DISUSUN OLEH :
MELATI DIAN KINASIH
( 20040274068/2020 B )
S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
PEMANFAATAN LERENG GUNUNG API MERAI SEBAGAI PARIWISATA
KECAMATAN CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
I. PEMBAHASAN
A. Letak Administrasi
B. Litosfer
Pusat Kecamatan Cangkringan berada pada ketinggian 400 mdpl, terletak pada
dataran tinggi dan memiliki bentuk relief berombak dan perbukitan. Bentuk lahan lereng
gunung api merapi utamanya adalah pegunungan dan perbukitan. Gunungapi Merapi
berada pada Zona Tengah Pulau Jawa, yang melwati jalur vulkanik. Secara umum formasi
dan jenis batuan yang menyusun Gunungapi Merapi di bagian utara didasari oleh batuan
vulkanik Merapi Tua berumur Pleistosen Atas.
C. Pedosfer
D. Hidrosfer
E. Atmosfer
Secara umum Kecamatan Cangkriman beriklim tropis dengan dua musim dalam
setahun yaitu hujan dan kemarau. Kecamatan Cangkriman memiliki curah hujan
sebesar 2.000 – 2.500 mm/tahun.
F. Biosfer
G. Antroposfer
Masyarakat di Kecamatan Cangkringan bertahan hidup dengan memanfaatkan
sumberdaya alam diawali dengan usaha memanfaatkan pasir, batu vulkanik,
mengembangkan usaha hutan rakyat, dan usaha peternakan. Beberapa budaya atau
kebijakan yang mendukung hutan rakyat di antaranya adalah upacara “dandan kali”,
upacara budaya peduli lingkungan yang mengajarkan perhitungan budaya menanam
“diluar mongso kepitu”. Di kecamatan ini juga terdapat 1 buah sanggar kesenian, 5 buah
anggota kesenian dan 5 buah anggota seniman. Mereka memiliki pandangan hidup
hukum sebab akibat, dimana ketika masyarakat tidak mau menjaga Merapi maka
Merapi akan Murka (membawa ancaman), sedangkan ketika masyarakat mau menjaga
Gunung Merapi maka Gunung Merapi akan membawa manfaat (anugerah). Masyarakat
setempat memiliki upacara adat Labuhan Merapi yang merupakan prosesi adat
masyarakat di sekitar lereng Merapi
H. Pola Keruangan
I. Pendekatan Ekologis
Masyarakat memiliki ketergantungan tinggi terhadap hasil potensi dari alam yakni
Gunung Merapi, bertahan hidup dengan memanfaatkan sumberdaya alam seperti
pasir, batu vulkanik, mengembangkan usaha hutan rakyat dan usaha peternakan.
Namun pemanfaatan air dengan tingkat kesulitan yang rendah menjadikan pandangan
hidup, adat istiadat, dan aktivitas sosial masyarakat berakibat cenderung selaras dengan
alam.
II. Kesimpulan
Letak Administrasi lereng gunung api merapi terletak pada Kecamatan Cangkringan
memiliki 43 pedukuhan yang tersebat di lima desa Gunungapi Merapi berada pada
Zona Tengah Pulau Jawa, yang melwati jalur vulkanik. Kerentanan air permukaan
merupakan ukuran tingkat kesulitan dan kemudahan zat tercemar untuk masuk dalam
air permukaan
Gunungapi Merapi di bagian utara didasari oleh batuan vulkanik Merapi Tua berumur
Pleistosen Atas.
Jenis batuan yang paling mendominasi Kecamatan Cangkringan adalah batuan
piroklastik yang tersebar hampir di seluruh kecamatan Kabupaten Sleman.
Kecamatan Cangkringan beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah
tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. suhu tertinggi yang tercatat di
Kecamatan Cangkringan adalah 32C dengan suhu terendah 18C
Masyarakat memiliki ketergantungan tinggi terhadap hasil potensi dari alam yakni
Gunung Merapi, bertahan hidup dengan memanfaatkan sumberdaya alam.
pandangan hidup, adat istiadat, dan aktivitas sosial masyarakat cenderung selaras
dengan alam.
DAFTAR PUSTAKA
Hari Purnomo, Nugroho dan Eko Budiyanto. 2010. Bentang Lahan Geografi
Yogyakarta,Surabaya: Unesa University Press.
https://geoinsight.2010/06/09/kajian-geologi-gunungapi-merapi/
Adi, Ficky dkk. 2021 Artikel Kesiapsiagaan Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Erupsi
Gunung Merapi Studi Kasus di SMP Negeri 2 Cangkringan dan SMP Sunan
Kalijogo Cangkringan Kabupaten Sleman
Setyawati , Sriadi dkk. 2017 artikel GEOMORFOLOGI LERENG
BARATDAYAGUNUNGAPI MERAPI KAITANNYA DENGAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN KEBENCANAAN
https://slemankab.bps.go.id/statictable/2019/07/08/479/jumlah-curah-hujan-dan-
hari-hujan-menurut-bulan-di-kabupaten-sleman-2018.html
http://geoportal-old.slemankab.go.id/layers/geonode:curahhujan_ar
https://bappeda.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2017/04/14_Curah-
Hujan.pdf
Nur, dkk. Semarang. Kajian Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman. Jurnal Penelitian. (https://bit.ly/3sC7eve).
Rahayu, dkk. 2018. Dampak Erupsi Gunung Merapi Terhadap Lahan Dan Upaya
– Upaya Pemulihannya. Jurnal Penelitian. (https://bit.ly/3n5dudT).