Anda di halaman 1dari 3

Pantai binasi merupakan pantai yang berpotensi sebagai tempat wisata andalan, namun paradigma

kegiatan wisata di kawasan pantai pada umumnya lebih mengutamakan pada keuntungan ekonomi,
yaitu bagaimana menarik wisatawan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan daya dukung
lingkungan yang ada. Apabila suatu kawasan wisata sudah tidak mampu lagi menampung jumlah
wisatawan (melebihi daya dukung kawasan) maka akan terjadi penurunan atau degradasi kualitas
lingkungan (Effendi, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh XXX menggunakan pendekatan eksploratif dengan metode survey
dan pengukuran langsung di lapangan, variable yang ditelti adalah parameter kualitas perairan serta
daya dukung kawasan. Dari penelitian yang telah dilakukan, air yang berada di Pantai Binasi
XXXParameter kualitas air yang dianalisis adalah suhu, salinitas, pH, kecerahan, DO (oksigen
terlarut), BOD(Biochemical Oxygen Demand), bau dan sampah. Hasil pengukuran parameter
kualitas air akan di bandingkan dengan KEP-51/MEN KLH 2004 tentang baku mutu air laut untuk
wisata bahari. KEP-51/MEN KLH 2004. Analisis kualitas air pantai Binasi dilakukan dengan
mengambil air di bagian muara dan pantai. yang meliputi pengukuran kedalaman, suhu, bau,
sampah, kecerahan, pH, salinitas, total padatan tersuspensi (TSS), Dissolved Oxygen (DO), dan
Biochemical Oxygen Demand (BOD5) dan total Colifrom. Hasil penelitian parameter fisika, kimia,
biologi Pantai Binasi memiliki kategori nilai yang Baik, di karenakan sesuai dengan Baku Mutu
Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004.
Analisis Indeks Kesesuaian Wisata Tipe pantai berpasir lebih sesuai peruntukannya untuk kegiatan
wisata dari pada pantai berlumpur maupun berkarang. Widiatmaka (2007) menyatakan bahwa untuk
pariwisata pantai akan sangat baik jika suatu pantai merupakan pantai yang berpasir atau dengan kata
lain didominasi oleh substrat pasir, lebih lanjut di jelaskan oleh pangesti (2007) secara visual, jenis
dan warna pasir suatu objek wisata memberikan nilai tersendiri bagi estetika pantai yang memiliki
jenis pasir putih dan pasir hitam yang berukuran sedang sampai kasar sangat diminati oleh para
wisatawan.
Lebar pantai mencapai > 20 m. Lebar pantai dapat dimanfaatkan pengunjung untuk beraktivitas
seperti berjalan santai, berfoto, berjemur dan sebagainya. Lebar pantai sangat mempengaruhi
aktivitas kegiatan wisata, dengan lebar pantai yang luas maka akan membuat para wisatawan lebih
leluasa melakukan kegiatan wisata. Lebar pantai di Pantai Binasi berkisar 22.7m - 28.6m. sehingga
kondisi semacam ini cocok dibuat pengembangan pariwisata pantai KepMen Lingkungan Hidup
(2004), daya tarik wilayah pantai untuk pariwisata adalah keindahan dan keaslian lingkungan seperti
lebar pantai, dan hutan pantai dengan kekayaan jenis tumbuh-tumbuhan, burung dan hewan-hewan
lainnya. Sehingga untuk pengembangan pariwisata pantai, lebar pantai sangat mempengaruhi
keberlanjutan program yang akan dikembangkan.
Kedalaman Pantai Binasi untuk aktivitas rekreasi dan berenang pada setiap stasiun yaitu berkisar
2.87 m - 4.65 m. Kedalaman perairan merupakan salah satu faktor yang paling diperhatian oleh
wisatawan untuk melakukan aktivitas rekreasi dan berenag. Aktivitas ini tidak hanya dilakukan oleh
pengunjung yang dewasa, berdasarkan hasil observasi di lapangan terdapat beberapa anak-anak yang
melakukan aktivitas berenang. Matriks kesesuaian wisata pantai, kedalaman 0 – 3 m termasuk
kategori yang sesuai. Nugraha dkk (2007), mengemukakan kedalaman yang paling baik untuk
kegiatan berenang berada pada kisaran 0 – 5 m. Hasil pengukuran dilapangan menunjukkan bahwa
pantai Binasi berdasarkan kedalaman cukup sesusai untuk dijadikan wisata rekreasi dan berenang.
Kemiringan pantai akan berpegaruh terhadap keamanan dan kenyamanan dalam wisata terutama
berenang. Yulianda (2007) mengemukakan bahwa pantai pada umumnya terbagi menjadi 4 tipe yaitu
pantai datar, landai curam dan terjal. Kemiringan pantai akan berpengaruh terhadap keamanan dan
kenyamanan dalam wisata terutama berenang. Purbani (1999) mengatakan bahwa kemiringan lereng
yang datar sampai landai sangat sesuai untuk wisata pantai seperti kegiatan mandi dan renang.
Kemiringan pantai di Pantai Binasi dikategorikan datar dimana kategori datar yaitu kemiringan <
100, hasil pengukuran yang diperoleh kemiringan Pantai Binasir berada dikisaran antara 2.86 0 - 3.720.
Kecepatan arus di Pantai Binasi dalam penelitian ini berkisar antara 0,32 m/s sampai 0,43 m/s.
Kisaran kecepatan arus tersebut layak untuk dijadikan kegiatan wisata pantai atau berenang.
Penggolongan kecepatan arus dalam penelitian ini termasuk kedalam kategori sedang. Sari dkk.,
(2012), mengemukakan bahwa penggolongan kecepatan arus terdiri dari atas 4 kategori yaitu
kategori arus lambat dengan kecepatan pada kisaran 0-0,25 m/detik, kategori arus sedang dengan
kecepatan padakisaran 0,25-0,50 m/detik, dan kategori arus sangat cepat dengan kecepatan pada
kisaran 0,50-1 m/detik.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut,
nilai kecerahan air laut untuk kegiatan wisata adalah > 6m. Nilai kecerahan di Pantai Binasi di atas
baku mutu air laut yaitu berkisar 8.0 m – 8.7 m. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kecerahan Pantai
Binasi sesuai Kepeutusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 untuk dapat
dikatakan dalam keadaan baik.

Analisis Daya Dukung Kawasan rumus untuk menghitung daya dukung kawasan (DDK) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus (Yulianda, 2007).
Luas suatu area yang dapat digunakan oleh wisatawan ditentukan dengan mempertimbangkan
kemampuan alam dalam memberi toleransi kepada wisatawan sehingga keaslian sumberdaya alam
akan tetap terjaga. Luas area yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi pantai sebesar 170.000 m 2
dengan daya dukung 8.500 orang. Kegiatan untuk wisata berenang luas area yang dapat
dimanfaatkan 86.450 m2 sebesardaya dukung 5763 orang. Sementara untuk kegiatan berperahu dan
Banana boat luas area yang dapat dimanfaatkan 76.500 m2 sebesar daya dukung 1224 orang. Pantai
Binasi dapat menampung wisatawan yaitu sebanyak orang perlu adanya pembatasan pemanfaatan
kawasan yaitu sebesar dari jumlah daya dukung kawasan sehingga didapat daya dukung pemanfaatan
adalah 1.548 orang/hari.
Daya dukung sebuah kawasan wisata didefinisikannya sebagai level kehadiran wisatawan yang
menimbulkan dampak pada masyarakat setempat, lingkungan, dan ekonomi yang masih dapat
ditoleransi baik oleh masyarakat maupun wisatawan itu sendiri dan memberikan jaminan
sustainability pada masa mendatang. Cooper dkk (2001) lebih memberi tekanan pada kehadiran
wisatawan dari pada jumlah wisatawan karena menurutnya level kehadiran lebih cepat tepat dipakai
sebagai pendekatan bagi jumlah faktor seperti lama tinggal (length of stay), karakteristik wisatawan,
konsentrasi wisatawan pada lokasi geografis tertentu dan derajat musiman kunjungan wisatawan.
Aktivitas berenang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Binasi dengan luas 170.000 m 2. berenang
dengan nyaman di perkirakan membutuhkan luas area 50 m 2. waktu yang di sediakan sekitar 10 jam
per hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk berenang tersebut adalah 3 jam.
Perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 8.500 orang
dalam luas 170.000 m2
Kegiatan rekreasi pantai yang dilakukan antara lain jalan-jalan ditepi pantai, memotret, duduk santai,
mengobrol, bermain pasir dan melihat pemandangan agar dapat melakukan kegiatan ini dengan
nyaman diperkirakan membutuhkan luas area sebesar 50 m, dimanfaatkan dengan luas area 86.450
m2. waktu yang disediakan wisatawan untuk kegiatan tersebut adalah 10 jam. Perhitungan yang
diperoleh nilai daya dukung untuk rekreasi pantai adalah sebanyak 5.763 orang. Nilai daya dukung
tersebut diperkirakan wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi pantai dengan santai
dan nyaman.
Berperahu dan Banana boat dapat dilakukan di sepajang Pantai Binasi dengan luas area 76.500 m 2.
waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 1 jam dengan lama waktu yang biasa digunakan
wisatawan Berperahu dan Banana boat tersebut adalah 8 jam. Perhitungan diperoleh nilai daya
dukung untuk kegiatan berperahu adalah sebanyak 1224 orang.
Berdasarkan hasil analisis total keseluruhan daya dukung kawasan wisata Pantai Binasi 1.548 orang
yang pengunjung dengan luas kawasan wilayah baik zona darat maupun perairan 200.000 m 2.
Pemanfaatan lestari diperlukan pembatasan pemanfaatan kawasan yaitu sebesar 10% dari luas
zona pemanfaatan.

Peneliti tidak menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan yang ada sehingga

Persepsi Wisatawan Terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan

Kenyamanan kawasan merupakan nilai yang diberikan oleh wisatawan terhadap kelapangan,
ketentraman, dan keamanan. Pengukuran nilai kenyamanan dilakukan dengan membuat daftar
pertanyaan yang ditujukan kepada wisatawan.

Daya dukung kawasan Pantai Binasi adalah 1.548 orang/hari. Agar kawasan Pantai Binasi tetap
lesatari maka jumlah pengunjung yang berkunjung dibatasi tidak melebihi daya dukung, ketika hari
libur panjang, keagamaan atau tahun baru jumlah pengunjung di Pantai Binasi bisa melebihi dari
pengunjung per hari demi keberlanjutan kawasan, hal tersebut sebaiknya dapat diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai