jika perempuan akan dijadikan saudara. Tak disangka, ternyata si tumang yang
mengambilkanya. Maka dayang sumbi harus menepati sumpah yang telah diucapkanya.
Karena malu, sang raja mengasingkan dayang sumbi di tengah hutan bersama si tomang.
Namun tanpa diketahui oleh dayang sumbi, si tomang sebenarnya adalah seorang dewa yang
sangat tampan. Karena suatu kesalahan, dia diusir dari kahyangan dan dikutuk menjadi
seekor anjing. Ketika bulan purnama, maka si tomang akan mampu berubah menjadi pemuda
yang gagah dan tampan.

Singkat cerita, akhirnya dayang sumbi mengandung dan lahirlah seorang anak lelaki yang
kuat dan cerdas, dia diberi nama Sangkuriang. Karena memiliki keturunan dewa, sangkuriang
memiliki wajah yang tampan dan juga gagah. Tiap hari dia berburu di hutan ditemani oleh si
tomang, ayahnya. Namun sang kuriang tidak tahu bahwa si tomang adalah ayah kandungnya.
Cerita Sangkuriang Legenda Tangkuban Perahu
Hingga pada suatu hari, dayang sumbi ingin memakan hati menjangan. Sangkuriang pun
pergi ke hutan untuk berburu. Namun sudah lama dia mengitari hutan, tak satupun dia
temukan. Akhirnya Sang kuriang melihat seekor babi hutan, dia berniat menangkap babi itu
untuk diambil hatinya, dan berbohong pada ibunya bahwa itu adalah hati menjangan. Lalu
sangkuriang memerintahkan si tomang untuk mengejar babi itu, namun si tomang tidak mau
dan hanya duduk diam. Sang kuriang lalu mencoba menakuti si tomang dengan panahnya,
berharap si tomang menurut. Namun tanpa disengaja, anak panah itu terlepas mengenai si
tomang, dan mati.

Karena merasa bingung, akhirnya sang kuring mengambil hati si tomang dan membawanya
pada ibunya, dia berkata bahwa itu adalah hati menjangan. Namun betapa terkejutnya dayang
sumbi setelah tahu bahwa itu hati si tomang, suaminya. Dayang sumbi marah dan.memukul
kepala sangkuriang dengan gayung dari batok kelapa hingga terluka. Karena ketakutan, sang
kuriang akhirnya lari pergi dari rumah.

Dayang sumbi merasa menyesal setelah kejadian itu, dan dia bertapa meminta pada yang
kuasa agar suatu saat bisa bertemu lagi dengan anaknya. Sementara itu, sang kuriang
mengembara berkeliling ke seluruh negeri. Dia berguru pada banyak pertapa sakti, hingga
kini dia menjadi pemuda yang gagah, tampan, dan sakti mandra guna.

Hingga beberapa tahun berlalu, pengembaraan sang kuriang membawanya kembali ke tempat
dayang sumbi bertapa. Tak sengaja mereka bertemu di sungai. Dayang sumbi yang tak tahu
bahwa itu adalah anaknya, akhirnya jatuh cinta, begitupun sangkuriang yang tak tahu bahwa
wanita cantik itu adalah ibu kandungnya. Mereka berdua akhirnya saling jatuh cinta.

Namun ketika tengah membelai rambut sangkuriang yang bersandar dipangkuannya, dayang
sumbi melihat bekas luka yang dimiliki sangkuriang. Begitu sadar bahwa pemuda di
depannya adalah anaknya sendiri, dayang sumbi langsung menolak sangkuriang dan berkata
bahwa dia adalah ibunya.

Sang kuriang yang sudah dibutakan cinta, tak percaya dan tak mau perduli. Dia tetap
memaksa agar dayang sumbi mau menikah dengannya. Akhirnya, dayang sumbi mencoba
menolak dengan halus. Dia mau menikah dengan sebuah syarat. Yaitu, sangkuriang harus
mampu membuat sebuah perahu besar dan membendung sungai citarum dalam waktu satu
malam. Karena kesaktian yang dimiliki, sang kuriang menyanggupi. ( story oleh
dongengterbaru.blogspot.com ) Dia meminta bantuan pada makhluk-makhluk halus yang
menjadi anak buahnya berkat kesaktianya. Bendungan dan perahu hampir selesai kurang dari
satu malam.

Melihat hal itu, dayang sumbi menjadi gelisah. Dia berdo'a pada Sang Maha Kuasa agar
bendungan itu tidak bisa selesai. Dayang sumbi lalu melemparkan kain putih yang
ditenunnya. Secara ajaib, kain itu bercahaya sangat terang seperti cahaya fajar. Sehingga para
makhluk halus yang membantu sangkuriang ketakutan lalu menghilang. Menyadari
pekerjaanya gagal, sang kuriang menjadi marah. Dia menendang perahu yang dibuatnya ke
angkasa, dan jatuh tertelungkup di tanah. Dan konon katanya, perahu yang ditendang itu kini
berubah menjadi gunung Tangkuban perahu. Sedangkan dayang sumbi agar bebas daru
kejaran anaknya, berubah menjadi sebuah bunga. Demikian lah dongeng sangkuriang cerita
terjadinya gunung tangkuban perahu

Anda mungkin juga menyukai