Anda di halaman 1dari 4

Review Video Mahaguru Merapi :

Kajian Sumber Daya Alam dan Kebencanaan Gunung Merapi

Disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KKL I dengan dosen
pengampu :

1. Hendro Murtianto, S.Pd., M.Sc. 3. Drs. Jupri, MT.


2. Dr. Lili Somantri, S.Pd., M.Si. 4. Drs. Wahyu Eridiana, M.Si.

Disusun oleh :

Muh. Fiqri Abdi Rabbi

1901077

Sains Informasi Geografi 2B

PRODI SAINS INFORMASI GEOGRAFI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2020

Merapi memiliki ketinggian 2917 mdpl. Terletak diantara Provinsi DIY dan Provinsi
Jawa Tengah, meliputi 4 kabupaten yaitu Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten. Gunung
Merapi bertipe strato, terbentuk dari endapan piroklastik dan aliran lava. Lava Merapi berjenis
andesit basaltik dengan kandungan oksida silika berkisar 52-56%. Merapi memiliki tipe letusan
effusif dan eksplosif. Letusan eksplosif disebabkan magma yang kaya akan gas. Sedangkan
effusif, magmanya encer, sedikit gas, dan dicirikan dengan pembentukan kubah lava di awal
erupsi.

Kajian Sumber Daya Alam Wilayah Sekitar Gunung Merapi

Gunung Merapi mempunyai kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam tersebut
selama ini pemanfaatannya masih sangat sedikit dan pengolahannya juga masih tergolong
tradisional. Salah satu bahan tambang yang di usahakan secara besar-besaran hanya pasir Merapi
sedangkan bahan tambang lainnya belum diusahakan secara optimal. Bahan tambang yang ada di
wilayah sekitar Gunung Merapi yang dapat dimanfaatkan dan di kembangkan lebih optimal
antara lain: Trass, Tanah Liat, Batu Marmer, Batu Andesit, Batu Gamping, Sirtu , dan Oker.
Merapi juga memiliki potensi sumber daya wisata, beberapa bentuk pengembangan potensi
wisata Merapi adalah Merapi Volcano Tour di Kecamatan Cangkringan, Trekking Merapi.

Merapi juga menyimpan potensi pertanian yang besar, material debu dapat dimanfaatkan
untuk memperkaya unsur hara dalam tanah.. Dibandingkan dengan jenis tanah lain, tanah
volkanik memiliki beberapa kelebihan, terutama apabila dilihat dari kesuburannya. Terdapat
pertanian sawah disekitar merapi dan untuk dilereng terdapat pertanian holtikultura dan organik.
Tanah disekitar lereng sangat cocok untuk pertanian organik karena kualitas tanahnya yang
berkualitas. Jenis tanamannya pun beranekaragam mulai dari sayuran, buah-buahan, tanaman
obat sampai bunga.

      Peternakan yang dikembangkan oleh masyarakat sekitar merapi yaitu diantarnaya ternak
unggas, kambing, domba, sapi, kuda dll. Peternakan disekitar merapi beragam jenisnya Salah
satu desa yang ada di Kabupaten Sleman ini yakni desa wisata Nganggring yang berada di Dusun
Nganggring, Girikerto,      Perkebunan yang dikembangkan oleh masyarakat sekitar merapi yang
menjadi andalan yaitu perkebunan salak pondoh, teh dan kopi. Perkebunan salak pondoh terdapat
dikabupaten Magelang dan Sleman. Sedangkan untuk perkebunan kopi baru di kabupaten
Sleman yang benar-benar membudidayakannya tepatnya didaerah wisata kaliurang dan dukuh
wisata turgo.

Kajian Kebencanaan Gunung Merapi

Berdasarkan catatan sejarah, sejak tahun 176, Merapi meletus hampir 100 kali. Beberapa yang
digolongkan letusan besar diantaranya 1872, yang menghasilkan dentuman suara hingga terdengar di
Karawang dan Madura. Dahsyatnya letusan membentuk kawah seluas 480x600m 2 yang membuka ke arah
barat. Letusan besar juga terjadi tahun 1931 yang menewaskan 1300 orang dan 2100 binatang ternak.

Terakhir pola yang sama dengan 1872, kembali terjadi pada tahun 2010. Ini diawali
dengan erupsi Merapi pada tahun 2006 yang merupakan peringatan awal ancaman letusan
Merapi ke arah selatan. Hal ini ditandai dengan pembukaan kawah ke arah selatan. Diantara 4
kabupaten yang akan menerima dampak merapi, Kabupaten Sleman memiliki risiko bencana
paling besar. Di Merapi terdapat dua zona tampungan magma yang menentukan sifat khas
Merapi. Dalam hal ini kantong magma berfungsi sebagai katup bagi magma yang naik ke
permukaan. Waktu tenang antar erupsi di Merapi merupakan fase dimana terjadi proses
peningkatan tekanan magma di dalam kantong magma. Apabila tekanan melebihi batas ambang
tertentu magma akan keluar dalam bentuk erupsi explosive atau efusif berupa pembentukan
kubah lava (PVMBG, 2012).

Salah satu letusan Merapi terbesar terjadip ada 26 Oktober 2010, letusan semburan awan
panas terjadi akibat peningkatan tekanan gas yang menghancurkan kubah lava letusan 2006 yang
mengarah ke selatan. Semburan gas terjadi secara mendatar, mengeluarkan material debu dan
pasir atau directkick bless dengan jarak 8 km yang menewaskan 39 korban tewas. Tanggal 29
Oktober 2010, Merapi kembali menyemburkan awan panas dengan emisi sulfur gas oksida
merapi mencapai 500 ton perhari, terbentuk kubah lava dengan volume 3,5 juta m 3 hanya dengan
waktu beberapa jam. Tanggal 15 November 2010, kubah lava baru terbentuk yang mendorong ke
luar hingga memicu awan panas yang menjangkau 15 km ke arah Kali Gendol. Sehingga radius
aman dinaikkan 20 km untuk Sleman, 15 km untuk Magelang, 10 km untuk Klaten dan Boyolali.
Setelah itu, aktivitas erupsi berangsur menurun. Akibat letusan merapi 3000 rumah habis tersapu
akan awan panas merapi, ±3000 binatang ternak mati, 398 korban jiwa dan lebih 800 orang
terdampak secara ekonomi. Kerugian material mencapai 3,5 triliyun rupiah.

Anda mungkin juga menyukai