6.77°S
Koordinat 107.60°E[1]
Geologi
Jenis gunung Stratovolcano
Letusan terakhir 26 Juli 2019[1]
Pendakian
1713
Pendakian pertama Abraham van Riebeeck
Tangkuban Perahu dilihat dari Pelantungan (litografi berdasarkan lukisan J. S. G.
Gramberg pada tahun 1865–1872)
Asal usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang
dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk menggagalkan
niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang
membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal,
Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan
terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus
oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda
tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah
munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya
adalah di kawasan Ciater, Subang. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami
letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan 3 orang luka ringan.
Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan
bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar
yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa
kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas
permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci
Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung
Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena
seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro
di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat
kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung
Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung
Selatan, 19 Juli 2018. (ANTARA FOTO/Elshinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Anak Krakatau (GAK) meletus sebanyak 137 kali
dengan mengeluarkan lava pijar dan material letusan dari dalam perutnya.
"Kondisinya masih aktif. Teramati 137 kali letusan dengan tinggi 100 sampai 300 meter
dan warna asap hitam," Kepala Pos Pantau GAK Lampung Andi Suandi, melalui pesan
singkatnya, Jumat (3/8).
Letusan Gunung Anak Krakatau mencapai 137 kali, dengan amplitudo 15 sampai 45
mm, durasinya antara 13-77 detik. Hembusan berjumlah 96 kali, amplitudo berjumlah 4
sampai 20 mm berdurasi 16-122 detik. Gempa vulkanik dangkal berjumlah 23,
amplitudo 3-22 mm dengan durasi 5 sampai 16 detik.
Akibat letusan yang mencapai lebih dari seratus kali tersebut, radius aman dari kawah
gunung berapi itu diperluas. Jika sebelumnya hanya dalam radius satu kilometer, kini
menjadi dua kilometer dari puncak gunung.
Sebelumnya, dentuman letusan gunung berapi dengan ketinggian 305 meter dari
permukaan laut (MDPL) terdengar dan guncangannya terasa hingga dua pos pantau di
Pasauran, Anyer, Kabupaten Serang, Banten dan di pos pantau wilayah Lampung.
"Visual malam teramati dari CCTV sinar api dan suara dentuman dan dirasakan getaran
yang lemah," kata Andi.
Berdasarkan data yang dikirimkan Andi Suandi, angin bertiup lemah ke arah utara,
tenggara, barat daya, dan barat. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas
tipis.
Gunung Anak Krakatau mulai meningkat aktifitasnya, sejak 18 Juni 2018 lalu atau
sudah lebih dari satu bulan setengah mengalami letusan strombolin.
Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan
status Gunung Sinabung yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Status Gunung
yang sebelumnya Awas (level IV) menjadi Siaga (level III).
"Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental hingga 20 Mei 2019 pukul
06.00 WIB, tingkat aktivitas vulkanik G. Sinabung diturunkan dari Level IV (Awas)
menjadi Level III (Siaga), terhitung sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB,"
demikian keterangan dari PVMBG lewat situs resminya, Senin (20/5/2019).
Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter
Level Gunung Sinabung diturunkan karena aktivitas vulkanik yang terus menurun.
Meski turun level, namun Gunung Sinabung masih berpotensi erupsi.
"Potensi erupsi eksplosif masih ada, bersamaan dengan kejadian awan panas. Jika
terjadi letusan, maka potensi bahaya primer Awanpanas letusan mengancam radius 3
km untuk sektor utara-barat-selatan, dalam radius 5 km untuk sektor selatan-timur, dan
dalam radius 4 km untuk sektor utara-timur dari puncak G. Sinabung," katanya.
Selain itu, potensi ancaman bahaya sekunder yakni aliran lahar hujan dapat terjadi saat
hujan deras tanpa harus diawali erupsi. Area landaan aliran lahar hujan akan mengikuti
lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung.
Baca juga: Sederet Bencana Alam di Indonesia yang Tak Jadi Bencana Nasional
PVMBG mengimbau masyarakat yang ada di dekat sungai-sungai yang berhulu di
Gunung Sinabung untuk tetap waspada terhadap bahaya lahar. Masyarakat juga diimbau
untuk memakai masker bila terjadi hujan abu.
Status Gunung Sinabung terakhir kali dinaikkan menjadi Awas (level IV) yaitu pada
tanggal 2 Juni 2015 Pukul 23.00 WIB.
(jbr/dkp)
pvmbg
Secara sederhana flora adalah tumbuhan sedangkan fauna adalah hewan, namun
menurut pengertian umum yang dimaksud dengan flora adalah keseluruhan jenis
tumbuhan yang ada dimuka bumi, dan fauna merupakan segala keseluruhan jenis hewan
yang ada di permukaan bumi. Indonesia merupakan negara yang dianugerahi flora dan
fauna yang sangat beragam. Beragam flora dan fauna tersebut memiliki tempat tinggal
yang beragam, mulai di darat, dilaut maupun di udara. Pembahasan tentang flora dan
fauna akan diuraikan pada penjelasan dibawah ini.
FLORA
Kata FLORA berasal dari istilah yang berasal dari bahasa latin “YAITA” yaitu nama
dewi pelindung bunga serta taman dan merupakan dewi kesuburan dalam ilmu Mitologi
Romawi. Flora diartikan sebagai tanaman maupun sekelompok tanaman. Terdapat pula
jenis flora endemik, yaitu jenis tanaman yang hanya dapat tumbuh pada wilayah
tertentu. misalnya Flora Jawa contoh flora jawa adalah melati , Flora endemik sumatera
contohnya bunga bangkai (raflesia arnoldi) dan jenis flora endemik lainnya.
FAUNA
Sama seperti FLORA, Istilah FAUNA juga berasal dari bahasa latin yang berarti alam
hewan. Pada fauna terdapat juga jenis fauna endemik, fauna endemik berati semua jenis
hewan yang hanya hidup dan tinggal diwilayah tertentu. Contoh fauna endemik di
kepulauan jawa adalah badak bercula satu, Fauna endemik sumatera yaitu Harimau
Sumatera, Fauna endemik di Papua yaitu burung cendrawasih. dan sebagainya.
Bunga anggrek merupakan bunga yang unik , bunga anggrek memiliki bermacam
macam warna, ada bunga anggrek putih, merah muda, kuning, ungu dan masih banyak
lagi, bunga ini juga tergolong cukup unik karena memiliki berbagai macam jenis.
Anggrek juga salah satu dalam kelompok tumbuhan rambat.
Bunga Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, bunga inimerupakan satu suku
tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari
daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya
ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit,
terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya
hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin.
Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan
menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara
lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek,
kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.
Padma raksasa atau bunga Padma raksasa juga sering kali dikenal dengan sebutan bunga
bangkai, sebab dapat memunculkan sebuah aroma bau yang sangat menyengat dan tidak
enak menyerupai aroma bangkai. Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai
ciri-ciri bunga raflesia arnoldi, namun sebelum itu kita harus mengenal sejarah
penemuan dari bunga bangkai ini. Berikut simak ulasan di bawah ini.
Sejarah penemuan bangkai atau bunga raflessia arnoldi ini berhubungan sejak zaman
penjajahan belanda yang datang di Indonesia tahun 1818. Seorang belanda yang
namanya Dr Joseph Arnold telah mengikuti sebuah ekspedisi oleh pimpinan bernama
Thomas Stamford Rafless di sekitar hutan tropis di daerah Bengkulu provinsi sumatera.
Letak persisnya ialah di dekat sungai mana, lubuk namun kabupaten Bengkulu. Di
tempat tersebut pertama kali bunga bangkai telah ditemukan oleh sebab itu Bengkulu
hingga saat ini dinamakan menjadi the lands of raflessia arnoldi. Karena yang
menemukan ialah Dr Joseph Arnold dan juga Thomas Stamford Rafless jadi dinamakan
menjadi bunga Raflessia Arnoldi.
Akhirnya bunga rafflesia arnoldi sebagai salah satu jenis tumbuhan endemic yang hanya
dapat ditemukan di wilayah Bengkulu dan wilayah sumatera sekitarnya. Tumbuhan ini
tidak bisa dikembangbiakkan dengan tumbuh secara liar yakni di alam bebas. Sekarang
ini taman nasional kerinci seblat adalah balai konservasi untuk tumbuhan rafflesia
arnoldi. Tetapitidak jarang pula bunga nyentrik satu ini pun bisa tumbuh di wilayah lain
seperti ada di pulau jawa tetapi tumbuhnya juga karena tidak sengaja ditemui oleh
masyarakat, bukan disebabkan dengan penanaman yang dilaksanakan secara sengaja.
Baca Juga : Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan : Pengertian, Ciri dan Contohnya
Terlengkap
Sekarang ini karena termasuk jenis tumbuhan endemic serta tidak bisa dibudidayakan,
maka bunga rafflesia arnoldi telah memperoleh status terancam punah. Status yang
disematkan tersebut juga dikarenakan oleh penggundulan pada hutan yang telah
dilakukan oleh manusia, padahal dalam hutan ini merupakan habitat yang asli tumbuhan
bunga raflessia arnoldi tumbuh.
Bunga raflessia arnoldi tergolong dalam kerjaan yang sejenis pada tumbuhan kingdom
plantae, kelas magnoliopsida, family raflesiaceae, divisi mognoliophyta, ordo
raflesiaesgenus rafflesia serta spesies Raflesia arnoldi. Bunga raflessia arnoldi ini
merupakan tumbuhan liana tanpa mempunyai daun telinga jadi dirinya tidak akan
mampu melakukan sebuah proses fotosintesis. Oleh sebab itu warna pada bunga
rafflesia arnoldi tidak hijau.
1. Bunga rafflesia arnoldi termasuk salah satu jenis tumbuhan parasit yang tanpa
berakar, tanpa berdaun serta tidak berbatang. Sehingga, hanya adanya bunga saja
yang berukuran jumbo dari dalam tanah.
2. Ukuran bunga ini bila sedang mekar dapat berdiameter sampai 1 meter dengan
beratnya hingga mencapai 11 kg.
3. Bunga rafflesia arnoldi adalah tumbuhan yang merambat sehingga mempunyai
inang, dan tumbuhan inang ini nantinya akan diserap oleh kandungan organic dan
anorganic tersebut sebagai sumber makanan maupun bisa dikatakan bahwa bunga
tersebut adalah parasit.
4. Bunga ini dapat dikatakan menjadi tumbuhan yang hanya bisa dibuktikan
menggunakan satu jaringan yang merambat di inangnya saja. Oleh sebab itu,
bunga ini paling susah dikembang biakkan dengan sengaja oleh manusia sebab
tumbuhan ini mempunyai cara perkembangbiakan tumbuhan tersendiri.
5. Jumlah kelopak pada bunga rafflesia arnoldi adalah lima kelopak yang
mengelilingi lubang mirip mulut gentong.
6. Di dalam mulut gentong inilah terdapat alat kelamin bunga berupa putik ataupun
benang sari dan bergantung dari jenis kelaminnya tersebut apakah betina maupun
jantan.
7. Proses penyerbukan bunga tersebut dilakukan oleh sekawanan hewan lalat, sebab
lalat suka dengan bau busuk pada bunga rafflesia yang dikeluarkan.
8. Usia pada bunga rafflesia arnoldi ini sangat singkat, yakni hanya 5 sampai 7 hari
saja dan sesudah itu bunga tersebut akan layu dan mati. Sementara tidak tahu
bahwa bunga tersebut sudah melaksankan penyerbukan ataukah belum.
9. Proses pembuahan yang dialami saat masa hidup dari bunga rafflesia arnoldi ini
sangatlah kecil prosentasenya, sebab di dalam satu bunga paling jarang yang
mempunyai dua jenis kelamin sekaligus. Sementara yang menolong untuk
melaksanakan pembuahan, hewan lalat pun tidak pasti apakah datang menuju ke
dalam bunga ataukah tidak.
10. Sampai sekarang ini belum dijumpai orang yang berhasil dalam
mengembangbiakkan bunga rafflesia arnoldi dengan sengaja, proses hidup pada
bunga ini sangat bergantung dari keberadaan dari pohon inangnya (terkadang akar
dari pohon yang lumayan besar). Oleh sebab itu bila tidak ada pohon di hutan,
maka keberadaan bunga ini juga dipastikan tidak akan dijumpai.
Mengenal Badak Jawa Ciri-ciri, Habitat
& Populasi Badak Jawa
Tinggalkan Balasan
badak jawa sering kali disebut dengan badak bercula satu kecil ( rhinoceros
sondaicus ) yaitu anggota dari famili rhinocerotidae serta satu dari lima badak yang
mana tetap ada. badak ini masuk ke genus yang sama juga dengan badak india serta
mempunyai kulit bermosaik yang mana mirip baju baja. badak ini mempunyai panjang
antara 3,1 sampai 3,2 m serta tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m. badak ini lebih kecil dari
pada badak india serta lebih dekat atau hampir sama besar tubuhnya dengan badak
hitam. ukuran culanya umumnya kurang dari 20 cm, lebih kecil dari pada cula spesies
badak yang lain.
layaknya sepupunya di india, badak jawa mempunyai satu cula ( spesies lain
mempunyai dua cula ). culanya yaitu cula paling kecil dari seluruh badak, umumnya
lebih sedikit dari 20 cm dng yang terpanjang selama 27 cm. badak jawa jarang memakai
culanya utk bertarung, namun memakainya utk memindahkan lumpur di kubangan, utk
menarik tanaman supaya bisa dimakan, dan buka jalur melewati vegetasi tidak tipis.
badak jawa mempunyai bibir panjang, atas dan tingginya yang membantunya
mengambil makanan. gigi serinya panjang dan tajam ; saat badak jawa bertempur,
mereka memakai gigi ini. di belakang gigi seri, enam gigi geraham panjang dipakai utk
mengunyah tanaman kasar. layaknya seluruh badak, badak jawa mempunyai penciuman
dan pendengaran yang baik namun mempunyai pandangan mata yang jelek. mereka
diperkirakan hidup sepanjang 30 hingga 45 th.. 18
badak jawa bisa hidup sepanjang 30-45 th. di alam bebas. badak ini hidup di hutan
hujan yang ada di dataran rendah, padang rumput basah serta tempat daratan banjir
besar. badak jawa umumnya memiliki sifat yang tenang, terkecuali pada saat kenal-
mengenal serta membesarkan anak, meskipun satu grup terkadang bisa berkumpul di
dekat kubangan serta area memperoleh mineral. badak dewasa tak mempunyai hewan
pemangsa sebagai musuhnya. badak jawa umumnya menjahui manusia, namun dapat
menyerang manusia bila ia merasa diganggu. peneliti serta pelindung alam jarang
meneliti binatang itu dengan cara langsung di karenakan kelangkaan mereka serta ada
bahaya mengganggu sbuah spesies terancam. peneliti memakai kamera serta sampel
kotoran untuk bisa mengukur kesehatan serta perilaku mereka. badak jawa lebih sedikit
dipelajari dari pada spesies badak yang lain.
binatang ini dulu menyebar dari assam dan benggala ( area tinggal mereka dapat saling
melengkapi pada badak sumatra dan india di area tsb ) ke arah timur hingga myanmar,
thailand, kamboja, laos, vietnam, dan ke arah selatan di wilayah semenanjung malaya,
dan pulau sumatra, jawa dan kalimantan. badak jawa hidup di rimba hujan dataran
rendah, rumput tinggi dan area tidur alang-alang yang banyak dng sungai, dataran banjir
besar atau tempat basah dng banyak kubangan lumpur. meskipun dlm histori badak
jawa suka tempat rendah, subspesies di vietnam terdorong menuju tanah yang lebih
tinggi ( di atas 2. 000 m ), yang dikarenakan oleh masalah dan perburuan oleh manusia.
area hidup badak jawa sudah berkurang sepanjang 3. 000 th. paling akhir, diawali lebih
kurang th. 1000 sm, area hidup di utara badak ini meluas ke tongkok, namun mulai
bergerak ke selatan dengan cara kasar pada 0. 5 km per th. di karenakan penetap
manusia meningkat di tempat itu. badak ini mulai punah di india pada dekade awal era
ke-20. badak jawa diburu hingga kepunahan di semenanjung malaysia th. 1932. pada
akhir perang vietnam, badak vietnam diakui punah selama tanah utama asia. pemburu
lokal dan penebang rimba di kamboja mengklaim lihat badak jawa di pegunungan
cardamom, namun survey pada tempat tsb gagal mendapatkan bukti. populasi badak
jawa juga barangkali ada di pulau kalimantan, meskipun spesimen tsb barangkali adalah
badak sumatra, populasi kecil yang tetap hidup disana
sifat
badak jawa merupakan binatang yang sifatnya tenang terkecuali saat mereka
berkembang biak dan di saat seekor inang mengasuh anaknya. terkadang mereka dapat
berkerumun membentuk grup kecil di area mencari mineral dan kubangan lumpur.
berkubang di lumpur yaitu karakter umum seluruh badak utk melindungi suhu tubuh
dan menolong menghindar penyakit dan parasit. badak jawa tak menggali kubangan
lumpurnya sendiri dan lebih senang memakai kubangan binatang yang lain atau lubang
yang nampak dengan cara alami, yang dapat memakai culanya untuk jadi besar. area
mencari mineral juga amat mutlak di karenakan nutrisi utk badak di terima dari garam.
wilayahi jantan semakin besar dibanding betina dengan besar lokasi jantan 12–20 km²
dan lokasi betina yang diperkirakan 3–14 km². lokasi jantan semakin besar dari pada
lokasi wanita. tak diketahui apakah ada pertempuran teritorial.
jantan menandai lokasi mereka dengan cara menumpukan kotoran dan percikan urin.
goresan yang di buat dengan kaki di tanah dan gulungan pohon muda juga dipakai
untuk berkomunikasi. bagian spesies badak yang lain mempunyai rutinitas khas buang
air besar pada tumpukan kotoran badak besar dan lantas menggoreskan kaki
belakangnya pada kotoran. badak sumatra dan jawa saat buang air besar di tumpukan,
tak lakukan goresan. adaptasi karakter ini diketahui dengan cara ekologi ; di rimba
hujan jawa dan sumatera, metode ini barangkali tak bermanfaat utk menyebar bau.
badak jawa mempunyai lebih sedikit nada dari pada badak sumatra ; amat sedikit nada
badak jawa yang diketahui. badak jawa dewasa tak mempunyai musuh alami tak hanya
manusia. spesies ini, terlebih sekali di vietnam, yaitu spesies yang melarikan diri ke
rimba saat manusia mendekat hingga sukar utk meneliti badak. saat manusia terlampau
dekat dng badak jawa, badak itu dapat jadi agresif dan dapat menyerang, menikam dng
gigi serinya di rahang bawah sesaat menikam keatas dng kepalanya. karakter anti-
sosialnya barangkali adalah adaptasi tekanan populasi ; bukti histori mengusulkan
bahwa spesies ini dulu lebih berkelompok.
makanan
badak jawa merupakan hewan herbivora dan makan berbagai macam spesies tanaman,
terlebih tunas, ranting, dedaunan muda dan buah yang jatuh. umumnya tumbuhan yang
disukai oleh spesies ini tumbuh di tempat yang terkena cahaya matahari : pada
pembukaan hutan, semak-semak dan jenis vegetasi yang lain tanpa pohon besar. badak
menjatuhkan pohon muda utk meraih makanannya dan mengambilnya dng bibir atasnya
yang bisa memegang. badak jawa yaitu pemakan yang sangat bisa beradaptasi dari
seluruh spesies badak. badak diperkirakan makan 50 kg makanan /hari. layaknya badak
sumatra, spesies badak ini membutuhkan garam utk makanannya. area melacak mineral
umum tak ada di ujung kulon, namun badak jawa tampak minum air laut utk nutrisi
sama yang diperlukan.
karakter seksual badak jawa sukar dipelajari di karenakan spesies ini jarang dilihat
dengan cara langsung dan tak ada kebun binatang yang mempunyai spesimennya. badak
jawa betina mencapai kematangan seksual pada umur 3-4 th. sesaat kematangan seksual
jantan pada usia 6. kemungkinan untuk bisa hamil diperkirakan akan terlihat pada
periode 16-19 bln.. interval kelahiran spesies ini 4–5 th. empat spesies badak yang lain
mempunyai karakter pasangan yang serupa.
Burung Cendrawasih – Ciri-ciri dan
Habitat Cendrawasih
Tinggalkan Balasan
burung cendrawasih
burung cendrawasih yang sangat populer yaitu anggota genus paradisaea, terhitung
spesies tipenya, cendrawasih kuning-besar, paradisaea apoda. type ini digambarkan dari
spesimen yang dibawa ke benua eropa dari ekpedisi dagang. spesimen ini disediakan
oleh pedagang pribumi membuang sayap dan kakinya supaya bisa jadikan hiasan. hal
ini tak di ketahui oleh beberapa penjelajah dan menyebabkan keyakinan bahwasanya
burung ini tak dulu mendarat tetapi terus ada di hawa di karenakan bulu-bulunya. inilah
asal mula nama bird of paradise ( burung surga oleh orang inggris ) dan nama type
apoda – yang artinya tidak berkaki.
banyak type memiliki ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin beberapa jenis
paradisaea yaitu burung-burung jantan berkumpul utk berkompetisi menunjukkan
keelokannya pada burung betina supaya bisa kawin. sesaat type lain layaknya beberapa
jenis cicinnurus dan parotia mempunyai tari perkawinan yang teratur. burung jantan
pada type yang dimorfik seksual berbentuk poligami. banyak burung hibrida yang
digambarkan sbg type baru, dan sebagian spesies diragukan kevalidannya.
jumlah telurnya agak kurang pasti. pada type besar, barangkali hampir senantiasa satu
telur. type kecil bisa membuahkan sejumlah 2-3 telur ( mackay 1990 ).
ukuran burung cenderawasih beragam macam. dimulai dari yang memiliki ukuran 15
cm dengan berat 50 gram layaknya pada type cendrawasih raja ( cicinnurus regius ),
sampai yang memiliki ukuran sebesar 110 cm cendrawasih paruh sabit hitam
( epimachus albertisi ) atau juga yang beratnya meraih 430 gram layaknya pada
cendrawasih manukod jambul-bergulung ( manucodia comrii ).
keindahan bulu cendrawasih jantan dipakai untuk menarik perhatian lawan type. untuk
merayu sang betina supaya bersedia diajak kawin, burung jantan dapat memamerkan
bulunya dengan lakukan tarian-tarian indah. sembari bernyanyi diatas dahan, pejantan
bergoyang dengan beragam gerakan ke beragam arah. apalagi kadang-kadang sampai
bergantung terbalik bertumpu pada dahan. tetapi, setiap spesies cendrawasih pastinya
mempunyai jenis tarian tersendiri.
klasifikasi ilmiah
kerajaan: animalia
filum: chordata
kelas: aves
ordo: passeriformes
famili: paradisaeidae
[/table]
perburuan burung cendrawasih utk di ambil bulunya utk perdagangan topi marak
diakhir era 19 dan awal era 20 ( cribb 1997 ), tetapi saat ini burung-burung itu
dilindungi dan perburuan cuma dibolehkan utk keperluan perayaan dari suku setempat.
dalam hal cendrawasih panji, dianjurkan mengambil dari tempat tinggal sarang burung
namdur. ketika raja mahendra dari nepal naik tahta pada thn 1955, nyatanya bulu
burung cendrawasih pada mahkota kerajaan nepal butuh diganti. di karenakan larangan
perburuan, penggantian selanjutnya diijinkan dari kiriman yang diambil alih oleh
hukum amerika serikat.
Fakta Komodo: Habitat, Reproduksi &
Klasifikasi Komodo
Amazine.co - Online Popular Knowledge
Komodo (Varanus komodoensis) adalah yang terbesar dari semua spesies kadal.
Komodo dewasa berwarna coklat kusam, abu-abu gelap, atau kemerahan, sedangkan
yang masih muda berwarna kehijauan dengan garis-garis kuning dan hitam.
Komodo adalah hewan karnivora dan pemulung (pemakan bangkai) dan merupakan
karnivora teratas di ekosistem mereka.
Komodo memiliki lidah panjang bercabang berwarna kekuningan serta gigi yang tajam.
Komodo memiliki moncong bulat, kaki yang kuat, dan ekor berotot. Mereka memiliki
wilayah kekuasaan tapi jarang berkelahi untuk mempertahankannya.
Musim kawin komodo biasanya berlangsung selama bulan Juli dan Agustus. Pada bulan
September, betina menggali tanah untuk meletakkan telur yang bisa berjumlah hingga
30 butir.
Lubang telur kemudian ditutupi dengan dedaunan dan induk diam diatasnya untuk
membantu proses penetasan.
Setelah sekitar 8 bulan, telur kemudian menetas dan induk tidak lagi mengasuh bayinya.
Bayi komodo langsung dilepaskan induknya untuk hidup mandiri.
Ketika baru menetas, anak komodo berukuran sekitar 37 cm. Mereka rentan terhadap
predasi oleh komodo dewasa, burung, dan mamalia.
Untuk alasan ini, anak komodo lebih memilih hidup diatas pohon yang memberi
perlindungan terhadap predator sampai mereka cukup besar untuk mempertahankan diri
sendiri.
Habitat
Komodo mendiami pulau-pulau di Indonesia seperti Pulau Komodo, Flores, Rinca, dan
Padar.
Habitat komodo terdiri dari hutan savana tropis, habitat terbuka dataran rendah, pantai,
dan sungai kering.
Makanan
Komodo adalah karnivora. Komodo muda memakan mangsa kecil seperti kadal, ular,
dan mamalia kecil.
Sedangkan komodo dewasa memangsa hewan yang lebih besar seperti rusa, kerbau, dan
babi. Mereka juga memakan bangkai.
Panjang komodo berkisar antara 1,8 hingga 2,7 meter dengan berat sekitar 75 kg.
Reproduksi
Komodo bereproduksi secara seksual. Mereka mencapai kematangan seksual pada usia
sekitar 5 tahun dan berkembang biak selama bulan Juli sampai September. Periode
mengerami telur adalah 8 bulan.
Klasifikasi
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun
terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu
pada beberapa jenis dari marga ( genus ) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi
liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas
penduduk dunia.
Ciri – Ciri Umum :
Suаtu budidaya ikan dараt dilakukan dі ѕеmuа daerah perairan termasuk dі air
tawar maupun dі air laut (air asin) dan dі air payau, уаng disesuaikan dеngаn
jenis kehidupan biota уаng аkаn dibudidayakan.
Manfaat atau hasil yang diharapkan dari kegiatan pemeliharaan ikan juga bisa
berupa produksi ikan yang bisa dijual, atau bisa juga untuk keperluan konsumsi
sendiri. Disamping itu kegiatan budidaya perikanan juga bisa memberikan
manfaat secara psikologis sebagai penyaluran hobi atau untuk hiburan,
misalnya pada budidaya ikan hias.