Anda di halaman 1dari 5

BAB III.

DESKRIPSI LOKASI KKL


A. Lokasi I : Gunung Nglanggeran (Koordinat dan Ketinggian)
Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung yang terletak di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Tepatnya terletak di Desa Nglanggerang, Kecamatan Patuk,
Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung. Panorama
puncak Nglanggerang memiliki ketinggian 700 mdpl (2.300 ft). Serta memiliki titik
koordinat disebelah Selatan 07 50` 28,24`` dan di sebelah Utara 110 32` 35,59``.

- Kondisi Geologi
Gunung Nglanggeran salah satunya fosil gunung api atau gunung api purba, yaitu
gunung api yang pernah aktif pada masa lampau, tetapi sekarang sudah mati dan tererosi
lanjut, sehingga penampakan bentang alamnya sudah tidak sejelas gunung api aktif masa
kini, bahkan sebagian besar batuan hasil kegiatannya sudah tertimbun oleh batuan yang
lebih muda. Aktivitas gunung api purba itu terjadi pada umur tersier atau lebih tua dan
pada masa kini jejak peninggalannya hanyalah berupa batuan gunung api. Material
batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran antara lain breksi andesit, tufa, dan lava
bantal serta merupakan endapan vulkanik tua. Jenis batuan yang ada di Gunung api purba
nglanggrang ini merupakan hasil intrusi magma yang telah mengalami pendinginan,
dimana pembentukannya secara vulkanik. Namun, lokasi nglanggrang ini terletak
diantara daerah karst muda intrusi magma ini jenis batun breksi dan andesit yang
merupakan batuan beku dalam.
- Kondisi Geomorfologi
Gunung Nglanggeran memiliki sudut kemiringan 45-75% , memiliki bentuk lereng
yang tak beraturan, memiliki tingkat erosi berat. Selain itu daerah gunung nglanggerang
mempunyai bentang wilayah yang berbukit-bukit dengan ketinggian 200-700 mdpl.
Gunung api purba berasal dari gunung api dasar laut yang berumur miosen sekiat 36 juta
tahun yang lalu. Proses terjadinya gunung api bawah laut diawali dengan adanya
tekanan/gaya endogen dari magma yang ada didalam perut bumi yang berada di bawah
dasar kerak samudera, akibat dari tekanan/gaya tersebut maka terjadi ketidak stabilan
dari kerak samudera sehingga mengakibatkan terjadinya pemekaran kerak samudera.
Akibat pemekaran ini menyebabkan keluarnya magma yang bersifat basa/basal yang cair
kepermukaan dasar samudera dalam bentuk lava pijar. Dengan terakumulasinya endapan
lava yang secara terus menerus maka permukaan dasar samudera menjadi lebih tinggi ke
arah permukaan laut, disinilah awal proses terbentuknya gunung api bawah laut. Gunung
api purba yang berasal didasar laut terangkat kemudian menjadi daratan pada jutaan
tahun yang lalu.

- Kondisi Tanah
Pada daerah nglanggerang memiliki tanah yang terbentuk karena akibat adanya proses
vulkanis yang juga mengandung banyak bahan organik. Hal ini menjadikan tanah pada
daerah tersebut menjadi subur, dibuktikan dengan banyaknya vegetasi pada berbagai titik
yang digunakan untuk area perkebunan dan pertanian.

- Vegetasi
Vegetasi yang dominan di daerah nglanggeran umumnya merupakan flora berupa
tanaman termas, tanaman ini digunakan sebagai obat dan hanya hidup dikawasan
nglanggeran. Tanaman ini diyakini oleh masyarakat setempat mampu menyembuhkan
penyakit melalui getahnya. Tanaman ini menjalar, dan hanya Juru Kunci yang dapat
mengambil getahnya untuk obat segala macam penyakit. Beberapa penyakit yang bisa
disembuhkan oleh khasiat getah ini antara lain liver, stroke, ambeien, batu ginjal, paru-
paru dan lumpuh. Selain tanaman termas, sepanjang jalur pendakian nglanggerang juga
terdapat beberapa spesies anggrek yang tumbuh di kawasan tersebut.

- Iklim
Suhu udara di gunung Nglanggeran relatif sedang disertai kondisi awan yang pada
saat itu cerah dan berawan. Secara klimatologis, berdasarkan klasifikasi Koppen,
Kawasan Nglanggeran termasuk beriklim Awa. Sedangkan menurut Schmidt-Fergusson
memiliki tipe curah hujan C-B agak basah dan mempunyai 3 bulan kering dan 7 bulan
basah. Kawasan ini juga mempunyai 2 musim seperti halnya daerah-daerah lain yang
beriklim tropis, yaitu musim kemarau dan musim hujan yang silih berganti dengan
temperatur udara rata-rata 28,70C dengan suhu maksimum 33,80C pada bulan
September-Oktober dan suhu harian rata-rata 27,70C rata-rata maksimum 32,140C dan
minimum 23,250C. Angin yang bertiup di kawasan ini termasuk Angin Muson Barat
yang bersifat basah dan mendatangkan hujan bertiup dari arah 420 barat daya pada
musim hujan antara bulan November-Mei dan Angin Muson Tenggara yang bersifat
kering pada arah 50 140 dengan kecepatan 5 16 km/jam pada musim kemarau antara
bulan Mei-November. Curah hujan tahunan berkisar antara 125 5.521 ml/tahun,
sehingga rata-rata curah hujan 3.024 ml/tahun. Jumlah hari hujan 7 164 hari/tahun,
sehingga rata-rata hari hujan 122 hari/tahun.

- Hidrologi
Nglanggerang memiliki material yang tersusun dari batuan breksi vulkanik tua,dengan
susunan formasi dari atas ke bawah formasi wonosari (tersusun atas batu
gamping),formasi Nglanggeran, formasi Semilir, Formasi Butak, formasi Kebo, dan
paling bawah formasi Sambipitu (tersusun atas batuan konglomerat). Strukturnya berupa
bongkahan dan retakan-retakan yang berfungsi sebagai tangkapan hujan. Karena adanya
pemotongan topografi sehingga muncul mata air yang menjadi sumber air bersih dan
sumber irigasi penduduk sekitar. Sumber air pada bentanglahan ini bersifat sekunder
akuifer, artinya kondisi debit aliran mata air dipengaruhi oleh musim. Pada musim
kemarau, aliran mata air tetap ada walaupun debitnya menjadi sedikit. Mata air pada
bentang lahan ini dapat dikatakan cukup jernih, dan berdasar uji konduktivitasnya sesuai
untuk digunakan sebagai air minum.

- Tata Guna Lahan


Pemanfatan tata guna lahan pada bentanglahan ini didominasi oleh hutan terkait
bentang lahan ini termasuk kawasan lindung. Selain itu juga ada sawah dan permukiman
yang polanya mengikuti jalan dan mengelompok di lembah berkaitan dengan
ketersediaan air. Persawahan yang ada pada lembah merupakan sawah tadah hujan.
Pemanfaatan lainnya adalah sebagai objek wisata minat khusus seperti rock climbing dan
outbond. Penataan untuk bentanglahan ini dapat diperuntukan untuk sawah tadah hujan
kerena pada dasarnya cekungan diantara perbukitan potensial untuk perkembangan
pertanian.
- Konservasi
Kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk menjaga lingkungan atau ekologi di
daerah sekitar gunung nglanggerang ialah dengan cara menggalakukan sosialisasi
mengenai pentingnya menjga lingkungan supaya keindahan vegetasi yang terdapat yang
terdapat di lingkungan tersebut tetap terjaga keindahannya. Ketika vegetasi dan
lingkungan hidup itu terjaga dengan baik maka hal itu juga yang dapat menarik daya
Tarik wisatawan baik wisatawan lokal maupun asing.

- Pariwisata

Pada saat ini Nglanggeran memiliki tempat destinasi wisata yaitu wisata Gunung
Api Purba Nglanggeran yang menjadi obyek wisata utama, Wisata Embung, Kebun
Buah, dan Air Terjun Kedung Kandang sebagai wisata obyek baru di Nglanggeran.
Kawasan ini dikelola secara mandiri oleh Karang Taruna Bukit Putra Mandiri, Desa
Nglanggeran. Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu jelajah alam mulai dari tracking
menyusuri jalan setapak melewati pedesaan dan persawahan yang ada di kaki Gunung
Nglanggeran, panjat tebing, atau mendaki hingga puncak. Gunung Api Purba merupakan
lokasi kawasan ekowisata yang masih dibilang baru yang berada di Desa Nglanggeran,
kecamatan Patuk, kabupaten Gunungkidul. Keberadaan objek wisata yang juga
merupakan desa wisata ini dikenal oleh masyarakat luas menggunakan media promosi
berupa internet dan bantuan juga dari Dinas-dinas terkait. Dalam hal ini Dinas Budaya
dan Pariwisata Gunungkidul dan Dinas Pariwisata DIY melakukan kegiatan pengenalan
kawasan ekowisata gunung api purba melalui program FAM Tour ataupun melalui acara
Jelajah Wisata Gunung Api Purba pada 1 Agustus 2010 yang lalu.

- Sosial Ekonomi
Masyarakat lokal di Desa Nglanggeran sekitar 36% memiliki mata pencaharian utama
di sektor pertanian yang dikelola secara indvidu namun ada juga usaha di sektor lain baik
yang sifatnya individual maupun kelompok misalnya : peternakan sapi, kambing, ayam
kampung. Perkebunan kakao, rambutan, dan durian. Dan saat ini warga sekitar sedang
mengembang wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, untuk menambah perekonomian
masyarakat sekitar. Gunung api purba nglanggrang ini juga merupakan salah satu situs
purbakala yang menarik banyak perhatian masyarakat local maupun domestic.
Keberadaan gunung ini mampu memberikan nilai tambah sendiri. Masyarakat sekitar
yang tinggal dan menetap disekitar Gunung bermata pencaharian sebagai petani
perkebunan kakao. Dimana hasil panen akan dijual pada makelar-makelar kakao dengan
harga yang sangat murah. Disekitar Geowisata Nglanggrang ini banyak juga ditemukan
yang bermata pencaharian membuka warung makan di sepanjang jalan ada juga toilet
umum. Namun, pemukiman disekitar masih sangat sedikit sehingga lokasi wilayah ini
masih sangat lestari.

Anda mungkin juga menyukai