Anda di halaman 1dari 4

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan dimana

wilayah perairannya lebih luas atau 2/3 dari wilayah daratannya, bahkan Indonesia sendiri terdiri
dari banyak pulau-pulau baik pulau yang berukuran besar maupun pulau dengan ukuran kecil-
kecil. Negara indonesia sendiri terdiri atas lebih dari 17.500 pulau dan luas laut sekitar 5,8 juta
km2 , sebagai negara kepulauan atau maritim, Indonesia memiliki banyak potensi pemanfaatan
pada kelauatn baik dalam aspek ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, maupun pariwisata.

Salah satu wisata alam adalah wisata bahari yaitu satu bentuk wisata yang berorientasi
terhadap lingkungan bahari (lautan). Jenis wisata ini memanfaatkan lautan sebagai sumber daya
pariwisata, baik secara langsung (berperahu, berenang, snorkeling, menyelam, memancing, dnan
lainnya) maupun tidak langsung (kegiatan wisata yang dilakukan di bagian daratannya seperti
olahraga pantai dan piknik untuk menikmati atmosfer lautan atau kegiatan lainnya.

1. Parameter kesesuaian sumber daya untuk wisata rekreasi pantai


Berdasrakan tabel paremeter kesesuaian wisata rekreasi pantai yang sudah
dilakukan obesrvasi dan pengolahan data, pantai Telok jika di jadikan wisata rekreasi
pantai masih di dalam klasifikasi sesuai bersyarat dengan nilai IKW sebesar 70%. Belum
dikatakan sesuai sepenuhnya di karenakan pada tiap-tiap paremeternya masih ada skor
yang relatif rendah seperti halnya pada parameter penutup lahan dan ketersedian air tawar,
dalam ketentuan IKW minimal penilaian dikatakan sesuai untuk kawasan wisata rekreasi
pantai jika mencapai 75%. Pada parameter tutupan lahan yang ada di pantai hanya terdapat
vegetasi berupa belukar-belukar tinggi saja pada kawasannya sehingga skor yang di
dapatnya relatif rendah akibat adanya tutupan lahan belukar yang ada di pantai, di
karenakan belukar sendiri bisa membahayakan atau menyakiti pengunjung dari duri-duri
yang ada pada tumbuhan tersebut walaupun tumbuhan ini terletak di pinggiran kawasan
pantai. Sedangkan untuk parameter ketersediaan air tawar juga memiliki skor yang relatif
rendah dengan nilai skor hanya 1, hal ini disebabkan pada kawasan pantai telok ini masih
belom ada ketersediaan air tawar dan juga fasilitas pendukung lainnya walaupun ada jarak
tempuh untuk mendapatkan air tawar memiliki jarak relatif jauh sekitar 1-2 km dari kawsan
pantaidan itu hanya ada di permukiman warga.
Adanya kriteria kesesuaian dalam wisata pantai sendiri pada pantai Telok dapat
dilihat saat observasi memiliki lebar dan panjang pantai yang sesuai yakni lebanya sekitar
31,5 meter dan panjang pantai sekitar 162 meter dengan hal ini parameter kesesuaiannya
melebihi kriteria yang sudah di tetapkan, nantinya menjadikan pantai ini memiliki daya
tampung pengunjung yang banyak saat di jadikan wisata rekreasi pantai. Tipe pantai yang
di miliki juga adalah pasir putih yang memiliki hamparan pasir yang indah dengan sedikit
serpihan-serpihan karang akibat hancurnya karang yang di terjang ombak. Kemiringan
pantainya tidak begitu curam, hal ini sudah di buktikan dengan pengukuran lapangan
menggunakan abney level bahwa kemiringan pantai sendiri hanya sekitar 120 yang masih
aman buat kegiatan wisata pantai. Pada area sendiri juga tidak memiliki biota-biota yang
berbahaya bagi pengunjung yang melakukan kegiatan wisata di kawasan pantai jadi pantai
ini sangat aman dan bersahabat untuk pengunjung.
2. Parameter kesesuaian sumber daya untuk wisata mangrove
Wisata mangrove merupakan kegiatan wisata yang dilakukan pada kawasan hutan
mangrove beserta biota dan lingkungan yang di jadikan objek wisata. Penetapan kawsan
magrove diajdikan sebagai objek wisata harus memiliki suatu parameter-parameter yang
harus dipenuhi, seperti halnya kerapatan mangrove. Pada pantai Telok kesesuaian untuk di
jadikan wisata mangrove memiliki nilai IKW yang sangat rendah yakni 8%, hal ini
menunjukkan bahwasan nya pantai telok tidak sesuai jika dijadikan sebagai objek wisata
mangrove yang mana suatu kawasan jika ingin di katakan sesuai untuk kawsan wisata
mangrove yakni harus memillik batas minimal nilai IKW sebesar 50%. Pada pantai Telok
ketika di lakukannya observasi dan pengamatan sendiri tidak ada satupun tanaman
mangrove yang terlihat di pantai ini, padahal adanya mangrove sendiri merupakan
komponen penting dalam penilaian indeks kesesuaian wisata (IKW) pada wisata
mangrove, dengan ini pada parameter-parameter seperti halnya ketebalan mangrove,
kerapatan mangrove, dan jenis mangrove tidak memiliki nila indeks sehingga besaran nilai
IKW sangat perpengaruh.
3. Parameter kesesuaian sumber daya untuk ekowisata bahari kategori wisata selam
Wisata selam merupakan kegiatan wisata yang dilakukan untuk melihat keindahan
bawah air yang di lakukan dengan cara menyelam ke dalam perairan dengan kedalaman
tertentu. Dalam menentukan kesesuaian suatu objek wisata untuk di jadikan wisata selam
memiliki beberapa parameter yang harus di penuhi sehingga nantinya dapat dilakukan
penilain Indeks Kesesusaian Wisata (IKW). Pantai Telok merupakan pantai dengan tingkat
kecerahan yang cukup baik dengan kategori kecerahan sekitar 20-50% yang mana sinar
matahari masih bisa masuk dan penyelam bisa melihat kenampakan ekosistem yang ada di
bawah permukaan air laut. Kecepatan arus yang ada di perairan pantai Telok di kategorikan
cukup sesuai jika di jadikan wisata selam dengan nilai skor sebesar 3, akan tetapi
karakteristik pantai selatan Malang sendiri sering tidak menentu yang mana arusnya bisa
saja berubah secara total setiap saat.
Akan tetapi dalam hal kesesuaian wisata selam, Pantai Telok terdapat banyak
parameter yang kurang sesuai jika di jadikan wisata selam, seperti halnya parameter
komunitas tutupan karang. Tutupan karang yang ada di pantai Telok hanya memiliki
sebaran dan keberagaman jenis karang yang rendah kurang dari 25% serta lebar hamparan
karanya juga kurang dari 20 meter. Selain itu kebanyakan terumbu karangnya mengalami
banyak kerusakan yang di akibatkan oleh terjangan ombak dengan intensitas gelombang
sedang sampai besar. Keberagaman jenis life form juga belum begitu banyak hanya
terdapat kepiting, ikan-ikan ukuran kecil sampai sedang dengan keberagaman yang
terbatas, tumbuhan laut, dan kerang di kawasan perairan pantai, dimana keberagaman life
form sendiri termasuk ke dalam ketegori rendah. Kedalaman terumbu karang pada kawasan
perairan pantai Telok hanya sekitar 6-10 meter di bawah permukaan air laut, sebenarnya
untuk kedalaman sendiri sudah sesuai akan tetapi pada wisata selam jika kedalaman
terumbu karang yang lebih dalam sangat di perlukan sehingga nantinya wisatawan dapat
menyelam lebih jauh kedalam dan bisa menikmati wisata selam dengan baik.
Berdasarkan pengolahan penilaian menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW)
pada wisata selam nilai IKW hanya sebesar 17%, hal ini menunjukkan nilai belum
mencapai klasifikasi kriteria minimum yang ditentukan untuk kesesuaian wisata selam
yang mana nilai ini termasuk ke dalam klasifikasi tidak sesuai.

Kesimpulan

Berdasarkan penilaian menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dari delapan


parameter yang sudah di tentukan, pantai Telok hanya sesuai pada satu parameter saja yakni
parameter kesesuaian sumber daya untuk wisata rekreasi pantai. Untuk parameter lainnya seperti
halnya parameter wisata rekreasi pantai, wisata mangrove, wisata selam, wisata snorkeling, wisata
lamun, wisata pancing, dan wisata selancar (surfing) masih jauh dari angka kesesuaian ekowisata
bahari.

Anda mungkin juga menyukai